Anda di halaman 1dari 1

Perhitungan proyeksi ini digunakan jika Anda menjual satu jenis produk saja.

Sebagai contoh
Anda menjual tote bag belanja seharga Rp35.000 per buah. Sementara modal produksi
per tote bag hanya Rp20.000 saja. Jadi, perhitungan laba rugi adalah sebagai berikut:

No. Uraian Jumlah (buah) Harga Total


1. Penjualan 100 Rp35.000 Rp3.500.000
2. Pembelian 80 Rp20.000 Rp1.600.000
3. Laba kotor (Rp3.500.000 – Rp1.600.000) Rp1.900.000
4. Biaya jual (10% x Total Pembelian) Rp160.000
5. Biaya administrasi (10% x Laba kotor) Rp190.000
6. Laba bersih (Laba kotor – biaya-biaya) Rp1.550.000

Menghitung laba rugi

Untuk Anda yang menjual lebih dari satu jenis produk, cara menghitung laba rugi sedikit
berbeda. Semisal Anda menjual tote bag belanja dengan tiga ukuran berbeda. 

 Tote bag ukuran S; harga produksi Rp20.000 dan harga jualnya Rp35.000


 Tote bag ukuran M; harga produksi Rp30.000 dan harga jualnya Rp50.000
 Tote bag ukuran L; harga produksi Rp40.000 dan harga jualnya Rp70.000

Dengan demikian, begini perhitungan laba ruginya:

No. Uraian Jumlah (buah) Harga Total


1. Penjualan totebag S 50 Rp35.000 Rp1.750.000
2. Penjualan totebag M 50 Rp50.000 Rp2.500.000
3. Penjualan totebag L 50 Rp70.000 Rp3.500.000
4. Total penjualan Rp7.750.000
5. Pembelian totebag S 40 Rp20.000 Rp 800.000
6. Pembelian totebag M 40 Rp30.000 Rp1.200.000
7. Pembelian totebag L 40 Rp40.000 Rp1.600.000
8. Total pembelian Rp3.600.000
9. Laba kotor (Rp7.750.000 – Rp3.600.000) Rp4.150.000
10. Biaya jual (10% x Total Pembelian) Rp360.000
11. Biaya administrasi (10% x Laba kotor) Rp415.000
12. Laba bersih (Laba kotor – biaya-biaya) Rp3.375.000

Anda mungkin juga menyukai