Anda di halaman 1dari 4

PRKTIKUM : VII

JUDUL : Penentuan Konsistensi Tanah


JURUSAN : AGROTEKNOLOGI 2019.2 (Semester III)
DOSEN/ASISTEN : Dr. Hj. Nunung Sondari, Ir., MP
Ir. Suparman, MP
Linlin Parlinah, SP., MP

NAMA : RIZKI HAMDI LUKMAN


NPM : 4122119110044

TUJUAN
Melatih mahasiswa agar mengerti dan bias menentukan konsistensi tanah di lapangan

PENDAHULUAN
Konsistensi tanah adalah daya tahan atau ketahanan tanah terhadap pengaruh-
pengaruh luar yang akan mengubah keadaanya. Pengaruh-pengaruh luar tersebut adalah
tarikan, dorongan, tekanan, rabaan, dan gaya gravitasi, dengan kata lain konsistensi tanah
merupakan menifestasi dan gaya-gaya fisik kohesi dan adhesi yang bekerja dalam tanah pada
berbagai kadar air tanah.
Konsistensi tanah perannya penting pada pengolahan tanah. Pengolahan tanah pada
keadaan basah atau sangat basah atau sangat kering akan mengakibatkan rusaknya struktur
tanah. Dalam keadaan basah akan terbentuk lumpur dan setelah kering akan menjadi padat,
sedangkan dalam keadaan sangat kering tanah akan hancur menjadi debu. Kedua keadaan
ekstrim ini mengakibatkan tanah menjadi padat, sehingga sukar menyerap air dan sukar
ditembus akar tanaman. Biasanya pengolahan tanah pada keadaan kandungan air tanah
sekitar kapasitas lapangan akan memberikan hasil yang baik.
Berdasarkan hasil penelitian lapangan, konsistensi tanah ini bermacam-macam
tergantung pada tekstur, kadar bahan organic, koloid (liat humus), dan terutama kelembaban
tanah.
Pada dasarnya pengamatan konsistensi tanah di lapangan ditentukan dalam tiga
keadaan air tanah yaitu : konsistensi basah, konsistensi lembab, dan konsistensi kering.

ALAT-ALAT DAN BAHAN


 Cangkul
 Penggaris
 Botol semprot plastic berisi air
 Serbet/lap tangan
 Lapisan – lapisan
PROSEDUR/CARA KERJA

 Prosedur mula-mula seperti pada praktikum V dari nomor 1-7, selanjutnya tiap-tiap
lapisan tentukan konsistensi tanahnya sesuai dengan air tanah pada saat ini. Sebagai
panduan untuk menentukan konsistensi tanah di lapangan bias diikuti penjelasan berikut
ini.
 Apabila Kadar Air Tanah Dalam Keadaan Basah, Konsistensinya Ditentukan Dalam
Keadaan Basah (Wet Consistency).
Keadaan basah diartikan sebagai keadaan kadar air tanah lebih besar dari kapasitas
lapang. Konsistensi tanah dalam keadaan basah ditentukan berdasarkan sifat melekat dan
plastisitasnya.
a. Sifat melekat/kelekatannya/derajat adhesintanah ditentukan dengan cara memijit contoh
tanah basah diantara ibu jari dan telunjuk, kemudan ibu jari dan telunjuk direnggangkan
dan nyatakan sifat melekatnya seperti diuraikan pada table 4.
Table 4. Penentuan Sifat Melekat

Kode Sifat melekat Penjelasan


so Tidak melekat Bila kedua jari direnggangkan, contoh tanah lepas dan
(non sticky) jatuh
ss Agak melekat Bila kedua jari dilepaskan, sebagian kecil contoh tanah
(slightly sticky) tinggal melekat pada kedua jari
s Lekat (sticky) Bila kedua jari direnggangkan, contoh tanah tinggal
melekat dan terasa lengket (gaya adhesi)
vs Sangat lekat (very Bila kedua jari direnggangkan contoh tanah melekat
sticky) sekali dan tenaga renggang sangat besar

b. Sifat plastisitas/kenyal/derajat kohesi tanah, merupakan sifat mudah diebntuk menurut


keinginan kita tanpa retak atau patah. Missal contoh tanah basah disimpan diantara ibu
jari dan telunjuk, kemudian buat dalam bentuk pita, atau bulatan. Selanjutnya tentukan
sifat plastisitasnya seperti pada table 5.
Table 5. Penentuan Sifat Plastisitas

Kode Sifat plastisitas Penjelasan


Po Tidak plastis (non Contoh tanah tidak dapat dibentuk bulatan atau pita
plastic)
Sp Agak plastis Contoh tanah dapat dibuat bulatan atau pita, tetapi mudah
(slightly plastic) sekali merubah bentuk
P Plastis (plastic) Contoh tanah dapat dibuat bulatan atau pita, tekanan
yang sedang dapat merubah bentuknya
vp Sangat plastis Contoh tanah dapat dibentuk bulatan atau pita, tetapi
(very plastis) susah dirubah bentuknya.

 Apabila Kadar Air Tanah Dalam Keadaan Lembab, Konsistensinya Ditentukan Dalam
Keadaan Lembab (Misture Consistensy)
Penentuan kosistensi lembab dilakukan pada tanah yang kandungan airnya diantara
kapasitas lapang dan titik layu permanent (kering). Caranya yaitu dengan
meremas/memberikan tekanan pada segumpal contoh tanah lembab dengan jari-jari dan
telapak tangan, kemudian tentukan konsistensinya seperti pada table 6.

Tabel 6. Penentuan Konsistensi Dalam Keadaan Lembab


Kode Konsistensi lembab Penjelasan
l Lepas (loose) Butir-butir tanah terlepas satu dengan yang
lainnya, tidak terikat, tidak melekat bila ditekan.
vfr Sangat gembur (very Remasan dengan sedikit tekanan mudah bercerai,
friable) bila digenggam mudah bergumpal, melekat bila
ditekan
fr Gembur Bila diremas masa tanah dapat bercerai, bila
digenggam bergumpal, dan melekat bila ditekan
fi Teguh (firm) Masa tanah tahan terhadap remasan, hancur
dengan tekanan besar
vfi Sangat teguh (very Masa tanah tahan terhadap remasan dan tidak
firm) mudah berubah bentuk
efi Sangat teguh sekali Masa tanah sangat tahan sekali terhadap remasan,
(extremely firm) bila digenggam bentuk tidak berubah

 Apabila Kadar Air Tanah Dalam Keaaan Kering, Konsistensinya Ditentukan Dalam
Keadaan Kering (Dry Consistency)
Penentuan konsistensi kering dilakukan pada tanah yang kandungan airnya lebih kecil
dari titik layu permanent. Caranya tanah kering dengan jari-jari dan telapak tangan atau
mematahkannya dengan tangan, keudian tentukan konsistensinya seperti diuraikan pada
table 7.
Tabel 7. Penentuan Konsistensi Dalam Keadaan Kering

Kode Konsistensi kering Penjelasan


l Lepas (loose) Tanpa kohesi artinya Butir-butir tanah terlepas
satu dengan yang lainnya, tidak terikat.
s Lunak (soft) Dengan tekanan sedikit tanah mudah pecah
menjadi butir-butir, kohesi kecil
sh Agak keras (slightly Sedikit tahan terhadap tekanan dengan mudah
hard) dapat dihancurkan dengan telunjuk dan ibu jari
h Keras (hard) Tahan terhadap tekanan, masatanah dapat
dipatahkan dengan tangan (tidak dengan jari)

Kode Konsistensi kering Penjelasan


vh Sangat keras (very Daya tahan sangat keras, dapat dipatahkan
hard) dengan susah payah menggunakan tangan (tidak
bias dipecahkan dengan telunjuk dan ibu jari)
eh Ekstrem keras Tahan sekali terhadap tekanan dan tidak dapat
(extremely hard) dipecahkan dengan tangan.

HASIL
Data Hasil Pengamatan Konsistensi Tanah

Nomor Kedalaman Kode konsistensi Nama konsistensi tanah


lapisan lapisan (horizon) dalam keadaan (………………………..)
tanah (cm) (lembab)
I 0-20 cm L Lepas (loose)
II 21-60 cm VFr Sangat gembur (very friable)
III 61-120 cm T Teguh (firm)
PEMBAHASAN
Apabila struktur merupakan hasil dari keragaman gaya-gaya fisik (kimia dan biologis)
yang bekerja dari dalam tanah, maka konsistensi merupakan ketahanan tanah terhadap
tekanan gaya-gaya dari luar, yang merupakan indicator derajat manifestasi kekuatan dan
corak dan gaya-gaya fisik (kohesi dan adhesi) yang bekerja pada tanah selaras dengan
tingkat kejenuhan airnya. Penurunan kadar air akan menyebabkan tanah kehilangan sifat
kelekatan (stickness) dan kelenturan (plasticity), menjadi gembur (friable) dan lunak (soft),
serta menjadi keras atau kaku (coherent) pada saat kering.

KESIMPULAN
Konsistensi ditetapkan dalam tiga kadar air tanah, yaitu :
1. Konsistensi basah (pada kadar air sekitar kapasitas lapang (field capacity) untuk menilai :
a. Derajat kelekatan tanah terhadap benda-benda yang menempelinya, yang
dideskripsikan menjadi tak lekat, agak lekat, lekat dan sangat lekat.
b. Derajat kelenturan tanah terhadap perubahan bentuknya, yaitu :nnonplastis (kaku),
agak plastis, plastis dan sangat plastis.
2. Konsistensi lembab (kadar air antara kapasitas lapang dan kering udara), untuk menilai
derajat kegemburan-keteguhan tanah, dipilah menjadi : lepas, sangat gembur, geembur,
teguh, sangat teguh dan extreme teguh.
3. Konsistensi kering (kadar air kondisi kering udara) untuk menilai derajat kekerasan tanah,
yaitu : lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras dan ekstrem keras.

Anda mungkin juga menyukai