PENCAHAYAAN ARSITEKTURAL - Tugas01
PENCAHAYAAN ARSITEKTURAL - Tugas01
Disusun Oleh :
Wirda Safitri
22002031
Fakultas Teknik
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini sebagai tugas mingguan
Pencahayaan Arsitektural sebagai bahan pelajaran. Oleh karena itu, penyusun
sangat mengharapkan bimbingan, kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah berikutnya.
Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Elvina Sari
Taufiq, ST., M.PWyang telah memberikan tugas ini sehingga saya dapat
mengetahui lebih jelas tentang Pencahayaan dalam Arsitektur.
Wirda Safitri
Nim : 22002031
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BABA I PENDAHULUAN........................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................1
BAB IIPEMBAHASAN.............................................................................2
A. PENCAHAYAAN..........................................................................2
1. Pengertian Pencahayaan............................................................2
2. Macam-macam Pencahayaan....................................................2
3. Jenis Pencahayaan Ruangan......................................................3
B. ARSITEKTUR...............................................................................3
1. Pengertian Arsitektur ...............................................................3
2. Pengertian Asitektur Menurut Para Ahli ..................................4
C. PENCAHAYAAN DALAM ARSITEKTUR...............................5
1. Sistem Pencahayaan Bangunan.................................................5
2. Pentingnya Pencahayaan Arsitektur..........................................6
3. Bagaimana Cahaya Dan Arsitektur Bekerja Sama....................8
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BABII
PEMBAHASAN
A. PENCAHAYAAN
1. Pengertian Pencahayaan
2. Macam-macam Pencahayaan
a. Pencahayaan Umum adalah pencahayaan yang bertujuan untuk
menerangi secara keseluruhan. Lampu untuk penerangan umum initidak
2
memiliki cahaya yang fokus, cahaya bersinar ke segala arah dari
sumbernya tanpa ada halangan.
b. Pencahayaan Langsung (Directional) adalah pencahayaan yang
bertujuan hanya menerangi obyek area yang dituju saja. Lampu untuk
pencahayaan terarah ini memiliki sinar cahaya yang terfokus. Jenis-
jenis pencahayaan langsung ini seperti lampu-lampu yang diletakkan di
plafond (Ceiling) yang sering disebut “Downlight”. Posisi lampu
tertanam di plafond dan mengeluarkan cahaya sempit yang menyebar
ke arah lantai. Posisi sumber cahaya sengaja diletakkan agak
tersembunyi ke dalam plafond dan diberi reflektor yang dapat diarahkan
bisa untuk spot ke lantai atau ke dinding (Wall Washer). Lalu ada
lampu-lampu yang diletakkan di bawah (lantai atau tanah) yang sering
disebut “Uplight”. Lampu jenis Uplight ini biasanya digunakan untuk
menerangi lantai.
3. Jenis Pencahayaan Ruangan
a. Ambient lighting (Pencahayaan untuk menentukan suasana)
b. ask Lighting(Pencahayaan untuk membantu pekerjaan/aktivitas)
c. Task lighting ini juga berguna di kamar mandi dengan memasang
sconce (luminair hias dekoratif yang dipajang di dinding – berguna
untuk memberi pencahayaan yang menyeba).
d. Accent lighting (pencahayaan untuk mempertegas dekorasi/aksen)
B. ARSITEKTUR
1. Pengertian Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian
yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan
perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan,
3
desainperabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk pada hasil-hasil proses
perancangan tersebut.
4
bangunan. Arsitektur juga dapat merujuk kepada hasil proses
perancangan tersebut.
5
Sistem pencahayaan gabungan didapatkan dengan menambah sistem
pencahayaan setempat pada sistem pencahayaan merata, dengan armatur
yang dipasang di dekat tugas visual.
Sistem pencahayaan gabungan dianjurkan digunakan untuk :
1) Tugas visual yang memerlukan tingkat pencahayaan yang tinggi.
2) Memperlihatkan bentuk dan tekstur yang memerlukan cahaya datang dari
arah tertentu.
3) Pencahayaan merata terhalang, sehingga tidak dapat sampai pada tempat
yang terhalang tersebut.
4) Tingkat pencahayaan yang lebih tinggi diperlukan untuk orang tua atau
yang kemampuan penglihatannya sudah berkurang.
1) Estetika,
6
2) Fungsi, dan
3) Efisiensi.
Estetika adalah tempat desainer dan arsitek fokus pada emosional berdampak
pada keseimbangan pencahayaan dan arsitektur miliki pada penghuni.Di sinilah
desainer menentukan bagaimana mereka ingin orang merasakan ketika mereka
berjalan di sekitar sebuah ruang.Aspek ini sangat penting untuk ritel lokasi;
pencahayaan eksterior harus menarik konsumen masuk, dan pencahayaan interior
seharusnya membuat mereka takjub mereka berjalan melewati pintu-pintu selain
menunjukkan dari produk.
Aspek terakhir sangat penting di zaman sekarang gerakan bangunan hijau dan
keberlanjutan. Itu satu hal untuk membuat tata letak pencahayaan yang
7
menakjubkan, tetapi itu lain untuk membuat tata letak yang menakjubkan yang
juga sangat hemat energi. Ini bisa dilakukan dengan memastikan mayoritas cahaya
mencapai targetnya dan ada lebih sedikit cahaya yang terbuang. Mengurangi
jumlah cahaya yang terbuang akan membuat bangunan lebih efisien. Cara mudah
ini bisa dilakukan adalah menginstal LED bukannya pencahayaan neon. Karena
teknologi, ada lebih sedikit cahaya terbuang dengan LED daripada neon karena
sifat terarah dari LED.
8
Ketiga dan terakhir (khusus bangunan) terdiri dari museum, teater, kasino,
dll.Bangunan-bangunan ini sangat diandalkan suasana dan pengalaman yang
mereka bisa menyediakan.Mereka peduli dengan peningkatan penampilan ruang
arsitektur dan elemen.Ketika orang pergi ke teater untuk melihat drama atau
musik, mereka mengharapkan pengalaman bahkan sebelum pertunjukan dimulai.
Mereka ingin melihat lampu gantung yang indah menyambut mereka di lobi,
pencahayaan dinding tempat lilin mewah lorong ke kursi mereka, dan area di
sekitar panggung yang akan dinyalakan untuk menonjolkan patung, pilar dan fitur
arsitektur lainnya.
Gambar A
9
Batas horisontal dapat ditekankan oleh menerangi lantai dan langit-langit.Dengan
menyalakan lantai, benda dan permukaan pejalan kaki menyala.Ini sangat penting
dalam ruang gelap seperti bioskop dan klub malam.Ambient dan tingkat cahaya
aksen sangat rendah sehingga tidak cukup cahaya mencapai lantai, sehingga
membutuhkan lantai menyala (Gambar B).
Gambar B
Gambar C
10
Di ruangan yang penuh warna dan elemen arsitektur, terkadang sulit untuk
membuat area tertentu bertahan di luar.Cahaya dapat membantu mengatasi
masalah ini dengan membuatnya elemen-elemen itu lebih jelas.Taktik ini bisa jadi
digunakan untuk aplikasi pencahayaan interior dan eksterior.
11
pencahayaan dapat mempengaruhi cara orang merasakan dan bagaimana mereka
mengalami suatu ruang. Baik itu cahaya alami atau buatan, ini memungkinkan
kita untuk menghargai arsitektur dan perhatikan aspek yang mungkin tidak akan
kita lihat tanpa pencahayaan. Saat Anda berada di museum, gedung kantor,
perpustakaan, arena olahraga, dll. luangkan waktu sebentar untuk mengamati
pencahayaan dan bagaimana ia berinteraksi dan menambahkan nilai untuk
arsitektur.
12
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
AR Riandito.2013. http://e-journal.uajy.ac.id/375/2/1MTA00017.pdf
Lindsey, Jack L. (1991). Applied Illumination Engineering. Lilburn, Georgia:
The Fairmont Press, Inc. ISBN 978-0-88173-060-9.
Fetters, John L. (1997). The Handbook of Lighting Surveys & Audits.CRC
Press.ISBN 978-0-8493-9972-5.
Guo, Xin; Houser, Kevin W. (2004). "A review of colour rendering indices and
their application to commercial light sources".Lighting Research and
Technology.36 (3): 183–199. doi:10.1191/1365782804li112oa.
Merga.23Agustus2012 http://www.channelighting.com/pencahayaan/
Gamal Thabroni01-Oktober-2019https://serupa.id/arsitektur-pengertian-fungsi-
unsur-tugas-pendapat-ahli/
Adminsigmat.April 3, 2017.https://jakartaarsitek.co.id/pentingnya-pencahayaan-
arsitektur/
14