Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Teresia Widya Ningsih

NIM : 1821B0028

MATKUL :Aplikasi Komputer

Artikel Tentang Pelayanan BPJS

Mutu pelayanan kesehatan adalah derajat dipenuhinya kebutuhan masyarakat atau perorangan
terhadap asuhan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi yang baik serta kepuasan adalah
perasaan senang seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesenangan dan harapannya. Tujuan
penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara mutu pelayanan kesehatan BPJS terhadap kepuasan
pasien di Poli Klinik THT Rumkital Dr. Ramelan Surabaya (Ningrum, Huda, Nuh M.Kep., Liestyaningru, &
Christina Yuliastuti, M.Kep., Ns.m, 2014).

Pendahuluan Pemerintah telah mencanangkan Visi Indonesia 2025 yaitu menjadi negara maju pada
tahun 2025. Namun Pemerintah juga sepenuhnya menyadari bahwa kualitas sumber daya manusia
(SDM) masih menjadi suatu tantangan dalam mewujudkan visi dimaksud. Para pakar dibidang SDM
menyatakan bahwa kualitas SDM secara dominan ditentukan oleh kemudahan akses pada pendidikan
dan fasilitas kesehatan yang berkualitas. Bahkan UNDP (United Nations Development Programme)
memperkenalkan Indeks Pembangunan Manusia yang dua dari tiga indikatornya (peluang hidup,
pengetahuan dan hidup layak) terkait dengan kesehatan (Janis, 2014).

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lamongan merupakan salah satu rumah sakit yang terus
berupaya melakukan peningkatan baik mutu pelayanan maupun fasilitas rumah sakit. RSUD Kabupaten
Lamongan menunjukkan perkembangan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
Lamongan pada khususnya. Misi RSUD Kabupaten Lamongan antara lain memberikan pelayanan yang
bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative kepada konsumen secara cepat, akurat, aman,
dan nyaman, hal ini menjadikan sistem informasi mempunyai peranan penting di RSUD Kabupaten
Lamongan khususnya dalam pelayanan Askes kepada masyarakat. Berdasarkan penjelasan diatas,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Pelayanan Askes di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lamongan (Ramadhani, 2014).

Peningkatan kualitas pelayanan publik pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di
Jawa Barat sangatlah penting agar dapat meningkatkan kepuasan terhadap masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, sistem serta harga yang terjangkau. Dapat
disimpulkan bahwa: 1) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS adalah
badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. BPJS terdiri dari BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan kesehatan. 2) terdapat permasalahan yang harus dibenahi baik
berupa sistem, prosedur, SDM (tenaga medis), maupun sarana prasarana serta belum menerapkan
prinsip responsivitas terhadap kebutuhan masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
publik bidang kesehatan di Jawa Barat, 3) pelayanan bidang kesehatan belum memenuhi standar
pelayanan publik yang baik, akses masyarakat untuk mendapatkan manfaat pelayanan sangat terbatas,
masyarakat belum bisa mendapatkan pelayanan di semua fasilitas kesehatan (Widiastuti, 2017).

Tujuan penelitian adalah mengetahui perbedaan kualitas pelayanan berdasarkan keselamatan pasien,
efektivitas dan efisiensi, dan berorietasi pada pasien, serta kepuasan pasien antara pasien yang
menggunakan BPJS dan umum. Analisis data yang digunakan adalah uji independent t-test kemudian
dianalisis pengaruh antara variabel independen terhadap dependen menggunakan analisis regresi
berganda. Hasil penelitian menyebutkan adanya perbedaan yang signifikan kualitas pelayanan
berdasarkan keselamatan pasien, efektivitas dan efisiensi, dan berorietasi pada pasien, serta kepuasan
pasien antara pasien yang menggunakan BPJS dan umum, serta adanya pengaruh antara variabel
keselamatan pasien, efektivitas dan efisiensi, dan berorietasi pada pasien terhadap kepuasan pasien
(Pertiwi, 2016).

Rendahnya minat masyarakat untuk mencari pengobatan menggunakan BPJS disebabkan oleh banyak
faktor, seperti persepsi publik, kualitas layanan dan kepuasan publik atas layanan yang diberikan
Variabel independen adalah persepsi dan kualitas pelayanan dengan variabel ketergantungan obaT
(Tule, Siyoto, Sari, Muhammad, & Sodik, 2018).

Kelengkapan file rekam medis rawat inap adalah salah satu persyaratan klaim BPJS yang akan
mempengaruhi proses penyelesaian klaim BPJS. Perlu ada kebijakan dari dokter yang bertanggung jawab
atas setiap instalasi, perlu untuk mensosialisasikan kepada dokter DPJP untuk lebih memahami
pentingnya penggunaan catatan medis dan meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara perawat
dan dokter DPJP (Oktoriani, Sutrisno, Mayasari, & Sodik, 2018).

Pemerintah melalui Badan Penyedia Asuransi Kesehatan (BPJS Kesehatan) yang merupakan inkarnasi PT.
ASKES, berusaha mewujudkan program Indonesia yang sehat. Dalam penelitian ini, objek penelitian
adalah Rumah Sakit X Kota Kediri. Dan dilakukan pada Maret 2017 hingga Mei 2015. Sampel yang
diambil adalah pasien rawat inap yang dirawat di ruang Flamboyan, ruang Dahlia, ruang Anggrek, ruang
Teratai, ruang Bougenville, kamar Melati dan kamar Mawar. 200 responden. Berdasarkan hasil analisis
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien
BPJS dalam pelayanan rawat inap di RUMAH SAKIT X Kediri (Nugraheni & Kirana, 2018).

Masa kehamilan adalah periode di mana tubuh sangat membutuhkan asupan makan yang baik. Wanita
hamil sering mengeluh sering kelelahan, pusing, sesak napas, wajah pucat dan berbagai keluhan lainnya.
Semua keluhan ini merupakan indikasi bahwa ibu hamil menderita anemia selama kehamilan. Keadaan
penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, dan eritrosit di bawah nilai normal (Luqmanasari, 2017).

Kualitas layanan dapat berarti cara sederhana untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan cara yang
paling efisien dan efektif, dengan penekanan pada kepuasan konsumen. Dengan mengetahui tingkat
kepuasan pelanggan, asuransi kesehatan dapat meningkatkan kualitas layanan (“Kualitas Layanan
Hubungan Terhadap Kepuasan Pengguna Asuransi Kesehatan 'Sehat Tidak Sehat' Dikunjungi Ke Kantor
Pelayanan Kediri Mayta Sari Dwianggimawati, Amarin Yudhana, Sandu Siyoto STIK Surya MItra Husada
Kediri, ”2017).
DAFTAR PUSTAKA

Janis, N. (2014). BPJS Kesehatan, Supply dan Demand terhadap Layanan Kesehatan. Depkeu. Jakarta.

Ningrum, R. M., Huda, Nuh M.Kep., S. K., Liestyaningru, W., & Christina Yuliastuti, M.Kep., Ns.m, M. K.
(2014). Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan BPJS terhadap Kepuasan Pasien di Poli Klinik THT
Rumkital Dr. Ramelan, Surabaya. STIKES Hang Tuah Surabaya.
https://doi.org/10.1038/cddis.2011.1

Pertiwi, A. A. N. (2016). Analisis perbedaan kualitas pelayanan pada pasien bpjs dan pasien umum
terhadap kepuasan pasien di rawat jalan rsud kota surakarta. Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber
Daya.

Ramadhani, S. (2014). Sistem Informasi Pelayanan (BPJS) Berbasis Web. Jurnal TeknikA.
https://doi.org/10.3762/bjnano.9.118

Widiastuti, I. (2017). PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN DI


JAWA BARAT. Jurnal Ilmiah WIDYA.

Anda mungkin juga menyukai