Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Falah

NIM : 21/PN/479840/17336

Sumberdaya Perikanan Indonesia

Usaha penangkapan ikan terbagi menjadi tiga poin penting.Yaitu memiliki


waktu yang cepat dalam menghasilkan,jenis ikan tergantung pada musim dan alat
yang digunakan,dan tidak memerlukan biaya dan waktu pemeliharaan/biaya
rehabilitasi.Namun hal tersebut memiliki kekurangan,antara lain sangat bergantung
pada musim,produksi tidak pasti,jenis dan ukuran ikan tidak dapat ditentukan dan
memerlukan pengawasan/pengamanan dan konservasi serta rehabilitasi.

Potensi sumber daya ikan terbesar di Indonesia adalah ikan pelagis kecil
dengan hasil 3.6 juta ton.Disusul dengan ikan pelagis besar dengan produksi 1,65
juta ton,ikan demersial dengan 1.36 juta ton,ikan karang dengan 0,145 juta
ton,udang penaid dengan 0,094 juta ton,cumi-cumi dengan 0,0283 juta ton dan
lobster dengan 0,0048 juta ton.

Perikanan tangkap di laut memiliki potensi lestari sebesar 73 ton/tahun


(Komnas Kajiskan,2013).Untuk jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah 5,8
juta ton/tahun atau 80% dari MSY.Menurut data tahun 2013,tangkapan sekarang
sudah mencapai 5,4 juta ton dan tersisa 0,4 juta ton.Namun Indonesia masih
memiliki peluang pengembangan kurang lebih 0,4 juta ton/tahun.Untuk
penangkapan total (laut dan darat) adalah 5,863 ton.

Pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan dibagi menjadi 3


faktor,yaitu input,proses produksi dan output.Input disini meliputi capital dan
teknologi.Proses produksi dibagi menjadi 2 macam,yaitu sumberdaya yang dapat
diperbarui dan sumberdaya yang tidak dapat diperbarui.Dan yang terakhir adalah
output yang terbagi menjadi 2 macam,yaitu untuk konsumsi dalam negeri,dan
konsumsi luar negeri/ekspor.
Ada beberapa cara untuk merevitalisasi.Sebelumnya,revatilisasi adalah
suatu kegiatan untuk menghidupkan kembali suatu hal yang telah
terbedrdaya.Contohnya adalah merubah mind set paradigma pembangunan
nasional dari orientasi teritorial ke laut,membangun sarana dan prasarana umum
bidang kelautan dan perikanan,menyiapan SDM dalam bidang kelautan dan
perikanan,dan pengembangan iptek kelautan dan perikanan.

Potensi perikanan tangkap air tawar dapat dikelompokkan menjadi


dua,yaitu perairan umum dan perairan budidaya.Definisi perairan umum adalah
perairan darat yang yang bersifat terbuka untuk umum atau bisa disebut open
access.Contohnya adalah sungai,rawa,danau dan waduk. Luas perairan umum
Indonesia = 13,7 juta ha (Sarnita, et.al., 1993) dengan potensi produksi lestari
(MSY) = 900.000 ton/th (Djajadiredja, et.al., 1982).Sedangkan tingkat
pemanfaatannya adalah 400.000 ton atau 45% pada tahun 2001.

Lalu bagaimana cara mengatur penangkapan agar lestari?Caranya adalah

• Menentukan jumlah unit usaha atau jumlah perahu atau kapal


• Menentukan jumlah dan jenis alat tangkap yang akan digunakan
• Mengatur perijinan
• Menetapkan daerah reservat
• Menentukan zona-zona penangkapan dan kewenangan pengelolaan

Sedangkan cara untuk pengelolaan SDI agar lestari adalah


• Perlu perencanaan yang baik,semisal dengan rencana zonasi
• Pembuatan Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP)
• Rencana pembangunan terpadu atau sinergi
• Keterlibatan semua stakeholders dan masyarakat

Rencana Pengelolaan Perikanan adalah dokumen resmi yang memuat analisis


situasi perikanan dan rencana strategis, yang merupakan kesepakatan antara
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dengan para pemangku kepentingan
lainnya, sebagai arah dan pedoman dalam pelaksanaan pengelolaan sumber daya
ikan di bidang penangkapan ikan untuk Perairan Darat.Lalu apa saja yang
terkandung dalam RPP tersebut?Berikut poin-poin yang dapat saya paparkan.

• Jumlah unit usaha (armada penangkapan)


• Jumlah dan jenis alat yang diijinkan
• Estimasi stock ikan yang boleh dimanfaatkan
• Wilayah tangkapan (fishing ground)
• Cara pengawasan
• Stakeholders yang terlibat

Lalu tujuan dibentuknya RPP adalah sebagai arahan dalam pemanfaatan


sumberdaya ikan,sebagai upaya melestarikan SDI,dan sebagai upaya melindungi
stakeholder dan kesinambungan dalam berusaha.Wilayah penangkapan ikan dibagi
menjadi 2,yaitu perairan laut dan perairan air tawar.Jenis-jenis alat tangkap perairan
air tawar yang dapat digunakan antara lain jarring insang,jala lembar,bulu,anco dan
pancing tangan.Sedangkan untuk perairan laut dapat menggunakan jarring
insang,pukat cincin,pancing tonda,pancing rawe,pukat harimau,jarring
kantong,jaring arad,dan bagan.

Orang yang menangkap ikan bisa disebut dengan nelayan.Tanpa kita


sadari,jasa dari nelayan sangatlah peting dalam memenuhi kebutuhan pangan ikan
di Indonesia.Selanjutnya ada Prasarana Perikanan Tangkap yang terdiri dari
Pelabuhan,dermaga dan mercusuar,tempat pelelehan,fasilitas air bersih,pabrik
es,suku cadang,Gudang dll.

Ada banyak sekali permasalahan di sektor kelautan dan


perikanan.Contohnya adalah kurang sejaterahnya para nelayan.Hal ini disebabkan
karena Sebagian besar nelayan adalah nelayan kecil.Lalu ada illegal,tidak teregulasi
dan teralporkan dalam praktek perikanan,overfishing,kerusakan dan/atau
penurunan luas areal ekosistem pesisir dan laut (terutama mangrove, estuaria,
padang lamun, dan terumbu karang) akibat pencemaran, destructive fishing
practices (bahan peledak, racun, dll), dan konvensi menjadi “man-made
ecosystem”,Harga peralatan dan penunjang nelayan tergolong relative mahal dan
tidak sebanding dengan harga jual ikan yang telah dipanen,keberadaan ikan di suatu
fisihing ground yang bersifat musiman dan bergantung pada kondisi laut,
pemukiman nelayan belum ada dalam tata ruang wilayah pesisir maupun kota
pesisir (coastal cities) seperti DKI, Surabaya, Makasar, Medan, dan Manado,asset
ekonomi produktif yang susah untuk dijangkau oleh nelayan pesisir seperti
teknologi,modal,infrastruktur,manajemen,informasi,dll.Selanjutnya ada kecilnya
peluang hasil tangkap nelayan Indonesia.

Kita seharusnya bisa menunjang kehidupan para nelayan sehingga target


konsumsi ikan di Indonesia dapat tercapai.Dengan negara Indonesia merupakan
negara kepulauan yang menandakan bahwa SDA perikanan juga sangatlah beragam
dan banyak,namun kita belum bisa mengelolanya dengan maksimal dan
efektif.Semoga para generasi muda dapat memajukan sektor perikanan dan
kelautan ke kancah internasional.Karena potensi yang dimiliki oleh negara
Indonesia sendiri sangatlah besar mulai dari potensi SDA dan SDMnya.Kurangnya
manajemen yang jelas juga menyulitkan para masyarakat dalam pengelolaan
perikanan dan kelautan.
Daftar Pustaka

Perikanan, M. K. (2016, Agustus 18). Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan


Perikanan di Bidang Penangkapan Ikan Untuk Perairan Darat. Jakarta, DKI
Jakarta, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai