Anda di halaman 1dari 30

1

:: Praktikum Statistika menggunakan R ::


05. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis
MA2181 Analisis Data / MA2081
Statistika Dasar / MA2082 Biostatistika

Kelompok Keilmuan Statistika

Laboratorium Statistika dan Komputasi Matematika


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Copyright 2020 © KK Statistika, FMIPA – ITB


2

TUJUAN

1 2

Mempelajari pengujian Melakukan uji hipotesis pada


hipotesis terhadap distribusi beberapa contoh masalah.
normal.

Copyright 2020 © KK Statistika, FMIPA – ITB


3

Uji Hipotesis
Alat pengambilan keputusan atas Hipotesis nol "# umumnya adalah
suatu pernyataan yang telah pernyataan-pernyataan yang mengandung
dirumuskan sebelumnya (hipotesis) makna kesamaan. Hipotesis tandingan
berdasarkan suatu galat / taraf "$ adalah semua pernyataan yang
signifikansi (!) tertentu.
merupakan kebalikan dari hipotesis nol.
Hipotesis yang dimaksud adalah
hipotesis statistik, yaitu suatu Penolakan terhadap "# dan "$ tidak
pernyataan/anggapan yang mungkin menyimpulkan bahwa hipotesis yang telah
benar atau tidak mengenai suatu dirumuskan tersebut salah (tidak benar),
masalah (populasi). tetapi hal itu menunjukkan bahwa data
atau sampel yang terambil tidak (atau
belum) mendukung hipotesis yang telah
dirumuskan.
4 Langkah Uji Hipotesis
1 Tentukan hipotesis nol dan tandingannya (H0 dan H1)

2 Tetapkan nilai !, kemudian carilah daerah dan titik kritis.

3 Hitung nilai statistik uji.

Bandingkan nilai statistik uji dengan titik kritis.


4 Perhatikan letak daerahnya.

5 Tarik kesimpulan (H0 ditolak atau tidak ditolak).

6 Tuliskan dalam kalimat non matematika.


5
Uji Hipotesis Rataan 1 Populasi

Daerah Kritis
Hipotesis
89 diketahui 89 tidak diketahui
:; : = = =; vs :? : = ≠ =; (dwi arah) AB < −A?EF atau AB > A?EF IB < −IF atau IB > IF
G G G G

:; : = ≤ =; vs :? : = > =; (eka arah) AB > A?E5 IB > I5

:; : = ≥ =; vs :? : = < =; (eka arah) AB < −A?E5 IB < −I5

!" ditolak apabila statistik uji berada di daerah kritis.

4" : konstanta rataan yang diketahui


5
Dwi arah : Terdapat dua daerah kritis dengan luas masing-masing 6
Eka arah : Hanya terdapat satu daerah kritis dengan luas 7
6
Uji Hipotesis Rataan 1 Populasi
#Cara Manual
#Input
Kasus bentuk statistik uji untuk x = read.csv("nama file.csv") #data
xbar = mean(x) #mean sampel
rataan satu populasi mu0 #nilai hipotesis

1. Kasus !" diketahui :


sigma #standar deviasi populasi
n = length(x) #banyak observasi
alpha = 0.05 #taraf signifikansi
+ − ./
,
#$%&'() = #Statistika uji (bandingkan z hitung dengan z tabel)

!/ ( z = (xbar-mu0)/(sigma/sqrt(n))
z.lower = qnorm(alpha)
#z hitung
#z tabel eka arah
z.upper = qnorm(1-alpha) #z tabel eka arah
z.half.alpha = qnorm(1-alpha/2) #z tabel dwi arah
z.twosided = c(-z.half.alpha, z.half.alpha)

#p-value (bandingkan p-value dengan alpha)


pval.lower = pnorm(z) #eka arah
pval.upper = pnorm(z, lower.tail = FALSE) #eka arah
pval.twosided = 2*pnorm(z) #dwi arah

#Cara Otomatis
library(TeachingDemos)
z.test(x, mu=mu0, sd=sigma,
alternative = c("two.sided","less","greater"),
conf.level = 0.95)
7
Uji Hipotesis Rataan 1 Populasi
#Cara Manual
2. Kasus !" tidak diketahui : #Input
x #data
xbar = mean(x) #mean sampel

& − )*
' mu0
s = sd(x)
#nilai hipotesis
#standar deviasi sampel
#$ = n = length(x) #banyak observasi
+/ - alpha = 0.05 #taraf signifikansi

#Statistika uji (bandingkan t hitung dengan t tabel)


dengan . / variansi sampel dan derajat t = (xbar-mu0)/(s/sqrt(n)) #t hitung
t.lower = qt(alpha,df = n-1) #t tabel eka arah
kebebasan: t.upper = qt(1-alpha, df = n-1) #t tabel eka arah
t.half.alpha = qt(1-alpha/2, df = n-1) #t tabel dwi arah
0 =1−1 t.twosided = c(-t.half.alpha, t.half.alpha)

#p-value (bandingkan p-value dengan alpha)


pval.lower = pt(t, df=n-1) #eka arah
pval.upper = pt(t, df=n-1, lower.tail = FALSE) #eka arah
pval.twosided = 2*pt(t, df=n-1) #dwi arah

#Cara Otomatis
t.test(x, mu=mu0, alternative =
c("two.sided","less","greater"), conf.level = 0.95)
8

Contoh Soal 1

Sebuah mesin menghasilkan potongan logam berbentuk silinder.


Selanjutnya ukuran diameter dari potongan logam tersebut (dalam
mm) adalah:
1.01 0.97 1.03 1.04 0.99 0.98 0.99 1.01 1.03

Uji pernyataan yang mengatakan bahwa rata-rata potongan logam


tersebut lebih kecil dari 1.09 mm (gunakan ! = 0.05)

Copyright 2020 © KK Statistika, FMIPA – ITB


9 Prosedur R Soal 1
Editor Console
setwd("Alamat folder") > #Cara Manual (bandingkan t hitung dengan t tabel)
library(readxl) > (t = (xbar-mu0)/(s/sqrt(n))) #t hitung
[1] -10.31843
#Input > (t.lower = qt(alpha,df = n-1)) #t tabel eka arah
x = read_excel("DATA UJI HIPOTESIS.xlsx", sheet [1] -1.859548
= "contoh diameter logam") >
x = as.numeric(x$`diameter potongan logam`) > #p-value (bandingkan p-value dengan alpha)
xbar = mean(x) #mean sampel > (pval.lower = pt(t, df=n-1)) #eka arah
mu0 = 1.09 #nilai hipotesis [1] 3.356892e-06
s = sd(x) #standar deviasi sampel >
n = length(x) #banyak observasi > #Cara Otomatis
alpha = 0.05 #taraf signifikansi > t.test(x, mu=mu0, alternative = "less", conf.level =
0.95)
#Cara Manual (bandingkan t hitung dengan t
tabel) One Sample t-test
(t = (xbar-mu0)/(s/sqrt(n))) #t hitung
(t.lower = qt(alpha,df = n-1)) #t table data: x
eka arah t = -10.318, df = 8, p-value = 3.357e-06
alternative hypothesis: true mean is less than 1.09
#p-value (bandingkan p-value dengan alpha) 95 percent confidence interval:
(pval.lower = pt(t, df=n-1)) #eka arah -Inf 1.020774
sample estimates:
#Cara Otomatis mean of x
t.test(x, mu=mu0, alternative = "less", 1.005556
conf.level = 0.95)
10
Solusi Soal 1
Uji hipotesis berikut :
01 : 2 ≥ 4. 16
04 : 2 < 4. 16

Dari hasil perhitungan tersebut, dengan ? = 0.05 diperoleh CDEFGHI = −10.318 dan CFNOPQ =
− 1.86 serta S TUVWX = 3.357×10[\ . Karena nilai statistik uji CDEFGHI < CFNOPQ atau S TUVWX < ?,
maka _` ditolak. Jadi kesimpulan yang diambil adalah rata-rata potongan logam tersebut kurang
dari 1.09 mm.
11
Uji Hipotesis Selisih Rataan 2 Populasi
Daerah Kritis
Hipotesis
8:9 , 8:: diketahui 8:9 , 8:: tidak diketahui
<= : ?@ − ?6 = ?= vs <@ : ?@ − ?6 ≠ ?= DE < −DG atau DE > DG JE < −JG atau JE > JG
H H H H

<= : ?@ − ?6 ≤ ?= vs <@ : ?@ − ?6 > ?= DE > D5 JE > J5


<= : ?@ − ?6 ≥ ?= vs <@ : ?@ − ?6 < ?= DE < −D5 JE < −J5

!" ditolak apabila statistik uji berada di daerah kritis.

4" : konstanta rataan yang diketahui


5
Dwi arah : Terdapat dua daerah kritis dengan luas masing-masing 6
Eka arah : Hanya terdapat satu daerah kritis dengan luas 7
12 Uji Hipotesis Selisih Rataan 2 Populasi
#1. Kasus variansi 1 dan 2 diketahui
1. Kasus variansi kedua #Input

populasi diketahui x1, x2 #data


xbar1 = mean(x1) #mean sampel x1
xbar2 = mean(x2) #mean sampel x2
mu0 #nilai hipotesis
$% − $' − () sigma1, sigma2 #standar deviasi populasi
!" = n1, n2 #banyak observasi
*%' *'' alpha = 0.05 #taraf signifikansi
+% + +'
#Statistika uji (bandingkan t hitung dengan t tabel)
xbar = xbar1 – xbar2
z = (xbar-mu0)/sqrt((sigma1^2/n1)+(sigma2^2/n2)) #z hitung
z.lower = qnorm(alpha) #z tabel eka arah
z.upper = qnorm(1-alpha) #z tabel eka arah
z.half.alpha = qnorm(1-alpha/2) #z tabel dwi arah
z.twosided = c(-z.half.alpha, z.half.alpha)

#p-value (bandingkan p-value dengan alpha)


pval.lower = pnorm(z) #eka arah
pval.upper = pnorm(z, lower.tail = FALSE) #eka arah
pval.twosided = 2*pnorm(z) #dwi arah
13 Uji Hipotesis Selisih Rataan 2 Populasi
#2a. Kasus variansi 1 dan 2 tidak diketahui dan dianggap sama
#Input
2. Kasus variansi kedua populasi tidak x1, x2 #data
xbar1 = mean(x1) #mean sampel x1
diketahui xbar2 = mean(x2) #mean sampel x2
mu0 #nilai hipotesis
S1 = sd(x1) #standar deviasi sampel x1
a) Variansi dianggap sama (!#" = !## ) S2 = sd(x2) #standar deviasi sampel x2
n1, n2 #banyak observasi
alpha = 0.05 #taraf signifikansi
'" − '# − )*
%& = #Cara Manual
" " df = n1+n2-2
+, + Sp = (((n1-1_*S1^2)+((n2-1)*S2^2))/(df)
-" -# xbar = xbar1 – xbar2
t = (xbar-mu0)/(sqrt(Sp)*(sqrt((1/n1)+(1/n2)))) #t hitung
t.lower = qt(alpha, df) #t tabel eka arah
23 − 1 /31 + 21 − 1 /11 t.upper = qt(1-alpha, df) #t tabel eka arah
/01 = t.half.alpha = qt(1-alpha/2, df) #t tabel dwi arah
23 + 21 − 2 t.twosided = c(-t.half.alpha, t.half.alpha)

#p-value (bandingkan p-value dengan alpha)


pval.lower = pt(t, df) #eka arah
Dengan derajat kebebasan: pval.upper = pt(t, df, lower.tail = FALSE) #eka arah
pval.twosided = 2*pt(t, df) #dwi arah
6 = 23 + 21 − 2 #Cara Otomatis
t.test(x1, x2, mu=mu0, var.equal=TRUE, alternative =
c("two.sided",l"less","greater"), conf.level=0.95)
14 Uji Hipotesis Selisih Rataan 2 Populasi
#2b. Kasus variansi 1 dan 2 tidak diketahui dan dianggap berbeda
2. Kasus variansi kedua populasi tidak #Input
diketahui x1, x2 #data
xbar1 = mean(x1) #mean sampel x1
xbar2 = mean(x2) #mean sampel x2
b) Variansi dianggap berbeda (!#" ≠ !## ) mu0 #nilai hipotesis
S1 = sd(x1) #standar deviasi sampel x1
S2 = sd(x2) #standar deviasi sampel x2
() − (+ − ,- n1, n2 #banyak observasi
%& = alpha = 0.05 #taraf signifikansi
.)+ .++
/) + /+
#Cara Manual
df = ((S1^2/n1) + (S2^2/n2))^2/
(((1/(n1-1))*(S1^2/n1)^2)+((1/(n2-1))*(S2^2/n2)^2))
xbar = xbar1 - xbar2
t = (xbar-mu0)/(sqrt((S1^2/n1)+(S2^2/n2))) #t hitung
Dengan derajat kebebasan: t.lower = qt(alpha, df) #t tabel eka arah
+ t.upper = qt(1-alpha, df) #t tabel eka arah
.)+ .++
/) + /+
t.half.alpha = qt(1-alpha/2, df) #t tabel dwi arah
t.twosided = c(-t.half.alpha, t.half.alpha)
1= + +
1 .)+ 1 .++ #p-value (bandingkan p-value dengan alpha)
+/ −1 /
/) − 1 /) + + pval.lower = pt(t, df=n-1) #eka arah
pval.upper = pt(t, df=n-1, lower.tail = FALSE) #eka arah
pval.twosided = 2*pt(t, df=n-1) #dwi arah

#Cara Otomatis
t.test(x1, x2, mu=mu0, var.equal=FALSE, alternative =
c("two.sided","less","greater"), conf.level=0.95)
15 Uji Hipotesis Rataan Berpasangan
Statistik Uji menggunakan statistik untuk #3. Kasus Data Berpasangan
#Input
kasus satu populasi dengan variansi tidak d = x1 - x2 #data
diketahui: dbar = mean(d)
mu0
#mean sampel
#nilai hipotesis
:̅ − :< Sd = sd(d) #standar deviasi sampel
7= n = length(d) #banyak observasi
=> / @ alpha = 0.05 #taraf signifikansi
#Cara Manual
t = (dbar – mu0)/(sd/sqrt(n)) #t hitung
dengan : = AB − AC dan derajat kebebasan
t.lower = qt(alpha,df = n-1) #t tabel eka arah
D =@−1 t.upper = qt(1-alpha) #t tabel eka arah
t.half.alpha = qt(1-alpha/2) #t tabel dwi arah
Hipotesis Daerah Kritis t.twosided = c(-t.half.alpha, t.half.alpha)

F< : GH = G< vs FB : GH ≠ G< 7J < −7L atau 7J > 7L #p-value (bandingkan p-value dengan alpha)
M M pval.lower = pt(t, df=n-1) #eka arah
pval.upper = pt(t, df=n-1, lower.tail = FALSE) #eka arah
F< : GH ≤ G< vs FB : GH > G< 7J > 7P pval.twosided = 2*pt(t, df=n-1) #dwi arah

F< : GH ≥ G< vs FB : GH < G< 7J < −7P #Cara Otomatis


t.test(x1, x2, mu=mu0, paired=T, alternative =
c("two.sided",l"less","greater"), conf.level=0.95)
16

Contoh Soal 2
Sebuah majalah tentang kriminalitas menyatakan bahwa lama ditahannya (dalam
bulan) seorang narapidana karena kasus penipuan lebih pendek setidaknya 10
bulan dibanding kasus senjata api. Seorang ahli kriminologi mencatat masa tahanan
10 narapidana karena kasus penipuan dan 8 narapidana karena kasus senjata api
sampai mereka bebas dari penjara sbb:

Penipuan 3.6 5.3 10.7 8.5 11.8 15.5 13 7 5.9 7

Senjata Api 25.5 10.4 18.4 19.6 20.9 10.3 18.2 18.1

Asumsikan bahwa data berasal dari distribusi normal. Untuk tingkat signifikansi 5%,
apakah pernyataan pada majalah tersebut didukung oleh data yang ada?

Copyright 2020 © KK Statistika, FMIPA – ITB


17 Prosedur R Soal 2
Editor Console
setwd("D://Praktikum Statistika//Praktikum 2020") > #Cara Manual (Bandingkan Statistik Uji T
library(readxl) hitung dan T tabel)
#Input > (df = ((S1^2/n1) + (S2^2/n2))^2/
x = read_excel("DATA UJI HIPOTESIS.xlsx", sheet = "latihan no 6") + (((1/(n1-1))*(S1^2/n1)^2)+((1/(n2-
x1 = as.numeric(x$Penipuan) 1))*(S2^2/n2)^2)))
x2 = as.numeric(x$`Senjata Api`) [1] 12.60011
x2 = na.omit(x2) #menghapus missing value atau NA > (xbar = xbar1 - xbar2)
xbar1 = mean(x1) #mean sampel x1 [1] -8.845
xbar2 = mean(x2) #mean sampel x2 > (t = (xbar-mu0)/(sqrt((S1^2/n1)+(S2^2/n2))))
mu0 = -10 #nilai hipotesis #t hitung
S1 = sd(x1) #standar deviasi sampel x1 [1] 0.5318017
S2 = sd(x2) #standar deviasi sampel x2 > (t.lower = qt(alpha, df))
n1 = length(x1) #banyak observasi #t tabel eka arah
n2 = length(x2) [1] -1.775241
alpha = 0.05 #taraf signifikansi >
> #p-value (bandingkan p-value dengan alpha)
#Cara Manual (Bandingkan Statistik Uji T hitung dan T tabel) > (pval.lower = pt(t, df)) #eka arah
(df = ((S1^2/n1) + (S2^2/n2))^2/ [1] 0.6979432
(((1/(n1-1))*(S1^2/n1)^2)+((1/(n2-1))*(S2^2/n2)^2)))
(xbar = xbar1 - xbar2)
(t = (xbar-mu0)/(sqrt((S1^2/n1)+(S2^2/n2)))) #t hitung
(t.lower = qt(alpha, df)) #t tabel eka arah

#p-value (bandingkan p-value dengan alpha)


(pval.lower = pt(t, df)) #eka arah
18 Prosedur R Soal 2
Editor
#Cara Otomatis
t.test(x1, x2, mu=mu0, var.equal=FALSE, alternative = "less", conf.level=0.95)

Console
> #Cara Otomatis
> t.test(x1, x2, mu=mu0, var.equal=FALSE, alternative = "less", conf.level=0.95)

Welch Two Sample t-test

data: x1 and x2
t = 0.5318, df = 12.6, p-value = 0.6979
alternative hypothesis: true difference in means is less than -10
95 percent confidence interval:
-Inf -4.98942
sample estimates:
mean of x mean of y
8.830 17.675
19
Solusi Soal 2
Misalkan )* adalah rataan masa penahanan kasus penipuan dan )3 adalah rataan masa
penahanan kasus senjata api. Hipotesis menyatakan bahwa lama ditahannya (dalam bulan) seorang
narapidana karena kasus penipuan lebih pendek setidaknya 10 bulan dibanding kasus senjata api.
Uji hipotesis berikut :
;< : => − =@ ≥ −><
;> : => − =@ < −><

Dari hasil perhitungan tersebut, dengan F = 0.05 diperoleh derajat kebebasan J = 12,6 sehingga
NOPQRST = 0,5318 dan NQWXYZ = −1,7752 serta \ ]^_`a = 0,6979 . Karena nilai statistik uji
NOPQRST > NQWXYZ atau \ ]^_`a > F, maka ef tidak ditolak. Jadi kesimpulan yang diambil adalah
masa tahanan kasus penipuan lebih singkat setidaknya 10 bulan daripada kasus senjata api.
20 Uji Hipotesis Variansi 1 Populasi
Statistik Uji : #Variansi satu populasi
#Input
3
4 − 6 7 x #data
23 = sigma0 #nilai hipotesis
839 S = sd(x) #standar deviasi sampel x
n = length(d) #banyak observasi
alpha = 0.05 #taraf signifikansi
Dengan derajat kebebasan
#Cara Manual (Bandingkan chi hitung dan chi tabel)
:=4−6 chi = (n-1)*S^2/sigma0
chi.lower = qchisq(alpha, df=n-1)
#chi hitung
#chi tabel eka arah
chi.upper = qchisq(1-alpha, df=n-1) #chi tabel eka arah
Hipotesis Daerah Kritis chi.half.alpha = qchisq(1-alpha/2, df=n-1) #chi tabel dwi arah
chi.twosided = c(-chi.half.alpha, chi.half.alpha)
!": $ % = $"% vs !': $ % ≠ $"% %
) % < )'+ % %
, atau ) > ),
- - #P-value (bandingkan p-value dengan alpha)
pval.lower = pchisq(chi, df=n-1) #eka arah
!": $ % ≥ $"% vs !': $ % < $"% ) % < )'+0
%
pval.upper = pchisq(chi, df=n-1, lower.tail = FALSE) #eka arah
pval.twosided = 2*pchisq(chi, df=n-1) #dwi arah
!": $ % ≤ $"% vs !': $ % > $"% ) % > )0%
#Cara Otomatis
library(TeachingDemos)
sigma.test(x, sigma=sqrt(sigma0), alternative = c("two.sided",
"less", "greater"), conf.level = 0.95)
21 Uji Hipotesis Variansi 2 Populasi
#Variansi satu populasi
9;
:
#Input
Statistik Uji : 8 = x1, x2 #data
9;
;
S1 = sd(x1) #standar deviasi sampel x1
S2 = sd(x2) #standar deviasi sampel x2
n1 = length(x1) #banyak observasi x1
Dengan derajat kebebasan n2 = length(x2) #banyak observasi x2
alpha = 0.05 #taraf signifikansi

<: = =: − : dan <; = =; − : #Cara Manual (Bandingkan F hitung dan F tabel)


F = S1^2/S2^2 #F hitung
F.lower = qf(alpha, n1-1, n2-1) #chi tabel eka arah
F.upper = qf(1-alpha, n1-1, n2-1) #chi tabel eka arah
Hipotesis Daerah Kritis F.half.alpha = qf(1-alpha/2, n1-1, n2-1) #chi tabel dwi arah
F.twosided = c(-F.half.alpha, F.half.alpha)
!": $%& = $&& vs !%: $%& ≠ $&& ) < +%,-,(1
. 2,1.) #P-value (bandingkan p-value dengan alpha)
atau ) > +-,(1 pval.lower = pf(F, n1-1, n2-1) #eka arah
. 2,1.)
pval.upper = pf(F, n1-1, n2-1, lower.tail = FALSE) #eka arah
!": $%& ≥ $&& vs !%: $%& < $&& ) < +%,6,(12,1.) pval.twosided = 2*pf(F, n1-1, n2-1) #dwi arah

#Cara Otomatis
!": $%& ≤ $&& vs !%: $%& > $&& ) > +6,(12,1.) var.test(x1, x2, ratio = 1, alternative = c("two.sided",
"less", "greater"), conf.level = 0.95)
22

Contoh Soal 3
Sebuah mesin menghasilkan potongan logam berbentuk
silinder. Selanjutnya ukuran diameter dari potongan logam
tersebut (dalam mm) adalah:

1.01 0.97 1.03 1.04 0.99 0.98 0.99 1.01 1.03

Uji pernyataan yang mengatakan bahwa standar deviasi


potongan logam tersebut lebih besar dari 0.1 mm (gunakan
! = 0.05)

Copyright 2020 © KK Statistika, FMIPA – ITB


23 Prosedur R Soal 3
Editor Console
library(readxl) > #Cara Manual (Bandingkan chi hitung dan chi tabel)
x <-read_excel("DATA UJI HIPOTESIS.xlsx", sheet > (chi = (n-1)*S^2/sigma0)
= "contoh diameter logam") [1] 48.22222
x <- as.numeric(x$`diameter potongan logam`) > (chi.upper = qchisq(1-alpha, df=n-1)) #chi
S = sd(x) #stadar deviasi sampel tabel eka arah
sigma0 = 0.01^2 #nilai hipotesis variansi [1] 15.50731
n = length(x) #banyak data > #P-value (bandingkan p-value dengan alpha)
alpha=0.05 > (pval.upper = pchisq(chi, df=n-1, lower.tail =
FALSE)) #eka arah
#Cara Manual (Bandingkan chi hitung dan chi
[1] 8.958596e-08
tabel)
>
(chi = (n-1)*S^2/sigma0) #chi hitung
> #Cara Otomatis
(chi.upper = qchisq(1-alpha, df=n-1)) #chi table
> library(TeachingDemos)
eka arah
> sigma.test(x, sigma=sqrt(sigma0), alternative =
"greater", conf.level = 0.95)
#P-value (bandingkan p-value dengan alpha)
(pval.upper = pchisq(chi, df=n-1, lower.tail =
One sample Chi-squared test for variance
FALSE)) #eka arah
data: x
#Cara Otomatis
X-squared = 48.222, df = 8, p-value = 8.959e-08
library(TeachingDemos)
alternative hypothesis: true variance is greater than
sigma.test(x, sigma=sqrt(sigma0), alternative =
1e-04
"greater", conf.level = 0.95)
95 percent confidence interval:
0.0003109644 Inf
sample estimates:
var of x
0.0006027778
24
Solusi Soal 3
Uji hipotesis berikut :
01 : 23 ≤ 5167
05 : 23 > 5167

L
Dari hasil perhitungan tersebut, dengan @ = 0.05 diperoleh EFGHIJK = 48.222 dan
L L L
EHPQRS = 15.507 serta V WXYZ[ = 8.959×106^ . Karena nilai statistik uji EFGHIJK > EHPQRS
atau V WXYZ[ < @, maka bc ditolak. Jadi kesimpulan yang diambil adalah variansi
potongan logam tersebut lebih dari 106g .
25

Uji Hipotesis Lainnya


UJI KENORMALAN

Hal ini penting untuk diperiksa sebelum melakukan pembangunan model, misalkan model regresi.
Dalam menghadapi data, seringkali ingin diketahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau
tidak.
Uji kenormalan yang terkenal adalah uji Kolomogorov-Smirnov, yaitu membandingkan nilai distribusi
dari data empirik dengan distribusi normal. Statistik ujinya adalah
!" = sup (" ) − (())
'
dengan (" ()) adalah nilai fungsi distribusi empiris dan (()) adalah nilai fungsi distribusi normal.
Hipotesis nol dan tandingan untuk uji kenormalan adalah:
-. : data berdistribusi normal
-/ : data tidak berdistribusi normal
26

Editor
x<-c(5.6,5.4,4.3,7.4,5,6.67,6.3,4.8,
UJI KENORMALAN 7.62,4.56,6.43,5.5) #input data
ks.test(x,"pnorm") #pnorm=distribusi normal

Console
Contoh: produksi sumur minyak tahun > ks.test(x,"pnorm") #pnorm=distribusi normal
1992 di suatu daerah tercatat sebagai
berikut: One-sample Kolmogorov-Smirnov test

data: x
D = 0.99999, p-value = 3.331e-16
5,6 5,4 4,3 7,4 5 6,67 6,3 4,8 7,62 4,56 6,43 5,5 alternative hypothesis: two-sided

Dari perhitungan di atas diperoleh p-


Lakukan uji kenormalan terhadap data di value = 3.31×10'() < + = 0.05, maka H0
atas dengan uji Kolmogorov-Smirnov. ditolak. Jadi data tersebut tidak
berdistribusi normal.
27

Uji Hipotesis Lainnya


UJI KEBEBASAN

Hal ini penting untuk diperiksa sebelum melakukan uji-uji statistik lain seperti uji
data berdistribusi tertentu. Salah satu cara uji kebebasan adalah uji chi-kuadrat.

Hipotesis nol dan tandingan untuk uji kebebasan antara dua variabel A dan B adalah
!": variabel A dan B saling bebas
!#: variabel A dan B tidak saling bebas
28
UJI KEBEBASAN

Seorang peneliti ingin mengethaui apakah terdapat Console


hubungan antara jenis kelamin dengan hobi dengan
data berikut: > x<-c(27,13,35,15,33,27,25,25)
> (s<-matrix(x,2,4))
Data: [,1] [,2] [,3] [,4]
Laki-laki yang suka olah raga 27 Laki-laki yang suka shopping 33 [1,] 27 35 33 25
[2,] 13 15 27 25
Perempuan yang suka olah 13 Perempuan yang suka 27
> chisq.test(s)
raga shopping
Laki-laki yang suka otomotif 35 Laki-laki yang suka 25
Pearson's Chi-squared test
komputer
Perempuan yang suka 15 Perempuan yang suka 25
data: s
otomotif komputer X-squared = 5.7292, df = 3, p-value = 0.1256

INPUT DATA DAN BUAT TABEL KONTINGENSI


x<-c(27,13,35,15,33,27,25,25)
(s<-matrix(x,2,4)) #buat tabel kontingensi
chisq.test(s) #uji kebebasan Tentukan kriteria pengujian: p-value =
0.1256 > ) = 0.05
*+ tidak ditolak, yaitu tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara jenis kelamin dengan
hobi.
29 Tim Penyusun
Dr. Utriweni Mukhaiyar
Dosen KK Statistika
Kepala Laboratorium Statistika dan Komputasi Statistika

Fatia Amalia, S.Si


Asisten KK Statistika

Pengajar Semester I – 2020/2021


Dr. Udjianna S. Pasaribu Dr. Sapto Wahyu Indratno
Dosen KK Statistika, MA2181 Analisis Data Dosen KK Statistika, MA2082 Biostatistika

Dr. Rr. Kurnia Novita Sari Yuli Sri Afrianti, S.Si., MT, MBA.
Dosen KK Statistika, MA2181 Analisis Data Dosen KK Statistika,
MA2181 Analisis Data / MA2081 Statistika Dasar
Dr. Sandy Vantika
Dosen KK Statistika, Dr. Utriweni Mukhaiyar
MA2181 Analisis Data / MA2081 Statistika Dasar Dosen KK Statistika, MA2082 Biostatistika

Copyright 2020 © KK Statistika, FMIPA – ITB


30

Selamat Praktikum!

Copyright 2020 © KK Statistika, FMIPA – ITB

Anda mungkin juga menyukai