Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Khutbah 1
الح ْم ِد
َ ـل ِم َن ِ
ٌ َح َم ُدهُ ُس ْب َحانَهُ ب َما ُه َو لَهُ أ َْه
ِ
ْ أ،اه ْـم َن ْهـتَدي
ِ
ُ َوبِ ُه َد،َسى َو َن ْقتَدي ِ الْحم ُد
َّ بِ ِه ْم َنتَأ،هلل َْ
ِ ِ ْ ض َّل لَه ومن ي ِ من ي ْه ِد ِه اهلل فَالَ م،ُومن بِ ِه وأََتو َّكل َعلَْي ِه ِ ِ ِ
ي َخلَ َق َ ضـل ْل فَالَ َهاد ُ ْ ََ ُ ُ ُ َ َْ ُ َ َ ُ َوأ،َوأُثْني َعلَْيه
َ َأَ ْش َه ُد أَن الَّ إِلَهَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ ال،ُ لَه،اء ِ ُّ اد ِه ِ اصطََفى ِمن ِعب
َ َالر ُس َل َواألَنْبي َ ْ ْ َو،اء َ َْق َوقَ َّد َر األَ ْشي
َ ال َخل
،ين ِِ ٍ ِ ِ أَْن َز َل َعلَْي ِه ربُّهُ ال ُقرآ َن،ُاهلل ور ُسولُه ِ َّ َوأَ ْش َه ُد أ،ُيك لَه
َ َش ِر
َ ين؛ بَالَغًا ل َق ْوم َعابد َ المب ُ َ َ َ َن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُد
ص ْحبِ ِه أَمْج َعِنْي َ أ ََّما َب ْع ُد ِِ ِ ِ ِ ِ
َ ات اهلل َو َساَل ُمهُ َعلَْيه َو َعلَى آله َو ُ صلَ َو َ َ ف،ينَ َو َج َع َل ِر َسالَتَهُ َر ْح َمةً لل َْعالَم..
ِ َفيا أَيُّها اْملسلِمو َن أُو ِصي ُكم و َن ْف ِسي و إِيَّا ُكم بَِت ْقوى
اهلل َف َق ْد فَ َاز اْملَّت ُق ْون َ ْ َ ْ َ ْ ْ ْ ُْ ْ َ َ
وا ْب َتغ ِف ْي ُمٓا ٰا ٰتىك هّٰللا ال َّدار ااْل ٰ خِر َة واَل َت ْنس َنصِ ْيبك مِن الُ ُّد ْنيا واَحْ سِ نْ َكمٓا اَحْ سن هّٰللا
ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ ِ َ
ض ۗاِنَّ َ اَل ُيحِبُّ ْال ُم ْفسِ ِدي َْنهّٰللا
ِ ْك َواَل َتب ِْغ ْال َف َسادَ فِى ااْل َر َ ِا َل ْي
“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama
bagimu …” [Al-Maa-idah: 3]
Dr. Muhammad Sulaiman Al-Asyqar dalam kitabnya Zubdatut Tafsir Min Fathil
Qadir menjelaskan maksud dari “telah Aku sempurnakan untukmu agamamu”
adalah menyempurnakan hukum-hukumnya yang dibutuhkan orang-orang
beriman berupa halal dan haram. Ayat ini diturunkan pada saat haji wada’
ketika wukuf di padang Arafah. Saat itu adalah hari Jumat. Dan Allah telah
memenangkan Islam dan menolong nabi-Nya. Allhamdulillah.
Sedangkan yang dimaksud dengan “dan telah aku cukupkan kepadamu
nikmat-Ku” adalah dengan disempurnakan agama dan dibebaskannya Makkah
serta dengan keputusasaan orang-orang kafir untuk mengalahkan kalian,
sebagaimana yang telah Aku janjikan kepada kalian lewat firman-Ku: وألتم نعمتي
عليكم
Kemenangan tersebut datang setelah perjuangan berat selama 23 tahun. Nabi
ﷺmenggambarkan kondisi awal mula kedatangan Islam
sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah
ﷺbersabda :
1
“Islam bermula dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing
sebagaimana permulaannya, maka berbahagialah orang-orang yang
asing.” [Hadits riwayat Muslim]
Keterasingan yang sangat di masa awal dakwah Islam jelas berkonsekuensi
pada beratnya tekanan yang dihadapi oleh generasi awal Islam pada masa itu.
Mereka dicemooh, difitnah, dibatasi ruang geraknya, diblokade secara
ekonomi selama 3 tahun, banyak yang mengalami penyiksaan fisik yang berat
dan bahkan ada yang dibunuh.
2
”Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi pun kecuali dia adalah seorang
pemuda. Dan tidaklah seorang ulama diberi karunia ilmu kecuali dia adalah
seorang pemuda.” [Riwayat Ibnu Abi Hatim dan disebutkan oleh Imam Ibnu
Katsir di dalam tafsirnya terhadap surat Al-Anbiya’: 60.]
Mereka berkata: “Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-
berhala ini yang bernama Ibrahim”.
2. Kisah Nabi Yusuf ‘alaihis salam
Allah Ta’ala menyebutkan kisah Nabi Yusuf ‘alaihissalam secara rinci. Dalam
kisah ini terdapat banyak pelajaran dan faedah.
3
pertolongan kepada Allah dan berdoa kepadanya serta menjauhi para
pengikut kebatilan saat kondisi ahlul haq sedang lemah untuk memperbaiki
para pengikut kebatilan tersebut.
4
usianya dengan melakukan berbagai ketaatan, kebaikan dan hal-hal yang
bermanfaat.
Syaikh ‘Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim Alu Jarullah Syaikh Abdullah bin
Jarullah dalam kitabnya Daurusy Syabab Al-Muslim Fil Hayah menjelaskan
sejumlah perkara yang harus dilakukan oleh para pemuda:
1. Mengikhlaskan ketaatan hanya untuk Allah semata baik dalam
perkataan, keyakinan, perbuatan, cinta dan benci.
Allah Ta’ala berfirman,
“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama
bagimu …” [Al-Maa-idah: 3]
Dalam sebuah hadits shahih rasulullah ﷺbersabda,”Sebaik-baik
kalian adalah orang yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya.” [Hadits
riwayat Al-Bukhari]
Rasulullah ﷺbersabda,
”Salah seorang dari kalian tidak beriman (dengan iman yang sempurna)
sampai hawa nafsunya mengikuti ajaran yang kubawa.” [An-nawawi
5
berkata,”hadits hasan shahih. Kami meriwayatkannya di dalam kitab Al-Hujjah
dengan sanad shahih.]
4. Memelihara shalat lima waktu tepat pada waktunya bersama
jamaah untuk para lelaki.
Shalat merupakan pilar agama dan hubungan dengan Allah pencipta alam
semesta. Shalat juga merupakan pemisah antara Islam dan kekafiran.
7. Mengamalkan syariat Islam yang zhahir maupun yang batin, baik berupa
perkataan, keyakinan dan perbuatan. Terutama iman kepada takdir yang
baik dan buruk, iman kepada hari kebangkitan (yaumul baats), hari
pembalasan (yaumul jaza), pahala dan hukuman, surga dan neraka.
Juga merealisasikan kalimat syahadat laailaaha illallahu wa anna Muhammad
Rasulullah dengan cara mengetahui maknanya, mengamalkan tuntutannya,
memenuhi syarat-syaratnya dan keharusannya.
Berbakti kepada orang tua, dan mentaati mereka dalam perkara selain maksiat
kepada Allah, silaturrahim dengan kerabat dan berbuat baik kepada mereka,
berbuat baik kepada para tetangga dan tidak menyakiti mereka, mencintai
6
orang yang taat kepada Allah dan membenci orang yang bermaksiat kepada-
Nya, membela dan setia kepada orang yang berwali kepada Allah serta
memusuhi orang yang memusuhi Allah.
Itulah ikatan iman yang paling kuat dan amal yang paling dicintai oleh Allah,
serta menjauhi apa saja yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dalam hal
makanan, minuman, pakaian, permainan yang diharamkan, pria tidak
menyerupai wanita dan sebaliknya, serta tidak menyerupai orang-orang kafir
dalam ucapan salam, pakaian dan yang lainnya yang merupakan ciri khas diri
mereka.
Jadi secara umum adalah dengan teguh melakukan yang wajib dan sunnah
serta meninggalkan yang diharamkan dan dimakruhkan baik berupa
”perkataan maupun perbuatan.
Demikian inilah bekal-bekal yang mesti dimiliki oleh setiap pemuda muslim
agar mampu memainkan perannya yang strategis dalam kehidupan ini.
Khutbah Kedua
8