Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI PADA PENGGUNA ASUHAN

DOSEN PENGAMPUN:

Aulia Rahman.,S.Kep.,Ns.,M.Kep

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

DINDA APRIYANI 205140049


LULU DIAN KUSUMA NINGRUM 205140051
MEISHE SENDI FATIKA 205140146
RARENA SANI SALTI SYEH FITRI 205140052
PUTRI LARANTIKA 205140047
TYA SOLPANI 205140050
MD SUHEL RANOW 205140053
NOVAN THIO FADLIM 205140054

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena dengan ridho-Nya jugalah, kami dapat
menyusun serta dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul " DAMPAK
TEKNOLOGI INFORMASI PADA PENGGUNA ASUHAN".  

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Sistem Informasi
Teknologi Keperawatan Makalah dengan ini kami susun untuk memenuhi kebutuhan bahan
bacaan (literatur) dan nilai tugas mata kuliah SIK kami mengucapkan terimakasih kepada
anggota kelompok 1 serta pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari, meskipun kami telah berusaha dengan sebaik-baiknya dalam


menyelesaikan makalah ini. Tetapi, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan.

Bandar Lampung,19 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................I

KATA PENGANTAR........................................................................II

DAFTAR ISI.....................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN....................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................2

2.1Pengertian Dampak Teknologi Pada Pengguna Asuhan..................2


2.2 Dampak Negatif Teknologi Pada Pengguna Asuhan......................2
2.3 Dampak Positif Teknologi Pada Pengguna Asuhan........................3
2.4 Keuntungan Utama Dokumentasi Berbasis Komputer...................3
2.5 Dokumentasi Yang Dipakai Sekarang ...........................................4
2.6 Manfaat Teknologi Informasi Pada Pengguna Asuhan……………5

BAB III PENUTUP.............................................................................5

3.1 Kesimpulan......................................................................................5
3.2 Saran................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era teknologi informasi sekarang ini yang sangat pesat adalah salah satunya
dibidang kesehatan. Dalam bidang kesehatan diharapkan dapat memberi informasi yang
dibutuhkan oleh pelayanan kesehatan yang akurat, relevan dan terintegrasi.Sistem informasi
manajemen merupakan sebuah sistem informasi yang terpadu untuk menyajikan informasi
guna mendukung fungsi operasional, manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi.

Berdasarkan Sistem Informasi dan Komunikasi Nasional (SIKNAS)ONLINE yang


menjadi dasar Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)dan peraturan pemerintah
Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan
dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan
pengembangan sistem laporan informasi kesehatan.

Kegiatan pencatatan yang dilakukan perawat secara manual membutuhkan waktu yang
cukup lama, sedangkan jika menggunakan sistem informasi asuhan keperawatan lebih efisien
karena sistem yang dibuat mempunyai konsep pengisian secara checklist. Selain itu, dapat
menghasilkan data dan laporan yang akurat.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan Asuhan Keperawatan?

2.Bagaimana rancangan sistem informasi Pencatatan Asuhan Keperwatan Berbasis


Elektronik?

1.3 Tujuan

Mengetahui arti asuhan keperawatan serta rancangan sistem informasi Pencatatan Asuhan
Keperwatan Berbasis Elektronik. Manfaat asuhan keperawatan adalah memberikan pedoman
dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga keperawatan dalam memecahkan
masalah klien melalui asuhan keperawatan.
BAB II

PEMBAHASAN

DAMPAK TEKNOLOGI INFORMASI PADA PENGGUNA ASUHAN


KEPERAWATAN

2.1 PENGERTIAN DAMPAK TEKNOLOGI PADA PENGGUNA ASUHAN


KEPERAWATAN

Pemanfaatan teknologi akan semakin meningkat seiring dengan perkembangan


kebutuhan manusia. Perkembangan teknologi mempunyai peran penting terhadap kehidupan
manusia termasuk di dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan. Perawat sebagai salah satu
tenaga kesehatan yang ikut serta berperan dalam pelayanan kesehatan merasakan dampaknya.
Perkembangan teknologi informasi khususnya internet memberi peluang kepada masyarakat
untuk meningkatkan pemahaman tentang salah satu persoalan penting yang dihadapi sehari
hari yaitu kesehatan. Peningkatan pemahaman tentang kesehatan ini dapat membawa
pengaruh yang sangat besar terhadap cara pandang masyarakat terhadap kebiasaan hidup
sehari-hari yang dapat memberikan dampak terhadap kesehatan manusia. Sebagai contoh
konsumsi makanan yang menyehatkan dan penjelasan berbagai alternatif bahan obat-obatan
yang dapat membantu mengobati penyakit yang sedang diderita.

Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut


menentukan menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara
keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan yang ada, dimana keperawatan
memberikan konstribusi yang unik terhadap bentuk pelayanan kesehatan sebagai satu
kesatuan yang relatif, berkelanjutan, koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu
profesii menekankan kepada bentuk pelayanan professional yang sesuai dengan standart
dengan memperhatikan kaidah etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat
diterima oleh masyarakat dengan baik.

Dalam melaksanakan praktik keperawatan, tentunya perawat berhadapan dengan


berbagai macam kondisi klien. Pengalaman merawat klien ditatanan klinik menjadi sebuah
pengalaman berharga sebagai bekal dalam menjalankan pelayanan keperawatan yang
professional. Namun hal itu tentu tidak cukup, karena kondisi klien, pengetahuan klien yang
meningkat, dan mudahnya akses informasi melalui teknologi informasi yang saat ini
berkembang pesat, menutut  perawat untuk juga mengembangkan diri untuk meningkatkan
profesionalis.
2.2 DAMPAK NEGATIF TEKNOLOGI PADA PENGGUNA ASUHAN
KEPERAWATAN

Adapun dampak negatif teknologi dalam kinerja keperawatan :

1.  Dikhawatirkan akan adanya penurunan proses berpikir kritis dari perawat tersebut,
karena   informasi yang didapat mudah untuk diakses.
2. Dimungkinkan pula terjadi penurunan kepekaan antara perawat yang satu dengan
yang lain ataupun antara perawat dengan klien. Karena segala sesuatu dapat dilakukan
secara online (misaltele-health), tanpa harus tatap muka.
3. Keterbatasan kapasitas penyimpanan data
4. Kemungkinan bisa terjadi gangguan teknis (disebabkan virus dan factor lainnya)
5. Tentunya dokumentasi keperawatan berbasis komputer juga mempunyai kelemahan,
diantaranya adalah kemampuan perawat dalam melaksanakan proses keperawatan dan
keterampilan perawat menggunakan computer.

2.3 DAMPAK POSITIF TEKNOLOGI PADA PENGGUNA ASUHAN


KEPERAWATAN

Dampak Positif Teknologi Informasi:

1.      Peningkatan mutu pelayanan

Dengan adanya internet, akan mempermudah dalam mencari informasi sehingga


memungkinkan bagi perawat untuk senantiasa mengupdate keilmuan melalui internet dengan
mengakses berbagai perkembangan ilmu pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan
bidang pelayanan keperawatan.

Selain itu, perawat sebagai salah satu bagian dari tenaga kesehatan yang meliputi
pelayanan terhadap masyarakat mulai dari tahap promotif, preventif, ceratif sampai
rehabilitative. Dengan adanya akses internet yang mudah digunakan oleh siapa saja, maka
perawat bisa menggunakan media internet sebagai promosi kesehata yang bisa efektif dan
bisa diakses oleh siapapun.
2.      Perkembangan ilmu pengetahuan

Menjalankan praktik keperawatan di ruang perawatan berdasarkan evidence based


menjadi sebuah tuntutan karena hal ini merupakan upaya signifikan dalam memperbaiki
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada efektifitas biaya dan manfaat (cost-benefit
effectiveness).

Menurut sebuah studi meta-analysis terhadap berbagai laporan penelitian keperawatan


yang dilakukan oleh Heater, Beckker, dan Olson (1988), menjumpai bahwa pasien yang
mendapatkan intervensi keperawatan bersumber dari riset memiliki luaran yang lebih baik
bila dibandingkan dengan pasien yang hanya mendapatkan intervensi standar. Praktik
pelayanan kesehatan yang berdasarkan fakta empiris (evidence based practice) bertujuan
untuk memberikan cara menurut fakta terbaik dari riset yang diaplikasikan secara hati-hati
dan bijaksana dalam tindakan preventif, pendeteksian, maupun pelayanan kesehatan.

3.      Pengembangan pelayanan keperawatan

Tuntutan pelayanan keperawatan yang profesional dari masyarakat menuntut perawat


untuk mengupdate pengetahuannya dan menjalankan asuhan keperawatan berdasarkan
evidence based. Perawat yang bekerja di ruangan mempunyai keterbatasan waktu untuk bisa
mengakses evidence based tersebut.  Beberapa artikel tentang akses internet ditempat kerja
menunjukkan bahwa adanya akses internet akan membantu perawat dalam
mengakses evidence based walau adanya keterbatasan waktu karena mereka dapat
melakukannya dengan cepat. Hal ini akan membantu perawat meningkatkan kepercayaan
diri, ketrampilan dalam memberi asuhan dan memperoleh informasi dari beberapa rekan dari
belahan dunia lainnya.

4.      Sarana perpustakaan

Selain hal-hal tersebut diatas, Internet juga menyediakan fasilitas Perpustaakan Online,
yang berupa kumpulan-kumpulan Web sites dari perpustakaan kelas dunia. Dalam Situs ini
kita dapat memperoleh buku-buku yang dapat kita baca secara online maupun offline (setelah
kita download terlebih dulu) secara gratis, buku-buku tersebut mulai dari kesehatan,
ensiklopedia, Novel, Iptek, dan sebagainya.
2.4 KEUNTUNGAN UTAMA DOKUMENTASI BERBASIS KOMPUTER

1. Sedangkan menurut Holmes (2003,dalam Sitorus 2006), terdapat keuntungan


utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:Standarisisasi: terdapat pelaporan
data klinik yang standar, mudah dan cepat diketahui.

2. Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan


waktu perawat dalam        memberikan asuhan keperawatan.

3. Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik dari


pasien dalam satu lokasi. Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari
dokumentasi klinis. Namun, dokumentasi proses keperawatan sering kurang
berkualitas. Untuk meningkatkan dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan
oleh perawat maka perlu diterapkan sistem infomasi keperawatan dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan.

Ada harapan tinggi bahwa komputer dapat mendukung dalam dokumentasi


keperawatan akan membantu meningkatkan kualitas dokumentasi. Namun dengan
diterapkannya komputerisasi di rumah sakit juga perlu diimbangi oleh kemampuan
perawat dalam mengoperasionalkan komputer.

4. Untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam penggunaan komputer maka


perawat telah menyoroti kebutuhan untuk pelatihan dalam penggunaan teknologi
informasi, dan penilaian kritis penting untuk profesional perawat (Docker, et
all.,2003).
2.5 DOKUMENTASI YANG DIPAKAI SEKARANG OLEH INDONESIA YAITU
BERBASIS KERTAS

Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi keperawatan yang
berbasis kertas. Namun pada kenyataannya sering ditemukan bahwa proses tersebut tidak
terintegrasi ke dalam dokumentasi keperawatan. Sering kita menemukan dokumentasi yang
kurang lengkap, alasannya antara lain perlu waktu yang banyak, kualitas catatan berbasis
kertas masih rendah dan pemanfaatan dokumentasi masih terbatas dari proses keperawatan.

Masalah-masalah ini menyebabkan upaya untuk mendukung proses keperawatan


dengan sistem berbasis komputer untuk mengurangi beban perawat dalam dokumentasi.
Penerapan sistem informasi keperawatan dalam dokumentasi asuhan keperawatan bertujuan
untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Dokumentasi
yang berbasis komputer selain meningkatkan kualitas juga memungkinkan penggunaan
kembali data keperawatan untuk manajemen keperawatan dan penelitian keperawatan.

Hal ini seperti yang terdapat dalam hasil penelitian dari Mueller, et all.2006 yang
menyatakan bahwa kualitas dokumentasi keperawatan semakin meningkat dengan
diterapkannya Quality of Nursing Diagnoses, Interventions, and Outcomes (Q-DIO).
Penelitian ini mendukung penggunaan Q-DIO dalam mengevaluasi dokumentasi keperawatan
diagnosis, intervensi, dan hasil asuhan keperawatan.

Berdasarkan hal tersebut maka untuk meningkatkan kualitas dokumentasi, perawat


membutuhkan dukungan melalui pendidikan agar mengetahui langkah-langkah untuk
menghubungkan diagnosa dengan intervensi, spesifik ke etiologi diidentifikasi, dan untuk
mengidentifikasi hasil asuhan keperawatan. Adanya peningkatan dokumentasi tersebut
membuktikan bahwa dengan diterapkannya Q-DIO dapat berguna sebagai alat audit
dokumentasi keperawatan dan harus dikembangkan sebagai fitur terintegrasi secara
elektronik (Mueller, et all.2006).
2.6 MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI PADA PENGGUNAAN ASUHA
KEPERAWATAN

Selain itu adapun pengaruh dari teknologi telenursing yaitu aplikasi telenursingdapat


diterapkan di rumah, rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Telepon
triase dan home care berkembang sangat pesat dalam aplikasi telenursing. Di dalam home
care perawat menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah,
glukosa darah, respirasi dan berat badan melalui internet.

Melalui system interaktif video, pasien contact on-call perawat setiap waktu untuk


menyusun video konsultasi ke alamat sesuai dengan masalah, sebagai contoh bagaimana
mengganti baju, memberikan injeksi insulin atau diskusi tentang sesak nafas. Secara khusus
sangat membantu untuk anak kecil dan dewasa dengan penyakit kronik dan kelemahan
khususnya dengan penyakit kardiopulmoner.

Telenursing membantu pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif di dalam


perawatan, khususnya dalam management penyakit kronis. Hal ini juga mendorong perawat
menyiapkan informasi yang akurat dan memberikan dukungan secara online. Kontinuitas
perawatan dapat ditingkatkan dengan menganjurkan sering kontak antara pemberi pelayanan
kesehatan maupun keperawatan dengan individu pasien dan keluarganya.
BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2012. Kelebihan Dan Kekurangan Komputerisasi Dalam Praktek Keperawatan.


(dalam         http://anaaqeelah.blogspot.com/2012/01/kelebihan-dan-kekurangan-
komputerisasi.html). Diakses tanggal 13 September 2013 (10:30)

Anomim.2011. Makalah Sistem Teknologi Informasi Kesehatan dan Keperawatan.


(dalam http://haqee44.wordpress.com/2011/10/21/makalah-sistem-teknologi-informasi-
kesehatan-dan-keperawatan/). Diakses tanggal 13 September 2013 (10:56)

Anonim.2012.TeknologiInformasiDanKomunikasi  (dalam http://muhyusuf90.wordpress.com
/2012/10/24/teknologi-informasi-dan-komunikasi/). Diakses tanggal 13 September 2013
( 10:05)

Sulisnadewi. Dampak Teknologi Informasi Dalam Meningkatkan Patient Safety Dan Kualitas


Pelayanan Keperawatan.(dalam http://www.fik.ui.ac.id). Diakses tanggal 13 September 2013
(11:15)

Anda mungkin juga menyukai