Makalah Ulumul Hadis Kel.4
Makalah Ulumul Hadis Kel.4
Disusun oleh:
KELAS C
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan
kemampuan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian Ilmu
Hadis dan Hadis” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurahkah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, dan para sahabatnya yang
kita nantikan syafaat nya di yaummul akhir nanti. Aamiin. Ucapan terima kasih kami
tunjukan kepada Bapak Widodo Hami, M.Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah Ulumul
Hadis, dan kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Semoga bantuan
dari Anda sekalian mendapat balasan dari Allah SWT dengan pahala yang berlipat ganda,
Aamiin.
Demikianlah kata pengantar dari kami, kami mohon maaf apabila dalam penulisan
makalah ini terdapat banyak kekurangan. Saran dan masukan yang bersifat membangun dari
pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan bisa menambah khususnya kepada mahasiswa IAIN Pekalongan dan
umumnya kepada pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dapat kita ungkapkan dalam pembahasan ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana kedudukan hadits sebagai sumber ajaran Islam?
2. Bagaimana dalil-dalil kehujahan hadits?
3. Bagaimana fungsi-fungsi Hadits terhadap Al-Qur’an?
C. Tujuan
Dengan pembahasan ini diharapkan :
1. Mengetahui kedudukan hadits sebagai sumber ajaran Islam.
2. Mengetahui dalil- dalil kehujjahan hadits.
3. Memahami fungsi- fungsi hadits terhadap Al-Qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Bisri Affandi “Dirasat Islamiyyah (Ilmu Tafsir & Hadits) (CV Aneka Bahagia Offset, 1993), hal. 127-128
2
َاس َما نُ ّز َل ِإلَ ْي ِه ْم َولَ َعلّ ُه ْم َيتَفَ ّك ُرون
ِ ّالزبُ ِر َوأَ ْنزَ ْلنَا ِإلَيْكَ الذّ ْك َر ِلت ُ َبيّنَ ِللن ِ ِب ْال َبيّنَا
ّ ت َو
سو ُل فَ ُخذُوهُ َو َما نَ َها ُك ْم َع ْنهُ فَا ْنتَ ُهوا َواتَّقُوا َّ َو َما آتَا ُك ُم....
ُ الر
Artinya: “Apa-apa yang didatangkan oleh Rasul kepada kamu, hendaklah kamu
ambil dan apa yang dilarang bagimu hendaklah kamu tinggalkan” (QS. Al- Hasyr :
7).
Artinya : “Aku tinggalkan dua pusaka untukmu sekalian, dan kalian tidak
akan tersesat selam-lamanya, selama kalian berpegang teguh kepada keduanya,
yaitu kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.”(HR. Malik).
4
Slamet Haryanto, Hadits Sebagai Sumber Ajaran Agama ( http://slametfokus.blogspot.com/2016/05/hadits-
sebagai-sumber-ajaran-agama.html?m=) (diakses 28 september 2021 pukul 18.45)
Sikap para sahabat yang selalu patuh dan tunduk dengan perintah Rasulullah SAW
memberikan satu indikasi akan kebenaran apa yang dilakukan dan diucapkan oleh
beliau, dan sekaligus dapat dijadikan hujjah.
3. Al-Qur’an
Banyak ayat yang memerintahkan untuk patuh, taat dan mengambil apa yang
dilakukan Nabi SAW.
4. Al-Sunnah
Selain Al-Quran, terdapat banyak pula hadits yang menjelaskan kehujjahan al-
Sunnah.
5. Kebutuhan al- Qur’an terhadap al-Sunnah
Al-Qur’an tidak akan dapat dipahami secara sempurna tanpa ada bantuan al-
Sunnah.
6. Realitas-Sunnah sebagai wahyu
Wahyu yang disampaikan oleh Allah kepada Nabi ada yang berupa wahyu dhohir (
yang berstatus terjaga dan terpelihara dari segala bentuk kesalahan).
7. Ijma’
Kesepakatan untuk mengambil hadits sebagai hujjah dan landasan hukum.
5
Dr.H.Abdul Majid Khon, M.Ag.“Ulumul Hadits” (Tim PSW diterbitkan oleh Pusat Studi Wanita (PSW)
2005), hal. 18
dalam hubungan dengan Al-Qur’an adalah sebagai berikut:
1) Bayan Tafsir
Yang dimaksud dengan bayan At -Tafsir adalah menjelaskan maksud dari
Al-Qur’an Fungsi hadist dalam hal ini adalah merinci ayat secara global ( bayan
al mujmal), membatasi ayat yang mutlak ( taqyid al muthlaq), mengkhususkan
ayat yang umum ( takhshish al’am) dan menjelaskan ayat yang dirasa rumit.
2) Bayan Taqrir
Bayan At-Taqrir atau sering juga disebut bayan ta’kid ( penegas hukum)
dan bayan al- itsbat adalah hadist yang berfungsi untuk memperkokoh dan
memperkuat pernyataan Al-Qur’an. Dalam hal ini, hadis hanya berfungsi untuk
memperkokoh isi kandungan Al-Qur’an.
3) Bayan Tasyri’
Yang dimaksud dengan bayan at-tasyri’ adalah menjelaskan hukum yang
tidak disinggung langsung dalam Al-Qur’an. Bayan ini juga disebut dengan bayan
zaid ‘ala Al-Kitab Al-Karim. Hadits merupakan sebagai ketentuan hukum dalam
berbagai persoalan yang tidak ada dalam Al-Qur’an.
4) Bayan An-Nasakh
Secara bahasa an-naskh bisa berarti al-ibthal (membatalkan), al-ijalah
(menghilangkan), at-tahwil (memindahkan) atau at-tagyar (mengubah).
Menurut Ulama’ mutaqaddimin, yang dimaksud dengan bayan an-nasakh adalah
adanya dalil syara’ yang datang kemudian. Dan pengertian tersebut menurut
ulama’ yang setuju adanya fungsi bayan an nasakh, dapat dipahami bahwa hadis
sebagai ketentuan yang datang berikutnya dapat menghapus ketentuan-ketentuan
atau isi Al-Qur’an yang datang kemudian. Menurut ulama mutaqoddimin
mengartikan bayan an-nasakh ini adalah dalil syara’ yang dapat menghapuskan
ketentuan yang telah ada, karena datangnya kemudian.
BAB III
KESIMPULAN
Hadits merupakan sumber hukum kedua bagi umat Islam setelah Al-Quran
sebagai sumber utama, hadits juga sebagai pedoman hukum serta ajaran- ajaran yang
terdapat dalam Al-Qur’an. Hadits adalah sumber hukum Islam (pedoman hidup
kaum Muslimin) yang kedua setelah Al-Qur’an. Bagi mereka yang telah beriman
terhadap Al-Qur’an sebagai sumber hukum Islam, maka secara otomatis harus
percaya bahwa Hadits juga merupakan sumber hukum Islam. Bagi mereka yang
menolak kebenaran Hadits sebagai sumber hukum Islam, bukan saja memperoleh
dosa, tetapai juga murtad hukumnya. Kedudukan hadits sebagai sumber hukum
Islam, dapat dilihat dalam beberapa dalil, baik dalam bentuk naqli ataupun aqli :
dalil Al-Qur’an, dalil Hadits, Ijma’ dan Ijtihad. Kehujjahan hadits dapat dipahami
dari 7 aspek yaitu: Ishmah, sikap sahabat terhadap sunnah, Al-Qur’an, Al- Sunnah,
Kebutuhan Al-Qur’an terhadap al-sunnah, realitas – sunnah sebagai wahyu dan
Ijma’. Fungsi hadits terhadap Al-Qur’an yaitu: bayan tafsir, bayan taqrir, bayan
tasyri’dan bayan an-nasakh.
DAFTAR PUSTAKA
Bisri Affandi. 1993.“Dirasat Islamiyyah (Ilmu Tafsir & Hadits).(Indramayu : Fakultas
http://slametfokus.blogspot.com/2016/05/hadits-sebagai-sumber-ajaran-agama.html?m
Dr.H.Abdul Majid Khon, M.Ag.“Ulumul Hadits”.(Jakarta : Tim PSW diterbitkan oleh Pusat