daftar isi
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................. 6
KATA PENGANTAR.................................................................................................... 7
I. PENDAHULUAN................................................................................................. 9
A. Latar Belakang............................................................................................ 9
B. Tujuan............................................................................................................ 10
C. Lingkup Bahasan........................................................................................ 10
D. Dasar Hukum............................................................................................... 11
II. KEBIJAKAN DAN STRATEGI....................................................................... 12
III. PROMOSI MALARIA DALAM PENGGUNAAN KELAMBU ANTI
NYAMUK............................................................................................................... 14
IV. PENDISTRIBUSIAN DAN PENGGUNAAN KELAMBU ANTI
NYAMUK .............................................................................................................. 25
A. Pendistribusian dan Penggunaan Kelambu Anti Nyamuk Massal........ 25
1. Pengertian........................................................................................... 25
2. Tujuan................................................................................................... 25
3. Sasaran Penduduk............................................................................ 25
4. Perencanaan....................................................................................... 26
5. Pelaksanaan........................................................................................ 27
a. Pelaksanaan di Tingkat Pusat............................................. 27
b. Pelaksanaan di Tingkat Provinsi......................................... 31
c. Pelaksanaan di Tingkat Kabupaten/ Kota...................... 34
d. Pelaksanaan di Tingkat Puskesmas.................................. 39
e. Pelaksanaan di Tingkat Desa.............................................. 43
6. Pencatatan dan Pelaporan............................................................ 45
B. Pendistribusian dan Penggunaan Kelambu Anti Nyamuk Massal
Fokus (PKMF)............................................................................................... 46
1. Pengertian........................................................................................... 46
2. Tujuan................................................................................................... 46
3. Sasaran Penduduk............................................................................ 46
4. Lokasi distribusi daerah (desa/ dusun) PKMF....................... 46
5. Cara Perhitungan.............................................................................. 47
6. Pelaksanaan........................................................................................ 47
V. PENUTUP.............................................................................................................. 104
LAMPIRAN.................................................................................................................... 105
TIM PENYUSUN.......................................................................................................... 148
LAMPIRAN :
1. Standar Tempat Penyimpanan Kelambu Anti Nyamuk............................ 105
2. Tugas Kepala Desa dan Kader........................................................................... 106
3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Mikroplaning Pendistribusian dan
Penggunaan Kelambu Anti Nyamuk............................................................... 109
4. Formulir Pendataan Jumlah Penduduk dan Sasaran................................. 112
5. Pencatatan Hasil Pendistribusian Kelambu Anti Nyamuk (Formulir 1) 113
6. Laporan Hasil Pendistribusian Kelambu Anti Nyamuk Puskesmas
(Formulir 2)................................................................................................................ 114
7. Laporan Hasil Pendistribusian Kelambu Anti Nyamuk Kabupaten/ Kota
(Formulir 3)................................................................................................................ 115
8. Laporan Hasil Pendistribusian Kelambu Anti Nyamuk Provinsi
(Formulir 4)................................................................................................................ 116
9. Formulir Pendataan Monev Kelambu Tingkat Provinsi............................. 117
10. Formulir Pendataan Monev Kelambu Tingkat Kabupaten...................... 118
11. Formulir Pendataan Monev Kelambu Tingkat Puskesmas....................... 119
12. Kartu Stok Harian Kelambu................................................................................. 120
13. Formulir Pemantauan Pendistribusian Kelambu Anti Nyamuk di Titik
Distribusi .................................................................................................................... 121
14. Formulir Pendistribusian dan Penggunaan Kelambu Anti Nyamuk di
Rumah Tangga ........................................................................................................ 123
15. Register Penemuan Penderita Malaria Terpadu Pada Ibu Hamil........... 125
16. Rekapitulasi Penemuan Penderita Malaria Terpadu Pada Ibu Hamil... 126
17. Tata Cara Penggunaan dan Perawatan Kelambu Anti Nyamuk............. 130
18. Petunjuk Pelaporan Pendistribusian dan Penggunaan Kelambu Anti
Nyamuk dengan Aplikasi Berbasis SMS (RapidPro)................................... 131
19. Penentuan Lokasi Pemantauan Pendistribusian dan Penggunaan
Kelambu Anti Nyamuk di Rumah Tangga...................................................... 144
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayahNya kita dapat menyelesaikan penyusunan Petunjuk
Teknis Pendistribusian dan Penggunaan Kelambu Anti Nyamuk.
Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi
masalah kesehatan masyarakat. Selama dekade terakhir, Indonesia telah
membuat kemajuan luar biasa dalam penanggulangan malaria. Sejak tahun
2010 Indonesia telah berhasil mengurangi separuh dari kasus malaria, yaitu
dari 465.764 kasus (2010) menjadi 222.085 kasus (2018), dengan penurunan
annual parasit index dari 1,96 per 1000 penduduk di tahun 2010 menjadi 0,84
per 1000 penduduk di tahun 2018. Sampai tahun 2019 telah 300 kabupaten/
kota mencapai eliminasi dan 3 provinsi yang seluruh kabupaten/ kotanya
telah mencapai eliminasi (Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Bali, dan Provinsi Jawa
Timur). Namun masih terdapat pula daerah-daerah yang endemis tinggi dan
daerah-daerah yang stagnan endemisitasnya.
Salah satu upaya utama penanggulangan untuk mencapai eliminasi malaria
dilakukan melalui pendistribusian dan memastikan penggunaan kelambu anti
nyamuk yang dibagikan pada penduduk berisiko. Penggunaan kelambu anti
nyamuk yang benar, dapat melindungi masyarakat dari penularan malaria dan
menurunkan kasus malaria di suatu wilayah. Kelambu anti nyamuk dibagikan
kepada masyarakat secara gratis, yang merupakan upaya pemerintah untuk
melindungi masyarakat dari penularan malaria.
Kementerian Kesehatan menyusun buku Petunjuk Teknis Pendistribusian
dan Penggunaan Kelambu Anti Nyamuk yang meliputi pendistribusian dan
penggunaan kelambu anti nyamuk secara: massal, massal fokus, respon
Penyelidikan Epidemiologi (PE) 1-2-5, rutin terpadu (pada ibu hamil), kondisi
bencana, dan kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB). Diharapkan buku ini dapat
digunakan sebagai acuan bagi petugas kesehatan di tingkat provinsi,
kabupaten/kota, dan puskesmas dalam berperan pada pelaksanaan kegiatan
tersebut.
A. Latar Belakang
Malaria adalah salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Penyakit ini berdampak pada penurunan kualitas
sumber daya manusia dan berpengaruh terhadap peningkatan angka
kesakitan dan kematian ibu hamil/melahirkan, bayi dan balita.
Untuk mengatasi malaria menuju tahap eliminasi pada tahun 2030 sesuai
dengan komitmen global WHA tahun 2007 dan komitmen regional Asia Pacific
Malaria Elimination Network/APMEN tahun 2014 telah diterbitkan Keputusan
Menteri Kesehatan No.293/Menkes/SK/IV/2009 tentang Eliminasi Malaria
dan Keputusan Dirjen PP dan PL Nomor HK.O2.O3/D.1/1.2/99/2015 tanggal
28 Januari 2015 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Eliminasi Malaria sebagai
landasan dalam menyusun program eliminasi malaria yang akan dicapai
secara bertahap selambat-lambatnya tahun 2030. Tahapan eliminasi, yaitu
dari tingkat kabupaten/ kota, provinsi, regional dan nasional. Pada tahun 2019
capaian eliminasi tingkat kabupaten/ kota sebanyak 300 kabupaten/ kota, dan
3 provinsi (Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Bali, dan Provinsi Jawa Timur) dimana
seluruh kabupaten/ kotanya telah mencapai eliminasi.
Salah satu cara penanggulangan untuk mencapai program eliminasi
malaria adalah dengan intervensi penggunaan kelambu anti nyamuk yang
dibagikan kepada penduduk yang berdomisili di daerah endemis atau yang
masih terjadi penularan malaria. Kelambu yang dibagikan adalah kelambu
anti nyamuk tahan lama (Long Lasting Insecticidal Nets/ LLINs) yang dapat
efektif digunakan dan melindungi masyarakat dari penularan malaria selama
lebih dari 3 tahun. Kelambu ini mengandung insektisida yang dicampurkan
atau dibalutkan ke serat-benang kelambu dan memiliki daya tahan terhadap
20 kali pencucian. Selain sebagai penghalang secara fisik terhadap nyamuk,
aktivitas insektisida yang terkandung di dalam kelambu juga dapat membunuh
nyamuk (efek knockdown).
B. Tujuan
1. Sebagai panduan bagi petugas kesehatan tingkat provinsi, kabupaten/
kota, dan puskesmas.
2. Memastikan penduduk yang menjadi sasaran pendistribusian mendapat
kelambu anti nyamuk.
3. Memastikan penduduk yang mendapat kelambu anti nyamuk
menggunakan dan memelihara kelambu anti nyamuk yang diterima.
C. Lingkup Bahasan
Petunjuk teknis penggunaan kelambu anti nyamuk meliputi (1) pendistribusian
dan penggunaan kelambu anti nyamuk masal, (2) pendistribusian dan
penggunaan kelambu anti nyamuk masal fokus (PKMF), (3) pendistribusian
dan penggunaan kelambu anti nyamuk masal fokus 1-2-5, (4) pendistribusian
D. Dasar Hukum
1. Undang Undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah penyakit menular
2. Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana
3. Undang Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 560/Menkes/Per/VIII/1986 tentang jenis-
jenis penyakit yang dapat menimbulkan wabah dan tata cara pelaporannya
5. Peraturan Presiden Nomor 35 tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan
(Berita Negara Republik Indonesia Nomor 59) Tahun 2015
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 439/Menkes/Per/VI/2009 tentang
organisasi dan tata kerja Kementerian Kesehatan
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang
Penanggulangan Penyakit Menular (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1755);
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 293/Menkes/SK/VI/2009 tentang
eliminasi malaria;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2015 tentang Upaya
Peningkatan dan Pencegahan Penyakit.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 50 tahun 2017 tentang standar Baku
mutu kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan
Binatang Pembawa Penyakit
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 tahun 2018 tentang Pelaksanaan
Deteksi Dini dan Pemberian Obat Anti Malaria oleh Kader Malaria pada
Daerah dengan Situasi Khusus
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 tahun 2019 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
13. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 443.41/465/SJ Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Program Eliminasi Malaria di Indonesia
1. Advokasi
Advokasi dilakukan kepada khalayak sekunder dan tersier, yaitu
para penentu kebijakan dan pemangku kepentingan di semua
jenjang administrasi, mulai dari tingkat kelurahan/ desa, kecamatan,
kabupaten/ kota, provinsi, dan pusat, baik secara personal ataupun
publik guna mendapatkan dukungan dalam bentuk kebijakan dan
sumberdaya yang diperlukan.
Advokasi yang bersifat personal dilakukan melalui audiensi dan lobi
sedangkan advokasi yang bersifat publik dapat dilakukan melalui
media massa secara intensif antara lain melalui radio, televisi, surat
kabar, bahkan internet dengan tujuan untuk memperoleh jangkauan
sasaran yang lebih luas.
Untuk mendukung kegiatan-kegiatan advokasi, perlu disiapkan
sejumlah media KIE antara lain makalah kebijakan ringkas (policy
brief), lembar fakta (fact sheet), kartu bicara (talking points), artikel-
artikel sebagai acuan untuk media massa, spanduk, dan poster.
2. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dilakukan kepada khalayak primer
dan sekunder. Pemberdayaan masyarakat adalah proses untuk
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemampuan individu,
keluarga, serta masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya
eliminasi malaria yang dilaksanakan dengan cara fasilitasi proses
pemecahan masalah melalui pendekatan edukatif dan partisipatif.
Pemberdayaan masyarakat dalam eliminasi malaria dilakukan dengan
tahapan pengenalan kondisi wilayah, survei mawas diri (SMD),
3. Kemitraan
Penggalangan kemitraan dilaksanakan kepada khalayak sekunder dan
tersier untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan advokasi
dalam rangka penguatan dan keberlanjutan Promosi Malaria dalam
penggunaan kelambu anti nyamuk guna eliminasi malaria.
Kemitraan dilakukan dengan langkah
a) Identifikasi masalah : untuk mengenal dan merumuskan masalah
yang dihadapi secara tepat, lengkap, dan benar tentang : apa
masalahnya, siapa yang terlibat dalam masalah tersebut, siapa
yang menjadi penyebab, dimana terjadi, dan kapan terjadi.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut dapat dianalisis faktor-
faktor penyebabnya, kontribusi terhadap timbulnya kesenjangan
dan peluang untuk mengatasinya secara bersama.
b) Identifikasi peluang untuk membangun kemitraan
Menggali berbagai kemungkinan peluang untuk membangun
kemitraan dalam penggunaan kelambu anti nyamuk di semua
tingkatan pemerintahan, dengan berkolaborasi lintas program
dan lintas sektor terkait, pelaksanaan CSR di perusahaan, LSM,
organisasi kemasyarakatan, dan lain-lain.
5. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan di tingkat pusat
1) Tahap persiapan
a) Konsolidasi
Tujuan :
Konsolidasi dalam upaya pengendalian
malaria
Peserta : Subdit Malaria, Ahli (Expert), WHO dan
UNICEF, LP, dan LS
Metode : Pertemuan
Biaya : APBN dan sumber dana lain yang tidak
mengikat
b) Penyusunan panduan pelaksanaan pengendalian
malaria melalui kelambu anti nyamuk
Tujuan : Tersedianya panduan pelaksanaan mulai dari
tingkat pusat hingga masyarakat
Peserta : Subdit Malaria, Expert Malaria
Metode : Pertemuan
Biaya : APBN dan sumber dana lain yang tidak
mengikat
d. Tingkat provinsi
Pengelola Malaria Provinsi
- Formulir 3 (Lampiran 7) di rekap oleh Petugas Dinkes
Provinsi ke dalam Formulir 4 (Lampiran 8).
- Formulir 4 dikirim ke Kementerian Kesehatan RI
1. Pengertian
Pendistribusian kelambu anti nyamuk masal fokus (PKMF) adalah
pendistribusian kelambu di wilayah kabupaten endemis sedang (API
1-5 per-seribu penduduk).
2. Tujuan
Melindungi semua masyarakat di wilayah fokus penularan malaria
3. Sasaran penduduk
Sasaran penduduk PKMF adalah mencakup semua penduduk dan
untuk setiap kepala keluarga (KK) mendapat 2-3 kelambu atau sesuai
dengan jumlah kelompok tidur di desa/ dusun fokus penularan.
Formulir Pendataan Jumlah Penduduk dan Sasaran pada Lampiran 4.
b. Tingkat Kecamatan/Puskesmas
Petugas Kecamatan/Puskesmas
-- Formulir 1 diserahkan kepada Petugas Kecamatan/
Puskesmas untuk direkapitulasi dalam Formulir 2.
c. Tingkat Kabupaten/Kota
Pengelola Malaria Kabupaten/Kota
-- Formulir 2 direkapitulasi oleh Petugas Dinkes Kabupaten/
Kota ke dalam Formulir 3.
d. Tingkat Provinsi
Pengelola Malaria Provinsi
-- Formulir 3 di rekap oleh Petugas Dinkes Provinsi ke dalam
Formulir 4
-- Formulir 4 dikirim ke Kementerian Kesehatan RI
5. Pelaksanaan
a. Pelaksanaan di Tingkat Pusat
Kementerian Kesehatan akan menyediakan kelambu anti nyamuk
jika ada permintaan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
b. Pelaksanaan di Tingkat Provinsi
1) Tahap persiapan
a) Penyusunan perencanaan
Tujuan :
Tersusunnya rencana aksi (PoA)
pendistribusian dan penggunaan kelambu
anti nyamuk.
Peserta : Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota, Kementerian Kesehatan
(Subdit Malaria, lintas program terkait),
UNICEF, WHO, dll
Metode : Pertemuan internal
Biaya : APBN, APBD, dan anggaran lainnya yang
tidak mengikat
b) Rapat koordinasi pelaksanaan
Tujuan : Koordinasi Lintas Program, Lintas Sektor,
dan LSM
Peserta : Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/
Kota, lintas sektor, lintas program, dan
LSM
Metode : Rapat dan kelompok diskusi
Biaya : APBN, APBD dan anggaran lainnya yang
tidak mengikat
1. Persyaratan gudang
Berhubung yang disimpan adalah kelambu yang mengandung insektisida
maka gudang yang digunakan harus memenuhi persyaratan seperti
umumnya tempat penyimpanan insektisida, yaitu :
• Aman dari pencurian
• Tidak bocor dan tidak terkena banjir
• Cukup ventilasi dan percahayaan
• Jauh dari tempat penjualan makanan-minuman
• Tidak dicampur dengan obat-obatan dan makanan-minuman
• Kelambu anti nyamuk atau kemasan kelambu anti nyamuk (bal) tidak
terkena sinar matahari secara langsung lewat ventilasi/jendela/pintu
• Mempunyai pintu yang cukup besar / luas
2. Cara mengatur letak kemasan kelambu anti nyamuk (Bal)
• Kelambu anti nyamuk dikemas dalam karung plastik yang kuat (bal).
• Tiap bal berisi 50 kelambu anti nyamuk dengan estimasi berat per
kelambu anti nyamuk 0,8 kg, volume (M3) 0,004.
• Tinggi maksimum tumpukan kelambu anti nyamuk sebagaimana
yang tercantum dalam Guidelines for Storage of Health Commodities
adalah 2,5 meter
A. Tingkat desa.
1. Hitung jumlah penduduk dan kelompok tidur per desa: Gunakan
form Pendataan jumlah penduduk per desa (Form 1 pada Lampiran
6).
• Berdasarkan Form 1, hitung jumlah kelambu per desa.
• Tentukan titik distribusi sesuai dengan sasaran penduduk yang
akan dibagi kelambu. Jumlah titik distribusi disesuaikan dengan
situasi dan kondisi setempat, minimal 1 titik distribusi untuk
mendistribusikan kelambu kepada 20 KK (1 bal/50 kelambu).
• Hitung biaya tranportasi kelambu anti nyamuk dari puskesmas
JUMLAH
(...................................)
(...................................)
(Kader/Petugas)
Cap & Tanda Tangan
Formulir 1
PENCATATAN HASIL PENDISTRIBUSIAN KELAMBU ANTI NYAMUK
Nama Nama
Jumlah Jumlah Tanda
Kepala Jumlah Jumlah Jumlah Penerima
No Alamat Kelompok Kelambu tangan/Cap
Keluarga/ Jiwa Bumil Bayi Kelambu
Tidur diterima jempolpenerima
KK (Buah)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JUMLAH
(...................................)
(...................................)
(Kader/Petugas Pembagi Kelambu)
Cap & Tanda Tangan
Formulir 2
JUMLAH
(...................................) (...................................)
Cap & Tanda Tangan
Formulir 3
Jumlah Jumlah
Nama Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
No Kelompok Kelambu
Puskesmas Desa KK Jiwa Bumil Bayi
Tidur diterima
1 2 3 4 5 6 7 8 9
JUMLAH
(...................................) (...................................)
Cap & Tanda Tangan
Formulir 4
JUMLAH
(...................................) (...................................)
Cap & Tanda Tangan
No Pertanyaan/Data Jawaban
1 Rencana jumlah kelambu yang akan dibagikan/kebutuhan
2 Jumlah kelambu yang diterima tahun .......... Kelambu diterima tgl:
Dimana tempat penyimpanan?
Adakah masalah penyimpanan?
Bagaimana mengatasinya?
Kondisi kelambu pada waktu diterima:
Ukuran sesuai edaran kemenkes:
Warna kelambu yang diterima:
7 Catatan jumlah pasien dengan malaria yang berobat ke Puskesmas: Sebelum kampanye kelambu:
Sesudah kampanye kelambu:
8 Bentuk kegiatan aktif monev kelambu yang dilakukan puskesmas; kapan dan siapa pelaksananya?
Sudah berapa kali ke desa untuk memonitor pemakaian kelambu? Kuesioner atau cheklist yang
digunakan:
Umpan balik ke kabupaten
Bentuk kegiatan pasif monev kelambu yang dilakukan puskesmas; siapa pelaksananya? Alat yang dipakai?
9 Apakah masih dilakukan kegiatan penyuluhan tentang kelambu pasca kampanye? Kapan, dimana dan bagaimana? (terutama bagi KK
yang belum mau memasang kelambu)
10 Hal-hal apa yang dianggap sudah baik dalam kampanye dan pembagian serta pemanfaatan kelambu ? Perencanaan:
Pembiayaan: Waktu yang tepat:
Jumlah logistik sesuai yang diharapkan: Penerimaan masyarakat:
Kerjasama lintas program: Kerjasama lintas sektor:
11 Hal-hal apa yang dianggap belum baik dalam kampanye dan pembagian serta pemanfaatan kelambu ?
Apakah ada hambatan?
12 Usul dan saran perbaikan ke depan
Dikeluarkan KELAMBU
Surat
Terima ke (Tempat Keterangan
Tanggal Pengiriman Stok Hilang/Penye Jumlah
Dari(Pengirim) Penyimpanan/ Program Diterima Dikeluarkan /Paraf
Barang/SBBK Awal suaian Akhir
Unit
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pengobatan
USIA Jenis Parasit
NAMA NAMA ALA- Skrining Dapat Malaria yang
KEHAMILAN RDT Mikros-
NO PENDERITA UMUR KK MAT (Ya/Tidak) Kelambu Diberikan
(minggu) kop
Pf Pv Pm P Mix ACT Non-
ACT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Mengetahui:…………….. 20…....
KepalaPuskesmas, PetugasMalaria,
(……………………………………..) (……………………………………..)
Keterangan :
Kolom 1 : Nomor urut pengisian
Kolom 2 : Nama ibu hamil yang didata
Kolom 3 : Usia ibu hamil
Kolom4 : Usia kehamilan dari ibu hamil (dalam minggu)
Kolom 5 : Nama kepala keluarga/suami dari ibu hamil yang didata
Kolom 6 : Alamat tempat tinggal dari ibu hamil
Kolom 7 : Penemuan malaria pada ibu hamil melalui skrining pada kegiatan ANC (ditulis ya atau tidak)
Kolom 8 : Pemeriksaan sediaan darah dengan RDT*
Kolom 9 : Pemeriksaan sediaan darah dengan Mikroskop* (*) Dicentang salah satu antara Kolom 8 dan Kolom 9
Kolom 10-13 : Jenis parasit yang ditemukan dari hasil pemeriksaan (Dicentang salah satu)
Kolom14 : Konfirmasi ibu hamil mendapatkan kelambu (dicentang jika ya, kosongkan jika tidak)
Kolom15-16 : Jenis pengobatan malaria pada ibu hamil (Dicentang salah satu)
Tingkat pusat
Tingkat Provinsi
Tingkat Puskesmas
1. Latar Belakang
RapidPro adalah sebuah perangkat lunak berbasis SMS yang dapat
dimodifikasi sesuai kebutuhan penggunanya. Subdirektorat Malaria,
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, bekerja sama dengan UNICEF Indonesia,
menggunakan perangkat ini untuk memantau pelaksanaan program
Pendistribusian dan Penggunaan Kelambu Anti Nyamuk secara real-time
supaya dapat segera mengidentifikasi masalah di lapangan.
Kerangka konsep penerapan RapidPro dalam pemantauan Pendistribusian
dan Penggunaan Kelambu Anti Nyamuk secara real-time
l l i SMS!
*) Kode desa dapat dilihat dan didownload dari website www.
kampanyekelambu.info atau ditanyakan kepada Puskesmas dan
Dinas Kesehatan setempat.
• Cara melapor:
a) Laporan dikirimkan setiap terjadi kegiatan distribusi
kelambu melalui SMS gratis:
i. Diagram alur pelaporan lewat SMS
4. Cara Pendaftaran
selesai mengirim sebagai Penerima Laporan
2.
Segera setelah Umpan balik Terima kasih. Sampai hari ini 02-10-2017 di
desa Daruba, Kabupaten Morotai, Provinsi
laporan via SMS Maluku Utara, [N] ([%]) kelambu telah
• Cara mendaftar: dibagikan. Total target populasi [N]. Info:
www.kampanyekelambu.info
Setelah mendapat Setelah mendapat
Setelah
balasan SMS, pilih balasan SMS,
Ketik MAL dan mendapat Anda telah
opsi sebagai Masukkan 4 digit
balasan SMS,
penerima laporan
kirim ke 93456 Kode Kabupaten/ 7 Konfirmasikan terdaftar
kabupaten atau
digit Kode lokasi Anda
kecamatan
Kecamatan
Setelah mendapat Setelah mendapat
Setelah
balasan SMS, pilih balasan SMS,
mendapat
• Penerimaan laporan
Ketik MAL dan opsi sebagai Masukkan 4 digit Anda telah
balasan SMS,
penerima laporan
kirim ke 93456 Kode Kabupaten/ 7 Konfirmasikan terdaftar
kabupaten atau
Penerima laporan tingkat
kecamatan kecamatan
digit Kode dan kabupaten/ kota akan
lokasi Anda
Kecamatan
menerima
No laporan dalam bentuk
Contoh Isi SMS Laporan SMS seminggu sekali
Penerima SMSsetiap hari
Senin pagi jam 07.00 WIB. Sedangkan penerima laporan tingkat
.
1. Distribusi kelambu di Kecamatan Wayabula, Kepala Puskesmas tingkat
nasional danMorotai,
Kabupaten provinsi akan
Provinsi Malukumenerima
Utara adalah: laporan setiap pagi jam 07.00
Kecamatan
500 kelambu (45%). Total target populasi kecamatan
WIB.1200. Laporan dari 20 desa dari total 25 desa. Harap
melaporkan data yang kosong melalui SMS. Detil info
No www.Kampanyekelambu.info
Contoh Isi SMS Laporan Penerima SMS
.
1. Distribusi kelambu di Kecamatan Wayabula, Kepala Puskesmas tingkat
2. Distribusi
Kabupaten kelambu di Kabupaten
Morotai, Morotai,
Provinsi Maluku Provinsi
Utara adalah: Dinas Kesehatan di kabupaten/
Kecamatan
Maluku Utara adalah: 60% dan mencakup 70%
500 kelambu (45%). Total target populasi kecamatan kota, Dinas Kesehatan di
penduduk target. Data dari 7 kecamatan dari total
1200. Laporan dari 20 desa dari total 25 desa. Harap 7 Provinsi, Kementerian
kecamatan.
melaporkanDetil:
datawww.Kampanyekelambu.info
yang kosong melalui SMS. Detil info Kesehatan RI
www.Kampanyekelambu.info
8. Masukkan jumlah
kelambu yang
5. Masukkan jumlah 7. Masukkan jumlah diterima dari
kelompok tidur 6. Masukkan jumlah ibu hamil (angka
balita (angka saja) kampanye massal
7. Informasi Penting
1. Anda tidak dapat berstatus sebagai penerima dan pengirim
laporan sekaligus. Jika terjadi kekeliruan pada saat memilih status
melalui SMS, harap menghubungi kami melalui email ke contact@
kampanyekelambu.info
2. Kecepatan respon SMS dari RapidPro akan tergantung dari kekuatan
sinyal handphone dan kemampuan jangkauan penyedia layanan
telekomunikasi.
8. Kontak
Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut, mohon menghubungi kami
melalui:
1. Website : http://www.kampanyekelambu.info
2. Alamat email : contact@kampanyekelambu.info
Silahkan masukkan 10 digit kode Desa, Cth: 8201090034. Jika tidak tahu,
8201090034
Contoh: 7,55. Jika tidak tahu, silahkan menjawab dengan mengirim TIDAK
7,55
3000
Sebutkan JUMLAH kelambu yang sudah dibagikan sampai hari ini, 12-06-2017
200
Jumlah kelambu yang sudah dibagikan sampai dengan hari ini, 12-06-2017
Halmahera Barat (populasi 100.000): 200 (10%) kelambu telah dibagikan, sisa
9
MAL
2 3
8201 8201090
1
Terima kasih. Anda telah
terdaftar sebagai penerima Terima kasih. Anda telah
laporan di Kabupaten terdaftar sebagai penerima
laporan di Kecamatan Jailolo,
Kabupaten Halmahera Barat.
10
UBAH
Perubahan hanya bisa dilakukan untuk data yang masuk hari ini.
8201090034
Anda akan melaporkan Desa Gamtala, Kabupaten Halmahera Barat. Jika benar
300
Halmahera Barat (populasi 100.000): 300 (15%) kelambu telah dibagikan, sisa
11
www.kampanyekelambu.info
Lampiran 19
Tujuan
1. Menetapkan Desa/ Kelurahan Lokasi pemantauan
2. Menetapkan Jumlah dan Nama Desa/ Kelurahan terpilih sebagai Target
lokasi pemantauan.
3. Menetapkan RT/ RW dan Jumlah Responden untuk tiap Desa/ Kelurahan
Target lokasi pemantauan
Deskripsi
Ada 2 pilihan untuk menetapkan Desa/ Kelurahan sebagai lokasi pemantauan
pendistribusian kelambu anti nyamuk di Kabupaten/ Kota :
1. Seluruh desa/ kelurahan diambil sebagai lokasi pemantauan dengan
konsekuensi Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota menyediakan dana
pemantauan yang cukup.
2. Mengambil sebagian dari desa/ kelurahan yang ada di wilayah Kabupaten/
Kota sebagai lokasi pemantauan, apabila jumlah desa/ kelurahan cukup
banyak dan dana yang tersedia terbatas.
Langkah-langkah pelaksanaan :
Langkah-langkah pelaksanaan Pemantauan Pendistribusian dan Penggunaan
Kelambu Anti Nyamuk di Rumah Tangga (RT) sebagai berikut :
Anggota :
1. dr. Nancy Dian Anggraeni, M. Epid (Kasubdit Malaria)
2. dr. Yullita Evarini Yuzwar, MARS
3. dr. Desriana Elisabeth Ginting, MARS
4. dr. Pranti Sri Mulyani, MSc.
5. dr. Minerva Theodora,MKM (Subdit Malaria)
6. dr. Aneke Theresia Kapoh (Subdit Malaria)
7. Sri Budi Fajariyani,SKM (Subdit Malaria)
8. Yety Intarti, SKM, M.Kes (Subdit Malaria)
9. Hermawan Susanto, S.Si, MKM (Subdit Malaria)
10. Riskha Tiara Puspa Dewi, SKM (Subdit Malaria)
11. Marlinda, S.Kom, MKM (Subdit Malaria)
12. Nur Asni, SKM (Subdit Malaria)
13. Bayu Kurnia, SKM (GF Malaria)
14. Ratih Ketana Hapsari, ST (GF Malaria)
15. dr.Ferdinand J Laihad, MPHM (Ahli Malaria)
16. DR. Lukman Hakim (Ahli Malaria)
17. dr. Herdiana Hasan Basri (WHO)
18. drg. Made Rasmini, MPH (Ahli Malaria)
19. dr.Endang Sumiwi, MPH (UNICEF)
20. R. Danu Ramadityo, S.Psi, MKM (Subdit Pemberdayaan Masy)
21. Risa Nur Amalina, SKM (Subdit Advokasi dan Kemitraan)
22. Benny Asmara, SE (GF Malaria)