Ra Mei Ekawati
Ra Mei Ekawati
Disusun Oleh:
NIP : 198705042019032012
Telah disetujui
Pembimbing Mentor
LEMBAR PENGESAHAN
Penguji,
KATA PENGANTAR
Selesainya rancangan aktualisasi ini tak lepas dari bimbingan dan dukungan
dari pihak-pihak lain. Pada lembar ini, penulis sampaikan rasa terima kasih tiada
terkira kepada:
1. Dr. Agus Istiqlal,S.H.,M.H. selaku Bupati Pesisir Barat yang telah memberikan
kesempatan untuk mengikuti latihan dasar.
2. Hi. Kherlani, S.E, M.M, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Daerah yang telah memberikan pelayanan sebaik-baiknya selama penulis
menempuh latihan dasar di Hotel Sahid Badar Lampung.
3. Bapak Soeyanto, S.IP., GDA., MSi. selaku pembimbing penulis yang telah
memberikan bimbingan dalam penyusunan rancangan aktualisasi.
4. Herlin Aria Winanda, M. Pd. selaku Kepala UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 1
Bangkunat Belimbing sekaligus mentor yang telah memberikan izin dan
mendukung pelaksanaan aktualisasi;
5. Dra. Sri Irianti selaku penguji dalam pelaksanaan aktualisasi ini;
6. Seluruh jajaran BKPSDM Provinsi Lampung dan BKPSDM Kabupaten Pesisir Barat
yang mendukung kegiatan ini sehingga terlaksana dengan baik;
7. Bapak dan Ibu Widyaiswara BKPSDM Lampung, yang telah banyak membantu baik
secara langsung maupun tidak langsung demi kelancaran penulisan laporan ini;
8. Orang tua, Suami, dan anak-anak yang tak pernah lelah memberikan dukungan
dan motivasi pada penulis;
9. Seluruh panitia penyelenggara Diklatsar CPNS Golongan III Provinsi Lampung;
10. Rekan-rekan seperjuangan peserta Diklatsar CPNS Golongan III angkatan XXXI
se Provinsi Lampung tahun anggaran 2019; dan
11. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan rencana aktualisasi ini masih banyak
kekurangan sehingga penulis mengharap kritik dan saran demi penyempurnaan
kegiatan aktualisasi selanjutnya.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi dan Penetapan Core Issue ................................................... 3
C. Kerangka Konsep ................................................................................. 5
D. Tujuan dan Manfaat ............................................................................. 7
E. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah pekerjaan yang sangat mulia. yang tidak hanya memberikan bekal
materi kepada peserta didiknya, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai moral dalam
setiap proses KBMnya. Saya sangat menghormati guru dan bercita-cita menjadi
seorang guru. Selepas saya lulus dari kuliah S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia dan Daerah di Universitas Lampung, saya bekerja di sebuah instansi
bidang pendidikan sebagai tenaga pengajar. Tahun 2018 saya mencoba peruntungan
baru dengan mendaftar sebagai CPNS Kabupaten Pesisir Barat. Alhamdulillah saya
diterima dan saat ini saya mengabdi menjadi guru di SMP N 1 Bangkunat Belimbing.
Ternyata menjadi seorang ASN tidak hanya lulus tes dalam ajang tes CPNS tetapi
masih harus ada tahapan lagi yaitu Pelatihan Dasar (Latsar) untuk bisa diangkat atau
disahkan menjadi seorang PNS. Dalam Latsar tersebut saya dibimbing dan dibina
untuk menjadi seorang ASN yang beraneka (Akuntabel, Nasionalis, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi). Tentunya hal ini harus diterapkan di tempat saya
mengabdi yaitu di SMP N 1 Bangkunat Belimbing.
Sebagai tugas akhir dalam kegiatan Latsar yaitu membuat sebuah Rancangan
Aktualisasi yang diangkat berdasarkan isu yang ada di sekolah tempat saya
mengabdi. Adapun isu yang saya angkat untuk dijadikan rancangan aktualisasi yaitu
“Rendahnya Tingkat Kesantunan Peserta didik terhadap Guru”. Kemudian
saya rumuskan menjadi sebuah gagasan yang nantinya bisa digunakan untuk
memecahkan isu tersebut, yaitu “Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Melalui
Kegiatan Menulis Puisi dengan Media Video Klip Lagu “Helau Ni Khik
Bakhong” pada Peserta didik Kelas VIII SMPN 1 Bangkunat Belimbing”.
Kesantunan merupakan hal yang penting untuk dimiliki setiap individu. Sebab
sikap santun merupakan unsur penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan
menunjukkan sikap santun, seseorang dapat dihargai dan disenangi dengan
keberadaannya sebagai makhluk sosial dimanapun tempat ia berada. Guru memiliki
peran penting dalam membangun sikap santun kepada setiap anak didiknya. Sebagai
seorang guru saya tergerak untuk dapat mengubah sikap Kesantunan peserta didik
terhadap guru yang terbilang cukup rendah di sekolah. Perilaku santun atau
Kesantunan seseorang tercermin dari bahasa yang mereka pergunakan.
Selain itu, sebagai seorang ASN saya memiliki tugas pokok yang terangkum dalam
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 yang mengatur tentang fungsi ASN (Aparatur
Sipil Negara), yaitu 1) pelaksana kebijakan publik; 2) pelayan publik; 3) perekat dan
pemersatu bangsa yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik (masyarakat). Untuk mewujudkan itu
diperlukan ASN yang profesional, yaitu ASN yang mampu memenuhi standar
kompetensi sehingga tugas dan fungsinya dapat dilaksanakan dengan efektif dan
efesien.
Hal ini yang menjadi latar belakang rancangan aktualisasi agar peserta Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil di UPTD SMP Negeri 1 Bangkunat Belimbing dapat
memahami nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi (ANEKA) dan peran-peran ASN, yaitu Pelayanan Publik, Manajemen
ASN, dan Whole of Government, serta dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
tersebut sesuai dengan indikator serta dapat menerapkannya.
Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan kegiatan belajar peserta didik. Isu yang
didapatkan, yaitu sebagai berikut.
1. Pemahaman ejaan bahasa Indonesia peserta didik rendah.
2. Kesantunan peserta didik terhadap guru rendah.
3. Kemampuan menulis peserta didik rendah.
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu. Analisis ini
dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Tidak semua isu bisa
dikategorikan menjadi isu aktual sehingga perlu dilakukan analisis kriteria isu. Alat
analisis kriteria isu menggunakan alat analisis AKPL (Aktual, Kekhalayakan,
Problematika, Kelayakan) sedangkan untuk menentukan kualitas isu menggunakan
alat analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Dari ketiga isu tersebut dilakukan analisis lanjutan untuk menentukan kualitas isu
dengan analisis USG. Indikator USG, antara lain sebagai berikut.
1. Urgency adalah seberapa mendesak itu harus dibahas, dikaitkan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan
masalah yang menyebabkan isu tadi.
2. Seriousness adalah seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul jika isu tersebut tidak dipecahkan.
3. Growth adalah seberapa besar kemungkinan isu tersebut berkembang jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
Kriteria
N U S G Rangkin
Isu Total
o. (1- (1- (1- g
5) 5) 5)
Pemahaman Ejaan Bahasa
1. 3 5 4 12 III
Indonesia Peserta Didik Rendah
Kesantunan Peserta Didik
2. 5 5 5 15 I
Terhadap Guru Rendah
Kemampuan Menulis Peserta
3. 4 4 5 13 II
Didik Rendah
Berdasarkan kualitas isu dengan alat analisis USG tersebut, maka isu utama yang
sekiranya perlu dicarikan solusinya ialah Kesantunan Peserta Didik Terhadap Guru
Rendah. Gagasan yang diusulkan untuk menyelesaikan masalah tersebut ialah
Meningkatkan Kesantunan Berbahasa Melalui Kegiatan Menulis Puisi
dengan Media Video Klip Lagu “Helau Ni Khik Bakhong” pada Peserta didik
Kelas VIII SMPN 1 Bangkunat Belimbing.
2. Keterampilan Menulis
Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis keterampilan berbahasa yang
harus dikuasai peserta didik. Keterampilan menulis adalah kegiatan menuangkan ide,
gagasan, perasaan, dalam bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca
dapat memahami isi tulisan tersebut dengan baik.
3. Puisi
Puisi merupakan suatu karya sastra yang berasal dari ungkapan atau curahan hari
penyair dengan bahasa yang indah di mana di dalamnya mengandung makna, irama,
rima, matra, dan bait. Puisi adalah bagian dari pembelajaran sastra. Jika dihayati,
sastra sangat penting bagi peserta didik dalam upaya pengembangan rasa, cipta,
dan karsa. Sebab fungsi utama sastra adalah sebagai penghalus budi, peningkatan
rasa kemanusiaan dan kepedulian sosial, penumbuhan apresiasi budaya, dan
penyalur gagasan, imajinasi dan ekspresi secara kreatif dan konstruktif.
4. Media Pembelajaran
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemampuan atau keterampilan peserta didik sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar dalam bentuk buku, film, video, dan
sebagainya. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung
dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup
penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media,
komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi
juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal.
2. Manfaat
a. Bagi Pemerintah
Membantu pemerintah Kabupaten Pesisir Barat untuk meningkatkan
pembangunan masyarakat melalui penyelenggaraan pendidikan yang
prima.
b. Bagi Instansi
Membantu mewujudkan Visi dan Misi serta menjadi bahan evaluasi UPTD
SMP Negeri 1 Bangkunat Belimbing.
BAB II
PROFIL ORGANISASI DAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
APARATUR SIPIL NEGARA
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
SMP Negeri 1 Bangkunat Belimbing, beralamat di Jalan Lintas Barat Pemangku
Bandar Jaya Pekon Penyandingan, Kecamatan Bangkunat Kabupaten Pesisir Barat,
Provinsi Lampung, tahun berdiri 2003 yang memiliki luas tanah 8860 M2 dengan sk
pendirian nomor 201120401008.
SMP Negeri 1 Bangkunat Belimbing Kabupaten Pesisir Barat berdiri di atas
tanah dari pemerintah, karena merupakan salah satu sekolah negeri yang berada di
wilayah Kecamatan Bangkunat Kabupaten Pesisir Barat. Keberadaannya didirikan
berdasarkan keinginan dan kebutuhan masyarakat lingkungan dan pamong setempat
untuk bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan yang berlandaskan satu
keinginan untuk maju bersama.
Sejak tahun 2003 Sekolah SMP Negeri 1 Bangkunat Belimbing telah eksis
dalam meningkatkan mutu pendidikan yang berpola pada kegiatan Belajar Mengajar
Aktif. Eksistensi Sekolah SMP Negeri 1 Bangkunat Belimbing semakin tumbuh setelah
guru-gurunya dan Kepala Sekolahnya diberikan penataran-penataran dan pelatihan-
pelatihan, baik diselenggarakan di tingkat kecamatan, tingkat Kabupaten maupun
tingkat Propinsi.
Kondisi saat ini, eksistensi Sekolah SMP Negeri 1 Bangkunat Belimbing terus
maju dan berkembang. Hal demikian karena jumlah KK di wilayah desa
Penyandingan Kecamatan Bangkunat sudah sangat ramai dan berdekatan dengan
rumah warga. Hal demikian yang membuat jumlah siswa di SMP Negeri 1 Bangkunat
Belimbing semakin bertambah banyak. Adapun jumlah seluruh siswa SMP Negeri 1
Bangkunat Belimbing yaitu 357 siswa, dengan rincian kelas VII berjumlah 117 siswa,
kelas VIII berjumlah 120 Siswa, kelas IX berjumlah 120 Siswa. Sementara jumlah
seluruh guru di SMP Negeri 1 Bangkunat Belimbing saat ini adalah 35 orang, dengan
rincian 7 orang guru tetap (PNS), 7 orang guru (CPNS), dan 21 orang guru kontak
(honorer). Sedangkan sarana gedung yang dimiliki SMP Negeri 1 Bangkunat
Belimbing yaitu terdiri dari 2 ruang kantor, 12 ruang kelas, 1 perpustakaan, 1
Laboraturium MIPA, 1 perumahan milik Kepala Sekolah, 1 Perumahan penjaga
sekolah dan 10 WC siswa dan 5 WC guru.
Visi SMP Negeri 1 Bangkunat Belimbing adalah “Meningkat dalam mutu, santun
dalam berperilaku, iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa”.
Misi SMP Negeri 1 Bangkunat Belimbing
Nilai-nilai Organisasi
Adapun nilai yang terkandung dalam organisasi adalah sebagai berikut.
1. Nilai Keimanan
2. Nilai Ketaqwaan
3. Nilai Kebersihan
4. Nilai Keindahan
5. Nilai Kecerdasan
6. Nilai Kepribadian
7. Nilai Akhlak Mulia
8. Nilai Keterampilan
9. Nilai Berbudaya 5 S
3. Struktur/Susunan Organisasi
Dalam melaksanakan tugas dan jabatan seorang guru tidak akan terlepas dari
aturan-aturan. Salah satunya Permediknas No. 35 Tahun 2010 yang berisi tentang
petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya maka
tugas dan jabatan sebagai guru Mata Pelajaran SMP Negeri 1 Bangkunat Belimbing
memiliki rincian sebagai berikut :
Tugas tambahan:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok, atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas mengacu pada
harapan implisit atau eksplisit bahwa keputusan atau tindakan seseorang akan di
evaluasi oleh pihak lain dan hasil evaluasinya dapat berupa reward dan punishment.
Akuntabilitas yang dilakukan oleh ASN akan teruji ketika ASN tersebut mengalami
permasalahan dalam transparansi dan akses informasi, penyalahgunaan
kewenangan, penggunaan sumber daya milik Negara, dan konflik kepentingan.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens 2007 dalam Kusumasari et al.
2015), yaitu:
a. untuk menyediakan kontrok demokratis (peran demokratis);
b. untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional);
c. untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedang dalam arti luas, nasionalisme
merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus
menghormati bangsa lain. Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang
memuliakan kemanusiaan universal dengan menjunjung tinggi persaudaraan,
perdamaian, dan keadilan antar umat manusia.
Pentingnya peran PNS sebagai salah satu pemersatu bangsa, secara implisit
disebutkan dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas, prinsip, nilai dasar, dan kode etik
dan kode perilaku, dimana dalam pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa asas-asas dalam
penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN ada 13, salah satu di antaranya
asas persatuan dan kesatuan. Hal ini berarti, seorang PNS atau ASN dalam
menjalankan tugas-tugasnya senantiasa mengutamakan dan mementingkan
persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus
disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan
negara di atas segalanya. PNS dalam menjalankan tugas dan fungsinya harus
berpegang pada prinsip adil dan netrai. Netral dalam artian tidak memihak kepada
salah satu kelompok atau golongan yang ada. Sedangkan adil, berarti PNS dalam
melaksanakan tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus objektif, jujur,
dan transparan.
3. Etika Publik
Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai "the dicipline
dealing with what is good and bad and with moral duty and obligation”. Secara lebih
spesifik Collins Cobuild (1990:480) mendefinisikan etika sebagai "an idea or moral
belief that influences the behaviour, attitudes and philosophy of life of a group of
people". Oleh karena itu, konsep etika sering digunakan sinonim dengan moral.
Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan hidup yang baik bersama dan
untuk orang lain di dalam institusi yang adil. Dengan demikian, etika lebih dipahami
sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana
melakukan yang baik atau benar sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk
melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Selain itu ada tiga fokus
utama dalam pelayanan publik, yaitu:
a. pelayanan publik yang berkualitas dan relevan;
b. sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang
pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi; dan
c. modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.
4. Komitmen Mutu
Sesungguhnya konsep mutu berkembang seiring dengan berubahnya
paradigma organisasi terkait pemuasan kebutuhan manusia, yang semula lebih
berorientasi pada terpenuhinya jumlah (kuantitas) produk sesuai permintaan, dan
kini, ketika aneka ragam hasil produksi telah membanjiri pasar, maka kepuasan
konsumen lebih dititik beratkan pada aspek mutu (kualitas) produk. Mutu sudah
menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan
menjaga kredibilitas institusi. Banyak definisi mutu yang dikemukakan oleh para ahli.
Goetsch and Davis (2006: 5) berpendapat bahwa belum ada definisi mutu yang
dapat diterima secara universal, namun mereka telah merumuskan pengertian mutu
sebagai berikut “Quality is a dynamic state associated with products, services,
people, processes, and environments that meets or exceeds expectation.” Menurut
definisi yang dirumuskan Goetsch dan Davis, mutu merupakan suatu kondisi dinamis
berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau
bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna. Komitmen mutu terkait dengan
efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu.Menurut Yunarsih dan Taufiq (2015) terdapat
enam pilar komitmen mutu, yaitu sebagai berikut.
Prinsip yang terkandung dalam komitmen mutu antara lain efektivitas, efisiensi,
menjaga mutu, dan inovasi. Prinsip tersebut menjadi dasar dalam melaksanakan
kegiatan terkait implementasi nilai komitmen mutu.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin, yaitu Corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan
sebagai kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang
luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi
dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Setiap negara mempunyai undang-undang yang berbeda terkait dengan TIN DAK PI
DANA KORUPSI . Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001, terdapat 7 kelompok
tindak pidana korupsi yang terdiri dari:
a. kerugian keuangan negara,
b. suap-menyuap,
c. pemerasan,
d. perbuatan curang,
e. penggelapan dalam jabatan,
f. benturan kepentingan dalam pengadaan, dan
g. gratifikasi.
Semua jenis tersebut merupakan delik-delik yang diadopsi dari KUHP (pasal 1
Ayat 1 Sub c UU No.3/71). Indikator-indikator yang dapat mencerminkan anti
korupsi, sebagai berikut :
a. kejujuran,
b. peduli,
c. mandiri,
d. disiplin,
e. tanggung jawab,
f. kerja keras,
g. sederhana,
h. berani, dan
i. adil.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman. Berdasarkan UU No. 5
Tahun 2014 tentang ASN menjelaskan bahwa pegawai ASN terbagi atas: 1) Pegawai
Negeri Sipil (ASN); 2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK);
Selanjutnya ASN memiliki fungsi sebagai berikut:
a. pelaksana kebijakan publik;
b. pelayanan publik; dan
c. perekat dan pemersatu bangsa.
Sementara itu, ASN juga bertugas untuk:
a. melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;
b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. mempererat persatuan dan kesatuan NKRI.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan
oleh Instansi Pemerintah di Pusat dan Daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam
bentuk barang dan/atau jasa dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sementara
menurut UU No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik dijelaskan bahwa
pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga negara dan penduduk atas barang dan jasa yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
3. Whole of Government
Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya koiaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalm ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
WOG dapat juga disebut sebagai pendekatan integrasi, yakni pendekatan yang
melibatkan sejumlah kelembagaan terkait dengan urusan-urusan yang relevan. WOG
memiliki kata kunci yang dapat menjadi indikator. Kata kunci tersebut antara lain
yaitu sebagai berikut.
WOG
Koordinasi antara
atasan dan bawahan
merupakan bentuk
kolaborasi.
Manajemen ASN
Koordinasi perencanaan
kegiatan dengan kepala
sekolah merupakan
bentuk perencanaan
demi terlaksananya
kegiatan dengan tujuan
yang ingin dicapai. Hal
ini sesuai dengan peran
Keterkaitan Konstribusi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Output/ Hasil Organisasi
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi
ASN sebagai perencana
tugas umum
pemerintahan.
Pelayan Publik
Koordinasi dengan
kepala sekolah ialah
bentuk penyelenggaraan
pelayanan publik yang
melibatkan pihak lain
untuk merencanakan
suatu kegiatan.
2 Merancang 1. Mengisi RPP Akuntabilitas Membantu Merancang rencana
Rencana Identitas Perancangan RPP dibuat mewujudkan Misi pelaksanaan
Pelaksanaan Sekolah, dengan benar sesuai Kabupaten Pesisir pembelajaran dapat
Pembelajaran Identitas Mata dengan pedoman Barat untuk mempermudah
Pelajaran, penyusunan RPP dan meningkatkan pendidik dalam
Kelas/Semeste persetujuan atasan pembangunan pembelajaran untuk
r, Materi sehingga dapat masyarakat melalui mencapai tujuan
Keterkaitan Konstribusi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Output/ Hasil Organisasi
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi
Pokok, dan dipertanggung- penyelenggaraan pembelajaran
Alokasi Waktu jawabkan. pendidikan yang dengan baik. Hal ini
2. Mencantumka Nasionalisme prima. mendukung
n Kompetensi Dilaksanakan dengan mewujudkan misi
Inti, penuh semangat untuk sekolah untuk
Kompetensi kepentingan peserta mewujudkan
Dasar, dan didik. kurikulum yang
Indikator memenuhi dan
Etika Publik
Pencapaian sesuai dengan
Perancangan RPP secara
Kompetensi standar.
professional sesuai
3. Mencantumka
dengan prinsip keahlian.
n Tujuan
Pembelajaran
4. Mencantumka
Komitmen Mutu
n Materi
Dilaksanakan secara
Pembelajaran
efektif dan efisien
5. Memilih
menggunakan inovasi
Metode
Keterkaitan Konstribusi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Output/ Hasil Organisasi
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi
pembelajaran. model pembelajaran
6. Memilih Media,
Anti Korupsi
Alat, dan
Dikerjakan secara
Sumber
mandiri.
Belajar
7. Menyusun
WOG
Langkah-
Koordinasi antara
Langkah
atasan dan bawahan
Pembelajaran
dalam pembuatan
8. Menyusun
rancangan
Penilaian
pembelajaran
Pembelajaran
merupakan bentuk
kolaborasi.
Manajemen ASN
Pembuatan RPP
merupakan salah satu
kebijakan pemerintah
dalam Kurikulum 2013.
Keterkaitan Konstribusi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Output/ Hasil Organisasi
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi
Hal ini berarti
melaksanakan kebijakan
publik.
Pelayan Publik
Perencanaan
pembelajaran
merupakan bentuk
prinsip pelayanan publik,
yaitu efektif dan efisien
yang berarti usaha
untuk mewujudkan
ketercapaian
pembelajaran, dan
akuntabel yang berarti
dapat dipertanggung-
jawabkan dalam bentuk
kegiatan pembelajaran
Keterkaitan Konstribusi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Output/ Hasil Organisasi
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi
yang diimplementasikan.
3. Menyiapkan 1. Mengunduh Media Akuntabilitas Membantu Penggunaan media
Media Video Klip video klip lagu Pembelajaran Media yang dibuat dapat mewujudkan Misi pembelajaran dapat
Lagu “Helau Ni “Helau Ni Khik berupa video klip dipertanggungjawabkan Kabupaten Pesisir mempermudah
Khik Bakhong” Bakhong” dari lagu “Helau Ni karena sesuai dengan Barat untuk pendidik dalam
Youtube. Khik Bakhong” kepentingan peserta meningkatkan menyampaikan
2. Menyiapkan didik. pembangunan materi pembelajaran
video tersebut masyarakat melalui dan juga memotivasi
Nasionalisme
menjadi media penyelenggaraan peserta didik untuk
Dilaksanakan dengan
pembelajaran. pendidikan yang lebih tertarik
penuh semangat untuk
prima. mengikuti proses
kepentingan peserta
KBM. Hal ini
didik.
mendukung
Etika Publik
mewujudkan misi
Dilaksanakan sebagai
sekolah untuk
wujud dari memberikan
peningkatan
pelayan publik yang
kualifikasi dan
berdaya guna.
profesionalisme
Keterkaitan Konstribusi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Output/ Hasil Organisasi
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi
Komitmen Mutu pendidik dan tenaga
Berkomitmen melakukan pendidik.
yang terbaik sesuai
dengan materi
pembelajaran.
Anti Korupsi
Media dibuat dengan
melestarikan budaya
Kabupaten pesisir Barat.
WOG
Pembuatan media
berkonsultasi dengan
guru bahasa Indonesia
lain di sekolah yang
merupakan kolaborasi.
Keterkaitan Konstribusi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Output/ Hasil Organisasi
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi
Manajemen ASN
Penggunaan Media
pembelajaran
merupakan salah satu
kebijakan pemerintah
dalam Kurikulum 2013.
Hal ini berarti pendidik
melaksanakan kebijakan
publik.
Pelayanan Publik
Penggunaan media
video klip lagu “Helau Ni
Khik Bakhong” ialah
media yang mudah di
dapat.
4 Menyusun Alat 1. Menentukan Lembar Soal Akuntabilitas Menyusun soal Menyusun soal
Keterkaitan Konstribusi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Output/ Hasil Organisasi
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi
Ukur Tujuan Tes Soal yang dibuat dapat dapat secara berkolaborasi
Pembelajaran 2. Menentukan dipertanggungjawabkan mempermudah dengan guru lain
Jenis dan karena sesuai dengan pendidik mengukur dapat
Bentuk Soal kepentingan peserta kemampuan dan menumbuhkan
3. Menulis Butir didik. hasil belajar kerjasama dan
Soal peserta didik. Hal solidaritas sesuai
Nasionalisme
4. Merakit Soal ini mendukung misi dengan misi sekolah
Dilaksanakan dengan
Menjadi sekolah untuk yakni mewujudkan
penuh semangat untuk
Perangkat Tes meningkatkan berbagai variasi dan
kepentingan peserta
kemampuan teknik penilaian.
didik.
profesionalisme
Etika Publik
pendidik dan
Dilaksanakan sebagai
pegawai.
wujud dari memberikan
pelayan publik yang
berdaya guna.
Komitmen Mutu
Berkomitmen melakukan
Keterkaitan Konstribusi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Output/ Hasil Organisasi
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi
yang terbaik sesuai
dengan materi
pembelajaran.
Anti Korupsi
Media dibuat dengan
melestarikan lagu yang
berasal dari daerah
kabupaten Pesisir Barat.
WOG
Pembuatan soal
berkonsultasi dengan
guru bahasa Indonesia
lain di sekolah yang
merupakan kolaborasi.
Manajemen ASN
Pembuatan soal
Keterkaitan Konstribusi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Output/ Hasil Organisasi
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi
merupakan salah satu
kebijakan pemerintah
dalam Kurikulum 2013.
Hal ini berarti pendidik
melaksanakan kebijakan
publik.
Pelayanan Publik
Pembuatan soal bersifat
efektif dan efisien guna
mewujudkan tujuan
pembelajaran.
5 Melaksanakan Melaksanakan 1. Pemahaman Akuntabilitas Membantu Melaksanakan
Kegiatan Pembelajaran siswa tentang Pembelajaran mewujudkan Misi kegiatan
Pembelajaran Sesuai dengan RPP kesantunan dilaksanakan dengan Kabupaten Pesisir pembelajaran
Menulis Puisi 1. Memberikan bahasa dan benar sesuai rencana Barat untuk merupakan
Keterkaitan Konstribusi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Output/ Hasil Organisasi
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi
dengan media salam prilaku. yang telah disetujui meningkatkan implementasi
video klip lagu pembukaan 2. Puisi hasil atasan sehingga dapat pembangunan pendidik setelah
“Helau Ni Khik dan Memeriksa karya siswa dipertanggung- masyarakat melalui membuat rancangan
Bakhong”. Kehadiran 3. Dokumen jawabkan. penyelenggaraan pembelajaran. Media
Peserta Didik Kegiatan pendidikan yang video klip lagu
Nasionalisme
2. Meminta Salah prima. “Helau Ni Khik
Bersikap adil dan tidak
Satu Peserta Bakhong”
membeda- bedakan
Didik untuk diharapkan dapat
latar belakang suku dan
Memimpin membantu peserta
agama peserta didik.
Penyanyian didik belajar lebih
Etika Publik
Lagu Indonesia aktif dan kondusif.
Sopan dan ramah
Raya Hal ini mendukung
kepada seluruh peserta
3. Menyampaikan misi sekolah untuk
didik.
Tujuan mewujudkan
Pembelajaran penyediaan sarana
Komitmen Mutu
4. Melakukan dan prasarana yang
Dilaksanakan secara
Tanya Jawab ideal.
efektif dan efisien
terkait Materi
menggunakan inovasi
Keterkaitan Konstribusi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Output/ Hasil Organisasi
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi
yang akan media pembelajaran.
Dipelajari
Anti Korupsi
5. Memberikan
Tidak mengurangi atau
pemahaman
menambah
tentang
waktu yang disetujui
kesantunan
atasan.
kepada guru
6. Menayangkan
WOG
video klip
Kegiatan pembelajaran
“Helau Ni Khik
melibat berbagai macam
Bakhong”
kegiatan yang
7. Pendidik
melibatkan kolaborasi
Menjelaskan
antara pendidik dan
Materi
peserta didik.
8. Pendidik
Bersama Pelayanan Publik
Peserta Didik Kegiatan Pembelajaran
Melakukan melibatkan seluruh
Keterkaitan Konstribusi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Output/ Hasil Organisasi
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi
Refleksi siswa artinya tidak
9. Pendidik diskriminatif.
Memberikan
Manajemen ASN
Soal pada
Kegiatan pembelajaran
Peserta Didik
melibatkan partisipasi
untuk
seluruh peserta didik
Mengukur
untuk saling bekerja
Kemampuan
sama yang berarti
Hasil
memenuhi tugas ASN
Belajarnya
sebagai perekat
pemersatu bangsa.
6 Membuat 1. Menyiapkan 1. Dokumen Hasil Akuntabilitas Membantu Evaluasi dan laporan
Evaluasi dan soal yang Pengisian Soal Data laporan dapat mewujudkan Misi pelaksanaan
Laporan Sudah Diisi Peserta Didik dipertanggungjawabkan Kabupaten pembelajaran
Pelaksanaan oleh Peserta 2. Dokumen Hasil Lampung Tengah membantu pendidik
Nasionalisme
Pembelajaran Didik Analisis Belajar untuk untuk mengetahui
Dilakukan dengan
2. Menganalisis Peserta Didik meningkatkan tingkat pemahaman
sungguh-sungguh demi
Hasil Belajar 3. Buku Harian pembangunan peserta didik dan
Keterkaitan Konstribusi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Output/ Hasil Organisasi
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi
Peserta Didik Peserta Didik kepentingan peserta masyarakat melalui meningkatkan
3. Melaksanakan Selama 3 Kali didik. penyelenggaraan kualitas mengajar di
Evaluasi Pertemuan pen-didikan yang kelas pada
Etika Publik
Kegiatan 4. Dokumen Hasil prima. pembelajaran
Evaluasi dilakukan
Pembelajaran Evaluasi berikutnya. Hal ini
dengan profesional dan
4. Melaporkan Kegiatan mendukung misi
tidak memihak antara
Hasil Belajar sekolah untuk
peserta didik yang satu
Peserta Didik menganalisis hasil
dengan yang satu.
Pada Atasan ujian peserta didik
dan meningkatkan
Komitmen Mutu
kemampuan
Laporan dibuat dengan
profesionalisme
efektif dan efisien.
pendidik dan
pegawai.
Anti Korupsi
Menghindari segala
bentuk kecurangan data
evaluasi kegiatan.
Keterkaitan Konstribusi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Output/ Hasil Organisasi
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi
WOG
Kegiatan evaluasi dan
pelaporan kegiatan
pembelajaran dilaporkan
pada kepala sekolah
yang berarti bentuk
kolaborasi antara
pendidik dan kepala
sekolah.
Pelayanan Publik
Evaluasi dan laporan
kegiatan pembelajaran
dilaporkan secara
transparan baik kepada
peserta didik maupun
kepala sekolah.
Keterkaitan Konstribusi
Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata Terhadap Visi
No Kegiatan Output/ Hasil Organisasi
Kegiatan Pelatihan Misi Organisasi
Manajemen ASN
Evaluasi dan pelaporan
pembelajaran
merupakan salah satu
petunjuk teknis
fungsional guru yang
berarti telah
melaksanakan kebijakan
publik.
B. Jadwal Kegiatan
OKTOBER NOVEMBER
NO. KEGIATAN
2 3 4 5 1 2 3 4
Melakukan koordinasi dengan Kepala UPTD
2.
Menyiapkan Media Video Klip Lagu “Helau Ni
3. Khik Bakhong”
Menyusun Alat Ukur Pembelajaran
4.
Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran Menulis
6. Pembelajaran
PENUTUP
UU No. 20 tahun 2003 Bab I. Pasal 1 No.1 tentang Sistem Pendidikan Nasional.