Turbin Uap
Turbin Uap
Disusun oleh:
AHMAD ARIANSYAH
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah membimbing dan
memberikan ilmunya kepada kami.
Saya menyadari tugas ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu kritik dan saran
sangat membantu saya agar tugas ini menjadi lebih baik.saya sampaikan terima kasih
serta mohon maaf bila ada kesalahan kata maupun kalimat,dan semoga tugas ini
bermanfaat bagi saya dan para pembaca.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I JELASKAN DAN SERTAKAN GAMBAR ........ 1
1.1 Komponen komponen turbin uap…….......... 1-5
ii
BAB I
1.1 Komponen turbin uap
Turbin uap merupakan pesawat konversi energi yang berfungsi untuk mengkonversi
energi potensial uap menjadi energi mekanik. proses konversi energi dalam turbin uap
secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut. Uap yang masuk kedalam turbin
diexpansikan dalam pipa pancfar ( Nozzle) turbin dari tekanan uap yang masuk
sebesar Pa ( kg/cm ) , ketekanan tertentu sebesar Pi (kg/cm ) .
Akibat adanya penurunan tekanan uap dari Pa ke Pi , menyebabkan kenaikan
kecepatan aliran uap yang memasuki pipa pancar Ca dengan uap yang meninggalkan
pipa pancar Ci. karena energi poptensial uap sangat btergantung dari besar tekanan
dan suhu ( temperature ) , maka penurunan tekanan uap setelah melewati pipa pancar
juga menyebabkn penurunan suhu . hal tersebut diatas juga berarti akan menyebabkan
penurunan nilai energi potensialnya sebesar :
dh = ha - hi ( kcal / kg )
1
c.Turbin tekanan lawan
turbin psa jenis ini uap yang keluar dari sudu tingkat lansunjg dimanfaatkan untuk
keperluan proses produksi ,jasi turbi ini tidak memiliki " condenser " dan juga
saluran penceratan sehingga umumnya berkapasitas kecil
b.Poros / Shaft
Poros shaft turbin merupakan bagian turbin yang berputar yaitu tempat dipasangnya
sudu sudu gerak turbin , pompa minyak pelumas utama ( main oil pump ) dan kopel
keporos ( shaft ) generator
c.sudu diam
sudu diam ( static blade carrier ) turbin berfungsi untuk mengarahkan aliran uap yang
keluar dari pipa pancar kesudu gerak turbin
f.Governing Valve
Berfungsi untuk mengatur bnyaknya uap yang masuk keturbin sesuai dengan
besarnya beban turbine itu sendiri
g.Labyrinth
Berfungsi untuk penyekat uap supaya tidak terjadi kebocoran pada sela sela poros
3
turbin,pada setiap tingkatan sudut
h.pompa minyak pelumas utama
pompa minyak pelumas utama ( main oil pump) berfungsi untuk memompakan minyk
pelumas kesemua bantalan poros turbin dan juga untuk memompakan minyak
pelumas untuk sisten hydraulic governor turbin.
i.Turning gear
Berfungsi untuk memutar poros turbine pada saat turbine baru dioperasikan atau baru
di stop tujuanya supaya rotor turbin mendapat prosos pemnasan atau pendinginan
yang merata supaya tidak bengkok ( bending )
j.Condenser
4
tingkat akhir,dan juga untuk membantu proses vacum diruang exhaudt turbin
1.2 Kerusakan yang terjadi pada turbin uap
Turbin Uap sangatlah sensitif terhadap kualitas steam yang di gunakan. Tetapi ini
tergantung dari jenis dan type Turbin yang kita gunakan. Pada intinya adalah suplai
steam (uap) baik tekanan ataupun temperature haruslah terpenuhi. Dan jangan
sampai terjadi carry over karna hal ini sangatlah berbahaya. Adapun beberapa
kerusakan akibat kualitas steam yang buruk, antara lain :
a. Getaran Tinggi Pada Turbin. Getaran tinggi ini harus segara di respon baik anda
sebagai operator, sebagai supervisi ataupun penanggung jawab lainnya. Karena
hal ini merupakan tanda bahwa ada sesuatu yg mengalami kerusakan. Jika anda
menemukan kondisi ini segera untuk di lakukan pengechekan. Dan jika anda
paksakan bisa fatal.
5
b. Kerusakan Thrust Bearing. Kerusakan Thrust bearing ini akan sangat berakibat
besar kepada kerusakan shaft turbin. Jika dibiarkan shaft Turbin akan mengalami
bending, keausan karna gesekan dan getaran
c. Bending Pada Shaft. Shaft Turbin sangatlah penting. Jika bagian ini mengalami
kerusakan, bisa di pastikan anda akan memerlukan biaya yang besar untuk
melakukan perbaikan.
6
1. Pemeliharaan berdasar periode atau Time Based Maintenance
Umumnya ada 3 jenis pemeliharaan secara periodik yang ada pada turbin uap
diantaranya :
- Simple Inspection (SI) = 8.000 jam operasi
- Mean Inspection (ME) = 16.000 jam operasi
- Serious Inspection (SE) = 32.000 jam operasi
Didalam ME, terdapat pekerjaan yang sama dengan SI kemudian ditambah dengan
beberapa pekerjaan lain yang diperlukan, begitu juga halnya sama dengan SE akan
ada pekerjaan yang sama dengan ME yang ditambah dengan
beberapa pekerjaan lainnya yang harus dilakukan sesuai dengan maintenance
manual book.
SI juga dilakukan diawal tahun pertama operasi, biasanya disebut First Year
Inspection. Ini penting dilakukan untuk mengamati adanya kemungkinan kerusakan
yang terjadi dan juga dapat digunakan untuk mendapatkan jaminan/garansi dari
kontraktor atau pabrikan.
SI diatas jika dihitung dari saat mulainya operasi turbin uap maka akan berurutan
sebagai berikut :
- Peralatan stand by
Beberapa peralatan bantu untuk mengoperasikan turbin uap harus memiliki unit
cadangan atau stand by, sehingga jika peralatan bantu tersebut memiliki cadangan,
maka unit cadangan tersebut dapat dipelihara seperti dalam keadaan stop atau shut
down.
- Pengaman turbin
Pemeliharaan lengkap dari turbin serta sistemnya dapat dilakukan pada saat turbin
tidak dioperasikan, tetapi untuk melihat unjuk kerja peralatan pengaman tersebut,
banyak pabrikan turbin membuatkan peralatan pengamatan yang dapat diuji saat
turbin bekerja dengan cara pengujian simulasi
- Turbin Supervisory
Pengamatan dari pengukuran yang diperoleh dari peralatan turbine supervisory
harus dicatat, diamati dan dievaluasi dengan tepat untuk melihat gejala kerusakan
yang terjadi dan parameter-parameter itu tidak boleh
dilampaui.Peralatan turbin supervisory merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur eksentrisitas, getaran, temperaturbantalan, kecepatan, posisi rotor
Pada kondisi tertentu dapat dilakukan juga pemeliharaan tak terjadwal, tetapi
8
tidak boleh melampaui lama waktu yang diperlukan oleh kegiatan utama serta
hanya dilakukan pada peralatan yang pada pengamatan sebelumnya menunjukkan
adanya kelainan.
Dalam pemeliharaan seperti ini harus memperhatikan schedule inspection (SI) yang
baik sehingga urutan satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainnya dapat
dilaksanakan dengan sebaiknya tanpa ada waktu yang terbuang sia-sia.
Sedangkan pada ME dan SE, seluruh bagian atas rotor diperiksa dan
diperbaiki. Pemeriksaan dilakukan dengan membuka upper casing, melepas
kopling,membuka bantalan dan komponen lainnya hingga rotor dapat
diangkat dan ditopang pada dudukan khusus yang telah disediakan.
Pengangkatan harus dilakukan dengan hati-hati karena sangat sempitnya
clearance antara rotor dan stator turbin.
9
- Pemeriksaan Bantalan
Turbin uap memiliki 2 bantalan yaitu bantalan journal aksial dan bantalan
aksial (thrust bearing).
Pada pemeliharaan SI, labyrinth tidak dibuka karena tidak ada pemeriksaan,
tetapi hanya dilakukan pemeriksaan pada sistem uap perapatnya saja.
Sedangkan pada ME dan SE dilakukan pemeriksaan pada kondisi labyrinth-
nya.
Clerance antara rotor turbin dan stator, terutama pada sisi tekanan tinggi
sangatlah sempit dan dapat menyebabkan gesekan antara rotor dan stator
jika celah ini tidak disetel dengan baik. Pengukuran clerance dapat dilakukan
dengan fuller gauge, dial gauge, kawat timah dan alat ukur lainnya.
Sumber :
http://ilmuteknologyindustri.blogspot.com/2017/02/komponen-
turbin-uap.html
https://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/16067/130
401099.pdf?sequence=1&isAllowed=y
https://www.duniapembangkitlistrik.com/2019/05/pemeliharaan-
turbin-dan-generator-uap.html
10
BAB II
2.1 Penelitian tentang Turbin Uap
Oleh :
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA 2020
11
HALAMAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh
Dhefrizal Misbakhul
Habib D200160204
Doseenibimbing
12
HALAMAN PENGESAilAN
Oleh :
Dhefrizal Misbakhul Habib
D200160204
Telah dipertahankan di depan Dewan
penguji Fakultas Teknik
Dewan Penguji :
Dekan,
13
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi iliniah ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk inemperoleh gelar kesarjanaan di
suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali
secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Surakarta, 7 September
2020
Penulis
t6FAHF6214865
Dhefrizal M.H.
D200160204
14
ANALISIS TURBIN UAP PADA PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA PANAS BUMI
Abstrak
Turbin uap termasuk mesin-mesin konversi energi yang mengubah energi tekanan
uap menjadi energi kinetis pada nosel dan selanjutnya diubah menjadi energi
mekanis pada sudu-sudu turbin yang dipasang pada poros turbin. Metode yang
digunakan dalam penelitian kali ini adalah dengan cara pengambilan data pada
control room di PT. Indonesia Power Kamojang POMU. PT. Indonesia Power
Kamojang POMU bergerak dalam bidang pembangkitan listrik dengan
memanfaatkan uap alam sebagai fluida kerjanya. Turbin uap ini mampu
menghasilkan daya sebesar 55,3061 mW dan mempunyai tingkat efisiensi yang
baik yaitu sebesar 71,48%.
Abstract
Steam turbines include energy conversion machines that convert steam pressure
energy into kinetic energy at the nozzle and then convert it to mechanical energy
on turbine blades mounted on the turbine shaft. The method used in this study is
by taking data in the control room at PT. Indonesia Power Kamojang POMU. The
company is engaged in electricity generation by utilizing natural steam as its
working fluid. This steam turbine is capable of producing power of 55.3061 mW
and has a good level of efficiency that is equal to 71.48%.
1. PENDAHULUAN
15
kebentuk energi yang lainnya. Kebutuhan energi saat ini berhubungan
langsung dengan tingkat perekonomian serta perkembangan suatu industri
disebuah negara.
2. METODE
16
Pengambilan data teknis pada control room :
Tekanan uap masuk dan keluar turbin.
Suhu dan laju aliran massa uap masuk turbin.
Beban pada generator.
Perhitungan Unjuk
Kerja Turbin
Selesai
turbin (P1), suhu uap masuk turbin (T1), tekanan uap keluar turbin (P2),
efisiensi generator, dan beban generator.
17
Setalah semua data terkumpul, tahap selanjutnya yaitu tahap
kualitas uap, daya ideal turbin, daya aktual turbin, dan efisiensi
turbin. Setelah perhitungan selesai, tahap selanjutnya adalah pembuatan
grafik hubungan antara laju aliran uap terhadap efisiensi turbin dan
kualitas uap terhadap efisiensi turbin.
2.2 Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di PT. Indonesia Power Kamojang POMU.
Waktu penelitian selama 1 bulan yaitu tanggal 1 November 2019-30
November 2019.
18
Gambar 2. Turbin Uap
2. Generator
Generator yang digunakan ialah turbin uap yang berada di
PT. Indonesia Power Kamojang POMU. Generator ini digunakan
untuk mengetahui variabel beban turbin uap.
Tabel 2. Spesifikasi Generator
19
Gambar 3. Generator
2.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam proses penelitian ini antara lain
adalah :
a. Data Log Sheet harian karyawan.
b. Data design dari manual book.
20
Tabel 3. Data Teknis pada Control Room
Beban Efisiensi
m P1 T1 P2
NO Jam Generator Generator
(kg/s) (bar) (°C) (bar)
(mW) (%)
Turbin uap
21
Tabel 5. Data Hasil Perhitungan
Laju Entalpi
Beban Aliran Kualitas Uap Wideal Wact ηt
Jam
(mW) Uap Uap Keluar (mW) (mW) (%)
(kg/s) Turbin
00.00 40,3 92,2 0,8024 2101,3718 62,338 41,1224 65,96
06.00 54,2 117,22 0,8014 2097,4184 79,719 55,3061 69,37
12.00 54,1 119,4 0,8148 2132,6603 77,268 55,2041 71,44
18.00 54 119,5 0,8158 2135,6412 76,907 55,1020 71,48
40
20
0
0.8014 0.8024 0.8148 0.8158
x'
turbin uap bisa bekerja secara optimal apabila kualitas uap yang dihasilkan
yaitu uap jenuh kering (superheated).
22
50
40
30
92.2 117.22 119.4 119.5
20
Grafik 2. Pengaruh Laju ṁ (kg/s)
10 Aliran Uap Terhadap Efisiensi Turbin Berdasarkan grafik 2,
0
2. PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Ketika laju aliran uap masuk turbin itu semakin tinggi, maka kerja turbin
semakin meningkat. Hal ini mengakibatkan efisiensi turbin meningkat.
2. Semakin tinggi kualitas uap maka semakin tinggi daya turbin yang
dihasilkan. Ketika daya turbin yang dihasilkan semakin tinggi, maka
efisiensi turbin meningkat.
2.2 Saran
1. Perlu diadakan penelitian lanjutan mengenai turbin uap.
23
2. Melakukan pengecekan secara berkala pada instrumen-instrumen
turbin uap dan melakukan pergantian perangkat yang sudah rusak atau
kurang optimal kinerjanya.
3. Upaya dalam menjaga kualitas uap supaya tetap optimal sangat
diperlukan supaya efisiensi turbin uap maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, V.A. (2017). Analisis Unjuk Kerja Siklus Renkine Sebelum dan Sesudah
Overhaul Pada PLTU unit 2 PT. PJB UP Gresik. Surabaya: Universitas
Sepuluh November.
Gurning, W. (2010). Perancangan Turbin Uap Untuk PLTPB Dengan Daya 5 MW.
24
BAB III
3.1 kesimpulan
3.2 SARAN
Sumber: http://eprints.ums.ac.id/86132/19/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
Jam:14.44
25
DAFTAR PUSTAKA
Cengel, Y.A., & Boles, M.A. (1994). Thermodynamics: An Engineering Approach
(2nd ed). United States of america: Mc-Graw-Hill.
Fitri, V.A. (2017). Analisis Unjuk Kerja Siklus Renkine Sebelum dan Sesudah
Overhaul Pada PLTU unit 2 PT. PJB UP Gresik. Surabaya: Universitas
Sepuluh November.
Gurning, W. (2010). Perancangan Turbin Uap Untuk PLTPB Dengan Daya 5 MW.
26