Anda di halaman 1dari 12

1 Jurnal Keperawatan Maternitas, Agustus

2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN


MELAKUKAN ANTENATAL CARE DI UPTD PUSKESMAS SUNGAI BUNTU
KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2017
Widiawati1, Idriani2

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta Email:


Widiawati959@gmail.com

ABSTRAK
Pemeriksaan ANC adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh ibu hamil ke pelayanan kesehatan semenjak
ia merasa dirinya hamil dengan standar kunjungan 4 kali. Pengetahuan ibu hamil tentang antenatal
care sangat penting karena akan dapat membantu mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
Apabila seorang ibu hamil memiliki pengetahuan yang baik maka ia akan patuh melakukan
kunjungan antenatal care sesuai jadwal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kepatuhan melakukan antenatal care di UPTD
Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Karawang. Desain penelitian adalah penelitian deskriptif,
dengan rancangan cross-sectional. Sampel dalam penilitian ini sebanyak 45 responden dengan
menggunakan teknik Total Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis
statistic menggunakan analisis distribusi frekuensi dan chi square. Dari hasil penelitian diperoleh
bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kepatuhan melakukan
antenatal care di UPTD Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Karawang Tahun 2017 dengan p
value < 0,05 yaitu 0,005 dan 0,002.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Kepatuhan, antenatal care

ABSTRACT
Antenatal care examination is an examination conducted by a pregnant woman to health services
since she feels she is pregnant with a standard visit 4 times. Knowledge of pregnant women
about antenatal care is very important because it will help reduce maternal and infant mortality.
If a pregnant woman has good knowledge, she will obey antenatal care visits as scheduled. The
purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitudes of
pregnant women with compliance with antenatal care at the Sungai Buntu Health Center UPTD
Karawang District. The study design was a descriptive study, with a cross-sectional design. The
sample in this study were 45 respondents using the Total Sampling technique. Data collection
using questionnaires and statistical analysis using analysis of frequency distribution and chi
square. The results showed that there was a relationship between knowledge and attitudes of

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Melakukan Antental Care Di
UPTD Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Karawang Tahun 2017, Widiawati, FIK UMJ 2017
2 Jurnal Keperawatan Maternitas, Agustus
2017

pregnant women with adherence to antenatal care in the UPTD Sungai Buntu Health Center,
Karawang Regency in 2017 with p value <0.05, namely 0.005 and 0.002.

Keywords : Knowledge, Attitude, Compliance, antenatal care

PENDAHULUAN neonatal setidaknya hingga 12 per 1.000


Kehamilan adalah sebuah impian dan cara kelahiran hidup dan angka kematian balita 25
untuk mencapai kepuasan tertinggi untuk per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI,
pasangan suami istri. Kehamilan dimulai dari 2015).
pembuahan dan berakhir dengan kelahiran
manusia baru. Kehamilan dan persalinan Menurut WHO Kunjungan ANC minimal 4
merupakan proses yang dialami, tetapi kali selama kehamilan, yaitu 1 kali pada
bukannya tanpa resiko dan merupakan beban trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua
tersendiri bagi seorang wanita. Namun (15-28 minggu) dan 2 kali pada trimester
demikian tidak semua hasil persalinan dan ketiga (28-36 minggu). Untuk melihat jumlah
kehamilan akan menggembirakan seorang ibu hamil yang sudah melakukan ANC yaitu
suami atau ataupun ib. Ibu hamil bisa dari hasil pencapaian indicator cakupan
menghadapi kegawatan dengan derajat ringan pelayanan K1 dan K4. K1 adalah kunjungan
sampai berat yang dapat memberikan bahaya pertama ibu hamil ke fasilitas pelayanan
terjadinya ketidaknyamanan ,ketidakpuasan, kesehatan untuk mendapatkan pelayanan ANC
kesakitan, kecacatan bahkan kematian bagi ibu yang dilakukan pada trimester pertama
hamil beresiko tinggi, maupun rendah yang kehamilan (sebelum minggu ke 14).
mengalami komplikasi dalam persalinan. Sedangkan K4 adalah kunjungan ibu hamil
( Saifuddin, 2008). untuk mendapatkan pelayanan ANC minimal 4
kali (Depkes R.I, 2008).
Angka kematian ibu ( AKI ) di Indonesia
masih tinggi dikawasan ASEAN, walaupun Kematian maternal tersebut dapat dicegah jika
sudah terjadi penurunan 307 per 100.000 mereka mendapat pertolongan tenaga
kelahiran hidup ( SDKI 2002-2003) menjadi kesehatan. Mereka yang tidak mendapat
248 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun pertolongan kesehatan dikarenakan tidak
2007 ( Depkes RI, 2007). mengenali tanda-tanda bahaya yang
mengancam jiwa dan lambat mengambil
Dengan berakhirnya MDGs maka di gantikan keputusan untuk mencari pertolongan serta
oleh SDGs salah satu target dari program ini sangat jauh mendapatkan perawatan yang
yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan memadai. Ketidaktahuan bahaya itu hingga
mendorong kesejahteraan bagi semua orang kini masih dialami sebagian besar para suami,
disegala usia yaitu salah satunya penurunan untuk mencegah hal tersebut maka perlu
angka kematian ibu, angka kematian bayi dan disosialisasikan suami siaga untuk untuk
angka kematian neonatus. SDGs dengan tujuan menghindari “3 terlambat (3 T)”.
pada tahun 2030 mengurangi angka kematian Keterlambatan sering kali berkontribusi
ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran terhadap kematian ibu ketika terjadi
hidup dan menurunkan angka kematian komplikasi kehamilan. Tiga keterlambatan

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Melakukan Antental Care Di
UPTD Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Karawang Tahun 2017, Widiawati, FIK UMJ 2017
3 Jurnal Keperawatan Maternitas, Agustus
2017

yang beresiko terhadap kematian ibu, yaitu kelainan fisik yang terjadi pada saat
terlambat mengambil keputusan, terlambat persalinan tidak dapat dideteksi secara dini,
ketempat pelayanan kesehatan, dan terlambat meningkatnya angka mortalitas
mendapat pertolongan medis (Manuaba, 2007). (jumlah/frekuensi kematian) dan morbiditas
(kesakitan) pada ibu (Saifudin, 2007).
Kesehatan ibu hamil dapat diketahui dengan
memeriksakan diri dan kehamilannya ke Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab
pelayanan kesehatan terdekat, Puskesmas, ibu hamil kurang patuh dalam melakukan
rumah bersalin atau poliklinik kebidanan. ANC secara teratur dan tepat waktu antara lain
Pemeriksa kehamilan sangat penting agar yang : kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang
dialami ibu hamil dapat ditemukan masalah ANC, kesibukan, tingkat sosial ekonomi yang
sedini mungkin dan dapat ditanggulangi rendah, dukungan suami yang kurang,
sebelum berkembang menjadi membahayakan kurangnya kemudahan untuk pelayanan
ibu maupun bayinya. maternal, asuhan medik yang kurang baik,
kurangnya tenaga terlatih dan obat penyelamat
Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) yaitu jiwa (Sarwono, 2002).
pemeriksaan dan pengawasan kehamilan
untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan Menurut Notoadmojo dalam Priani (2012)
fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi salah satu faktor yang berhubungan dengan
persalinan, nifas, persiapan pemberian ASI rendahnya kunjungan Antenatal Care adalah
dan kembalinya kesehatan reproduksi secara pendidikan. Pendidikan yang kurang akan
wajar. Pemeriksaan ini dilakukan secara menghambat perkembangan sikap ibu terhadap
berkala yang diikuti minggu ke minggu, nilai-nilai yang baru diperkenalkan seperti
dengan upaya koreksi terhadap pentingnya kunjungan Antenatal Care pada
penyimpangan yang dikemukan pada ibu saat hamil, sebaliknya bagi yang
hamil secara berkala untuk menjaga berpendidikan tinggi dengan begitu akan
kesehatan ibu dan janin (Manuaba, 2007). mudah menerima informasi sehingga makin
banyak pula pengetahuan yang dimiliki untuk
Tujuan ANC adalah memantau kemajuan pentingnya kunjungan Antenatal care.
kehamilan, mengenali secara dini adanya
ketidaknormalan atau komplikasi, Pengetahuan dan sikap adalah salah satu faktor
mempersiapkan ibu dalam persalinan dan yang mempengaruhi seseorang dalam
masa nifas. Manfaat memeriksakan berperilaku termasuk perilaku ibu hamil dalam
kehamilan sangat besar maka dianjurkan keteraturan kunjungan antenatal. Menurut
kepada ibu hamil untuk memeriksakan L.Green (1980) perilaku kesehatan seseorang
kehamilannya secara rutin dan teratur di dipengaruhi oleh factor predisposisi yang
tempat pelayanan kesehatan ( Saifuddin, meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan,
2007). nilai dan sebagainya. Hal yang sama juga
disampaikan oleh Nasution (2009) bahwa
Adapun dampak tidak melakukan kunjungan pengetahuan merupakan hal yang penting
Antenatal Care yaitu tidak terdeteksinya untuk terbentuknya tindakan seseorang. Selain
kelainan-kelainan kehamilan pada ibu, itu juga perilaku yang didasari oleh

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Melakukan Antental Care Di
UPTD Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Karawang Tahun 2017, Widiawati, FIK UMJ 2017
4 Jurnal Keperawatan Maternitas, Agustus
2017

pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif bahwa pengetahuan ibu berpengaruh terhadap
maka perilaku tersebut bersifat langgeng (long pemeriksaan ANC, itu disebabkan ibu belum
lasting).Semakin bertambah luas pengetahuan tahu keuntungan dan kerugian jika tidak
seseorang maka keinginan untuk berperilaku memeriksakan kehamilannya.
patuh juga semakin tinggi. Seorang dikatakan
patuh apabila mengikuti perintah, taat pada Data dari Dinas Kesehatan (DINKES)
aturan. Kabupaten Karawang tentang ibu hamil yang
mendapat pelayanan antenatal care yaitu
Perilaku kepatuhan kunjungan yang tahun 2013 dengan jumlah ibu hamil 65.553,
dilakukan seorang ibu hamil dapat diartikan K1 sebesar 94.00 % dan K4 90,67% (65.553
bahwa ibu mau datang ke petugas kesehatan ibu hamil). Sedangkan tahun 2014 dengan
dalam melaksanakan pemeriksaan dan jumlah ibu hamil 68.212 K1 sebesar 88.59 %
pengontrolan kehamilan secara dan K4 85.09 % (68.212).
teratur/berkala sesuai jadwal yang ditetapkan
serta mau melakukan hal yang dianjurkan Studi pendahuluan yang dilakukan di
oleh petugas kesehatan (Notoatmodjo, 2012). Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten
Terbentuknya perilaku kepatuhan ditentukan Karawang pada tanggal 28 Maret 2017 melalui
oleh pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai- buku laporan pelayanan antenatal care
nilai yang dimiliki dan kesediaan dana atau puskesamas Sungai Buntu Kabupaten
keterjangkauan fasilitas serta dorongan dari Karawang tahun 2015-2016 didapatkan bahwa
petugas kesehatan dan keluarga serta jumlah ibu hamil tahun 2015 sebanyak 135
masyarakat. orang dan kunjungan pemeriksaan ANC ibu
hamil pada K1 95% (87 ibu hamil) dan K4
Data dari dinas kesehatan (DINKES) Provinsi 87% (48 ibu hamil). Sedangkan pada tahun
jawa barat pada tahun 2015, Karawang 2016 jumlah ibu hamil sebanyak 145 orang
menempati posisi kedua jumlah AKI dan dan kunjungan pemeriksaan ANC ibu hamil
AKB terbanyak yaitu AKI 64 kasus dan AKB pada K1 94% (100 ibu hamil) dan K4 83% (45
202 kasus. Kondisi di kabupaten Karawang ibu hamil). Data ini menunjukan bahwa
menunjukan bahwa jumlah kematian ibu dan pelayanan antenatal care masih dibawah target
bayi masih tinggi dan merupakan nasional pada tahun 2017 yaitu sebesar 95 %.
penyumbang kedua kematian ibu dan bayi di
Provinsi Jawa Barat. Sehingga perlu Puskesmas Sungai Buntu merupakan
dilakukan sebuah terobosan yang inovatif dan Puskesmas yang berada dalam cakupan
kreatif dan mempunyai manfaat untuk wilayah Kabupaten Karawang. Pelayanan
menurunkan kematian ibu dan bayi. rawat jalan melayani kesehatan ibu dan anak
dan penyakit lainnya. Berdasarkan hasil
Hasil penelitian Ringgo (2012) mengatakan catatan medical tahun 2017 kunjungan ibu
bahwa faktor-faktor yang menyebabkan ibu hamil di Puskesmas sungai buntu kabupaten
hamil tidak mau memeriksakan kesehatan karawang sebanyak 91 orang, dari jumlah
kehamilannya antara lain : usia, kunjungan ibu trimester ke III sebanyak 45 ibu
pekerjaan,sosial ekonomi, sosial budaya dan hamil. Berdasarkan hasil wawancara singkat
pengetahuan. Sinarat (2013) mengatakan kepada 10 orang ibu hamil yang ada di

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Melakukan Antental Care Di
UPTD Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Karawang Tahun 2017, Widiawati, FIK UMJ 2017
5 Jurnal Keperawatan Maternitas, Agustus
2017

Puskesmas Sungai Buntu untuk kepatuhan c. Bersedia menjadi responden tanpa


pemeriksaan kehamilan, 7 orang ibu hamil paksaan dari siapapun.
mengatakan tidak patuh melakukan d. Ibu hamil yang berkunjung
pemeriksaan karena tidak mengetahui manfaat
dan pelayanan antenatalcare. Sedangkan 3 Dalam penelitian ini, alat yang digunakan
orang ibu hamil patuh melakukan pemeriksaan sebagai pengumpul data berupa angket/
karena sudah mengetahui manfaat antenatal kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh
care. peneliti yang mengacu pada kerangka konsep
penelitian yang dibuat. Kuesioner terdiri dari
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti 32 pertanyaan (15 pertanyaan pengetahuan, 10
tertarik untuk melakukan penelitian dengan pertanyaan sikap dan 7 pertanyaan kepatuhan).
judul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Sebelum dilakukan penelitian, kuesioner yang
Hamil dengan Kepatuhan Melakukan ANC di telah dibuat oleh peneliti dilakukan uji
Puskesmas “Tujuan penelitian ini adalah validitas dan reabilitas terlebih dahulu untuk
untuk mengetahui hubungan tingkat mengurangi terjadinya kesalahan dalam
pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan penelitian, Validitas dan reabilitas adalah dua
kepatuhan melakukan ANC di Puskesmas karakteristik alat ukur yang harus diperhatikan
Sungaibuntu kabupaten karawang. oleh peneliti. Validitas disebut juga kebenaran
peneliti sedangkan reabilitas disebut juga
METODE PENELITIAN keandalan. Uji validitas dan reabilitas dalam
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian ini dilakukan di UPTD Puskesma
penelitian berjenis Deskriptif korelasi dengan Pedes Kabupaten Karawang. Uji coba ini
rancangan cross sectional (potong silang). dilakukan pada bulan Mei 2017.
Penelitian korelasi adalah metode
penelitianpenelitian yang dilakukan dengan HASIL
tujuan mengungkapkan hubungan korelatif A. Analisis univariat
antar variabel dan menjelaskan hubungan Analisis univariat dalam penelitian ini
yang ditemukan. menggambarkan distribusi responden
menurut variabel independen dan variabel
Tempat penelitian ini yaitu di UPTD dependen. Variabel independen yaitu data
Puskesmas Sungai buntu Kabupaten demografi responden (Usia, Pendidikan
Karawang, pada bulan juni 2017. dan Pekerjaan), pengetahuan dan sikap,
sedangkan variabel dependen adalah
Teknik pengambilan sampel pada penelitian
kepatuhan ibu hamil dalam melakukan
ini adalah total sampling yaitu teknik
ANC. Secara rinci uraian hasil analisis
pengambilan sampel dimana jumlah sampel
univariat adalah sebagai berikut:
sama dengan populasi. Adapun sampel yang
akan dipilih oleh peneliti dengan kriteria 1. Distribusi responden menurut data
sebagai berikut: demografi
a. Ibu hamil (usia kehamilan 28
minggulahir). Tabel 5.1
b. Dapat membaca dan menulis.

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Melakukan Antental Care Di
UPTD Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Karawang Tahun 2017, Widiawati, FIK UMJ 2017
6 Jurnal Keperawatan Maternitas, Agustus
2017

Distribusi Responden Berdasarkan Data Dalam tabel 5.1 di atas, Distribusi responden
Demografi (usia, pendidikan dan menurut data demografi dan variabel
pekerjaan), dan variabel independen penelitian ibu hamil di UPTD Puskesmas
(pengetahuan dan sikap) sedangkan Sungai Buntu Kabupaten Karawang 2017
variabel dependent (Kepatuhan) di UPTD (n:45) dapat disimpulkan bahwa kelompok
Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten usia terbanyak terdapat pada kelompok usia
Karawang Tahun 2017 (n=45) 20-35 tahun sejumlah 34 responden (75,6%).
Pendidikan terakhir responden yang terbanyak
Distribusi Variabel Frekuensi
adalah SMA-Perguruan Tinggi sejumlah 27
Responden (n: 45)
% responden (60,0%). Pekerjaan responden yang
1 Usia terbanyak adalah bekerja sejumlah 23
- <20 Tahun 7 15,6
- 20-35
responden (51,1%). Pengetahuan terbanyak
34 %
Tahun 75,6 yaitu Pengetahuan Baik sebanyak 28
- >35 Tahun 4 % responden ( 62,2%). Sikap terbanyak yaitu
sikap positif sebanyak 28 responden (62,2%).
8,9 Dan Kepatuhan terbanyak yaitu patuh
%
sebanyak 24 responden ( 53,3%).
2 Pendidikan
- SD-SMP 18 40,0 B. Analisis Bivariat Analisis bivariat
(Rendah) %
- SMA- dilakukan dengan menggunakan uji chi-
27
Perguruan 60,0
square untuk melihat hubungan yang
tinggi % bermakna antara variabel independen yaitu
(Tinggi)
pengetahuan dan sikap dengan variabel
3 Pekerjaan
- Tidak dependen yaitu kepatuhan ibu melakukan
22 48,9
bekerja 23 % pemeriksaan kehamilan di UPTD
- Bekerja 51,1 Puskesmas Sungai Buntu
%
4 Pengetahuan
- Kurang 17 37,8
- Baik 28 %
62,2
%
5 Sikap
- Negatif 17 37,8
- Positif 28 %
62,2
%
6 Kepatuhan
- Tidak 21 46,7
patuh 24 %
- Patuh 53,3
Kabupaten Karawang.
%
Tabel 5.2

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Melakukan Antental Care Di
UPTD Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Karawang Tahun 2017, Widiawati, FIK UMJ 2017
7 Jurnal Keperawatan Maternitas, Agustus
2017

Distribusi Responden Berdasarkan Analisa Bivariat yang terdiri dari pengetahuan, sikap,
dengan kepatuhan melakukan antenatal care di UPTD Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten
Karawang Tahun 2017 (n=45)

a. Berdasarkan tabel 5.2 dapat di jelaskan b. Berdasarkan tabel 5.2 dapat di jelaskan
adanya Hubungan pengetahuan dengan adanya Hubungan sikap dengan
kepatuhan melakukan ANC di UPTD kepatuhan melakukan ANC di UPTD
Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten
Karawang. Karawang.
Hasil analisis hubungan antara Hasil analisis hubungan sikap ibu hamil
pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan. dengan kepatuhan melakukan antenatal
melakukan ANC di peroleh bahwa ada 20 care di UPTD puskesmas Sungai Buntu
responden (71,4) mendapat pengetahuan Kabupaten Karawang Tahun 2017
baik yang melakukan ANC patuh dan menunjukan bahwa ada sebanyak 4
terdapat 8 responden (28,6%) yang responden (23,5%) ibu hamil yang
melakukan ANC kurang patuh. Pada memiliki sikap negatif kepatuhan patuh ,
responden yang kurang mendapat sikap negatif tidak patuh menunjukan
pengetahuan terdapat 4 responden (23,5%) sebanyak 13 responden (76,5%),
yang melakukan ANC patuh dan terdapat sedangkan ibu hamil yang memiliki sikap
13 responden (76,5%) yang melakukan positif patuh sebanyak 21 responden (75%)
ANC kurang patuh. Hasil uji diperoleh P dan yang memiliki sikap positif tidak
Value= 0,005 (P Value 0,005 < 𝛼 0,05), patuh sebanyak 7 responden (25%).. Hasil
maka dapat disimpulkan ada hubungan uji statistik diperoleh nilai p value = 0,002
yang signifikan anatara pengetahuan ibu ( p value 0,002 < 𝛼) = 0,05 maka dapat
hamil dengan kepatuhan melakukan ANC. disimpulkan bahwa ada hubungan yang
Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR= signifikan antara hubungan sikap dengan
8,125 artinya ibu dengan tingkat kepatuhan melakukan ANC. Dari hasil
pengetahuan baik mempunyai berpeluang analisis diperoleh pula nilai OR= 97,50
sebesar 8,125 kali untuk patuh dalam artinya ibu yang mendapat sikap positif
melakukan ANC secara rutin di banding mempunyai berpeluang sebesar 97,50 kali
ibu yang dengan tingkat pengetahuan untuk patuh dalam melakukan ANC secara
kurang. rutin di banding ibu yang mendapat sikap
negatif tidak patuh.

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Melakukan Antental Care Di
UPTD Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Karawang Tahun 2017, Widiawati, FIK UMJ 2017
8 Jurnal Keperawatan Maternitas, Agustus
2017

PEMBAHASAN Menurut Widianti (2007) mengatakan


A. Hasil penelitian univariat bahwa pendidikan dapat membawa
1. Distribusi menurut usia wawasan atau pengetahuan seseorang
responden Hasil penelitian yang secara umum, seseorang yang
dilakukan terhadap 45 responden berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai
di UPTD Puskesmas Sungai pengetahuan yang lebih luas disbanding
Buntu Kabupaten Karawang di dengan seseorang yang tingkat
dapatkan data sebagian besar usia pendidikannya rendah.
responden berada pada usia 20-35
tahun sebanyak 34 orang (75,6%). 3. Distribusi menurut
pekerjaan responden
Sesuai dengan teori Hidajati (2012) Dari hasil penelitian didapatkan
mengatakan usia reproduksi sehat karakteristik responden menurut pekerjaan
atau aman untuk kehamilan, menunjukkan bahwa sebagian besar
persalinan adalah usia 20-35 tahun. responden bekerja sebanyak 23 orang
Pada usia ini masalah yang muncul (51,1%).
lebih sedikit dibandingkan jika
wanita hamil di usia belasan, akhir Menurut (Notoatmodjo, 2012) Ibu hamil
tiga puluh, atau empat puluh. yang bekerja memiliki banyak pengalaman,
hal ini dapat diketahui bahwa ibu hamil
Hasil penelitian ini sesuai dengan lebih banyak mendapatkan informasi
Serli febriana (2010) Usia yang mengenai keuntungan dan manfaat ANC.
kemungkinan tidak beresiko tinggi Informasi tersebut dapat dilihat melalui
pada saat kehamilan dan persalinan media masa serta informasi ANC dapat
yaitu umur 20-35 tahun, karena pada diperoleh dari teman sekerja maupun
usia tersebut rahim sudah siap suami. Akan tetapi bagi ibu hamil yang
menerima kehamilan, mental sudah bekerja akan mengalami kendala dimana
matang dan sudah mampu merawat waktu untuk melakukan ANC sangat
bayi dan dirinya. Sedangkan umur < sedikit, sehingga ibu hamil merasa tidak
20 tahun merupakan umur yang punya waktu luang untuk melakukan ANC.
beresiko tinggi terhadap kehamilan
dan persalinan. B. Hasil penelitian bivariate
1. Hubungan pengetahuan ibu hamil
dengan kepatuhan melakukan
2. Distribusi menurut pendidikan ANC di UPTD Puskesmas Sungai
responden Buntu Kabupaten Karawang
Dari hasil penelitian didapatkan Tahun 2017
karakteristik responden menurut pendidikan Menurut (Notoatmodjo, 2012)
menunjukkan bahwa sebagian besar Pengetahuan merupakan hasil dari
responden berada pada tingkat pendidikan “tahu” dan ini terjadi setelah
tinggi atau tamat SMA sebanyak 27 orang orangmelakukan penginderaan
(60,0%). terhadap objek tertentu.

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Melakukan Antental Care Di
UPTD Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Karawang Tahun 2017, Widiawati, FIK UMJ 2017
9 Jurnal Keperawatan Maternitas, Agustus
2017

Penginderaan terjadi melalui panca square diperoleh P Value= 0,005 (P Value


indera manusia, yakni indera 0,000 < 0,05). Hal ini menunjukan bahwa
penglihatan, pendengaran, ada hubungan yang bermakna antara
penciuman, rasa dan raba. Sebagian pengetahuan dengan kepatuhan melakukan
besar, pengetahuan manusia ANC di UPTD Puskesmas Sungai Buntu
diperoleh dari mata dan telinga. Kabupaten Karawang. Dari 45 responden
Pengetahuan responden yang baik menunjukkan bahwa sebagian besar responden
tentang ANC merupakan salah satu memiliki pengetahuan baik mengenai antenatal
faktor yang menyebabkan care.
kepatuhan dari ibu hamil untuk
melakukan kunjungan ANC. Hal ini sesuai dengan teori menurut
Notoatmodjo (2007), bahwa pengetahuan
Hal ini juga sesuai dengan Hall dan seseorang tidak terlepas pula dari pengaruh
Dornan seperti di kutip oleh pendidikan. Apabila seseorang memiliki
Damanik (2008) bahwa ada pendidikan yang lebih tinggi maka dirinya akan
hubungan antara umur dengan lebih muda dalam mengetahui, mengerti dan
pemilihan pelayanan kesehatan. memahami. Kemampuan mengetahui sesuatu
Semakin dewasa maka lebih dipengaruhi pula oleh kemampuan belajar dan
mengerti akan pilihan pemanfaatan daya ingat. Jika dilihat dari pengetahuan
pelayanan kesehatan, wanita hamil terdapat 62,2 % responden dengan pengetahuan
yang bekerja kurang memiliki tentang pentingnya pemeriksaan antenatal baik
waktu untuk memeriksakan dan 37,8 % dengan pengetahuan kurang.
kehamilannya oleh karena itu
pekerjaan juga merupakan factor 2. Hubungan sikap ibu hamil dengan
yang berhubungan dengan kepatuhan melakukan ANC di
kepatuhan. UPTD Puskesmas Sungai Buntu
Kabupaten Karawang Tahun 2017
Hasil penelitian ini sesuai dengan Menurut (Notoatmodjo, 2012) Sikap
Cein Tamaka (2013) dalam penelitiannya yang adalah adalah suatu reaksi atau
berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil respon seseorang yang masih tertutup
Dengan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal dari seseorang terhadap suatu
Care Di Puskesmas Bahu Kecamatan stimulus atau objek. Sikap tentang
Malalayang Kota kepatuhan ANC pada ibu hamil
Manado ” di tunjukan dengan nilai sangat penting untuk mencapai
P Value= 0,031 (P Value 0,031 < 0,05) ada pelayanan ANC yang unggul dan
hubungan yang signifikan antara hubungan optimal. Pencapaian sikap dari tidak
pengetahuan ibu hamil dengan keteraturan baik menjadi baik atau bahkan sangat
pemeriksaan antenatal care. baik membutuhkan beberapa tahapan
pada ibu hamil. Sikap terdiri dari
Dari hasil penelitian ini didapatkan hubungan berbagai tingkatan yaitu menerima,
pengetahuan ibu hamil dengan kepatuhan merespon, menghargai dan
melakukan ANC dengan menggunakan chi- bertanggung jawab.

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Melakukan Antental Care Di
UPTD Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Karawang Tahun 2017, Widiawati, FIK UMJ 2017
10 Jurnal Keperawatan Maternitas, Agustus
2017

Hasil penelitian ini sesuai dengan memiliki sikap yang positif mengenai antenatal
Sitra sasamu (2016) dalam penelitian care.
ini yang berjudul “Hubungan
tingkat pengetahuan dan sikap ibu Rahmawati (2008) mengatakan bahwa peran
hamil resiko tinggi dengan kepatuhan serta keluarga terutama suami adalah sebagai
melakukan ANC di Puskesmas factor dasar dalam meningkatkan pemeriksaan
Papusungan Kecamatan antenatal care. Dari hasil penelitan ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi
Lembeh Selatan” di tunjukan dengan
pengetahuan responden tentang ANC maka
nilai P Value= 0,000 (P Value 0,000
semakin baik pula sikapnya dalam melakukan
< 0,05) ada hubungan yang
kepatuhan ANC.
signifikan antara hubungan tingkat
pengetahuan dan sikap ibu hamil KESIMPULAN DAN SARAN
dengan kepatuhan melakukan ANC. A. Kesimpulan
a. Jumlah usia responden terbanyak
Hal ini juga sesuia dengan hasil
yaitu 20-35 tahun sebanyak 34
penelitian Adri (2008) dan Ye et all
responden (75,6%), Pendidikan
(2008), menyatakan bahwa ibu hamil
terbanyak yaitu pendidikan Tinggi
yang memiliki sikap positif terhadap
sebanyak 27 orang (60,0%). Pekerjaan
antenatal care lebih banyak
terbanyak yaitu yang bekerja sebanyak
melakukan antenatal care dari pada
23 orang (51,1%). Pengetahuan
ibu dengan sikap negatif terhadap
terbanyak yaitu pengetahuan baik
antenatal care. Adanya sikap lebih
sebanyak 28 responden (62,2%). Sikap
baik tentang antenatal care
terbanyak yaitu sikap positif sebanyak
mencerminkan kepedulian ibu hamil
28 orang (62,2%) dan kepatuhan
terhadap kesehatan dirinya dan bayi
terbanyak yaitu patuh sebanyak 24
yang dikandungnya. Pada hasil
orang (53,3%).
penelitian Fauziah (2011) sikap
negatif responden terhadap antenatal b. Dari Hasil penelitian menggunaklan
care tidak menunjukkan hasil yang uji chi square adanya hubungan
buruk pada kepatuhan antenatal care pengetahuan ibu hamil dengan
yang dilakukan. kepatuhan melakukan ANC dengan
derajat kepercayaan 95% ( =0,05)
Dari hasil penelitian ini didapatkan hubungan
didapatkan nilai OR= 8, 125, p value
Sikap Ibu Hamil dengan Kepatuhan Melakukan
= 0,005 (P Value 0,005 < 0,05) hal
ANC dengan menggunakan chi-square diperoleh
ini dapat disimpulkan disimpulkan ada
P Value= 0,002 (P Value 0,002 < 0,05). Hal
hubungan yang signifikan anatara
ini menunjukan bahwa ada hubungan yang
pengetahuan ibu hamil dengan
bermakna antara pengetahuan dengan kepatuhan
kepatuhan melakukan ANC di UPTD
melakukan ANC di UPTD
Puskesmas Sungai buntu kabupaten
Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten
karawang.
Karawang. Dari 45 responden sebagian

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Melakukan Antental Care Di
UPTD Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Karawang Tahun 2017, Widiawati, FIK UMJ 2017
11 Jurnal Keperawatan Maternitas, Agustus
2017

c. Dari hasil penelitian menggunakan uji DAFTAR PUSTAKA


chi square adanya hubungan sikap ibu
hamil dengan kepatuhan melakukan Aruna,R .(2013). “Hubungan
ANC. dengan derajat kepercayaan Tingkat pendidikan dengan
95% ( =0,05) didapatkan nilai OR= 9, Tingkat pengetahuan tentang Antenatal
750, p value = 0,002 (P Value 0,002 < Care dalam kalangan Usia
0,05) hal ini dapat disimpulkan Subur di Puskesmas padang Bulan” .
disimpulkan ada hubungan yang E- jurnal FK USU, Volume 1 no 1.
signifikan anatara sikap ibu hamil
dengan kepatuhan melakukan ANC di Astini, S.(2011).Pengetahuan Ibu Hamil dan
UPTD Puskesmas Sungai buntu Motivasi Keluarga dalam
kabupaten karawang. Pelaksanaan Antenatal Care di
Puskesmas Ujung Batu Riau. Diakses
B. Saran pada April 2017
a. Bagi ibu hamil Sebaiknya dengan
pengetahuan yang dimiliki ibu hamil Azwar Saifudin. (2011). Sikap Manusia Teori
tentang pemeriksaan ANC, diharapkan dan Pengukurannya. Yogyakarta :
ibu hamil dapat mengaplikasikan Pustaka Pelajar
dalam kehidupan sehari-hari.
Budiarto,E.(2008). Biostatistik untuk
b. Institusi pendidikan Diharapkan Kedokteran dan Kesehatan
dengan hasil penelitian yang didapat Masyarakat.Jakarta: EGC
pada penelitian ini, dapat dijadikan
bahan tambahan edukasi dalam Cein, T (2013). Hubungan pengetahuan ibu
memberikan asuhan keperawatan hamil dengan
khususnya dalam bidang maternitas. keteraturan pemeriksaan
Antenatal Care di
c. Bagi pihak Pelayanan kesehatan Puskesmas Bahu Kecamatan
Diharapkan dengan hasil penelitian Malayang Kota Manado.E-Jurnal
yang didapat pada penelitian ini, Keperawatan, Volume 1 no 1
institusi pelayanan kesehatan dapat
meningkatkan dan menambah Damayanti, E (2009). Hubungan Tingkat
penyuluhan serta memperluas kegiatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
ibu hamil. Resiko Tinggi Kehamilan Dengan
Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care
d. Peneliti
Di RSUD Boyolali. E-
Bagi peneliti lain yang akan
Jurnal
melakukan penelitian sejenis di masa
Keperawatan. Volume 1 no 1
yang akan datang, hasil penelitian ini
dapat dijadikan data dasar dan Depkes RI. (2007). Pedoman pelayanan Ante
tambahan penelitian terkait untuk Natal di Tingkat Pelayanan Dasar.
menambah variable yang lebih luas. Jakarta

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Melakukan Antental Care Di
UPTD Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Karawang Tahun 2017, Widiawati, FIK UMJ 2017
12 Jurnal Keperawatan Maternitas, Agustus
2017

(2008). Panduan Pelayanan Prawirohardjo,S.(2007). Pelayanan


Antenatal. Jakarta : Depkes RI Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Yayasan Bina Pustaka,
Dinkes.(2014). Jakarta.
http://www.karawangkab.go.id/sites/d
efault/files/pdf. diakses tgl 16 mei Saifuddin,A.B. (2008). Buku Acuan Nasional
2017 jam 15.42 Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina
Hidajati, R. (2012). Asuhan Keperawatan pada
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Kehamilan Fisiologis dan
Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Sasamu,Sitra, dkk. (2016). Hubungan Tingkat
Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil
Kemenkes RI. (2015). Kesehatan dalam Resiko Tinggi dengan Kepatuhan
Kerangka Sustainable Development Melakukan Antental Care di
Goals (SDGs). Jakarta Puskesmas Papusungan Kecamatan
Lembeh Selatan. Diakses
Kurnia,N. (2009). Menghindari Gangguan Saat
Mei
Melahirkan & Panduan Lengkap
2017.http://jurnal.unsrittomohon.ac.id
Mengurus Bayi. Yogjakarta: Panji
/index.php/jurnalprint/article/view/18
Pustaka
6/176
Manuaba, I . A . C. (2010). Ilmu Penyakit
Sondakh,N. (2009). Pemeriksaan Antenatal Ibu
Kandungan dan KB untuk Pendidikan
Hamil. http://mdopost.com
Bidan. Jakarta : ECG
Sulistyawati, A. (2009). Asuhan Kebidanan
Marmi. (2011). Asuhan Kebidanan pada Masa
Pada Masa Kehamilan. Jogjakarta: CV.
Antenatal. Yogyakarta: Pustaka
Andi Offset
Pelajar
Sugiyono.(2011). Metode Penelitian
Notoatmodjo,S. (2010). Pendidikan dan
Kuantitatif Kualitatif dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
R&D. Bandung: Alfabeta
Cipta,
Wiknjosastro,H. (2009). Ilmu Kebidanan.
(2012). Pendidikan dan
Edisi ke-4 Cetakan ke-2. Jakarta:
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Yayaan Bina Pustaka
cipta,

Nursalam (2008). Konsep dan Penerapan


Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika,

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Melakukan Antental Care Di
UPTD Puskesmas Sungai Buntu Kabupaten Karawang Tahun 2017, Widiawati, FIK UMJ 2017

Anda mungkin juga menyukai