Anda di halaman 1dari 6

Indonesia kaya akan keberagaman budaya, suku, bahasa, pakaian adat, lagu, hingga permainan

tradisionalnya. Sayangnya, mayoritas anak Indonesia saat ini lebih memilih permainan favorit yang ada
di gadget daripada permainan di luar rumah yang melibatkan aktivitas fisik, terlebih di masa pandemi
Covid-19 yang mengharuskan anak-anak untuk lebih banyak tinggal di dalam rumah. Kondisi tersebut
tentu bertolak belakang dengan kondisi anak-anak zaman dahulu yang lebih banyak bermain di luar
rumah.

Bermain merupakan kegiatan bersenang-senang dan dibutuhkan oleh anak untuk mengembangkan
sosialisasi dan kreativitas. Beragam permainan anak zaman dahulu yang melibatkan aktivitas motorik
agar anak selalu aktif, lincah, dapat berinteraksi dengan yang lain, dan menjalin pertemanan. Selain itu,
anak-anak juga berlatih mengelola emosi dan belajar ketangkasan. Nah, pasti teman-teman sudah rindu
kan permainan anak-anak zaman dahulu. Kita nostalgia dulu yuk ! Kita kembali ke masa lalu untuk
melihat permainan apa saja yang asyik untuk diajarkan ke anak-anak.

Berikut Gramedia rekomendasikan 15 permainan anak zaman dahulu yang menarik untuk dimainkan.

1. Petak Umpet
Permainan zaman dahulu yang tidak kalah asyik adalah bermain petak umpet. Permainan ini dahulu
sangat digemari anak-anak karena bisa dimainkan lebih dua orang. Cara bermainnya juga mudah dan
tidak memerlukan alat khusus. Anak-anak cukup memiliki skill berlari yang kencang dan handal dalam
bersembunyi.

Cara bermainnya adalah cukup menunjuk satu anak sebagai penjaga, lalu pemain yang lainnya harus
bersembunyi. Agar adil untuk memilih siapa yang bertugas sebagai penjaga, biasanya anak-anak akan
memilihnya dengan cara hompimpa, setelah itu baru si penjaga menutup matanya dan menghitung dari
satu sampai sepuluh, setelah hitungan selesai maka si penjaga akan mencari pemain yang lain yang
sudah bersembunyi dan ditangkap satu per satu.

Pelajaran berharga dari permainan ini adalah agar anak-anak memiliki kemampuan yang teliti, mengatur
strategi dan bersosialisasi.

2. Ular Naga Panjang


Sumber : kompas.com
Permainan ular naga panjang semakin asyik jika bermainnya ramai-ramai. Biasanya pemain akan
memilih tempat yang lapang dan dimainkan oleh lebih tujuh orang untuk bermain permainan satu ini.

Cara bermain permainan ini adalah dengan memilih dua orang sebagai penjaga dan dipilih secara
hompimpa, kemudian dua penjaga yang sudah ditentukan tersebut menyatukan kedua tangannya ke
atas membentuk lorong, anak-anak yang lain harus berbaris dan meletakkan tangan di pundak tangan
yang ada di depannya.

Setelah itu, melingkar melewati si penjaga yang membentuk lorong tadi sambil menyanyikan lagu ular
naga panjangnya sampai selesai.

Ketika lagu yang dinyanyikan selesai, maka seorang anak yang terjebak dalam tangan penjaga lorong
harus menentukan pilihan akan bergabung dengan tim A atau tim B. tim yang jumlah anggotanya lebih
sedikit bertugas menangkap tim lawan. Ada juga yang memiliki aturan, jika ada yang terjebak di tangan
penjaga lorong maka si anak harus keluar dari barisan. Setiap daerah memiliki aturan tersendiri.

3. Bola Bekel
Permainan zaman dahulu yang tidak kalah menarik ialah bola bekel. Permainan ini terdiri dari satu bola
bekel dengan ukuran besar atau kecil dan enam biji bekel. Cara memainkannya adalah dengan
menyusun enam biji bekel tersebut dalam posisi berdiri. Kemudian pantulkan bola bekel ke lantai.

Sebelum bola bekel menyentuh lantai lagi, maka si anak harus mengambil satu biji bekel untuk
digenggam di tangan. Lakukan secara berulang sampai semua biji bekel terambil. Jika ada satu saja biji
bekel yang tidak terambil atau terjatuh dari genggaman maka permainannya harus diulang lagi dari
awal.

Ketika bola bekel memantul lebih dari satu kali, maka anak yang memainkannya tersebut juga dianggap
kalah lho. Permainan bola bekel ini cukup memberikan tantangan dan melatih ketangkasan untuk anak-
anak. Biasanya permainan ini dimainkan anak-anak perempuan, namun ada juga anak laki-laki yang
bermain permainan ini.

4. Lompat Tali

Permainan anak yang tidak boleh terlupakan selanjutnya adalah lompat tali. Tali yang digunakan
biasanya menggunakan karet yang disambung satu per satu sehingga menjadi rangkaian yang panjang.

Dibutuhkan kelenturan dan kegesitan tubuh yang ekstra untuk melompati beberapa level rangkaian
karet tersebut. Permainan ini bisa dimainkan anak laki-laki maupun perempuan dengan melibatkan
minimal tiga orang. Semakin banyak pemain semakin seru.

5. Kelereng
Kelereng atau yang dikenal dengan sebutan gundu memiliki bentuk seperti kaca bening dan memiliki
motif serta warna yang beragam identik dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ini cukup mudah
dimainkan namun perlu kehati-hatian, karena dikhawatirkan akan tertelan oleh anak di bawah umur.

Permainan kelereng umumnya dimainkan di tanah yang lapang atau lantai yang luas. Cara
memainkannya juga cukup mudah, kamu hanya perlu menjentikkan kelereng milikmu ke arah kelereng
lawan. Jika ada kelereng lawan yang kena jentik dengan kelerengmu, maka kelereng tersebut menjadi
milik kamu.

Siapa saja yang bisa menjentikkan kelerengnya ke arah lawan dengan tepat sasaran maka dia
pemenangnya. Permainan ini bisa dimainkan minimal dua orang, tapi semakin ramai semakin asyik.

6. Bongkar Pasang
Permainan satu ini, banyak disukai anak perempuan karena bentuknya yang bermacam-macam dan lucu
seperti kartun-kartun untuk dipasangkan. Biasanya terdapat gambar boneka barbie.

Permainan ini membutuhkan modal untuk membelinya. Anak-anak akan membelinya di pedagang
mainan keliling atau yang biasa mangkal di sekolahnya. Permainan bongkar pasang ini memiliki manfaat
untuk mengasah kreatifitas anak.

7. Congklak
Permainan yang wajib anak-anak coba berikutnya adalah congklak. Permainan yang menggunakan biji
kerang atau batu-batu kecil dengan papan lubang ini hanya bisa dimainkan oleh dua anak saja dan
biasanya dimainkan anak perempuan. Papan congklak ini memiliki 16 lubang dengan isian 98 buah biji-
bijian atau batu-batu kecil.

Permainan ini dimulai dengan suit untuk menentukan siapa yang bermain terlebih dahulu. Jika ada yang
menang maka pemain harus mengambil semua biji dari salah satu lubang dan biji tersebut diisi satu per
satu ke lubang papan congklak hingga biji habis dan setelah itu mengambil lagi semua biji dari tempat
terakhir biji diletakkan.

Begitu seterusnya hingga siapa yang mendapat biji paling banyak maka ia yang menang. Permainan ini
memberikan keuntungan bagi anak-anak untuk belajar berhitung dan bersosialisasi. Anak-anak juga bisa
memainkannya di rumah masing-masing tanpa harus keluar rumah.

8. Layang-layang

Bermain layang-layang juga menjadi hal yang mengasyikkan lho untuk anak-anak. Untuk memainkan
permainan satu ini, anak-anak perlu lahan yang luas atau lapang, atau bisa juga di pantai.

Permainan ini terbuat dari kertas dan kerangka kayu tipis kemudian dikaitkan dengan senar agar bisa
diterbangkan ke udara. Para pembuatnya bisa membuat bentuk apa saja seperti burung, kupu-kupu,
atau bentuk lain sesuai permintaan pembeli dengan ukuran yang variatif, dari ukuran kecil hingga
raksasa.

Layang-layang bisa terbang tinggi jika kondisi angin stabil. Permainan ini lebih asyik jika dimainkan
ramai-ramai untuk melihat layang-layang siapa yang terbang lebih tinggi.

9. Senapan Bambu
Permainan ini biasanya dimainkan anak laki-laki. Saat ini sudah jarang ditemui anak-anak yang bermain
senapan bambu atau biasa dikenal dengan sebutan pletokan. Mainan ini terbuat dari bambu kecil yang
kuat dan bambu yang dipilih jangan yang gampang pecah.

Kemudian bambu dibagi menjadi dua dan untuk membuat peluru bisa menggunakan kertas bekas atau
koran yang dibasahi kemudian dibuat bulatan-bulatan kecil.
Peluru dibuat menggunakan kertas yang dibasahi dengan tujuan agar tidak sakit jika mengenai lawan.
Anak-anak biasanya memainkan ini untuk bermain perang-perangan atau bisa ditembakkan ke lahan
kosong. Wah, pasti asyik ya bermain ini ramai-ramai.

10. Engklek
Engklek atau yang biasa dikenal dengan sebutan kotak sembilan merupakan permainan zaman dahulu
yang tidak memerlukan properti yang sulit, hanya memerlukan pecahan genting tanah liat saja. Atau
bisa juga menggantinya dengan uang koin.

Sebelum memulai permainan, buatlah garis kotak yang berjumlah sembilan di tanah yang rata. Setelah
tergambar kotak sembilan, maka pecahan genting tanah liat atau uang koin tadi dilemparkan ke kotak
tersebut.

Kemudian kamu harus melompat sampai kotak yang terdapat pecahan genting tanah liat atau koin tadi
dengan satu kaki. Tentu permainan ini membutuhkan keseimbangan tubuh untuk melompat agar kaki
yang satunya tidak menyentuh tanah.

Pemain yang jatuh atau terpeleset maka harus mengulangnya dari awal. Permainan ini bisa dimainkan
anak laki-laki maupun perempuan dengan minimal dua orang. Semakin banyak yang ikut bermain
semakin asyik, akan tetapi karena permainan ini dimainkan secara bergiliran maka antrian bermain
semakin lama.

11. Egrang
Permainan ini bisa dibilang tidak mudah memainkannya karena butuh keseimbangan, apalagi untuk
anak-anak yang baru belajar menggunakannya. Egrang terbuat dari dua galah atau tongkat dengan
pijakan yang telah dibuat di bambu tersebut untuk tumpuan kaki.

Kemudian kaki naik di atas pijakan yang telah dibuat dan mulailah melangkah. Usahakan jangan sampai
terjatuh, karena kalua terjatuh kamu akan mendapatkan hukuman. Nah, untuk yang baru belajar
bermain egrang, sangat perlu kehati-hatian untuk memulainya atau bisa juga minta bimbingan ke teman
yang lebih ahli. Permainan ini lebih asyik jika dimainkan ramai-ramai baik laki-laki maupun perempuan.

12. Ketapel
Wah, siapa nih anak laki-laki Bunda yang suka main ketapel? Permainan ini memang mayoritas
dimainkan laki-laki. Mainan ini terbuat dari tiga komponen, yaitu: gagang, alas, dan karet. Gagang
ketapel terbuat dari bahan kayu bercabang, biasanya mirip huruf “Y”. kemudian karet pegas atau bisa
juga karet gelang dirangkai sedemikian rupa dengan alas agar berguna untuk menempatkan batu atau
kerikil untuk dilontarkan.

Permainan ini memberikan keseruan sendiri pada anak-anak. Biasanya anak-anak akan menembakkan
peluru buatan atau kerikil untuk menembak sasaran tertentu seperti burung yang sedang membuat
sangkar di pohon.
13. Gasing
Permainan yang tidak kalah menarik selanjutnya adalah gasing. Anak-anak bisa memainkan gasing ketika
jam istirahat sekolah atau sepulang sekolah. Untuk beradu permainan ini anak-anak bisa memainkannya
di tanah yang lapang.

Gasing terbuat dari kayu atau bambu yang dimainkan dengan cara diputar menggunakan tali. Kemudian
gasing dimainkan secara bersamaan untuk diadu, gasing yang berputar paling lama maka ia
pemenangnya, dan sebaliknya, gasing yang paling cepat berhenti maka dia yang kalah.

Permainan gasing ini juga memberi manfaat untuk anak lho, Bun. Keterampilan tangan anak-anak Bunda
akan terlatih karena terbiasa memutar gasing dengan baik. Hal ini juga meningkatkan jiwa kompetitif si
buah hati serta menambah relasi dengan sesama temannya. Si buah hati bisa tumbuh menjadi pribadi
yang sportif.

14. Balap Karung


Permainan ini biasanya dapat ditemui ketika ada perlombaan 17 Agustus. Rasanya kurang afdol kalau 17
Agustus tidak ada permainan satu ini. Permainan yang bisa dimainkan anak laki-laki maupun perempuan
ini semakin seru jika dimainkan ramai-ramai. Sambil menggunakan karung goni, para pemain harus
melompat-lompat untuk mencapai garis finish. Yang berhasil melewati garis finish terlebih dahulu maka
ia juaranya.

Oh iya, Bun. Permainan ini juga memiliki beragam manfaat untuk anak-anak, diantaranya dapat
memupuk percaya diri. Saat mengikuti lomba balap karung, buah hati Bunda akan tampil di hadapan
publik untuk lompat-lompat menggunakan karung goni secepat mungkin demi mengalahkan lawan
mainnya.

Manfaat berikutnya ialah membangun jiwa sportivitas pada si buah hati. Anak-anak harus menuntaskan
perlombaan balap karung ini hingga ke garis finish dengan berusaha terus melompat. Dengan permainan
ini, anak-anak menjadi tahu bahwa penting untuk menghargai proses dan hasil.

15. Ular Tangga


Permainan ular tangga merupakan permainan papan untuk anak-anak yang bisa dimainkan dua orang
atau lebih baik laki-laki maupun perempuan. Papan permainan ini dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di
beberapa kotak terdapat gambar sejumlah ular dan tangga yang menghubungkan dengan kotak-kotak
lain.

Namun, seiring berkembangnya zaman, permainan ada yang membuatnya tidak kecil lagi, banyak yang
membuatnya menjadi kotak-kotak raksasa sehingga bisa dimainkan juga oleh orang dewasa.

Para pemain memulai bidak di kotak pertama atau angka satu di sudut kiri bawah, dan memulainya
dengan melemparkan dadu. Bidak dijalankan sesuai dengan jumlah mata dadu yang muncul.
Bila yang muncul adalah angka enam, maka pemain mendapatkan giliran main satu kali lagi, jika tidak
maka akan berganti dengan pemain lain. Kemudian bila pemain mendarat di ujung bawah tangga, maka
pemain dapat langsung pergi menaiki ujung tangga yang lain.

Bila mendarat di kotak yang bergambar ular, maka pemain harus turun ke kotak di ujung bawah ular.
Pemain yang menang ialah pemain yang mencapai kotak finish terlebih dahulu atau mendarat di angka
100.

Itu beberapa permainan anak-anak zaman dahulu yang asyik dan kini sudah jarang ditemui. Permainan
zaman dulu memang banyak menggunakan fisik sehingga membuat anak-anak bergerak aktif. Motorik si
anak semakin berkembang dan bisa meningkatkan kecerdasan otak juga lho.

Nah, kamu sudah pernah mencoba yang mana saja nih? Bagi kamu yang pernah memainkannya, selamat
ya ! masa kecil kamu sudah pasti bahagia. Bagi yang belum pernah, tidak ada salahnya untuk mencoba
bersama teman-temannya. Tinggalkan gadget kamu sementara dan mulailah bermain bersama teman-
teman. Kenangan masa kecil akan selalu indah dikenang di masa depan. Selamat bermain.

Anda mungkin juga menyukai