Anda di halaman 1dari 11

Nama : AHMAD MUZAMIL

NIM : 1942400008

Kelas : EKONOMI 4A

Mata Kuliah : Anggaran Perusahaan

1. Anggaran sebagai peralatan managemen adalah


 Anggaran (budget) merupakan hasil kerja output yang terutama berupa taksiran-
taksiran yang akan dilaksanakan di wakyu yang waktu dating, dan dituangkan dalam
sutu naskah tulisan yang teraratur dan sistematis
 Yang dikamksud penganggaran budgeting ialah proses kegiatan yang menghasilkan
budget tersebut sebagai hasil kerja output, serta proses kegiatan yeng berkaitan
dengan pelaksanaan fungsi budget, yaitu fungsi-fungsi pedoman kerja, alat
peningkatan kerja dan alat pengawasan kerja.

Sedangkan manfaat anggaran dan pengawasan

 Mendassarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan studi dan penelitian-penelitian.


Budget bermanfaat untuk membantu menejer untuk meneliti, mempelari masalah-
masalah yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan, dengan kata lain
sebelum merencanakan kegiatan, menejer harus mengadakan penelitian dan
pengamatan terlebih dahulu.
 Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah kegiatan
yang paling menguntungkan. Budget yang disusun untuk waktu Panjang, akan sngat
membantu dalam mengarahkan secara tepat tenga-tenaga kepala bagian,
salesman,kepala cabang dan semua tenaga operasional.
 Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan

2. Struktur organisasi adalah kesatuan kerangka organisasi yang ditetapkan untuk proses
manerjial, system, pola tingkah laku yang muncul dan terjadi dalam praktek penyelenggaraan
organisasi dan managemen. Struktur organisasi merupakan alat untuk membantu managemen
dalam mencapai tujuannya. Struktur organisasi dapat memiliki pengaruh yang besar pada
anggaotanya
Anggaran sebagai alat manajemen berfungsi merencanakan dan mengawasi
keuntungan. Keuntungan yang sebenarnya dilaporkan sebagai data akuntansi dalam rekening
rugi-laba. Keuntungan yang dianggarkan juga disusun dalam bentuk anggaran rugi-laba.
3. Tujuan – tujuan yang umum, yang menyangkut hal – hal seperti :
a) Ekonomis finansial
Ekonomis berupa peranan yang diinginkan oleh perusahaan sebagai lembaga yang
bergerak di bidang ekonomi, lalu Finansial berupa mencari keuntungan sebagai
persyaratan agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
b) Konsumen
Bahwa produk yang dihasilkan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen
dan memelihara hubungan baik dengan konsumen. 
c) Pemilik modal
Menjalin hubungan yang sebaik mungkin dengan kaum pemilik modal, agar mereka
tetap bersedia memberikan modalnya.

Tujuan – tujuan yang khusus, yang menyangkut hal – hal seperti :

a. Produk (Misalnya perusahaan ingin dikenal sebagai produsen produk-produk bermutu)


b. Luas daerah pemasaran yang ingin dicap
c. ai, nasional atau regional.
d. Market share yang dimiliki.
e. Return on Investment tertentu.
Untuk mencapai tujuan – tujuan diatas, perusahaan seharusnya menyusun
anggaran yang merupakan penjabaran secara lebih terperinci dari masing – masing
tujuan menjadi pogram kerja yang akan dilaksanakan. Di dalam garis besarnya,
mekanisme penyusunan anggaran berjalan paralel dengan pembagian wewenang dan
tanggung jawab operasional yang tercermin dalam bagan organisasi perusahaan.Komisi
anggaran umumnya berada langsung di bawah Direksi, karena baik dalam penyusunan
maupun dalam pelaksanaannya anggaran perlu melibatkan personalia dari berbagai
bagian. Hal ini dilakukan agar anggaran menjadi alat vital bagi manajemen untuk
menggerakan serta mengarahkan kegiatan – kegiatan seluruh bagian
4. Anggaran Jangka Panjang (strategic plan)
Anggaran jangka panjang merupakan suatu perencanaan perusahaan untuk jangka
waktu yang lama, yakni lebih dari satu tahun atau bahkan lebih dari lima atau sepuluh tahun.
Penyusunan anggaran ini dilakukan sesuai dengan pola tujuan yang telah disusun pada saat
perusahaan didirikan. Perusahaan didirikan tidak hanya untuk jangka waktu satu atau dua
tahun saja. Karena itu perusahaan perlu menyusun perencanaan yang menyeluruh tentang
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukannya dalam jangka panjang. 

Anggaran Tahunan (Tactical Plan)

Anggaran Tahunan merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan suatu


perusahaan. Anggaran tahunan dikelompokkan menjadi:

a. Anggaran Operasional
Anggaran operasional merupakan rencana seluruh kegiatan-kegiatan perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Umumnya tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan
b. Anggaran penjualan
Pada pokoknya anggaran ini akhirnya akan menggambarkan berapa revenue yang
diterima sebagai akibat dilakukannya penjualan-penjnalan pada periode yang akan
datang. Anggaran penjualan ini meliputi data: 
 Jenis produk yang dijual
 Volume produk yang dijual
 Harga produk per satuan
 Wilayah pemasaran.

c. Anggaran produksi

• Anggaran ini disusun dengan memperhatikan segala kegiatan produksi, yang


diperlukan untuk menunjang anggaran penjualan yang telah disusun.
Anggaran produksi ini terdiri dari beberapa sub-anggaran (sub-budget) yakni:
• Anggaran jumlah yang harus diproduksi

Rencana tentang jumlah produk yang harus dihasilkan dengan memperhatikan terlebih
dahulu anggaran penjualan, Persediaan awal dan persediaan akhir tahun.

d. Anggaran Bahan Mentah

Anggaran bahan mentah yang terdiri dari:

• Anggaran kebutuhan bahan mentah (dalam unit).

• Anggaran pembelian bahan mentah (dalam unit dan harga).

• Anggaran biaya bahan mentah yang habis digunakan dalam produksi (dalam
harga).

e. Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung yaitu biaya tenaga kerja yang secara langsung dapat
dikaitkandengan produksi barang. Dalam anggaran tenaga kerja langsung, dicantumkan
kebutuhan tenaga kerja baik kuantitas maupun biayanya. Atau dengan kata lain,
anggaran tenaga kerja langsung memerlukan dua input keputusan, yaitu:

• Standar jam tenaga kerja langsung untuk setiap unit barang jadi.

• Standar upah rata-rata per jam.

Kebutuhan tenaga kerja langsung dicantumkan sebagai jam kerja langsung (JKL) untuk
setiap unit produk.

f. Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Yakni anggaran semua jenis biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk, selain
biaya materi dan biaya tenaga kerja langsung.

g. Anggaran biaya distribusi dan promosi


Anggaran ini mencakup semua biaya-biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan
dalam hubungannya dengan kegiatan memasarkan produk.Termasuk ke dalamnya
antara lain:

• Biaya untuk para salesman, supervisor dan tenaga-tenaga penjualan lainnya.

• Ongkos pengangkutan.

• Biaya-biaya perjalanan.

• Biaya iklan dan promosi.

• Biaya administrasi penjualan.

• Biaya penyusutan (depresiasi) peralatan distribusi.

• Biaya asuransi dan lain-lain.

h. Anggaran pengeluaran barang modal (capital expenditures budget)

• Menggambarkan sejumlah penggunaan modal untuk ditanamkan pada aktiva


tetap perusahaan. Mencakup perencanaan perluasan pabrik, gedung baru,
pembelian mesin-mesin dan lain-lain.

i. Anggaran biaya umum dan administrasi

Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan dan bagian
administrasi. Anggaran administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha
perusahaan di luar kegiatan pabrik. Bersama-sama dengan anggaran distribusi, maka
anggaran biaya umum dan administrasi ini akan membentuk anggaran biaya operasional
(Operating Expenses Budget). 

j. Anggaran tipe apropriasi (anggaran pendukung anggaran lainnya)

Merupakan anggaran yang tidak dapat dikategorikan sebagai anggaran-anggaran


sebelumnya. Contoh : anggaran pemeliharaan dan anggaran penelitian. Dari anggaran
yang telah disusun dapat ddibuat perkiraan pendapatan dan biaya. Untuk itu dapat
disusun perkiraan penjualan harga pokok penjualan produk.

k. Anggaran Keuangan

Anggaran keuangan ini disusun sebagai akibat terjadinya perubahan kekayaan, utang
dan piutang perusahaan. Perubahan tersebut diakibatkan oleh kegiatan yang dilakukan
perusahaan

5. Tujuan utama anggaran penjualan


1. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan
2. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan
3. Memberikan informasi dalam profit planing control
4. Untuk mempermudah pengendalian penjualan
5. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan
6. Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan
7. Memberikan informasi dalam profit planing control
8. Untuk mempermudah pengendalian penjualan

Fungsi Anggaran Penjualan dalam Suatu Perusahaan

1. Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan.


2. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap pelaksanaan divisi
Pemasaran
3. Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian.
4. Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen

Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan

 Faktor Pemasaran
Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau internasional;
keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas; keadaan
konsumen, bagaimana selera konsumen apakah konsumen akhir atau konsumen
industri.
 Faktor Keuangan
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan modal kerja
mendukung pencapaian target penjualanyang dianggarkan, seperti untuk membeli
bahan baku, membayar upah, biaya promosi produk dan lain-lain.
 Faktor Ekonomis
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya penjualan
berarti meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.
 Faktor Kebijakan Perusahaan
Yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu sehingga
kesempatan untuk menjual produk nomor dua dan nomor tiga menjadi tertutup
 Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran, misalnya peningkatan
kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian, mainan dan lain-lain.
 Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan
 Faktor Teknis
Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target penjualan
yang dianggarkan apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
 Faktor Lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah
kebijaksanaan pemerintah tidak berubah sampai lama anggaran yang disusun harus
dapat dipertahankan.
6. Anggaran produksi adalah Alat untuk merencanakan, mengkoordinasi dan mengontrol kegiatan
produksi.

Langkah-langkah Utama dalam Penyusunan Anggaran Produksi

1. Tahap Perencanaan
 Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam penyusunan
bagian produksi.
 Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan
2. Tahap Pelaksanaan
 Menentukan kapan barang diproduksi.
 Menentukan dimana barang akan diproduksi
 Menentukan urut-urutan proses produksi.
 Menentukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk efisiensi
 Menyusun program tentang penggunaan bahan mentah, buruh, service, dan
peralatan
 Menyusun standar biaya produksi
 Membuat perbaikan-perbaikan jika diperlukan
7. Pendekatan Stabilitas Persediaan
Jika manajemen produksi menetapkan kebijakan stabilitas persediaan, maka unit
diproduksi dibiarkan berfluktuasi menurut persediaan yang telah ditetapkan secara stabil.
Teknik membuat persediaan stabil adalah dengan cara:  terlebih dahulu harus kita ketahui atau
kita tentukan tingkat persediaan awal tahun dan tingkat persediaan akhir tahun. Bila diketahui
antar keduanya tidak sama, maka tingkat persediaan bulanan disesuaikan secara bertahap ke
arah tingkat persediaan yang diinginkan.
Kebijakan Stabilisasi Tingkat Persediaan berbeda dengan kebijakan stabilisasi produksi.
Jika dalam kebijakan stabilisasi produksi yang diperhitungkan adalah hasil tingkat produksi
barang jadi yang sama tiap periodenya, kebijakan ini lebih cocok diterapkan pada perusahaan
yang tidak menginginkan tingkat persediaan berfluktuasi secara berlebihan setiap periode yang
terdapat dalam anggaran.
Tujuan dari kebijakan Tingkat Persediaan sendiri yakni, untuk merencanakan tingkat
optimal investasi persediaan dan mempertahankan tingkat optimal tersebut melalui
pengendalian. Tingkat persediaan harus dipertahankan antara dua perbedaan besar, tingkat
yang berlebihan akan menyebabkan biaya penyimpanan, risiko dan investasi yang berlebihan,
dan di sisi lain tingkat yang tidak memadai untuk memenuhi permintaan penjualan dan
produksi dengan cepat (muncul biaya kehabisan persediaan yang tinggi).
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran bahan baku:
a. Budget bahan baku hanya menyangkut kuantitas bahan baku
b. Budget bahan baku dibuat untuk setiap jenis produk
c. Budget bahan baku dibuat untuk satu periode budget tertentu, misalnya satu tahun,
triwulan, atau bulanan.
d. Budget bahan baku sebaiknya dibuat atas dasar pemakaian bahan baku yang
sebenarnya, untuk mempermudah pengendalian bahan baku.
9. Setiap perusahaan dapat mempunyai kebijaksanaan dalam menilai persediaan yang berbeda.
Tetapi pada dasarnya kebijaksanaan tentang penilaian persediaan dapat dikelompokkan
menjadi:
a. Kebijaksanaan FIFO (First In First Out)
Kebijaksanaan FIFO, bahan baku yang lebih dahulu digunakan untuk produksi adalah
bahan baku yang lebih dahulu masuk di gudang, sehingga sering pula diterjemahkan
”pertama masuk pertama keluar”. Dengan kata lain, penilaian bahan baku di gudang
nilainya diurutkan menurut urutan waktu pembeliannya.

b. Kebijaksanaan LIFO (Last In First Out)


Kebijaksanaan LIFO adalah harga bahan baku yang masuk ke gudang lebih akhir
justru dipakai untuk menentukan nilai bahan baku yang digunakan dalam produksi,
meskipun pemakaian fisik tetap diurutkan menurut urutan pemasukannya. Besarnya
bahan baku yang harus tersedia untuk kelancaran proses produksi tergantung :
 Volume produksi selama satu periode waktu tertentu. ( dapat dilihat pada
anggaran biaya produksi).
 Volume bahan baku minimal , yang disebut safety stock ( persediaan besi).
 Besarnya pembelian yang ekonomis (economical order quantity).
 Estimasi tentang naik turunya harga bahan baku pada waktu mendatang.
 Biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan baku.
 Tingkat kecepatan bahan baku menjadi rusak.
10. Resume Materi “Anggaran Bahan Mentah”
Menurut para ahli bahan mentah yang di perlukan untuk proses proses produksi dibagi
menjadi dua macam yaitu:
 Bahan Mentah Langsung : semua bahan mentah yang merupakan bagian daripada
barang jadi yang di hasilkan.
 Bahan Mentah Tidak Langsung : bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi
tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang di hasilkan.

Secara ringkas tujuan penyusunan anggaran bahan mentah dapat dikatakan sebagai berikut :

1. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan mentah.


2. Memperkirakan jumlah pembelian bahan mentah yang dipergunakan.
3. Sebagai dasar untuk memperkirakan kebutuhan dana yang diperlukan untuk
melaksanakan pembelian bahan mentah.
4. Sebagai dasar penyusunan product costing, yakni memperkirakan komponen harga
pokok pabrik karena penggunaan bahan mentah dalam proses produksi.
5. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan bahan mentah.

Anggaran bahan mentah terdiri dari:

1. Anggaran Kebutuhan Bahan Mentah

Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan mentah yang dibutuhkan untuk
keperluan produksi pada periode mendatang. Kebutuhan bahan mentah diperinci menurut
jenisnya, menurut macam barang jadi yang akan dihasilkan, serta menurut bagian-bagian dalam
pabrik yang menggunakan bahan mentah tersebut.

2. Anggaran Pembelian Bahan Mentah

Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan mentah yang harus dibeli pada
periode mendatang. Bahan mentah yang harus dibeli diperhitungkan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor persediaan dan kebutuhan bahan mentah.

3. Anggaran Persediaan Bahan Mentah


Jumlah bahan mentah yang dibeli tidak harus sama dengan jumlah bahan mentah yang
dibutuhkan, karena adanya faktor persediaan. Anggaran ini merupakan suatu perencanaan
yang terperinci atas kuantitas bahan mentah yang disimpan sebagai persediaan.

4. Anggaran Biaya Bahan Mentah yang Habis Digunakan dalam Produksi

Sebagian bahan mentah disimpan sebagai persediaan, dan sebagian dipergunakan dalam
proses produksi, anggaran ini merencanakan nilai bahan mentah yang digunakan dalam satuan
uang.

Anda mungkin juga menyukai