Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
BAB 2
METODOLOGI
Analisis dampak lalu lintas ini dilaksanakan melalui pengontrolan sistem kegiatan dengan
cara memperkirakan akibat lalu lintas karena adanya kegiatan yang terjadi di suatu lokasi,
atau bagaimana sistem kegiatan dikelola dan dikontrol sedemikian rupa sehingga tidak
menimbulkan akibat yang berupa tumbuhnya tingkat lalu lintas yang tinggi pada ruas jalan
raya di tempat kegiatan itu berlangsung (Miro, 2012).
Tujuan studi kajian lalu lintas adalah untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan oleh
suatu kawasan pengembangan terhadap lalu lintas di sekitarnya dan memprediksi
dampak yang ditimbulkan suatu pembangunan kawasan.Kewajiban melakukan studi
andalalin tergantung pada bangkitan dan tarikan lalu lintas yang ditimbulkan oleh
pengembangan kawasan.Besarnya tingkat bangkitan dan tarikan lalu lintas tersebut
ditentukan oleh jenis dan besaran peruntukan lahan.Bangkitan dan tarikan lalu lintas
didapat dengan mempertimbangkan pola pergerakan.Bangkitan dan tarikan lalu lintas
yang didapat mempengaruhi distribusi perjalanan di ruas sekitar kawasan.
II - 1
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
Tabel 2.1 Kriteria Ukuran Minimal Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin)
2. Permukiman
a. Perumahan dan Permukiman;
1). Perumahan sederhana 150 unit
2). Perumahan menengah-atas 50 unit
b. Rumah susun dan Apartemen;
1). Rumah susun sederhana 100 unit
2). Apartemen 50 unit
c. Asrama 50 kamar
d. Ruko Luas Lantai keseluruhan 2000 m2
3. Infrastruktur
a. Akses ke dan dari jalan tol Wajib
b. Pelabuhan Wajib
c. Bandar Udara Wajib
d. Terminal Penumpang Umum Wajib
e. Stasiun kereta api Wajib
f. Pool kendaraan Wajib
g. Fasilitas parkir untuk umum Wajib
h. Jalan layang (flyover) Wajib
II - 2
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
4. Bangunan/Pemukiman/Infrastruktur lainnya :
Wajib dilakukan Andalalin apabila ternyata diperhitungkan telah menimbulkan 75 perjalanan
(kendaraan) baru pada jam padat dan/atau menimbulkan rata-rata 500 perjalanan
(kendaraan) baru setiap harinya pada jalan yang dipengaruhi oleh adanya bangunan atau
permukiman atau infrastruktur yang dibangun atau dikembangkan.
Sumber: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 75 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Analisis
Dampak Lalu Lintas.
Kegiatan Pembangunan Gedung Expo ini termasuk jenis rencana kegiatan pool
kendaraan (nomor 3.f) dan fasilitas parkir untuk umum (nomor 3.g) khusus
kendaraan barang.
Analisis dampak lalu lintas mempunyai berbagai jenis ragam, tergantung pada
kondisi setempat dan kebijakan yang diikuti.Andalalin dapat bersifat makroskopik
apabila yang menjadi perhatian utamanya adalah unsur makronya (land use-
transport system).Tetapi dapat pula bersifat rinci (mikroskopik) apabila yang menjadi
perhatian utamanya adalah kinerja manajemen sistem lalu lintasnya.Kebijakan
pemerintah dampak lalu lintas dapat berupa minimalisasi dampak yang terjadi,
sampai penyesuaian prasarana jalan agar dampak lalu lintas yang diperkirakan
terjadi dapat terimbangi.
II - 3
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
lalu lintas baru akibat kegiatan tambahan di dalam dan sekitar kawasan tersebut.
Karena itu pembangunan kawasan baru dan pengembangannya akan memberikan
pengaruh langsung terhadap sistem jaringan jalan di sekitarnya (Tamin, 2000).
Perkiraan banyaknya lalu lintas yang dibangkitkan oleh fasilitas pembangunan dan
pengembangan kawasan merupakan hal yang mutlak penting untuk dilakukan,
termasuk dalam proses analisis dampak lalu lintas adalah dilakukannya pendekatan
manajemen lalu lintas yang dirancang untuk menghadapi dampak dari perjalanan
terbangkitkan terhadap jaringan yang ada.
Lima elemen penting yang akan menimbulkan dampak apabila sistem guna lahan
berinteraksi dengan lalu lintas, antara lain:
Besar kecilnya dampak kegiatan terhadap lalu lintas dipengaruhi oleh hal-hal
sebagai berikut:
1. Bangkitan/tarikan perjalanan.
2. Menarik tidaknya suatu pusat kegiatan.
3. Tingkat kelancaran lalu lintas pada jaringan yang ada.
4. Prasarana jalan di sekitar pusat kegiatan.
5. Jenis tarikan perjalanan oleh pusat kegiatan.
6. Kompetisi beberapa pusat kegiatan yang berdekatan.
(The Institution of Highways and Transportation ,1994)
1. Penilaian dan formulasi dampak lalu lintas yang ditimbulkan oleh daerah
pembangunan baru terhadap jaringan jalan di sekitarnya (jaringan jalan
eksternal). Khususnya ruas-ruas jalan yang membentuk sistem jaringan
utama.
II - 4
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
Pelaksanaan studi analisis dampak lalu lintas ini didasarkan atas dua aspek yang
terkait yaitu aspek legal dan aspek teknis. Aspek legal diperlukan dalam studi ini,
mengingat bahwa merupakan suatu pusat kegiatan yang dapat menimbulkan
dampak lingkungan dan lalu lintas, sehingga dalam pelaksanaan pembangunan dan
operasionalnya harus berpedoman kepada peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan untuk aspek
teknis meliputi kajian-kajian lalu lintas yang berkaitan dengan teknik pengumpulan
data, analisis data, teknik perhitungan/pemodelan dan penyampaian hasil
perhitungan.
1. Aspek Legal
Dasar hukum yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan studi
analisis dampak lalu lintas Pembangunan Lokasi Gedung Expo adalah
sebagai berikut:
1. Undang-undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan
(Pasal 99, Ayat 1)telah diatur dengan jelas mengenai analisis dampak lalu
lintas berkenaan dengan setiap rencana pembangunan pusat kegiatan,
permukiman, dan infrastruktur yang menimbulkan gangguan keamanan,
keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan
wajib dilakukan analisis dampak lalu lintas. Dari penjelasanbeberapa pasal
II - 5
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
II - 6
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
2. Aspek Teknis
Pelaksanaan teknis analisis dampak lalu lintas Pembangunan Lokasi Gedung
Expo secara umum dapat dilihat pada Gambar 2.1. Tahapan kerja meliputi
penentuan jenis dan lokasi survai, pengumpulan data primer dan sekunder,
bangkitan dan tarikan perjalanan, pengembangan model lalu lintas, analisis
kinerja ruas jalan dan simpang, analisis penanganan dampak lalu lintas, dan
rekomendasi.
II - 7
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
Survai Pendahuluan
D
P
E
A
T
L
Unjuk Kerja Lalu Lintas Tanpa Pengembangan Unjuk Kerja Lalu Lintas Dengan Pengembangan
Buruk
Unjuk Kerja Pasca Penanganan Dampak
Baik
II - 8
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
Gambar 2.1. Diagram Alir Analisis Dampak lalu lintas Pembangunan Lokasi
Gedung Expo
a. Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam studi Kajian Lalu Lintas ini meliputi data
sekunder dan data primer.
1) Pengumpulan Data Sekunder
Data yang dikumpulkan dalam tahap ini berupa data prasarana jalan,
tata guna lahan, sistem transportasi dan data mengenai rancang
bangun Pembangunan Lokasi Gedung Expo Global:
Data prasarana jalan, tata guna lahan, dan sistem transportasi
yang perlu diketahui mencakup peta jaringan jalan; tata ruang dan
fungsi lahan sekitar kawasan; klasifikasi dan fungsi jalan; pejalan
kaki, parkir; lokasi rambu lalu lintas; dan karakteristik sistem jalan
yang ada meliputi arah lalu lintas, jalur, lajur, prioritas, pengaturan
akses dan pengaturan lalu lintas.
Data rancang bangun yang diperlukan sebagai bahan kajian
mencakup data lokasi pembangunan, jenis usaha, luasan lahan,
luasan bangunan dan peruntukannya serta pengaturan akses
keluar masuk kawasan.
2) Pengumpulan Data Primer
Untuk mendapatkan gambaran kinerja layanan ruas jalan dan
persimpangan eksisting di sekitar lokasi pembangunan, maka perlu
dilakukan pengumpulan data primer. Data primer diperoleh melalui
pengamatan langsung atau survai di lokasi kajian. Sebelum
melakukan survai data primer, terlebih dahulu dilakukan tahap
persiapan survai yang pada intinya mendayagunakan sumber daya
perolehan informasi sekunder bagi kematangan pelaksanaan survai
data primer. Dalam proses pengumpulan data primer, prinsip
Garbage In Garbage Out (GIGO) diterapkan dalam studi ini. Hal ini
bertujuan agar data yang diperoleh memiliki ketepatan dan
keakuratan yang tinggi sehingga model transportasi yang dibuat
memiliki validitas yang tinggi pula. Dengan demikian diharapkan hasil
keluaran dari studi ini dapat dipertanggungjawabkan ketepatan dan
keakuratannya. Pelaksanaan waktu survai dilaksanakan pada kondisi
lalu lintas jam sibuk pagi, siang dan sore serta jam tidak sibuk.
II - 9
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
II - 10
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
II - 11
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
b. Metoda Analisis
Di dalam tahapan ini akan dilakukan kompilasi data dan analisis di dalam
rangka analisis besaran dan luasan dampak serta penanganan dampak yang
dilakukan.
1) Pengembangan Model
Studi ini menggunakan pemodelan dengan bantuan pedoman Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI, 1997) dalam menganalisis dampak
lalu lintas. Pendekatan makro dimulai dengan penaksiran intensitas
tata guna lahan dari pihak pembangun. Dari data tersebut selanjutnya
diestimasi bangkitan dan tarikan perjalanan, distribusi perjalanan,
pemilihan moda dan pembebanan lalu lintas. Dalam analisis
dipergunakan empat tahapan pemodelan, yaitu sebagai berikut:
a) Bangkitan dan Tarikan Perjalanan
Bangkitandan tarikan perjalanan adalah tahapan pemodelan yang
memperkirakan jumlah perjalanan yang berasal dari suatu zona atau
tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu zona
atau tata guna lahan. Bangkitan lalu lintas di kawasan Pembangunan
Lokasi Pembangunan Gedung Expo meliputi:
Lalu lintas yang meninggalkan lokasi dan
Lalu lintas yang menuju ke lokasi.
Hasil keluaran dari perhitungan bangkitan dan tarikan perjalanan lalu
lintas berupa jumlah kendaraan per satuan waktu atau jumlah satuan
mobil penumpang per jam sibuk.
b) Distribusi Perjalanan
Tahap ini merupakan tahap yang menghubungkan interaksi antara tata
guna lahan, jaringan transportasi dan arus lalu lintas di kawasan
Pembangunan Lokasi Gedung Expo . Pola sebaran arus lalu lintas
antara zona asal i ke zona tujuan d adalah hasil dari dua hal yang
terjadi secara bersamaan. Distribusi perjalanan pada intinya adalah
tahapan untuk mendapatkan matriks asal-tujuan yang akan digunakan
dalam proses selanjutnya.
c) Pemilihan Moda
Dalam melaksanakan tahapan pemilihan moda, ada dua macam
konsep pendekatan, yaitu Trip End Model dan Trip Interchange Modal
II - 12
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
DS = Q/C
(2.1)
Dimana:
DS = Derajat kejenuhan
Q = Arus total lalu lintas (smp/jam)
II - 13
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
Tabel 2.2 Emp untuk jalan 2/2 UD (2-jalur 2-arah tak terbagi)
II - 14
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
Tabel 2.4 Faktor Penyesuaian akibat lebar jalur lalu lintas (FCW)
II - 15
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
II - 16
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
Dimana :
II - 17
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
Tabel 2.9 Penyesuaian kecepatan arus bebas akibat lebar jalur lalu lintas (FVW)
Tabel 2.10 Penyesuaian kecepatan arus bebas akibat hambatan samping (FFVSF)
II - 18
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
Kecepatan
Kecepatan ruas jalan pada keadaan lalu lintas, hambatan
samping dan kondisi geometrik lapangan yang ada, dihitung
dengan cara sebagai berikut:
Masukkan nilai Derajat Kejenuhan pada sumbu horisontal
(X) pada Gambar 2.2.
Buat garis sejajar dengan sumbu vertikal (Y) dari titik ini
sampai memotong tingkatan kecepatan arus bebas (FV).
Buat garis horisontal dengan sumbu (X) sampai
memotong sumbu vertikal (Y) pada bagian sebelah kiri
gambar dan baca nilai untuk kecepatan kendaraan ringan
untuk kendaraan ringan pada kondisi yang dianalisa.
Gambar 2.2. a.Kecepatan sebagai fungsi dari derajat kejenuhan pada jalan
2/2 UD
II - 19
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
II - 20
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
Gambar 2.3. Faktor penyesuaian prosentase lalu lintas belok kiri (FLT)
Gambar 2.4. Faktor penyesuaian prosentase lalu lintas belok kanan (FRT)
II - 21
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
II - 22
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
Tingkat
Karakteristik Operasi Terkait
pelayanan
Arus bebas
Kecepatan lalu lintas > 100 km/jam
A
Volume lalu lintas mencapai 20% dari kapasitas (400 smp perjam, 2
arah)
Awal dari kondisi arus setabil
Kecepatan lalu lintas> 80 km/jam
B
Volume lalu lintas dapat mencapai 45% dari kapasitas (900 smp/jam, 2
arah)
Arus masih stabil
Kecepatan lalu lintas > 65 km/jam
C
Volume lalu lintas dapat mencapai 70% dari kapasitas (1400 smp/jam, 2
arah)
Mendekati arus tidak stabil
Kecepatan arus lalu lintas turun sampai 60 km/jam
D
Volume lalu lintas dapat mencapai 85% dari kapasitas (1700 smp/jam,
2arah)
Kondisi mencapai kapasitas dengan volume mencapai 2000 smp/jam, 2
arah)
E
Kecepatan lalu lintas pada umumnya berkisar 50 km/jam
II - 23
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
Tabel 2.16 Karakteristik Tingkat Pelayanan Ruas Jalan (Arteri Sekunder dan
Kolektor Sekunder)
Tingkat
Karakteristik Operasi Terkait
pelayanan
Arus bebas
Kecepatan perjalanan rata-rata >80 km/jam
A V/C ratio < 0,6
Load factor pada simpang = 0
Arus stabil
Kecepatan perjalanan rata-rata turun s/d > 40 km/jam
B V/C ratio < 0,7
Load factor < 0,1
Arus stabil
Kecepatan perjalanan rata-rata turun s/d > 30 km/jam
C V/C ratio < 0,8
Load factor < 0,3
Sumber: KM. No.14 Tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, 2006
II - 24
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
Tingkat
Karakteristik Operasi Terkait
pelayanan
II - 25
Dokumen Hasil Analisis Dampak Lalu Lintas
Pembangunan Gedung untuk Pengembangan Fasilitas Expo di Lokasi Ex. THR Jalan Tjilik Riwut Sampit
di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kotawaringin Timur
Analisis yang dilakukan terdiri dari analisis internal lokasi dan analisis
jaringan jalan eksternal. Analisis internal meliputi penataan parkir dan
pengaturan sirkulasi arus kendaraan di dalam area . Sedangkan analisis
eksternal meliputi penanganan akses keluar/masuk, penanganan ruas jalan
serta kemungkinan pengaturan jaringan transportasi secara kawasan.
5) Rekomendasi
Rekomendasi terhadap alternatif penanganan dampak lalu lintas terbaik
yang dipilih dan dilengkapi dengan rencana teknik manajemen dan
rekayasa lalu lintas.
II - 26