PROPOSAL PENELITIAN
DEPARTEMEN FISIKA S2
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk kebutuhan hidup manusia dan
makhluk hidup. Oleh karena itu, perlunya memelihara sumber daya air agar kualitas dan kuantitas
sumber air bersih tetap terjaga konsistensinya sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia dan
makhuk hidup lainnya sampai dengan generasi yang akan datang (Effendi, 2003). Permasalahan
utama dari sumber daya air adalah kuantitas dan kualitas air bersih yang semakin menurun akibat
kegiatan industri, kegiatan domestik, dan kegiatan lainnya yang membuang limbahnya ke
lingkungan tanpa dilakukannya pengolahan terlebih dahulu. Limbah tersebut biasanya
mengandung logam berat berupa Pb, Cd, Cr dan lainnya (Qian, 2009).
Kegiatan industry dalam menghasilkan suatu barang atau jasa memberikan berbagai dampak
positif dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Namun dari setiap kegiatan produksi yang
dilakukan oleh industry tentu mengasilkan dampak negative juga yakni limbah sebagai hasil
sampingan dari kegiatan industry tersebut. Limbah yang disebut juga polutan adalah bagian yang
tidak terlepas dari suatu industry, baik industry besar maupun industry kecil. Efek dari limbah
yang dihasilkan itu tentu bisa mengganggu keseimbangan lingkungan. Salah satu limbah yang
dihasilkan suatu industry dapat berupa limbah cair. Limbah cair merupakan sisa dari suatu usaha /
kegiatan yang berwujud cair. Limbah cair atau polutan yang dihasilkan oleh suatu industry harus
diolah dengan baik agar tidak melewati batas baku mutu yang telah di tetapkan oleh pemerintah.
Limbah industri apabila langsung dibuang ke badan perairan tanpa pengolahan terlebih dahulu
dapat mencemari sumber air bersih.
PT. INALUM merupakan industri yang bergerak dibidang peleburan Alumunium dan PLTA
yang berdiri sejak tahun 1976 dengan salah satu lokasi pabriknya berada di Desa Kuala Tanjung,
Sei suka, Batu bara Sumatera Utara dibangun diatas lahan seluas 200 ha. Sebagai industri
keberadaan PT. INALUM harus dilengkapi dengan pengolahan limbah yang memungkinkan
aktifitas industri yang di lakukan tetap ramah lingkungan, keterkaitan dengan penelitian ini
adalah instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang berhubungan dengan air limbah yang
dihasilkan dalam aktivitas industrinya. Air limbah merupakan salah satu masalah dalam
pengendalian dampak lingkungan industri karena memberikan dampak yang luas terhadap
lingkungan, hal ini disebabkan oleh karakteristik fisik maupun karakteristik kimianya yang
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
Air limbah yang dihasilkan oleh aktivitas industri PT. INALUM mempunyai masalah
utama yang dihadapi saat ini ialah berupa nilai TDS yang sudah berkisaran 4000 ppm (di luar
nilai ambang batas SK.445/menlhk/setjen/PKL.1/7/2019). Sementara untuk proses industri nilai
TDS <100 ppm dengan pengolahan air limbah sekitar 16 M3/Jam. Air limbah industri aluminium
PT.Inalum sebagian besar mengandung berbagai jenis zat baik organic maupun anorganik,
contohnya logam berat berupa Pb, Cd, Cr dan lainnya sehingga diperlukan langkah penanganan
sebelum dibuang ke lingkungan sebagai efluen atau dimanfaatkan kembali sebagai air pendukung
aktivitas industri.
Maka dari itu pada penelitian ini bermaksud mengembangkan water filtrate yaitu dengan
teknik pengolahan untuk menghilangkan bahan berbahaya yang ada pada limbah dengan
melakukan media filtrasi dari Cangkang kulit kerang untuk pengolahan WWTP (Waste Water
Treatment Plant). Cangkang kulit mengandung kalsium karbonat yang dapat bereaksi dengan
asam kuat sehingga apabila dilarutkan kedalam air dapat mengendapkan kandungan logam yang
terdapat dalam air.
Penelitian mengenai adsorben sudah banyak dilakukann sebelumnya dengan melakukan
variasi baik pada bahan baku maupun jenis perekat yang digunakan. Tabel 1.1 menampilkan
beberapa rangkuman penelitian sebelumnya tentang bahan adsorbsi.
Tabel 1.1 Rangkuman penelitian tentang adsorpsi air limbah dengan menggunakan cangkang
kulit kerang
PENELITI JUDUL HASIL ANALISA
Afrinata dkk, POTENSI ABU Limbah cangkang kerang darah (Anadara granosa)
2012 CANGKANG dapat digunakan sebagai adsorben logam timah
KERANG DARAH putih. cangkang kerang terdiri atas senyawa yaitu
(Anadara Granosa)
7,88% SiO2, 1,25% Al2O3, 0,03% Fe2O3, 66,70%
SEBAGAI
ADSORBEN ION CaO, dan 22,28% MgO (Maryam, 2006).
TIMAH PUTIH Berdasarkan komposisi kimia tersebut kandungan
CaO pada abu cangkang cukup tinggi sehingga abu
cangkang berpotensi sebagai adsorben. Kalsium
oksida merupakan senyawa kimia yang banyak
digunakan untuk dehydrator, pengering gas dan
pengikat CO2 pada cerobong asap. Kalsium oksida
merupakan senyawa turunan dari senyawa kalsium
karbonat. Senyawa ini mampu mengikat air pada
etanol karena bersifat sebagai dehydrator sehingga
cocok digunakan sebagai adsorben (Retno,2012).
Sudarmawan dkk, ABU CANGKANG Kemampuan daya serap abu cangkang kerang
2020 KERANG terhadap logam berat yang dilihat dari variasi logam
ANADARA berat terlihat bahwa pemberian abu cangkang
GRANOSA, kerang mempengaruhi daya serap logam berat.
LINNAEUS 1758 Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kemampuan
(bivalvia: arcidae) daya serap abu cangkang kerang terhadap
SEBAGAI penyerapan logam 25 g/L dengan waktu kontak
ADSORBEN optimum 24 jam terlihat bahwa logam besi (Fe)
LOGAM BERAT diperoleh daya serap sebesar 38,7%, seng (Zn)
DALAM AIR LAUT diperoleh daya serap sebesar 94,5%. Penyerapan
optimal diperoleh pada logam berat mangan (Mn)
sebesar 100%. Dapat disimpulkan bahwa abu
cangkang andara granosa cukup baik dalam
penjerapan terhadap logam berat diperairan
morosari demak.
La Ifa dkk, 2018 PEMANFAATAN Telah dilakukan penelitian terhadap kemampuan
CANGKANG cangkang kerang dan cangkang kepiting sebagai
KERANG DAN adsorben untuk menyerap ion logam Cu, Pb, dan Zn
CANGKANG
dalam air limbah industry pertambangan. Percobaan
KEPITING
SEBAGAI dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan
ADSORBEN proses batch. Menurut Awang-Hazmi dkk (2005),
LOGAM Cu, Pb dan limbah cangkang kerang mengandung kalsium
Zn PADA LIMBAH karbonat yang tinggi yakni sebesar 98% yang
INDUSTRI berpotensi untuk dimanfaatkan.
PERTAMBANGAN Proses pembuatan abu cangkang cangkang kerang
EMAS
dan kepiting diawali dengan pemisahan daging
yang melekat pada cangkang, lalu dicuci dan
dikeringkan, kemudian cangkang kerang dan
kepiting diperkecil ukurannya dengan cara
ditumbuk dengan ukuran ±3-5 cm. Cangkang yang
sudah bersih dan kering dikalsinasi menggunakan
ashing furnace pada suhu 800°C selama ±9 jam.
Abu didingkan dalam desikator selama 30 menit,
kemudian diayak dengan ayakan 200 mesh.
2. Lembaga
Memperoleh informasi tentang kadar fosfat, besi, dan logam terhadap limbah
PT.INALUM setelah dan sebelum penyaringan sebagai indikasi penyerapan karbon aktif
cangkang kulit kerang, pasir silika, zeolit, eco-enzym, bambu dalam komposisi yang
bervariasi.
3. Mahasiswa
Sebagai salah satu bahan kajian bagi mahasiswa atau peneliti lain untuk penelitian
selanjutnya baik yang hanya berkaitan tentang karbon aktif cangkang kulit kerang, pasir
silika, zeolit, eco-enzym, bambu kadar fosfat, besi, pH, dan TDS pada proses maupun
usaha penjernihan air limbah
4. Masyarakat
Menyumbang wawasan dan pengetahuan tentang manfaat karbon aktif cangkang kulit
kerang,pasir silika, zeolit, eco-enzym, bamboo sebagai bahan absorbent dalam upaya
penjernihan limbah cair.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Air Limbah Industri
Air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu dan dibuang secara terus menerus akan
memberikan dampak negatif terhadap kesehatan lingkungan, baik pada di daerah penghasil
limbah maupun diluarnya. Contoh yang sering terjadi adalah tercemarnya daerah pantai karena
bermuaranya sungai-sungai yang tercemar pada daerah tersebut. Selain limbah domestik juga
meningkatnya jumlah industri akan meng-akibatkan akan semakin memperberat masalah
lingkungan. Ada beberapa pola yang perlu diperhatikan yaitu:
a. Pertumbuhan Sektor Industri. Dengan semakin mengandalkan sektor industri untuk
menopang pertumbuhan ekonomi maka, nilai tambah dari “manufakturing” diperkirakan
akan berlipat 13 kali dan limbah yang dihasilkan berlipat 10 kali.
b. Adanya pergeseran jenis industri dari sektor pengolahan bahan baku ke sektor asembling.
Walaupun hal ini akan mengurangi intensitas polutan tradisional, tetapi polutan yang bersifat
bioakumulatif dan toksis sebaliknya akan meningkat. untuk pengelolaan air limbah pun harus
mengikuti prinsip-prinsip yang berkesinambungan. Satu prinsip umum dari pembangunan yang
berkesinambungan adalah pencerminan kehendak terus-menerus meningkatkan kesejahteraan
rakyat dan kemakmuran rakyat. Perlu juga dipertimbangkan secara matang adalah faktor “biaya”
dari usaha pengelolaan air limbah. Dengan mencapai tujuan, diperlukan strategi pengelolaan
limbah yang terintegrasi antara minimasi dengan cara seefisien mungkin, peningkatan pelayanan,
dan pembuangan limbah yang akrab lingkungan. Instrumen pasar, mempunyai peran penting
dalam mencapai tujuan seefisien mungkin.
Dalam hal pengolahan limbah industri, pada saat ini tidak terdapat data yang cukup untuk
memperkirakan persentasi limbah industri yang diolah. Namun, diperkirakan 25-50% dari beban
organik di sungai berasal dari industri besar. (supriyanto,2000)
1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau
peruntukan lain yang memper-syaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
2. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
3. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut;
4. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan
atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yangsama dengan kegunaan
tersebut
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tanggal 14 desember 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air:
Kelas
Logam I II III IV
Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L
Kadmium (Cd) 0.01 0.01 0.01 0.01
Tembaga (Cu) 0.02 0.02 0.02 0.2
Seng (Zn) 0.05 0.05 0.05 2
Timbal (Pb) 0.03 0.03 0.03 1
Besi (Fe) 0,3 (-) (-) (-)
Kerang bulu mempunyai 2 keping cangkang yang tebal. Cangkang sebelah kiri saling
menutup dengan cangkang sebelah kanan. Setiap cangkang mempunyai 20-21 lingkaran
kehidupan dan setiap lingkaran kehidupan dimulai pada bagian ventral sampai bagian dorsal serta
mempunyai duri-duri kecil dan pendek. Kerang dari family Arcidae ini mempunyai cangkang
yang berbentuk hampir bulat. Lapisan periostrakum yang menutupi bagian luar cangkang
berwarna coklat kehitaman. (Rachmawati, )
2.7 Eco-Enzym
Ecoenzyme atau dalam Bahasa Indonesia disebut ekoenzimmerupakan larutan zat organik
kompleks yang diproduksi dari proses fermentasisisa organik, gula, dan air. Cairan Eco-enzym
ini berwarna coklat gelap dan memiliki aroma yang asam/segar yang kuat (M. Hemalatha, 2020).
Bermula dari penemuan Dr. Rosukon Poompan vong, seorang peneliti dan pemerhati lingkungan
dari Thailand. Inovasi ini memberikan distribusi yang cukup besarbagi lingkungan.Dr.Rosukon
juga merupakan seorang pendiri Asosiasi PertanianOrganik Thailand (Organic Agriculture
Association of Thailand) yang bekerjasamadengan petani di Thailand bahkan Eropa dan berhasil
menghasilkan produkpertanian yang bermutu tetapi ramah lingkungan. Dari usaha dan inovasi
yang dilakukan ini, ia dianugerahi penghargaan oleh FAO Regional Thailand pada tahun 2003.
Kegunaan Eco-EnzymeSelama proses fermentasi, berlangsung reaksi :
CO2+ N2O+ O2→ O3+ NO3+ CO3
Setelah proses fermentasi sempurna, barulah eco-enzyme (likuid berwarna coklat gelap)
terbentuk. Hasil akhir ini juga menghasilkan residu tersuspensi di bagian bawah yang merupakan
sisa sayur dan buah. Residu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Sedangkan likuid eco-
enzyme itu sendiri, dapat dimanfaatkan sebagai:
1. Pembersih lantai, sangat efektif untuk mebersihkan lantai rumah.
2. Disinfektan, dapat digunakan sebagai antibakteri di bak mandi.
3. Insektisida, digunakan untuk membasmi serangga (dengan mencampurkan ezim dengan air
dan digunakan dalam bentuk spray).
4. Cairan pembersih di selokan, terutama selokan kecil sebagai saluran pembuangan air kotor.
Pembuatan enzim ini juga memberikan dampak yang luas bagi lingkungan secara global
maupun ditinjau dari segi ekonomi. Ditinjau manfaat bagi lingkungan, selama proses fermentasi
enzim berlangsung,dihasilkan gas O3 yang merupakan gas yang dikenal dengan sebutan ozon.
Sebagaimana diketahui jika satu kandungan dalam Eco Enzyme adalah Asam Asetat (H3COOH),
yang dapat membunuh kuman, virus dan bakteri. Sedangkan kandungan Enzyme itu sendiri
adalah Lipase, Tripsin, Amilase dan Mampu membunuh /mencegah bakteri Patogen. Selain itu
juga dihasilkan NO3 (Nitrat) dan CO3 (Karbon trioksida) yang dibutuhkan oleh tanah sebagai
nutrient. Dari segi ekonomi, pembuatan enzim dapat mengurangi konsumsi untuk membeli cairan
pembersih lantai atau pun pembasmi serangga (Rochyani dkk, 2020).
Eco-enzyme terbuat dari sisa buah atau sayur, air, gula (gula merah, molasses).
Pembuatannya membutuhkan kontainer berupa wadah yang terbuat dari plastik, penggunaan
bahan yang terbuat dari kaca sangat dihindari karena dapat menyebabkan wadah pecah akibat
aktivitas mikroba fermentasi. Tambahkan 10 bagian air ke dalam kontainer (isi 60% dari isi
kontainer). Kemudian tambahkan 1 bagian gula (10% dari jumlah air) dan masukkan 3 bagian
dari sampah sayuran atau buah-buahan hingga mencapai 80% dari kontainer. Setelah itu tutup
kontainer selama 3 bulan dan buka setiap hari untuk mengeluarkan gas selama 1 bulan pertama
(Ahmadun, Sylvia, 2010).
Menurut joko (Tim Sosialisasi & Komunitas Eco-Enzyme Nusantara) keberhasilan
penerapan eco-enzyme dan mampu menjernihkan air ini sudah trbukti di sungai yang ada di
Taiwan. Sementara untuk Indonesia sudah di terapkan di waduk air di Batam. Eco-enzym dapat
digunakan menjernihkan air. Dampaknya bisa mencapai 2 km dari jarak penuangan Eco-enzyme.
Dalam sekali penuangan sebanyak 12 150 kali liter cairan eco-enzyme. Uji coba di batam
dilakukan pada air yang tidak mengalir atau waduk. Di luar negeri, Taiwan sudah menerapkan
daan berhasil. Penuangan harus dilakukan rutin setiap minggu. (Sumber: Bali Express)
2.8 Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan teknologi untuk pemisahan padatan dari air limbah
dengan laju aliran tertentu yang melewati media berpori yang hanya bisa digunakan oleh air
limbah. Prinsip dasar filtrasi adalah menggunakan laju aliran air limbah yang melewati media
filtrasi yang dapat meningkatkan kualitas air limbah yang sebelum dibuang ke badan perairan.
Teknologi penyaringan dibedakan menjadi dua kategori umum, yaitu konvensional dan non
konvensional. Penggunaan teknologi filtrasi ini tergantung pada tujuan pengolahan air dan pre
treatment yang dilakukan pada air baku sebagai influen filter. (Millatisilmi, 2020)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Flow chart Persiapan Serbuk CaO dan Karbon Aktif dari cangkang kerang
Mulai
Selesai
Pengukuran TDS menggunakan TDS meter. Pengukuran kandungan logam berat Pb, Cu dan
Cdmenggunakan metoda Atomic Absorption Spectroscopy(AAS)dilakukan dengan cara : Sampel
diambil sebanyak 25 ml menggunakan pipet tetes.dan dimasukan ke dalam beaker glass50 ml lalu
ditambah larutan HNO3sebanyak 2,5 ml. Larutan diletakkan diatas hotplatehingga volume
sampel menjadi 10-15 ml, kemudian dipindahkan ke labu ukur 25 ml. Beaker glassdibilas
menggunakan aquades sebanyak 3 kali kemudian air hasil bilasan tersebut dimasukkan ke dalam
labu ukur 25 ml dan ditambahkan aquades hingga sampai tanda batas 25 ml.Sampel dipindahkan
ke botol plastik ditutup rapat dan dimasukkan ke dalam Atomic Absorbtion Spectroscopy(AAS)
kemudian komputer akan membaca kandungan yang diinginkan dan hasil tertera pada layar
komputer.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Aisyah Qisthy Millatisilmi. 2020. ECO Filter Air Memanfaatkan Cangkang Kerang Darah
(Anadara Granosa) Sebagai Media Filtrasi Untuk Menurunkan Kadar Timbale (Pb).
UII. Yogyakarta.
Budi Supriyanto. 2000. Jurnal Teknologi Lingkungan.Vol 1.No.1.Universitas Krisnadwi-
Payana
Dian Risdianto. 2007. Optimisasi Proses Koagulasi Flokulasi Untuk Pengolahan Air Limbah
Industry Jamu (Studi Kasus PT.Sindo Muncul). Universitas Diponegoro.
Farida, Dasrizal, Trina Febriani. 2018. Produktivitas Air Dalam Pengelolaan Sumber Daya
Air Pertanian Di Indonesia. STKIP PGRI Sumatera Barat
Sailent Rizki Sari S. 2013. Perbedaan Kemampuan Cangkang Kerang, Cangkang Kepiting
Dengan Cangkang Udang Sebagai Koagulan Alami Dalam Penjernihan Air Sumur
Di Desa Tanjung Ibus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Universitas
Sumatera Utara. Medan
Husna Syukrika. 2018. Keanekaragaman Bivalvia Di Perairan Kuala Tanjung Kecamatan Sei
Suka Kabupaten Batubara. Universitas Sumatera Utara. Medan
Anisa Nurdin. 2016. Preparasi Dan Karakterisasi Limbah Biomaterial Cangkang Kerang
Simping (Amusium Pleuronectes) Dari Daerah Teluk Lampung Sebagai Bahan
Dasar Biokeramik. Universitas Lampung. Bandar Lampung
Rizkika, Prilanya. 2016. Analisis Eye Vision Operator Crane Pada Proses Pertukaran Anode
Guna Mengurangi Kesalahan Pengoperasian Di PT.Inalum. Universitas Sumatera
Utara. Medan
Maryam, S. 2006. Pengaruh Serbuk Cangkang Kerang Sebagai Filter Terhadap Sifat-Sifat
Dari Mortar. Skripsi. FMIPA. USU
Wahyudianto,F. (2016). Study Utilization Of Blood Cocle Shell (Anadara Granosa) Waste As
Adsorbent Pb2+, Cu2+, And Zn2+. Tesis. Surabaya: Institute Teknologi Surabaya
Afranita, G., Anita, S., & Hanifah, T.A. (2012). Potensi Abu Cangkang Kerang Darah
(Anadara granosa) sebagai Adsorben Ion Timah Putih. Pekanbaru: Kampus
Binawidya.
La Ifa, Muhammad Akbar, Ardi Fardi Ramli, Lastri Wiyani. 2018. Pemanfaatan Cangkang
Kerang Dan Cangkang Kepiting Sebagai Adsorben Logam Cu, Pb Dan Zn Pada
Limbah Industri Pertambangan Emas. Makassar. Universitas Muslim Indonesia.
Yessy Meisrilestari, Rahmat Khomaini, Hesti Wijayanti. (2013). Pembuatan aranga ktif Dari
Cangkang Kelapa Sawit dengan Aktivasi Secara Fisika, Kimia Dan Fisika-Kimia.
Kalimantan selatan. Universitas Lambung Mangkurat
Rahmat Mufli AAli, TryYuni Hendrawati, Iamiyati. 2019. Pengaruh Jenis Adsoerben Pada
Efektifitas Penurunan Kandungan Pb Air Limbah Recycle Aki Bekas. Jakarta.
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Humairoh Nur Chasanah, 2015. Pembuatan Komposit Gypsum Orthopedic Cast Dari Limbah
Organic (Cangkang Kerang) Efek Rasio Air-Serbuk Dan Serat-Serbuk. Institut
Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya
Neny Rochyani, Rih Laksmi Utpalasari, Inka Dahliana. 2020. Analisishasilkonversi Eco
Enzyme Menggunakan Nenas (Ananas Comosus) Dan Pepaya (Carica Papayal).
Palembang: Universitas PGRI Palembang
Ahmadun, Yolanda Sylvia P. 2010. Eco-Fermentor: Alternatif Desain Wadah Fermentasi
Eco- Enzyme Untuk Mengoptimalkan Produktivitas Eco-Enzyme. ITB: Bogor Jawa
Barat
https://baliexpress.jawapos.com/read/2020/08/17/209455/gunakan-eco-enzyme-dlhk-uji-
coba-jernihkan-air-tukad-badung: Diakses pukul :
Muliatiningsih, Erni romansyah, karyanik. 2018. Pemanfaatan Limbah Bambu Sebagai
Bahan Filtrasi Untuk Mengunarngi Kandungan Nitrogen Total Dalam Air Buangan
Limbah Tahu. Universitas Muhammdyah Mataram: Mataram
Fendra Nicola. 2015. Hubungan Antara Konduktivitas, Tds (Total Dissolved Solid) Dan Tss
(Total Suspended Solid) Dengan Kadar Fe2+Dan Fe Total Pada air Sumur Gali.
Universitas Jember : Jember
Aliaman. 2017. Pengaruh Absorbsi Karbon Aktif & Pasir Silika Terhadap Penurunan Kadar
Besi (Fe), Fosfat (Po4), Dan Deterjen Dalam Limbah Laundry. Universitas Negeri
Yogyakarta : Yogyakarta
(Hongbing Luo et al, 2013)
Tri paus Hutapea dkk
KOKEL MUSTAKIMAH MOHAMED, SUZANA YUSUP *, SAIKAT MAITRA