Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MIKROBIOLOGI DASAR

PEMANFAATAN DAN APLIKASI MUTAKHIR MIKROBIOLOGI


MOLEKULER DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

disusun oleh:

Farihah Rayhana Firdausi (H031191033)

Annisa Rifdah Maghfira (H031191040)

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah ‫ تعالى و سبحانه‬yang telah memberikan kami kemudahan

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Atas limpahan

nikmat sehat-Nya pula, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, kami mampu

menyelesaikan pembuatan makalah ini. Sebagai salah-satu tugas dari mata kuliah

Mikrobiologi Dasar dengan judul “Pemanfaatan Dan Aplikasi Mutakhir

Mikrobiologi Molekuler Dalam Kehidupan Manusia”.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa mikrobiologi molekuler

merupakan pondasi awal dari banyak pengaplikasian yang dapat dirasakan hari ini

dan yang berada disekitar kita. Misalnya, dalam bioteknologi, tentu pemahaman

mikrobiologi molekuler merupakan aspek utamanya. Tidak hanya itu, namun

banyak yang menjadi aplikasi dan manfaat muktahir dari mikrobiologi molekuler.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan

masih banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kami mengucapkan

permohonan maaf yang besar dan kami mengharapkan kritik serta saran dari

pembaca agar menjadi makalah yang lebih baik lagi. Tidak lupa pula, kami

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Bapak Prof dosen

Mikrobiologi Dasar

Makassar, 23 April 2021

Penulis

ii
DAFTRA ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah................................................................................... 2

1.3. Tujuan .................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................... 3

2.1 Mikrobiologi........................................................................................... 3

2.2 Mikrobiologi Molekuler .......................................................................... 3

2.3 Manfaat dan Aplikasi Mutakhir Mikrobiologi Molekuler ........................ 5

2.3.1 Manfaat dan Aplikasi Mutakhir Mikrobiologi Molekuler dalam Bidang

Kedokteran ............................................................................................. 6

2.3.2 Manfaat dan Aplikasi Mutakhir Mikrobiologi Molekuler dalam Teknologi

Budidaya ................................................................................................ 9

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 11

3.2 Saran ................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikrobiologi molekuler merupakan ilmu multidisiplin yang melintasi

sejumlah disiplin ilmu terutama biokimia, biologi sel dan genetika. Mikrobiologi

molekuler adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara

struktur dan fungsi molekul-molekul hayati serta kontribusi hubungan tersebut

terhadap pelaksanaan dan pengendalian berbagai proses biokimia. Dapat dikatakan

bahwa mikrobiologi molekuler mempelajari dasar-dasar molekuler disetiap

fenomena kehidupan (Susilowati, 2019).

Pengaplikasian mikrobiologi molekuler tidak jauh dari bagaimana

pengaplikasian biokteknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

bioteknologi ada dalam berbagai bidang, misalnya bidang kedokteran, teknologi

budidaya, farmasi, bahkan untuk bahan makanan sekalipun. Perkembangannya akan

terus berlanjut sesuai dengan semakin banyak dan semakin rumitnya kebutuhna

manusia.

Meskipun masih cabang ilmu pengetahuan baru, mikrobiologi molekuler

telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Misalnya dalam penerapan

mikrobiologi yang membutuhkan pemahaman ini. Terutama dalam zaman modern

ini, semakin banyak pengaplikasian dari mikrobiologi molekuler yang diterapkan

yang bahkan belum pernah terpikirkan oleh masa sebelumnya, sehingga melalui

pengetahuan mikrobiologi molekuler dapat menyelesaikan masalah kehidupan yang

sebelumnya belum terselesaikan. Oleh karena itu, disusunlah makalah ini untuk

menjelaskan aplikasi dan manfaat mutakhir mikrobiologi molekuler

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu mikrobiologi?

2. Apa itu mikrobiologi molekuler?

3. Apa manfaat dan aplikasi mutakhir mikrobiologi molekuler?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian mikrobiologi

2. Mengetahui pengertian mikrobiologi molekuler

3. Mengetahui manfaat dan aplikasi mutakhir mikrobiologi molekuler

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mikrobiologi

Mikrobiologi merupakan sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari

mengenai mikroorganisme yang bersifat mikroskopis dalam hal ini mencakup

peranannya dalam kehidupan di bumi. Mikroorganisme tersebut meliputi bakteri,

virus, jamur, dan protozoa. Mikroorganisme dalam kehidupan sehari-hari dapat

berperan positif yaitu dengan memberikan manfaat bagi makhluk hidup lain, tetapi

dapat berbalik peran menjadi negatif yaitu bersifat patogen yang menyebabkan

penyakit (Rizqah dkk., 2019).

2.2 Mikrobiologi Molekuler

Mikrobiologi molekuler merupakan cabang ilmu pengetahuan yang

mempelajari hubungan antara struktur dan fungsi molekul-molekul hayati serta

kontribusi hubungan tersebut terhadap pelaksanaan dan pengendalian berbagai

proses biokimia. Dapat dikatakan bahwa mikrobiologi molekuler mempelajari

dasar-dasar molekuler disetiap fenomena kehidupan. Bahasan yang dipelajari dalam

mikrobiologi molekuler antara lain asam nukleat, proses pemeliharaan, transmisi

dan ekspresi informasi kehidupan yang meliputi replikasi, transkripsi dan translasi.

Meskipun sebagai cabang ilmu pengetahuan tergolong relatif masih baru,

mikrobiologi molekuler telah mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Perkembangan ini terjadi ketika berbagai sistem biologi, khususnya mekanisme alih

informasi kehidupan, pada bakteri dan bakteriofag dapat dijelaskan. Begitu pula

berkembangnya teknologi DNA rekombinan atau dikenal sebagai rekayasa genetika,

3
pada tahun 1970-an telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi

perkembangan mikrobiologi molekuler. Pada kenyataannya berbagai teknik

eksperimental baru yang ada hubungannya dengan manipulasi DNA menjadi

landasan bagi perkembangan ilmu ini.

Mikrobiologi molekuler sebenarnya merupakan ilmu multidisiplin yang

melintasi sejumlah disiplin ilmu terutama biokimia, biologi sel dan genetika.

Akibatnya, seringkali terjadi tumpeng tindih di antara materi-materi yang dibahas

meskipun seharusnya ada batas-batas yang memisahkannya. Sebagai contoh, reaksi

metabolisme yang diatur oleh konsentrasi reaktan dan produk merupakan kajian

biokimia. Apabila reaksi ini dikatalisis DNA adalah salah satu bahan utama yang

akan dibahas dalam mempelajari biologi molekuler. Misalnya untuk mempelajari

replikasi DNA, diperlukan pemahaman tentang mekanisme pembelahan sel. Namun,

sebaliknya, alangkah baiknya apabila pengetahuan tentang replikasi DNA dipahami

terlebih dahulu sebelum mempelajari pembelahan sel.

Teknologi kedokteran (biomedik) yang didukung oleh pengetahuan biologi

molekuler dan biokimia menghasilkan terobosan terapeutik antara lain meliputi

pemanfaatan sel punca (stem cell) yang bersifat totipoten atau memiliki multi

potensialitas. Pemetaan pola-pola penyakit dan peta genom mikroorganisme sangat

membantu dunia kedokteran memahami patogenesitas dan penyebab munculnya

kemampuan virulensi mikroorganisme. Di sisi lain biologi molekuler juga memberi

pengetahuan yang komprehensif tentang sistem adaptasi dan kemampuan untuk

mengembangkan sifat toleransi terhadap sumber patogen.

Adanya pengetahuan imunologi yang komprehensif dengan dukungan

biologi molekuler membuka wawasan ilmiah kedokteran saat mengenali

pembentukan sistematika dasar pengenalan antigen dan proses pembentukan

4
responnya. Mekanisme ini meliputi tahapan maturasi dan pemberian kemampuan

pemilahan kepada calon-calon sel limfosit T di kelenjar timus. Dasar biologi

molekuler dan bioteknologi dapat dipelajari dengan merujuk pada kasus keganasan

atau kanker. Kanker atau neoplasma adalah suatu kelainan di tingkat molekuler dan

seluler yang mengakibatkan terjadinya iregularitas atau ketidakteraturan sel-sel

tubuh.

Pada kondisi normal, sel-sel tubuh baik yang merupakan sel somatik

(penyusun jaringan, organ dan sistem tubuh) maupun sel germinal (sel reproduksi)

memiliki mekanisme fungsional yang sangat teratur. Sel memiliki sistem yang amat

canggih mulai dari penentuan usia biologis, siklus sel, regenerasi, adaptasi dengan

lingkungan (komunikasi), pemenuhan kebutuhan untuk bertahan hidup, aktifasi jalur

metabolisme sampai dengan pengaturan kematian. Keteraturan ini bahkan meliputi

setiap sudut struktur molekul di setiap tingkatan. Bila terjadi perubahan arah atau

sudut sedikit saja maka hal itu akan berdampak kepada terjadinya perubahan

fungsional sel.

Demikian juga, struktur komponen intrasel dipelajari di dalam biologi sel,

tetapi keterkaitannya dengan struktur dan fungsi molekul kimia di dalam sel

merupakan cakupan kajian biologi molekuler. Komponen dan proses replikasi DNA

dipelajari di dalam genetika molekuler, tetapi macam-macam enzim DNA

polimerase beserta fungsinya masing-masing dipelajari di dalam biokimia

(Susilowati, 2019).

2.3 Manfaat dan Aplikasi Mutakhir Mikrobiologi Molekuler

Mikrobiologi molekuler adalah ilmu yang mempelajari sel baik pengertian

maupun organel di dalam sel serta fungsinya sampai ke aras molekul penyusunnya.

5
Mikrobiologi molekuler merupakan ilmu multidisiplin karena mencakup biologi sel,

biokimia, dan genetika (Khan, 2014 dalam Suryaningtyas, 2017).

Bioteknologi banyak dimanfaatkan di berbagai bidang, misalnya di bidang

pertanian untuk mengembangkan hasil panen, bioteknologi di bidang peternakan

untuk mengembangkan teknik breeding hewan, bioteknologi pangan, juga di bidang

kedokteran. Perkembangan kemajuan teknologi biologi molekuler dalam menunjang

perkembangan dunia kedokteran diawali dengan penemuan kromosom dan sampai

saat ini bioteknologi di bidang kedokteran masih berkembang. Perkembangan

bioteknologi kedokteran di masa depan akan semakin meningkat sejalan dengan

adanya penemuan-penemuan baru di dunia kedokteran (Suryaningtyas, 2017).

2.3.1 Manfaat dan Aplikasi Mutakhir Mikrobiologi Molekuler dalam Bidang

Kedokteran

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengaplikasian

mikrobiologi molekuler tidak jauh dari bagaimana pengaplikasian biokteknologi.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bioteknologi di bidang kedokteran

juga semakin maju dengan penggunaan biomolekuler untuk kebutuhan manusia.

Bioteknologi modern dalam bidang kedokteran berperan penting dalam diagnosis,

pengobatan, dan rekayasa genetik (Khan, 2014 dalam Suryaningtyas, 2017).

1. Rekayasa genetika

Rekayasa genetika adalah prosedur dasar dalam menghasilkan suatu produk

bioteknologi. Secara umum, rekayasa genetika melakukan modifikasi pada mahluk

hidup melalui transfer gen dari suatu organisme ke organisme lain. Prosedur

rekayasa genetika secara umum meliputi : Isolasi gen, Memodifikasi gen sehingga

fungsi biologisnya lebih baik, Mentrasfer gen tersebut ke organisme baru dan

Membentuk produk organisme transgenic (Khan, 2014 dalam Suryaningtyas, 2017).

6
2. Pembuatan hormon insulin

Hormon insulin dikeluarkan kelenjar pankreas dan berfungsi mengatur kadar

glukosa darah. Penderita diabetes mellitus tidak mampu memproduksi insulin.

Produk hormon insulin manusia dapat dihasilkan dari teknik rekayasa genetika

dengan teknologi Plasmid. Insulin adalah hormon yang berfungsi menurunkan kadar

gula dalam darah. Produksi insulin dapat dilakukan dengan mentransplantasikan

gen-gen pengendali hormon tersebut ke plasmid bakteri. Keberhasilan

memindahkan gen insulin manusia ke dalam bakteri sudah dapat diperoleh, yaitu

melalui bakteri-bakteri yang tumbuh dengan metode fermentasi (Khan, 2014 dalam

Suryaningtyas, 2017).

3. Kloning,

Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan yang

dikehendaki sama persis dengan induknya (Khan, 2014 dalam Suryaningtyas, 2017).

4. Pembuatan antibiotik

Produk bioteknologi sudah banyak digunakan di bidang kedokteran yaitu

pembuatan antibiotik. Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh berbagai

mikroorganisme, misalnya dari bakteri tertentu, fungi, atau aktinomisetes yang

dalam kadar rendah mampu menghambat pertumbuhan bakteri atau berbagai

mikroorganisme yang lain. Misalnya penisilin, streptomisin, eritromisin, dan

tetrasiklin (Ratnakomala et al., 2016 dalam Suryaningtyas, 2017).

5. Pembuatan vaksin

Untuk pencegahan jenis penyakit tertentu sesuai dengan jenis vaksinnya

seperti; polio, cacar, hepatitis-B, TBC dan sebagaiunya. Vaksin pada dasarnya

adalah persiapan biologis untuk meningkatkan sistem pertahanan kekebalan tubuh

manusia untuk melawan penyakit. Vaksin biasanya mengandung agen yang berisi

7
bakteri yang dilemahkan. Setelah disuntikkan ke dalam tubuh manusia, vaksin dapat

merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali agen mikroorganisme

penyebab penyakit infeksi sebagai benda asing, dan mengenalinya, sehingga sistem

kekebalan tubuh dapat menghancurkan atau membunuh mikroorganisme ini yang

menyebabkan infeksi (Khan, 2014 dalam Suryaningtyas, 2017).

6. Teknologi plasmid

Teknologi plasmid memanfaatkan plasmid bakteri sebagai vektor dalam

manipulasi DNA atau manipulasi gen makhluk hidup target. Salah satu contoh

teknologi plasmid yang paling terkenal adalah pembuatan hormon insulin buatan

memanfaatkan bakteri Escherichia coli (Khan, 2014 dalam Suryaningtyas, 2017).

7. DNA rekombinasi

Teknologi DNA Rekombinasi dapat menstimulasi pembuatan suatu protein

khusus dalam skala besar dari selubung protein virus, bakteri, dan mikroba lain.

Protein ini akan memicu terbentuknya respon kekebalan untuk melawan penyakit

(Khan, 2014 dalam Suryaningtyas, 2017).

8. Fusi sel atau hibridoma

Hibridoma adalah suatu metode menggabungkan dua macam sel eukariot

untuk mendapatkan sel hibrid yang memiliki kemampuan kedua sel induknya. Sel

ini berfungsi mengatasi penyakit kanker (Khan, 2014 dalam Suryaningtyas, 2017).

9. Antibodi monoklomal

Antibodi merupakan protein yang dihasilkan sel limfosit B atau sel T untuk

melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh. Tubuh mempunyai kemampuan

alamiah untuk menghasilkan antibodi (Khan, 2014 dalam Suryaningtyas, 2017).

10. Sel punca (stem cell)

8
Sel punca atau stem cell merupakan suatu sel yang mampu memperbarui diri (self

renewal), belum berdiferensiasi tetapi mampu berdiferensiasi menjadi sel lain.

misalnya sel otot jantung, sel lemak, sel turang rawan (kondrosit) atau sel saraf

(neuron). Sifat-sifat yang dimiliki sel punca tersebut menyebabkan sel punca dapat

digunakan sebagai sumber transplantasi pada terapi berbasis sel untuk pengobatan

penyakit-penyakit tertentu, misalnya pada diabetes melitus, penyakit jantung,

penyakit autoimun, dan penyakit lainnya (Halim, 2010 dalam Suryaningtyas, 2017).

2.3.2 Manfaat dan Aplikasi Mutakhir Mikrobiologi Molekuler dalam

Teknologi Budidaya

DNA merupakan asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun

jaringan organisme yang umumnya terletak di dalam inti sel (Prescott, 2012 dalam

Noviantari dan Khariri, 2020). DNA sebagai materi genetik yang menyimpan cetak

biru (blue print) semua karakter dan aktifitas sel, berperan penting dalam transfer

informasi genetik dari satu organisme ke organisme lainnya. Teknologi rekombinan

DNA yang disebut juga sebagai kloning gen atau kloning molekuler menjadi

landasan utama bagi pengembangan bioteknologi molekuler. Metode yang paling

umum digunakan dalam amplifikasi fragmen DNA spesifik adalah metode

Polymerase Chain Reaction atau PCR (Noviantari dan Khariri, 2020).

Teknologi budidaya semakin dikembangkan untuk memperoleh kualitas dan

kuantitas produk terbaik dalam memenuhi kebutuhan pasar. Selain fasilitas dan

sarana budidaya yang semakin canggih, manajemen budidaya perairan juga semakin

diperhatikan (Subasinghe et. al., 2009 dalam Noviantari dan Khariri, 2020). Untuk

mengatasi ketersediaan biota budidaya berkualitas, pendekatan kajian bioteknologi

molekuler mulai dilakukan (Penman, 2004 dalam Noviantari dan Khariri, 2020).

Kehadiran bioteknologi molekuler sebagai salah satu cabang dari ilmu biologi

9
semakin memacu berkembangnya kegiatan budidaya dengan mendasari temuan–

temuan berharga yang menjadi jawaban dalam permasalahan yang sebelumnya tidak

dapat diselesaikan dengan teknologi tradisional, khususnya di lingkup bidang hayati.

Informasi yang berhasil diungkap oleh ilmu ini dapat mendukung langkah-langkah

yang tepat dalam usaha budidaya meliputi pemuliaan benih unggul, percepatan

kematangan gonad, memperpendek waktu panen, peningkatan resistensi terhadap

patogen, pemberian pakan yang sesuai dan efisien serta percobaan manipulasi

ekspresi gen yang diinginkan untuk optimalisasi hasil akuakultur dengan lingkungan

yang terkontrol (Mair et al., 2007 dalam Noviantari dan Khariri, 2020).

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Mikrobiologi merupakan sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari

mengenai mikroorganisme yang bersifat mikroskopis dalam hal ini mencakup

peranannya dalam kehidupan di bumi.

2. Mikrobiologi molekuler merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari

hubungan antara struktur dan fungsi molekul-molekul hayati serta kontribusi

hubungan tersebut terhadap pelaksanaan dan pengendalian berbagai proses

biokimia

3. Manfaat dan aplikasi mutakhir mikrobiologi molekuler yang dibahas dalam

makalah ini adalah pada bidang kedokteran dan teknologi budidaya.

3.2 Saran

Untuk lebih memahami mengenai aplikasi dan manfaat mikrobiologi molekuler

disarankan untuk banyak membaca jurnal-jurnal terkini yang berhubungan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Noviantari, A., dan Khariri, 2020, Pemanfaatan Teknologi Biologi Sel dalam Dunia

Kedokteran Modern, Sinansis, 1(1): 1-7.

Rizqah, Z., Setyaningsih, M., dan Mayarni, M., 2019, Hubungan Pengetahuan

Mikrobiologi dengan Sikap Peduli terhadap Kesehatan pada Manusia

Pendidikan Biologi, Bioeduscieci, 3(1): 7-13.

Suryaningtyas, I.T., 2017, Aplikasi Bioteknologi Molekuler dalam Budidaya

Perairan, Oseana, 42(4): 13-24.

Susilowati, S.P., 2019, Kajian Sel dan Molekuler, CV.Pena Persada, Banyumas.

12

Anda mungkin juga menyukai