NIM : 1942400008
Kelas : EKONOMI 4A
2. Struktur organisasi adalah kesatuan kerangka organisasi yang ditetapkan untuk proses
manerjial, system, pola tingkah laku yang muncul dan terjadi dalam praktek penyelenggaraan
organisasi dan managemen. Struktur organisasi merupakan alat untuk membantu managemen
dalam mencapai tujuannya. Struktur organisasi dapat memiliki pengaruh yang besar pada
anggaotanya
Anggaran sebagai alat manajemen berfungsi merencanakan dan mengawasi
keuntungan. Keuntungan yang sebenarnya dilaporkan sebagai data akuntansi dalam rekening
rugi-laba. Keuntungan yang dianggarkan juga disusun dalam bentuk anggaran rugi-laba.
3. Tujuan – tujuan yang umum, yang menyangkut hal – hal seperti :
a) Ekonomis finansial
Ekonomis berupa peranan yang diinginkan oleh perusahaan sebagai lembaga yang
bergerak di bidang ekonomi, lalu Finansial berupa mencari keuntungan sebagai
persyaratan agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
b) Konsumen
Bahwa produk yang dihasilkan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen
dan memelihara hubungan baik dengan konsumen.
c) Pemilik modal
Menjalin hubungan yang sebaik mungkin dengan kaum pemilik modal, agar mereka
tetap bersedia memberikan modalnya.
a. Anggaran Operasional
Anggaran operasional merupakan rencana seluruh kegiatan-kegiatan perusahaan untuk
mencapai tujuannya. Umumnya tujuan perusahaan adalah mendapatkan keuntungan
b. Anggaran penjualan
Pada pokoknya anggaran ini akhirnya akan menggambarkan berapa revenue yang
diterima sebagai akibat dilakukannya penjualan-penjnalan pada periode yang akan
datang. Anggaran penjualan ini meliputi data:
Jenis produk yang dijual
Volume produk yang dijual
Harga produk per satuan
Wilayah pemasaran.
c. Anggaran produksi
Rencana tentang jumlah produk yang harus dihasilkan dengan memperhatikan terlebih
dahulu anggaran penjualan, Persediaan awal dan persediaan akhir tahun.
• Anggaran biaya bahan mentah yang habis digunakan dalam produksi (dalam
harga).
Biaya tenaga kerja langsung yaitu biaya tenaga kerja yang secara langsung dapat
dikaitkandengan produksi barang. Dalam anggaran tenaga kerja langsung, dicantumkan
kebutuhan tenaga kerja baik kuantitas maupun biayanya. Atau dengan kata lain,
anggaran tenaga kerja langsung memerlukan dua input keputusan, yaitu:
• Standar jam tenaga kerja langsung untuk setiap unit barang jadi.
Kebutuhan tenaga kerja langsung dicantumkan sebagai jam kerja langsung (JKL) untuk
setiap unit produk.
Yakni anggaran semua jenis biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk, selain
biaya materi dan biaya tenaga kerja langsung.
• Ongkos pengangkutan.
• Biaya-biaya perjalanan.
Anggaran biaya umum adalah anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk direksi dan stafnya, bagian keuangan dan bagian
administrasi. Anggaran administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-biaya yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha
perusahaan di luar kegiatan pabrik. Bersama-sama dengan anggaran distribusi, maka
anggaran biaya umum dan administrasi ini akan membentuk anggaran biaya operasional
(Operating Expenses Budget).
k. Anggaran Keuangan
Anggaran keuangan ini disusun sebagai akibat terjadinya perubahan kekayaan, utang
dan piutang perusahaan. Perubahan tersebut diakibatkan oleh kegiatan yang dilakukan
perusahaan
Faktor Pemasaran
Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau internasional;
keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas; keadaan
konsumen, bagaimana selera konsumen apakah konsumen akhir atau konsumen
industri.
Faktor Keuangan
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan modal kerja
mendukung pencapaian target penjualanyang dianggarkan, seperti untuk membeli
bahan baku, membayar upah, biaya promosi produk dan lain-lain.
Faktor Ekonomis
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya penjualan
berarti meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.
Faktor Kebijakan Perusahaan
Yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu sehingga
kesempatan untuk menjual produk nomor dua dan nomor tiga menjadi tertutup
Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran, misalnya peningkatan
kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian, mainan dan lain-lain.
Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan
Faktor Teknis
Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target penjualan
yang dianggarkan apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
Faktor Lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah
kebijaksanaan pemerintah tidak berubah sampai lama anggaran yang disusun harus
dapat dipertahankan.
6. Anggaran produksi adalah Alat untuk merencanakan, mengkoordinasi dan mengontrol kegiatan
produksi.
1. Tahap Perencanaan
Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar dalam penyusunan
bagian produksi.
Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus dihasilkan
2. Tahap Pelaksanaan
Menentukan kapan barang diproduksi.
Menentukan dimana barang akan diproduksi
Menentukan urut-urutan proses produksi.
Menentukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk efisiensi
Menyusun program tentang penggunaan bahan mentah, buruh, service, dan
peralatan
Menyusun standar biaya produksi
Membuat perbaikan-perbaikan jika diperlukan
7. Pendekatan Stabilitas Persediaan
Jika manajemen produksi menetapkan kebijakan stabilitas persediaan, maka unit
diproduksi dibiarkan berfluktuasi menurut persediaan yang telah ditetapkan secara stabil.
Teknik membuat persediaan stabil adalah dengan cara: terlebih dahulu harus kita ketahui atau
kita tentukan tingkat persediaan awal tahun dan tingkat persediaan akhir tahun. Bila diketahui
antar keduanya tidak sama, maka tingkat persediaan bulanan disesuaikan secara bertahap ke
arah tingkat persediaan yang diinginkan.
Kebijakan Stabilisasi Tingkat Persediaan berbeda dengan kebijakan stabilisasi produksi.
Jika dalam kebijakan stabilisasi produksi yang diperhitungkan adalah hasil tingkat produksi
barang jadi yang sama tiap periodenya, kebijakan ini lebih cocok diterapkan pada perusahaan
yang tidak menginginkan tingkat persediaan berfluktuasi secara berlebihan setiap periode yang
terdapat dalam anggaran.
Tujuan dari kebijakan Tingkat Persediaan sendiri yakni, untuk merencanakan tingkat
optimal investasi persediaan dan mempertahankan tingkat optimal tersebut melalui
pengendalian. Tingkat persediaan harus dipertahankan antara dua perbedaan besar, tingkat
yang berlebihan akan menyebabkan biaya penyimpanan, risiko dan investasi yang berlebihan,
dan di sisi lain tingkat yang tidak memadai untuk memenuhi permintaan penjualan dan
produksi dengan cepat (muncul biaya kehabisan persediaan yang tinggi).
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran bahan baku:
a. Budget bahan baku hanya menyangkut kuantitas bahan baku
b. Budget bahan baku dibuat untuk setiap jenis produk
c. Budget bahan baku dibuat untuk satu periode budget tertentu, misalnya satu tahun,
triwulan, atau bulanan.
d. Budget bahan baku sebaiknya dibuat atas dasar pemakaian bahan baku yang
sebenarnya, untuk mempermudah pengendalian bahan baku.
9. Setiap perusahaan dapat mempunyai kebijaksanaan dalam menilai persediaan yang berbeda.
Tetapi pada dasarnya kebijaksanaan tentang penilaian persediaan dapat dikelompokkan
menjadi:
a. Kebijaksanaan FIFO (First In First Out)
Kebijaksanaan FIFO, bahan baku yang lebih dahulu digunakan untuk produksi adalah
bahan baku yang lebih dahulu masuk di gudang, sehingga sering pula diterjemahkan
”pertama masuk pertama keluar”. Dengan kata lain, penilaian bahan baku di gudang
nilainya diurutkan menurut urutan waktu pembeliannya.
Secara ringkas tujuan penyusunan anggaran bahan mentah dapat dikatakan sebagai berikut :
Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan mentah yang dibutuhkan untuk
keperluan produksi pada periode mendatang. Kebutuhan bahan mentah diperinci menurut
jenisnya, menurut macam barang jadi yang akan dihasilkan, serta menurut bagian-bagian dalam
pabrik yang menggunakan bahan mentah tersebut.
Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan mentah yang harus dibeli pada
periode mendatang. Bahan mentah yang harus dibeli diperhitungkan dengan
mempertimbangkan faktor-faktor persediaan dan kebutuhan bahan mentah.
Sebagian bahan mentah disimpan sebagai persediaan, dan sebagian dipergunakan dalam
proses produksi, anggaran ini merencanakan nilai bahan mentah yang digunakan dalam satuan
uang.