TUJUAN
Melatih mahasiswa agar mengerti dan bias menentukan konsistensi tanah di lapangan
PENDAHULUAN
Konsistensi tanah adalah daya tahan atau ketahanan tanah terhadap pengaruh-
pengaruh luar yang akan mengubah keadaanya. Pengaruh-pengaruh luar tersebut adalah
tarikan, dorongan, tekanan, rabaan, dan gaya gravitasi, dengan kata lain konsistensi tanah
merupakan menifestasi dan gaya-gaya fisik kohesi dan adhesi yang bekerja dalam tanah pada
berbagai kadar air tanah.
Konsistensi tanah perannya penting pada pengolahan tanah. Pengolahan tanah pada
keadaan basah atau sangat basah atau sangat kering akan mengakibatkan rusaknya struktur
tanah. Dalam keadaan basah akan terbentuk lumpur dan setelah kering akan menjadi padat,
sedangkan dalam keadaan sangat kering tanah akan hancur menjadi debu. Kedua keadaan
ekstrim ini mengakibatkan tanah menjadi padat, sehingga sukar menyerap air dan sukar
ditembus akar tanaman. Biasanya pengolahan tanah pada keadaan kandungan air tanah
sekitar kapasitas lapangan akan memberikan hasil yang baik.
Berdasarkan hasil penelitian lapangan, konsistensi tanah ini bermacam-macam
tergantung pada tekstur, kadar bahan organic, koloid (liat humus), dan terutama kelembaban
tanah.
Pada dasarnya pengamatan konsistensi tanah di lapangan ditentukan dalam tiga
keadaan air tanah yaitu : konsistensi basah, konsistensi lembab, dan konsistensi kering.
Prosedur mula-mula seperti pada praktikum V dari nomor 1-7, selanjutnya tiap-tiap
lapisan tentukan konsistensi tanahnya sesuai dengan air tanah pada saat ini. Sebagai
panduan untuk menentukan konsistensi tanah di lapangan bias diikuti penjelasan berikut
ini.
Apabila Kadar Air Tanah Dalam Keadaan Basah, Konsistensinya Ditentukan Dalam
Keadaan Basah (Wet Consistency).
Keadaan basah diartikan sebagai keadaan kadar air tanah lebih besar dari kapasitas
lapang. Konsistensi tanah dalam keadaan basah ditentukan berdasarkan sifat melekat dan
plastisitasnya.
a. Sifat melekat/kelekatannya/derajat adhesintanah ditentukan dengan cara memijit contoh
tanah basah diantara ibu jari dan telunjuk, kemudan ibu jari dan telunjuk direnggangkan
dan nyatakan sifat melekatnya seperti diuraikan pada table 4.
Table 4. Penentuan Sifat Melekat
Apabila Kadar Air Tanah Dalam Keadaan Lembab, Konsistensinya Ditentukan Dalam
Keadaan Lembab (Misture Consistensy)
Penentuan kosistensi lembab dilakukan pada tanah yang kandungan airnya diantara
kapasitas lapang dan titik layu permanent (kering). Caranya yaitu dengan
meremas/memberikan tekanan pada segumpal contoh tanah lembab dengan jari-jari dan
telapak tangan, kemudian tentukan konsistensinya seperti pada table 6.
Apabila Kadar Air Tanah Dalam Keaaan Kering, Konsistensinya Ditentukan Dalam
Keadaan Kering (Dry Consistency)
Penentuan konsistensi kering dilakukan pada tanah yang kandungan airnya lebih kecil
dari titik layu permanent. Caranya tanah kering dengan jari-jari dan telapak tangan atau
mematahkannya dengan tangan, keudian tentukan konsistensinya seperti diuraikan pada
table 7.
Tabel 7. Penentuan Konsistensi Dalam Keadaan Kering
HASIL
Data Hasil Pengamatan Konsistensi Tanah
KESIMPULAN
Konsistensi ditetapkan dalam tiga kadar air tanah, yaitu :
1. Konsistensi basah (pada kadar air sekitar kapasitas lapang (field capacity) untuk menilai :
a. Derajat kelekatan tanah terhadap benda-benda yang menempelinya, yang
dideskripsikan menjadi tak lekat, agak lekat, lekat dan sangat lekat.
b. Derajat kelenturan tanah terhadap perubahan bentuknya, yaitu :nnonplastis (kaku),
agak plastis, plastis dan sangat plastis.
2. Konsistensi lembab (kadar air antara kapasitas lapang dan kering udara), untuk menilai
derajat kegemburan-keteguhan tanah, dipilah menjadi : lepas, sangat gembur, geembur,
teguh, sangat teguh dan extreme teguh.
3. Konsistensi kering (kadar air kondisi kering udara) untuk menilai derajat kekerasan tanah,
yaitu : lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras dan ekstrem keras.