Anda di halaman 1dari 2

NAMA : FIFI DEVIANTI

NIM : E712011037
PRODI : 1B-RMIK

1. Jelaskan bahwa sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan yang organis atau kesatuan
yang bulat dan utuh
2. Jelaskan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjiwai pembukaan dan
pasal-pasal
3. Uraikan secara garis besar tentang pendapat Prof. DR. Notonegoro tentang “nilai” dalam
hubungannya dengan pengertian nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
4. Sebutkan pendekatan dalam pengamalan Pancasila
5. Sebutkan peranan Pancasila dalam tata kehidupan bermasyarakat berbangsa dan
bernegara

JAWAB :
1. Tiap-tiap sila Pancasila mempunyai tempatnya sendiri, tidak dapat dipindahkan tata urutannya
karena sila-sila Pancasila merupakan satu rangkaian kesatuan yang utuh dan bulat artinya sila-
sila Pancasila tidak dapat digeser-geser atau dibolak balik. Rumusan sila-sila Pancasila
sebagai acuan dasar bagi bangsa Indonesia untuk melaksanakan kehidupannya sehari-hari
maupun dalam kehidupan ketatanegaraan adalah rumusan yang tercantum dalam alinea
keempat pembukaan UUD 1945.
Masing-masing sila pancasila menjiwai sila lainnya, karena keseluruhan sila dalam
Pancasila merupakan satu kesatuan yang organis, utuh dan bulat dan hal ini dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa meliputi dan menjiwai sila kedua, ketiga,
keempat dan kelima
b. Sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab meliputi dan menjiwai sila kesatu,
ketiga, keempat dan kelima.
c. Sila ke tiga Persatuan Indonesia meliputi dan menjiwai sila pertama, kedua, keempat,
dan kelima
d. Sila keempat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan meliputi dan menjiwai sila pertama, kedua, ketiga dan
kelima
e. Sila kelima Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesiameliputi dan menjiwai sila
pertama, kedua, ketiga, dan keempat.

2. Bukti nilai-nilai Pancasila di pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal :

 Pancasila sebagai dasar negara, ini berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila itu dijadikan dasar dan pedoman dalam mengatur tata kehidupan bernegara
sebagaimana yang diatur oleh UUD 1945. Untuk kepentingan kegiatan praktis
operasional diatur dalam UU No. 10 tahun 2004 mengenai tata urutan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, ditegaskan bahwa UUD 1945 menempati tata
urutan yang tertinggi dari peraturan perundangan yang berlaku.
 Falsafah Pancasila yang abstrak tercermin dalam pembukaan UUD 1945 merupakan
uraian terperinci dari Proklamasi 17 Agustus 1945 yang dijiwai Pancasila,
 Pancasila yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan suatu kebulatan
yang utuh yang tidak dapat dipisahkan.
 Jiwa Pancasila yang abstrak tercetus menjadi Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945, dan tercermin dalam pokok-pokok yang terkandung dalam pembukaan UUD
1945.
 Undang-undang Dasar 1945 menciptakan pokok-pokok pikiran yaitu pancasila yang
terkandung dalam pembukaan dalam pasal-pasalnya. Ini berarti pasal-pasal UUD
1945 merupakan penjelmaan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945 sebagai perwujudan dari jiwa Pancasila.
 Penafsiran sila-sila Pancasila harus bersumber dan berdasarkan Pembukaan dan
pasal-pasal UUD 1945.

3. Prof. Dr. Notonegoro, membagi nilai menjadi 3 yakni :


1) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.
2) Nilai vital, yaitu sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan
dan aktivitas.
3) Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. Dibedakan
atas 4 macam yakni :
a. Nilai kebenaran yang bersumber pada unsur akal manusia
b. Nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa indah manusia
c. Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kodrat manusia
( manusia dalam segala dimensinya )
d. Nilai religius yang merupakan nilai Ketuhanan, kerohanian yang tinggi dan
mutlak. Nilai religius ini bersumber pada kepercayaan/ keyakinan manusia

4. Pendekatan dalam pengamalan Pancasila :


 Pendekatan Historis (sejarah)
 Pendekatan Yuridis Konstitusional
 Pendekatan Filosofis

5. Peran Pancasila dalam tata kehidupan bangsa Indonesia :


 Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
 Sebagai kepribadian Bangsa Indonesia
 Sebagai sumber dari segala sumber Hukum Negara
 Sebagai cita-cita dan tujuan Bangsa Indonesia
 Sebagai falsafah hidup yang mempersatukan Bangsa Indonesia
 Sebagai perjanjian luhur Bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara

Anda mungkin juga menyukai