Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 3 PEMERIKSAAN AKUNTANSI I

NAMA : CECILIA DEBORA SALIM

NO BP : 18101155110005

KELAS : AKUNTANSI-1

Jawaban:

1. Menurut pendapat saya, audit adalah proses pemeriksaan secara objektif dan
independen untuk membuktikan apakah laporan keuangan suatu perusahaan sudah
mencerminkan informasi yang sebenarnya pada satu periode tertentu serta sesuai atau
tidaknya dengan kriteria yang ditentukan.

2. a. Ilmu Akuntansi
Pencatatan atas transaksi perdagangan sudah ada sejak zaman dahulu
menggunakan kulit. Namun buku pertama yang diterbitkan tentang akuntansi yaitu
Summa de Arithmetica, Geometria, Proportioni et Proportionalita oleh Luca
Paciolo pada abad ke-15.

Sedangkan di Indonesia sendiri, praktik akuntansi mulai diterapkan pada tahun


1642. Tetapi jejak yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi yaitu tahun 1747
saat masa penjajahan Belanda. Ketika itu perusahaan-perusahaan di Indonesia
menggunakan tata buku dan menggunakan sistem pembukuan berpasangan.

Pada masa itu, warga negara Indonesia masih belum ada yang bekerja sebagai
akuntan publik selain Prof. Dr. Abutari. Kesempatan bagi akuntan lokal mulai
muncul ketika Belanda sudah meninggalkan Indonesia yaitu pada tahun 1942-
1945. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai
diperkenalkan di Indonesia dengan mengirim dosen untuk mengajarkan akuntansi
dengan cara Amerika kepada mahasiswa. Sehingga Indonesia meninggalkan sistem
Eropa dan beralih ke sistem Amerika.

b. Ilmu Audit
Awal mula auditing dimulai sejak abad Mesopotamia, audit digunakan untuk
memeriksa apakah penerimaan dan pembayaran sudah dicatat secara tepat oleh
yang bertanggung jawab pada lembaga-lembaga publik. Audit berkembang dengan
pesat di benua Inggris pada abad ke-15 dan membuat peraturan bahwa setiap
perusahaan publik harus diaudit. Pada masa penjajahan Belanda, Indonesia masih
belum begitu mengenal audit.

Audit timbul karena adanya perbedaan kepentingan antara pemilik dan pihak
manajemen. Sehingga dibutuhkan pendapat orang ketiga yaitu auditor dalam
menilai kewajaran dari laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen.
Tanpa adanya auditor, pihak manajemen tidak dapat meyakinkan pemilik bahwa
laporan keuangan yang disajikan dapat dipercaya dan dapat mempertanggung-
jawabkan modal yang disetor oleh pemilik kepada perusahaan yang dikelola oleh
pihak manajemen.

3. Menurut pandangan saya, hubungan klien, auditor, dan eksternal user adalah pemilik
atau external user menanamkan modalnya kepada pihak manajemen yang
menjalankan perusahaan atau client. Client memiliki tanggung jawab atas modal
external user, sehingga client berkewajiban menyediakan laporan keuangan untuk
external user. Karena adanya perbedaan kepentingan di antara client dan external user
dibutuhkanlah pihak ketiga, sehingga client merekrut auditor untuk mengaudit
laporan keuangan yang telah dibuatnya. Kemudian, auditor akan melaporkan hasil
audit kepada external user untuk mengurangi risiko informasi.

4. Kesimpulan mengenai hubungan jasa assurance, jasa atestasi, dan jasa non assurance
menurut saya adalah secara garis besar jasa audit terbagi menjadi dua bagian yaitu:

- Jasa assurance adalah jasa yang digunakan untuk meningkatkan kualitas dalam
pengambilan keputusan.
- Jasa non assurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik namun tidak
memberikan pendapat di dalamnya.

Kedua jasa tersebut menyediakan satu jasa yang sama yaitu jasa konsultasi
manajemen tertentu. Di dalam jasa assurance terdapat:

a. Jasa atestasi adalah jasa yang diberikan oleh akuntan publik untuk menilai apakah
suatu asersi (pernyataan yang dibuat perusahaan) telah sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan.
Terdapat empat jasa atestasi di antaranya:
- Audit
- Review yaitu penyataan pendapat atas kesesuaian asersi dengan standar yang
ada.
- Pengendalian internal atas pelaporan keuangan, dan
- Jasa atestasi mengenai teknologi informasi dan jasa atestasi lainnya

b. Jasa assurance lainnya

Sedangkan pada jasa non assurance terdapat tiga jasa lainnya yaitu:
- Jasa konsultasi manajemen lainnya seperti konsultasi, pemberian saran
profesional, implementasi, transaksi, penyediaan staf, produk, dan jasa
pendukung lainnya.
- Jasa perpajakan seperti membantu pengisian SPT PPh, perencanaan pajak, dan
mewakili klien jika terjadi masalah perpajakan.
- Jasa akuntansi dan pembukuan seperti jasa pencatatan transaksi sampai
penyusunan laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai