Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ESSAY

“GANGGUAN KELENJAR TIROID”

Disusun Oleh :

NAMA : Bintang Yuniar Musviratunnisah

NIM : 020.06.0013

BLOK : ENDOKRIN & METABOLISME

KELAS :A

DOSEN : dr. Kadek Dwi Pramana, M.Biomed, Sp.PD , FINASIM

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
MATARAM
TA 2021/2022
“Gangguan Kelenjar Tiroid”

PENDAHULUAN

Hormon tiroid adalah salah satu hormon paling penting dalam tubuh karena
keberadaannya memengaruhi tiap sel dan organ. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar
berbentuk seperti kupu-kupu yang berada di tengah leher bagian depan. Hormon tiroid, yaitu
3, 5, 3‘- triiodotironin (T3 ) dan 3, 5, 3‘, 5‘ tetraiodotironin (tirosin, T4 ) yang dihasilkan oleh
kelenjar tiroid berperan dalam mengatur ekspresi gen, differensiasi jaringan dan
perkembangan umum seperti perkembangan otak, perkembangan organ seks serta berperan
sebagai antiproteolitik dari hormon insulin. Hormon tiroid merupakan pengendali utama
metabolisme dan pertumbuhan dengan, deiodinasi tetra-iodotironina yang memicu respirasi
pada kompleks rantai pernapasan mitokondria, yang menjadi salah satu faktor laju
metabolisme basal; dan modulasi transkripsi genetik melalui pencerap tri-iodotironina yang
terdapat pada inti sel.

Pada pemeriksaan mikroskopis, kelenjar tiroid terdiri dari rangkaian folikel dengan
ukuran yang bervariasi. Sel-sel folikel ini menjadi kolumner jika dirangsang oleh TSH sel-sel
folikel mensintesis tiroglobulin, yang dikeluarkan ke dalam lumen folikel.

PEMBAHASAN

Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang berada di kedua sisi bawah laring dan berada di
anterior trakea. Kelenjar tiroid adalah salah satu dari beberapa kelenjar endokrin terbesar
dengan berat 15 – 20 gram pada orang dewasa. Kelenjar ini memiliki dua lobus yang terdiri
dari sekitar 20-4-0 folikel yang tersebar merata, lobus kanan dan kiri tiroid dihubungkan oleh
ismus sehingga bentuk dan posisi anatomi tiroid memiliki peran fungsional (Darmayanti et
al., 2012). Masing- masing lobus mempunyai ukuran panjang 3 –4 cm dan lebar 2 cm
(Chandra & Rahman, 2016). Kelenjar tiroid di vaskularisasi oleh arteri tiroid superior dan
vena kelenjar tiroid yang memiliki beberapa bagian yaitu inferior, media, dan superior. Vena
tiroid superior akan mengalir kearah vena jugularis superior, vena tiroid media mengalir
langsung ke arah vena jugularis interna, dan vena tiroid inferior mengalir ke arah vena
jugularis interna atau vena brakiosefalika (Chandra & Rahman, 2016). Pada pemeriksaan
tiroid, pasien akan diminta untuk menelan dikarenakan lobus kanan dan kiri melekat di trakea
yang akan ikut bergerak saat pasien diminta untuk menelan.

 Regulasi Sekresi Hormone Tiroid

Secara faal, mekanisme pengaturan hormone tiroid terdiri dari factor autoregulasi dan
peran dari TRH dan TSH. TRH dihasilkan oleh hypothalamus, TSH dihasilkan oleh hipofisis
anterior. Apabila diperlukan untuk menghasilkan hormone tiroid maka TRH akan
merangsang lobus anterior untuk menghasilkan TSH. TSH yang sudah di hasilkan akan
melekat pada TSH reseptor yang ada di Tiroid. Apabila hormone tiroid sudah cukup naka ada
mekanisme umpan balik hormone tiroid pada TSH maupun TRH untuk mengurangi
produksinya sehingga tidak ada perangsangan yang berlebihan.

Hormone utama yang disekresikan oleh tiroid adalah tiroksin (T4) dan triidotironin
(T3). Hormon-hormon tersebut memiliki fungsi meningkatkan kecepatan metabolism di
dalam tubuh. Pada setiap molekul T4 terdapat 4 atom yodium dan setiap molekul T3 terdapat
3 atom yodium. Kedua hormon tersebut dirangsang pengeluarannya di lobus anterior kelenjar
hipofisis oleh thyroid stimulating hormon (TSH). TSH adalah hormon yang mengatur
pertumbuhan dan fungsi tiroid dari janin hingga dewasa (Nilsson & Fagman, 2017). Hormon
T3 dan T4 dibentuk oleh yodium sebagai bahan dasar yang dapat ditemukan pada beberapa
jenis makanan dan minuman (Darmayanti et al., 2012).

Hormon tiroid merupakan iodinated hormone untuk mengkonsentrasikan iodium dari


sirkulasi dan membantu iodium agar dapat bersatu dengan molekul hormone tiroid sehingga
diperlukan fungsi dari kelenjar tiroid itu sendiri. Hormon tiroid juga memiliki pengaruh
terhadap pertumbuhan sel, perkembangan tubuh dan metabolisme energi. Hormon tiroid
membantu regulasi metabolisme karbohidrat dan lipid sehingga diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangan normal tubuh. Konsumsi O2 dirangsang oleh hormon tiroid
pada kebanyakan sel di dalam tubuh. Hormon tiroid juga mempengaruhi differensiasi
jaringan di dalam tubuh dan ekspresi gen, regulasi reaksi metabolik dan kecepatan
metabolisme tubuh, berperan dalam pembentukan asam ribonukleat (ARN), mengatur
pembentukan panas, penyerapan usus terhadap glukosa, merangsang pertumbuhan sel- sel
somatis dan memiliki peran dalam perkembangan sistem saraf pusat (Darmayanti et al.,
2012).

Produksi dan sekresi hormon tiroid diatur oleh mekanisme regulasi yang kompleks.
Fungsi kelenjar tiroid diatur oleh suatu mekanisme aksi stimulasi oleh Tiroid Stimulating
Hormon (TSH) di hipotalamus pada kelenjar pituitary anterior. Modulasi pelepasan TSH
diatur oleh pengaruh hormon tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) bebas yang terdapat di
perifer melalui umpan balik negatif (Kumorowulan & Supadmi, 2010).

Anda mungkin juga menyukai