Anda di halaman 1dari 71

CECILIA DEBORA SALIM (18101155110005)

JAWABAN UAS PEMERIKSAAN AKUNTANSI II NO. 3A

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI ( SELF ASSESMENT )


PELAKSANAAN PENERAPAN TATA KELOLA
NAMA PERUSAHAAN : PT. SUPARMA Tbk.
POSISI : 2019
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assesement) Pelaksanaan GCG
Peringkat Defenisi Peringkat
Mencerminkan Manajemen
Perusahaan telah melakukan
penerapan Good Corporate
Governance yang secara umum
baik. Hal ini tercermin dari
pemenuhan yang memadai atas
prinsip-prinsip Good
Corporate Governance.
Individual -
Apabila terdapat kelemahan
dalam penerapan prinsip Good
Corporate Governance, maka
secara umum kelemahan
tersebut kurang signifikan dan
dapat diselesaikan dengan
tindakan normal oleh
manajemen Perusahaan.
Konsolidasian - -
Secara umum penerapan tata kelola Perusahaan telah berjalan dengan baik, manajemen
Perusahaan telah melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola dan telah mempersiapkan struktur
tata kelola yang mendukung penerapan tata kelola seperti struktur organisasi (Annual
Report, 2019 hal 17), sumber daya manusia yang kompeten (Annual Report, 2019 hal 24),
dan kebijakan serta prosedur pendukung pelaksanaan aktivitas Perusahaan (Annual Report,
2019 hal 44). Selain itu manajemen Perusahaan dari waktu ke waktu juga melakukan
upaya-upaya penyempurnaan agar pelaksanaan tata kelola dapat sejalan dengan
perkembangan bisnis Perusahaan. Perbaikan dilakukan dengan memperhatikan masukan dari
Dewan Komisaris Perusahaan berdasarkan hasil pemantauan/ review/ rekomendasi dari
Komite-komite yang mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
Pada periode pelaporan tidak terdapat pelanggaran prinsip kehati-hatian dalam pemenuhan
Debt to Equity Ratio, Return on Asset, Return on Equity, Current Ratio, dan Net Profit
Margin serta tidak terjadi masalah yang terkait dengan pelanggaran pajak. Komitmen
Perusahaan terkait dengan hasil pemeriksaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah
ditindaklanjuti sesuai dengan target waktu yang disepakati. Untuk beberapa komitmen yang
belum dapat diselesaikan telah dimintakan perpanjangan waktu kepada RUPS.
Perusahaan perlu meningkatkan kualitas governance process agar penerapan tata kelola
dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, terutama dalam hal
peningkatan risk awareness dan compliance culture serta optimalisasi pengendalian internal.

1
KERTAS KERJA PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESMENT)
PELAKSANAAN TATA KELOLA PT SUPARMA TBK.
TAHUN 2019
Tujuan
1. Penilaian governance structure bertujuan untuk menilai kecukupan struktur dan
infrastruktur Tata Kelola Perusahaan agar proses pelaksanaan prinsip Tata Kelola yang
baik menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan Pemangku Kepentingan
Perusahaan. Yang termasuk dalam Struktur Tata Kelola Perusahaan adalah Direksi,
Dewan Komisaris, Komite - komite dan Satuan Kerja pada Perusahaan. Adapun yang
termasuk Infrastruktur Tata Kelola Perusahaan antara lain adalah kebijakan dan
prosedur Perusahaan, sistem informasi manajemen serta tugas pokok dan fungsi
masing-masing struktur organisasi.

2. Penilaian governance process bertujuan untuk menilai efektifitas proses penerapan


prinsip Tata Kelola yang didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur Tata
Kelola Perusahaan sehingga menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan
Pemangku Kepentingan Perusahaan.

3. Penilaian governance outcome bertujuan untuk menilai kualitas outcome yang


memenuhi harapan Pemangku Kepentingan Perusahaan yang merupakan hasil proses
penerapan prinsip Tata Kelola yang baik yang didukung oleh kecukupan struktur dan
infrastruktur Tata Kelola Perusahaan. Yang termasuk dalam outcome mencakup aspek
kualitatif dan aspek kuantitatif, antara lain yaitu:

a. kecukupan transparansi laporan


b. kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
c. perlindungan konsumen
d. obyektifitas dalam melakukan penilaian (assessment) atau audit
e. kinerja Perusahaan seperti rentabilitas, efisiensi dan permodalan; dan/atau
peningkatan/penurunan kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, pelanggaran
pajak, pelanggaran ketentuan terkait laporan Perusahaan kepada RUPS.

2
KERTAS KERJA
FAKTOR PENILAIAN : PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
DIREKSI
1. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
KRITERIA ATAU
NO. ANALISIS
INDIKATOR
A. GOVERNANCE STRUCTURE
1. Jumlah anggota Direksi paling Jumlah Direksi 4 orang (sesuai ketentuan)
sedikit 3 (tiga) orang.
Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 20-21
2. Seluruh anggota Direksi telah Seluruh Direksi berdomisili di Indonesia,
berdomisili di Indonesia. sebagaimana tercantum pada data pribadi Direksi
yang ada pada annual report.

Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 20-21
3. Mayoritas anggota Direksi telah Mayoritas anggota Direksi telah memenuhi kriteria
memiliki pengalaman paling ini, sebagaimana terdapat pada data pribadi Direksi
sedikit 5 (lima) tahun di bidang yang ada pada annual report.
operasional sebagai Pejabat
Eksekutif Perusahaan. Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 20-21
4. Anggota Direksi tidak merangkap Welly sebagai Presiden Direktur juga berperan
jabatan sebagai anggota Direksi, sebagai Direktur Utama pada PT Siantar Madju.
anggota Dewan Komisaris, atau
Pejabat Eksekutif pada Dokumen Pendukung :
Perusahaan, perusahaan, dan/atau Annual Report, 2019, hal 20-21
lembaga lain kecuali terhadap hal
yang telah ditetapkan dalam
POJK Tata Kelola Perusahaan
Umum yaitu menjadi Dewan
Komisaris dalam rangka
melaksanakan tugas pengawasan
atas penyertaan pada perusahaan
anak bukan Perusahaan yang

3
dikendalikan oleh Perusahaan.
5. Anggota Direksi baik secara Seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham
sendiri-sendiri maupun secara melebihi 25% (dua puluh lima perseratus) dari modal
bersama-sama tidak memiliki disetor pada suatu perusahaan lain.
saham melebihi 25% (dua puluh
lima persen) dari modal disetor Dokumen Pendukung :
pada suatu perusahaan lain. Annual Report, 2019, hal 27
6. Mayoritas anggota Direksi tidak Welly sebagai Presiden Direktur memiliki hubungan
saling memiliki hubungan Ayah-Anak dengan Edward Sopanan yang
keluarga sampai dengan derajat merupakan anggota Direksi dan Jospeh Sulaiman
kedua dengan sesama anggota yang merupakan anggota Dewan Komisaris. Artinya,
Direksi dan/atau dengan anggota Edward Sopanan juga memiliki hubungan keluarga
Dewan Komisaris. dengan Jospeh Sulaiman.

Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 20-21
7. Penggantian dan/atau Selama tahun 2019 telah terjadi pengangkatan
pengangkatan anggota Direksi kembali anggota Direksi. Dewan Komisaris
telah memperhatikan rekomendasi menjalankan fungsi nominasi dan remunerasi dalam
komite nominasi atau komite merekomendasikan anggota Direksi.
remunerasi dan nominasi.
Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 51, 57
8. Direksi memiliki pedoman dan Pada tahun 2016, Dewan Direksi telah mengeluarkan
tata tertib kerja yang telah Piagam Dewan Direksi yang menetapkan pedoman
mencantumkan pengaturan etika yang mengikat bagi setiap anggota Dewan Direksi
kerja, waktu kerja, dan rapat. untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab
mereka secara efektif dan sesuai dengan prinsip-
prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 44
9. Direksi tidak menggunakan Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan
penasihat perorangan dan/atau dan/atau jasa profesional sebagai konsultan.
jasa professional sebagai

4
konsultan kecuali untuk proyek
yang bersifat khusus, telah
didasari oleh kontrak yang jelas
meliputi lingkup kerja, tanggung
jawab, jangka waktu pekerjaan,
dan biaya, serta konsultan
merupakan Pihak Independen
yang memiliki kualifikasi untuk
mengerjakan proyek yang bersifat
khusus.
10. Seluruh anggota Direksi memiliki Seluruh anggota Direksi memiliki integritas,
integritas, kompetensi, dan kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.
reputasi keuangan yang memadai.
Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 20-21
11. Presiden direktur atau direktur Direktur Utama berasal dari pihak yang independen
utama, berasal dari pihak yang terhadap pemegang saham pengendali.
independen terhadap pemegang
saham pengendali, yaitu tidak Dokumen Pendukung :
memiliki hubungan keuangan, Annual Report, 2019, hal 20
hubungan kepengurusan,
hubungan kepemilikan, dan
hubungan keluarga.
12. Seluruh anggota Direksi telah Tidak terdapat fit and proper test untuk Direksi PT
lulus penilaian kemampuan dan Suparma Tbk. Karena hanya berlaku untuk Bank.
kepatutan dan telah memperoleh
surat persetujuan dari Otoritas
Jasa Keuangan.
13. Anggota Direksi memiliki Anggota Direksi memiliki kompetensi yang memadai
kompetensi yang memadai dan dan relevan dengan jabatannya serta mampu
relevan dengan jabatannya untuk mengimplementasikan dalam tugas dan tanggung
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
jawab serta mampu
mengimplementasikan Dokumen Pendukung :
kompetensi yang dimiliki dalam Annual Report, 2019, hal 52

5
pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab.
14. Anggota Direksi memiliki Anggota Direksi memiliki kemauan dan kemampuan
kemauan dan kemampuan untuk untuk melakukan pembelajaran secara berkelanjutan
melakukan pembelajaran secara untuk meningkatkan pengetahuan guna mendukung
berkelanjutan dalam rangka pelaksanaan guna dan tanggung jawabnya.
peningkatan pengetahuan tentang
Perusahaan dan perkembangan Dokumen Pendukung :
terkini terkait bidang keuangan Annual Report, 2019, hal 46
atau bidang lain yang mendukung
pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab.
15. Anggota Direksi membudayakan Dalam upayanya untuk meningkatkan kompetensi,
pembelajaran secara berkelanjutan pada tahun 2019, Dewan Direksi telah mengikuti
dalam rangka peningkatan berbagai seminar dan pelatihan, baik di dalam
pengetahuan tentang Perusahaan maupun di luar negeri, sehingga mampu
dan perkembangan terkini terkait mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi.
bidang keuangan atau bidang lain Seminar dan pelatihan tersebut mengenai hal-hal
yang mendukung pelaksanaan yang bersifat manajerial maupun tekhnikal,
tugas dan tanggung jawab pada khususnya di bidang industri kertas, antara lain
seluruh tingkatan atau jenjang tekhnologi informasi, tekhnologi mesin kertas,
organisasi. perubahan-perubahan di pasar industri kertas baik di
pasar domestik maupun di pasar internasional serta
perubahan peraturan perundang-undangan.

Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 46
16. Komposisi Direksi tidak Tidak terdapat indikasi adanya intervensi pemilik
memenuhi ketentuan karena dalam komposisi Direksi.
adanya intervensi pemilik.
B. GOVERNANCE PROCESS
1. Direksi telah mengangkat anggota Pada tahun 2019, Direksi PT Suparma Tbk. tidak
komite, didasarkan pada mengangkat anggota komite.
keputusan rapat Dewan
Komisaris.

6
2. Anggota Direksi tidak Selama periode pelaporan terpantau Direksi tidak
memberikan kuasa umum kepada memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang
pihak lain yang mengakibatkan mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
pengalihan tugas dan fungsi
Direksi.
3. Direksi bertanggung jawab penuh Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung
atas pelaksanaan kepengurusan jawabnya dalam kepengurusan Perusahaan.
Perusahaan.
4. Direksi mengelola Perusahaan Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung
sesuai kewenangan dan tanggung jawab sesuai dengan kewenangan dan pembagian
jawab sebagaimana diatur dalam tugas anggota Direksi berdasarkan keahlian masing-
anggaran dasar dan peraturan masing.
perundang-undangan.
Dokumen Pendukung:
Annual Report, 2019, hal 52
5. Direksi telah melaksanakan tugas Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung
dan tanggung jawab secara jawabnya secara independen terhadap pemegang
independen terhadap pemegang saham.
saham.
6. Direksi telah menerapkan prinsip- Direksi telah melaksanakan prinsip tata kelola pada
prinsip Tata Kelola yang baik seluruh jenjang organisasi dengan baik.
dalam setiap kegiatan usaha
Perusahaan pada seluruh Dokumen Pendukung:
tingkatan atau jenjang organisasi. Annual Report, 2019, hal 44
7. Direksi telah menindaklanjuti Audit internal membuat laporan hasil audit dan
temuan audit dan rekomendasi menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden
dari Satuan Kerja Audit Intern Direktur.
(SKAI), auditor ekstern, dan hasil
pengawasan Otoritas Jasa Dokumen Pendukung:
Keuangan dan/atau hasil Annual Report, 2019, hal 62
pengawasan otoritas lain.
8. Direksi telah menyediakan data Direksi telah menyediakan data dan informasi yang
dan informasi yang lengkap, lengkap, akurat, dan tepat waktu kepada Komisaris.
akurat, terkini, dan tepat waktu Data tersebut disampaikan dalam rapat gabungan
kepada Dewan Komisaris. Dewan Komisaris, Direksi, dan manajemen puncak.

7
Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 13
9. Pengambilan keputusan rapat Direksi telah mengambil keputusan dalam
Direksi telah dilakukan rapat berdasarkan voting atau teknis
berdasarkan musyawarah untuk pengumpulan suara.
mufakat atau suara terbanyak
dalam hal tidak terjadi Dokumen Pendukung :
musyawarah untuk mufakat. Annual Report, 2019, hal 49
10. Setiap keputusan rapat yang Keputusan rapat yang diambil oleh Direksi dapat
diambil Direksi dapat diimplementasikan, tidak menyimpang dengan
diimplementasikan dan sesuai kebijakan, pedoman, serta tata tertib yang berlaku.
dengan kebijakan, pedoman serta
tata tertib kerja yang berlaku.
11. Direksi telah menetapkan Direksi telah menetapkan kebijakan strategis melalui
kebijakan dan keputusan strategis rapat Direksi.
melalui mekanisme rapat Direksi.
Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 44
12. Direksi tidak memanfaatkan Tidak terdapat indikasi atau bukti-bukti yang
Perusahaan untuk kepentingan memperlihatkan bahwa Direksi memanfaatkan
pribadi, keluarga, dan/atau pihak Perusahaan untuk kepentingan pribadi, keluarga,
lain yang dapat merugikan atau dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi
mengurangi keuntungan keuntungan Perusahaan.
Perusahaan.
13. Direksi tidak mengambil dan/atau Tidak terdapat indikasi atau bukti-bukti yang
menerima keuntungan pribadi dari memperlihatkan bahwa Direksi mengambil dan/atau
Perusahaan selain remunerasi dan menerima keuntungan pribadi selain remunerasi dan
fasilitas lainnya yang ditetapkan fasilitas yang telah ditetapkan oleh RUPS.
Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
14. Pemilik melakukan intervensi Tidak terdapat indikasi intervensi pemilik
terhadap pelaksanaan tugas dalam pelaksanaan tugas Direksi.
Direksi yang menyebabkan
kegiatan operasional Perusahaan

8
terganggu sehingga berdampak
pada berkurangnya keuntungan
Perusahaan dan/atau
menyebabkan kerugian
Perusahaan.
C. GOVERNANCE OUTCOME
1. Direksi telah Direksi telah mempertanggungjawabkan tugasnya
mempertanggungjawabkan kepada pemegang saham melalui RUPS.
pelaksanaan tugasnya kepada
pemegang saham melalui RUPS. Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 45
2. Pertanggungjawaban Direksi atas Pemegang saham menerima pertanggungjawaban
pelaksanaan tugasnya diterima Direksi atas pelaksanaan tugasnya.
oleh pemegang saham melalui
RUPS. Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 45
3. Direksi telah mengungkapkan Direksi telah mengungkapkan kebijakan Perusahaan
kebijakan Perusahaan yang yang bersifat strategis di bidang kepegawaian yang
bersifat strategis di bidang telah disahkan melalui Surat Keputusan Direksi serta
kepegawaian kepada pegawai dapat dilihat pada bagian Pedoman dan Kode Etik
dengan media yang mudah Perseroan pada Annual Report.
diakses pegawai.
Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 69
4. Direksi telah mengkomunikasikan Direksi telah mengkomunikasikan kepada karyawan
kepada pegawai mengenai arah mengenai arah bisnis Perusahaan dalam rangka
bisnis Perusahaan dalam rangka pencapaian misi dan visi Perusahaan.
pencapaian misi dan visi
Perusahaan. Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 69
5. Hasil rapat Direksi telah Hasil rapat Direksi telah dituangkan dalam risalah
dituangkan dalam risalah rapat rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk
dan didokumentasikan dengan perbedaan pendapat yang terjadi.
baik, termasuk pengungkapan
secara jelas perbedaan pendapat

9
(dissenting opinions) yang terjadi
dalam rapat Direksi.
6. Dalam laporan pelaksanaan tata Direksi tidak memiliki saham pada perusahaan yang
kelola, seluruh anggota Direksi bersangkutan, Namun Presiden Direktur Welly PT
paling sedikit telah Suparma memiliki hubungan keluarga dengan
mengungkapkan: anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yaitu
a) Kepemilikan saham yang Edward Sopanan dan Joseph Sulaiman. Artinya,
mencapai 5% (lima persen) Edward Sopanan juga memiliki hubungan keluarga
atau lebih pada Perusahaan dengan Joseph Sulaiman selaku anggota Dewan
yang bersangkutan maupun Komisaris Serta telah diungkapkan pada laporan
pada Perusahaan dan pelaksanaan tata kelola tentang remunerasi dan
perusahaan lain yang fasilitas lain dan opsi saham Direksi.
berkedudukan di dalam dan di
luar negeri; Dokumen Pendukung :
b) Hubungan keuangan dan Annual Report, 2019, hal 20-21, 45
hubungan keluarga dengan
anggota Direksi lain, anggota
Dewan Komisaris, dan/atau
pemegang saham pengendali
Perusahaan;
c) Remunerasi dan fasilitas lain;
d) Opsi saham (share option)
yang dimiliki Direksi.
7. Peningkatan pengetahuan, Keikutsertaan Direksi dalam seminar cukup
keahlian, dan kemampuan membantu Direksi dalam penyelesaian permasalahan
anggota Direksi dalam yang dihadapi oleh Perusahaan, dan diharapkan dapat
pengelolaan Perusahaan yang membantu meningkatkan kinerja Perusahaan.
ditunjukkan antara lain dengan
peningkatan kinerja Perusahaan,
penyelesaian permasalahan yang
dihadapi Perusahaan, dan
pencapaian hasil sesuai ekspektasi
Pemangku Kepentingan
Perusahaan.

10
8. Peningkatan pengetahuan, Peningkatan pengetahuan karyawan telah dilakukan
keahlian, dan kemampuan dari dengan melaksanakan pelatihan manajerial dan
seluruh karyawan Perusahaan tehnikal yang dilakukan secara intern.
pada seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi yang Dokumen Pendukung :
ditunjukkan antara lain dengan Annual Report, 2019, hal 25
peningkatan kinerja individu
sesuai tugas dan tanggung jawab.
9. Peningkatan budaya pembelajaran Pada tahun 2019, dilakukan pelatihan manajerial dan
secara berkelanjutan dalam tehnikal yang dilakukan secara intern, pelaksanaan
rangka peningkatan pengetahuan pelatihan Perseroan mencapai 6 jam/tahun/karyawan
tentang Perusahaan dan atau sesuai dengan target tahun 2019 sebesar 6
perkembangan terkini terkait jam/tahun/karyawan.
bidang keuangan atau bidang lain
yang mendukung pelaksanaan Dokumen Pendukung :
tugas dan tanggung jawab pada Annual Report, 2019, hal 25
seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi yang ditunjukkan
antara lain dengan peningkatan
keikutsertaan karyawan
Perusahaan dalam sertifikasi
Perusahaan dan/atau pendidikan
atau pelatihan dalam rangka
pengembangan kualitas individu.
10. Kegiatan operasional Perusahaan Tidak terdapat indikasi adanya intervensi pemilik
terganggu dan/atau memberikan sehingga operasional perusahaan terganggu atau
keuntungan yang tidak wajar berdampak pada berkurangnya keuntungan
kepada pemilik yang berdampak Perusahaan.
pada berkurangnya keuntungan
Perusahaan dan/atau
menyebabkan kerugian
Perusahaan, akibat intervensi
pemilik terhadap komposisi
dan/atau pelaksanaan tugas

11
Direksi.

12
KERTAS KERJA
FAKTOR PENILAIAN : PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
DEWAN KOMISARIS
2. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
KRITERIA ATAU
NO. ANALISIS
INDIKATOR
A. GOVERNANCE STRUCTURE
1. Jumlah anggota Dewan Komisaris Jumlah Komisaris PT Suparma Tbk. 5 (lima) orang,
paling sedikit 3 (tiga) orang dan jumlah Direksi 4 (empat) orang. Jumlah Komisaris
tidak melampaui jumlah anggota melebihi jumlah anggota Direksi.
Direksi.
Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 22-23
2. Paling sedikit 1 (satu) anggota Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di
Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia sebagaimana data pribadi yang terdapat
Indonesia. pada Annual Report.

Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 22-23
3. Paling sedikit 50% (lima puluh Komisaris PT Suparma Tbk. terdiri dari 5 (lima)
persen) dari jumlah anggota orang, 3 (tiga) orang diantaranya merupakan
Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen sesuai keputusan RUPS
Komisaris Independen. tahunan yaitu:
 Suhartojo Tjandra
 Subiantara
 Tan Juanto
Total jumlah Komisaris Independen setelah
pengangkatan Komisaris Utama lebih dari 50% (lima
puluh persen).

Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 22-23
4. Dewan Komisaris tidak Tidak terdapat rangkap jabatan Dewan Komisaris
merangkap jabatan kecuali pada Perusahaan tersebut dan/atau organisasi lainnya
terhadap hal-hal yang telah termasuk organisasi nirlaba.

13
ditetapkan dalam POJK Tata
Kelola Perusahaan Umum, yaitu: Dokumen Pendukung :
a) Merangkap jabatan sebagai Annual Report, 2019, hal 22-23
anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris atau Pejabat
Eksekutif pada 1 (satu)
lembaga atau perusahaan
bukan lembaga keuangan; atau
b) Merangkap jabatan sebagai
anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris atau Pejabat
Eksekutif yang melaksanakan
fungsi pengawasan pada 1
(satu) perusahaan anak bukan
Perusahaan yang dikendalikan
Perusahaan;
c) Komisaris Non Independen
menjalankan tugas fungsional
dari pemegang saham
Perusahaan yang berbentuk
badan hukum pada kelompok
usaha Perusahaan; dan/atau
d) Anggota Dewan Komisaris
menduduki jabatan pada
organisasi atau lembaga
nirlaba.
5. Komisaris Independen dapat Komisaris Independen yang memiliki rangkap
merangkap jabatan sebagai ketua jabatan adalah Suhartojo Tjandra sebagai Ketua
komite paling banyak pada 2 Komite Audit.
(dua) komite di Perusahaan yang
sama. Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 59
6. Mayoritas Dewan Komisaris tidak Joseph Sulaiman sebagai anggota Dewan Komisaris
saling memiliki hubungan memiliki hubungan keluarga ayah dan anak dengan

14
keluarga sampai dengan derajat Presiden Direktur Welly. Serta memiliki hubungan
kedua dengan anggota Direksi saudara kandung dengan Edward Sopanan sebagai
dan/atau sesama Dewan anggota Direksi.
Komisaris.
Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 22-23
7. Dewan Komisaris telah memiliki Pada tahun 2016, Dewan Komisaris telah
pedoman dan tata tertib kerja mengeluarkan Piagam Dewan Komisaris yang
termasuk pengaturan etika kerja, menetapkan pedoman yang mengikat bagi setiap
waktu kerja, dan rapat. anggota Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas
dan tanggung jawab mereka secara efektif dan sesuai
dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang
baik.

Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 46
8. Seluruh anggota Dewan Seluruh anggota Dewan Komisaris telah memenuhi
Komisaris memiliki integritas, kriteria ini, yaitu memiliki integritas, kompetensi dan
kompetensi, dan reputasi reputasi keuangan yang memadai.
keuangan yang memadai.
Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 22-23
9. Komisaris Independen yang Pada tahun 2019 tidak terdapat pengangkatan
berasal dari mantan anggota Komisaris Independen yang berasal dari mantan
Direksi Perusahaan atau mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Perusahaan
Pejabat Eksekutif Perusahaan atau atau pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan
pihak yang memiliki hubungan Perusahaan yang dapat mempengaruhi
dengan Perusahaan yang dapat kemampuannya untuk bertindak independen.
mempengaruhi kemampuan untuk
bertindak independen, dan tidak
melakukan fungsi pengawasan
serta berasal dari Perusahaan yang
bersangkutan, telah menjalani
masa tunggu (cooling off) paling

15
singkat 1 (satu) tahun.
10. Komisaris Independen yang Pada tahun 2019 tidak terdapat pengangkatan
berasal dari Komisaris Non Komisaris Independen yang berasal dari Komisaris
Independen setelah memenuhi Non Independen
persyaratan sebagai Komisaris
Independen, telah menjalani masa
tunggu (cooling off) paling
singkat selama 6 (enam) bulan,
dan telah memperoleh persetujuan
Otoritas Jasa Keuangan.
11. Komisaris Independen yang Pada tahun 2019 tidak terdapat pengangkatan
diangkat kembali setelah menjabat kembali Komisaris Independen setelah menjabat
selama 2 (dua) periode masa selama 2 periode masa jabatan.
jabatan berturut-turut telah
ditetapkan dalam rapat Dewan
Komisaris bahwa yang
bersangkutan tetap dapat
bertindak independen, dan
Komisaris Independen yang
bersangkutan telah menyatakan
mengenai independensinya dalam
RUPS.
12. Seluruh Komisaris Independen Seluruh Komisaris Independen telah memenuhi
tidak memiliki hubungan ketentuan independensi.
keuangan, hubungan
kepengurusan, hubungan
kepemilikan, dan hubungan
keluarga dengan anggota Dewan
Komisaris lainnya, anggota
Direksi dan/atau pemegang saham
pengendali atau hubungan dengan
Perusahaan, yang dapat
mempengaruhi kemampuan untuk
bertindak independen.
13. Seluruh anggota Dewan Tidak terdapat fit and proper test untuk Dewan

16
Komisaris telah lulus penilaian Komisaris PT Suparma Tbk. Karena hanya berlaku
kemampuan dan kepatutan dan untuk Bank.
telah memperoleh surat
persetujuan dari Otoritas Jasa
Keuangan.
14. Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris memiliki kompetensi
memiliki kompetensi yang yang memadai dan relevan dengan jabatannya serta
memadai dan relevan dengan mampu mengimplementasikan dalam tugas dan
jabatannya untuk menjalankan tanggung jawabnya.
tugas dan tanggung jawab serta
mampu mengimplementasikan Dokumen Pendukung :
kompetensi yang dimiliki dalam Annual Report, 2019, hal 51
pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya.
15. Anggota Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris tidak melakukan
memiliki kemauan dan pembelajaran secara berkelanjutan dalam rangka
kemampuan untuk melakukan peningkatan pengetahuan tentang Perusahaan dan
pembelajaran secara berkelanjutan perkembangan terkini terkait bidang keuangan atau
dalam rangka peningkatan bidang lain yang mendukung pelaksanaan tugas dan
pengetahuan tentang Perusahaan tanggung jawabnya pada tahun 2019.
dan perkembangan terkini terkait
bidang keuangan atau bidang lain
yang mendukung pelaksanaan
tugas dan tanggung jawabnya.
16. Komposisi Dewan Komisaris Selama tahun 2019, tidak terdapat indikasi adanya
tidak memenuhi ketentuan karena intervensi pemilik dalam komposisi Dewan
adanya intervensi pemilik. Komisaris.
B. GOVERNANCE PROCESS
1. Penggantian dan/atau Perubahan Dewan Komisaris PT Suparma Tbk. telah
pengangkatan anggota Dewan memperoleh persetujuan dari RUPS.
Komisaris telah memperhatikan
rekomendasi komite nominasi Dokumen Pendukung :
atau komite remunerasi dan Annual Report, 2019, hal 57
nominasi serta memperoleh
persetujuan dari RUPS.

17
2. Dewan Komisaris telah Dewan Komisaris telah memastikan
melaksanakan tugas untuk terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip Tata
memastikan terselenggaranya Kelola dengan baik.
penerapan prinsip Tata Kelola
yang baik dalam setiap kegiatan Dokumen Pendukung :
usaha Perusahaan pada seluruh Annual Report, 2019, hal 46
tingkatan atau jenjang organisasi.
3. Dewan Komisaris telah Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung
terhadap pelaksanaan tugas dan jawab Direksi serta memberikan nasihat kepada
tanggung jawab Direksi secara Direksi. Selama tahun 2019, Dewan Komisaris
berkala maupun sewaktu-waktu, melaksanakan 6 kali rapat Dewan Komisaris untuk
serta memberikan nasihat kepada membahas tentang laporan Direksi mengenai kinerja
Direksi. Perseroan tahun 2018.

Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 46, 47
4. Dalam rangka melakukan tugas Dewan Komisaris berperan aktif dalam pengawasan
pengawasan, Dewan Komisaris kebijakan dan strategi perseroan yang dibuat oleh
telah mengarahkan, memantau, Direksi.
dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan strategis Perusahaan. Dokumen Pendukung : Annual Report, 2019, hal 46
5. Dewan Komisaris tidak terlibat Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan
dalam pengambilan keputusan keputusan kegiatan operasional Perusahaan.
kegiatan operasional Perusahaan,
kecuali dalam hal penyediaan
dana kepada pihak terkait dan hal-
hal lain yang ditetapkan dalam
anggaran dasar Perusahaan
dan/atau peraturan perundangan
dalam rangka melaksanakan
fungsi pengawasan.
6. Dewan Komisaris telah Dewan Komisaris telah memastikan Direksi
memastikan bahwa Direksi telah menyelesaikan seluruh hasil audit yang dibuat oleh
menindaklanjuti temuan audit dan Audit Internal Perusahaan.

18
rekomendasi dari SKAI
Perusahaan, auditor eksternal, Dokumen Pendukung:
hasil pengawasan Otoritas Jasa Annual Report, 2019, hal 13
Keuangan dan/atau hasil
pengawasan otoritas lainnya.
7. Dewan Komisaris Pada tahun 2019, tidak terjadi pelanggaran peraturan
memberitahukan kepada Otoritas perundang-undangan yang dapat membahayakan
Jasa Keuangan paling lama 7 kelangsungan usaha Perusahaan.
(tujuh) hari kerja sejak ditemukan
pelanggaran peraturan perundang-
undangan di bidang keuangan dan
Perusahaan, serta keadaan atau
perkiraan keadaan yang dapat
membahayakan kelangsungan
usaha Perusahaan.
8. Dewan Komisaris telah Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan
melaksanakan tugas dan tanggung tanggung jawabnya secara independen. Dalam
jawab secara independen. memberikan saran dan melakukan evaluasi Dewan
Komisaris tidak diintervensi oleh pihak lain.
9. Dewan Komisaris telah Dewan Komisaris telah membentuk komite audit,
membentuk komite audit, komite namun komite pemantau resiko tidak dibentuk, serta
pemantau risiko, serta komite komite nominasi dan remunerasi juga tidak dibentuk
remunerasi dan nominasi. karena wewenang untuk menentukan nominasi dan
remunerasi telah diberikan kepada Dewan Komisaris
berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan 2019.

Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 48, 59
10. Pengangkatan anggota komite- Tidak terjadi pengangkatan anggota komite pada
komite telah dilakukan Direksi tahun 2019.
berdasarkan keputusan rapat
Dewan Komisaris.
11. Dewan Komisaris telah Dewan Komisaris telah memastikan bahwaKomite
memastikan bahwa komite yang yang dibentuk telah menjalankan tugasnya secara

19
dibentuk telah menjalankan efektif dengan cara melakukan evaluasi kinerja
tugasnya secara efektif. Komite dan bekerja sama dengan Komite Audit pada
tahun 2019.
12. Dewan Komisaris telah Dewan Komisaris telah memberikan waktu yang
menyediakan waktu yang cukup cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung
untuk melaksanakan tugas dan jawab secara optimal.
tanggung jawab secara optimal.
13. Rapat Dewan Komisaris Selama tahun 2019, Dewan Komisaris telah
membahas permasalahan sesuai mengadakan rapat sebanyak 6 kali. Untuk membahas
dengan agenda rapat dan laporan Direksi mengenai kinerja Perseroan tahun
diselenggarakan secara berkala, 2018 dan agenda RUPS Tahunan tahun 2019,
paling sedikit 4 (empat) kali membahas rencana investasi baru berupa Mesin
dalam 1 (satu) tahun, serta Kertas No. 10 beserta alternatif pendanaannya dalam
dihadiri secara fisik paling sedikit rangka peningkatan kapasitas produksi terpasang
2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun, Perseroan, rencana perolehan alternatif pendanaan
atau melalui teknologi untuk pelunasan sebagian pinjaman jangka panjang
telekonferensi bagi Komisaris dan dana syirkah temporer, membahas Anggaran
Non Independen dalam hal 2020 serta Rencana Usaha 2020 – 2024.
Komisaris Non Independen tidak
dapat menghadiri rapat secara Dokumen Pendukung :
fisik. Annual Report, 2019, hal 47
14. Pengambilan keputusan rapat Keputusan yang diambil dalam rapat Dewan
Dewan Komisaris telah dilakukan Komisaris, seluruhnya berdasarkan voting atau
berdasarkan musyawarah untuk teknis pengumpulan suara.
mufakat atau suara terbanyak
dalam hal tidak terjadi
musyawarah untuk mufakat.
15. Anggota Dewan Komisaris tidak Tidak terdapat indikasi atau bukti-bukti yang
memanfaatkan Perusahaan untuk memperlihatkan bahwa Komisaris memanfaatkan
kepentingan pribadi, keluarga, Perusahaan untuk kepentingan pribadi, keluarga,
dan/atau pihak lain yang dapat dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi
merugikan atau mengurangi keuntungan Perusahaan.
keuntungan Perusahaan.
16. Anggota Dewan Komisaris tidak Tidak terdapat indikasi atau bukti-bukti yang
mengambil dan/atau menerima memperlihatkan bahwa Komisaris mengambil

20
keuntungan pribadi dari dan/atau menerima keuntungan pribadi selain
Perusahaan selain remunerasi dan remunerasi dan fasilitas yang telah ditetapkan oleh
fasilitas lain yang ditetapkan RUPS.
RUPS.
17. Pemilik melakukan intervensi Tidak terdapat indikasi atau bukti-bukti yang
terhadap pelaksanaan tugas memperlihatkan bahwa Pemilik melakukan
Dewan Komisaris yang intervensi terhadap pelaksanaan tugas Dewan
menyebabkan kegiatan Komisaris yang menyebabkan kegiatan operasional
operasional Perusahaan terganggu Perusahaan terganggu sehingga berdampak pada
sehingga berdampak pada berkurangnya keuntungan Perusahaan dan/atau
berkurangnya keuntungan menyebabkan kerugian Perusahaan.
Perusahaan dan/atau
menyebabkan kerugian
Perusahaan.
C. GOVERNANCE OUTCOME
1. Hasil rapat Dewan Komisaris Hasil rapat Dewan Komisaris telah dituangkan dalam
telah dituangkan dalam risalah risalah rapat dan telah disimpan salinannya.
rapat dan didokumentasikan
dengan baik, termasuk perbedaan
pendapat (dissenting opinions)
yang terjadi secara jelas.
2. Hasil rapat Dewan Komisaris Notulen rapat telah didistribusikan kepada seluruh
telah dibagikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris dan pihak terkait secara
anggota Dewan Komisaris dan langsung.
pihak yang terkait.
3. Hasil rapat Dewan Komisaris Hasil rapat Dewan Komisaris merupakan
merupakan rekomendasi dan/atau rekomendasi yang dapat diimplementasikan oleh
arahan yang dapat Direksi.
diimplementasikan oleh RUPS
dan/atau Direksi.
4. Dalam laporan pelaksanaan tata Dewan Komisaris tidak memiliki saham pada
kelola, anggota Dewan Komisaris perusahaan yang bersangkutan. Namun salah satu
paling sedikit telah anggota Dewan Komisaris yaitu Jospeh Sulaiman
mengungkapkan: memiliki hubungan keluarga dengan Presiden
a) Kepemilikan saham yang Direktur Welly dan anggota Direksi yaitu Edward

21
mencapai 5% (lima persen) Sopanan. Serta telah diungkapkan pada laporan
atau lebih pada Perusahaan pelaksanaan tata kelola tentang remunerasi dan
yang bersangkutan maupun fasilitas lain dan opsi saham Dewan Komisaris.
pada Perusahaan dan
perusahaan lain yang Dokumen Pendukung :
berkedudukan di dalam dan di Annual Report, 2019, hal 22-23, 47
luar negeri;
b) Hubungan keuangan dan
hubungan keluarga dengan
anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris lain,
dan/atau pemegang saham
pengendali Perusahaan;
c) Remunerasi dan fasilitas lain;
d) Opsi saham (share option)
yang dimiliki Dewan
Komisaris.
5. Peningkatan pengetahuan, Tidak terdapat usaha dalam peningkatan
keahlian, dan kemampuan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan anggota
anggota Dewan Komisaris dalam Dewan Komisaris selama tahun 2019.
pengawasan Perusahaan yang
ditunjukkan antara lain dengan
peningkatan kinerja Perusahaan,
penyelesaian permasalahan yang
dihadapi Perusahaan, dan
pencapaian hasil sesuai ekspektasi
Pemangku Kepentingan.
Peningkatan budaya pembelajaran
secara berkelanjutan dalam rangka
peningkatan pengetahuan tentang
Perusahaan dan perkembangan
terkini terkait bidang keuangan
atau bidang lain yang mendukung
pelaksanaan tugas dan tanggung

22
jawab anggota Dewan Komisaris.
6. Kegiatan operasional Perusahaan Tidak terdapat indikasi intervensi pemilik yang
terganggu dan/atau memberikan mengganggu kegiatan operasional Perusahaan yang
keuntungan yang tidak wajar berdampak pada berkurangnya keuntungan dan/atau
kepada pemilik yang berdampak menyebabkan kerugian Perusahaan.
pada berkurangnya keuntungan
Perusahaan dan/atau
menyebabkan kerugian
Perusahaan, akibat intervensi
pemilik terhadap komposisi
dan/atau pelaksanaan tugas
Dewan Komisaris.

23
KERTAS KERJA
FAKTOR PENILAIAN : PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB KOMITE
3. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE
KRITERIA ATAU
NO. ANALISIS
INDIKATOR
A. GOVERNANCE STRUCTURE
1. Komite Audit
a) Anggota Komite Audit paling Anggota Komite Audit terdiri dari :
sedikit terdiri dari seorang  Ketua : Suhartojo Tjandra / Komisaris
Komisaris Independen, Independen
seorang Pihak Independen  Anggota : Wenny / Pihak Independen
yang ahli di bidang keuangan  Anggota : Tri Hertanto / Pihak Independen yang
atau akuntansi, dan seorang memiliki keahlian di bidang akuntansi dan keuangan.
Pihak Independen yang ahli di
bidang manajemen keuangan. Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 59
b) Komite Audit diketuai oleh Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen.
Komisaris Independen.
Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 59
c) Paling sedikit 51% (lima puluh Anggota Komite merupakan Komisaris Independen
satu persen) anggota Komite dan Pihak Independen (100% Independen).
Audit adalah Komisaris
Independen dan Pihak Dokumen Pendukung :
Independen Annual Report, 2019, hal 59
d) Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit memiliki integritas, akhlak
memiliki integritas, akhlak, dan moral yang baik.
dan moral yang baik.
Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 59
2. Komite Pemantau Risiko
a) Anggota Komite Pemantau Tidak terdapat komite pemantau risiko di PT
Risiko paling sedikit terdiri Suparma Tbk. pada tahun 2019
dari seorang Komisaris
Independen, seorang Pihak

24
Independen yang ahli dibidang
auditing manajemen risiko,
dan seorang Pihak Independen
yang ahli dibidang farmasi.
b) Komite pemantau risiko Tidak terdapat komite pemantau risiko di PT
diketuai oleh Komisaris Suparma Tbk. pada tahun 2019
Independen.
c) Paling sedikit 51% (lima puluh Tidak terdapat komite pemantau risiko di PT
satu persen) anggota Komite Suparma Tbk. pada tahun 2019
pemantau risiko adalah
Komisaris Independen dan
Pihak Independen.
d) Anggota Komite Pemantau Tidak terdapat komite pemantau risiko di PT
Risiko memiliki integritas, Suparma Tbk. pada tahun 2019
akhlak, dan moral yang baik.
3. Komite Remunerasi dan
Nominasi
a) Anggota Komite Remunerasi Tidak terdapat komite remunerasi dan nominasi di
dan Nominasi paling sedikit PT Suparma Tbk. pada tahun 2019
terdiri dari seorang Komisaris
Independen, seorang Dokumen Pendukung :
Komisaris Non Independen, Annual Report, 2019, hal 48
dan seorang Pihak Independen
yang memiliki keahlian di
bidang farmasi.
b) Anggota Komite harus Tidak terdapat komite remunerasi dan nominasi di
memiliki pengetahuan dan PT Suparma Tbk. pada tahun 2019
mengetahui ketentuan system
remunerasi dan/atau nominasi Dokumen Pendukung :
serta rencana suksesi Annual Report, 2019, hal 48
(succession plan) perusahaan.
c) Komite remunerasi dan Tidak terdapat komite remunerasi dan nominasi di
nominasi diketuai oleh PT Suparma Tbk. pada tahun 2019
Komisaris Independen.
Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 48

25
d) Dalam hal jumlah anggota Tidak terdapat komite remunerasi dan nominasi di
Komite Remunerasi dan PT Suparma Tbk. pada tahun 2019
Nominasi yang ditetapkan
lebih dari 3 (tiga) orang maka Dokumen Pendukung :
anggota Komisaris Independen Annual Report, 2019, hal 48
paling sedikit berjumlah 2
(dua) orang.
e) Dalam hal Perusahaan Tidak terdapat komite remunerasi dan nominasi di
membentuk Komite tersebut PT Suparma Tbk. pada tahun 2019
secara terpisah, maka:
1) Pejabat Eksekutif atau Dokumen Pendukung :
perwakilan pegawai Annual Report, 2019, hal 48
anggota komite remunerasi
harus memiliki pengetahuan
mengenai sistem
remunerasi perusahaan, dan
2) Pejabat Eksekutif anggota
komite nominasi harus
memiliki pengetahuan
tentang sistem nominasi dan
rencana suksesi (succession
plan) perusahaan.
4. Anggota komite audit dan komite Anggota Komite Audit bukan merupakan anggota
pemantau risiko bukan Direksi perusahaan yang sama maupun perusahaan
merupakan anggota Direksi lain.
perusahaan yang sama maupun
perusahaan lain. Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 59
5. Rangkap jabatan Pihak Anggota Komite Audit yang merupakan Pihak
Independen pada perusahaan Independen tidak ada yang berasal dari Perusahaan /
yang sama atau perusahaan lain Perusahaan lain (tidak terdapat rangkap jabatan).
telah memperhatikan
kompetensi, criteria independensi,
kerahasiaan, kode etik, serta Dokumen Pendukung :

26
pelaksanaan tugas dan tanggung Annual Report, 2019, hal 59
jawab.
6. Seluruh Pihak Independen Seluruh Pihak Independen telah memenuhi kriteria
anggota Komite tidak memiliki Independensi.
hubungan keuangan, hubungan
kepengurusan, hubungan Dokumen Pendukung :
kepemilikan, dan/atau hubungan Annual Report, 2019, hal 59
keluarga dengan Direksi, Dewan
Komisaris, dan/atau pemegang
saham pengendali atau hubungan
dengan perusahaan, yang dapat
mempengaruhi kemampuan untuk
bertindak independen.
7. Seluruh Pihak Independen yang Anggota Komite Audit yang berasal dari pihak
berasal dari mantan Anggota independen tidak ada yang berasal dari mantan
Direksi atau mantan Pejabat anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif yang berasal
Eksekutif yang berasal dari dari perusahaan yang sama.
perusahaan yang bersangkutan
dan tidak melakukan fungsi
pengawasan atau pihak lain yang Dokumen Pendukung :
mempunyai hubungan dengan Annual Report, 2019, hal 59
perusahaan yang dapat
mempengaruhi kemampuan untuk
bertindak independen telah
menjalani masa tunggu
(cooling off) paling singkat 6
(enam) bulan.
8. Rapat Komite Audit dan Komite Penyelenggaraan Rapat Komite Audit dihadiri oleh
Pemantau Risiko paling sedikit 100% anggota Komite.
dihadiri 51% (lima puluh satu
persen) dari jumlah anggota Dokumen Pendukung :
termasuk Komisaris Independen Annual Report, 2019, hal 60
dan Pihak Independen.
9. Rapat Komite Remunerasi dan Tidak terdapat komite remunerasi dan nominasi di
Nominasi paling sedikit dihadiri PT Suparma Tbk. pada tahun 2019

27
51% (lima puluh satu persen) dari
jumlah anggota termasuk seorang Dokumen Pendukung :
Komisaris Independen dan Annual Report, 2019, hal 48
Pejabat Eksekutif atau
Perwakilan Pegawai.
10 Komposisi Komite tidak Tidak terdapat indikasi adanya intervensi pemilik
.
memenuhi ketentuan karena dalam komposisi keanggotaan Komite.
adanya intervensi pemilik.
B. GOVERNANCE PROCESS
1. Komite Audit
Untuk memberikan rekomendasi Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
kepada Dewan Komisaris: sebagaimana diatur dalam sebuah Rencana Kegiatan
a) Komite Audit telah memantau Tahunan (Annual Activity Plan) tahun 2017-2021
dan mengevaluasi perencanaan sebagai berikut :
dan pelaksanaan audit serta 1. Penelaahan atas informasi keuangan yang akan
memantau tindak lanjut hasil dikeluarkan oleh Perseroan, antara lain Laporan
audit dalam rangka menilai Keuangan Tahunan, Laporan Keuangan
kecukupan pengendalian intern Triwulanan, Proyeksi Laporan Keuangan dan
termasuk kecukupan proses informasi keuangan lainnya.
pelaporan keuangan. 2. Penelaahan independensi dan obyektivitas
akuntan publik Perseroan.
3. Penelaahan atas kecukupan pemeriksaan yang
dilakukan oleh akuntan publik Perseroan untuk
memastikan semua risiko yang penting telah
dipertimbangkan.
4. Penelaahan atas efektifitas pengendalian internal
Perseroan.
5. Penelaahan atas tingkat kepatuhan terhadap
peraturan perundangan di bidang Pasar Modal dan
Perseroan Terbatas serta peraturan perundangan
lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
Perseroan.
6. Pemeriksaan atas dugaan penyimpangan dan atau
kesalahan dalam pelaksanaan keputusan Rapat
Dewan Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan

28
Rapat Umum Pemegang Saham.
7. Menyelenggarakan Rapat Komite Audit
Triwulanan untuk merumuskan pendapat
profesional yang independen kepada Dewan
Komisaris Perseroan terhadap laporan atau hal-hal
yang disampaikan oleh Dewan Direksi kepada
Dewan Komisaris.
8. Menyelenggarakan Rapat Komite Audit Tahunan
untuk menyusun laporan kegiatan Komite Audit
Perseroan yang akan dilampirkan pada Laporan
Tahunan Perseroan.

Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 60
b) Komite Audit telah melakukan Komite Audit telah melakukan review terhadap
kaji ulang (review) terhadap: terhadap hal-hal tersebut.
1) Pelaksanaan tugas SKAI;
2) Kesesuaian pelaksanaan
audit oleh kantor akuntan Dokumen Pendukung :
publik dengan standar Annual Report, 2019, hal 61
audit;
3) Kesesuaian laporan
keuangan dengan standar
akuntansi keuangan; dan
4) Pelaksanaan tindak lanjut
oleh Direksi atas hasil
temuan SKAI, akuntan
public dan hasil
pengawasan Otoritas Jasa
Keuangan
c) Komite audit telah Komite Audit telah memberikan rekomendasi
memberikan rekomendasi penunjukan KAP pada Dewan Komisaris.
penunjukan akuntan publik
dan kantor akuntan public Dokumen Pendukung :

29
sesuai ketentuan yang berlaku Surat yang dikeluarkan PT Suparma Tbk. Nomor
kepada RUPS melalui Dewan 121/SPM-FA-A/XII/2019 Perihal Rekomendasi
Komisaris. Komite Audit dalam Penunjukkan Akuntan Publik
dan/atau Kantor Akuntan Publik
2. Komite Pemantau Risiko
Untuk memberikan rekomendasi Tidak terdapat komite pemantau risiko di PT
kepada Dewan Komisaris: Suparma Tbk. pada tahun 2019
a) Komite Pemantau Risiko
mengevaluasi kebijakan dan
pelaksanaan manajemen risiko.
b) Komite Pemantau Risiko Tidak terdapat komite pemantau risiko di PT
memantau dan mengevaluasi Suparma Tbk. pada tahun 2019
pelaksanaan tugas komite
manajemen risiko dan Satuan
Kerja Manajemen Risiko
(SKMR).
3. Komite Remunerasi dan
Nominasi
Untuk memberikan rekomendasi Tidak terdapat komite remunerasi dan nominasi di
kepada Dewan Komisaris: PT Suparma Tbk. pada tahun 2019
a) Komite Remunerasi telah
mengevaluasi kebijakan Dokumen Pendukung :
remunerasi bagi: Annual Report, 2019, hal 48
1) Direksi dan Dewan
Komisaris, dan telah
disampaikan kepada RUPS;
2) Pejabat Eksekutif dan
pegawai, dan telah
disampaikan kepada
Direksi.
b) Terkait dengan kebijakan Tidak terdapat komite remunerasi dan nominasi di
nominasi, komite telah PT Suparma Tbk. pada tahun 2019
menyusun sistem, serta
prosedur pemilihan dan/atau Dokumen Pendukung :
penggantian anggota Direksi Annual Report, 2019, hal 48

30
dan anggota Dewan Komisaris
untuk disampaikan kepada
RUPS.
c) Komite nominasi telah Tidak terdapat komite remunerasi dan nominasi di
memberikan rekomendasi PT Suparma Tbk. pada tahun 2019
calon anggota Direksi dan/atau
calon anggota Dewan Dokumen Pendukung :
Komisaris untuk disampaikan Annual Report, 2019, hal 48
kepada RUPS.
d) Komite Nominasi telah Tidak terdapat komite remunerasi dan nominasi di
memberikan rekomendasi PT Suparma Tbk. pada tahun 2019
calon Pihak Independen yang
dapat menjadi anggota komite Dokumen Pendukung :
kepada Dewan Komisaris Annual Report, 2019, hal 48
4 Rapat Komite diselenggarakan Penyelenggaraan rapat Komite Audit disesuaikan
sesuai kebutuhan perusahaan. dengan kebutuhan, frekuensi pelaksanaan Rapat
Komite Audit pada periode pelaporan: (6 kali)

Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 60
5 Keputusan rapat diambil Keputusan rapat Komite diambil berdasarkan voting
berdasarkan musyawarah untuk atau teknis pengumpulan suara.
mufakat atau suara terbanyak
dalam hal tidak terjadi
musyawarah untuk mufakat.
6 Hasil Rapat Komite merupakan Memo hasil meeting Komite yang merupakan
rekomendasi yang dapat rekomendasi yang dapat dimanfaatkan secara
dimanfaatkan secara optimal oleh optimal oleh Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris.
Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 60
7 Pemilik melakukan intervensi Tidak terdapat intervensi pemilik terhadap
terhadap pelaksanaan tugas pelaksanaan tugas Komite.
komite, seperti misalnya terkait
rekomendasi pemberian

31
remunerasi yang tidak wajar
kepada pihak terkait pemilik,
rekomendasi calon anggota
Direksi atau calon anggota
Dewan Komisaris yang tidak
sesuai dengan prosedur pemilihan
dan/atau penggantian yang telah
ditetapkan.
C. GOVERNANCE OUTCOME
1. Pembuatan risalah rapat termasuk Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris,
pengungkapan perbedaaan baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat maupun
pendapat (dissenting opinions) dokumen lainnya.
secara jelas dan
didokumentasikan dengan baik.

2. Masing-masing komite telah Komite Audit telah melaksanakan fungsinya sesuai


melaksanakan fungsi sesuai ketentuan yang berlaku.
ketentuan seperti misalnya
pemberian rekomendasi sesuai Dokumen Pendukung :
tugas kepada Dewan Komisaris. Annual Report, 2019, hal 61

32
KERTAS KERJA
FAKTOR PENILAIAN : PENANGANGAN BENTURAN KEPENTINGAN
4. PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
KRITERIA ATAU
NO. ANALISIS
INDIKATOR
A. GOVERNANCE STRUCTURE
Perusahaan memiliki kebijakan, Perusahaan telah memiliki kebijakan, sistem dan
sistem, dan prosedur penyelesaian prosedur penyelesaian benturan kepentingan yang
mengenai: mengatur tentang transaksi yang mengandung
1) Benturan kepentingan yang benturan kepentingan dan tertib administrasi yang
mengikat setiap pengurus dan harus dilakukan.
pegawai perusahaan.
2) Administrasi, dokumentasi, Dokumen Pendukung :
dan pengungkapan benturan Annual Report, 2019, hal 47
kepentingan dimaksud dalam
risalah rapat.
B. GOVERNANCE PROCESS
Dalam hal terjadi benturan Dalam hal terjadi benturan kepentingan, tidak ada
kepentingan, anggota Direksi, indikasi bahwa anggota Dewan Komisaris, Direksi
anggota Dewan Komisaris, dan dan Pejabat eksekutif mengambil tindakan yang
Pejabat Eksekutif tidak mengambil dapat merugikan atau mengurangi keuntungan
tindakan yang dapat merugikan perusahaan.
atau mengurangi keuntungan
perusahaan.
C. GOVERNANCE OUTCOME
1) Benturan kepentingan yang Sepanjang tahun 2019, Perseroan tidak terdapat
dapat merugikan perusahaan transaksi yang mengandung benturan kepentingan
atau mengurangi keuntungan yang dilakukan Perseroan. Namun demikian, dalam
perusahaan telah diungkapkan kegiatan normal usaha, Perseroan melakukan
dalam setiap keputusan dan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan
telah terdokumentasi dengan kepemilikan dan / atau kepengurusan.
baik.
2) Kegiatan operasional
perusahaan bebas dari
intervensi pemilik atau pihak

33
terkait atau pihak lain yang
dapat menimbulkan benturan
kepentingan yang dapat
merugikan perusahaan atau
mengurangi keuntungan
perusahaan
3) Perusahaan berhasil
menyelesaikan benturan
kepentingan yang terjadi.

34
KERTAS KERJA
FAKTOR PENILAIAN : PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN
5. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN
KRITERIA ATAU
NO. ANALISIS
INDIKATOR
A. GOVERNANCE STRUCTURE
1. Satuan kerja kepatuhan Tidak terdapat satuan kerja kepatuhan PT Suparma
independen terhadap satuan kerja Tbk. pada tahun 2019.
operasional.
2. Pengangkatan, pemberhentian Tidak terdapat pengangkatan, pemberhentian,
dan/atau pengunduran diri dan/atau pengunduran diri Direktur yang
Direktur yang membawahkan membawahkan fungsi kepatuhan pada tahun 2019.
fungsi kepatuhan sesuai dengan
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
3. Perusahaan telah menyediakan Perusahaan telah menyediakan sumber daya manusia
sumber daya manusia yang yang berkualitas untuk menyelesaikan tugas secara
berkualitas pada Satuan Kerja efektif.
Kepatuhan untuk menyelesaikan
tugas secara efektif.
B. GOVERNANCE PROCESS
1. Direktur yang membawahkan Fungsi kepatuhan merupakan rangkaian tindakan
fungsi kepatuhan bertugas dan atau langkah-langkah yang bersifat mencegah untuk
bertanggung jawab antara lain: memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan
a) Memastikan kepatuhan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan telah
Perusahaan terhadap ketentuan sesuai dengan ketentuan perusahaan Indonesia dan
Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
peraturan perundang- Seluruh anggota Dewan Direksi dan karyawan telah
undangan, dengan cara: memahami peran dan tanggung jawab masing-
1) Menetapkan langkah yang masing dalam melaksanakan fungsi kepatuhan dan
diperlukan dengan menjadikan fungsi kepatuhan sebagai elemen penting
memperhatikan prinsip untuk menjadi karyawan Perseroan yang baik
kehati-hatian;
2) Memantau dan menjaga Dokumen Pendukung :
agar kegiatan usaha Annual Report, 2019, hal 65
Perusahaan tidak

35
menyimpang dari
ketentuan;
3) Memantau dan menjaga
kepatuhan Perusahaan
terhadap seluruh perjanjian
dan komitmen yang dibuat
oleh Perusahaan kepada
Otoritas Jasa Keuangan dan
lembaga otoritas yang
berwenang;
b) Menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab paling sedikit
secara triwulanan kepada
Direktur Utama dengan
tembusan kepada Dewan
Komisaris atau pihak yang
berwenang sesuai struktur
organisasi Perusahaan;
c) Merumuskan strategi guna
mendorong terciptanya budaya
kepatuhan Perusahaan;
d) Mengusulkan kebijakan
kepatuhan atau prinsip
kepatuhan yang akan
ditetapkan oleh Direksi;
e) Menetapkan sistem dan
prosedur kepatuhan yang akan
digunakan untuk menyusun
ketentuan dan pedoman
internal Perusahaan;
f) Memastikan bahwa seluruh
kebijakan, ketentuan, sistem,
dan prosedur, serta kegiatan

36
usaha yang dilakukan
Perusahaan telah sesuai
dengan ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan dan peraturan
perundang-undangan;
g) Meminimalkan Risiko
Kepatuhan Perusahaan;
h) Melakukan tindakan
pencegahan agar kebijakan
dan/atau keputusan yang
diambil Direksi Perusahaan
atau pimpinan kantor cabang
dari Perusahaan yang
berkedudukan di luar negeri
tidak menyimpang dari
ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan dan peraturan
perundang-undangan;
i) Melakukan tugas-tugas lain
yang terkait dengan fungsi
kepatuhan
2. Penunjukan Direktur yang Tidak terdapat penunjukkan direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan membawahi fungsi kepatuhan pada tahun 2019.
telah sesuai dengan ketentuan.
3. Direksi telah: Direksi telah menyetujui Kebijakan Kepatuhan
a. Menyetujui kebijakan dalam bentuk dokumen formal, mengkomunikasikan
kepatuhan Perusahaan dalam seluruh kebijakan dan berupaya menciptakan fungsi
bentuk dokumen formal kepatuhan yang efektif.
tentang fungsi kepatuhan yang
efektif;
b. Bertanggung jawab untuk
mengkomunikasikan seluruh
kebijakan, pedoman, sistem,
dan prosedur ke seluruh

37
jenjang organisasi terkait;
c. Bertanggung jawab untuk
menciptakan fungsi kepatuhan
yang efektif dan permanen
sebagai bagian dari kebijakan
kepatuhan Perusahaan secara
keseluruhan.
4. Satuan Kerja Kepatuhan bertugas Tidak terdapat satuan kerja kepatuhan PT Suparma
dan bertanggung jawab antara Tbk. pada tahun 2019.
lain:
a) Membuat langkah dalam
rangka mendukung terciptanya
budaya kepatuhan pada
seluruh kegiatan usaha
Perusahaan pada setiap jenjang
organisasi;
b) Melakukan identifikasi,
pengukuran, monitoring, dan
pengendalian terhadap Risiko
Kepatuhan dengan mengacu
pada Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan mengenai
Penerapan Manajemen Risiko
Bagi Perusahaan Umum;
c) Menilai dan mengevaluasi
efektivitas, kecukupan, dan
kesesuaian kebijakan,
ketentuan, sistem maupun
prosedur yang dimiliki oleh
Perusahaan dengan peraturan
perundang-undangan;
d) Melakukan kaji ulang dan/atau
merekomendasikan pengkinian
dan penyempurnaan kebijakan,

38
ketentuan, serta sistem dan
prosedur yang dimiliki oleh
Perusahaan agar sesuai dengan
ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan dan peraturan
perundang-undangan;
e) Melakukan upaya untuk
memastikan bahwa kebijakan,
ketentuan, sistem dan
prosedur, serta kegiatan usaha
Perusahaan telah sesuai
dengan ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan dan peraturan
perundangan undangan;
f) Melakukan tugas lain yang
terkait dengan fungsi
kepatuhan.
C. GOVERNANCE OUTCOME
1. Perusahaan telah menyampaikan Tidak terdapat direktur yang membawahkan fungsi
laporan pokok pelaksanaan tugas kepatuhan dan laporan khusus kepada OJK dan pihak
Direktur yang membawahkan terkait.
fungsi kepatuhan dan laporan
khusus kepada Otoritas Jasa
Keuangan dan pihak terkait.
2. Cakupan laporan pelaksanaan Tidak terdapat laporan pelaksanaan tugas Direktur
tugas Direktur yang yang membawahkan fungsi kepatuhan.
membawahkan fungsi kepatuhan
telah sesuai dengan ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan.
Perusahaan berhasil menurunkan
tingkat pelanggaran terhadap
ketentuan.
3. Perusahaan berhasil membangun Perusahaan cukup berhasil membangun budaya
budaya kepatuhan dalam kepatuhan dalam pengambilan keputusan dan dalam
pengambilan keputusan dan dalam kegiatan operasional perusahaan. Salah satu upaya

39
kegiatan operasional Perusahaan. yang dilakukan adalah sosialisasi dan
penyebarluasan kode etik perusahaan.

40
KERTAS KERJA
FAKTOR PENILAIAN : PENERAPAN FUNGSI AUDIT INTERNAL
6. PENERAPAN FUNGSI AUDIT INTERNAL
KRITERIA ATAU
NO. ANALISIS
INDIKATOR
A. GOVERNANCE STRUCTURE
1. Struktur organisasi SKAI Struktur organisasi audit internal telah sesuai dengan
perusahaan telah sesuai dengan ketentuan. Dimana audit internal bertanggung jawab
ketentuan. langsung kepada Direktur Utama Perseroan.

Dokumen Pendukung:
Annual report, 2019, hal 61
2. Perusahaan memiliki Standar Piagam Audit Internal yang ditetapkan dan telah
Pelaksanaan Fungsi Audit Intern disetujui oleh Dewan Komisaris pada tanggal 5
Perusahaan (SPFAIB), dengan: Desember 2008 dan telah direvisi pada tanggal 21
a) Menyusun Piagam Audit Juni 2017.
Intern (Internal Audit Charter);
b) Membentuk SKAI; dan Dokumen Pendukung:
c) Menyusun panduan audit Annual report, 2019, hal 62
intern
3. Kelembagaan SKAI independen Departemen Audit Internal tidak memiliki wewenang
terhadap Satuan Kerja dan tanggung jawab atas operasional Perusahaan dan
Operasional. tidak mempunyai hak operasional. Untuk
menghindari benturan kepentingan dalam Audit
Internal, Piagam Audit Internal menyatakan bahwa
anggota Audit Internal harus bersifat independen,
tidak boleh merangkap tugas dan jabatan sebagai
pelaksana kegiatan operasional Perusahaan.

Dokumen Pendukung:
Annual report, 2019, hal 62
4. Perusahaan menyediakan sumber Audit internal melakukan pemeriksaan dan penilaian
daya manusia yang berkualitas atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan,
pada SKAI untuk menyelesaikan akuntansi, operasional, sumber daya manusia,
tugas secara efektif. pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya.

41
Dokumen Pendukung:
Annual report, 2019, hal 62
B. GOVERNANCE PROCESS
1. Direksi bertanggung jawab atas: Direksi telah melakukan upaya-upaya untuk
a) Terciptanya struktur menciptakan struktur pengendalian intern yang baik
pengendalian intern, dan agar fungsi tersebut dapat terselenggara dalam setiap
menjamin terselenggaranya tingkatan manajemen. Direksi telah melakukan
fungsi audit intern Perusahaan tindak lanjut laporan hasil audit yang dibuat oleh
dalam setiap tingkatan audit internal.
manajemen; dan
b) Tindak lanjut temuan audit Dokumen Pendukung:
intern Perusahaan sesuai Annual report, 2019, hal 62
dengan kebijakan dan arahan
Dewan Komisaris.
2. Perusahaan menerapkan fungsi Perusahaan telah menerapkan fungsi audit intern
audit intern secara efektif pada secara efektif.
seluruh aspek dan unsur kegiatan
yang secara langsung diperkirakan
dapat mempengaruhi kepentingan
perusahaan dan masyarakat.
3. Perusahaan melakukan kaji ulang Perusahaan melakukan kaji ulang secara berkala atas
secara berkala atas efektivitas efektivitas pelaksanaan kerja audit internal.
pelaksanaan kerja SKAI dan
kepatuhan terhadap SPFAIB oleh
pihak eksternal setiap 3 (tiga)
tahun.
4. Rencana pemeriksaan SKAI Audit internal melakukan pemeriksaan khusus ketika
Perusahaan, kecukupan ruang diperlukan.
lingkup pemeriksaan serta
kedalaman pemeriksaan telah Dokumen Pendukung:
memadai. Annual report, 2019, hal 62
5. Tidak terdapat penyimpangan Tidak terdapat penyimpangan dalam pemeriksaan
dalam realisasi atas rencana audit internal perusahaan pada tahun 2019.
pemeriksaan SKAI Perusahaan.
6. Perusahaan merencanakan dan Perusahaan telah merencanakan dan merealisasikan

42
merealisasikan peningkatan mutu peningkatan mutu keterampilan sumber daya
keterampilan sumber daya manusia secara berkala dan berkelanjutan.
manusia secara berkala dan Dokumen Pendukung:
berkelanjutan. Annual Report 2019, hal 25
7. SKAI telah melakukan fungsi Audit internal telah melakukan fungsi pengawasan
pengawasan secara independen secara independen.
dengan cakupan tugas yang
memadai dan sesuai dengan Dokumen Pendukung:
rencana, pelaksanaan maupun Annual Report 2019, hal 62
pemantauan hasil audit.
8. SKAI telah melaksanakan tugas Audit internal telah melaksanakan tugas yang
paling sedikit meliputi penilaian: mencakup penilaian kecukupan sistem pengendalian
a) Kecukupan sistem internal perusahaan.
pengendalian intern
Perusahaan; Dokumen Pendukung:
b) Efektivitas sistem Annual Report 2019, hal 65
pengendalian intern
Perusahaan; dan
c) Kualitas kinerja.
9. SKAI telah melaporkan seluruh Audit internal telah melaporkan seluruh temuan hasil
temuan hasil pemeriksaan sesuai pemeriksaan sesuai ketentuan.
ketentuan.
Dokumen Pendukung:
Annual Report 2019, hal 62
10. SKAI telah memantau, Audit internal telah memantau, menganalisis, dan
menganalisis, dan melaporkan melaporkan perkembangan tindak lanjut perbaikan
perkembangan tindak lanjut yang dilakukan oleh objek audit.
perbaikan yang dilakukan oleh
objek audit (auditee).
11. SKAI telah memantau, Audit internal telah memantau, menganalisis, dan
menganalisis, dan melaporkan melaporkan perkembangan tindak lanjut perbaikan
perkembangan tindak lanjut yang dilakukan oleh objek audit.
perbaikan yang dilakukan oleh
objek audit (auditee).
C. GOVERNANCE OUTCOME
1. Direksi bertanggung jawab atas Direksi telah bertanggung jawab atas tersedianya

43
tersedianya laporan kegiatan laporan kegiatan pelaksanaan fungsi audit intern
pelaksanaan fungsi audit intern Perusahaan kepada RUPS.
Perusahaan kepada RUPS.
2. Temuan pemeriksaan SKAI telah Laporan hasil audit yang dibuat oleh audit internal
ditindaklanjuti dan tidak terjadi telah ditindaklanjuti dan tidak terjadi temuan yang
temuan yang berulang. berulang.

Dokumen Pendukung:
Annual report, 2019, hal 62
3. SKAI bertindak objektif dalam Audit internal bertindak objektif dalam melakukan
melakukan audit audit.
4. Fungsi audit intern telah Audit internal berfungsi sebagai pengendali dan
dilaksanakan secara memadai pengawas terhadap pengendalian internal.
dengan memperhatikan antara
lain: Dokumen Pendukung:
a) Program audit telah mencakup Annual Report, 2019, hal 61
keseluruhan unit kerja yang
pelaksanaannya
mempertimbangkan tingkat
risiko pada masing-masing
unit kerja;
b) Program audit dan ruang
lingkup audit telah memadai
sesuai dengan prinsip SPFAIB
antara lain terpenuhinya
independensi, objektivitas,
tidak ada pembatasan dalam
cakupan dan ruang lingkup
audit intern; dan
c) Terpenuhinya jumlah dan
kualitas auditor intern.

44
KERTAS KERJA
FAKTOR PENILAIAN : PENERAPAN FUNGSI AUDIT EKSTERNAL
7. PENERAPAN FUNGSI AUDIT EKSTERNAL
NO. KRITERIA ATAU ANALISIS
INDIKATOR
A. GOVERNANCE STRUCTURE
1. Penugasan audit kepada akuntan Penugasan audit Akuntan Publik dan Kantor
publik dan kantor akuntan publik Akuntan Publik telah dilakukan sesuai dengan
paling sedikit memenuhi aspek: ketentuan. Akuntan Publik telah melakukan
1) Kapasitas kantor akuntan komunikasi dengan PT Suparma Tbk.
publik yang ditunjuk;
2) Legalitas perjanjian kerja; Dokumen Pendukung:
3) Ruang lingkup audit; Surat yang dibuat oleh Hadori Sugiarto Adi &
4) Standar profesional akuntan Rekan, No. 191/PROP-SBY2/A/VII/2019
publik; dan
5) Komunikasi Otoritas Jasa
Keuangan dengan kantor
akuntan publik dimaksud.
B. GOVERNANCE PROCESS
1. Dalam pelaksanaan audit laporan Akuntan Publik dan KAP yang ditunjuk oleh
keuangan Perusahaan, Perusahaan Perusahaan adalah Hadori Sugiarto Adi & Rekan
menunjuk akuntan publik dan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan telah
kantor akuntan publik yang terlebih dahulu mengirim surat laporan penunjukkan
terdaftar di Otoritas Jasa akuntan publik kepada Dewan Komisioner Otoritas
Keuangan. Jasa Keuangan.

Dokumen Pendukung:
Annual Report, 2019, hal 30
Surat PT Suparma Tbk. No. 122/SPM-FA/X11/2019
Perihal Laporan Penunjukkan Akuntan Publik
dan/atau Kantor Akuntan Publik dalam Rangka
Audit atas Informasi Keuangan Historis Tahun Buku
2019
2. Penunjukan akuntan publik dan Akuntan publik dan KAP yang digunakan
kantor akuntan publik yang sama perusahaan tidak melebihi 5 tahun buku berturut-

45
oleh Perusahaan telah sesuai turut.
ketentuan dan peraturan
perundang-undangan.
3. Penunjukan akuntan publik dan Berdasarkan hasil RUPS, Dewan Komisaris diberi
kantor akuntan publik terlebih wewenang untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik
dahulu memperoleh persetujuan Independen yang memiliki pengalaman audit dan
RUPS berdasarkan rekomendasi terdaftar di OJK.
dari komite audit melalui Dewan
Komisaris. Dokumen Pendukung:
Annual Report, 2019, hal 56
4. Akuntan publik dan kantor Akuntan Publik dan KAP mampu bekerja secara
akuntan publik yang ditunjuk, independen dan memenuhi standar profesional
mampu bekerja secara akuntan publik.
independen, memenuhi standar
profesional akuntan publik dan Dokumen Pendukung:
perjanjian kerja serta ruang lingkup Surat yang dibuat oleh Hadori Sugiarto Adi &
audit yang ditetapkan. Rekan, No. 191/PROP-SBY2/A/VII/2019
5. Akuntan publik telah melakukan Akuntan Publik telah melakukan komunikasi secara
komunikasi dengan Otoritas Jasa langsung dan Manajemen menyetujui kertas kerja
Keuangan mengenai kondisi pemeriksaan KAP atas Perseroan untuk di-review
Perusahaan yang diaudit dalam oleh badan atau otoritas terkait.
rangka persiapan dan pelaksanaan
audit. Dokumen Pendukung:
Surat yang dibuat oleh Hadori Sugiarto Adi &
Rekan, No. 191/PROP-SBY2/A/VII/2019
6. Akuntan publik telah Akuntan Publik telah melaksanakan audit secara
melaksanakan audit secara independen dan profesional.
independen dan profesional.
Dokumen Pendukung:
Surat yang dibuat oleh Hadori Sugiarto Adi &
Rekan, No. 191/PROP-SBY2/A/VII/2019
7. Akuntan publik telah melaporkan Akuntan Publik telah menyampaikan hasil audit dan
hasil audit dan management letter management letter kepada perusahaan tepat waktu.
kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Dokumen Pendukung:

46
Surat yang dibuat oleh Hadori Sugiarto Adi &
Rekan, No. 191/PROP-SBY2/A/VII/2019
C. GOVERNANCE OUTCOME
1. Hasil audit dan management Hasil audit telah menggambarkan permasalahan
letter telah menggambarkan Perusahaan yang signifikan dan disampaikan secara
permasalahan Perusahaan yang tepat waktu kepada perusahaan.
signifikan dan disampaikan secara
tepat waktu kepada Otoritas Jasa
Keuangan oleh kantor akuntan
publik yang ditunjuk.
2. Cakupan hasil audit paling sedikit Cakupan hasil audit sesuai dengan ruang lingkup
sesuai dengan ruang lingkup audit audit sesuai ketentuan.
sebagaimana diatur dalam
ketentuan.
3. Auditor bertindak objektif dalam Auditor bertindak obyektif dalam melakukan audit.
melakukan audit.

47
KERTAS KERJA
FAKTOR PENILAIAN : PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN RESIKO
TERMASUK PENGENDALIAN INTERNAL
8. PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN RESIKO TERMASUK PENGENDALIAN
INTERNAL
NO. KRITERIA ATAU ANALISIS
INDIKATOR
A. GOVERNANCE STRUCTURE
1. Perusahaan telah memiliki Perusahaan telah memiliki struktur organisasi yang
struktur organisasi yang memadai memadai untuk mendukung penerapan manajemen
untuk mendukung penerapan risiko dan pengendalian internal yang baik.
manajemen risiko dan
pengendalian intern yang baik Dokumen Pendukung:
antara lain SKAI, SKMR, dan Annual Report, 2019, hal 17
Komite Manajemen Risiko serta
Satuan Kerja Kepatuhan.
2. Perusahaan telah memiliki Perusahaan telah memiliki prosedur manajemen
kebijakan dan prosedur risiko dan limit risiko yang memadai.
manajemen risiko serta penetapan
limit risiko yang memadai. Dokumen Pendukung:
Annual Report, 2019, hal 66
B. GOVERNANCE PROCESS
1. Direksi memiliki tugas dan Perusahaan memiliki kebijakan manajemen risiko
tanggung jawab yang jelas, antara yaitu manajemen risiko keuangan (risiko pasar yang
lain: terdiri risiko nilai tukar mata uang asing, risiko suku
a) Menyusun kebijakan bunga dan risiko harga, risiko kredit, serta risiko
manajemen risiko termasuk likuiditas).
strategi dan kerangka
manajemen risiko secara Dokumen Pendukung:
tertulis dan komprehensif Annual Report, 2019, hal 149
termasuk penetapan limit
risiko secara keseluruhan dan
per jenis risiko, dengan
memperhatikan tingkat risiko
yang diambil dan toleransi

48
risiko terhadap kecukupan
permodalan. Setelah mendapat
persetujuan dari Dewan
Komisaris, Direksi
menetapkan kebijakan,
strategi, dan kerangka
manajemenrisiko dimaksud;
b) Menyusun, menetapkan, dan
mengkinikan prosedur dan alat
untuk mengidentifikasi,
mengukur, memonitor, dan
mengendalikan risiko;
c) Menyusun dan menetapkan
mekanisme persetujuan
transaksi, termasuk yang
melampaui limit dan
kewenangan untuk setiap
jenjang jabatan;
d) Mengevaluasi dan/atau
mengkinikan kebijakan,
strategi, dan kerangka
manajemen risiko paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun atau dalam
frekuensi yang lebih sering
dalam hal terdapat perubahan
faktor yang mempengaruhi
kegiatan usaha Perusahaan,
eksposur risiko, dan/atau
profil risiko secara signifikan;
e) Menetapkan struktur
organisasi termasuk wewenang
dan tanggung jawab yang jelas
pada setiap jenjang jabatan

49
yang terkait dengan penerapan
manajemen risiko;
f) Bertanggung jawab atas
pelaksanaan kebijakan,
strategi, dan kerangka
manajemen risiko yang telah
disetujui oleh Dewan
Komisaris serta mengevaluasi
dan memberikan arahan
berdasarkan laporan yang
disampaikan oleh SKMR
termasuk laporan mengenai
profil risiko;
g) Memastikan seluruh risiko
yang material dan dampak
yang ditimbulkan oleh risiko
dimaksud telah ditindaklanjuti
dan telah menyampaikan
h) Memastikan pelaksanaan
langkah perbaikan atas
permasalahan atau
penyimpangan dalam kegiatan
usaha perusahaan yang
ditemukan oleh SKAI;
i) Mengembangkan budaya
manajemen risiko termasuk
kesadaran risiko pada seluruh
jenjang organisasi, antara lain
meliputi komunikasi yang
memadai kepada seluruh
jenjang organisasi tentang
pentingnya pengendalian
intern yang efektif
j) Memastikan kecukupan

50
dukungan keuangan dan
infrastruktur untuk mengelola
dan mengendalikan risiko;
k) Memastikan bahwa fungsi
manajemen risiko telah
diterapkan secara independen
yang dicerminkan antara lain
adanya pemisahan fungsi
antara SKMR yang melakukan
identifikasi, pengukuran,
pemantauan, dan
pengendalian risiko dengan
satuan kerja yang melakukan
dan menyelesaikan transaksi.
2. Dewan Komisaris memiliki tugas Dewan Komisaris telah menyetujui kebijakan
dan tangung jawab yang jelas, manajemen risiko yaitu manajemen risiko keuangan
antara lain: (risiko pasar yang terdiri risiko nilai tukar mata uang
a) Menyetujui kebijakan asing, risiko suku bunga dan risiko harga, risiko
manajemen risiko termasuk kredit, serta risiko likuiditas). Audit internal
strategi dan kerangka berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris
manajemen risiko yang melakukan pengujian dan pengevaluasian sistem
ditetapkan sesuaidengan manajemen risiko sesuai dengan kebijakan
tingkat risiko yang diambil perusahaan.
(risk appetite) dan toleransi
risiko (risk tolerance); Dokumen Pendukung:
b) Mengevaluasi kebijakan Annual Report, 2019, hal 62
manajemen risiko dan strategi
manajemen risiko paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 1
(satu) tahun atau dalam
frekuensi yang lebih sering
dalam hal terdapat perubahan
faktor yang mempengaruhi
kegiatan usaha perusahaan

51
secara signifikan; dan
c) Mengevaluasi
pertanggungjawaban Direksi
dan memberikan arahan
perbaikan atas pelaksanaan
kebijakan manajemen risiko
secara berkala. Evaluasi
dilakukan dalam rangka
memastikan bahwa Direksi
mengelola aktivitas dan risiko
perusahaan secara efektif.
3. Perusahaan telah menerapkan Perusahaan telah menerapkan sistem pengendalian
sistem pengendalian intern yang intern yang menyeluruh dan andal.
menyeluruh dan andal.
Dokumen Pendukung:
Annual Report, 2019, hal 65
C. GOVERNANCE OUTCOME
1. Perusahaan menerapkan Perusahaan menerapkan manajemen risiko secara
manajemen risiko secara efektif, efektif, yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan
yang disesuaikan dengan tujuan, usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta
kebijakan, ukuran, dan kemampuan Perusahaan.
kompleksitas usaha serta
kemampuan Perusahaan.
2. Direksi dan Dewan Komisaris Komisaris dan Direksi (Manajemen) melakukan
mampu melakukan pengawasan pengawasan secara aktif terhadap pelaksanaan
secara aktif terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko.
kebijakan dan strategi manajemen
risiko.
3. Perusahaan tidak melakukan Perusahaan tidak melakukan aktivitas bisnis yang
aktivitas bisnis yang melampaui melampaui kemampuan permodalan untuk menyerap
kemampuan permodalan untuk risiko kerugian.
menyerap risiko kerugian.

52
53
KERTAS KERJA
FAKTOR PENILAIAN : PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT
(RELATED PARTY) DAN DEBITUR BESAR (LARGE EXPOSURE)
9. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY) DAN
DEBITUR BESAR (LARGE EXPOSURE)
NO. KRITERIA ATAU ANALISIS
INDIKATOR
A. GOVERNANCE STRUCTURE
1. Perusahaan telah memiliki Perusahaan memiliki kebijakan terhadap penyediaan
kebijakan, sistem dan prosedur dana untuk CSR dan dalam rangka pengembalian
tertulis yang memadai untuk dana syirkah temporer.
penyediaan dana kepada pihak
terkait (related party) dan Dokumen Pendukung:
penyediaan dana besar (large Annual Report, 2019, hal 39, 75
exposure), berikut pemantauan
dan penyelesaian masalah.
B. GOVERNANCE PROCESS
1. Perusahaan telah secara berkala Perusahaan melakukan evaluasi terhadap peraturan-
mengevaluasi dan mengkinikan peraturan pada tahun 2019.
kebijakan, sistem dan prosedur
dimaksud agar disesuaikan Dokumen Pendukung:
dengan ketentuan peraturan Annual Report, 2019, hal 61
perundang-undangan.
2. Terdapat proses yang memadai Proses penyediaan dana sudah direncanakan dan
untuk memastikan penyediaan dirancang terlebih dahulu oleh pihak manajemen.
dana kepada pihak terkait (related
party) dan penyediaan dana
dalam jumlah besar (large
exposure) telah sesuai dengan
prinsip kehati-hatian.
3. Pengambilan keputusan dalam Penyediaan dana untuk CSR dan pengembalian dana
penyediaan dana dilakukan oleh syirkah temporer telah dilakukan dengan
manajemen secara independen memperhatikan ketentuan dan tanpa adanya
tanpa intervensi dari pihak terkait intervensi dari pihak manapun.
dan/atau pihak lain.
C. GOVERNANCE OUTCOME

54
1. Penerapan penyediaan dana oleh Selama tahun 2019, tidak terdapat pelanggaran
perusahaan kepada pihak terkait dalam penggunaan dana baik untuk CSR maupun
(related party) dan/atau pengembalian dana syirkah temporer.
penyediaan dana besar (large
exposure) telah:
a) Memenuhi ketentuan yang
mengatur mengenai batas
maksimum pemberian kredit
dan memperhatikan prinsip
kehati-hatian maupun
perundang- undangan;
b) Memperhatikan kemampuan
permodalan dan penyebaran
atau diversifikasi portofolio
penyediaan dana.
2. Laporan penyediaan dana kepada Laporan penggunaan dana untuk CSR dan
pihak terkait telah disampaikan pengembalian dana syirkah temporer telah
secara berkala kepada Otoritas disampaikan kepada pemegang saham secara tepat
Jasa Keuangan secara tepat waktu waktu.

55
KERTAS KERJA
FAKTOR PENILAIAN : TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON
KEUANGAN, LAPORAN PELAKSANAAN GCG DAN PELAPORAN INTERNAL
10. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN, LAPORAN
PELAKSANAAN GCG DAN PELAPORAN INTERNAL
NO. KRITERIA ATAU ANALISIS
INDIKATOR
A. GOVERNANCE STRUCTURE
1. Perusahaan memiliki kebijakan Perusahaan memiliki kebijakan dan prosedur
dan prosedur mengenai tata cara mengenai tata cara pelaksanaan transparansi kondisi
pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.
keuangan dan non keuangan.
Dokumen Pendukung:
Annual Report, 2019, hal 10
2. Perusahaan menyusun laporan Perusahaan menyusun laporan tahunan 2018 yang
pelaksanaan tata kelola pada berisi tentang tata kelola perusahaan serta laporan
setiap akhir tahun buku dengan keuangan perusahaan pada tahun 2019.
cakupan sesuai ketentuan.
Dokumen Pendukung:
Annual Report, 2019, hal 44, 78
3. Tersedianya pelaporan internal Pelaporan internal dapat disajikan secara lengkap
yang lengkap, akurat, dan tepat didukung dengan SIM yang handal. Informasi yang
waktu yang didukung oleh sistem dibutuhkan manajemen tersedia tepat waktu dan
informasi manajemen yang akurat.
memadai.

4. Terdapat sistem informasi yang Sistem Informasi didukung dengan sumber daya
andal yang didukung oleh sumber yang kompeten dan IT security system cukup
daya manusia yang kompeten dan memadai.
teknologi informasi sistem
keamanan (security system) yang
memadai.
B. GOVERNANCE PROCESS
1. Perusahaan telah Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
mentransparansikan kondisi telah dilakukan pada laporan tahunan PT Suparma
keuangan dan non keuangan Tbk. tahun 2019. Idx.co.id mempublikasikan laporan

56
kepada Pemangku Kepentingan tahunan PT Suparma Tbk. tahun 2019 pada tanggal
termasuk mengumumkan laporan 28 Juli 2020.
keuangan publikasi triwulanan
dan melaporkan kepada Otoritas
Jasa Keuangan atau Pemangku
Kepentingan sesuai ketentuan.
2. Perusahaan mentransparansikan Informasi produk perusahaan berupa coated duplex
informasi produk Perusahaan board, samson kraft, sandwiched ribbed kraft,
sesuai ketentuan yang mengatur laminated wrapping kraft, carrier tissue, tissue &
mengenai transparansi informasi towel end product, serta industrial tissue telah
produk perusahaan dan memenuhi persyaratan minimal yang ditentukan.
penggunaan data pribadi
pelanggan, antara lain: Dokumen Pendukung:
a) Informasi secara tertulis Annual Report, 2019, hal 15
mengenai produk perusahaan
yang memenuhi persyaratan
minimal sebagaimana
ditentukan;
b) Petugas perusahaan (customer
service dan marketing)
telah menjelaskan
informasi produk kepada
pelanggan;
c) Informasi produk yang
disampaikan sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya;
d) Perusahaan telah
menyampaikan kepada
pelanggan jika terdapat
perubahan informasi produk;
e) Informasi produk dapat terbaca
dengan jelas dan dapat
dimengerti;
f) Perusahaan memiliki layanan

57
informasi produk yang dapat
diperoleh dengan mudah oleh
masyarakat;
g) Perusahaan telah menjelaskan
tujuan dan konsekuensi
penyebaran data pribadi kepada
pelanggan;
h) Pelanggan yang data
pribadinya disebarluaskan
telah memberikan persetujuan
atas pemberian data pribadinya
tersebut.
3. Perusahaan mentransparansikan Perusahaan telah memiliki sistem Pengaduan
tata cara pengaduan pelanggan pelanggan yang dapat digunakan oleh pelanggan
dan penyelesaian sengketa kepada melalui:
pelanggan sesuai ketentuan yang  Melalui surat berisi uraian pengaduan yang
mengatur mengenai pengaduan ditujukan kepada: Komite Audit, Jalan Mastrip
nasabah dan mediasi perusahaan. No. 856, Karangpilang, Surabaya 60221.
 Melalui email berisi uraian pengaduan yang
dikirimkan ke: corp.sec@ptsuparmatbk.com.

Dokumen pendukung :
Annual report, 2019, hal. 70
4. Perusahaan menyusun dan Tata cara pelaporan telah dijelaskan di Annual
menyajikan laporan dengan tata Report beserta penanganan dan tanggapan atas
cara, jenis, dan cakupan pengaduan pelanggaran.
sebagaimana diatur dalam
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan Dokumen Pendukung:
yang mengatur mengenai Annual Report, 2019, hal 70
transparansi dan publikasi
laporan perusahaan.
5. Perusahaan telah menyusun Pada tahun 2019, perusahaan telah menyusun
laporan pelaksanaan tata kelola laporan tahunan 2018 dengan cakupan sesuai dengan
dengan isi dan cakupan paling ketentuan yang berlaku.

58
sedikit sesuai dengan ketentuan.
6. Dalam hal laporan pelaksanaan Tidak terdapat revisi dalam laporan tahunan
tata kelola tidak sesuai dengan perusahaan.
kondisi perusahaan yang
sebenarnya, perusahaan segera
menyampaikan revisi secara
lengkap kepada Otoritas Jasa
Keuangan, dan mempublikasikan
revisi dimaksud pada situs web
Perusahaan.
7. Dalam hal terdapat perbedaan Tidak terdapat revisi peringkat hasil penilaian tata
peringkat faktor Tata Kelola kelola, karena tidak ada perubahan peringkat hasil
dalam hasil penilaian sendiri penilaian Tata Kelola (GCG) dari periode
(self- assessment) pada laporan sebelumnya.
pelaksanaan tata kelola
perusahaan dengan hasil penilaian
penerapan Tata Kelola oleh
Otoritas Jasa Keuangan,
Perusahaan:
a) Melakukan revisi paling sedikit
terhadap peringkat faktor
Tata Kelola dan definisi
peringkat hasil penilaian
sendiri (self-assessment)
dimaksud kepada publik
melalui laporan keuangan
publikasi pada periode yang
terdekat; dan
b) Segera menyampaikan revisi
hasil penilaian sendiri (self-
assessment) Tata Kelola
perusahaan secara lengkap
kepada Otoritas Jasa
Keuangan, dan

59
mempublikasikan revisi hasil
penilaian sendiri (self-
assessment) pada situs web
Perusahaan.
C. GOVERNANCE OUTCOME
1. Laporan tahunan telah Laporan tahunan telah disampaikan tepat waktu
disampaikan perusahaan secara kepada para pemegang saham.
lengkap dan tepat waktu kepada
Otoritas Jasa Keuangan dan
pemegang saham perusahaan.
2. Transparansi laporan telah Laporan Keuangan dan Non Keuangan telah
dilakukan pada media pelaporan dipublikasikan dan ditransparansikan juga.
dan batas waktu sesuai ketentuan 1) Laporan keuangan
Otoritas Jasa Keuangan yang 2) Laporan manajemen
mengatur mengenai Transparasi 3) Laporan tahunan
dan Publikasi Laporan
perusahaan, meliputi:
a) Laporan keuangan publikasi
triwulanan; dan
b) Laporan tahunan.
3. Laporan pelaksanaan tata kelola Cakupan laporan pelaksanaan tata kelola yang
telah mencerminkan kondisi terdapat pada laporan tahunan telah sesuai dengan
perusahaan yang sebenarnya atau ketentuan dan mencakup hal-hal pada huruf a)
sesuai hasil penilaian sendiri sampai dengan h).
(self-assessment) perusahaan dan
dilampiri hasil penilaian sendiri
(self-assessment) serta paling
sedikit mencakup:
a) Prinsip Tata Kelola
sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan mengenai
Penerapan Tata Kelola Bagi
perusahaan Umum dan hasil
penilaian sendiri (self-

60
assessment) atas penerapan
Tata Kelola.
b) Kepemilikan saham anggota
Direksi serta hubungan
keuangan dan hubungan
keluarga anggota Direksi
dengan anggota Direksi lain,
anggota Dewan Komisaris
dan/atau pemegang saham
perusahaan;
c) Kepemilikan saham anggota
Dewan Komisaris serta
hubungan keuangan dan
hubungan keluarga anggota
Dewan Komisaris dengan
anggota Dewan Komisaris
lain, anggota Direksi, dan/atau
pemegang saham perusahaan;
d) Frekuensi rapat Dewan
Komisaris sesuai ketentuan;
e) Jumlah penyimpangan
(internal fraud) yang terjadi
dan upaya penyelesaian oleh
perusahaan;
f) Transaksi yang mengandung
benturan kepentingan;
g) Pembelian kembali (buy back)
saham dan/atau obligasi
perusahaan;
h) Pemberian dana untuk
kegiatan social dan/atau
kegiatan politik, baik nominal
maupun penerimaan.
4. Laporan pelaksanaan tata kelola Laporan pelaksanaan tata kelola yang terdapat pada

61
telah disampaikan secara lengkap laporan tahunan telah disampaikan secara lengkap
dan tepat waktu, kepada Otoritas dan tepat waktu kepada pemegang saham.
Jasa Keuangan dan pemegang
saham perusahaan.
5. Laporan pelaksanaan tata kelola Laporan tahunan telah disajikan dalam situs web
telah disajikan dalam situs web secara tepat waktu yaitu pada
secara tepat waktu. www.ptsuparmatbk.com dan idx.co.id.
6. Mediasi dalam rangka Tidak terdapat pengaduan pelanggan pada tahun
penyelesaian pengaduan nasabah 2019.
perusahaan dilaksanakan dengan
baik. Dokumen Pendukung:
Annual Report, 2019, hal 71
7. Perusahaan menerapkan Perusahaan telah menerapkan transparansi informasi
transparansi informasi mengenai mengenai produk dan penggunaan data pribadi
produk dan penggunaan data pelanggan.
pribadi pelanggan.

62
KERTAS KERJA
FAKTOR PENILAIAN : RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN
11. RENCANA STRATEGIS PERUSAHAAN
KRITERIA ATAU
NO. ANALISIS
INDIKATOR
A. GOVERNANCE STRUCTURE
1. Rencana strategis Perusahaan Rencana Usaha dan Anggaran Perseroan telah
telah disusun dalam bentuk meliputi strategi dan rencana bisnis yang sesuai
rencana korporasi (corporate dengan visi dan misi perusahaan.
plan) dan rencana bisnis
(business plan) sesuai dengan visi Dokumen Pendukung :
dan misi Perusahaan. Annual Report, 2019, hal 46
2. Rencana strategis Perusahaan Rencana Usaha dan Anggaran Perseroan didukung
didukung sepenuhnya oleh oleh pemilik yang tercermin dari komitmen dan
pemilik, antara lain tercermin dari upaya pemilik untuk memperkuat permodalan
komitmen dan upaya pemilik Perusahaan.
untuk memperkuat permodalan
Perusahaan.
B. GOVERNANCE PROCESS
1. Perusahaan telah menyusun Perusahaan telah menyusun Rencana Usaha dan
Rencana Bisnis Perusahaan secara Anggaran Perseroan secara spesifik, terukur, dapat
realistis, komprehensif, terukur dicapai, realistis dan terikat waktu serta
(achievable) dengan dikomunikasikan ke seluruh pegawai.
memperhatikan prinsip
kehatihatian dan responsif Dokumen Pendukung :
terhadap perubahan internal dan Annual Report, 2019, hal 12
eksternal.
2. Rencana Bisnis Perusahaan Rencana Usaha dan Anggaran Perseroan telah
disetujui oleh Dewan Komisaris. disetujui oleh Dewan Komisaris.

Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 12
3. Direksi telah mengkomunikasikan Direksi telah mengomunikasikan Rencana Usaha
Rencana Bisnis Perusahaan dan Anggaran Perseroan kepada:
kepada: a) Pemegang saham Perusahaan; dan
a) Pemegang saham Perusahaan; b) Seluruh jenjang organisasi yang ada pada

63
dan Perusahaan.
b) Seluruh jenjang organisasi
yang ada pada Perusahaan.
4. Direksi telah melaksanakan Direksi telah melaksanakan Rencana Usaha dan
Rencana Bisnis Perusahaan secara Anggaran Perseroan secara optimal dan efektif.
efektif.
Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 45
5. Dalam penyusunan dan Penyusunan dan penyampaian Rencana Usaha dan
penyampaian Rencana Bisnis Anggaran Perseroan telah disetujui oleh Dewan
Perusahaan berpedoman pada Komisaris, yang artinya telah memenuhi
ketentuan Otoritas Jasa Keuangan persyaratan.
tentang Rencana Bisnis
Perusahaan dan Perusahaan telah Dokumen Pendukung :
memperhatikan: Annual Report, 2019, hal 12
a) Faktor ekstern dan faktor
intern yang dapat
mempengaruhi kelangsungan
usaha Perusahaan;
b) Prinsip kehati-hatian;
c) Penerapan manajemen risiko;
dan
d) Asas Perseroan yang sehat.
6. Dewan Komisaris telah Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan
melaksanakan pengawasan kepada pelaksanaan Rencana Usaha dan Anggaran
terhadap pelaksanaan Rencana Perseroan.
Bisnis Perusahaan.
Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 46
7. Pemilik tidak menunjukkan Pemilik memiliki komitmen dan upaya untuk
keseriusan dan/atau tidak memperkuat permodalan Perusahaan.
mengambil langkah yang
diperlukan dalam rangka
mendukung rencana strategis
Perusahaan antara lain tercermin

64
dari kurangnya komitmen dan
upaya pemilik untuk memperkuat
permodalan Perusahaan.
C. GOVERNANCE OUTCOME
1. Rencana korporasi (corporate Rencana Usaha dan Anggaran Perseroan PT
plan) dan Rencana Bisnis Suparma Tbk. yang disusun dan disampaikan oleh
Perusahaan disusun oleh Direksi Direksi telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
dan disetujui oleh Dewan
Komisaris. Dokumen Pendukung :
Annual Report, 2019, hal 12
2. Rencana korporasi (corporate Rencana Usaha dan Anggaran Perseroan beserta
plan) dan Rencana Bisnis realisasinya telah dikomunikasikan Direksi kepada
Perusahaan berserta realisasinya pemegang saham pengendali dan seluruh jenjang
telah dikomunikasikan Direksi organisasi yang ada pada PT Suparma Tbk .
kepada pemegang saham
pengendali dan seluruh jenjang
organisasi yang ada pada
Perusahaan.
3. Rencana Bisnis Perusahaan Rencana Usaha dan Anggaran Perseroan telah
menggambarkan pertumbuhan menggambarkan pertumbuhan Perusahaan yang
Perusahaan yang berkesinambungan.
berkesinambungan.
4. Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan Perusahaan telah memberikan manfaat
memberikan manfaat ekonomis ekonomis dan non ekonomis kepada Pemangku
dan non ekonomis bagi Pemangku Kepentingan.
Kepentingan.
5. Rencana strategis Perusahaan Rencana Usaha dan Anggaran Perseroan disusun
disusun atas dasar kajian yang atas dasar kajian komprehensif dengan
komprehensif dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian
memperhatikan peluang bisnis Indonesia dan kinerja Perseroan terkini.
dan kekuatan yang dimiliki
Perusahaan serta Dokumen Pendukung :
mengidentifikasikan kelemahan Annual Report, 2019, hal 12
dan ancaman (Strength,
Weakness, Opportunity,

65
Threat/SWOT Analysis).
6. Rencana strategis Perusahaan Rencana Usaha dan Anggaran Perseroan telah
harus didukung dengan persiapan didukung dengan persiapan infrastruktur yang tediri
infrastruktur yang memadai antara dari sumber daya manusia yang profesional,
lain sumber daya manusia, pembukaan jaringan kantor, serta kebijakan dan
teknologi informasi, jaringan prosedur.
kantor, serta kebijakan dan
prosedur.
7. Terdapat intervensi pemilik Tidak terdapat intervensi pemilik terhadap
terhadap pembagian keuntungan pembagian keuntungan Perusahaan.
Perusahaan yang dilakukan tanpa
memperhatikan upaya pemupukan
modal untuk mendukung rencana
strategis Perusahaan.
8. Pemilik tidak mampu mengatasi Perusahaan tidak mengalami kondisi permodalan
kondisi permodalan Perusahaan Perusahaan yang memburuk atau permodalan
yang memburuk atau permodalan Perusahaan kurang dari jumlah yang ditetapkan
Perusahaan kurang dari jumlah sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang
yang ditetapkan sesuai ketentuan mengatur mengenai kewajiban penyediaan modal
Otoritas Jasa Keuangan yang minimum. Serta tidak ada bukti bahwa pemilik tidak
mengatur mengenai kewajiban mampu mengatasi kondisi ekonomi perusahaan.
penyediaan modal minimum.

66
KESIMPULAN

Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator penilaian tersebut di atas, dapat


disimpulkan bahwa:

A. GOVERNANCE STRUCTURE
Faktor Positif
Struktur tata kelola dan infrastruktur tata kelola telah dipenuhi oleh PT Suparma
Tbk. seperti:
1) Jumlah, domisili, integritas Dewan Komisaris dan Direksi, serta ketentuan
rangkap jabatan Direksi telah sesuai dengan ketentuan.
2) Untuk membantu Dewan Komisaris telah dibentuk Komite Audit yang telah
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
3) Sistem Pengendalian Internal di Suparma dijalankan oleh Audit Internal, yang
dalam pelaksanaan tugasnya bekerja sama dengan Komite Audit yang
merupakan perpanjangan tangan dari Dewan Komisaris.
4) Tidak terdapat pengaduan pelanggan pada tahun 2019.
5) Tidak ada revisi terhadap laporan tahunan atau annual report pada tahun 2019.
6) Rencana Usaha dan Anggaran Perseroan telah meliputi strategi dan rencana
bisnis yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Faktor Negatif
Kelemahan struktur tata kelola :
1) Welly sebagai Presiden Direktur juga berperan sebagai Wakil Direktur pada
PT Siantar Madju.
2) Presiden Direktur Welly memiliki hubungan ayah-anak dengan anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris yaitu Edward Sopanan dan Joseph
Sulaiman.
3) Jumlah Komisaris melebihi jumlah anggota Direksi.
4) Anggota Dewan Komisaris tidak melakukan pembelajaran secara
berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang Perusahaan dan
perkembangan terkini terkait bidang keuangan atau bidang lain yang
mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya pada tahun 2019.
5) Tidak terdapat komite pemantau risiko di PT Suparma Tbk. pada tahun 2019

67
6) Tidak terdapat komite remunerasi dan nominasi di PT Suparma Tbk. pada
tahun 2019
7) Tidak terdapat satuan kerja kepatuhan PT Suparma Tbk. pada tahun 2019

B. GOVERNANCE PROCESS
Faktor Positif

1) Direksi PT Suparma Tbk. telah melakukan upaya-upaya untuk melakuan proses


tata kelola sesuai dengan perusahaan dengan prinsip-prinsip tata kelola, antara
lain :
a) Selama periode pelaporan terpantau Direksi tidak memberikan kuasa umum
kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
b) Direksi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
kewenangan dan pembagian tugas anggota Direksi berdasarkan keahlian
masing-masing.
c) Direksi telah menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, dan
tepat waktu kepada Komisaris. Data tersebut disampaikan dalam rapat
gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
2) Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. Selama tahun
2019, Dewan Komisaris melaksanakan 6 kali rapat gabungan dengan Direksi.
3) Dewan Komisaris telah memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-
prinsip Tata Kelola dengan :

a) Mengadakan Rapat Internal Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan Dewan


Komisaris bersama Direksi
b) Menghadiri serta memberikan pendapat dan saran dalam forum RUPS
Tahunan Tahun Buku 2019.

Faktor Negatif
Kelemahan dalam proses tata kelola adalah :
1) Komite pemantau resiko serta komite nominasi dan remunerasi tidak dibentuk
oleh Dewan Komisaris
2) Tidak terdapat penunjukkan direktur yang membawahi fungsi kepatuhan pada
tahun 2019.

68
C. GOVERNANCE OUTCOME
Faktor Positif
Hasil tata kelola:
1) Komisaris dan Direksi telah melaksanakan tugas dan mengadakan rapat sesuai
ketentuan dimana hasil rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk
perbedaan pendapat yang terjadi.
2) Perusahaan telah melaksanakan transparansi laporan keuangan dan non
keuangan dan laporan tata kelola serta informasi produk sesuai dengan
ketentuan.
3) Tidak terjadi pelanggaran prinsip kehati-hatian dalam pemenuhan Debt to
Equity Ratio, Return on Asset, Return on Equity, Current Ratio, dan Net Profit
Margin serta tidak terjadi masalah yang terkait dengan pelanggaran pajak.

Faktor Negatif

1) Tidak terdapat usaha dalam peningkatan pengetahuan, keahlian, dan


kemampuan anggota Dewan Komisaris selama tahun 2019.
2) Tidak terdapat direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan dan laporan
khusus kepada OJK dan pihak terkait.
3) Tidak terdapat laporan pelaksanaan tugas Direktur yang membawahkan fungsi
kepatuhan.

69
JAWABAN UAS PEMERIKSAAN AKUNTANSI II NO. 3B

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Laporan No.

Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi PT Suparma Tbk.

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Suparma Tbk. (Entitas) terlampir, yang terdiri
dari laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2019, serta laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan
informasi penjelasan lainnya.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian
internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan
keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut
berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami
untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk
memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari
kesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-
angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada
pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam
laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

70
Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal
yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk
merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan
menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga
mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran
estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan
keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk
menyediakan suatu basis bagi opini audit kami.

Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan PT Suparma Tbk tanggal 31 Desember 2019, serta kinerja
keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggan tersebut, sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Nama Kantor Akuntan Publik

Nama Akuntan Publik


Nomor Registrasi Akuntan Publik
16 Juli 2021

71

Anda mungkin juga menyukai