1. Tujuan
Agar mahasiwa mampu melakukan studi praformulasi sediaan injeksi furosemide
Agar mahasiswa mampu melakukan evaluasi sediaan injeksi furosemide
2. Dasar Teori
Injeksi adalah penyemprotan larutan (suspense) kedalam tubuh untuk tujuan
terapetik atau diagnostic. Injeksi dapat dilakukan langsung kedalam aliran darah,
kedalam jaringan dan organ jika hanya sejumlah relative kecil larutan dimasukan
kedalam organismus (misalnya 1, 2, 5 sampai 20 ml). Dikatakan sebagai injeksi
(injection = memasukan kedalam injektabilia). Sebaliknya jika digunakan sejumlah
besar larutan (misalnya 1 atau beberapa liter) dikatakan sebagai infus (infusion =
penuangan kedalam infundibilia). Bentuk bentuk tadi dinyatakan sebagai pemasukan
parenteral obat (par enteron = diluar usus) kebalikannya dari penerapan enteral yang
berlangsung melalui saluran lambung usus. (Voight, 1984 ).
Sediaan injeksi dapat berupa ampul atau pun vial. Ampul dan vial wadah
berhubungan erat dengan produk. Tidak ada wadah yang tersedia sekarang ini yang
benar benar reaktif, terutama dengan larutan air. Sifat fisika dan kimia mempengaruhi
kestabilam produk tersebut. Tetapi sifat fisika diberikan pertimbangan utama dalam
pemilihan wadah pelindung (Lachman, 1994).
Ampul adalah wadah berbentuk silindiris terbuat dari gelas, yang memiliki
ujung runcing (leher) dan bidang datar ukuran normalnya adalah 1, 2, 5, 10, 20
kadang-kadang 25 atau 30 ml. Ampul adalah wadah takaran tunggal, oleh karena total
jumlah cairannya ditentukan pemakaiannya untuk satu kali injeksi (Voight, 1995).
Sediaan suntik dibuat secara steril karena sediaan ini diberikan secara parenteral.
Istilah steril adalah keadaan bebas dari mikro organisme baik bentuk vegetative, non
vegetative, pathogen maupun non pathogen. Sedangkan parenteral menunjukan
pemberian dengan cara disuntikan. Produk parenteral dibuat mengikuti prosedur steril
mulai dari pemilhan pelarut hingga pengemasan. Bahan pengemas yang biasa
digunakan sebagai sediaan steril yaitu gelas, plastic, elastic (karet), metal.
Pengemasan sediaan suntik harus mengikuti prosedur aseptis dan steril karena
pengemas ini langsung berinteraksi dengan sediaan yang dibuat, termasuk dalam hal
ini wadah. Wadah merupakan bagian yang menampung dan melindungi bahan yang
telah dibuat (Ansel, 1989).
Wadah obat suntik (termasuk tutupnya) harus tidak berinteraksi dengan sediaan,
baik secara fisik maupun kimia karena akan mengubah kekuatan dan efektifitasnya.
Bila wadah dibuat dari gelas, maka gelas harus jernih dan ridak berwarna atau
berwarna kekuningan, untuk memungkinkan pemeriksaan isinya. Jenis gelas yang
sesuai dan dipilih untuk tiap sediaan parenteral biasanya dinyatakan dalam masing-
masing monograf. Obat suntik ditempatkan dalam wadah dosis tunggal atau wadah
dosis ganda (Ansel , 1989).
Furosemide merupakan salah satu sediaan obat diuretic yang memiliki efek
paling kuat. Furosemide bekerja dengan menghambat reabsorbsi ion Na+. K+ dan Cl-
pada tubulus ginjal (Katzung & Trevor, 2015).
Mekanisme kerja obat diuretic dapat menyebabkan banyak efek samping,
diantaranya berupa penurunan ion elektrolit, intoleransi glukosa, peningkatan
konsentrasi lipid serum, dehidrasi dan ginekomastia (Qavi et al, 2015).
3. Pemerian Bahan
a. Furosemide (FI III)
Pemerian : serbuk hablur, putih atau hamper putih, tidak berbau, hamper tidak
berasa.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam kloroform, larut dalam 75
bagian etanol (95%) dan dalam 850 bagian eter; larut dalam larutan
hidroksida
Penyimpanan : dalam wdah tertutup baik
Khasiat : sebagai diuretikum
Indikasi : penanganan edema yang berhubungan dengan gagal ginjal jantung
coroner dan penyakit hati, diberikan tunggal atau dalam kombinasi
antihipertensi pada penanganan hipertensi.
5. Cara Kerja
a. Grey Area (ruang sterilisasi)
Larutan NaOH ditambahkan tetes demi tetes kedalam gelas kimia A sambil
diaduk sampai semua furosemide larut
Sediaan diberi etiket dan kemasan lalu dilakukan evaluasi pada sediaan
yang telah diberi etiket dan kemasan
Prosedur evaluasi
1. Uji pH
2. Uji kejernihan
Wadah sediaan akhir disinari dari samping dengan latar belakang warna
hitam untuk melihat psrtikel berwarna putih dan latar belakang putih untuk
melihat partikel berwarna
3. Uji kebocoran
4. Volume terpindahkan
5. Uji partikulat
6. Uji sterilisasi