Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BATIK
Kurikulum adaptasi sumber daya lokal
Dwi Apriyani, S Pd
Hetty Hikmaningsih, S. E
MODUL
PELATIHAN BATIK
SMAN 1 GOMBONG
Disusun Oleh :
Dwi Apriyani, S. Pd
Hetty Hikmaningsih, S. E
3
Ketika masa penjajahan Belanda, dimana sering terjadi peperangan yang
menyebabkan keluarga kerajaan yang mengungsi dan menetap di daerah-
Prakarya SMA N 1 Gombong - 2020
daerah lain seperti Banyumas, Pekalongan, dan ke daerah timur Ponorogo,
Tulung Agung dan sebagainya maka membuat batik semakin dikenal di
kalangan luas.
4. Jenis Batik
Batik jika dibagi berdasarkan berdasarkan masa yaitu:
1. Batik Klasik
2. Batik Tradisional
3. Batik Kontemporer
Batik Tulis : antara ornamen yang satu dengan ornamen lainnya agak berbeda
walaupun bentuknya sama. Bentuk isen-isen relatif rapat, rapih, dan
tidak kaku.
Batik Cap : antara ornamen yang satu dengan ornamen lainnya pasti sama, namun
bentuk isen-isen tidak rapi, agak renggang dan agak kaku. Apabila
isen-isen agak rapat maka akan terjadi mbeleber (goresan yang
satu dan yang lainnya menyatu, sehingga kelihatan kasar).
Batik Printing : ornamen bisa sama, bisa tidak, karena tergantung desain batik yang
akan ditiru, karena batik printing biasanya meniru batik yang sudah
ada, namun yang perlu diketahui tentang warna. Warna batik printing
kebanyakan tidak tembus karena proses pewarnaannya satu muka saja
C. Peralatan Membatik
1. Peralatan Membatik
Setelah kita mengetahui sejarah dan pengetahuan dasar tentang batik,
maka selanjutnya kita harus mengetahui apa saja peralatan yang digunakan
untuk proses membatik. Peralatan yangdigunakan dalam membatik adalah
sebagai berikut :
6
membatik.
Pembindang
Soda
kostik
TRO
Menggambar pola (nyorek) atau gambaran pertama dengan lilin cair diatas
kain. Canting mengikuti pola-pola yang telah digambar terlebih dahulu oleh
seorang tukang pola atau kalau pembatik itu telah mahir sekali ia akan
13
menggambar luar kepala. Gambaran lilin ini kemudian diteruskan pada belahan
Prakarya SMA N 1 Gombong - 2020
yang kemudian akan menjadi bagian dalam kain batik, oleh karena itu nama
pekerjaan ini ialah nerusi. Itu sebabnya pula mengapa bahan kain putih yang
dipakai tidak boleh terlalu tebal, karena kalau tidak akan menyukarkan
pekerjaan meneruskan gambaran pertama itu.Nembok atau pekerjaan menutupi
bagian-bagian yang tidak boleh kena warna dasar. Penembokan adalah tahap
penting dalam pembuatan kain batik, karena apabila lapisan kurang kuat, warna
dapat menembus dan akan merusak seluruh kain atau warna yang telah
direncanakan.
3. Pewarnaan
Bahan dan peralatan yang digunakan pada tahap ini adalah pewarna batik
yang terdiri dari :
a. Naptol berfungsi sebagai warna dasar yang nantinya dibangkitkan oleh
garam warna (garam diazo). Naptol terdiri atas naptol AS, naptol ASLB,
naptol ASGR, naptol ASG, naptol ASD, naptol ASBO, dan naptol ASOL.
b. Warna lain yang bersifat alami adalah daun soga. Naptol AS berfungsi untuk
membuat warna merah, biru, violet, orange, dan hitam, naptol ASLB untuk
membuat warna cokelat, naptol ASGR untuk membuat warna hijau dan naptol
ASG untuk membuat warna kuning.
c. Garam warna (garam diazo), berfungsi untuk membangkitkan warna. Garam
terdiri atas garam biru B, garam biru BB, garam violet B, hitam B, merah
bordo GP, garam orange GC, dan garam biru hijau B.
d. Rapidogin, berfungsi untuk memberi variasi warna. Rapid terdiri atas rapid
merah RH, rapid orange RH, rapid biru BN, rapid cokelat BN, rapid kuning
GCH, dan rapid hitam G.
e. Bahan Pelengkap, untuk membuat larutan pewarna batik tulis bahan
pelengkap yang diperlukan terdiri atas TRO (Turkish Red Oil) dan soda api
(Loog 380 BE). TRO cairan berbentuk minyak sedang soda api (Loog 380
BE), disebut juga costik soda berbentuk seperti kristal.
b. Proses pencelupan
Proses pencelupan dalam membuat batik dilakukan dalam tiga langkah.
Pertama pencelupan pada larutan naptol (bak I), kedua pencelupan pada
larutan garam warna (bak II), dan ketiga pencelupan pada air pembilas (bak
III). Untuk menghasilkan warna yang memuaskan, proses pencelupan
dilakukan berulang-ulang.
Untuk melunturkan atau melorotkan malam pada kain batik yang telah selesai
pada proses pencelupan, dilakukan dengan cara memasukkan kain ke dalam bak
yang berisi air panas yang telah dicampur soda abu (Soda ASH) dan soda api
(costik soda). Proses melunturkannya kain dimasukkan ke dalam bak, diangkat-
angkat dengan menggunakan jepitan hingga malamnya lepas dan selanjutnya
dibilas dengan air bersih, diperas, dan diangin-anginkan.