Anda di halaman 1dari 24

CRITICAL BOOK REVIEW

Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah :


MEDIA & TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu :
Drs. Purbatua Manurung, MA

Disusun oleh
Nama : Rabiatul Adawiyah
NIM : 0301202080

KELAS PAI-7/SEMESTER III


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA (UINSU)
MEDAN

2021

1
Identitas Reviewer

Nama : Rabiatul Adawiyah


Tempat/ Tgl lahir : Stabat, 22 Agustus 2002
Alamat : Jl. Kota Cane, Desa Kineppen, No.359
Fakultas : FITK
Jurusan/Semester : PAI-7 / III
Mata kuliah : Media & Teknologi Pembelajaran
Dosen : Drs. Purbatua Manurung, MA

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan nikmat, baik
itu nikmat kesehatan, nikmat kekuatan, serta nikmat yang lainnya sehingga saya dapat
menyelesaikan critical book review ini dengan guna memenuhi tugas mata kuliah Media &
Teknologi Pembelajaran. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu saya terkhusus kepada “Drs. Purbatua Manurung, MA” selaku dosen
pengampu yang telah membimbing saya dalam pembuatan critical book review ini.
Saya tentu menyadari bahwa critical book review ini masih jauh dari kata sempurna,
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran, agar critical book review ini nantinya dapat menjadi critical
book review yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada critical
book review ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kabanjahe, 19 Oktober 2021

Penyusun

3
4
5
6
BUKU PERTAMA

I. PENGANTAR
A. Identitas Buku Pertama
1. Judul Buku : Media Pembelajaran
2. BAB : II (Dua)
3. Pengarang : Rodhatul Jennah
4. Penerbit : Antasari Press
5. Tempat Terbit : Jl. A. Yani Km. 4,5 Banjarmasin Telp. 0511 3252829
6. Tahun Terbit : 2009
7. Cetakan : Pertama
8. Tebal Buku/ ISBN : 149 Hal/979-17090-9-2

II. RINGKASAN BUKU


BAB II: FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN
Derek Rowntree menjelaskan bahwa fungsi media dalam pembelajaran antara lain: 1 .
Dapat membangkitkan motivasi siswa dalam menerima pesan. 2. Menimbulkan respon siswa
dalam menanggapi stimulus yang terkandung dalam media. Lebih mempermudah siswa untuk
mengulangi pesan yang terdapat dalam media. 3. Dapat memberikan masukan (umpan balik
lebih cepat). 4. Dapat merangsang siswa untuk mengadakan latihan.

Harry C. Mc. Kown mengemukakan fungsi media pembelajaran 1. Dapat merubah


situasi belajar yang semua bersifat tioritis dan abstrak menjadi lebih praktis dan kongkrit 2.
Dapat menimbulkan motivasi anak untuk lebih aktif dan memusatkan perhatian pada objek
yang dipelajari. 3. Dapat memperjelas isi pembelajaran dan membangkitkan rasa ingih tahu
terhadap isi pembelajaran.

Sudjana & Rivai (1992:2) mengemukakan manfaat media pengajaran dalam proses
belajar pebelajar/siswa, yaitu: 1. Pembelalaran akan lebih menarik perhatian pebelajar sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar 2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga
dapat lebih dipahami oleh pebelajar dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran. 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata berkomunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh pembelajar, sehingga pebelajar tidak bosan dan
pembelajar tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau pembelajar mengajar pada setiap jam
pela.jaran. 4. Pebelajar dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya
mendengarkan uraian pembelajar, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan'
mendemontrasikan, memerankan, dan lain-lain.

7
III. KEKHASAN & KEMUTAKHIRAN BUKU
A. Kekhasan Buku
Buku ini terkhusus pada bab II memberi penjelasan mengenai apa sebenarnya fungsi
dan manfaat media pembelajaran tersebut. Penjelasan-penjelasan dalam buku ini akan
membantu pembaca untuk memahami tentang seberapa penting media pembelajaran bagi
proses belajar-mengajar. Dengan demikian akan mempermudah pembaca dalam memahami
fungsi serta manfaat dari media pembelajaran untuk kemudian diterapkan di dalam proses
pembelajaran agar hasilnya maksimal.

B. Kemutakhiran Buku
Buku ini terkhusus pada bab II tidak memberikan dampak negative bagi para pembaca,
bahkan memberikan dampak yang positif yang membangkitkan semangat dalam mendalami
ilmu tentang media pembelajaran dan segala sesuatu yang terkait dengan ilmu tersebut,
terkhusus di dalam bab II ini.

IV. KELEBIHAN & KEKURANGAN BUKU


A. Kelebihan Buku
1) Materi pembelajaran sangat lengkap dan kompleks,

2) Pembahasan yang ada di buku ini semua merata dan informasi yan disampaikan
menyeluruh,
3) Buku ini memuat banyak referensi, dan

4) Pada bab II, penjelasan materi dipaparkan dengan banyak mengutip banyak pendapat
para ahli, sehingga lebih autentik.

5) Pada bab II ini juga disediakan latihan berupa beberapa pertanyaan tentang materi yang
dapat berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman pembaca mengenai materi.

B. Kelemahan Buku
1) Masih terdapat kesalahan pengetikan kata dalam buku ini terkhusus pada bab II,

2) Materi pada bab II tidak dikaji berdasarkan al-Qur’an/Hadis, padahal bab sebelumnya
materi dipaparkan dengan menyantumkan dalil.

8
V. KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan
Media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media
itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang
nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara sistematis dan
psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyajiikan instruksi yang efektif.
Di samoing menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang
menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan pebelajar.

B. Saran
Pada dasarnya, materi pada bab II buku ini sudah lengkap dan kompleks, serta banyak
mengutip pendapat dari para ahli. Hanya saja akan lebih baik jika mengutip dalil dari dalam al-
Qur’an untuk menjadi acuan. Dan penyusun berharap, agar tidak ada lagi kesalahan pengetikan
dalam setiap katanya.

9
BUKU KEDUA

I. PENGANTAR
A. Identitas Buku Pertama
1. Judul Buku : Media Pembelajaran
2. BAB : III (Tiga)
3. Pengarang : Rodhatul Jennah
4. Penerbit : Antasari Press
5. Tempat Terbit : Jl. A. Yani Km. 4,5 Banjarmasin Telp. 0511 3252829
6. Tahun Terbit : 2009
7. Cetakan : Pertama
8. Tebal Buku/ ISBN : 149 Hal/ 979-17090-9-2

II. RINGKASAN BUKU


BAB III: PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan
digunakan dalam proses pembelalaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik' Beberapa
pertimbangan yang harus diperhatikan seorang pembelajar/guru dalam memilih salah satu
media dalam kegiatan pembelajaran di kelas antara lain : (1) ia merasa sudah akrab dengan
media itu, misalnya: papan tulis atau proyektor transparansi, (2) ia merasa bahwa media yang
dipilihnya dapat menggambarkan dengan lebih baik dari pada dirinya sendiri misalnya diagram
pada flip chart, atau (3) media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian pebelajar,
serta menuntunnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi.
Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa
pesan atau informasi kepada penerima yaitu pebelajar/siswa. Sebagian media dapat mengolah
pesan dan respons pebelajar sehingga media itu sering disebut media interaktif. Pesan dan
informasi yang dibawa oleh media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula pesan yang
amat kompleks. Akan tetapi, yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi
kebutuhan belajar dan kemampuan pebelajar/siswa, serta pebelajar/siswa dapat aktif
berpartisipasi dalam proses belajar menga.jar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan
dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memenuhi
kebutuhan belajar perorangan dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan medianya
yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran.

III. KEKHASAN & KEMUTAKHIRAN BUKU


A. Kekhasan Buku
Buku ini terkhusus pada bab III memberi penjelasan mengenai bagaimana pemilihan
serta penggunaan media pembelajaran. Penjelasan-penjelasan dalam buku ini akan membantu
pembaca untuk memahami tentang apa-apa saja yang perlu diperhatikan ketika memilih media
pembelajaran dan menggunakannya dengan baik. Dengan demikian pembaca dapat lebih
memahami materi terkait media pembelajaran secara detail.

10
B. Kemutakhiran Buku
Buku ini terkhusus bab III tidak memberikan dampak negative bagi para pembaca, bahkan
memberikan dampak yang positif yang membangkitkan semangat dalam mendalami ilmu
tentang media pembelajaran dan segala sesuatu yang terkait dengan ilmu tersebut. Terkhusus
bab III, pembaca akan lebih memahami bagaimana pertimbangan dan hal-hal apa yang perlu
diperhatikan ketika memilih media pembelajaran.

IV. KELEBIHAN & KEKURANGAN BUKU

A. Kelebihan Buku
1) Materi pembelajaran sangat lengkap dan kompleks,
2) Pembahasan yang ada di buku ini semua merata dan informasi yan disampaikan
menyeluruh,
3) Buku ini memuat banyak referensi, dan
4) Pada bab III, penjelasan materi dipaparkan dengan banyak mengutip banyak pendapat
para ahli, sehingga lebih autentik.
5) Pada bab III ini juga disediakan latihan berupa beberapa pertanyaan tentang materi yang
dapat berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman pembaca mengenai materi.

B. Kelemahan Buku
1) Masih terdapat kesalahan pengetikan kata dalam buku ini terkhusus pada bab II,
2) Materi pada bab II tidak dikaji berdasarkan al-Qur’an/Hadis, padahal bab sebelumnya
materi dipaparkan dengan menyantumkan dalil.

V. KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan
Dengan adanya berbagai macam media pembelajaran yang kesemuanya dapat dipakai
dalam proses pembelajaran maka pada saat pembelajar akan menggunakanya harus memilih
media mana yang paling tepat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.

B. Saran
Pada dasarnya, materi pada bab II buku ini sudah lengkap dan kompleks, serta banyak
mengutip pendapat dari para ahli. Hanya saja akan lebih baik jika mengutip dalil dari dalam al-
Qur’an untuk menjadi acuan. Dan penyusun berharap, agar tidak ada lagi kesalahan pengetikan
dalam setiap katanya.

11
CRITICAL JURNAL REVIEW
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah :
MEDIA & TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu :
Drs. Purbatua Manurung, MA

Disusun oleh
Nama : Rabiatul Adawiyah
NIM : 0301202080

KELAS PAI-7/SEMESTER III


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA (UINSU)
MEDAN

2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan nikmat, baik
itu nikmat kesehatan, nikmat kekuatan, serta nikmat yang lainnya sehingga saya dapat
menyelesaikan critical jurnal review ini dengan guna memenuhi tugas mata kuliah Media &
Teknologi Pembelajaran.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya
terkhusus kepada “Drs. Purbatua Manurung, MA” selaku dosen pengampu yang telah
membimbing saya dalam pembuatan critical jurnal review ini.
Saya tentu menyadari bahwa critical jurnal review ini masih jauh dari kata sempurna,
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran, agar critical jurnal review ini nantinya dapat menjadi critical
jurnal review yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada critical
jurnal review ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kabanjahe, 19 Oktober 2021

Penyusun

2
Identitas Reviewer
Nama : Rabiatul Adawiyah
NIM : 0301202080
Alamat : Jl. Kota Cane, Desa Kineppen, No.365
Fakultas : FITK
Jurusan/Semester : PAI-7 / III
Mata kuliah : Media & Teknologi Pembelajaran
Dosen : Drs. Purbatua Manurung, MA

3
JURNAL PERTAMA

A. Identitas Jurnal
Judul : MEDIA PENDIDIKAN: Peran dan Fungsinya dalam Pembelajaran
Penulis : Umar
Email : umarstain@gmail.com
Volume : Vol.11, No.1

B. Isi/Pembahasan Jurnal
Pemanfaatan media pengajaran pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pengajaran. Dengan bantuan media, siswa diharapkan menggunakan
sebanyak mungkin alat inderanya untuk mengamati, mendengar, merasakan, meresapi,
menghayati dan pada akhirnya memiliki sejumlah pengetahuan, sikap dan keterampilan
sebagai hasil belajar.
Beberapa peranan media dalam pembelajaran, diantaranya sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan proses dan hasil belajar.
2. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan
motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan
kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan
minatnya.
3. Mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu; a. objek atau benda yang terlalu
besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto,
slide, realita, film, radio, atau model; b. objek atau benda yang terlalu kecil yang
tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan ban¬tuan mikroskop, film, slide,
atau gambar; c. kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam
puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide disamping
secara verbal.d. objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat
ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer; e.
kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan
media seperti komputer, film, dan video. f. peristiwa alam seperti terjadinya letusan
gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti
proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik
rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.
4. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di
lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan
guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-
kunjungan ke museum atau kebun binatang. Dewasa ini dengan perkembangan
teknologi serta pengetahuan, maka media pembelajaran berfungsi sebagai berikut :
a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan pengajaran
bagi guru. b. Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret). c.

4
Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya tidak membosankan). d. Semua
indera murid dapat diaktifkan. e. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam
belajar. f. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.
Dengan konsepsi semakin mantap fungsi media dalam kegiatan mengajar tidak lagi
peraga dari guru, melainkan pembawa informasi atau pesan pembelajaran yang dibutuhkan
siswa.

Media merupakan integrasai dari sistem pembelajaran sebagai dasar kebijakan dalam
pemilihan pengembanan, maupun pemanfaatan. Media pendidikan dapat mempertinggi proses
belajar siswa dalam pengajaran yang gilirannya diharapkan mempertinggi hasil belajar yang
hendak dicapai.
Lebih lanjut R. Rahardjo menyatakan bahwa media memiliki nilai-nilai praktis berupa
kemampuan untuk:
a. Membuat konsep yang abstrak menjadi konkrit, misalnya untuk menjelaskan sistem
peredaran darah.
b. Membawa objek yang berbahaya dan sulit untuk dibawa ke dalam kelas, seperti
binatang buas, bola bumi, dan sebagainya.
c. Menampilkan objek yang terlalu besar, seperti candi borobudur.
d. Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang, seperti micro-
organisme.
e. Mengamati gerakan yang terlalu cepat, misalnya dengan slow motion.
f. Memungkinkan siswa berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
g. Memungkinkan keseragaman pengamatan dan persepsi bagi pengalaman belajar.
h. Membangkitkan motivasi belajar.
i. Memberi kesan perhatian individual untuk seluruh anggota kelompok belajar.
j. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan
menurut kebutuhan.
k. Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak, mengatasi batasan waktu
dan ruang.
l. Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.
Sejalan dengan pendapat di atas, Ely dalam Danim, menyebutkan manfaat media dalam
pengajaran adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan mutu pendidikan dengan cara meningkatkan kecepatan belajar (rate
of learning), membantu guru untuk menggunakan waktu belajar siswa secara baik,
mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi dan membuat aktivitas guru
lebih terarah untuk meningkatkan semangat belajar.
b. Memberi kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan
memperkecil atau mengurangi kontrol guru yang tradisional dan kaku, memberi

5
kesempatan luas kepada anak untuk berkembang menurut kemampuannya serta
memungkinkan mereka belajar menurut cara yang dikehendakinya.
c. Memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah dengan jalan menyajikan atau
merencanakan program pengajaran yang logis dan sistematis, mengembangkan
kegiatan pengajaran melalui penelitian, baik sebagai pelengkap maupun sebagai
terapan.
d. Pengajaran dapat dilakukan secara mantap karena meningkatnya kemampuan
manusia untuk memanfaatkan media komunikasi, informasi dan data secara lebih
konkrit dan rasional.
e. Meningkatkan terwujudnya kedekatan belajar (immediacy learning) karena media
pengajaran dapat menghilangkan atau mengurangi jurang pemisah antara kenyataan
di luar kelas dan di dalam kelas serta memberikan pengetahuan langsung.
f. Memberikan penyajian pendidikan lebih luas, terutama melalui media massa,
dengan jalan memanfaatkan secara bersama dan lebih luas peristiwa-peristiwa
langka dan menyajikan informasi yang tidak terlalu menekankan batas ruang dan
waktu.
Karenanya semakin jelas bahwa media pembelajaran merupakan kebutuhan yang tidak
dapat dielakkan dalam rangka menyukseskan program belajar siswa agar dapat tercapai
perubahan tingkah laku yang diharapkan. Konsekuensinya, guru hendaknya memiliki peran
yang tidak terbatas dalam menciptakan, menggunakan maupun mengembangkan media
pembelajaran. Sebagai seorang pendidik, media memiliki peran dan fungsi sangat penting.
Media merupakan integrasai dari sistem pembelajaran sebagai dasar kebijakan dalam
pemilihan pengembangan, maupun pemanfaatan. Media pembelajaran dapat mempertinggi
proses belajar siswa dalam pengajaran yang gilirannya diharapkan mempertinggi hasil belajar
yang hendak dicapai. Dengan demikian peran dan fungsi media pembelajaran di samping
sebagai alat bantu mengajar juga sebagai sumber belajar yang harus dimanfaatkan semaksimal
mungkin sehingga dapat terciptanya suasana belajar yang kondusif, efektif, efisien dan
menyenangkan.
Peran guru dalam inovasi dan pengembangan media pengajaran sangat diperlukan
mengingat guru dapat dikatakan sebagai pemain yang sangat berperan dalam proses belajar
mengajar di kelas, yang hendaknya dapat mengolah kemampuannya untuk membuat media
pengajaran lebih efektif dan efisien.
Hal ini, menurut Wijaya disebabkan perkembangan zaman yang terus terjadi tanpa
henti dengan kurun waktu tertentu. Lembaga pendidikan hendaknya tidak hanya puas dengan
metode dan teknik lama, yang menekankan pada metode hafalan, sehingga tidak atau kurang
ada maknanya jika diterapkan pada masa sekarang. Perkembangan jaman yang begitu pesat
dewasa ini membuat siswa semakin akrab dengan berbagai hal yang baru, seiring dengan
perkembangan dunia informasi dan komunikasi. Karena itu, sangat wajar jika kondisi ini harus
diperhatikan oleh guru agar terus mengadakan pembaharuan (inovasi).
Pembaharuan atau inovasi dalam dunia kependidikan sering diartikan sebagai suatu
upaya lembaga pendidikan dalam menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang
dengan cara memperkenalkan program kurikulum atau metodologi pengajaran yang baru

6
sebagai jawaban atas perkembangan internal dan eksternal dalam dunia pendidikan yang
cenderung mengejar efisiensi dan efektivitas.
Guru merupakan faktor utama dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan sekolah
yang pada gilirannya akan sangat mempengaruhi kemajuan masyarakat yang menjadi
suprasistem sekolah yang bersangkutan. Masyarakat yang semakin rasional dan teknologis
semakin membutuhkan jasa sekolah dan atau guru yang bermutu.
Terkait dengan inovasi di bidang media pengajaran, mutu guru akan dapat ditentukan
dari seberapa jauh atau kreatif ia dalam pengembangan dan inovasi media pengajaran. Hal ini
akan sangat membantu tugasnya sebagai profesional.
Lebih lanjut Suharsimi Arikunto telah merumuskan bahwa kompetensi profesional
guru menuntut seorang guru untuk memiliki pengetahuan yang luas serta mendalam tentang
bidang studi (subject matter) yang diajarkannya beserta penguasaan metodologis, dalam arti
memiliki pengetahuan konsep teoritis, mampu memilih metode yang tepat, serta mampu
menggunakannya dalam proses belajar-mengajar.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan guru dalam mengembangkan
dan melakukan pembaharuan media pengajaran merupakan salah satu indikator kompetensi
profesionalnya.
Guru dalam melaksanakan pengembangan atau pengadaan media pembelajaran
hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan anggaran yang ada. Kalau seandainya guru
harus membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah ada di antara
sesama guru yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media
pembelajaran yang dibutuhkan.
Tidak ada gunanya merancang dan mengembangkan media secanggih apapun kalau
tidak didukung oleh ketersediaan peralatan pemanfaatannya di kelas. Apa artinya tersedia
media pembelajaran online apabila di sekolah tidak tersedia perangkat komputer dan fasilitas
koneksi ke internet yang juga didukung oleh Local Area Network (LAN).
Sebaliknya, pemilihan media pembelajaran sederhana (seperti misalnya: media kaset
audio) untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat bermanfaat karena peralatan/fasilitas
pemanfaatannya tersedia di sekolah atau mudah diperoleh di masyarakat. Aspek lain yang juga
tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan dalam pengembangan atau pengadaan media
pembelajaran adalah kemudahan guru atau peserta didik memanfaatkannya. Tidak akan terlalu
bermanfaat apabila media pembelajaran yang dikembangkan sendiri atau yang dikontrakkan
pembuatannya ternyata tidak mudah dimanfaatkan, baik oleh guru maupun oleh peserta didik.
Media yang dikembangkan atau dibeli tersebut hanya akan berfungsi sebagai pajangan
saja di sekolah. Atau, dibutuhkan waktu yang memadai untuk melatih guru tertentu sehingga
terampil untuk mengoperasikan peralatan pemanfaatan media tersebut.
Untuk mengatasi masalah tersebut, guru hendaknya benar- benar dapat
mempertimbangkan kegunaan maupun aksesibilitas media tersebut. Jika suatu media tidak
dapat diakses karena alasan tertentu, guru hendaknya mencari dan menemukan alternatif
lainnya, misalnya dengan memproduksi sendiri suatu media menurut sarana yang dimilikinya.

7
C. Metodelogi
Tulisan ini akan membahas mengenai esensi peserta didik dalam perspektif
pendidikan Islam. Tulisan ini bersifat deskriptif yaitu deskriptif yang memusatkan
perhatiannya pada prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala yang ada
dalam kehidupan manusia, atau pola-pola.

D. Kelebihan & Kelemahan Jurnal

Kelebihan Jurnal

1) Jurnal memiliki daftar pustaka atau referensi yang cukup banyak sehingga terkesan
lebih berisi dengan kata lain jurnal terlihat lebih terpercaya dan kuat dikarenakan
banyaknya referensi yang tercantum.
2) Segi kepenulisan sang penulis yang cukup baik dengan tidak bertele-tele dalam
menulis/menyimpulkan materinya.
3) Dalam hal penulisan, sudah sangat baik karena tidak ada kesalahan dalam penulisan
kata dan tanda baca ditempatkan sesuai pada tempatnya.
4) Pembahasan yang ada di dalam isi jurnal ini semua merata dan informasi yang
disampaikan menyeluruh.

Kelemahan Jurnal
1) Tidak terdapat abstrak berbahasa Indonesia.
2) Pendahuluan terlalu panjang.
3) Tidak terdapat saran terkait masalah yang dibahas.

8
JURNAL KEDUA

A. Identitas Jurnal
Judul : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA
Penulis : Teni Nurrita
Email : teninurhazet2@gmail.com
Volume : Vol.3, No.1

B. Isi/Pembahasan Jurnal

Media pada hakekatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran.


Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan
proses pembelajaran secara menyeluruh.
Ujung akhir dari pemilihan media adalah penggunaaan media tersebut dalam
kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang
dipilih. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ”tengah”,
”perantara” atau ”pengantar”. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan. Jadi, media adalah alat yang menyampaikan atau
mengantarkan pesan-pesan pengajaran.
Menurut Wina Sanjaya, media berlaku untuk berbagai kegiatan atau usaha, seperti
media dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas dalam bidang teknik.
Media digunakan dalam bidang pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pendidikan.2
Menurut Dina Indriana menjelaskan bahwa media adalah alat bantu yang sangat bermanfaat
bagi para siswa dan pendidik dalam proses belajar dan mengajar.
Sedangkan menutur AECT tahun 1979 mengartikan media sebagai bentuk saluran
untuk proses transmisi informasi.4 Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa media adalah alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
pengirim pesan kepada penerima pesan.
Menurut Yusufhadi Miarso, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja,
bertujuan, dan terkendali.
Menurut Nasution, media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar, yakni
penunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru.6 Sedangkan menurut Azhar
Arsyad, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan
minat siswa dalam belajar.7 Berdasarkan uraian para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses

9
belajar mengajar sehingga makna pesan yang disampaikan menjadi lebih jelas dan tujuan
pendidikan atau pembelajaran dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
Belajar adalah suatu perubahan perilaku yang relatif permanen dan dihasilkan dari
pengalaman masa lalu ataupun dari pembelajaran yang bertujuan atau direncanakan.8 Belajar
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh tiap individu dalam seluruh proses pendidikan untuk
memperolah perubahan tingkah laku dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Menurut Wina Sanjaya, belajar bukanlah
sekadar mengumpulkan pengetahuan, nmaun proses mental yang terjadi dalam diri seseorang.
Menurut Rusman, belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang
ada di sekitar individu. Dari beberapa pengertian belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa
belajar merupakan perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh individu sehingga adanya
penambahan ilmu pengetahuan, ketrampilan, sikap sebagai rangkaian kegiatan menuju
perkembangan pribadi manusia seutuhnya.
Hasil belajar adalah hasil pembelajaran dari suatu individu tersebut berinteraksi
secara aktif dan positif dengan lingkungannya. Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah
bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut.
Selanjutnya Winkel menyatakan bahwa hasil belajar merupakan suatu kemampuan internal
yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan kemungkinan orang itu melakukan sesuatu
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Menurut Nana Sudjana hasil belajar merupakan suatu kompetensi atau kecakapan
yang dapat dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang dan
dilaksanakan oleh guru di suatu sekolah dan kelas tertentu.
Sedangkan menurut Gagne dan Briggs, hasil belajar adalah kemampuan seseorang
setelah mengikuti proses pembelajaran tertentu. Berdasarkan teori Taksonomi Bloom, hasil
belajar dicapai melalui tiga kategori ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Ranah kognitif terdiri dari enam aspek yaitu ranah ingatan (C1), ranah pemahaman (C2),
ranah penerapan (C3), ranah analisis (C4), Sintesis (C5) dan ranah penilaian (C6).17 Maka
hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses belajar yang
meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang
diberikan kepada siswa berupa penilaian setelah mengikuti proses pembelajaran dengan
menilai pengetahuan, sikap, ketrampilan pada diri siswa dengan adanya perubahan tingkah
laku.
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi maka guru dalam
memberikan materi pelajaran harus mengikuti kemajuan tersebut. Guru harus dapat
menggunakan media pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan sesuai dengan
kebutuhan belajar siswa. Sehingga siswa dapat dengan mudah menerima pelajaran yang di
berikan oleh guru.
Menurut Nasution, manfaat media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Pengajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi
belajar.

10
2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di pahami siswa,
serta memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran dengan baik.
3) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata lisan pengajar, siswa tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan
tenaga.
4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan
penjelasa dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang dilakukan seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lainya.
Sedangkan Azhar Arsyad memberikan kesimpulan dari penggunaan media
pembelajaran di dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga
dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan
lingkungan.
3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu. Objek
yang terlalu besar untuk ditampilkan di ruang kelas dapat diganti dengan foto, slide,
film. Sedangkan objek yang terlalu kecil dapat disajikan dengan bantuan mikroskop,
film, slide, gambar. Begitu pula kejadian yang langka yang terjadi di masa lalu dapat
ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide.
4) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa di lingkungan mereka.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan ada beberapa manfaat dari
media pembelajaran, yaitu:
1) Manfaat media pembelajaran bagi guru, yaitu: memberikan pedoman bagi guru untuk
mencapai tujuan pembelajaran sehingga dapat menjelaskan materi pembelajaran
dengan urutan yang sistematis dan membantu dalam penyajian materi yang menarik
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
2) Manfaat media pembelajaran bagi siswa, yaitu: dapat meningkatkan motivasi dan
minat belajara siswa sehingga siswa dapat berpikir dan menganalisis materi pelajaran
yang diberikan oleh guru dengan baik dengan situasi belajar yang menyenangkan dan
siswa dapat memahami materi pelajaran dengan mudah.
Media pembelajaran merupakan alat yang dapat membantu guru dalam proses
belajar mengajar dan berfungi untuk membantu dalam menyampaikan pesan kepada siswa
sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik. Dengan
media pembelajaran maka kualitas belajar menjadi meningkat karena tidak hanya guru yang
aktif memberikan materi kepada siswa tetapi siswa juga dapat aktif di dalam kelas dan terlibat
dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih muudah mnerima materi yang disampaikan
oleh guru.
Ada beberapa hal yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan adanya
media pembelajaran:
1) Proses belajar mengajar menjadi mudah dan menarik

11
Dengan adanya media pembelajaran, guru dapat menyampaikan materi
pembelajaran menjadi menarik dan mudah dimengerti oleh siswa. Sehingga siswa dapat
mengerti dan memahami pelajaran dengan mudah.

2) Efisiensi belajar siswa dapat meningkat.


Siswa yang belajar dengan menggunakan media maka belajar menjadi lebih efisien
karena sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru memberikan materi bisa lebih berurutan
dengan memberikan materi yang lebih mudah terlebih dahulu.

3) Membantu konsentrasi belajar siswa.


Media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan siswa maka dapat
membantu konsentrasi belajar siswa di dalam kelas dalam menerima materi yang diberikan
oleh guru. Siswa tidak merasa bosan berada di dalam kelas dalam menerima materi yang di
berikan guru karena dengan menampilkan media pembelajaran maka siswa menjadi senang
berada di dalam kelas untuk belajar dengan baik.

4) Meningkatkan motivasi belajar siswa.


Media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga ketika
guru menyampaikan materi di dalam kelas maka perhatian siswa terhadap pelajaran dapat
meningkat. Guru dapat menampilkan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa
sebelum pembelajaran di mulai.

5) Memberikan pengalaman menyeluruh dalam belajar.


Dalam proses pembelajaran, siswa bukan hanya memahami hal absrak yang di
sampaikan guru tetapi siswa juga harus memahami secara nyata dari materi tersebut. Guru
menggunakan media pembelajaran untuk membantu siswa supaya mempunyai lebih mengerti
materi secara keseluruhan. Sehingga guru daan siswa mempunyai pengalaman yang sama
dalam belajar.

6) Siswa terlibat dalam proses pembelajaran


Supaya proses pembelajaran di dalam kelas berlangsung dengan baik, bukan hanya
guru yang terlibat aktif di dalam kelas tetapi siswa juga aktif mengikuti dan terlibat dalam
proses pembelajaran. Siswa bukan hanya sebagai objek tetapi menjadi subjek dalam kegiatan
belajar. Maka siswa memiliki kesempatan melakukan kreativitas dan mengembangkan potensi
yang dimiliki melalui aktivitas dalam proses pembelajaran.

E. Metodelogi
Tulisan ini akan membahas mengenai esensi peserta didik dalam perspektif
pendidikan Islam. Tulisan ini bersifat deskriptif yaitu deskriptif yang memusatkan
perhatiannya pada prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala yang ada
dalam kehidupan manusia, atau pola-pola.

12
F. Kelebihan & Kelemahan Jurnal

Kelebihan Jurnal
1) Jurnal memiliki daftar pustaka atau referensi yang cukup banyak sehingga terkesan
lebih berisi dengan kata lain jurnal terlihat lebih terpercaya dan kuat dikarenakan
banyaknya referensi yang tercantum.
2) Segi kepenulisan sang penulis yang cukup baik dengan tidak bertele-tele dalam
menulis/menyimpulkan materinya.
3) Dalam hal penulisan, sudah sangat baik karena tidak ada kesalahan dalam penulisan
kata dan tanda baca ditempatkan sesuai pada tempatnya.
4) Pembahasan yang ada di dalam isi jurnal ini semua merata dan informasi yang
disampaikan menyeluruh.

Kelemahan Jurnal
1) Tidak terdapat abstrak berbahasa Inggris.
2) Abstrak terlalu panjang.
3) Pendahuluan terlalu panjang.
4) Tidak terdapat saran terkait masalah yang dibahas.

13

Anda mungkin juga menyukai