Anda di halaman 1dari 11

AKUNTASI SEBAGAI

SISTEM INFORMASI

FERNANDA EKA RIANTO


XII IPS 1
1. Sejarah Akuntansi di Indonesia
Akuntansi di dunia mulai diperkenalkan oleh Luca Pacioli melalui bukunya
yang berjudul “Summa de Arithmatica, Geometrica Proportioni et
Proportionalita”. Luca pacioli mulai memperkenalkan adanya sistem buku
berpasangan yang saat ini dikenal dengan istilah debet dan kredit.

Pada awalnya, sistem pembukuan yang dikenalkan oleh Luca Pacioli ditujukan
untuk membantu sistem pencatatan pedagang di Italia. Namun, sistem akuntansi
tersebut berkembang hingga dikenal oleh masyarakat luas, termasuk Indonesia.

Sistem pembukuan pertama kali muncul di Indonesia dimulai pada sekitar tahun
1642. Kemunculan akuntansi ini ditandai dengan adanya sistem pengenalan
yang sudah dilakukan oleh masyarakat tradisional. Pencatatan yang dilakukan
ini digunakan untuk memperhitungkan laba rugi perdagangan.

Masyarakat tradisional meniru cara yang dilakukan oleh pedagang luar negeri di
Indonesia pada saat melakukan pencatatan terhadap barang dagangannya.
Negara yang memperkenalkan sistem pencatatan pertama kali di Indonesia
adalah Belanda dan Portugis.

Bukti tertulis mengenai diterapkannya akuntansi di Indonesia adalah adanya


pencatatan pada tahun 1747. Namun, sistem akuntansi yang diterapkan pada
saat ini belum mencakup keseluruhan dan hanya didasarkan sesuai
kepentingannya saja.

Perkembangan akuntansi yang selanjutnya adalah ditandai dengan didirikannya


Ikatan Akuntansi Indonesia pada tahun 1957. Pendirian IAI ditujukan agar bisa
menjadi wadah dan mengembangkan ilmu pendidikan akuntan di Indonesia.

Akuntansi selanjutnya dikembangkan sebagai ilmu pengetahuan yang


disebarkan melalui jenjang pendidikan tinggi. Bentuk perkembangan lainnya
adalah dengan banyaknya bisnis mulai dari sektor UMKM sehingga perusahaan
besar yang menggunakan sistem akuntansi dalam pelaporan keuangannya.
Perkembangan Akuntansi di Indonesia

Setiap negara mempunyai sistem akuntansi tersendiri yang diselesaikan dengan


kemudahan pencatatannya. Sistem akuntansi yang digunakan oleh Amerika
Serikat adalah Anglo Saxon, sementara negara Belanda menganut pada
kontinental.

Pada mulanya, Indonesia menganut sistem kontinental, sebab pada saat itu
sedang berada dalam kendali pemerintah Belanda pada masa penjajahan. Pada
sistem kontinental ini menganggap bahwa proses pembukuan merupakan bagian
dari ilmu akuntansi.

Seiring dengan berkembangnya ilmu Akuntansi, banyak negara yang memilih


untuk menggunakan sistem anglo saxon. Hal tersebut dikarenakan anglo saxon
dianggap lebih mudah diterapkan karena lebih sederhana jika dibandingkan
dengan sistem yang lainnya.

Pada sistem akuntansi anglo saxon akan ada pencatatan berbagai transaksi yang
dialami dalam perdagangan. Hal ini dianggap memudahkan penggunanya,
karena dianggap tidak perlu melakukan pemisahan terhadap pembukuan dan
sistem akuntansi.

Perkembangan sistem akuntansi di Indonesia dimulai dengan adanya penerapan


pembukuan di beberapa perusahaan. Di samping itu, mulai dikembangkannya
juga sistem pemeriksaan untuk mengontrol keuangan yang dilihat dari sistem
akuntansi

 Pengertian Akuntansi

Ada dua sumber utama yang bisa kita jadikan pedoman untuk mengetahui
apa itu pengertian akuntansi.Pertama, dari American Accounting Association
(AAA). Berdasarkan AAA, akuntansi adalah proses mengidentifikasi,
mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya
penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang
menggunakan informasi tersebut.

Sementara menurut America Institute of Certified Public Accountants


(AICPA), akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang
tepat dan dinyatakan dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian
yang setidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.

Dari dua definisi tadi, secara sederhana, pengertian akuntansi dapat kita
rangkum menjadi proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan
pelaporan informasi ekonomi keuangan yang berguna untuk penilaian dan
pengambilan keputusan bagi pihak yang memerlukannya.

 Manfaat Akuntasi
1) Sebagai Informasi Keuangan untuk Pihak yang Membutuhkan
2) Sebagai Bahan Evaluasi Keuangan
3) Sebagai Bukti Keuangan yang Dapat Dipertanggungjawabkan
4) Membantu Pencatatan Ekonomi Keluarga

 Pemakai Informasi Akuntansi

A. Pihak Internal

Dalam sebuah perusahaan, pihak internal yang memakai informasi


akuntansi adalah manajer. Manajer yang membutuhkan informasi akuntansi
adalah orang yang sudah berada pada level manajemen puncak seperti CEO
atau General Manager, dan manajemen menengah seperti manajer keuangan
dan manajer produksi.
Informasi akuntansi dibutuhkan manajer sebagai panduan sebelum mengambil
kebijakan. Misalnya, sebelum memutuskan untuk menentukan harga suatu
produk, manajer harus memastikan terlebih dahulu berapa biaya produksi yang
dikeluarkan. Nah, biaya-biaya ini didapat dari sistem akuntansi perusahaan.
Terbayang, kan, kalau tidak informasi itu? Bisa-bisa manajer hanya menebak
dan perusahaan justru menjadi rugi.

B. Pihak Eksternal

1. Investor

Investor adalah orang yang memberikan investasi modal kepada perusahaan.


Investor memerlukan informasi akuntansi berupa kondisi keuangan sebagai
bahan landasan evaluasi. Informasi ini penting, karena akan menentukan
keputusan investor di masa depan. Apabila kondisi keuangan perusahaan dinilai
kurang menguntungkan, ada kemungkinan investor akan berpindah investasi ke
perusahaan lain.

2. Karyawan dan Serikat Pekerja Karyawan

sumber gambar: http://www.lawdonut.co.uk

Dengan informasi keuangan yang ada, karyawan dapat mengetahui prospek


karir di masa depan. Karyawan juga dapat mengetahui besaran bonus yang
diterima, serta sebagai sarana evaluasi diri atas performanya.
3. Kreditur

Kreditur merupakan pihak yang meminjamkan dana sebagai modal kepada


perusahaan. Contoh: Bank. Bank akan mengevaluasi perusahaan melalui
informasi keuangan sehingga dapat memutuskan apakah akan memberikan
pinjaman atau tidak.

4. Pemerintah

Dengan mengetahui informasi akuntansi, Pemerintah dapat mengawasi dan


memantau perusahaan dalam hal pembayaran pajak, kelayakan gaji pegawai,
dan sumbangan sosial kepada masyarakat.

5. Masyarakat

Masyarakat perlu mengetahui informasi akuntansi perusahaan untuk


dapat memasstikan peran perusahaan dalam melaksanakan kewajiban sosialnya.

Dengan informasi keuangan yang ada, karyawan dapat mengetahui prospek


karir di masa depan. Karyawan juga dapat mengetahui besaran bonus yang
diterima, serta sebagai sarana evaluasi diri atas performanya.

 Karakteristik Kualitas Informasi Akuntansi yang Penting

1. Relevan
Fungsi akuntansi adalah untuk menyajikan data kuantitatif yang mana bisa
digunakan sebagai pengambil keputusan perusahaan. Karena fungsinya yang
sangat vital tersebut maka data yang disajikan itu harus dijaga supaya memiliki
kualitas yang tinggi.

2. Daya Uji
Karakteristik kualitas informasi akuntansi selanjutnya adalah daya uji.
Pengukuran tidak akan bisa terlepas sepenuhnya dari pertimbangan dan juga
pendapat yang efektif. Keterlibatan manusia dalam proses pengukuran dan juga
penyajian informasi ini sehingga proses tidak hanya berlandaskan realita
objektif semata. Untuk bisa meningkatkan manfaat dari laporan keuangan
tersebut tentu informasi harus diuji kebenarannya kemudian diukur secara
independen.

3. Bisa Dimengerti
Karakteristik kualitas informasi akuntansi yang harus Anda ketahui selanjutnya
adalah bisa dimengerti. Informasi tersebut harus dinyatakan menggunakan
bentuk maupun istilah yang bisa dimengerti. Percuma saja membuat informasi
akuntansi yang mana hanya Anda pahami sendiri. Padahal tujuan dari laporan
keuangan adalah memberikan informasi dan laporan bagi siapa saja yang
membutuhkan.

4. Tepat Waktu
Informasi yang diberikan ini harus disampaikan sedini mungkin tujuannya
untuk bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Jika laporan
keuangan ini diberikan secara tertunda atau tidak tepat waktu tentu pengambilan
keputusan tersebut juga akan mundur dari waktu yang telah ditentukan. Fakta di
lapangan adalah perkembangan dan perubahan ekonomi bergerak cepat
sehingga laporan ini harus disusun secara tepat waktu.

5. Netral
Informasi keuangan yang dibuat ini haruslah yang netral, diarahkan pada
kebutuhan umum si pemakai dan juga tidak bergantung dengan kebutuhan
maupun keinginan dari pihak tertentu. Informasi harus netral dan tidak boleh
menyajikan informasi yang hanya menguntungkan salah satu pihak saja.

 Prinsip Dasar Akutansi

1. Prinsip Entitas Ekonomi


Prinsip entitas Ekonomi sering disebut juga dengan prinsip kesatuan entitas.
Prinsip ini menggambarkan bahwa suatu perusahaan merupakan suatu kesatuan
usaha atau ekonomi yang berdiri sendiri dan terpisah dari entitas pribadi pemilik
atau entitas ekonomi lainnya.

2. Prinsip Periode Akuntansi (Period Principle)


Prinsip periode akuntansi merupakan kurun waktu yang menjadi frame atau
ruang lingkup pembuatan Laporan Keuangan.

3. Prinsip Biaya Historis


Prinsip Biaya Historis merupakan dasar dalam melakukan valuasi aset (harta)
dan liabilitas (kewajiban). Aset dan liabilitas ini kemudian harus dilaporkan
dalam nilai perolehan dan bukan pada nilai penawaran.

4. Prinsip Satuan Moneter


Pada prinsip satuan moneter, pencatatan hanya dilakukan dalam satuan
kuantitatif yaitu dalam satuan mata uang yang disepakati untuk digunakan.

5. Prinsip Pengakuan Pendapatan


Prinsip yang menyatakan bahwa pendapatan dari hasil usaha harus dicatat
dengan jumlah yang sebenar-benarnya sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Dimana dasar yang digunakan untuk mengukur pendapatan tersebut adalah
jumlah kas atau setara kas yang diperoleh atas transaksi-transaksi keuangan
yang sudah berlangsung.

6. Prinsip Pengungkapan Penuh


Laporan Keuangan hendaklah memiliki prinsip pengungkapan penuh dalam
menyajikan informasi. Dalam artian, angka-angka dan hal-hal yang dituliskan
dalam Sebuah Laporan Keuangan haruslah sesuai dengan kenyataan sebenar-
benarnya tanpa ada usaha untuk menutup-nutupi

7. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)


Prinsip ini adalah prinsip yang mempertemukan bahwa jumlah biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan sama dengan pendapatan yang didapatkan. Prinsip
Konsistensi

8. Prinsip Materialitas
Prinsip Materialitas merupakan prinsip yang menganggap pengukuran dan
pencatatan akuntansi sesuai dengan nilai yang dimiliki oleh material yang
terkait.

9. Prinsip Kesinambungan Usaha


Prinsip yang mempercayai bahwa suatu usaha akan menjalankan usahanya
secara terus menerus dan berkesinambungan.

 Jenis-jenis Profesi Akuntansi

1. SAP Application Consultant


2. Auditor
3. Akuntan
4. Business Analyst
5. Financial Analyst
6. Credit Analyst
7. Financial Planner (Perencana Keuangan)
8. Account Payable Clerk
9. Enterpreneur (Wirausahawan)

 Etika Profesi Akuntasi


1. Kerahasiaan
Jabatan ini merupakan sebuah tanggung jawab besar. Sebagai seorang akuntan,
maka kalian dituntut untuk menjaga kerahasiaan informasi dalam internal
perusahaan dan tidak boleh membocorkan informasi yang hanya ditujukan bagi
yang berkepentingan itu pada banyak orang.

2. Tanggung Jawab Profesi


Sebagai seorang akuntan, kalian harus punya tanggung jawab secara moral dan
profesional dalam semua pekerjaan yang dibebankan kepada kalian. Kepekaan
moral dalam sebuah tanggung jawab profesi, akan membuat kalian memiliki
tingkat kepercayaan tinggi berdasarkan hasil kerja kalian.

3. Objektivitas
Kualitas mahal dari seorang akuntan dalam memenuhi profesionalitasnya adalah
prinsip objektivitas. Memegang prinsip ini, kalian harus memiliki sifat adil dan
jujur secara intelektual, harus bebas dan tidak boleh punya prasangka yang
buruk.

4. Standar Teknis
Setiap pekerjaan dan tanggung jawab yang kalian lakukan harus memenuhi
standar teknis dan profesional yang relevan. Standar teknis profesi akuntansi ini
sudah ditentukan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan semua anggota
wajib mengetahui dan mematuhinya.

5. Kompetensi
Tiap kalian menekuni satu profesi, sudah pasti kalian akan dituntut memiliki
kompetensi lebih untuk memenuhi apa yang dibutuhkan. Tak terkecuali
akuntan, bilamana keahlian kalian sedang dibutuhkan untuk menyelesaikan
pekerjaan akuntansi, maka butuh kehati-hatian yang tinggi.

6. Kemandirian
Dalam profesi ini, kalian juga dituntut untuk mandiri dalam melaksanakan
pekerjaannya. Meskipun demikian, tak berarti kalian sama sekali dilarang
melakukan kerja sama tim. Hal ini lebih karena kalian harus punya sikap
percaya diri terhadap keahlian yang dimiliki.

7. Integritas
Untuk membangun sebuah kepercayaan antara akuntan dan klien, kalian juga
wajib menjadi pribadi yang berintegritas. Sikap jujur dan sabar dalam
berinteraksi dengan sang klien adalah nilai tambah bagi reputasi kalian sebagai
akuntan.

8. Kepentingan Publik
Dalam hal pelayanan kepada publik, kalian juga wajib bertindak profesional
dengan cara menghormati kepentingan publik. Publik dalam ranah akuntan
meliputi klien personal maupun perusahaan, pemerintah, pemberi kredit, dan
pegawai.

Anda mungkin juga menyukai