Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PERTANIAN

“ Pengenalan Alat Di Laboratorium Bioteknologi ”

Oleh :

Milda Yanti

Nim. D1B119011

Kelas B

Kelompok I Shift 1

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bioteknologi pertanian merupakan metode yang melibatkan makhluk hidup


atau organisme untuk menghasilkan produk baru dalam bidang pertanian sehingga
bermanfaat untuk kehidupan manusia. Penerapan bioteknologi dapat meningkatkan
produktivitas dalam bidang pertanian. Pemanfaatan bioteknologi di bidang budidaya
tanaman ditandai dengan banyaknya penemuan tanaman kultivar atau varietas baru
yang disebut tanaman transgenik, yang memiliki sifat-sifat tertentu.
Penerapan bioteknologi dapat meningkatkan produktivitas dalam bidang perta
nian. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya teknologi yang telah diterapkan
manusia seperti pertanian organik, bioteknologi, dan inovasi lainnya yang menunjang
pertanian. Bioteknologi sendiri diartikan sebagai penerapan biokimia, mikrobiologi,
dan ilmu teknik dalam satu kesatuan untuk menerapkan teknologi mikroorganisme,
selain itu bioteknologi juga mencakup bidang kultur jaringan, mikrobiologi, patologi
tanaman, kimia, fisika, biokimia, genetika, fisiologi tanaman, agronomi dan ilmu
tanah.
Bioteknologi pertanian memiliki laboratorium tempat dimana kegiatan
pembiakan dan perakitan tanaman dilakukan. Dalam laboratorium tersebut terdapat
berbagai macam alat yang memiliki fungsi cara penggunaan yang beranekaragam.
Oleh karena itu, dengan adanya laporan ini bertujuan untuk menguraikan
penjelasan, fungsi, dari alat yang ada di laboratorium bioteknologi pertanian.

1.2. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk memperkenalkan alat-alat yang ada


dilaboratorium bioteknologi serta fungsi dan cara penggunaannya kepada mahasiswa
sehingga tidak salah dalam penggunaan alat pada praktikum bioteknologi selanjutnya.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Bioteknologi telah berkembang di Indonesia sejak lama namun cenderung


lambat dikarenakan oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah minimnya dana
penelitian dalam bidang bioteknologi. Penelitian bioteknologi dibutuhkan untuk
meningkatkan kuantitas dan kualitas produk serta pengetahuan tentang bioteknologi.
Faktor lain yaitu rendahnya sumber daya manusia, fasilitas dan kebijakan pemerintah
yang terkesan memperpanjang proses pemasaran produk rekayasa genetika.
Bioteknologi memiliki peranan positif bagi dunia pertanian, kesehatan serta
lingkungan. Dalam dunia pertanian, bioteknologi membantu untuk mengurangi krisis
pangan, memperbaiki kualitas pangan dan meningkatkan jumlah produksi hasil
pertanian. (Wasilah, 2019)
Kegiatan Bioteknologi meliputi rekayasa transgenik yang mampu
menghasilkan produk yang lebih baik dan lebih banyak dari sumber yang sedikit dan
kurang potensial. Misalnya seperti aspek pertanian, dapat meningkatkan hasil serta
dengan menggunakan metode Bioteknologi. (Pratiwi, 2015)
Laboratorium merupakan tempat untuk melakukan kegiatan praktikum atau
kegiatan penelitian. Banyak alat-alat yang terdapat di laboratorium baik yang
berbahaya maupun tidak, oleh sebab itu kita harus mengetahui cara penggunaan,
fungsi dan prinsip kerja setiap alat-alat tersebut. laboratorium mempunyai banyak
fungsi diantaranya, sebagai tempat untuk mengasah penalaran (melalui pengamatan,
pencatatan dan pemahaman), sebagai sumber belajar, memperdalam sifat ingin tahu
seseorang dan membina rasa percaya diri (Pasaribu, 2013).
Pengenalan alat- alat praktikum penting dilakukan guna untuk keselamatan
kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat praktikum
bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat tersebut. Alat-
alat praktikum sangat dibutuhkan dalam proses penelitian ataupun praktikum
terutama dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang digunakan dan
mempunyai fungsi masing-masing didalam bidang keilmuan atau pun proses
penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat laboratorium juga dapat
berbahasa jika terjadi kesalahan dalam prosedurpemakaiannya maka diperlukan
pengenalan alat-alat laboratorium agar pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan
dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi
dapat diminimalisir sedikit mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil
penelitian yang baik dan benar, data–data yang tepat akan meningkatkan kualitas
penelitian seseorang (Hokayuruke, 2013).
Prosedur dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap yaitu, Sterilisasi Alat,
Media dan Bahan. Persiapan dan pembuatan media, Sterilisasi Eksplan atau Bahan
Tanaman, Inokulasi eksplan pada media, dan cara pendeskripsian kontaminan
sterilisasi alat, media dan bahan. (Oratmangun, 2017)
BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum pengenalan alat dilakukan pada pukul 10.00 WITA sampai selesai
pada hari Selasa, 02 November 2021, bertempat laboratorium Agroteknologi Unit In
Vitro Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo

3.2. Alat dan Bahan

Alat-alat yang diperkenalkan pada praktikum pengenalan alat yaitu lup, lampu
Bunsen, botol semprot botol kultur, hand sprayer, beaker glass, labu ukur, elenmeyer,
gelas ukur, cawan petri, kertas lakmus, gunting, stirrer, scalpel, tube, spatula, pipet
tetes, kaca preparat, pinset, micro pipet, mikroskop, oven kecil, incubator, shaker,
timbangan analitik, Ph meter, hot plate, auto clave, laminar air flow cabinet, lemari
pendingin, rak kultur dan tips.

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu sebagai berikut :


a. Mempersilahkan praktikan masuk ke dalam area laboratorium dengan terlebih
    dahulu memakai baju atau jas laboratorium.
b. Memberikan respon kepada praktikan dan sedikit pengarahan serta pengenalan
tentang kegiatan yang akan di lakukan praktikan.
c. Mempersilahkan praktikan masuk ke dalam ruangan kultur jaringan.
d. Memperkenalkan alat dan bahan di masing-masing ruangan tempat praktikum.
e. Memperhatikan dan mendengarkan setiap penjelasan dari asisten kemudian
    mencatat cara kerja dan fungsi masing-masing alat yang terdapat di laboratorium in
    vitro.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Hasil pada praktikum kali ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

4.1.1. Tabel 1 Peralatan Gelas (Glassware)

NO Nama Gambar
.
1. Labu Ukur

2. Erlenmeyer

3. Gelas Beaker
4. Gelas Ukur

5. Botol schott

6. Botol Kultur

7. Cawan Petri
8. Kaca Preparat

9. Pipet Tetes
4.1.2. Tabel 2 Peralatan Bukan Gelas (Non Glass Equipment) Pendukung

NO. Nama Gambar


1. Loop/Kaca Pembesar

2. Kertas Lakmus

3. Spatula Stainless

4. Gunting
5. Pinset

6. Scalpel

7. Tip

8. Tube
9. Magnetic spirer

10. Rak Kultur

11. Kulkas

4.1.3. Tabel 3 Peralatan Pemanas


NO. Nama Gambar
1. Autoclave

2. Inkubator

3. Hot Plate Magnetic Stirer


5. Laminar Airflow Cabinet

6. Oven

4.1.4. Tabel 4 Peralatan Untuk Menimbang

NO. Nama Gambar


1. Neraca Analitik
2. PH Meter

3. Pipet Mikro

4.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil dari praktikum tentang pengenalan alat yang ada di


laboratorium in vitro yang telah dilakukan, kami dapat mengetahui beberapa alat-alat
yang ada di laboratorium in vitro dan fungsi serta cara penggunaannya. Adapun alat-
alat praktikum yang telah diketahui yaitu Neraca analitik, PH meter, pipet mikro, Hot
plate stirrer, kulkas, Laminar Airflow Cabinet, Inkubator, dll.
Neraca analitik adalah jenis neraca yang dirancang untuk mengukur massa
kecil dalam rentang sub-miligram. Piringan pengukur neraca analitik (0,1 mg atau
lebih baik) berada dalam kotak transparan berpintu sehingga tidak berdebu dan angin
di dalam ruangan tidak mempengaruhi operasional penimbangan. Ruang bertutup ini
sering disebut dengan pelindung angin.
PH meter adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk mengukur pH
(derajat keasaman atau kebasaan) suatu cairan (ada elektrode khusus yang berfungsi
untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat). Sebuah pH meter terdiri dari sebuah
elektrode (probe pengukur) yang terhubung ke sebuah alat elektronik yang mengukur
dan menampilkan nilai pH. Alat ini sangat berguna untuk industri air minum,
laboratorium, akuarium, industri pakaian terutama batik dan pewarna pakaian.
Pipet mikro adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan cairan
dalam jumlah kecil secara akurat. Penggunaan pipet gelas seperti pipet ukur dan pipet
volume (gondok) tidak mempunyai akurasi yang tinggi untuk volume kurang dari 1
ml.
Hot Plate Magnetic Stirrer adalah peralatan laboratorium yang digunakan
untuk memanaskan dan mengaduk larutan satu dengan larutan lain yang bertujuan
untuk membuat suatu larutan homogen dengan bantuan pengaduk batang magnet (stir
bar).
Kulkas digunakan untuk menyimpan peralatan kebutuhan laboratorium.
Fungsi kulkas laboratorium menjaga suhu agar tidak terjadi kontaminasi bakteri saat
digunakan untuk menyimpan peralatan kebutuhan laboratorium seperti darah, vaksin,
obat - obatan dll.
Laminar Airflow Cabinet adalah alat yang berguna untuk bekerja secara
aseptis karena LAF mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga
menjadi steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan.
Inkubator adalah peralatan laboratorium penting yang diperlukan untuk
membudidayakan mikroorganisme dalam kondisi buatan. Inkubator dapat digunakan
untuk budidaya organisme uniseluler dan multiseluler.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Bioteknologi adalah penerapan prinsip –prinsip biologi, biokimia dan


rekayasa organisme hidup seperti mikroba atau jasad hidup untuk menghasilkan
barang dan jasa. Dalam ruang laboratorium bioteknologi terdapat 3 ruang yaitu ruang
pembuatan media, yang berisi neraca analitik, microwave, incubator, oven, strirer,
elektroforesis, ependof, sentrifoge, spektrofotometer, lemari penyimpan bahan kimia,
sterilisasi pemanasan. Untuk ruang 2 terdapat LAFC(Laminar Air Flow Cabinet)
yang berfungsi sebagai tempat sterilisasi tanaman, selain itu juga ada lampu neon dan
sinar UV.Sedangkan untuk ruang 3 terdapat rak-rak botol, AC dan lampu-lampu
neon.

5.2. Saran

Saran saya pada praktikum ini yaitu mahasiswa dapat memperhatikan asisten
ketika menjelaskan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan yang akan
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Wasilah U, Siri R, Mukhamad S. 2019. Perkembangan Bioteknologi di Indonesia.


Journal of Science and Technology, 12(2): 85-90.

Pratiwi R H. 2015 Peranan Bioteknologi Dalam Mengatasi Multikrisis. Scientific


Journal of Exacta Factors, 3(2): 21-45

Oratmangun K M, Pandiangana D, Kandou F E. 2017. Deskripsi Jenis-Jenis


Kontaminan Dari Kultur Kalus Catharanthus roseus (L.) G. Donnaman.
Journal Of Mipa Unsrat Online, 6 (1) 47-52

Hokayuruke, 2013. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri. Fakultas Pertanian


Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar.


Universitas Pasundan: Bandung

Anda mungkin juga menyukai