Week 4/ Sesi 5
Ekonomi Kapitalis adalah paham yang mengagungkan proses meraih keuntungan dan
mengakumulasi keuntungan ke dalam modal secara terus-menerus/ atau bersifat individual,
sedangkan Ekonomi Sosialis adalah sistem ekonomi yang mengutamakan kemakmuran
masyarakat secara merata yang diatur langsung oleh pemerintah. Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi
sosialis itu sendiri berjalan beriringan.
Uraikan dalam bentuk makalah argumentasi mengenai sistem ekonomi yang lebih baik
diantara kedua sistem ekonomi tersebut?
Ketentuan:
1. Makalah Argumentasi 5 halaman (Times New Roman, Spasi 1,5, font 12)
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah dengan tepat waktu. Makalah yang berjudul Sistem
Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Sosialis.
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai sarana untuk mengetahui tentang sistem
ekonomi yang lebih baik diantara Sistem Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Sosialis. Selain itu,
Makalah ini juga merupakan sarana untuk menyelesaikan soal Tugas Kelompok ke 2. Oleh
karena itu saya menyampaikan terimakasih kepada:
1. Bapak Rudy Kodirun, S.E., M.M selaku Primary Instructor
2. Ibu Rosmayenti selaku Secondary Instructor
Kami sadar bahwa Makalah ini jauh dari sempurna oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan
Makalah ini.
Penyusun
Kata Pengantar............................................................................................................................ i
Daftar Isi...................................................................................................................................... ii
Bab 1 Pendahuluan..................................................................................................................... iii
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................................... 2
Bab 2 Pembahasan..................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis........................................................................... 3
2.2 Pengertian Sistem Ekonomi Sosialis………………………………………………….. 4
2.3 Ciri-ciri Sistem Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Sosialis…………………………… 6
2.4 Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Sosialis itu Sendiri Berjalan Beriringan…………… 6
Bab 3 Penutup............................................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 8
3.2 Saran ………………………………………………………………………………… 8
Daftar Pustaka........................................................................................................................... 9
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam sejarah kehidupan manusia kehidupan manusia berkembang berbagai sistem
ekonomi. Sistem ekonomi merupakan cara yang ditempuh untuk memenuhi kebutuhan hidup
dengan memanfaatkan sumberdaya yang terbatas. Ada yang dinamakan sistem ekonomi
kapitalis, merupakan sebuah sistem ekonomi yang lahir dan berkembang di Eropa. Sistem
ekonomi ini bersifat individualisme dalam arti memberikan kebebasan yang seluas-luasnya atas
kepemilikan individu. Sistem ekonomi kapitalis juga berusaha memisahkan kehidupan ekonomi
dengan kehidupan beragama. Sehingga tidak ada peran agama dalam mengatur kehidupan
ekonomi manusia. Dalam perjalanannya sistem ekonomi kapitalis menimbulkan jurang pemisah
antara orang kaya dengan orang miskin. Orang kaya yang banyak modal menjadi semakin kaya,
sedangkan orang miskin semakin tidak berdaya.
Sistem ekonomi sosialis muncul di akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 sebagai reaksi
dari perubahan ekonomi dan sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri. Revolusi industri ini
memang memberikan keberkahan buat para pemilik pabrik pada saat itu, tetapi di lain pihak para
pekerja justru malah semakin miskin. Pada tahun 1840-an, istilah komunisme mulai muncul
untuk menyebut sayap kiri yang militan dari Paham sosialisme. Istilah ini biasanya dirujukkan
kepada tulisan Etiene Cabet dengan teori-teorinya tentang kepemilikan umum. Istilah ini
kemudian digunakan oleh Karl Marx dan Friedrich Engelsuntuk menggambarkan pergerakan
yang membela perjuangan kelas dan mengaruskan revolusi untuk menciptakan sebuah
masyarakat kerjasama (society of cooperation). Karl Marx adalah anak dari pasangan Hirschel
and Henrietta Marx. Ia lahir di Trier, Germany, tahun 1818. Marx mencita-citakan masyarakat
tanpa kelas. Teori Dialektika materialisme menjadi metode baku yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut.
kemuka, Lenin telah meletakkan dasar-dasar pemerintahan komunis dengan tangan besinya.
Semangat perlawanan ala Lenin juga diikuti oleh rezim-rezim komunis lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis.
2. Apa Pengertian Sistem Ekonomi Sosialis.
3. Bagaimana ciri-ciri Sistem Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Sosialis.
4. Bagaiman Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Sosialis itu sendiri berjalan beriringan.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian Sistem Ekonomi Kapitalis.
2. Mengetahui pengertian Sistem Ekonomi Sosialis.
3. Mengetahui ciri-ciri Sistem Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Sosialis.
4. Mengetahui Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Sosialis itu berjalan beriringan.
Pengaturan atas para pelaku bisnis secara mikro sebenarnya dapat dikategorikan sebagai
aplikasi etika bisnis. Sebagaimana kita ketahui di dalam sistem ekonomi kapitalis, hak individu
menjadi cukup dominan hingga pencapaian tujuan individu sering berlawanan dengan tujuan
sosial, yakni kemakmuran secara merata di masyarakat. Di siniah sebenarnya di butuhkan
pengaturan yang mendukung terciptanya suatu alokasi sumber daya ekonomi secara adil dan
merata pada berbagai pemilik sumber daya ekonomi.
Dalam sistem ekonomi kapitalis, alokasi daya ekonomi menjadi tidak dapat otimal bagi
masyarakat karena adanya ketimpangan yang makin menajam antara kelompok usaha besar
dengan kelompok usaha kecil dan menengah. Hal ini dipicu oleh karakter yang khas di dalam
sistem ekonomi kapitalis, yaitu: semangat bersaing antara pelaku ekonomi sangat tinggi dan
kebersamaan sosial menjadi lemah di antara pelaku ekonomi dalam masyarakat.
Nilai moral (persaudaraan, kerja sama saling membantu, kasih sayang dan kemurahan
hati) menjadi kering di dalam sistem ekonomi kapitalis ini. Ingat latar belakang munculnya
undang-undang antitrust, justru perekonomian Amerika Serikat sangat didominasi para kapitalis
yang sangat rakus, kurang manusiawi dan melindas begitu saja pada unit-unit ekonomi yang
lebih kecil.
Dalam sistem ekonomi kapitalis, setiap individu mementingkan diri sendiri daripada
masyarakat. Padahal prinsip-prinsip pengelolaan bisnis yang lebih profesional justru harus
memperhatikan kepentingan pihak-pihak terkait dan saling mendukung untuk bermitra kerja
dengan lingkungannya. Jadi prinsip mengutamakan kepentingan diri sendiri di dalam sistem
ekonomi kapitalis tidak dapat dibenarkan oleh etika bisnis. Aplikasi sistem ekonomi Kapitalis
justru mengalami reformasi atau penyesuaian yang cenderungan mengacu pada aplikasi etika
bisnis yang profesional.
2.2 Pengertian Sistem Ekonomi Sosialis
Pengertian Sistem Ekonomi Sosialis adalah sistem ekonomi yang mengutamakan
kemakmuran masyarakat secara merata yang diatur langsung oleh pemerintah, individu tidak
BUSS6048 – International Business-R2
berhak dalam kepemilikan atas harta benda atau kekayaan serta penggunaannya. Kepemilikan atas
harta dan kekayaan sepenuhnya berada pada negara. Dalam sistem ekonomi sosialis, kepemilikan
harta benda ditentukan oleh negara. Dengan demikian hak individu terhadap sesuatu harta dan
kekayaan hanya menerima sejumlah keperluan yang ditentukan oleh negara. Oleh karena itu,
segala aktivitas produksi dan distribusi ditentukan oleh negara.
Dalam sistem ekonomi sosialis, kebersamaan sosial dan ekonomi masyarakat sepenuhnya
diatur secara penuh oleh negara. Manusia secara individu merupakan bagian dari sosial dan secara
keseluruhan dari manusia ini melakat kebersamaan dalam produksi dan ekonomi untuk mencapai
kemakmuran dan kesejahteraan bersama secara lebih meluas. Pada sistem ekonomi sosialis terlihat
hak-hak individu benar-benar dibatasi dan tidak terdapat kesempatan yang maksimal atau layak
optimal bagi masyarakat untuk berkreasi dan untuk mengadakan kegiatan produksi di masyarakat.
Akses kepada sosial dalam sistem ini sangat kuat dan segala kebutuhan dan keinginan masyarakat
atas suatu barang atau jasa dikontrol dan diatur serta dikendalikan oleh negara.
Prinsip etika bisnis sistem ekonomi sosialis, sebenarnya bertujuan secara umum sesuai
dengan tujuan etika bisnis yang memang cukup berat dan mengutamakan tercapainya tujuan
kesejahteraan masyarakat banyak dan secara kolektif tujuan kesejahteraan itu ingin dicapai secara
ideal atau harmonis. Akan tetapi dalam aplikasinya sistem ekonomi sosialis justru menimbulkan
distorsi-distorsi dalam alokasi sumber daya ekonomi secara maksimal bagi masyarakat luas. Hal
ini terjadi akibat para individu tidak dapat secara optimal untuk mengembangkan diri dan
kehilangan semangat dan gairah untuk meningkatkan produktivitasnya. Dengan demikian,di dalam
sistem ekonomi sosialis, individu di dalam masyakat kurang bergairah dalam menjalankan
profesionalismenya karena kepuasan yang diterimakan oleh negara tidak layak dan penuh
pembatasan yang diperlukan oleh negara kepada mereka.
Atas dasar kerangka sistem ekonomi sosialis ini jelas menimbulkan degradasi atau
penurunan produktivitas, semangat profesionalisme masyarakat kurang tercipta dan hak-hak
individu sangat dibatasi sehingga dalam masyarakat tidak tercipta semangat optimalisasi dan
maksimalisasi penggunaan sumber daya ekonomi yang tersedia di masyarakat. Di sinilah distorsi
itu tercipta. Etika bisnis dalam hal ini jelas tidak mengarah seperti ini. Keadilan dan alokasi sumber
daya secara optimal tidak mesti dikendalikan secara ketat oleh negara yang oleh sistem ekonomi
BUSS6048 – International Business-R2
sosialis terkesan membelenggu produktivitas sumber daya ekonomi. Justru etika bisnis
menekankan produktivitas yang tinggi dengan pemberian alokasi sumber daya ekonomi secara adil
dan layak bagi yang pantas menerima sesuai dengan prestasi dan peran yang dilakukan oleh
masing-masing pemilik sumber daya ekonomi.
2.3 Ciri-ciri Sistem Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Sosialis
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Kapitalis:
a. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar.
b. Alat Produksi berada pada di tangan perorangan.
c. Pemerintah Tidak dapat campur tangan terhadap kegiatan ekonomi.
d. Adanya persaingan Bebas di dalam pasar.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis:
a. Kegiatan Ekonomi Diatur oleh pemerintah.
b. Alat-alat produksi dikuasai oleh Negara.
c. Tidak ada kebebasan warga negara untuk mengatur kegiatan perusahaan.
d. Lebih mengutamakan kebersamaan.
Dari ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis dan ekonomi sosialis saja kita dapat melihat
perbandingan dari kedua sistem ekonomi tersebut, di mana ekonomi kapitalis hanya mementingkan
individu saja tetapi ekonomi sosial lebih mementingkan kepentingan masyarakat. Dan sifat dari
kedua sistem ekonomi tersebut juga berbeda.
2.4 Ekonomi Kapitalis dan Ekonomi Sosialis itu Sendiri Berjalan Beriringan
Kemunculan Sistem Ekonomi Sosialis dianggap terlalu ekstrim karena mengharuskan
pengambilalihan kekayaan individu menjadi kekayaan negara. Oleh karena itu ditempuh jalan
tengah yang menyatukan kebaikan Sistem Ekonomi Kapitalis dan Sistem Ekonomi Sosialis. John
Maynard Keynes memunculkan pemikiran bahwa selain mendatangkan manfaat, Kapitalisme
juga memunculkan ekses yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, negara berfungsi mengatasi
ekses berupa pengangguran dan ketidakmerataan distribusi pendapatan. Sistem ekonomi gagasan
Keynes, yang dikenal sebagai Sistem Ekonomi Campuran, telah melahirkan negara kesejahteraan
seperti yang dipraktikkan negara-negara Eropa Barat saat ini. Welfare State adalah suatu negara
BUSS6048 – International Business-R2
yang ingin menciptakan demokrasi seluas-luasnya seperti kesempatan mendapatkan lapangan
pekerjaan, penguasaan teknologi, pendidikan dan sebagainya. Negara memiliki kewajiban
menanggulangi penyebab kemiskinan struktural yang menghalangi kelompok-kelompok tertentu
masuk ke dalam pasar. Tindakan yang dilakukan negara dapat dikelompokkan menjadi tiga hal:
a. Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang dan jasa yang digunakan untuk operasional
negara. Dalam hal-hal tertentu, tindakan ini dilakukan untuk mendistribusikan pendapatan.
b. Penarikan pajak, biasanya yang dikenakan pajak progresif sehingga semakin besar kekayaan
seseorang maka semakin besar pula harta yang diberikan kepada negara. Pajak ini digunakan
untuk melakukan tindakan yang ketiga.
c. Subsidi diberikan kepada para pihak yang membutuhkan sehingga kemiskinan struktural
dapat diselesaikan dan distribusi pendapatan dapat terjadi
3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan-kekurangan maka dari itu, penulis
mengharapkan semoga para pembaca bisa memberikan masukan kepada penulis. Apabila ada
saran atau kritik yang ingin disampaikan, silakan sampaikan kepada kami. Semoga makalah ini
dipergunakan sebaik-baiknya.