Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP SCIENTIFIC MANAGEMENT

Nama : Muhammad Rizki Juniarto

NIM : 217040042

Prodi : Teknik industri (A)

UNIVERSITAS BALIKPAPAN

2021

Jl. Pupuk Raya Kel. Gunung bahagia, Kecamatan


Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur
76114
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Kesehatan lingkungan”.

Adapun makalah kami “Konsep Scientific Management dan Pendekatan scientific


management dalam menyelesaian permasalahan keteknik industrian” disusun guna dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang topik Kesehatan Lingkungan. Penulis
mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Wahyu Ismail Kurnia, ST.,MT
selaku dosen mata kuliah pengantar teknik industri.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Balikpapan, Oktober 2021

penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL..................................................................................................

KATA PENGANTAR...........................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Perkembangan scietific management ...............................


B. Frank dan Lilian gilberth ..................................................
C. Cartl Barth ........................................................................
D. Henry Laurence Gantt.......................................................

BAB II PEMBAHASAN

1. Prinsip-prinsip Scientific management......................................


2. Contoh penerapan .....................................................................
3. Permasalahan scientific management........................................
4. Pendekatan scientific management...........................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan..................................................................................

Saran............................................................................................

Daftar Pustaka
BAB I
Pendahuluan
Sekitar 1800, Mathew Boulton dan James Watt, jr, berusaha melakukan perbaikan
pada organisasi dalam proyek pengecoran soho. Hal ini menjadi perintis prptotype
indusrial engineering yang nantinya akan berkembang. Pada masa ini, improvment dari
proses mekanis sangat berpengaruh pada prokdutivitas. Revolusi industri pada masa ini
membebaskan manusia dan binatang sebagai sumber kekuaan dari indusri.
Pengembangan air, lisrik tenaga uap dan perangkat mekanis lainnya adalah mencadi ciri
revolusi industri.

Revolusi industrimerubah secara drastis bagaimana dunia menghasilkan barang secara


masal dan dalam waktu yang secara signifikan sangat secpat dibanding dengan zaman
sebelumnya yang masih dikerjakan secara manual. Keadaan ini sekaligus merubah
masyarakat yang kebanyakan menyandarkan hidupnya dari hasil pertanian kemudian
beralih ke pekerjaan industri dan manufaktur.

Pada 1823, Charles Babbage, seorang ahli matematika mengembangkan konsep


spesialisasi pekerja (division of labour) unuk mengembangkan produktivitas. Pada awal
nya, Charles mengembangkan difference engine yaitu prototype dari kalkulator mekanik,
yang dibuat stelah mendengar bahwa di perancis telah dibuat handbook yang berisikan
cara penghitungan dalam bentuk tabel untuk menyelesaikan perhitungan fungsi
kompleks. Hal ini berguna untuk menghemat waktu dalam perhitungan yang rumit.
Selain itu Charles juga mengembangkan analytical engine yang merupakan mechanical
prototype dari komputer modern saat ini.

Setelah Revolusi Amerika, ada permintaan yang cukup tinggi terhadap senapan.
Dengan kondisi yang baik maka sangat memungkin kan jika senapan tersebut di produksi
sendiri. Eli Whitney mengembangkan konsep komponen kompatibel interchangeable
Part untuk mendukung proses konseo ini merupakan konsep yang menjelaskan produksi
komponen .

A. PERKEMBANGAN SCIENTIFIC MANAGEMENT

B. Frank dan Lilian Gilberth


Frank Gilberth (1860 – 1924) awalnya berencana melanjutkan sudi di Massachusets
Instiute of Technology (MIT), tetapi karena ayah nya meninggal maka dia memutuskan
untuk bekerja . Dia memulai karir nya sebagai ukang batu pada umur 17 tahu. Pada umur
26 tahun dia mulai membuka bisnis pribadi dan hasilnya menjadi salah satu kontraktor
terkenal di dunia. Salah satu alasan mengapa dia bisa menjadi sukses karena kemampuan
unuk membangun dengan cepat.

Pada tahun 1885, pada hari pertama dia bekerja, dia menemukan bahwa para pekerja
tidak selalu melakukan gerakan yang sama unutuk memasang batu bata. Beberapa
bahkan menggunakan 3 metode yang berbeda. Seperti Taylor, Gilberth merasa perlu
metode standar untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Gambar 1: Frank dan Lilian Gilberth jpg 1.1

Gilberth mulai mengamati setiap element pada pemasangan batu bata dan
mengeliminasi gerakan yang tidak diperlukan. Gilberth berhasil 18 gerakan menjadi 4
gerakan. Selain itu Gilberh juga membuat alat bantu berupa tangga untuk menyesuaikan
dengan tinggi dinding yang di pasang.

Pada tahun 1911, Gilberth menerbitkan buku berjudul “Motion Study”, pada buku ini
dia menyatakan bahwa ada 3 variabel yang perlu di perhitungkan dalam setiap pekerjaan
yaitu (Emerson and Nachring 1988);

1. Variabel pekerja
2. Variabel lingkungan kerja
3. Variabel gerakan

Gambar 2 : Buku Motion and Study Gilberth.jpg 1.2

Konsep ini yang sering dikenal dengan “Motion and Study”.

C. Carl Barth
Carl Bath, asisten dari Taylor yang merupakan ahli matematika memulai karir di
drafting room di Midvale steel. Barth terlibat dalam eksperimen pemotongan logam yang
dilakukan oleh Taylor. Barth mengembangkan developed slide rules yang berguna bagi
pekerja untuk menghitung secara cepat feed dan kecepatan parameter untuk operasi-
operasi tertentu. Barth juga mempelajari study tentang kelelahan unuk mengetahui batas
kelelahan dalam waktu belajar.

Gambar 3 : Foto Carl Bath.jpg 1.3

D. Henry Laurence Gantt


Hery Laurence Gantt, seorang asisten dari Taylor juga yang mengembangkan salah
satu jenis dari Chart yang berguna untuk prosen penjadwalan produksi. Hasil karya dari
Gantt yang banyak dikenal ialah Gantt Chart. Gantt Chart menjelaskan mengenai rencana
produksi. Observasi dan perencanaan penggunaan peralatan Gantt juga mengembangkan
konsep pemberian bonus pada pekerja jika ia melebihi standar dan aktivitas pekerjaan pada
umum nya.

Gambar 4 : Foto Henry Laurence Gantt.jpg 1.4

BAB II

1. Prinsip-prinsip Scientific Management


Dari penelitian nya selama di Midvale Steel Company, Taylor menuliskan beberapa
prinsip ya itu (Emerson and Naehring 1988) ;

1. Mengembangkan ilmu untuk setiap elemen pekerjaan sebagai pengganti,


pendekatan rule of thumb.
2. Memilih, melatih dan mengembangkan tenaga kerja secara ilmiah, dimana sebelum
nya para pekerja memilih dan melatih dirinya sendiri.
3. Membangun kerjasama dan saling pengertian, antar pekerja untuk menjamin bahwa
semua pekerjaan diselesaikan sesuai dengan prinsip – prinsip ilmiah yang telah
dikembangkan.
4. Terdapat keseimbangan dari pekerjaan dan tanggung jawab antara manajemen dan
pekerja. Manajemen mengambil alih pekerjaan yang dianggap saling cocok untuk
pekerja.

2. Contoh Penerapan

A. Perakitan Mobil Ford

Gambar 5 : Perakitan Mobil ford

Salah satu contoh penerapan scientific management ialah pada kasus perakian mobil di
Ford Motor Company. Dimana masa-masa awal, perakitan mobil ini dilakukan dengan
kondisi bagian badan mobil berada pada posisi stasioner. Sedangkan para pekerja lah yang
akan bergerak membawa dan memasang part pada mobil tersebut. Setiap mobil dikerjakan
oleh beberapa teknisi ahli dan membutuhkan waktu 12 jam untuk membuat 1 unit mobil
namun, proses tersebut dinilai tidak efisien karena menghabiskan waktu yang lama dan
biaya yang cukup banyak. Dengan kondisi tersebut, rasanya tidak memungkinkan untuk
melakukan proses produksi mobil secara massal.

Oleh karena itu Ford merekrut Taylor,seorang ahli manajemen untuk membantu
menyelesaikan permasalahan tersebut. Taylor mrmiliki pandangan bahwa seorang pekerja
akan produktiv jika ia diberikan pekerjaan yang sesuai dengan kapasias dirinya. Selain itu,
Taylor juga berpendapat bahwa penghilangan kegiatan kegiatan yang tidak menambah
value akan meningkatkan produktivitas. Maka dari itu, Ford mengambil kebijan untuk
mengubah sistem perakitan nya Ford membuat beberapa workstation yang diisi oleh
masing masing pekerja. Para pekerja diberikan job spesifik dalam proses perakitan mobil
yang sesuai dengan kapasitas dirinya. Objek perakitan yaitu mobil akan bergerak melewati
workstation tersebut mengikuti alur yang telah ditentukan, sehingga para pekerja tidak
banyak berpindah dan bergerak untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Dengan melakukan perubahan mtode ini, produktivitas di Ford Motor Company
meningkat dan produksi masal pun dapat dilakukan. Dari kasus tersebut dapat di
simpulkan bahwa dengan menspesifikasikan pekerjaan sesuai dengan kapasitas pekerja
maka produktivitas akan meningkat (sesuai dengan pendekatan scientific management
prinsip ke dua).

3. Permasalahan scientific management


A. Masalah utama

 Belum ada pengetahuan untuk merencanakan dan mengelola “pabrik”


 Pekerja melakukan pekerjaan tidak maksimal ( solidering)
 Supervisor tidak memiliki media untuk mengawasi pekerja
 Pekerja tidak terdorong untuk melakukan pekerjaan lebih
 Dipandang sebagai sebuah pemborosan atau inefisiensi

B. Pemecahan

 Pemanfaatan pendekatan ilmiah


 Setiap pekerjaan dapat dipecah menjadi bagian bagian pekerjaan
 Setiap bagian pekerjaan dapat dicari metode pengerjaan terbaik (efisien)
 Pekerja dilatih dan melakukan pekerjaan dengan metode tersebut
 Supervisor menjaga agar pekerja bekerja sesuai dengan metode tersebut

4. Pendekatan Scientific Manajement

1. Perbaikan metode kerja


 Pendekatan sistematis untuk mencari cara lebih mudah dan baik dlam
menyelesaikan pekerjaan
 Tujuan utama adalah menghilangkan pemborosan dalam segala
bentuk
2. Studi gerakan
Gerakan dalam bekerja mempengaruhi efisiensi kerja
Terdapat 17 gerakan dasar (Therbligh)
Ada prinsip ekonomi gerakan
Semua untuk perancangan kerja (Work Design)
3. Pengukuran waktu
Konsep waktu baku : Time required for an avarge, fully qualifed, trained
operator, working at normal pace and exerting avarge effort to perform task.

 Waktu baku = waktu normal + allowance


 Waktu normal = waktu yang dibutuhkan oleh operator normal untuk
melakukan tugas
 Allowance = kelonggaran yang diberikan untuk kebutuhan pribadi

BAB III
1. Kesimpulan
1. Dalam perkembangannya manajemen ilmiah dibagi menjadi 3 era, yaitu era pionir, era
tradisionalis, dan era awal modernis

2. Beberapa penegasan Taylor yang terkait dengan pengertian manajemen ilmiah


diantaranya adalah:

· Manajemen ilmiah bukanlah merupakan alat effisiensi (sscientific management is


not any efficiency device)

· Manajemen ilmiah bukanlah merupakan skema sistem penggajian, dan bukan


pula sistem pemberian intensif atau bonus kepada karyawan

· Manajemen ilmiah bukanlah studi waktu dan studi gerakan

· Manajemen ilmiah bukanlah membagi tugas dan fungsi antara pekerja, mandor
dan manajemen

3. Prinsip-prinsip manajemen ilmiah:

 Kembangkan ilmu untuk setiap elemen tugas manusia sebagai pengganti


pendekatan rule of tumb
 Pilih, latih dan kembangkan tenaga kerja secara ilmiah. Di masa lalu, para pekerja
itu sendiri yang memilih tugas dan melatih dirinya sendiri
 Bina kerjasama dan saling pengertian dengan para pekerja untuk menjamin agar
tugas-tugas dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmiah
 Bagi tanggung jawab diantara manajemen dan pekerja. Manajemen harus
melaksanakan fungsi-fungsi yang tidak mungkin dilaksanakan dengan baik oleh
para pekerja seperti perencanaan dan pengendalian kerja

4. Studi gerakan (motion study) adalah analis terhadap gerakan-gerakan yang dilakukan
oleh anggota tubuh pekerja pada saat melakukan pekerjaannya.

5. Studi waktu (time sstudy) yang dirintis oleh taylor merupakan salah satu aspek penting
yang harus diperhatikan dalam perbaikan metoda kerja suatu sistem kerja khususnya
yang terkait dengan penentuan waktu baku dari suatu pekerjaan termasuk juga waktu
baku elemen elemen pekerjaanya.

6. Kontribusi manajemen ilmiah sangat besar dalam kehidupan nyata terutama konsep
efektif dan efisien.
7. Banyak sekali keuntungan dari manjemen ilmiah, salah satunya mampu memberikan
rancangan kerja dan mendorong manajer untuk mencari alternatif terbaik dalam
melaksanakan suatu pekerjaan

8. Kekurangan yang sangat mendasar dalam teori manajemen ilmiah ini adalah
Memandang manusia sebagai sesuatu yang rasional yang hanya dapat dimotivasi dengan
pemuasan kebutuhan ekonomi dan fisik. Aliran ini tidak memandang kebutuhan sosial
karyawan.

Saran
Sebaiknya teori manajemen ilmiah ini dikaji ulang karena di dalam teory
manajemen ilmiah ini masih ada kekurangan yang sangat mendasar yang ada
hubungannya dengan manusia terutama dalam hal memandang kebutuhan social
karyawan. Selain itu di dalam teory manajemen ilmiah peningkatan produksi tidak di
sesuaikan dengan gaji karyawan bahkan pemberhentian karyawan pun terjadi.

Daftar pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_manajemen

https://en.wikipedia.org/wiki/Harrington_Emerson

http://www.belonomi.com/2015/06/pengertian-dan-sejarah-perkembangan.html

http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/07/14-prinsip-prinsip-manajemen.html

http://www.pendidikanekonomi.com/2015/05/sejarah-perkembangan-manajemen_17.html

http://www.pendidikanekonomi.com/2015/05/tokoh-manajemen-henry-fayol-1841-
1925.html

Dr. T. Hani Handoko, M.B.A. 2011. Manajemen : Edisi kedua. Yogyakarta:BPFE.

Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd.,M.T. 2010. Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan.Jakarta
Timur: PT Bmi Aksara

Anda mungkin juga menyukai