Anda di halaman 1dari 6

Nama: Siti Hadijah

Nim: 204200058

Kelas: 2C pgmi

Mk: psikologi pendidikan

Dosen p: Drs.ilyas idris M,AG

JAWABAN

1. Karena Setiap anak pasti memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. ... Proses pembelajaran
akan berhasil apabila guru dapat merespon kebutuhan siswa tersebut, sehingga guru harus
memperhatikan perbedaan individual peserta didik dalam pelaksanaan pendidikan.
2. Karna paktor bawaan bisa membedakan kepribadian masing masing anak Memiliki pola
perilaku dan cara berpikir yang khas, yang menentukan penyesuaian diri seseorang terhadap
lingkungan (Atkinson, dkk, 1996). Definisi tersebut menyiratkan adanya konsistensi perilaku,
bahwa orang cenderung untuk bertindak atau berpikir Dengan cara tertentu dalam berbagai
situsai. Kepribadian juga menyiratkan adanya karakteristik yang membedakan satu individu
dengan individu yang lain. D
3. Hereditas gen dan lingkungan akan saling mempengaruhi dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan individuMisalnya anak pembawa gen potensi bernyanyi akan semakin terasa
jika lingkungan memberikan kesempatan potensi bernyanyinya tersalurkanAtau anak
pembawa gen potensi cerdas terlahir di lingkungan kumuh sangat miskin akan terhambat
proses pengembangan kecerdasan nya karna lingkungan tidak memberikan akses informasi
dan fasilitas oftimal
4. Menurut saya, Hukuman yang diberikan guru kepada siswa terkadang tidak memberikan
efek jera/tidak efektif malah hukuman seperti itu dapat membuat anak frustasi karena takut
terhadap gurunya. Lebih baik hukumannya yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas
belajar anak sehingga anak lebih giat belajar dan tidak takut terhadap gurunya.
RESUME :KELOMPOK 6

A. BEHAVORIAL

1.PENGERTIAN TEORI BEHAVORIAL Teori Behavioristik adalah teori yang mempelajari perilaku
manusia. Perspektif behavioral berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan tingkah laku
manusia dan terjadi melalui rangsangan berdasarkan (stimulus) yang menimbulkan hubungan
perilaku reaktif (respons) hukum-hukum mekanistik.Asumsi dasar mengenai tingkah laku menurut
teori ini adalah bahwa tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh aturan, bisa diramalkan, dan bisa
ditentukan. Menurut teori ini, seseorang terlibat dalam tingkah laku tertentu karena mereka telah
mempelajarinya, melalui pengalaman-pengalamaNterdahulu, menghubungkan tingkah laku tersebut
dengan hadiah. Seseorang menghentikan suatu tingkah laku, mungkin karena tingkah laku tersebut
belum diberi hadiah atau telah mendapat hukuman. Karena semua tingkah laku yang baik
bermanfaat ataupun yang merusak, merupakan tingkah laku yang dipelajari. Dalam belajar siswa
seharusnya dibimbing untuk aktif bergerak, mencari, mengumpulkan, menganalisis, dan
menyimpulkan dengan pemikirannya sendiri dan bantuan orang dewasa lainnya berdasarkan
pengalaman belajarnya. Inilah yang disebut belajar dengan pendekatan inkuiri terbimbing.

2. Aplikasi Teori Behavorial dan Ciri-ciri Terhadap Pembelajaran

1.Aplikasi Teori Behavorial

1) Mementingkan Pengaruh Lingkungan

2) Mementingkan bagian-bagian

3) Mementingkan Peranan Reaksi

4) Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur stimulus respons 5)


Mementingkan perana kemampuan yang telah terbentuk sebelumnya 6) Mementingkan
pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan 7) Hasil belajar yang dicapai ialah
munculnya perilaku yang diinginkan

3.. CIRI-CIRI TEORI BEHAVORIAL

Pertama, aliran ini mempelajari perbuatan manusia bukan dari kesadarannya, melainkan mengamati
perbuatan dan tingkah laku yang berdasarkan kenyataan. Pengalamanpengalaman batin di
kesampingkan serta gerak-gerak pada badan yang dipelajari. Oleh sebab itu, behaviorisme adalah
ilmu jiwa tanpa jiwa. Kedua, segala perbuatan dikembalikan kepada refleks. Behaviorisme mencari
unsur-unsur yang paling sederhana yakni perbuatanperbuatan bukan kesadaran yang dinamakan
refleks. Refleks adalah reaksi yang tidak disadari terhadap suatu pengarang. Manusia dianggap
sesuatu yang kompleks refleks atau suatu mesin. Ketiga, behaviorisme berpendapat bahwa pada
waktu dilahirkan semua orang adalah sama. Menurut behaviorisme pendidikan adalah maha kuasa,
manusia hanya makhluk yang berkembang karena kebiasaan-kebiasaan, dan pendidikan dapat
mempengaruhi reflek keinginan hati.

4 PENDEKATAN UNTUK PEMBELAJARAN

 Behavioral

1. Pengkondisian Klasik (Classical Conditioning)


Sebuah bentuk pembelajaran asosiatif dimana stimulus netral menjadi diasosiasikan dengan
stimulus yang bermakna dan menimbulkan kemampuan untuk mengeluarkan respon yang serupa.
Perubahan perilaku yang terjadi akibat stimulus netral diasosiasikan dengan stimulus ilmiah.
Tokohnya adalah Ivan Pavlov. Terdapat dua stimuli dan dua respons :

2. Defenisi Pembelajaran Operan (Operant Conditioning)

Sebuah bentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan


perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terulang lagi. Pembelajaran dimana konsekuensi
dari perilaku mengarahkan pada probabilitas perilaku. Tokohnya adalah Thorndike dan Skinner. Jika
konsekuensi menyenangkan maka perilaku akan diulang tetapi jika konsekuensi tidak menyenangkan
maka perilaku akan dihilangkan. Terdapat 3 macam konsekuensi:

• Penguatan positif, yaitu konsekuensi yang menyenangkan dan meningkatkan perilaku.

• Penguatan negatif, yaitu konsekuensi yang tidak menyakitkan dan tidak menyenangkan dan
mengalihkan perilaku.Hukuman, yaitu konsekuensi yang menyenangkan dan menghentikan perilaku.

• Hukuman, yaitu konsekuensi yang menyenangkan dan menghentikan perilaku.

PENDEKATAN UNTUK PEMBELAJARAN

 Kognitif

2. Tahap – tahap Perkembangan Kognitif

Seorang pakar terkemuka dalam disiplin psikologi kognitif dan psikologi anak, Jean Pieget
mengklasifikasikan perkembangan kognnitif anak menjadi 4 tahap, antara lain,:

1) Tahap Sensory Motor

2) Tahap Pre-Operational

3) Tahap Concrete Operarational

4) Tahap Formal Operational

Model Pembelajaran:

a. Pembelajaran Konstruktivisme

b. Pembelajaran Penemuan

c.Pembelajaran Bermakna
RESUME: KELOMPOK 1

A. Perkembangan peserta didik secara umum

Menurut Kasiram (1983 : 23), “Perkembangan mengandung makna adanya pemunculan


sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya, mengandung arti bahwa perkembangan
merupakan perubahan sifat individu menuju kesempurnaan yang merupakan penyempurnaan dari
sifat-sifat sebelumnya.”

• Konsep dasar perkembangan meliputi pertumbuhan (growth)

Perubahan yang bersifat kuantitatif baik perubahan secara alamiah maupun hasil belajar.
Kematangan ( maturation ) Perubahan kualitatif fungsi psiko fisik organisme dari tidak siap menjadi
siap melakukan fungsinya. perubahannya alamiah dan hasil belajar.

Belajar ( Learning )

Perubahan perilaku sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah baik secara kualitatif
maupun kuantitatif.

Latihan (exercise)

Perubahan perilaku yang bersifat mekanistis dan lebih banyak menyentuh aspek psikomotor
organisme sebagai akibat pengalaman, disengaja, bertujuan/terarah baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.

• Tujuan Mempelajari Perkembangan Peserta Didik

Agar mempunyai ekspektasi yang nyata tentang peserta didik Dapat merespon perilaku peserta didik
secara tepat Membantu mengenali adanya penyimpangan yang terjadi pada diri peserta didik Untuk
membantu memahami diri sendiri sehingga dapat berperilaku secara tepat.

Manfaat mempelajari Perkembangan Peserta Didik bagi pendidik

Memberikan gambaran tentang perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupan beserta


faktor-faktor yang mempengaruhinya, yang meliputi aspek fisik, intelektual, emosi, dan moral
Memberi gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran yang tepat sesuai dengan tahapan
perkembangan peserta didik.

• Apa Konsep Dasar Perkembangan Peserta Didik

a. Masa Prenatal
b. . Masa Bayi
Infancy (orok): Selama 2 minggu sejak lahir
c. Masa Kanak-kanak Awal
d. Masa Kanak-kanak Akhir
e. Masa Pubertas
f. Masa Remaja
g. Masa Dewasa Awal
h. Masa Dewasa Madya
i. Masa Usia Lanjut
2. Tahap Perkembangan Berdasarkan Didaktif

Jean Jacques Rousseau berpendapat bahwa perkembangan manusia itu mempunyai sifat-sifat yang
berbeda dengan tahapan yang lain. Adapun tahapannya ialah:

Tahap 1 : dari umur 0-2 tahun (tahap asuhan)

Tahap 2 : dari umur 2-12 tahun (tahap pendidikan jasmani dan panca indra)

Tahap 3 : dari umur 12-15 tahun (tahap pendidikan akal fikiran)

3. Tahap Perkembangan Berdasarkan Psikologi

Oswald Kroh membagi menjdi 3 tahapan pada perkembangan psikologi, yaitu:

Tahap 1 : mulai umur 0-3 tahun (masa kanak-kanak awal)

Tahap 2 : mulai umur 3-13 tahun (masa keserasian sekolah)

Tahap 3 : mulai usia 13-akhir masa remaja

Perkembangan itu terarah dan dapat diramalkan

Prinsip ini berarti:

§ Bergerak dari kepala ke kaki dari dalam keluar

§ Bergerak dari struktur ke fungsi

§ Bergerak dari yang umum ke khusus

§ Bergerak dari yang konkret ke abstrak

§ Bergerak dari egosentris ke perspektif menuju pemahaman

§ Bergerak dari heteronom ke otonom

§ Bergerak spiral ke arah tujuan

C. Perkembangan kognitif

Perkembangan kognitif anak adalah semua hal tentang belajar. Perkembangan kognitif meliputi
kemampuan anak sekolah memecahkan masalah matematika hingga keberanian anak usia sekolah
mengajukan pertanyaan setelah mereka membaca sesuatu.

D. Perkembangan bahasa

Perkembangan bahasa pada anak terjadi dari aktivitas mendengar, melihat, dan meniru orang
dewasa disekitar mereka. Bahasa digunakan untuk mengajarkan anak tentang sesuatu. Menurut
Vygotsky, anak belajar bahasa berasal dari orang dewasa kemudian diinternalisasikan sebagai alat
berfikir dan alat kontrol. Perkembangan bahasa juga dinyatakan akan berkembang sesuai atau
sejalan dengan perkembangan biologisnya

: 3.tahapan mengembangkan bahasa anak

1. Tahap Pralinguistik
2. Tahap Protolinguistik
3. Tahap linguistik

Anda mungkin juga menyukai