Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yaitu suatu penelitian

dengan melakukan kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui gejala

atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu

(Notoadmojo, 2010) dengan bentuk rancangan penelitian studi komparatif yaitu

jenis penelitian yang digunakan untuk membandingkan antara dua kelompok

atau lebih dari suatu variabel tertentu (Indriyani dkk, 2013).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Talas (Colocasia esculenta (L.)

Schoot)

2. Sampel

Penelitian ini menggunakan sampel penelitian berupa getah daun talas.

Pengambilan sampel dilakukan dengan Teknik Purposive sampling, yaitu

teknik pengambilan sampel dengan kriteria, yaitu getah daun talas yang

diteliti memiliki daun yang berukuran sedang hingga besar berdiameter

minimal 20 cm dan tinggi batang minimal 50 cm.

Penelitian ini dilakukan dengan 2 perlakuan yaitu dengan dan tanpa

pemberian getah daun talas menggunakan sampel 1 jenis talas dengan

22
23

jumlah pengulangan minimal 16 pengulangan yang didapat berdasarkan

rumus Federer, yaitu (t – 1) (r – 1) ≥ 15 dimana t adalah perlakuan dan r

adalah jumlah pengulangan (Dewi dkk, 2013).

(t – 1) (r – 1) ≥ 15

(2 – 1) (r – 1) ≥ 15

1 (r – 1) ≥ 15

r ≥ 15 + 1

r ≥ 16

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hematologi Jurusan Analis

Kesehatan Banjarmasin Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin pada 27

Maret 2014.

D. Instrumen

1. Alat

a. Pengambilan darah vena : botol sampel, spuilt 5 ml, kapas kering,

kapas alcohol 70%, plaster, tourniquet, bantalan.

b. Pemeriksaan masa pembekuan darah (clotting time)

1) Metode dengan tabung reaksi (modifikasi cara Lee dan White):

tabung reaksi, rak tabung reaksi, stopwatch.

2) Metode Object glass : blood lancet, autoklik, stopwatch, object

glass, jarum.

c. Pengambilan getah daun talas : klinipet dan yellow tip.


24

d. Pemeriksaan jumlah trombosit

Metode langsung : Hemocytometer, Mikroskop

e. Pemeriksaan Waktu Perdarahan (Bleeding time)

Metode Duke : blood lancet, autoklik, stopwatch.

2. Reagensia

a) Pengambilan sampel : alkohol 70%

b) Pemeriksaan trombosit : larutan Rees Ecker.

3. Bahan Pemeriksaan

Penelitian ini menggunakan bahan pemeriksaan berupa darah vena,

yaitu minimal sebanyak 16 sampel darah vena (sesuai dengan perhitungan

rumus Federer) dengan probandus yang berbeda. Darah yang digunakan

untuk penelitian ini adalah darah vena dengan kriteria normal (bukan

darah patologis) yaitu memiliki jumlah trombosit, waktu pendarahan

(Bleeding time), dan waktu pembekuan darah (Clotting time) yang normal.

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian terdapat 2 variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah getah daun talas. Sedangkan

variabel terikatnya adalah waktu pembekuan darah pada darah normal (non-

patologis).
25

F. Definisi Operasional

1. Talas (Colocasia esculenta (L.) Schoot)

Talas adalah tumbuhan semak yang dapat hidup tanpa harus ditanam

berwarna hijau dari batang hingga daun memiliki daun yang berukuran

sedang hingga besar berdiameter minimal 20 cm dan tinggi batang

minimal 50 cm.

2. Getah daun talas

Getah daun talas merupakan cairan yang berwarna bening seperti air

yang terdapat pada bagian tulang daun.

3. Waktu pembekuan darah (clotting time)

Waktu pembekuan darah (clotting time) adalah lamanya waktu yang

diperlukan darah untuk membeku. Yang diukur dengan metode tabung

(modifikasi Lee dan White) dengan nilai normal 9 – 15 menit.

4. Darah normal

Yang dimaksud darah normal dalam penelitian ini adalah darah yang

non-patologis, memiliki keadaan faktor hemostasis normal khususnya

untuk jumlah trombosit, masa pembekuan darah dan masa pendarahan

pada pasien.

5. Metode Tabung (Modifikasi Lee dan White)

Metode tabung merupakan suatu metode yang digunakan untuk

menetukan waktu pembekuan darah (Clotting time) yang telah

dimodifikasi oleh Lee dan White dengan menggunakan tabung reaksi.


26

6. Perbandingan

Perbandingan merupakan suatu metode untuk mengetahui perbedaan

atau selisih dua atau lebih objek yang akan diteliti.

G. Cara Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer kuantitatif yang didapat dari hasil

penelitian yaitu hasil pemeriksaan waktu pembekuan darah (clotting time)

pada darah yang ditambahkan getah daun talas dengan darah yang tidak diberi

getah daun talas. Dengan tahapan sebagai berikut :

1. Uji Pendahuluan

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan uji pendahuluan

untuk menentukan alur kerja dan volume getah daun talas yang akan

digunakan pada penelitian ini. Dari uji pendahuluan didapatkan hasil :

a. Getah daun talas sebanyak 10 ul dapat membekukan darah lebih cepat

4 – 6 menit dibandingkan dengan pembekuan darah biasa tanpa diberi

getah daun talas.

b. Memasukan darah kedalam tabung kemudian ditambahkan getah daun

talas ternyata lebih cepat membekukan darah dibandingkan

memasukan getah talas terlebih dahulu.

2. Permohonan izin penelitian

Meminta ijin untuk melakukan penelitian di laboratorium Hematologi

Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin.


27

3. Persiapan alat dan bahan

Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam

pemeriksaan.

4. Uji pendahuluan terhadap bahan pemeriksaan (sampel darah)

Setiap darah yang akan diperiksa terlebih dahulu harus dilakukan uji

pendahuluan dengan memeriksa jumlah trombosit, masa pembekuan darah

(Clotting Time) dan masa pendarahan (Bleeding Time). Untuk memastikan

keadaan hemostasis probandus normal.

a) Pemeriksaan jumlah trombosit (cara langsung)

1) Dibuat pengenceran 1 : 100 dengan memasukan darah EDTA

sebanyak 20 ul ke dalam larutan pengencer (Rees Ecker)

sebanyak 2 ml dalam tabung plastik. Kelebihan darah diluar pipet

dihapus dan bagian dalam pipet dibilas.

2) Suspensi ini dicampur selama 10 – 15 menit.

3) Isilah kamar hitung dengan darah yang sudah diencerkan tadi

dengan menggunakan pipet. Kamar hitung harus dalam keadaan

bersih dan kering.

4) Letakkan kamar hitung dengan hati-hati di bawah mikroskop

dalam keadaan rata air.

5) Hitung semua trombosit yang ada pada bidang besar ditengah

kamar hitung dengan luas 1 x 1 mm2.

N
Jumlah trombosit = ------ x100 = N x 2000/ul =…….
0,05
28

Nilai Normal : 200.000 – 500.000 per ml darah

(Wirawan dkk, 2000)

b) Pemeriksaan masa pembekuan darah (metode Object glass)

1) Darah diteteskan sebanyak 2 tetes pada object glass.

2) Darah pasien tersebut kemudian diangkat dengan jarum setiap 30

detik sampai terlihat adanya benang fibrin.

3) Masa pembekuan darah pasien kemudian dicatat.

Nilai normal : 2 – 6 menit

(Paramitha, 2013)

c) Pemeriksaan masa pendarahan (metode Duke)

1) Bagian cuping telinga yang akan ditusuk dibersihkan dengan

alkohol 70%.

2) Pasien ditusuk dengan lancet di cuping telinga.

3) Tiap 30 detik selanjutnya, hisap tetesan darah dengan kertas

saring. Catat waktu perdarahan.

Nilai normal : 1 – 3 menit

(Suriantika, 2013)

Apabila didapatkan hasil yang normal maka darah probandus dapat

digunakan sebagai bahan pemeriksaan dalam penelitian ini.

5. Persiapan sampel getah daun talas

a) Memilih talas yang berdaun sedang atau lebar dengan diameter

minimal 20 cm dan tinggi minimal 50 cm.


29

b) Merobek daun talas dari bagian tepi daun sepanjang batang tulang

daun.

c) Tunggu beberapa saat hingga keluar getah daun seperti butiran-

butiran air.

d) Ambil getah daun talas menggunakan klinipet sebanyak 10 ul

kemudian masukan kedalam tabung reaksi yang telah berisikan darah

untuk pemeriksaan masa pembekuan darah (Clotting time).

6. Pengambilan bahan pemeriksaan

Pengambilan bahan pemeriksaan darah vena dilakukan dengan

menggunakan spuilt 5 ml dan dilakukan pada vena diffosa cubiti. Berikut

cara pengambilan darah vena.

Prosedur pengambilan darah vena :

a. Tempat tusukan dibersihkan dengan alkohol 70% dan dibiarkan

sampai kering.

b. Ikatan bendungan (Torniquet) dipasangkan pada lengan atas dan

mintalah probandus (pasien) mengepal dan membuka tangannya

berkali-kali agar vena jelas terlihat.

c. Kulit di atas vena ditegangkan dengan jari-jari tangan kiri supaya vena

tidak dapat bergerak.

d. Kulit ditusuk dengan jarum dan semprit dengan tangan kanan sampai

ujung jarum masuk kedalam vena dan pada saat darah kelihatan masuk

kedalam semprit stopwatch dijalankan.


30

e. Pembendungan dilepaskan atau diregangkan dan perlahan ditarik

penghisap semprit (sampai jumlah darah yang didapat sekitar 5 ml).

f. Pembendungan (Torniquet) dilepaskan bila masih terpasang.

g. Ditarus kapas diatas jarum dan cabutlah jarum dan semprit itu.

h. Meminta kepada probandus untuk menekan kapas untuk menghentikan

pendarahan.

i. Jarum dilepaskan dari tempat semprit dan memasukan darah kebotol

sampel melalui dinding tabung agar sel-selnya tidak rusak.

(Gandasoebrata, 2007)

7. Pemeriksaan Masa Pembekuan Darah metode Modifikasi Lee dan White

(cara tabung reaksi) tanpa pemberian getah daun talas :

a. Disediakan dalam rak : 4 tabung berdiameter 7 mm.

b. Setelah melakukan pengambilan darah, jarum dilepaskan dari semprit

dan darah dialirkan perlahan-lahan 1 ml darah ke dalam tiap tabung

yang dimiringkan pada waktu diisi darah.

c. Tiap 30 detik tabung pertama diangkat dari rak dan dimiringkan untuk

melihat apakah telah terjadi pembekuan. Dalam tindakan ini dijaga

jangan sampai tabung lain bergoyang.

d. Setelah darah dalam tabung pertama itu beku, tabung kedua diperiksa

tiap 30 detik juga terhadap adanya pembekuan. Catatlah waktunya.

e. Tindakan sama berturut-turut dengan tabung ketiga dan keempat.

Dicatat juga waktunya.


31

f. Masa pembekuan darah itu adalah masa rata-rata dari tabung kedua,

ketiga, dan keempat. Masa pembekuan itu dilaporkan dan dibulatkan

sampai ½ menit.

Nilai Normal : 9-15 menit

(Gandasoebrata, 2007)

8. Pemeriksaan Masa Pembekuan Darah metode Modifikasi Lee dan White

(cara tabung reaksi) dengan pemberian getah daun talas :

a. Disediakan dalam rak : 4 tabung berdiameter 7 mm.

b. Setelah melakukan pengambilan darah, jarum dilepaskan dari semprit

dan darah dialirkan perlahan-lahan 1 ml darah ke dalam tiap tabung

yang dimiringkan pada waktu diisi darah.

c. Tambahkan masing-masing tabung yang telah berisi darah dengan 10

ul getah daun talas.

d. Tiap 30 detik tabung pertama diangkat dari rak dan dimiringkan untuk

melihat apakah telah terjadi pembekuan. Dalam tindakan ini dijaga

jangan sampai tabung lain bergoyang.

e. Setelah darah dalam tabung pertama itu beku, tabung kedua diperiksa

tiap 30 detik juga terhadap adanya pembekuan. Catatlah waktunya.

f. Tindakan sama berturut-turut dengan tabung ketiga dan keempat.

Dicatat juga waktunya.

g. Masa pembekuan darah itu adalah masa rata-rata dari tabung kedua,

ketiga, dan keempat. Masa pembekuan itu dilaporkan dan dibulatkan

sampai ½ menit.
32

9. Faktor kendali

Bermacam-macam kesalahan tehnik cenderung memperpendek waktu

pembekuan darah. Karena itu, waktu pembekuan darah yang kurang dari 9

menit tidak mempunyai arti apa-apa. Sehingga untuk mengantisipasi

terjadinya kesalahan teknik maka peneliti melakukan hal-hal sebagai

berikut :

a. Peneliti melakukan sampling (pengambilan darah) hanya satu kali

berhasil setiap probandus (pasien) dan bila gagal peneliti mencari

probandus (pasien) yang lain. Karena bila sampling tidak berhasil

memungkinkan darah bercampur dengan tromboplastin jaringan yang

mempercepat pembekuan darah.

b. Peneliti memberi tanda ukuran setiap tabung untuk mengantisipasi

kekurangan atau kelebihan volume darah pada setiap tabung reaksi

yang digunakan. Karena darah yang lebih banyak volumenya akan

lebih lama membekunya begitu juga sebaliknya.

c. Peneliti menggunakan tabung reaksi yang sama setiap pemeriksaan

dengan diameter tabung 7 mm. Karena semakin lebar diameter tabung

reaksi, maka waktu pembekuan darah semakin lama.

d. Peneliti menggunakan rak yang berbeda pada setiap tabung

pemeriksaan dan akan mengganjal dengan kapas atau tissue pada

bagian bawah tabung untuk meminimalisir terjadinya getaran atau

guncangan pada tabung reaksi. Karena goyangan atau getaran

dikhawatirkan akan membuat trombosit menjadi pecah yang


33

menyebabkan waktu pembekuan darah lebih cepat dari pada waktu

yang sebenarnya.

H. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan data

a. Editing dan Tabulasi data

Data yang diperoleh dari pemeriksaan masa pembekuan darah

(Clotting time) yang dilakukan di laboratorium Hematologi Jurusan

Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin

tersebut dilakukan editing data untuk mempermudah proses tabulasi.

Kemudian dikelompokan dalam bentuk tabel.

2. Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan 1 sampel dengan 2 perlakuan, yaitu

dengan dan tanpa pemberian getah daun talas. Yang nantinya akan

dibandingkan antara kedua kelompok perlakuan sehingga analisa dari

penelitian ini dengan uji statistik menggunakan aplikasi khusus pada

komputer dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows dengan

uji statistik Paired-sampel T-Test dengan nilai kemaknaan sebesar 95%.

I. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian

1. Pada saat dilakukan penelitian, sampel talas dalam keadaan kering

dikarenakan cuaca panas pada hari sebelumnya yang menyebabkan getah

daun talas menjadi lebih kental dan sedikit sehingga peneliti mengalami

kesulitan dalam pengumpulan sampel penelitian.


34

2. Penelitian ini hanya sebatas mengetahui manfaat getah daun talas dalam

mempercepat pembekuan darah (Clotting time) tanpa mengetahui lebih

pasti apakah getah daun talas ini juga bermanfaat dalam menghentikan

perdarahan dan menutup luka.

3. Hasil dari penelitian ini tidak dapat langsung diaplikasikan dimasyarakat.

Hal ini disebabkan kemampuan getah daun talas dalam membunuh kuman

penyebab infeksi belum diketahui secara pasti. Walaupun ada beberapa

artikel yang menyebutkan bahwa getah daun talas bersifat antiseptic tetapi

peneliti belum bisa menjamin sebelum dilakukan penelitian lebih lanjut.

Sehingga penelitian ini hanya dapat memberikan pengetahuan dan

informasi kepada masyarakat bahwa getah daun talas dapat mempercepat

pembekuan pada darah.

Anda mungkin juga menyukai