Anda di halaman 1dari 2

PERTEMUAN KE - 11 TEORI HUKUM

Andri, S.H / Nim 191020718053 / S2-UNAS


No.1 Sdr mahasiswa diminta membedakan secara prinsipil (asas) kedua
aliran di atas dalam perspektif penegakan hukum dan keadilan?

Aliran Freirechtbewegung mencoba mengarahkan perhatiannya kepada


sifat-sifat yang khusus pada peristiwa konkrit dan kepentingan yang
berkaitan. Rasa hukum hakim harus dipusatkan pada hal-hal ini dan juga
pada tujuan yang tersirat dalam peraturan. Kalau penyelesaian menurut
undang-undang, maka hakim punya wewenang dan wajib untuk
menyimpang dari penyelesaian menurut undang-undang. Tidak mengakui
undang-undang sebagai satu-satunya sumber hukum mengarah pada
subyektivasi putusan hakim dengan demikian disadari bahwa putusan
hakim mengandung karya yang bersifat menciptakan. Pelakasanaan
hukum bergeser kearah penemuan hukum atau pembentukan hukum.
Hakim memang harus menghormati undang-undang. Tetapi ia dapat tidak
hanya sekedar tunduk dan mengikuti undang-undang, melainkan
menggunakan undang-undang, sebagai sarana untuk menemukan
pemecahan peristiwa konkrit yang dapat diterima.

Aliran Penemuan Hukum Modern mempunyai pandangan penemuan


hukum yg dapat digolongkan ke dalam pandangan “gesystematiseerd
probleemdenken” atau “pandangan berpikir problemantik tersistemisasi”
dari Freirechtbewegung. Metode penafsiran undang-undang yang
digunakan di sini adalah terutama teleologis. Menurut jalan pikiran ini
maka diakui bahwa dalam penemuan hukum unsur penilaian adalah
sentral: ingin dicapai sesuatu dengan hukum dan dengan penyelesaian
yang sesuai dengan sistem. Hasilnya tidak dijabarkan secara logis dari
peraturan umum yang abstrak tetapi sekaligus selalu merupakan
resultante pertimbangan semua kepentingan dan nilai dalam
persidangan. Pada asasnya yang menonjol adalah masalah
kemasyarakatan. Penganut aliran ini (berpikir problemantik
tersistemisasi) pada umumnya menekankan bahwa masalah yuridis selalu
berhubungan dengan masalah kemasyarakatan dan dari sinilah harus
dicari penyelesaian yang paling dapat diterima dalam praktek. Titik tolak
ini terutama berarti bahwa kita harus selalu sadar akan kenyataan bahwa
penyelesaian yang paling dapat diterima dalam praktek. Dan juga harus
selalu sadar akan kenyataan bahwa penyelesaian hukum merupakan
salah satu cara untuk mengatur masalah kemasyarakatan.

No.2 Kapan kedua aliran itu berbahaya untuk dilaksanakan?

Aliran Freirechtbewegung sifat-sifat yg khusus, shg rasa hukum hakim


harus dipusatkan pd hal-hal itu dan juga pd tujuan yg tersirat dalam
peraturan. Kalau penyelesaian berdasarkan rasa hukum hakim tdk sesuai
dg penyelesaian menurut UU, maka hakim wenang dan wajib utk
menyimpang dari penyelesaian menurut UU. Disini berbahaya ketika
hakim harus memiliki kesempatan wewenang full dibolehkan untuk
menyimpang dari prosedur dan undang-undang akan menimbulkan
kekawatiran dalam kekuasaan hakim yg dimiliki terlalu over dan dapat
disalahgunakan untuk kepentingan conflict of intertest sehingga
menyebabkan putusan hakim malah keluar dari pakem nya.

Aliran Penemuan Hukum Modern berbahaya ketika Peraturan


perundang-undangan tidak memiliki frame nilai yg menjadi patokan
utama sebagai aturan yg dapat dipercaya, diterima, diyakini memberikan
keadilan karena tidak tercantum dalam undang-undang menyebabkan
permasalahan hukum yg terjadi di tengah masyarakat tidak memiliki
kepastian hukum, tidak mempunyai penyelesaian secara logis dan tidak
memiliki sistem keadilan yang fear dan transparant yg dapat diuji
kebenarannya dari berbagai pihak.

No.3 Jawaban dikirim ke forum ini dengan format file PDF, terakhir
dikumpulkan hari Sabtu, 20 Juni 2020. Rangkuman ini sekaligus menjadi
bukti kehadiran kuliah ke 11 Teori Hukum.

Anda mungkin juga menyukai