Anda di halaman 1dari 4

Assalamu`alaikum Wr.

Wb

‫ك لَهُ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن‬ ِ ‫ أَ ْشهَ ُد اَ ْن الَ اِلهَ اِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَش‬ ، َ‫َرهَ ْال ُم ْش ِر ُكوْ ن‬
َ ‫َر ْي‬ ِ ‫ُظ ِه َرهُ عَلى ال ِّدي ِْن ُكلِّ ِه َولَوْ ك‬ ْ ‫ق لِي‬ ِّ ‫اَ ْل َح ْم ُد ِهللِ الَّ ِذىْ اَرْ َس َل َرسُوْ لَهُ بِ ْالهُدىْ َو ِدي ِْن ْال َح‬
‫ ِه‬. ِ‫ق تُقَات‬ َّ .‫ أَ َّما بَ ْع ُد فَيَا ِعبَا َد هللاِ اِتَّقُوْ ا هللاَ َح‬. َ‫صحْ بِ ِه اَجْ َم ِع ْين‬
َ ‫صلِّ َو َسلِّ ْم عَلى خَات َِم ْاالَ ْنبِيَآ ِء َو ْال ُمرْ َسلِ ْينَ ُم َح َّم ٍد َّوعَلى الِ ِه َو‬ َ ‫ اَللّهُ َّم‬،ُ‫ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬
َ‫َوالَ تَ ُموْ تُ َّن اِالَّ َواَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬

Hadirin rohimakumulloh

Puji dan Syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Alloh Swt, atas limpahan rahmat serta
berkahNya kepada kita, umat islam. Sholawat dan salam kita curah limpahkan kepada junjunan
alam Nabi Muhammad SAW, keluarganya, shohabatnya dan semua pengikutnya.

Hadirin rohimakumulloh

Syarat diterimanya ibadah adalah rasa ikhlas sebagaimana Firman Alloh Swt. :

َ‫ك َولَتَ ُك ۡون ََّن ِمنَ ۡال ٰخ ِس ِر ۡين‬ َ ۚ ِ‫ك َواِلَى الَّ ِذ ۡينَ ِم ۡن قَ ۡبل‬
َ ُ‫ ۡن اَ ۡش َر ۡكتَ لَيَ ۡحبَطَ َّن َع َمل‬.ِ‫ك لَ ِٕٕٮ‬ َ ‫ َولَـقَ ۡد اُ ۡو ِح َى اِلَ ۡي‬  

Dan Sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika
kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu Termasuk
orang-orang yang merugi. (QS. Az-Zumar: 65)

Dengan ikhlas kita tidak akan tersesat ke jalan yang tidak diridhoi Allah,  tidak akan menjadi orang
yang riya’ atau sombong, karena sombong itu merupakan sifatnya setan. Syaitan berkata,:

ِ َ‫ك ِم ْنهُ ُم ْال ُم ْخل‬


)٤٠( َ‫صين‬ َ ‫) ِإال ِعبَا َد‬٣٩( َ‫ض َوأل ْغ ِويَنَّهُ ْم أَجْ َم ِعين‬
ِ ْ‫قَا َل َربِّ بِ َما أَ ْغ َو ْيتَنِي أل َزيِّن ََّن لَهُ ْم فِي األر‬

” Ya Tuhanku, oleh karena Engkau telah menetapkanku sesat, sungguh akan kuusahakan agar anak
manusia memandang indah segala yang tampak di bumi dan aku akan sesatkan mereka semua.
Kecuali hamba-hambaMu dari antara mereka yang ikhlas.  (QS.Al-Hijr: 39-40).

Seseorang yang ikhlas ibarat orang yang sedang membersihkan beras dari kerikil-kerikil dan batu-
batu kecil di sekitar beras. Maka, beras yang dimasak menjadi nikmat dimakan. Tetapi jika beras
itu masih kotor, ketika nasi dikunyah akan tergigit kerikil dan batu kecil. Demikianlah keikhlasan,
menyebabkan beramal menjadi nikmat, tidak membuat lelah, dan segala pengorbanan tidak terasa
berat. Sebaliknya, amal yang dilakukan dengan riya’ akan menyebabkan amal tidak nikmat.
Pelakunya akan mudah menyerah dan selalu kecewa.Tetapi banyak dari kita yang beribadah tidak
berlandaskan rasa ikhlas kepada Allah Swt, melainkan dengan sikap riya’ atau sombong supaya
mendapat pujian dari orang lain. Hal inilah yang dapat menyebabkan ibadah kita tidak diterima
oleh Allah Swt.

Hadirin rohimakumulloh

Menurut  bahasa, Ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih dari
kotoran. Sedangkan menurut istilah, Ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal
tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain.
Oleh karena itu, bagi seorang muslim sejati makna ikhlas adalah ketika ia mengarahkan seluruh
perkataan, perbuatan, dan jihadnya hanya untuk Allah, mengharap ridha-Nya, dan kebaikan
pahala-Nya tanpa melihat pada kekayaan dunia, tampilan, kedudukan, kemajuan atau
kemunduran. Dengan demikian Muslim tersebut menjadi tentara fikrah dan akidah, bukan tentara
dunia dan kepentingan. Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang
diperintahkan kepadaku.” Dan yang berkarakter seperti itulah yang mempunyai semboyan “Allahu
Ghayaatunaa”, yang artinya Allah adalah tujuan kami, dalam segala aktivitas dalam mengisi
kehidupan.

Hadirin rohimakumulloh

Rasulullah SAW. pernah bersabda, “ Ikhlaslah dalam beragama, cukup bagimu amal yang sedikit.”
Dalam hadist lain Rasulullah SAW. bersabda,“ Sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali
dilakukan dengan ikhlas dan mengharap ridha-Nya.” Imam Syafi’i pernah memberi nasihat kepada
seorang temannya,“ Wahai Abu Musa, jika engkau berijtihad dengan sebenar-benar kesungguhan
untuk membuat seluruh manusia ridha (suka), maka itu tidak akan terjadi. Jika demikian, maka
ikhlaskan amalmu dan niatmu karena Allah Azza wa Jalla.”

Karena itu tak heran jika Ibnul Qoyyim memberi perumpamaan seperti ini,“Amal tanpa keikhlasan
seperti musafir yang mengisi kantong dengan kerikil pasir. Memberatkannya tapi tidak
bermanfaat.” Dalam kesempatan lain beliau berkata,“ Jika ilmu bermanfaat tanpa amal, maka tidak
mungkin Allah mencela para pendeta ahli Kitab. Jika ilmu bermanfaat tanpa keikhlasan, maka tidak
mungkin Allah mencela orang-orang munafik.”

Dari beberapa contoh hadist di atas menunjukkan bahwa ikhlas itu memang sangat penting bagi
umat muslim dalam melaksanakan ibadah, karena tanpa rasa ikhlas dan hanya mengharap ridho
dari Allah Swt ibadah kita tidak akan diterima oleh Allah.

Adapun ciri-ciri orang yang ikhlas, yaitu:

1.            Terjaga dari segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah Swt, baik bersama manusia atau
sendiri. Disebutkan dalam hadits,“ Aku beritahukan bahwa ada suatu kaum dari umatku datang di
hari kiamat dengan kebaikan seperti Gunung Tihamah yang putih, tetapi Allah menjadikannya
seperti debu-debu yang beterbangan. Mereka adalah saudara-saudara kamu, dan kulitnya sama
dengan kamu, melakukan ibadah malam seperti kamu. Tetapi mereka adalah kaum yang jika
sendiri melanggar yang diharamkan Allah.” (HR Ibnu Majah)

2.            Senantiasa beramal di jalan Allah Swt baik dalam keadaan sendiri atau bersama orang
orang lain, baik ada pujian ataupun celaan. Ali bin Abi Thalib ra. berkata,“ Orang yang riya memiliki
beberapa ciri; malas jika sendirian dan rajin jika di hadapan banyak orang. Semakin bergairah
dalam beramal jika dipuji dan semakin berkurang jika dicela.”

3.            Selalu menerima apa adanya yang diberikan oleh Allah Swt dan selalu bersyukur atas
nikmat yang diberikan oleh Allah Swt.

4.            Mudah memaafkan kesalahan orang lain.


Pengelompokan Ikhlas, sebagai berikut :

1. Iklhas Mubtadi’ yaitu orang yang beramal karena Allah, tetapi di dalam hatinya terbesit
keinginan pada dunia. Ibadahnya dilakukan hanya untuk menghilangkan kesulitan dan kebingunan.
Ia melaksanakan shalat tahajud dan bersedekah karena ingin usahanya berhasil. Ciri orang yang
mubtadi’ bisa terlihat dari cara dia beribadah. Orang yang hanya beribadah ketika sedang butuh
biasanya ia tidak akan istiqamah. Ia beribadah ketika ada kebutuhan. Jika kebutuhannya sudah
terpenuhi, ibadahnyapun akan berhenti.

2. Ikhlas Abid  yaitu orang yang beramal karena Allah dan hatinya bersih dari riya’ serta keinginan
dunia. Ibadahnya dilakukan hanya karena Allah dan demi meraih kebahagiaan akhirat, menggapai
surga, takut neraka, dengan dibarengi keyakinan bahwa amal ini bisa menyelamatkan dirinya dari
siksaan api neraka. Ibadah seorang abid ini cenderung berkesinambungan, tetapi ia tidak
mengetahui mana yang harus dilakukan dengan segera (mudhayyaq) dan mana yang bisa
diakhirkan (muwassa’), serta mana yang penting dan lebih penting. Ia menganggap semua ibadah
itu adalah sama.

3. Ikhlas Muhib yaitu orang yang beribadah hanya karena Allah, bukan ingin surga atau takut
neraka. Semuanya dilakukan karena bakti dan memenuhi perintah dan mengagungkan-Nya.

4. Ikhlas Arif,  yaitu orang yang dalam ibadahnya memiliki perasaan bahwa ia digerakkan Allah. Ia
merasa bahwa yang beribadah itu bukanlah dirinya. Ia hanya menyaksikan ia sedang digerakkan
Allah karena memiliki keyakinan bahwa tidak memiliki daya dan upaya melaksanakan ketaatan dan
meninggalkan kemaksiatan. Semuanya berjalan atas kehendak Allah.

Manfaat dan Keutamaan Ikhlas adalah sebagai berikut :

1.            Membuat hidup menjadi tenang dan tenteram

2.            Amal ibadahnya akan diterima oleh Allah Swt.

3.            Dibukanya pintu ampunan dan dihapuskannya dosa serta dijauhkan dari api neraka.

4.            Diangkatnya derajat dan martabat oleh Allah Swt.

5.            Doa kita akan diijabah.

6.            Dekat dengan pertolongan Allah.

7.            Mendapatkan perlindungan dari Allah Swt.

8.            Akan mendapatkan naungan dari Allah Swt di hari kiamat.

9.            Allah Swt akan memberi hidayah (petunjuk) sehingga tidak tersesat ke jalan yang salah.
10.          Allah akan membangunkan sebuah rumah untuk orang-orang yang ikhlas dalam
membangun masjid

11.          Mudah dalam memaafkan kesalahan orang lain

12.          Dapat memiliki sifat zuhud (menerima dengan apa adanya yang diberikan oleh Allah Swt)

Cara agar kita dapat mancapai rasa ikhlas adalah dengan mengosongkan pikiran dissat kita sedang
beribadah kepada Allah Swt. Kita hanya memikirkan Allah, shalat untuk Allah, zikir untuk Allah,
semua amal yang kita lakukan hanya untuk Allah. Lupakan semua urusan duniawi, kita hanya
tertuju pada Allah. Jangan munculkan ras riya’ atau sombong di dalam diri kita karena kita tidak
berdaya di hadapan Allah Swt. Rasakanlah Allah berada di hadapan kita dan sedang menyaksikan
kita. Insya Allah dengan cara di atas anda dapat mencapai ikhlas. Dan jangan lupa untuk berdoa
memohon kepada Allah Swt agar kita dapat beribadah secara ikhlas untuk-Nya, sebagaimana do’a
Nabi Ibrahim As :

َ‫قَا َل لَئِن لَّ ْم يَ ْه ِدنِى َربِّى أَل َ ُكون ََّن ِمنَ ْٱلقَوْ ِم ٱلضَّٓالِّين‬

Sesungguhnya jika Rabb-ku tidak memberi hidayah kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang
yang sesat.” (QS. Al-An'aam: 77).

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat. Mohon maaf atas segala
kekurangan, billahi taufiq wal hidayah

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Anda mungkin juga menyukai