Anda di halaman 1dari 4

NAMA : WAHYU ARI SANDANA

NIM : C1G018181

PRODI : AGRIBISNIS

TUGAS 3

GENDER DAN PEMBANGUNAN

1. Perhatikan dan pikirkan permasalahan perempuan berdasrkan perspektif2


feminisme di atas
2. Dan lihat perbedaan-perbedaanya
3. Perpektif mana yg kalian cenderung ingin dukung?

JAWAB :

Macam-Macam Aliran Feminisme.

a. Feminis Liberal
Apa yang disebut sebagai Feminis Liberal ialah pandangan untuk
menempatkan perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh dan
individual. Aliran ini menyatakan bahwa kebebasan dan kesamaan berakar
pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik. Setiap
manusia demikian menurut mereka punya kapasitas untuk berpikir dan
bertindak secara rasional, begitu pula pada perempuan. Akar ketertindasan
dan keterbelakangan pada perempuan ialah karena disebabkan oleh
kesalahan perempuan itu sendiri. Perempuan harus mempersiapkan diri
agar mereka bisa bersaing di dunia dalam kerangka"persaingan bebas" dan
punya kedudukan setara dengan lelaki.
b. Feminimisme Radikal
Trend ini muncul sejak pertengahan tahun 70-an di mana aliran ini
menawarkan ideologi "perjuangan separatisme perempuan". Pada
sejarahnya, aliran ini muncul sebagai reaksi atas kultur seksisme atau
dominasi sosial berdasar jenis kelamin di Barat pada tahun
1960an,utamanya melawan kekerasan seksual danindustri pornografi.
Pemahaman penindasan laki-laki terhadap perempuan adalah satu fakta
dalam sistem masyarakat yang sekarang ada. Dan gerakan ini adalah
sesuai namanya yang "radikal".
c. Feminimisme Post Modern
Ide Posmo menurut anggapan mereka ialah ide yang anti absolut
dan anti otoritas, gagalnya modernitas dan pemilahan secara berbeda beda
tiap fenomena sosial karena penentangannya pada penguniversalan
pengetahuan ilmiah dan sejarah. Mereka berpendapat bahwa gender tidak
bermakna identitas atau struktur sosial.
d. Feminimisme Anarki
Feminisme Anarkisme lebih bersifat sebagai suatu paham politik
yang mencita-citakan masyarakat sosialis dan menganggap negara dan
laki-laki adalah sumber permasalahan yang sesegera mungkin harus
dihancurkan.
e. Feminimisme Sosial
Sebuah faham yang berpendapat"Tak Ada Sosialisme tanpa
Pembebasan Perempuan. Tak Ada Pembebasan Perempuan tanpa
Sosialisme". Feminisme sosialis berjuang untuk menghapuskan sistem
pemilikan. Lembaga perkawinan yang melegalisir pemilikan pria atas
harta dan pemilikan suami atas istri dihapuskan seperti ide Marx yang
mendinginkan suatu masyarakat tanpa kelas, tanpa pembedaan
gender.Dan lain sebagainya.

Dari beberapa perspektif tentang feminimisme tersebut saya lebih


cenderung mendukung prspektif Liberal dengan beberapa macam alasan karena
menurut saya, aliran feminis liberal yang berangkat dari teori struktural
fungsionalisme, muncul sebagai kritik terhadap teori politik liberal yang pada
umumnya menjunjung tinggi nilai otonomi, persamaan, nilai moral, dan
kebebasan individu, akan tetapi pada saat bersamaan juga dianggap
mendiskriminasi kaum perempuan. Asumsi dasar feminisme liberal adalah bahwa
kebebasan (freedom) dan kesamaan (equality) berakar pada rasionalitas dan
pemisahan antara dunia privat dan publik.

Dalam memperjuangkan persoalan masyarakat, menurut kerangka kerja


feminis liberal, fokusnya adalah pada ‘kesempatan yang sama dan hak yang sama’
bagi setiap individu, baik laki-laki maupun perempuan. Karenanya, penekanan
pada aliran ini adalah keadilan yang berasal dari sistem untuk memberikan
kesempatan dan hak yang sama. Lebih lanjut lagi, menurut aliran feminisme
liberal, jika sistem sudah benar, namun perempuan masih dalam keadaan
‘terbelakang’ atau ‘tertinggal’, maka hal tesebut disebabkan oleh ‘kesalahan
mereka sendiri’.

Setiap manusia sejatinya memiliki hak dan kesempatan yang sama entah
itu menjadi seorang pemimpin ataupun yang lainnya, tidak terkecuali bagi kaum
perempuan. Semuanya bisa saja terjadi bahkan banyak negara yang pernah
dipimpin oleh sosok perempuan termasuk Indonesia sendiri bahkan banyak juga
kepala daerah yang menjabat adalah sosok permpuan hebat yang mempunyai
kesempatan yang sama dengan yang lainnya. Pada persfektif feminimisme liberal
ini lebih menekankan bahwa perempuan itu bisa diberikan kesempatan dan hak
yang sama dengan laki laki tanpa adanya pembeda dari golongan ataupun yang
lainnya tergantung dari perempuan itu sendiri apakah mau berbuat sesuatu yang
dapay menjadikan dirinya berhak dan berkesempatan sama dengan yang lainnya
atau tidak sehingga dengan adanya perspektif liberal ini seharusnya memang
perempuan itu harus berani menunjukkan dirinya bahwa mereka itu bisa dengan
seperti orang yang lainnya.

Pandangan akan keadilan ini merupakan bentuk bahwa perspektif liberal


ini memang sangat bagus karena tidak memandang siapa dia dan dari mana
asalnya, karena yang terpenting adalah selama dia memiliki kemampuan dan
keterampilan yang bisa menjadi modal utamanya untuk memnunjukkan bahwa dia
memang berhak dan berkesempatan sama seperti para laki laki.

Di satu sisi, saya memang setuju dengan pemikiran aliran feminisme


liberal, namun di sisi lain, ada juga poin-poin yang tak saya setujui. Saya sepakat
bahwa dalam memperjuangkan persoalan masyarakat, harus dimulai dengan
‘kesempatan yang sama dan hak yang sama’ bagi setiap individu, baik laki-laki
maupun perempuan. Keadilan sistem adalah hal yang mutlak saya setujui. Status-
status dan peran-peran sosial harus didistribusikan secara merata pada laki-laki
dan perempuan. Semua orang harus diberi hak dan kesempatan yang sama untuk
mengenyam pendidikan dan berpartisipasi dalam ranah politik.

Kini perempuan telah mempunyai kekuatan dari segi pendidikan dan


pendapatan, dan perempuan harusterus menuntut persamaan haknya serta saatnya
kini perempuan bebas berkehendak tanpa tergantung pada lelaki.Feminisme
liberal mengusahakan untuk menyadarkan wanita bahwa mereka adalah golongan
tertindas. Pekerjaan yang dilakukan wanita di sektor domestik dikampanyekan
sebagai hal yangtidak produktif dan menempatkan wanita pada posisi sub-ordinat.
Budaya masyarakat Amerika yang materialistis, mengukur segala sesuatu dari
materi, dan individualissangat mendukung keberhasilanfeminisme. Wanita-wanita
tergiring keluar rumah, berkarier dengan bebas dan tidak tergantung lagi pada
pria.

Sampai hari ini sebagian kaum perempuan masih aktif dalam perjuangan
persamaan hak dengan kaum laki-laki atau yang lazim disebut kesetaraan gender.
Sebenarnya sebagian besar perempuan yang sedang berjuang itu adalah para
perempuan yang sudah "merdeka".Biasanya mereka itu dari kalangan Wanita
Karir yang sukses, punya prestasi, punya background pendidikan yang tinggi.
Dan mereka tetap giat berjuang atas nama semua perempuan yang masih
"terpasung/tidak memiliki hak setara dengan laki-laki/perempuan yang tertindas".
Oleh karena itu, dari beberapa alasan yang telah saya sampaikan saya lebih
cenderung mendukung persfektif feminimisme Liberal ini yang walaupun
memang ada beberapa kekurangan yang tidak seharusnya dilakukan tetapi hal hal
ini sudah cukup baik bahwa perempuan juga bisa dan mampu seperti laki laki
menunjukkan jati dirinya dihadapan orang lain dengan hak dan kesempatan yang
sama.

Anda mungkin juga menyukai