Anda di halaman 1dari 41

Linda S.

Iskandar

MANAGEMENT SYSTEM
INTERNAL AUDITOR

Based on
ISO 19011:2018

PRESENTED BY :
LINDA SARASWATI ISKANDAR, ST, MM

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 1


Linda S. Iskandar

AUDIT INTRODUCTION

Penjelasan Training
Training InternalAuditor ini dibuat berdasarkan referensi
• ISO 19011: 2018 Guidance untuk Audit
• Tambahan teknik audit berdasarkan performa

Program training
• Teori
• Studi kasus
• Ujian

Hasil training
• Jika peserta lulus ujian maka akan mendapatkan sertifikat
“Successful”
• Jika peserta tidak lulus ujian maka akan mendapatkan sertifikat
“Attendance”
4

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 2


Linda S. Iskandar

Agenda Training Internal Audit

1. Pengenalan Internal Audit


2. Definisi Audit
3. Kompetensi Auditor
4. Overview persyaratan Sistem Manajemen
5. Fasa-fasa Audit
6. Teknik-teknik Audit
7. Penulisan Temuan Audit
8. Follow up Audit

PENDAHULUAN

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 3


Linda S. Iskandar

Pembuatan Sistem Manajemen


Tidak Ter-integrasi atau Ter-integrasi Sebagian

Pengembangan
Sistem Bisnis Perusahaan
Sistem Bisnis Perusahaan

Sistem Manajemen Mutu ISO


Pengembangan Sistem
9001 & Lingkungan
Manajemen Mutu &
ISO 14001
Lingkungan

Sistem Manajemen K3 Pengembangan Sistem


ISO 45001 Manajemen Keselamatan
PP 50/2012 dan Kesehatan Kerja

Proses yang kebetulan sama digabung,


misalnya pengendalian dokumen, pengendalian record,
dan beberapa proses lainnya

Tujuan Audit SISTEM MANAJEMEN


• Untuk menentukan apakah quality sistem telah sesuai dengan standard
Sistem Manajemen
• Untuk memverifikasi apakah Sistem Manajemen telah dilaksanakan oleh
semua lapisan organisasi sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
• Untuk mengevaluasi keefektifan dari Management System dalam rangka
memenuhi persyaratan mutu dan pencapaian target manajemen.

• Untuk mengidentifikasi nonconformity dan conformity terhadap


persyaratan Management System
• Untuk mengidentifikasi Improvement dan perbaikan yang
diperlukan.

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 4


Linda S. Iskandar

AUDIT (definisi)

Pengujian sistimatis, mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh


bukti audit dan mengevaluasinya secara obyektif untuk
menentukan sejauh mana kriteria audit dipenuhi

Sumber ISO 19011 : 2018

Bukti Objective
Data pendukung mengenai keberadaan dan kebenaran suatu hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan sistem manajemen K3 , yang didapat
berdasarkan pengamatan(observasi), pengukuran, evaluasi dan pengujian dan
dapat diverifikasi keabsahannya. Bukti obyektif bisa berupa :

• Fakta yang diperoleh selama observasi


– hasil observasi menunjukkan bahwa pekerja tidak mengikuti standard/
instruksi K3, ditemukan karyawan merokok dekat penyimpanan solvent

• Rekaman (catatan)
– terdapat record keluhan karyawan yang belum ditindaklanjuti, hasil
pengukuran kebisingan lingkungan kerja melebihi standard NAB,
penanganan pekerja yang celaka sebatas pengurusan BPJS belum ada
analisa penyebab dan tindakan perbaikan
• Pernyataan
– manajemen atau karyawan tidak memahami sasaran K3, karyawan tidak
memahami Material B3 yang tertera dilapangan

10

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 5


Linda S. Iskandar

Kriteria Audit
• Dokumen kerja vs Persyaratan System
Kesesuaian isi dokumen dengan semua elemen, misalnya : persyaratan ISO
45001 pasal 8.1.4.2 mengharuskan ada safety induction terhadap karyawan
Kontraktor, aktualnya : terdapat proses plating yang dilakukan oleh subcont tetapi
tidak ada prosedur atau sistem yang mengatur sistem pengendalian proses yang
disubkan dan tidak ada JSA.
• Dokumen Kerja vs dokumen lainnya
Keterkaitan antar dokumen, keterkaitan antara prosedur dengan instruksi kerja
dan recordnya, keterkaitan antara Quality Manual dengan procedure dst. Misalnya
: Prosedur pengembangan produk menyatakan bahwa usulan pengembangan
produk baru harus mengisi form review usulan produk baru dari aspek K3,
aktualnya tidak ada form review usulan produk baru dari aspek K3
• Dokumen kerja vs Pelaksanaan
Kesesuaian pelaksanaan dan prosedur tertulisnya, misalnya : prosedur
menyatakan bahwa ketika terjadi tumpahan harus dibersihkan dengan majun dan
majun yang tercemar B3 harus dibuang sesuai standard penanganan material
tercemar B3 , aktualnya : ceceran disiram air dan dibuang ke saluran
• Output Kinerja K3 vs Spesifikasi tertentu / Regulasi
Kesesuaian Output dengan spesifikasi, misalnya : standard respond terhadap
keluhan karyawan dari Lingkungan kerja adalah 1 x 24 jam, aktualnya rata-rata
respond terhadap keluhan 3 hari

11

Kriteria Audit 2 “Dokumen VS Dokumen”

Kriteria Audit 1 “Sistem Manajemen K3 VS


Prosedur vs form Persyaratan Sistem Manajemen dan peraturan
Mutuu, K3L”
Sistem Seleksi Supplier
Fasilitas Mesin 9
Respon terhadap 6
komplain Persyaratan standard
Pengendalian B3
dan peraturan terkait
7
Rata-rata 7,3 ISO 9001:2015 Clause
8.4.1 ; ISO 14001:2015 &
Lulus R
ISO 45001:2018 Clause
Tidak lulus  8.1. Pengendalian
Perubahan & Review
Aspek K3 PP 50/2012
klausul 3.1
Standard Aktual
Kelulusan

>6 Tidak ada Kriteria Audit 3


supplier yang Sistem (manual, prosedur, standard)
nilai VS
seleksinya Penerapan
dibawah dari
6
Aktual pelaksanaan
dijalankan sesuai
prosedur
Kriteria Audit 4 “Standard vs Aktual “

12

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 6


Linda S. Iskandar

Fungsi QHSE Internal Auditor


yang baik !

Bukan sekedar
Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan
(prosedur/persyaratan Sistem Manajemen )

Tetapi dapat
Membantu melihat kelemahan dari sistem
manajemen K3

13

Sebagai Auditor : Menurut Anda apakah terjadi


penyimpangan pada sistem ??
Salah satu bank yang menerbitkan credit card dan telah ISO 9001 mempunyai kelebihan dana
simpanan. Oleh karena itu Manajemen menargetkan adanya pertumbuhan kredit dari konsumen.
Pada saat meeting, marketing mempunyai ide untuk menawarkan program kredit kepada
customer. Menurut marketing, program tersebut mempunyai 2 manfaat sekaligus:
Customer mendapatkan informasi program Kartu Kredit dari Bank
Bank berhasil meningkatkan jumlah kredit ke konsumen
Mendengar ide tersebut, manajemen setuju dan minta program tersebut segera direalisasikan.
Marketing kemudian membuat program sbb:
Sales (telemarketing) bisa membuka data nasabah dan menelpon nasabah untuk
menjelaskan program kredit dari Bank dan langsung mendapat Kartu Kredit
Nasabah yang tidak bersedia untuk dihubungi, bisa membuat surat keberatan dan difax ke
bank (permintaan harus melalui surat, tidak bisa berdasarkan telepon untuk menghindari
sales yang mengisi data yang tidak benar).
Setelah program berjalan 3 bulan, dilakukan evaluasi, ternyata terdapat cukup banyak customer
yang complain pada saat dihubungi melalui telpon, dan tidak mau membuat surat karena merasa
direpotkan. Mendengar informasi tersebut, marketing manager menyatakan hal sebagai berikut:
“Kita sudah memutuskan bahwa keberatan dari Customer harus melalui surat. Dan kita pernah
mengumumkan itu dalam selebaran yang dibagikan bersamaan dengan tagihan bulanan. Jadi
customer yang complain adalah customer yang tidak membaca selebaran tersebut. Jika mereka
membaca seharusnya mereka mengerti aturan kita. Dan sebagai perusahaan yang sudah ISO
9001 kita harus konsisten dengan aturan yang sudah dibuat, jika tidak, kita akan mendapat
masalah pada saat diaudit oleh badan sertifikasi. Tolong dijelaskan ke Customer bahwa sistem di
kita memang harus menyatakan keberatan melalui fax, dan nyatakan pula bahwa kita pernah
14
mengumumkannya pada edaran tagihan 3 dan 2 bulan yang lalu”.

14

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 7


Linda S. Iskandar

Sebagai Auditor : Menurut Anda penyimpangan apa yg terjadi ??


Salah satu perusahaan Man Power Supply untuk Tenaga Kebersihan untuk
beberapa Mall / Perusahaan, ingin mempercepat proses Rekruitmen Karyawan
Outsourchingnya karena tingginya permintaan dari Customer

Sehingga dikeluarkan ketentuan baru yaitu dengan cara meniadakan proses


Recruitmen dimana Karyawan yang akan ditempatkan di Customer merupakan
“kenalan/kerabat” dari Karyawan yang sudah lebih dulu bekerja dan harus
dipastikan karyawan baru – rekomendasi yang ditempatkan memiliki
kemampuan K3 sehingga proses “On the Job Training dilakukan langusng oleh
karyawan yang merekrut.

Setelah program berjalan 3 bulan, dilakukan evaluasi, ternyata terdapat cukup


banyak customer yang complain karena beberapa karyawan yang di tempatkan
di Perusahaan mereka tidak memiliki kompetensi Mengenai K3
Mendengar informasi tersebut, HRD manager menyatakan hal sebagai berikut:

“ Kita sudah memutuskan bahwa karyawan yang direkomendasikan oleh


karyawan lama harus memiliki kompetensi Mengenai K3 ang sama dengan
dia, sehingga jika ada keluhan dari Customer maka ganti rugi harus
dilakukan pihak karyawa lama yang merekemondasikan. 15

15

COMPLIANCE = EFEKTIF ???

Sistem sudah compliance,


tetapi apakah pasti efektif ?

Mungkinkah masih terdapat beberapa


kendala sebagai berikut :
• Banyak gangguan di internal
perusahaan, atau
• Komplain dari pelanggan akibat
supplier
Bagaimana jika perusahaan sudah
mempunyai punya sistem seleksi,
tetapi sistem seleksinya terlalu mudah,
sehingga semua supplier pasti lulus ??

16

16

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 8


Linda S. Iskandar

Perbandingan Audit Compliance vs Audit Performance


Compliance Audit Performance Audit
Apakah prosedur pembelian Apakah prosedur pembelian sudah sesuai dengan
sudah sesuai dengan persyaratan persyaratan Sistem Manajemen PP50/2012 & 45001 ?
Sistem Manajemen PP50/2012 & Apakah prosedur pembelian dijalankan dengan konsisten
45001 ?
+
Apakah prosedur pembelian Apakah objectives/ tujuan proses pembelian tercapai ?
dijalankan dengan konsisten ? Barang yang dibeli bagus sesuai standar mutu dan
datang tepat waktu ?
Proses pembelian sudah mengcover pembelian urgent?
Jika proses pembelian sudah Jika realisasi produk/jasa sering terganggu karena
mengikuti prosedur pembelian, adanya keterlambatan dalam proses pembelian -
maka dinyatakan TIDAK TERJADI Walaupun proses pembelian sudah mengikuti prosedur,
PENYIMPANGAN (Compliance) akan tetapi objectives/ tujuannya tidak tercapai, maka
dinyatakan “Ada kelemahan dari prosedur
Jika proses pembelian tidak pembelian”. Auditor mencoba mengidentifikasi letak
dijalankan sesuai prosedur berarti kelemahan pada prosedur tersebut. (Apakah sistem
TERJADI PENYIMPANGAN seleksi masih kurang baik ? Dst)
(nonconformity)
17

17

KUALIFIKASI AUDITOR &


SIKAP PERMUSUHAN AUDITEE

18

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 9


Linda S. Iskandar

KUALIFIKASI AUDITOR
 Pendidikan, Pelatihan, Pengalaman Kerja, dan Pengalaman Audit.
 Prinsip, prosedur, dan teknik audit
 Sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 dan dokumentasinya
 Situasi organisasi
 Peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berlaku
 Memahami teknologi atau sistem pada proses serta produk yang
akan diaudit beserta istilah-istilah teknisnya
 Tambahan skill untuk mengelola audit, seperti perencanaan,
mengorganisasi, komunikasi dan mengarahkan (Lead Auditor )

 Dibuktikan dengan

 Ijazah pendidikan

 Bukti pelatihan dan lulus ujian

 Bukti pengalaman kerja dan pengalaman audit

19

19

KUALIFIKASI AUDITOR
 Memiliki kemampuan berkomunikasi baik lisan
maupun tertulis dengan baik

 Menjelaskan maksud dengan baik sesuai level dari


auditee.
 Membuat laporan temuan audit dengan jelas, mudah
dimengerti.

20

20

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 10


Linda S. Iskandar

KUALIFIKASI AUDITOR
 Memiliki personal atribute yang baik, dapat membuat suasana
audit menjadi nyaman

 Memelihara kemampuan auditor


 Diskusi temuan audit secara regular
 Diskusi standard dan persyaratan Sistem Manajemen Mutu yang
terbaru, misalnya mengakses website ISO
 Diskusi teknik-teknik audit yang baru
 Pelatihan atau ujian ulang secara regular, misalnya 3 tahun sekali

21

21

Personel Attribute Seorang Auditor

• Etis
• Terbuka
• Diplomatis
• Suka memperhatikan
• Cepat mengerti
• Luwes
• Tangguh
• Tegas
• Percaya diri
FAIRNESS dalam mendapatkan bukti
audit dan dikonfirmasikan dengan auditee
!!
22

22

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 11


Linda S. Iskandar

Sikap permusuhan dari auditee


Progressive Hostility
yaitu: sikap permusuhan yang timbul secara
bertahap.
Misalnya kebanyakan interview diawali dengan
damai (peaceably), tetapi sifat tidak berteman
timbul sesuai dengan pergerakan waktu seiring
ditemukannya banyak ketidak sesuain atau sifat
audit yang cenderung intimidasi atau mulai lelah.

Yang dapat dilakukan Auditor antara lain:


➢ Melunakkan dan menurunkan nada bicara sehingga
tidak berkesan mencecar dan memojokan auditee.
➢ Lebih terbuka untuk mendengarkan penjelasan
auditee.
➢ Menyelipkan humor segar untuk mencairkan
suasana.`

23

23

Sikap permusuhan dari auditee


❖ Sudden Hostility
Yaitu sikap permusuhan yang timbul secara
mendadak ketika audit berlangsung. Misalnya
begitu auditor menemukan temuan
penyimpangan yang dilakukan oleh personal,
dan personal tersebut khawatir akan ditegur
atas penyimpangan tersebut

Yang dapat dilakukan Auditor antara lain:


➢ Menjelaskan kepada auditee bahwa audit
adalah audit sistem bukan orang.
Penyimpangan terjadi mungkin karena
ketidakjelasan sistem (instruksi kerja tidak jelas)
atau mengindikasikan adanya kelemahan pada
sistem (tidak dilakukannya on the job training/
sosialisasi terhadap sistem yang baru)`

24

24

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 12


Linda S. Iskandar

Sikap permusuhan dari auditee


❖ Immediate
sikap permusuhan yang langsung ditunjukkan pada saat audit
dimulai, misalnya :
• Saya sibuk, bagaimana kalau auditnya minggu depan
saja ?
• Saya sebentar lagi ada meeting, bisa ngga auditnya 15
menit saja ?

Kondisi ini biasanya meng-indikasikan lemahnya komitmen


dan suppot dari manajemen, audit kurang dianggap sebagai
suatu program penting

Yang dapat dilakukan Auditor antara lain:


➢ Tidak perlu ribut dengan auditee, cek apakah memang
kebetulan ada urusan mendadak (tidak diduga) yang penting,
yang tidak bisa ditinggalkan, jika ya maka atur schedule
penggantinya.
➢ Jika kondisi tersebut terjadi karena kurangnya komitment,
maka catat dan informasikan ke Lead Auditor. Lead auditor
akan menyampaikan masalah ini ke Manajemen

25

25

Fase-Fase Audit

26

26

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 13


Linda S. Iskandar

Fase I : Perencanaan Audit


Buat rencana/ schedule audit
Pemilihan audit team.
Hubungi organisasi yang akan diaudit
Pengarahan untuk audit team
Pembuatan Checklist Audit

27

Rencana Audit
Jadwal pelaksanaan audit dan frekuensi-nya harus
ditentukan berdasarkan status dan pentingnya kegiatan
yang diaudit :

• Status Prosedur / Sistem Manajemen


• Lamanya Prosedur / sistem manajeme ndi-implementasikan, bila sistem
baru diterapkan maka frekuensi audit lebih sering atau lebih lama lebih
berfungsi sebagai reminder pengingat (biasanya masih banyak
penyimpangan karena masih dalam taraf penyesuaian)
• Hasil audit lalu, Jika menunjukkan banyaknya Nonconformity maka frekuensi
audit harus lebih sering atau lebih lama.
• Klaim pelanggan , Jika banyak keluhan pelanggan maka audit harus sering
dilakukan.
• Kinerja Proses, Jika kinerja proses sering tidak tercapai, maka audit harus
sering dilakukan.
• Terjadi penurunan performa MK3L, komplain masyarakat akan lingkungan
atau komplain karyawan tg suhu ruangan panas, naiknya kasus kecelakaan
kerja atau gangguan kesehatan, maka audit harus sering dilakukan.
28

28

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 14


Linda S. Iskandar

Rencana Audit
• Pentingnya suatu prosedur / Sistem Manajemen.
Jika suatu Proses adalah SIGNIFIKAN maka Audit harus lebih diperketat,
atau frekuensi audit ditambah

– Proses yang langsung berkaitan dengan perundanganan atau peraturan


pemerintah

– Proses yang kritikal (mempengaruhi mutu, berpotensi menimbulkan


kecelakaan fatal, pencemaran besar, kerugian financial yang besar)

29

29

Program audit ditambah, ketika performa proses


menurun/ tidak baik

30
30

30

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 15


Linda S. Iskandar

31

DASAR PEMILIHAN AUDITOR


Pada umumnya pemilihan auditor berdasarkan kelulusan ujian Internal Audit
dan tidak mengaudit area sendiri

Seharusnya
Team audit/ auditor harus mereka yang independen terhadap area yang akan
diaudit.

Team audit/ auditor harus memahami peraturan MK3L , bahaya-resiko pada


proses sehingga bisa ikut melakukan evaluasi ketidakefektifan sistem

Jika auditor yang mempunyai keahlian


tidak tersedia, gunakan tenaga ahli
sebagai pendamping

32

32

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 16


Linda S. Iskandar

Pengarahan Untuk Audit Team


Audit scope.

Schedule audit

Masalah spesifik dari area tertentu

Pertimbangan atau pengarahan dari manajemen.

Aktifitas dan area kritis yang harus diinvestigasi.

❖ area yang perlu diinvestigasi lebih detil


❖ Temuan audit sebelumnya banyak masalah di recruitment
❖ Banyak penyakit ISPA di perusahaan
❖ Banyak kecelakaan terkena serpihan pipa pada saat proses
penghancuran pipa
❖ Dll
33

33

Studi Kasus : Investigasi kelemahan K3 proses pada


perusahaan SparePart kendaraan
Berdasarkan laporan manajemen review perusahaan sparepart kendaraan
PT ABC, dalam waktu 3 bulan terakhir terjadi lonjakan keluhan karyawan
yang cukup besar, dari rata-rata 1 kasus/ bulan, menjadi 3 -4 kasus per bulan.

Kurang lebih 70% keluhan karyawan terjadi pada Line Produksi A (produk
baru), yang baru saja diproduksi oleh PT ABC dan identifikasi bahaya resiko
belum sempat dilakukan. Keluhan terbesar pada pada line QC posisi
Operator harus dalam kondisi berdiri selama 4 jam (sebelum istirahat dan 4
jam sesudah istirahat) . Keluhan Operator antara lain, kelelahan, pingsan,
dehidrasi, dll.

Dalam 3 bulan terakhir, terdapat


3 kasus yang terulang sampai 4 kali
4 kasus terulang 3 kali,
3 kasus terulang 2 kali
Waktu : 30 Menit34

34

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 17


Linda S. Iskandar

Studi Kasus Lingkungan : Investigasi kelemahan


proses pada perusahaan SparePart kendaraan

Berdasarkan laporan manajemen review perusahaan sparepart kendaraan


PT ABC, dalam waktu 3 bulan terakhir terjadi lonjakan keluhan masyarakat
yang cukup besar, dari rata-rata 1 kasus/ bulan, menjadi 3 -4 kasus per
bulan.

Kurang lebih 70% keluhan masyarakat terjadi pada Bau tidak sedap yang
berasal dari TPS Limbah B3, yang baru saja dibangun oleh PT ABC dan
identifikasi Aspek Dampak Lingkungan belum sempat dilakukan.

Dalam 3 bulan terakhir, terdapat


3 kasus yang terulang sampai 4 kali
4 kasus terulang 3 kali,
3 kasus terulang 2 kali
Waktu : 30 Menit
35

35

Studi Kasus : Investigasi kelemahan Mutu


proses pada perusahaan asuransi kendaraan
Berdasarkan laporan manajemen review perusahaan asuransi kendaraan
PT ABC, dalam waktu 3 bulan terakhir terjadi lonjakan customer claim yang
cukup besar, dari rata-rata 1 kasus/ minggu, menjadi 3 -4 kasus per minggu.
Bahkan terdapat 3 keluhan yang berasal dari pelanggan yang berbeda di
koran Kompas, Media Indonesia, dan Tempo. Berdasarkan rincian data
claim, diketahui bahwa claim banyak terjadi pada:
Kurang lebih 70% customer claim terjadi pada produk A (produk baru), yang
baru saja dipasarkan oleh PT ABC, yaitu asuransi mobil plus jaminan derek
gratis
Dalam 3 bulan terakhir, terdapat
3 kasus yang terulang sampai 4 kali,
4 kasus terulang 3 kali,
3 kasus terulang 2 kali

36

36

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 18


Linda S. Iskandar

Contoh Form Check List Audit

37

38

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 19


Linda S. Iskandar

Workshop: Apa Masalah dalam Sistem Manajemen Mutu


PT Selalu Laris adalah perusahaan trading komponen dan spare part alat berat.
Semenjak kepala gudang senior, yang sudah berpengalaman 15 tahun berhenti
dan diganti dengan orang baru, sering terjadi complain dari Customer karena
barang yang dikirim berbeda dengan barang yang diminta. Barang yang salah
kirim memang ditukar dengan tanpa biaya tambahan. Namun yang menjadi
masalah bagi customer, kesalahan pengiriman spare part tersebut berakibat
pada terganggunya produksi di Customer akibat pengadaan spare part yang
lambat.

Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap customer, kemudian PT


Selalu Laris memberikan discount 20% sebagai kompensasi atas kesalahan
yang sudah mereka buat. Selanjutnya aturan discount tersebut dibakukan ke
dalam sistem manajemen dan diumumkan kepada semua Customer. Semenjak
aturan tersebut dibakukan, memang terjadi penurunan angka claim kesalahan
pengiriman, namun hingga 2 bulan semenjak aturan tersebut dibuat, masih saja
terdapat kesalahan pengiriman barang, terutama barang-barang yang
bentuknya hampir sama.

39

Workshop: Apa Masalah dalam Sistem Manajemen K3L

PT Selalu Laris adalah perusahaan trading Produk Garmen. Seiring dengan


perkembangan perusahaan, maka perusahaan mulai merekrut karyawan-karyawan
outsourching untuk area Packing dan Gudang. Karena tidak ada proses Safety
Induction kepada karyawan outsourching terkait Basic Emergency Response, maka
saat terjadi kecelakaan kerja dimana salah 1 karyawan tertimpa tumpukan kain yang
disimpan melebihi standar ketinggian, rekan lainnya tidak tahu harus menghubungi
siapa. Sehingga penanganan korban memerlukan proses yang cukup lama.

Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab terhadap karyawan, kemudian PT


Selalu Laris memberikan santunan sebagai kompensasi diluar Jamsostek.
Selanjutnya aturan kompensasi tersebut dibakukan ke dalam sistem manajemen
dan diumumkan kepada semua Karyawan. Semenjak aturan tersebut dibakukan,
memang terjadi penurunan angka kecelakaan kerja namun hingga 2 bulan
semenjak aturan tersebut dibuat, masih saja terdapat kecelakaan kerja terutama
untuk area-area yang melibatkan banyak karyawan outsourching .

40

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 20


Linda S. Iskandar

Fase II : Pelaksanaan Audit


Opening meeting
Pelaksanaan audit
Membuat Laporan audit
Closing meeting

41

Opening Meeting
Dipimpin oleh Lead Auditor atau oleh
Auditor itu sendiri

Memperkenalkan team audit


Menguraikan ruang lingkup
Menguraikan tujuan audit → audit Fokus ke
sistem bukan ke orang, penyimpangan
mengindikasikan adanya kelemahan pada
sistem, bukan kesalahan pada orang
Rincian proses audit (apa, siapa, kapan dan
dimana) dan Lain-lain.

42

42

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 21


Linda S. Iskandar

Pelaksanaan Audit
Proses audit dilakukan dalam usaha untuk memeriksa
Conformity, Nonconformity dan improvement opportunity
dengan didukung oleh bukti-bukti objective
dengan cara a.l:

– mewawancarai personil yang bertanggung jawab dan pelaksana langsung


operasi tersebut
– mengobservasi praktek operasi terhadap dokumen
– memeriksa bukti dokumentasi seperti prosedur, perencanaan, spesifikasi dan
catatan

43

43

Siklus Pelaksanaan Audit

Observasi

Cek
Interview dokumen

Cek dokumen:
Interview: Observasi:
• Cocokan aktifitas
• Minta Auditee • Pengamatan
dengan dokumen
menjelaskan aktual dilapangan.
kerja, spesifikasi
aktifitas ybs • Usahakan tidak
dll
• Hindari tekanan meng-interupsi
• Hindari “Nit
suara seperti aktifitas yg sdg
Picking” (mencari
“Polisi” berjalan
yang kecil-kecil)
• Jadi pendengar • Jadi Pengamat
• Jadi Peneliti yang
yang baik yang baik
baik

44
44

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 22


Linda S. Iskandar

Pelaksanaan Audit
• Beberapa kelemahan selama pelaksanaan audit:
– Kurang memahami proses dan persyaratan Sistem Manajemen
• Apa fokus audit dari pengendalian dokumen ?
• Apa fokus audit dari corrective action ?
• Apa tujuan dari proses manajemen review ?
– Kurang kreatif dalam menggali kelemahan dari suatu proses, percaya
dengan pernyataan dari auditee.
• Audit lebih bersifat wawancara
– Puas dengan keberadaan suatu dokumen, kurang melakukan penelitian
terhadap isi dokumen atau melakukan observasi di lapangan
• Menyatakan OK setelah dokumen diberikan, tanpa melihat isi dari
suatu dokumen.

45

45

Teknik-Teknik Sampling
Karena terbatas oleh waktu dan sumber daya maka proses audit
dilakukan dengan cara sampling, beberapa teknik sampling a.l;

▪ Vertical Slice Sampling


Mengambil satu sample dan memeriksa kesesuaiannya terhadap
semua element Quality system atau persyaratan tertentu yang terkait

▪ Horizontal Slice Sampling


Konsentrasi pada satu elemen quality system dan memeriksa
beberapa sample terkait dengan elemen tersebut.

Pada umumnya, digunakan kombinasi dari kedua teknik tersebut.

46

46

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 23


Linda S. Iskandar

Teknik Sampling Audit Improvement


Jika suatu masalah terdeteksi melalui vertical slice, horizontal slice
sampling harus digunakan untuk menentukan kedalaman dan
keseriusan dari masalah tersebut

Sample 1 Sample 2

Sample 3 Sample 4

Management Review

Kepuasan Pelanggan

Pengendalian Dokumen

47

47

Sistem Sampling Audit Improvement


Sample pada area Possibility
yang tidak temuan rendah
bermasalah
Sampling
sistem Possibility
temuan tinggi
Sample pada area
+
yang bermasalah
Potensi melihat
ketidak efektifan
sistem
• Cek Performa → sering terjadi complain pada produk A →
jadikan proses produksi produk A sebagai area sampling

• Audit perawatan infrastruktur → tanyakan infrastruktur apa


yang sering rusak → jadikan infrastruktur yang sering rusak
sebagai pilihan sampling
48

48

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 24


Linda S. Iskandar

Teknik-teknik Komunikasi
Saat Wawancara
• Tentukan tujuan komunikasi, apa yang
sebenarnya ingin anda ketahui.

• Pilih kata yang sesuai dan umum dimengerti,


bila ada istilah yang masih asing maka
perjelaskan artinya, ini menghindari persepsi
yang berbeda.

• Gunakan bahasa tubuh dan nada suara untuk


memperjelas maksud

• Gunakan pertanyaan yang memerlukan


penjelasan sehingga wawancara menjadi hidup.

▪ Pastikan bahwa lawan bicara anda mengerti maksud yang ingin


anda sampaikan bila mereka tampak bingung dengan apa yang
anda tanyakan.
▪ Gunakan kontak mata pada waktu berkomunikasi.
49

49

Teknik-teknik Komunikasi
Saat Wawancara
• Aktif memperhatikan untuk menjamin bahwa auditor mendengar dan
mengerti apa yang dijelaskan oleh auditee.
• Beberapa metode antara lain :
▪ Paraphasing yaitu menguraikan dengan kata-kata sendiri
▪ Katakan persetujuan anda terhadap penjelasan auditee bila
memang begitu adanya.
▪ Menunggu beberapa saat setelah auditee selesai berbicara
sebelum mengajukan pertanyaan.
▪ Jangan melakukan interupsi terhadap respon dari auditee bila
tidak terpaksa
▪ Membuat Kesimpulan akhir hasil interview dan memperoleh
persetujuan bersama atas hasil interview tersebut.
▪ Memberikan kesempatan kepada auditee untuk mengkoreksi
kesalahpengertian 50

50

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 25


Linda S. Iskandar

Teknik-teknik Komunikasi
Saat Wawancara
Agar wawancara terasa hidup dan efektif untuk mendapat
yang ingin diketahui maka dapat dilakukan dengan
menyampaikan beberapa jenis pertanyaan :

• Open question
yaitu pertanyaan yang membutuhkan penjelasan

• Probing question
yaitu pertanyaan yang bersifat memeriksa dan fokus
pada satu hal yang penting.

• Closed question
Pertanyaan yang meminta kepastian auditee.

51

51

OBSERVASI

Berikut beberapa teknik observasi yang efektif

• Tentukan informasi yang ingin dibuktikan penerapannya


• Pimpin proses observasi, jangan terbawa oleh arahan auditee
• Hindari interupsi proses, minta izin bila ingin mendapatkan
keterangan dari pelaksana proses
• Perhatikan pelaksanaan proses dengan seksama
• Catat proses (jenis, lokasi, tanggal) yang tidak sesuai dengan
dokumentasinya

52

52

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 26


Linda S. Iskandar

PERIKSA

• Tentukan item yang perlu diperiksa


• Jangan puas hanya dengan ditunjukkan keberadaan dokumen, periksa kelengkapan dan
isinya
• Lakukan pemeriksaan dengan cara sampling
• Hindari Nit Picking (mencari hal yang sepele)
• Seharusnya ada konsistensi dalam pengunaan bahasa, jangan menggunakan bahasa yang
campur Indonesia-Inggris, misalnya auditor dirubah saja kebahasa Indonesia menjadi
pemeriksa
• Hindari berdebat dengan auditee tentang suatu ketidaksesuaian, untuk menghindarinya
periksa sample berikutnya,
• Tidak ada bukti pemeriksaan, menurut auditee itu cuma masalah record yang terselip/
hilang, apakah memang Cuma record yang hilang atau memang tidak dilakukan
pemeriksaaan ?
• Catat ketidaksesuaian dengan dokumentasi (nama, nomor, tanggal, lokasi) secara lengkap
53

53

HASIL AUDIT
Kesesuaian (Conformity)
Kondisi dipenuhinya kriteria audit pada suatu proses

Ketidaksesuaian (Nonconformity)
Kondisi tidak dipenuhinya kriteria audit pada suatu proses
Beberapa membaginya menjadi 2 jenis :
Major
Minor

Peluang Peningkatan (Improvement Opportunity)


Kondisi dipenuhinya kriteria audit pada suatu proses akan tetapi
terdapat suatu peluang untuk menimbulkan ketidaksesuaian atau
peluang untuk meningkatkan efektifitas proses

54

54

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 27


Linda S. Iskandar

HASIL AUDIT
Major Nonconformity
• Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan

• Tidak ada bukti penerapan atau kegagalan keseluruhan dari sistem untuk
memenuhi salah satu persyaratan IS0 9001, ISO 14001, ISO 45001

• Beberapa minor Ketidaksesuaian terhadap satu elemen yang dapat


mengisyaratkan kegagalan sistem

• Semua ketidaksesuaian yang bisa berakibat fatal


✓ Kerugian financial yang besar
✓ Pelanggaran terhadap peraturan
✓ Mempengaruhi Image perusahaan

55

HASIL AUDIT
Minor Nonconformity
➢ Ketidaksesuaian terhadap persyaratan IS0 9001, ISO 14001, ISO
45001yang tidak mengakibatkan pada
• kegagalan dari suatu system
• mengurangi kemampuannya dalam menjamin kondisi proses yang
terkontrol
• Kondisi fatal

➢ Yang disebabkan a.l:


• Kegagalan pada dokumentasi dan record
• Satu atau lebih ketidakkonsistenan penerapan suatu persyaratan yang
tidak mengakibatkan kepada 3 hal tersebut diatas.

56

56

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 28


Linda S. Iskandar

Workshop: Kategori Temuan (Major, Minor atau Observasi)

1. Ditemukan record yang sudah lebih dari 1 tahun belum dibuang. Tidak
sesuai dengan standard retention 1 tahun yang telah ditentukan
2. Dari total training K3 semester 2 2019, telah dilakukan 15 training, akan
tetapi hanya 8 training yang dilakukan evaluasi keefektifan trainingnya
(sudah masuk waktunya)
3. Katub pengaman kelebihan tekanan sudah tidak berfungsi sejak 1
tahun yang lalu, karena rusak
4. Ada pembelian pada tanggal 15 Juni 2019 dilakukan tanpa proses
seleksi sesuai prosedur pembelian. Walaupun sifat pembelian tersebut
urgent, pembelian spare part untuk mesin yang rusak, akan tetapi harus
tetap mengikuti prosedur pembelian.
5. Standar Kompetensi Spv Produksi & Operator TPS B3 belum
ditetapkan, dan belum dilakukan analisa Gap Kompetensi
6. Tidak ada instruksi kerja cara pengisian form maintenance, sehingga
dikhawatirkan orang tidak mengerti cara mengisi form
7. Kontraktor melaksanakan pekerjaan namun belum ada
penjelasan/pengarahan mengenai Mutu & K3

57

Penulisan Temuan AUDIT


 Jelas
 Singkat
 Didukung bukti obyektif
P : Problem--L
Contoh : : Location--O : Objective Evidence R : Reference

P : Diketahui APAR Jenis Dry Power pada ruang Sparepart ''A247" tidak
dilakukan pengecekan secara rutin

O : Inspeksi pada Tag terakhir tercatat di bulan Februari 2019

R : Tidak sesuai dengan Persyaratan (suggested Plan) HS-FS-10 fire


Extinguisher : ” Extinguisher Visual Inspection must be conduacted once a
month and documented on a control tag”

58

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 29


Linda S. Iskandar

1. Pada waktu mengaudit Gudang Chemical, auditor mengetahui bahwa


salinan MSDS untuk bahan-bahan yang teridentifikasi sebagai B3 tidak
disimpan di Gudang (Warehouse). MSDS atau Lembar Data Keselamatan
Bahan (LDKB) adalah dokumen yang berisi informasimengenai potensi
bahaya (kesehatan, kebakaran, reaktifitas dan lingkungan) dan cara
bekerja yang aman dengan produk kimia.
Laporan observasi/Temuan:

2. Pada saat mengaudit bagian Purchasing, Auditor mengetahui bahwa


telah dilakukan seleksi dan evaluasi pada saat melakukan pengadaan
jasa catering oleh bagian Pembelian, Diketahui bahwa tidak ada
evaluasi faktor HSE terhadap performance Supplier Kantin. Ketika
auditor mengkonfirmasi hal ini ternyata belum ada pedoman untuk
menilai aspek HSE & Mutu terhadap performance supplier Kantin

Laporan observasi/Temuan:

59

Penulisan Temuan AUDIT

Ditemukan limbah oli yang diserahkan ke pihak ke-3 yaitu PT.XYZ ISO
tidak dilengkapi dengan salinan manifest (rangkap ke 7) oleh bagian 14001:2015
GA & ISO Minor
P L 45001 :2018 R
contoh: Hazardous waste manifest no.: AP0002800, AP0002911, Clause 8.1
O R

ISO
Peralatan Inspeksi untuk Pemantauan Gas Beracun belum dikalibrasi 9001:2015
P 7.1.5
di Tangki Pengolahan Minyak Bumi ISO 45001 : Major
L & ISO R
contoh: Gas Detector no PR-0052-S/N-023 14001
O Clause 9.1.1
R

60

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 30


Linda S. Iskandar

Internal Auditor Sistem Manajemen

61

Masalah terpenting adalah semua Nonconformity


baik MAJOR atau MINOR
harus diperbaiki sebelum system dikategorikan
sesuai dengan Sistem Manajemen ISO 45001:2018 & PP50/2012

62

62

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 31


Linda S. Iskandar

Closing meeting
▪ Memperkenalkan audit team (apabila ada peserta yang tidak ikut pada saat
opening meeting )
▪ Mereview scope dan tujuan audit

▪ Hasil keseluruhan audit


▪ Improvement dan praktek-praktek yang baik (Strong point)

▪ Penjelasan masalah yang ditemukan (nonconformances) dengan akibat yang


dapat ditimbulkan

▪ Menjelaskan bahwa audit adalah sampling bahwa problem yang ditemukan


dapat terjadi pada area yang lain, sehingga tindakan koreksi tidak hanya
dilakukan terhadap hasil temuan tetapi juga terhadap sistem dimana
nonconformances tersebut ditemukan

▪ Rekomendasi untuk improvement dimasa yang akan datang (bila ada)


▪ Rencana follow up / verifikasi 63

63

Fase III : Follow Up Audit

64

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 32


Linda S. Iskandar

Fase III : Follow - up Audit


❑ Memperkenalkan audit team (apabila ada peserta yang tidak ikut pada
saat opening meeting )
❑ Mereview scope dan tujuan audit
❑ Hasil keseluruhan audit
❑ Improvement dan praktek-praktek yang baik
(Strong point)
❑ Penjelasan masalah yang ditemukan (nonconformances) dengan akibat
yang dapat ditimbulkan

❑ Menjelaskan bahwa audit adalah sampling bahwa problem yang


ditemukan dapat terjadi pada area yang lain, sehingga tindakan koreksi
tidak hanya dilakukan terhadap hasil temuan tetapi juga terhadap
sistem dimana nonconformances tersebut ditemukan

❑ Rekomendasi untuk improvement dimasa yang akan datang (bila ada)


❑ Rencana follow up / verifikasi

65

Fase III : Follow - up Audit


• Memeriksa apakah tindakan perbaikan telah dilakukan
• Memeriksa apakah tindakan perbaikan tersebut sesuai
dengan nonconformances yang ditemukan
• Memeriksa apakah tindakan perbaikan tersebut efektif agar
masalah yang sama tidak terulang
• Membuat CAR baru apabila pada saat verifikasi, status
CAR masih OPEN(bila perlu)
• Membuat schedule verifikasi untuk nonconformances yang
masih OPEN
• Gunakan LOG CAR untuk memonitor status tiap CAR

66

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 33


Linda S. Iskandar

Workshop : Corrective Action


No Temuan Corrective action Apakah Corrective
actionnya sudah tepat ?
1 Alat pemadan api Apar yang kadaluarsa
ringan (APAR) sudah belum diganti karena
kadaluarsa belum akan digunakan untuk
diganti simulasi. Rencana
diganti tanggal 10 Maret
2 Banyak permintaan Follow up ke auditee/
perbaikan atas auditor terkait dengan
temuan audit yang temuan audit yang
belum closed 100%, masih Open
3 Prosedur baru belum Prosedur baru akan
dilaporkan ke dilaporkan ke dokumen
dokumen kontrol kontrol

67

67

Verifikasi Temuan Audit


• Tujuan Verifikasi
1. Memastikan tindakan perbaikan sudah
dilakukan
2. Memastikan tindakan perbaikan sudah tepat
sasaran.

• Teknik Verifikasi
• Lihat aktual/ bukti pelaksanaan
– Juga perhatikan similar product/process/ machine
• Monitor efektifitas tindakan perbaikan. Setelah
tindakan perbaikan dilakukan apakah masalah
masih terjadi ??

68

68

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 34


Linda S. Iskandar

Hasil-hasil temuan audit dibawa pada level


management untuk direview
Keefektifan sistem manajemen yang ada dalam mencapai
rencana dan target perusahaan.

Komitmen semua level diorganisasi dalam menjalankan dan


mengembangkan sistem manajemen .

Menetapkan tindakan perbaikan yang diperlukan

69

Corretion & Corrective Action


• Correction
– Action to eliminate a detected nonconformity

• Corrective Action
– Action to eliminate the causes of detected nonconformity or other
undesirable situation
– Note 2 : Corrective action is taken to prevent recurrence
– Oleh karena itu jangan membuat corrective action sebelum
mengetahui penyebabnya
– Penyebab yang berbeda akan menghasilkan corrective action
yang juga berbeda

Sumber: ISO 9000:2015


70

70

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 35


Linda S. Iskandar

Workshop : Correction
No Temuan Correctiion Apakah Correctiion
sudah tepat ?
1 Alat pemadan api Apar yang kadaluarsa
ringan (APAR) sudah belum diganti karena
kadaluarsa belum akan digunakan untuk
diganti simulasi. Rencana
diganti tanggal 10 Maret
2 Banyak permintaan Follow up ke auditee/
perbaikan atas auditor terkait dengan
temuan audit yang temuan audit yang
belum closed 100%, masih Open
3 Prosedur baru belum Prosedur baru akan
dilaporkan ke dilaporkan ke dokumen
dokumen kontrol kontrol

71

Workshop : Corrective Action


No Temuan Corrective Action Apakah Corrective Action
sudah tepat ?
1 Motor mesin A Mengganti motor mesin A
berpotensi lepas jika yang lebih kecil agar beban
diberi beban putaran berkurang
berlebihan
2 Dalam sebulan terakhir Menyediakan obat-obatan
karyawan berpotensi flu di kotak obat yang
terkena serangan flu tersedia
akibat lingkungan kerja
yang tidak bersih

3 Bulan depan berpotensi Evaluasi sistem penagihan


kredit macet karena bersama dengan customer
penagihan yang tidak terkait pekerjaan yang telah
membuahkan hasil dilakukan dan berusaha
melakukan penagihan lebih
cepat dari sebelumnya

72

72

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 36


Linda S. Iskandar

Verifikasi Temuan Audit


• Tujuan Verifikasi
1. Memastikan tindakan perbaikan sudah
dilakukan
2. Memastikan tindakan perbaikan sudah tepat
sasaran.

• Teknik Verifikasi
• Lihat aktual/ bukti pelaksanaan
– Juga perhatikan similar product/process/ machine
• Monitor efektifitas tindakan perbaikan. Setelah
tindakan perbaikan dilakukan apakah masalah
masih terjadi ??
73

73

CASE STUDY PEMERIKSAAN FOLLOW UP AUDIT →


PEMERIKSAAN TINDAKAN PERBAIKAN

Temuan Audit Penyebab masalah Corrective action


Ditemukan penggunaan Di Indonesia, hanya ada 1 Prosedur pembelian direvisi
supplier PT Selalu sukses perusahaan yang memasok ditambahkan clausal pembelian
tanpa melalui tender (minimal barang tersebut tanpa tender bisa dilakukan
3 kandidat), tidak sesuai dengan persetujuan Direktur
dengan prosedur pembelian

Sering terjadi customer claim Pengiriman barang ke Marketing akan meeting dengan
terkait dengan keterlambatan customer terlambat produksi dan PPIC untuk
pengiriman : Jan 3 kasus, mengakibatkan customer membicarakan masalah ini
Feb 4 kasus, Maret 5 kasus claim

Berdasarkan hasil survey Jawaban claim ke PT Suka Melakukan training problem


kepuasan pelanggan, hasil Ngomel sering ditolak solving, training sudah dilakukan
survey dari PT Suka Ngomel, dengan alasan tindakan tanggal 10 Januari
hasilnya rendah terutama perbaikan belum dilakukan Memeriksa jawaban claim oleh
masalah respond terhadap ke akar masalahnya Manager QA sebelum dikirim ke
claim customer

74

74

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 37


Linda S. Iskandar

Summary Tahapan Analisa


Masalah

1. Mempelajari Fakta, olah TKP (Tempat


Kejadian Problem), Datang dan Lihat
2. Menganalisa penyebab masalah
3. Melakukan tindakan perbaikan
• Tindakan temporary (correction)
• Tindakan permanen (corrective action)
4. Evaluasi efektifitas tindakan perbaikan
5. Standarisasi

75

75

SISTEM MANAJEMEN AUDIT OUT-LINE


Start
Lead Auditor, Senior Management
Auditor & Auditee Regular
Lead auditor Closing meeting Management review
1. Mempersiapkan dan dan support
mengembangkan jadwal
Audit Plan
Non-
2. Memilih Audit Team Stop
conformit
3. Menghubungi Auditee
y
4. Pengarahan audit team

Auditor Auditee
Mempersiapkan Check Verifikasi ke
list, audit report dll. efektifan

Aiditor
Lead Auditor, Auditor & Auditee
Verifikasi
1. Opening meeting
Ke-
2. Lakukan sistem manajemen
efektifan
audit yang efektif

Lead Auditor & Lead auditor


Auditor Me-review dan
Mempersiapkan mengkompilasi
laporan sistem seluruh laporan audit
manajemen audit
76

76

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 38


Linda S. Iskandar

TANGGUNG JAWAB LEAD AUDITOR

Mempersiapkan check list sebelum


audit dijalankan
Memeriksa kesesuaian • Melakukan opening dan closing
dokumentasi dengan persyaratan meeting audit
ISO 9001, ISO 14001, Sistem • Memonitor progress status setiap
Manajemen PP 50/2012 & ISO CAR yang timbul.
45001 Memeriksa pelaksanaan • Menilai dan mengembangkan
operasi dengan dokumentasi keefektifan sistem audit yang
Mengumpulkan dan berlaku saat ini
mendokumentasikan bukti-bukti • Memonitor dan mengevaluasi
obyektif performa Auditor.
77

77

TANGGUNG JAWAB AUDITOR

• Menentukan Cakupan audit


(bersama Management
Representative) • Meminta konfirmasi temuan
kepada auditee atas temuan
• Membuat jadwal audit yang didapat
• Menentukan Team Audit
• Mencatat dan melaporkan
• Konfirmasi dan distribusi jadwal dengan jelas penemuan-
audit ke auditee penemuan audit kepada
• Membuat kompilasi laporan penanggung jawab area yang
hasil audit dan diserahkan diaudit.
kepada mr/ Wakil Manajemen • Verifikasi tindakan perbaikan
yang telah dilakukan.
78

78

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 39


Linda S. Iskandar

TANGGUNG JAWAB AUDITEE


▪ Mempersiapkan segala keperluan untuk lancarnya proses audit,
a.l: dokumen kerja, personel pelaksana, record, waktu dan bila
mungkin area yang nyaman.

▪ Menjelaskan hal-hal yang ditanya oleh auditor dengan


sesungguhnya dan tidak berbelit-belit.

▪ Akui temuan bila memang itu benar adanya.

▪ Melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan bila ditemukan


nonconformity.

▪ Menghargai auditor sebagai partner dalam membangun suatu


sistem kerja yang efektif.

79

79

80

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 40


Linda S. Iskandar

JANGAN LUPA

ABSENSI
EVALUASI

81

Terima Kasih
Lindasaraswati.iskandar@gmail.com
PHONE / WA : 081281869775

82

Audit Internal Sistem Manajemen Based on 19011:2018 41

Anda mungkin juga menyukai