Oleh:
Witri Marlinasari
A420130079
Abstrak
Abstract
1
1. PENDAHULUAN
Dalam proses pembelajaran IPA hendaknya menekankan pada pemberian
pengalaman secara langsung untuk mengembangkan kompetensi ilmiah.
Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses merupakan
pembelajaran yang sesuai untuk memenuhi pengembangan kompetensi
ilmiah. Secara umum, pendekatan keterampilan proses ini dapat dilakukan
dengan praktikum (Subiantoro, 2010). Kegiatan praktikum merupakan bagian
yang tak terpisahkan dalam pembelajaran IPA khususnya Biologi, sehingga
IPA disebut dengan experimental science. Sagala (2005), menjelaskan bahwa
proses pembelajaran dengan praktiukum berarti bahwa peserta didik diberi
kesempatan utnuk mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu
objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang
suatu objek, keadaan atau suatu proses.
Melalui kegiatan praktikum peserta didik memiliki peluang untuk
mengembangkan dan menerapkan keterampilan proses sains, sikap ilmiah
dalam rangka memperoleh pengetahuannya (Subiantoro, 2010). Praktikum
bertujuan untuk mengembangkan aktivitas belajar peserta didik, memperoleh
fakta dari konsep-konsep yang telah dipelajari serta mengembangkan sikap
ilmiah pada diri peserta didik. Melalui kegiatan praktikum, pendidik akan
memfasilitasi peserta didik dalam merealisasikan konsep atau membangun
konsep-konsep yang kompleks. Sehingga kedudukan praktikum dalam
pembelaharan Biologi adalah yang utama.
Untuk menciptakan situasi dan kondisi praktikum yang kondusif perlu
dilakukan pemilihan media pembelajaran yang sesuai. Berdasarkan Adegbija
dan Fakomogbon (2012), media pembelajaran adalah perangkat manusia dan
non manusia, materi atau metodologi yang digunakan oleh dosen untuk
mengatasi semua masalah belajar. Penggunaan media pembelajaran
memungkinkan dosen untuk menjelaskan, menggambarkan, menyebarluaskan
dan memberikan mahasiswa proses pembelajaran yang lebih mudah dan
efektif daripada hanya dengan menggunakan kata-kata. Seth (2009) juga
menyatakan bahwa media pembelajaran dapat membantu mencapai beberapa
2
tujuan, antara lain: a) Menarik perhatian, b) Mengembangkan minat, c)
Menyesuaikan suasana pembelajaran dan d) Mampu menerima ide-ide.
Widowati (2008), menyatakan bahwa pemilihan media perlu dilakukan
oleh pendidik agar pendidik dapat menentukan media yang terbaik, tepat dan
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Untuk itu pemilihan jenis
media harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu banyak
jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Dalam pemilihan media pembelajaran Sains perlu mempertimbangkan
beberapa hal, yaitu: a) Tujuan pembelajaran atau standar kompetensi dan
kompetensi dasar, b) Kesesuaian media dengan materi pembelajaran, c)
Karakteristik peserta didik dan d) Tersedianya sarana dan prasarana.
Dalam proses pembelajaran seringkali pendidik dihadapkan pada materi
yang abstrak dan kompleks. Begitu juga pada pelaksanaan praktikum, pada
tingkat perguruan tinggi. Materi pada praktikum lebih kompleks dan lebih
spesifik. Salah satunya adalah praktikum Anatomi Hewan. Praktikum
Anatomi Hewan merupakan salah satu mata praktikum yang ada di progam
studi Pendidikan Biologi FKIP UMS. Mata praktikum Anatomi Hewan
merupakan mata praktikum yang mempelajari tentang keseluruhan struktur
tubuh hewan, mulai dari kelas Pisces hingga Mammalia.
Anatomi Hewan merupakan salah satu mata praktikum yang dianggap sulit
oleh mahasiswa karena materinya mengenai struktur bagian luar dan dalam
dari hewan. Materi anatomi akan sangat susah dipahami oleh mahasiswa jika
hanya dipelajari secara teori. Oleh karena itu, penggunaan media
pembelajaran sangat dibutuhkan untuk membantu merealisasikan konsep-
konsep Biologi. Pemilihan media pembelajaran harus sesuai dengan karakter
materi, sehingga dalam pemilihan media pembelajaran harus tepat.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian ex post facto. Penelitian ini
dilaksanakan di laboratorium Biologi FKIP UMS pada bulan Februari hingga
Juni 2017. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program
3
studi Biologi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
yang mengikuti praktikum Anatomi Hewan pada tahun akademik 2013/2014
dan tahun akademik 2014/2015. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa
program studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah
Surakarta tahun akademik 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas reguler (175
mahasiswa) dan 1 kelas internasional (7 mahasiswa) dan tahun akadenik
2014/2015 yang terdiri dari 5 kelas reguler (185 mahasiswa) dan 1 kelas
internasional (8 mahasiswa)
Sumber data diperoleh dengan cara wawancara dan dokumentasi. Analisis
data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis statistik
menggunakan Mann Whitney U Test. Analisis deskriptif bertujuan untuk
melihat perbandingan rata-rata nilai mahasiswa, sedangkan analisis statistik
bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis.
4
Tabel 4.1 Nilai Praktikum Anatomi Hewan Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Biologi Tahun Akademik 2013/2014 dan 2014/2015
Tahun Akademik
Tahun Akademik
2014/2015
Komponen 2013/2014
(Video, Powerpoint &
(Video dan Powerpoint)
LKM)
Mean 58,5055 73,7166
Median 58,0000 74,4400
Nilai Minimum 20 56,11
Nilai Maksimum 82 88,72
Standar Deviasi 10,3655 7,1194
5
Tabel 4.2 Hasil Analisa Uji Homogenitas Data Selisih Nilai Praktikum
Tahun Akademik 2013/2014 (Video dan Powerpoint) dan Tahun
Akademik 2014/2015 (Video, Powerpoint dan LKM)
Nilai_Praktikum
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
27,812 1 373 ,000
Tabel 4.3 Hasil Analisa Uji Normalitas Data Selisih Nilai Praktikum
Tahun Akademik 2013/2014 (Video dan Powerpoint) dan Tahun
Akademik 2014/2015 (Video, Powerpoint dan LKM)
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Media_Pembelajaran Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Nilai_Praktikum Video & Powerpoint ,061 182 ,096 ,984 182 ,034
Video, Powerpoint & LKM ,087 193 ,001 ,972 193 ,001
a. Lilliefors Significance Correction
6
Tabel 4.4 Hasil Analisa Uji Hipotesis Data Selisih Nilai Praktikum
Tahun Akademik 2013/2014 (Video dan Powerpoint) dan Tahun
Akademik 2014/2015 (Video, Powerpoint dan LKM)
Test Statisticsa
Nilai_
Praktikum
Mann-Whitney U 4120,000
Wilcoxon W 20773,000
Z -12,815
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
a. Grouping Variable: Media_Pembelajaran
3.2 Pembahasan
Media pembelajaran pada praktikum Anatomi Hewan digunakan
pada saat agenda asistensi sedang berlangsung. Media yang digunakan
adalah berupa media audiovisual dan media visual. Media audiovisual
yang digunakan adalah media video yang berisi cara kerja pembedahan.
Sedangkan media visual yang digunakan adalah berupa Powerpoint dan
LKM (Lembar Kerja Mahasiswa). Untuk praktikan tahun akademik
2013/2014 menggunakan media pembelajaran video dan Powerpoint,
sedangkan mahasiswa praktikan tahun akademik 2014/2015
menggunakan media pembelajaran berupa video, Powerpoint dan LKM.
Nugroho (2015) menyatakan bahwa media video suatu media audiovisual
yang menyajikan materi, memaparkan proses, menjelaskan konsep serta
mengajarkan keterampilan kepada peserta didik dalam bentuk gambar
dan suara. Sedangkan media Powerpoint merupakan media visual yang
menyampaikan teori hanya dengan gambar dan tulisan menggunakan
7
aplikasi komputer yaitu Microsoft Powerpoint. Media LKM juga
termasuk dalam media visual yang didalamnya terdapat gambar beserta
nomor-nomor sebagai penanda organ-organ hewan.
Berdasarkan Tabel 4.1, rata-rata nilai akhir yang diperoleh
praktikan tanpa menggunakan LKM dan menggunakan LKM cukup
memperlihatkan bahwa ada perbedaan perolehan nilai. Uji hipotesis pada
Tabel 4.4, menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sig.) adalah
0,000 yang berarti bahwa nilai signifikansi < 0,005, maka H0 ditolak,
yang berarti bahwa rata-rata nilai praktikum tanpa menggunakan LKM
dan dengan menggunakan LKM adalah berbeda (tidak sama) secara
signifikan. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut terbukti bahwa
terdapat perbedaan hasil akhir praktikum pada praktikan antara
penggunaan media video dan Powerpoint dengan media video,
Powerpoint dan LKM.
Berdasarkan grafik (Lampiran 3), dampak penggunaan media
pembelajaran LKM terlihat pada dua nilai, yaitu pada nilai pre test dan
nilai praktek. Terlihat perbedaan rata-rata nilai yang cukup signifikan
pada kedua nilai tersebut. Adanya perbedaan rata-rata nilai yang cukup
jauh inilah yang mempengaruhi perbedaan nilai praktikum tanpa
menggunakan LKM dan dengan menggunakan LKM. Nilai praktikum
Anatomi Hewan dengan menggunakan media pembelajaran video,
Powerpoint dan LKM lebih bagus dibandingkan penggunaan media
pembelajaran video dan Powerpoint.
Penggunaan media pembelajaran LKM memang memberikan efek
yang lumayan bagus untuk praktikan. Untuk praktikan tahun akademik
2013/2014, dosen dan asisten akan menampilkan sebuah video kepada
praktikan. Video tersebut berisi tentang deskripsi singkat mengenai
spesies yang akan digunakan dan cara pembedahan (sectio) tubuh hewan.
Selanjutnya dosen ataupun asisten akan menjelaskan lagi secara lebih
detail dengan menggunakan Powerpoint. Sedangkan untuk penggunaan
8
media pembelajaran LKM dilakukan setelah dosen atau asisten
menjelaskan dengan video dan Powerpoint.
Jika dilihat dari media pembelajaran yang digunakan, pada
praktikum ini menggunakan kombinasi media pembelajaran yang bagus
yaitu, audiovisual dan visual. Media pembelajaran video merupakan salah
satu media pembelajaran audiovisual. Selain melihat tayangan
pembedahan (sectio), praktikan juga akan mendengar penjelasan
mengenai organ-organ hewan. Sedangkan media pembelajaran
Powerpoint dan LKM merupakan media visual, yang dapat diterima
melalui penglihatan saja.
LKM yang digunakan pada praktikum Anatomi Hewan berisi
gambar organ hewan dalam bentuk dua dimensi. Berdasarkan wawancara
yang telah dilakukan, gambar pada LKM tersebut dibuat oleh asisten
kemudian dikoreksi oleh dosen. Setelah LKM selesai dibuat, LKM
tersebut akan diperbanyak untuk dibagikan kepada praktikan pada saat
asistensi berlangsung. Praktikan akan dibimbing oleh asisten untuk
mengisi LKM tersebut sembari melafalkan pengucapan nama-nama organ
pada hewan secara bersama-sama. Hal tersebut memungkinkan praktikan
untuk lebih mengigat nama-nama organ hewan. Seperti yang telah
disampaikan oleh Emda (2011), pengetahuan yang diperoleh oleh
seseorang secara presentase yakni mencapai 85% melalui penglihatan dan
hanya sekitar 11% diperoleh dari pendengaran serta sekitar 6% dari yang
lainnya. Kemampuan daya ingat terhadap pengetahuan yang telah
diperoleh tersebut sekitar 20% dari apa yang didengar dan sekitar 50%
dari apa yang dilihat.
Bahtiar (2015) juga menyatakan bahwa modus pengalaman belajar
adalah sebagai berikut: seseorang belajar 10% dari apa yang dibaca, 20%
dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang
dilihat dan didengar, 70% dari apa yang dikatakan dan 90 % dari apa
yang dikatakan dan dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa jika dosen
atau asisten menyampaikan materi dengan menggunakan video dan
9
Powerpoint, maka praktikan kemungkinan mengigat hanya 50%, karena
praktikan hanya melihat dan mendengar tayangan video dan Powerpoint.
Pada saat penggunaan LKM, praktikan tidak hanya akan melihat dan
mendengar, tetapi juga mengatakan dan melakukan, sehingga
kemungkinan mengingat materi pembelajaran yang disampaikan akan
lebih tinggi.
Pemilihan media LKM didasarkan pada sifat pasif praktikan pada
saat asistensi. Pada saat asistensi dengan menggunakan media video dan
Powerpoint, sebagian praktikan akan merasa malas dan sebagian lagi
mengantuk. Hal ini disebabkan karena praktikan hanya diam
memperhatikan video dan Powerpoint yang ditampilkan, sehingga
praktikan akan mudah merasa bosan. Berdasarkan wawancara mengenai
kepuasan mahasiswa praktikan Anatomi Hewan tahun akademik
2013/2014, sejumlah 22,22% dari praktikan tidak setuju jika media
pembelajaran video dan Powerpoint yang digunakan membuat diri
mereka lebih bersemangat. Selain itu 44,44% praktikan menyatakan
bahwa suasana kelas pada saat asistensi kurang tenang dan agak gaduh,
sehingga fokus praktikan terhadap penyampian materi berkurang.
Berdasarkan wawancara dengan dosen pembimbing praktikum,
respon praktikan tersebut merupakan salah satu alasan dalam memilih
menggunakan tambahan media pembelajaran berupa LKM. Dengan
menggunakan LKM, praktikan akan lebih fokus dalam memahami materi
dan menghafal organ-organ hewan. LKM ini digunakan agar praktikan
tidak mengantuk ketika penayangan video ataupun Powerpoint. Karena
pada saat itu, praktikan harus melengkapi LKM yang masih kosong,
sehingga praktikan mau tidak mau harus tetap memperhatikan dan fokus
terhadap penyampaian materi. Penggunaan media pembelajaran LKM
membuat praktikan merasa memiliki tanggung jawab tehadap diri mereka
masing-masing. Hal itu akan membuat ingatan praktikan tentang nama
organ-organ dan materi menjadi lebih baik lagi, sehingga pada saat
dilakukan pre test, praktikan dapat menjawab soal dengan mudah.
10
Perolehan nilai praktikan tidak hanya dipengaruhi oleh penggunaan
media pembelajaran saja. Ada banyak faktor yang mungkin
mempengaruhi diri praktikan, faktor tersebut dapat muncul dari
lingkungan ataupun diri praktikan. Faktor yang mempengaruhi belajar
peserta didik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1) Faktor
internal (faktor dari dalam diri peserta didik), yaitu kondisi jasmani dan
rohani peserta didik, 2) Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik),
yaitu kondisi lingkungan disekitarnya, 3) Faktor pendekatan belajar
(approach to learning), yaitu meliputi strategi dan metode yang
digunakan untuk peserta didik dalam kegiatan pembelajaran (Syah dalam
Syarifuddin, 2011)
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat ditarik
kesimpulan yaitu penggunaan media pembelajaran video, Powerpoint dan
LKM menghasilkan nilai yang lebih baik dibandingkan penggunaan
media pembelajaran video dan Powerpoint pada mahasiswa praktikum
Anatomi Hewan tahun akademik 2013/2014 dan 2014/2015. Saran dalam
penelitian ini adalah media pembelajaran LKM sesuai apabila digunakan
sebagai media pembelajaran dalam praktikum Anatomi Hewan, atau
dapat digunakan sebagai alternatif untuk mempermudah mahasiswa
dalam mengingat organ-organ makhluk hidup pada praktikum lain.
DAFTAR PUSTAKA
11
Seth, Owusu Koranteng. (2009). “Instructional Media as a Tool for Ensuring
Quality Teaching and Learning for Pupils in the Junior High Schools
(Selected School in the Kumasi Metropolis”. Master of Arts, Art
Education, Department of General Art Studies, Kumasi.
12