Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA N 2 Teluk Kuantan


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Taat pada aturan, kompetitif dalam kebaikan
dan etos kerja

Q.S. al Maidah/5: 48;Q.S. an-Nisa/4: 59; dan


Q.S. at Taubah /9: 105
Alokasi Waktu : 4 pertemuan (@3JP/90Menit )
Tahun Pelajaran : 2021 / 2022

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning, peserta didik mampu
menganalisis makna Q.S. al-Maidah/5 : 48; Q.S. an-Nisa/4: 59, dan Q.S. at-
Taubah/9 : 105, serta Hadis tentang taat pada aturan, kompetisi dalam
kebaikan, dan etos kerja, membaca Q.S. al-Maidah/5 : 48; Q.S. an-Nisa/4: 59,
dan Q.S. at-Taubah/9 : 105 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf,
mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Maidah/5 : 48; Q.S. an-Nisa/4: 59, dan
Q.S. at-Taubah/9 : 105 dengan fasih dan lancar dengan mengembangkan
rasa ingin tahu, kerjasama dan jujur

B. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Indikator:
3.1.1. Membaca Q.S. an-Nisā'/4: 59, Q.S. al-Māidah/5: 48, Q.S. at-Taubah/9:
105 sesuai dengan kaidah tajwĩd dan makhrajul huruf.
3.1.2 Menyebutkan arti Q.S. an-Nisā'/4: 59, Q.S. al-Māidah/5: 48, Q.S. at-
Taubah/9:105.
3.1.3 Menjelaskan makna isi Q.S. an-Nisā'/4: 59, Q.S. al-Māidah/5: 48, Q.S.
at Taubah/9: 105 sesuai dengan kaidah tajwĩd dan makhrajul huruf.
3.1.4 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. an-Nisā'/4: 59, Q.S. al-Māidah/5: 48,
Q.S. at-Taubah /9: 105 sesuai dengan kaidah tajwĩd dan makhrajul
huruf.
3.1.5 Menampilkan contoh perilaku taat kompetitif dalam kebaikan dan kerja
keras berdasarkan Q.S. an-Nisā'/4: 59, QS. al-Māidah/5: 48, dan Q.S.
at-Taubah/9:105

Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi


Pembelajaran Waktu
Kegiata  Menyiapkan peserta didik untuk mengikuti 15 menit
Pendahuluan kegiatan pembelajaran seperti berdoa,
kegiatan PPK, absensi, mengecek
kebersihan kelas, menyiapkan buku
pelajaran, memasangkan LCD pada laptop.
 Apersepsi tentang ayat al Qur’an tentang
kompetisi dalamkebaikan dan etos kerja
 Memotivasi peserta didik secara kontekstual
sesuai dengan manfaat pembelajaran
 Menghubungkan materi pembelajaran dengan
Budaya Alam Minangkabau tentang Batas
Banagari
 Menjelaskan tujuan pembelajaran,
kompetensi, literasi dan karakter yang harus
dicapai.
 Menyampaikan cakupan materi, dan lingkup
penilaian serta penjelasan uraian kegiatan
sesuai dengan silabus.
Kegiatan Inti  Memberikan stimulus kepada peserta didik 60 menit
berupa pertanyaan yang berkaitan dengan
materi Ayat al Qur’an tentang kompetisi
dalamkebaikan dan etos kerja
 Peserta didik diberi kesempatan untuk
memberikan tanggapan masalah yang
diberikan
 Peserta didik dibagi menjadi beberapa
kelompok.masing-masing kelompok diarahkan
untuk membaca dengan tajwid QS Q.S. an-
Nisā'/4: 59, Q.S. al-Māidah/5: 48, Q.S. at-
Taubah/9: 105 sesuai dengan kaidah tajwĩd
dan makhrajul huruf.
 Peserta didik menyebutkan arti Q.S. an-
Nisā'/4: 59, Q.S. al-Māidah/5: 48, Q.S. at-
Taubah/9:105.
 Peserta didik menjelaskan makna isi Q.S. an-
Nisā'/4: 59, Q.S. al-Māidah/5: 48, Q.S. at
Taubah/9: 105 sesuai dengan kaidah tajwĩd
dan makhrajul huruf
 Peserta didik mendemonstrasikan hafalan
Q.S. an-Nisā'/4: 59, Q.S. al-Māidah/5: 48, Q.S.
at-Taubah /9: 105 sesuai dengan kaidah tajwĩd
dan makhrajul huruf
 Bagi kelompok yang memberikan tanggapan
diberikan point
Kegiatan Penutup  Pendidik bersama-sama dengan peserta didik 15 menit
membuat rangkuman tentang materi
kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja
 melakukan refleksi terhadap materi kompetisi
dalam kebaikan dan etos kerja
 Pendidik memberikan tugas untuk pertemuan
selanjutnya tentangisi kandungan dari ayat
AlQur’an mengenai kompetisi dalamkebaikan
dan etos kerja
 Pendidik menyampaikan arahan materi untuk
pertemuan selanjutnya
 menutup pelajaran dengan mengucapkan
salam.

C. Penilaian Hasil Belajar, Remedial dan Pengayaan


Penilaian Hasil Belajar
1. Penilaian Sikap
a. Teknik : Pengamatan
b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi (Terlampir)
c. Pedoman Penskoran : Terlampir

2. Penilaian pengetahuan
a. Teknik : Penugasan
b. Bentuk Instrumen : Uraian (terlampir)
c. Pedoman Penskoran : Terlampir

3. Penilaian Keterampilan
a Teknik : Penilaian Praktik
.
b Bentuk Instrumen : Soal Penerapan konsep dalam kehidupan
. sehari (terlampir)
c. Pedoman : Terlampir
Penskoran

Remedial
Dilakukan kepada Peserta Didik yang belum mencapai ketuntasan,
dengan teknik:
a. Pembelajaran ulang
b. Pemberian bimbingan secara khusus
c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus

Pengayaan
Diberikan kepada Peserta Didik sudah mencapai ketuntasan, dengan
teknik:
a. Belajar kelompok
b. Belajar mandiri
c. Mengerjakan tugas atau soal- soal yang relevan

Mengetahui, Bukittinggi, 27 Mei 2021


Kepala SMAN 5 Bukittinggi Guru Mata Pelajaran
AHDA, S.Pd HAMDAN, S.Ag, MA
Nip.197508072002121006 Nip. 197103282005011003

Lampiran 1

MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1


Pentingnya Taat kepada Aturan

Taat memiliki arti tunduk (kepada Allah Swt., pemerintah, dsb.) tidak berlaku
curang, dan atau setia. Aturan adalah tindakan atau perbuatan yang harus
dijalankan. Taat pada aturan adalah sikap tunduk kepada tindakan atau
perbuatanyang telah dibuat baik oleh Allah Swt., nabi, pemimpin, atau yang
lainnya.Di sekolah terdapat aturan, di rumah terdapat aturan, di lingkungan
masyarakatterdapat aturan, di mana saja kita berada, pasti ada aturannya. Aturan
dibuat tentu saja dengan maksud agar terjadi ketertiban dan ketenteraman.
Mustahil aturandibuat tanpa ada tujuan. Oleh karena itu, wajib hukumnya kita
menaati aturan yang berlaku.Aturan yang paling tinggi adalah aturan yang dibuat
oleh Allah Swt., yaituterdapat pada al-Qur’ān. Sementara di bawahnya ada aturan
yang dibuat oleh
Nabi Muhammad saw., yang disebut sunah atau hadis. Di bawahnya lagi ada
aturan yang dibuat oleh pemimpin, baik pemimpin pemerintah, negara,
daerah,maupun pemimpin yang lain, termasuk pemimpin keluarga.
Peranan pemimpin sangatlah penting. Sebuah institusi, dari terkecil sampai pada
suatu negara sebagai institusi terbesar, tidak akan tercapai kestabilannyatanpa
ada pemimpin. Tanpa adanya seorang pemimpin dalam sebuah negara, tentulah
negara tersebut akan menjadi lemah dan mudah terombang-ambing oleh
kekuatan luar. Oleh karena itu, Islam memerintahkan umatnya untuk taat kepada
pemimpin karena dengan ketaatan rakyat kepada pemimpin (selama tidak
maksiat), akan terciptalah keamanan dan ketertiban serta kemakmuran.

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan)) di antarakamu. Kemudian,
jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, makakembalikanlah kepada Allah
(al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. an-Nisā/4: 59).
Asbābu al-Nuzūl atau sebab turunnya ayat ini menurut Ibn Abbas adalah
berkenaan dengan Abdullah bin Huzaifah bin Qays as-Samhi ketika
Rasulullahsaw. mengangkatnya menjadi pemimpin dalam sariyyah (perang yang
tidak diikuti oleh Rasulullah saw.). As-Sady berpendapat bahwa ayat ini
turunberkenaan dengan Amr bin Yasir dan Khalid bin Walid ketika keduanya
diangkatoleh Rasulullah saw. sebagai pemimpin dalam sariyah.
Q.S. an-Nisā/4: 59 memerintahkan kepada kita untuk menaati perintah Allah Swt,
perintah Rasulullah saw., dan ulil amri. Tentang pengertian ulil amri, dibawah ini
ada beberapa pendapat.Kita memang diperintah oleh Allah Swt. untuk taat kepada
ulil amri (apa punpendapat yang kita pilih tentang makna ulil amri). Namun, perlu
diperhatikan bahwaperintah taat kepada ulil amri tidak digandengkan dengan kata
“taat”; sebagaimana
kata “taat” yang digandengkan dengan Allah Swt. dan rasul-Nya. Quraish
Shihab,Mufassir Indonesia, memberi ulasan yang menarik: “Tidak disebutkannya
kata “taat” pada ulil amri untuk memberi isyarat bahwa ketaatan kepada mereka
tidakberdiri sendiri, tetapi berkaitan atau bersyarat dengan ketaatan kepada Allah
Swt.dan rasul-Nya. Artinya, apabila perintah itu bertentangan dengan nilai-nilai
ajaran Allah dan rasul-Nya, tidak dibenarkan untuk taat kepada mereka.

MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN II


Kompetisi dalam Kebaikan

Hidup adalah kompetisi. Bukan hanya untuk menjadi yang terbaik, tetapi juga
kompetisiuntuk meraih cita-cita yangdiinginkan. Namun sayang,banyak orang
terjebak padakompetisi semu yang hanyamemperturutkan syahwat hawanafsu
duniawi dan jauh darisuasana robbani. Kompetisi Harta-kekayaan, kompetisi
usahapekerjaan,
kompetisi jabatankedudukan dan kompetisi lainnya, yang semuanya bak
fatamorgana. Indah menggoda, tetapi sesungguhnyatiada. Itulah kompetisi yang
menipu. Bahkan, hal yang sangat memilukan ialah tak jarang dalam kompetisi
selalu diiringi “suuẓan” buruk sangka, bukan hanyakepada manusia, tetapi juga
kepada Allah Swt. Lebih merugi lagi jika rasa iri dan riya ikut bermain dalam
kompetisi tersebut.
Lalu, bagaimanakah selayaknya kompetisi bagi orang-orang yang beriman? Allah
Swt. telah memberikan pengarahan bahkan penekanan kepada orang-
orangberiman untuk berkompetisi dalam kebaikan sebagaimana firman-Nya:

Artinya: “Dan Kami telah menurunkan Kitab (al-Qur’ān) kepadamu (Muhammad)


dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yangditurunkan
sebelumnya dan menjaganya maka putuskanlah perkara mereka menurut apa
yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di
antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka
berlombalombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali,
lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu
perselisihkan.” (Q.S. al-Māidah/5: 48).

Pada Q.S. al-Māidah/5:48 Allah Swt. menjelaskan bahwa setiap kaumdiberikan


aturan atau syariat. Syariat
setiap kaum berbeda-beda sesuai dengan waktu dan keadaan hidupnya.
Meskipun mereka berbeda-beda, yang terpenting adalah semuanya beribadah
dalam rangka mencari riḍa Allah Swt., atau berlomba-lomba dalam kebaikan.Allah
Swt. mengutus para nabi dan menurunkan syariat kepadanya untuk memberi
petunjuk kepada manusia agar berjalan pada rel yang benar dan lurus.
Sayangnya, sebagian dari ajaran-ajaran mereka disembunyikan atau
diselewengkan. Sebagai ganti ajaran para nabi, manusia membuat ajaran sendiri
yang bersifat khurafat dan takhayul.Ayat ini membicarakan bahwa al-Qur’ān
memiliki kedudukan yang sangat tinggi; al-Qur’ān sebagai pembenar kitab-kitab
sebelumnya; juga sebagai penjagakitab-kitab tersebut. Dengan menekankan
terhadap dasar-dasar ajaran para nabi terdahulu, al-Qur’ān juga sepenuhnya
memelihara keaslian ajaran itu dan
menyempurnakannya. Akhir ayat ini juga mengatakan, perbedaan syariat tersebut
seperti layaknya perbedaan manusia dalam penciptaannya, bersuku-suku,
berbangsa-bangsa.Semua perbedaan itu adalah rahmat dan untuk ajang saling
mengenal. Ayat inijuga mendorong pengembangan berbagai macam kemampuan
yang dimiliki oleh
manusia, bukan malah menjadi ajang perdebatan. Semua orang dengan potensi
dan kadar kemampuan masing-masing, harus berlomba-lomba dalam
melaksanakankebaikan. Allah Swt. senantiasa melihat dan memantau perbuatan
manusia dan bagi-Nya tidak ada sesuatu yang tersembunyi. Mengapa kita
diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan? Paling tidak ada beberapa
alasan, antara lain sebagai berikut :
Pertama, bahwa melakukan kebaikan tidak bisa ditunda-tunda, melainkan harus
segera dikerjakan. Sebab kesempatan hidup sangat terbatas, begitu
jugakesempatan berbuat baik belum tentu setiap saat kita dapatkan.Kematian bisa
datang secara tiba-tiba tanpa diketahui sebabnya. Oleh karena itu, begitu ada
kesempatan untuk berbuat baik, jangan ditunda-tunda lagi, tetapi segera
dikerjakan.
Kedua, bahwa untuk berbuat baik hendaknya saling memotivasi dan saling
tolong-menolang, di sinilahperlunya kolaborasi atau kerja sama. Lingkungan yang
baik adalah lingkungan yang membuat kita terdorong untuk berbuat baik. Tidak
sedikit seorang yang tadinya baik menjadi rusak karena lingkungan. Lingkungan
yang saling mendukung kebaikan akan tercipta kebiasaan berbuat baik secara
istiqāmah (konsisten).
Ketiga, bahwa kesigapan melakukan kebaikan harus didukung dengan
kesungguhan. Allah Swt. Bersabda
:

Artinya: “…
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa danpermusuhan...” (Q.S. al-

MATERI PEMBELAJARAN PERTEMUAN III & IV

Sudah menjadi kewajiban manusia sebagai makhluk yang memiliki banyak


kebutuhan dan kepentingan dalam kehidupannya untuk berusaha
memenuhinya.Seorang muslim haruslah menyeimbangkan antara kepentingan
dunia dan akhirat. Tidaklah semata hanya berorientasi pada kehidupan akhirat
saja, melainkan harus memikirkan kepentingan kehidupannya di dunia. Untuk
menyeimbangkan antarakehidupan dunia dan akhirat, wajiblah seorang muslim
untuk bekerja. Bekerja adalah kodrat hidup, baik kehidupan spiritual, intelektual,
fisikbiologis, maupun kehidupan individual dan sosial dalam berbagai bidang.
Seseorang layak untuk mendapatkan predikat yang terpuji, seperti potensial, aktif,
dinamis, produktif atau profesional, semata-mata karena prestasi kerjanya. Karena
itu, agar manusia benar-benar “hidup”, dalam kehidupan ini, ia memerlukan ruh
(spirit). Untuk ini, al-Qur’ān diturunkan sebagai spirit hidup, sekaligus sebagai nur
(cahaya) yang tak kunjung padam agar aktivitas hidup manusia tidak tersesat.
Dalam al-Qur’ān maupun hadis, banyak ditemukan literatur yangmemerintahkan
seorang muslim untuk bekerja dalam rangka memenuhi danmelengkapi
kebutuhan duniawi. Salah satu perintah Allah kepada umat-Nya untukbekerja
termaktub dalam Q.S. at-Taubah/9:105 berikut ini.

Artinya:
“Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu
juga rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dankamu akan dikembalikan kepada
(Allah) yang maha mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. at-Taubah/9: 105)

Menjelaskan, bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada kita untuk semangat


dalam melakukan amal saleh sebanyak-banyaknya. AllahSwt. akan melihat dan
menilai amal-amal tersebut. Pada akhirnya, seluruh manusia
akan dikembalikan kepada Allah Swt. dengan membawa amal perbuatannya
masing-masing. Mereka yang berbuat baik akan diberi pahala atas perbuatannya
itu. Mereka yang berbuat jahat akan diberi siksaan atas perbuatan yang telah
mereka lakukan selama hidup di dunia Umat Islam dianjurkan agar tidak hanya
merasa cukup dengan melakukan “tobat” saja, tetapi harus dibarengi dengan
usaha-usaha untuk melakukanperbuatan terpuji yang lainnya, seperti menunaikan
zakat, membantu orangorangyang membutuhkan pertolongan, menyegerakan
untuk mengerjakan ṡalat,saling menasihati teman dalam hal kebenaran dan
kesabaran, dan masih banyak lagi usaha-usaha lain yang sangat terpuji. Semua
itu dilakukan atas dasar taat dan patuh kepada perintah Allah Swt. dan yakin
bahwa Allah Swt. pasti menyaksikanitu.
Ayat ini pun berisi peringatan bahwa perbuatan mereka itu pun nantinya akan
diperlihatkan pula kepada rasul dan kaum muslimin lainnya kelak di hari
kiamat.Dengan demikian, akan terlihatlah kebajikan dan kejahatan yang mereka
lakukan sesuai amal perbuatannya. Bahkan, di dunia ini pun sudah sering kita
saksikan, bagaimana gambaran orang-orang yang berbuat jahat seperti pencuri,
penipu, pemerkosa, koruptor, dan lain sebagainya. Banyaknya berita tentang
korupsi, bagaimana koruptor dipertontonkan di ruang publik. Ini menandakan
bahwa di
dunia pun perbuatan kita sudah bisa dipertontonkan. Apalagi kelak di akhirat yang
pasti sangat nyata dan tidak bisa ditutup-tutupi.

Artinya: “Dari Miqdam ra. dari Nabi saw. beliau bersabda: “Tidak seorang punyang
makan lebih baik daripada makan hasil usahanya sendiri. SungguhNabi Daud as.
makan hasil usahanya.” (HR. Bukhari)

Tugas dan Latihan

A.Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap


sebagai jawaban yang paling tepat!

1. ‫ِين آ َم ُنوا أَطِ يعُوا هَّللا َ َوأَطِ يعُوا الرَّ سُو َل َوأُولِي اأْل َ ْم ِر ِم ْن ُك ْم‬
َ ‫ا أَ ُّي َها الَّذ‬
Bagaimanakah penerapan dari potongan ayat QS. an Nisa’: 59 diatas?
A. Belajar dengan baik dan setulus hati
B. Mematuhi peraturan sekolah
C. Memahami perasaan teman
D. Memaafkan kesalahan orang lain
E. Melaksanakan ibadah dengan setengah hati
2. ‫ازعْ ُت ْم‬
َ ‫َفإِنْ َت َن‬
Pada potongan ayat diatas, terdapat huruf ‫( ن‬nun) mati/sukun bertemu dengan
huruf ‫( ت‬ta’). Maka hukum bacaannya adalah …..
A. Iqlab
B. Idghom bilaghunnah
C. Ghunnah
D. Idhar
E. Ikhfa’
3. Allah SWT telah memerintahkan untuk berkompetisi dalam kebaikan yang
tertuang dalam surat ……..
A. QS. Ali Imron: 48
B. QS. an Nisa’: 48
C. QS. al Isro’: 48
D. QS. al Maidah: 48
E. QS. at Taubah: 48

4. Apabila ada pemimpin yang mengajak kepada kemaksiatan, sikap kita


sebagaimana dijelaskan pada Q.S. an-Nisā/4:59 adalah ….
a. mengikuti meskipun salah
b. memeranginya dengan cara yang keras
c. melakukan demo untuk menentangnya
d. menolaknya dengan cara yang halus
e. membiarkan dan masa bodoh saja

5. Perhatikan penyataan berikut ini!


1. Mempersaudarakan rakyatnya seperti saudara kandung
2. Senantiasa bersikap adil dan bijaksana serta berpola hidup sederhana
3. Bekerja keras dengan cara yang baik dan halal
4. Menyelesaikan tugas sampai tuntas
5. Kelompok-kelompok yang berbeda tidak perlu diperangi, tetapi didekati
Ungkapan di atas yang termasuk kategori etos kerja adalah ....
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 4 dan 5
e. 1 dan 5
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan tepat!
1. Mengapa manusia perlu aturan?
2. Apa jadinya kalau dalam kehidupan ini tidak ada aturan?
3. Bagaimana pendapatmu jika ada pemimpin yang membuat kebijakan tetapi ia
sendiri tidak menjalankan?
4. Mengapa manusia perlu berkompetisi dan berkolaborasi?
5. Mengapa kita dianjurkan untuk saling menasihati antar sesama?

Kunci Jawaban
Kelompok 1
NO SOAL KUNCI
JAWABAN
1 C
2 B
3 E
4 D
5 C

JAWABAN ESSAY
1. Karena apabila kita hidup tanpa aturan layaknya manusia sama seperti
hewan.
2. Apabila dalam hidup tidak ada aturan,manusia akan berbuat sesuka
hatinya,akan banyak terjadi kezholiman dimana mana.
3. Apabila ada pemimpin membuat kebijakan dan dia sendiri tidak
melaksanakan kebijakan yang dibuatnya berarti dia bukan pemimpin yg
baik,yang tidak sesuai dengan perintah Al Qur’an dan Hadist Nabi.
4. Karena manusia makhluk sosial dan hidup bersama dan tidak bisa hidup
sendiri.
5. Karena menasehati sesama merupakan perintah Allah dalam Al Qur’an dan
wajib untuk dilaksanakan. Dengan saling menasehati manusia akan
menjadi lebih baik dan meminimalisir segala kesalahan.
Lampiran 2

INSTRUMEN DAN RUBRIK PENILAIAN

A. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP


1) Buku Jurnal
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan Pendidikan : SMA N 5 Bukittinggi
Tahun Pelajaran : 2021/2022
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti

KEJADIAN/ BUTIR POS/


NO WAKTU NAMA TINDAK LANJUT
PERILAKU SIKAP NEG
1
2
3
4
5

2) Lembar Observasi
Lembar Observasi Penilaian Sikap
rasa ingin tahu, tanggung jawab, jujur, dan percaya diri.
No Nama Siswa Aspek Sikap
Rasa ingin Tanggung Jujur Percaya Diri
tahu jawab

Rubrik Penilaian Observasi Penilaian Sikap


NO Sikap Skor Keterangan
1 Rasa 1 Mencari informasi factual tentang Ruang Lingkupdan Objek
ingintahu studi tanpa diolah lebih lanjut
2 Mencari informasi factual tentang Ruang Lingkupdan Objek
studi dan hanya mendiskusikan bagian tertentu saja
3 Mencari informasi factual tentang Ruang Lingkupdan Objek
studi dan mendiskusikannya hanya secara informal
4 Mencar iinformasi factual tentang Ruang Lingkupdan Objek
studi dan mendiskusikannya secara formal maupun
informal.
2 1 Menolak bertanggungjawab dalam tugas kelompok
2 Hanya bersedia bertanggung dalam tugas kelompojawab
Tanggung
bila diminta oleh guru
Jawab
3 Secara Sukarela bertanggung jawab dalam tugas kelompok
4 Bertanggung jawab atas semua kegiatan kelompok
3 1 Meniru / Menyontek pekerjaan temannya ketika
mengerjakan tugas/ulangan/ujian
2 Bertanya kepada teman untuk mendapatkan jawaban ketika
mengerjakan tugas/ulangan/ujian
Jujur
3 Mengerjakan tugas/ulangan/ujian dengan tidak meniru
/menyontek pekerjaan temannya
4 Mengajak teman untuk tidak meniru pekerjaan teman ketika
mengerjakan tugas/ulangan/ujian
4 1 Tidak percaya diri
Percaya 2 Masih ragu-ragu
Diri 3 Percaya diri apabila didukung oleh teman
4 Percaya diri akan kemampuan diri sendiri

Nilai = (Skor Perolehan/12) x 100

Predikat:
Rentang nilai Predikat
76 – 100 Amat Baik
51 – 75 Baik
26 – 50 Cukup
0 – 25 Kurang

3) LEMBAR PENILAIAN DIRI SENDIRI

Nama Peserta Didik              :               ………………….


Kelas                                     :               ………………….
Tema                                     :               ………………….
Tanggal                                 :               ………………….
PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan
keadaan  kalian sehari-hari
Dilakukan/muncul
No Perilaku YA TIDAK
1 Saya selalu berusaha belajar dengan sungguh-sungguh
Saya berusaha mengikuti pembelajaran dengan penuh
2 perhatian
Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat
3 waktu
Saya berani mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak
4 dipahami
5 Saya selalu berperan aktif dalam kelompok
6 Saya menyerahkan tugas tepat waktu
Saya selalu membuat catatan hal-hal yang dianggap
7 penting
Saya ingin menguasai dan dapat mengikuti kegiatan
8 pembelajaran dengan baik
9 Saya menghormati dan menghargai teman
10 Saya menghormati dan menghargai guru

B. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN : Tes Tertulis


Kisi-Kisi Soal dan Pedoman Penskoran

Kompetensi IPK Materi Level Indikator Soal Bentuk No


Dasar Pokok Kognitif Soal Soal
Taat C1 Disajikan tek Essay 1
3.1 3.3.1
pada tentang Q.S al
Menganalisis Menyebutkan
aturan, Maidah / 5 :
maknaQ.S al arti Q.S al
Kompete 48; Q.S an-
Maidah / 5 : 48; Maidah / 5 :
si dalam Nisa / 4 : 59 ;
Q.S an- Nisa / 4 48; Q.S an-
kebaikan dan Q.S at-
: 59 ; dan Q.S Nisa / 4 : 59 ;
dan Etos Taubah / 9 :
at-Taubah / 9 : dan Q.S at- 2
kerja. 105.
105 serta Hadis Taubah / 9 :
tentang taat 105 serta Disajikan teks
pada aturan, Hadis tentang Q.S al
kompetisi dalam taat pada Maidah / 5 :
kebaikan, dan aturan, 48; Q.S an-
etos kerja kompetisi Nisa / 4 : 59 ;
dalam dan Q.S at-
kebaikan, dan Taubah / 9 :
C1 3
etos kerja. 105

3.3.2 mengidentifika
si hukum
Mengidentifika
tajwid. .
si hukum
tajwid Q.S al Disajikan teks

Maidah / 5 : Q.S al

48; Q.S an- Maidah / 5 :

Nisa / 4 : 59 ; 48; Q.S an-

dan Q.S at- Nisa / 4 : 59 ;

Taubah / 9 : dan Q.S at-

105 . Taubah / 9 :
C2
105 siswa
3.3.3
menjelaskan
Menjelaskan ayat tersebut.
kandungan
Disajikan teks
Q.S al
mengenai
Maidah / 5 :
hikmah taat
48; Q.S an-
pada
Nisa / 4 : 59 ;
aturan,kompeti
dan Q.S at-
si dalam
Taubah / 9 :
kebaikan dan
105 serta
etos kerja..
Hadis tentang
taat pada
aturan,
kompetisi
dalam
kebaikan, dan
C2
etos kerja

3.3.4

Menjelaskan
manfaat dan
hikmah taat
pada aturan,
kompetisi
dalam
kebaikan, dan
etos kerja.

SOAL
1. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1. Berusaha dengan sungguh-sungguh agar tercapai cita-citanya
2. Suka mengikuti kompetisi yang dilakukan sekolah-sekolah lain
3. Selalu taat kepada Allah, rasul, dan pemimpin
4. Berlomba dalam mewujudkan kebersihan dan keindahan
5. Disiplin dan selalu berseragam dengan lengkap setiap hari
Dari pernyataan di atas, yang termasuk perilaku mulia terkait ketaatan adalah....
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 2 dan 5

e. 3 dan 5

2. Akhir-akhir ini semangat berkompetisi sangat menurun di kalangan pelajar. Ini


dibuktikan ketika diumumkan tentang peringkat kelas, justru sang juara menjadi
cemoohan teman-temannya yang lain. Mereka menanggapinya dengan sinis
bahwa si juara ini pelit orangnya, tidak mau bagi-bagi pada saat ujian. Yang harus
dilakukan oleh orang yang memahami isi Q.S. al-Māidah/5:48 adalah .…
a. belajar dengan sungguh-sungguh agar ia menjadi juara kelas
b. bekerja keras agar apa yang diinginkan dapat tercapai
c. berkompetisi secara sehat, tidak curang dan tidak menyontek
d. berkolaborasi agar sama-sama mendapatkan nilai memuaskan
e. menaati semua aturan yang ada di sekolah dan kelas
3. Ketika menemukan masalah, kemudian terjadi perselisihan karena
masingmasing menganggap paling benar pendapatnya, yang harus kamu lakukan
adalah sebagai berikut, kecuali ….
a. menghormati perbedaan pendapat orang lain
b. berusaha mencari titik temu dari perbedaan tersebut
c. mengembalikan permasalahan kepada al-Qur’ān dan hadis
d. melakukan terobosan baru dengan berijtihad
e. tidak perlu diselesaikan karena keduanya ingin menang

4. Apabila ada pemimpin yang mengajak kepada kemaksiatan, sikap kita


sebagaimana dijelaskan pada Q.S. an-Nisā/4:59 adalah ….
a. mengikuti meskipun salah
b. memeranginya dengan cara yang keras
c. melakukan demo untuk menentangnya
d. menolaknya dengan cara yang halus
e. membiarkan dan masa bodoh saja

5. Perhatikan penyataan berikut ini!


1. Mempersaudarakan rakyatnya seperti saudara kandung
2. Senantiasa bersikap adil dan bijaksana serta berpola hidup sederhana
3. Bekerja keras dengan cara yang baik dan halal
4. Menyelesaikan tugas sampai tuntas
5. Kelompok-kelompok yang berbeda tidak perlu diperangi, tetapi didekati
Ungkapan di atas yang termasuk kategori etos kerja adalah ....
a. 1 dan 2
b. 2 dan 3
c. 3 dan 4
d. 4 dan 5
e. 1 dan 5
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan tepat!
1. Mengapa manusia perlu aturan?
2. Apa jadinya kalau dalam kehidupan ini tidak ada aturan?
3. Bagaimana pendapatmu jika ada pemimpin yang membuat kebijakan tetapi ia
sendiri tidak menjalankan?
4. Mengapa manusia perlu berkompetisi dan berkolaborasi?
5. Mengapa kita dianjurkan untuk saling menasihati antar sesama?

Kunci Jawaban
Kelompok 1
NO SOAL KUNCI
JAWABAN
1 C
2 B
3 E
4 D
5 C

C. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN


Praktik/Performance
N KOMPETENSI IPK MATERI INDIKATOR SOAL NO
O DASAR POKOK SOAL
1. Membaca Q.S. taat, 1.Membaca Q.S. 1
3.1. Menganalisis
Al-Maidah kompetisi Al-Maidah (5) :
Q.S. Al-
(5) : 48; dalam 48; Q.S. An
Maidah (5) :
Q.S. An kebaikan, Nisa/4(59) : dan
48; Q.S. An
Nisa/4(59) : dan etos Q.S. At-Taubah
Nisa/4(59) :
dan Q.S. kerja (9) : 105
dan Q.S. At-
2
At-Taubah
Taubah (9) : 2.Menyebutkan arti
(9) : 105
105, serta Q.S. Al-Maidah
sesuai
hadits (5) : 48; Q.S. An
dengan
tentang taat, Nisa/4(59) : dan
kaidah Q.S. At-Taubah
kompetisi
tajwĩd dan (9) : 105
dalam 3
makhrajul
kebaikan, 3.Menjelaskan
huruf.
dan etos makna isi Q.S.
kerja. 3.1.2 Al-Maidah (5) :
Menyebutkan 48; Q.S. An 4
arti Q.S. Al- Nisa/4(59) : dan
Maidah (5) : Q.S. At-Taubah
48; Q.S. An (9) : 105
Nisa/4(59) :
4.Mendemonstrasi
dan Q.S. At-
kan hafalan Q.S.
Taubah (9) :
Al-Maidah (5) :
105
48; Q.S. An
3.1.3 Nisa/4(59) : dan
Menjelaskan Q.S. At-Taubah
makna isi (9) : 105
Q.S. Al-
Maidah (5) :
48; Q.S. An
Nisa/4(59) :
dan Q.S. At-
Taubah (9) :
105 sesuai
dengan
kaidah tajwĩd
dan
makhrajul
huruf.
4.2.Mendemonstr
asikan
hafalan Q.S.
Al-Maidah (5) 4.2.2
: 48; Q.S. An Mendemonstras
Nisa/4(59) : ikan hafalan
dan Q.S. At- Q.S. Al-Maidah
Taubah (9) : (5) : 48; Q.S. An
Nisa/4(59) : dan
105 dengan
Q.S. At-Taubah
lancar.
(9) : 105dengan
fasih dan lancar

PROGRAM PEMBELAJARAN REMEDIAL

Satuan Pendidikan : SMA N 5 BUKITTINGGI


Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : XI/GANJIL
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit

KD :
3.1 Menganalisis Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. An Nisa/4(59) : dan Q.S. At-Taubah (9) :
105, serta hadits tentang taat, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.

Indikator :
3.1.1. Membaca Q.S. an-Nisā'/4: 59, Q.S. al-Māidah/5: 48, Q.S. at-Taubah/9: 105
sesuai dengan kaidah tajwĩd dan makhrajul huruf.
3.1.2 Menyebutkan arti Q.S. an-Nisā'/4: 59, Q.S. al-Māidah/5: 48, Q.S. at-
Taubah/9:105.
3.1.3 Menjelaskan makna isi Q.S. an-Nisā'/4: 59, Q.S. al-Māidah/5: 48, Q.S. at
Taubah/9: 105 sesuai dengan kaidah tajwĩd dan makhrajul huruf.
3.1.4 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. an-Nisā'/4: 59, Q.S. al-Māidah/5: 48,
Q.S. at-Taubah /9: 105 sesuai dengan kaidah tajwĩd dan makhrajul
huruf.
3.1.5 Menampilkan contoh perilaku taat kompetitif dalam kebaikan dan kerja
keras berdasarkan Q.S. an-Nisā'/4: 59, QS. al-Māidah/5: 48, dan Q.S.
at-Taubah/9:105

NO NAMA NU KD / INDIKATOR NO. IPK HASlL


SISWA YANG BELUM TES
DIKUASAI ULANG

PROGRAM PEMBELAJARAN PENGAYAAN

Satuan Pendidikan : SMAN 5 BUKITTINGGI


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas / Semester : XI / Ganjil

Rencana Pengayaan : Taat pada aturan, kompetitif dalam kebaikan dan etos
kerja Q.S. al Maidah/5: 48;Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S.
at Taubah /9: 105

KKM Mata Pelajaran : 78

KD :
3.1 3.1 Menganalisis Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. An Nisa/4(59) : dan Q.S. At-Taubah
(9) : 105, serta hadits tentang taat, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja

NO. NAMA SISWA NU BENTUK PENGAYAAN

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Pembelajaran Remedial
Pembelajaran Remedial diberikan bagi siswa yang tidak tuntas
(memperoleh Nilai KD kurang dari nilai KKM yakni 78 dengan mengikuti
program pembelajaran kembali baik dengan memberikan pembahasan
soal-soal uji kompetensi (menjelaskan kembali penyelesaian soal-soal)
atau memberikan tugas yang berkaitan dengan indikator atau
kompetensi dasar yang belum tuntas kemudian melakukan uji
pemahaman ulang (ujian perbaikan) sesuai dengan indikator/kompetensi
yang belum tuntas melalui pemanfaatan tutor sebaya.
b. Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran Pengayaan diberikan bagi siswa yang telah tuntas
(memperoleh Nilai KD ≥ KKM = 78 ) dengan memberikan program
pembelajaran tambahan berupa materi dan pembahasan soal-soal
dengan variasi yang lebih tinggi dan memberikan pembahasan soal-soal
olimpiade, uji kompetensi atau menjelaskan kembali penyelesaian soal-
soal) melalui pembelajaran mandiri.

Anda mungkin juga menyukai