Print Higiene

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Dunia berkembang begitu pesatnya di dalam berbagai bidang kehidupan.

Begitupun dalam dunia


industri dan sector usaha yang berkembang berkat penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan demikian kompleksnya masyarakat modern, masalah - masalah manusia dalam sistem
ekonomi dan produsi yang semakin penting khususnya menyangkut pembinaan staf manajer
tenaga karyawan ataupun buruh.Dengan adanya perkembangan dalam hal tersebut khususnya
perkembangan dalam dunia niaga, bisnis, industry akan memberikan dampak terhadap kondisi
social atau pun mental dari masyarakat yang selaku pelaku dalam dunia industry.Salah satu contoh
dalam hal ini adalah perusahaan, Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai
strategi besar dalam mengatur orang-orang dalam bekerja sama. Organisasi menimbulkan
hubungan yang dapat diperkirakan diantara orang-orang, teknologi, pekerjaan, dan sumber daya.
Apabila orang-orang bergabung melakukan upaya bersama, maka harus ada organisasi untuk
memperoleh hasil yang produktif.

Dalam menjalani kehidupan industry, tidak jarang para karyawan mengalami yang namanya
stress. Hal ini bisa diakibatkan beban kerja yang berlebihan, tekanan atau desakan waktu, kualitas
penyelia yang jelek, iklim politik yang tidak aman, wewenang yang tidak memadai untuk
melaksanakan tanggung jawab, konflik, frustasi dan masih banyak kesenjangan yang lain yang
terjadi.Banyak hal yang tentunya akan dialami oleh pimpinan atau manejer, karyawan ataupun
buruh saat bekerja di suatu industry sehingga membutuhkan konselor sebagai tenaga yang
membantu mereka dalam berprestasi dalam bekerja. Karena prestasi kerja bergantung pada
suasana hati pribbadi dan kondisi fisik serta lingkungan kerjanya.

Konseling merupakan suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka
antara konselor dank lien yang berisi usaha yang laras, unik, manusiawi, yang dilakukan dalam
sana keahlian dan yang didasarkan atas norma-norma yang berlaku, agar klien memperoleh
konsep diri dan kepercayaan diri sendiri dalam meperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan
mungkin pada masa yang akan datang.Konseling Industri adalah pembahasan suatu masalah
dengan seorang karyawan yang mempunyai masalah emosional dengan maksud untuk membantu
karyawan tersebut agar dapat mengatasi masalahnya secara lebih baik. Konseling bertujuan untuk
memperbaiki kesehatan mental karyawan. Kesehatan mental yang baik berarti bahwa orang-orang
merasa nyaman akan mereka sendiri, baik terhadap orang lain, dan sanggup memenuhi kebutuhan
hidup.Konseling adalah suatu pertukaran gagasan dan perasaan antara dua orang manusia, yakni
antara konselor dan yang diberi bimbingan sehingga merupakan suatu tindakan berkomunikasi.
Karena konseling membantu karyawan untuk mengatasi masalahnya, maka prestasi organisasi
harus diperbaiki, sebab karyawan akan lebih kooperatif, tidak khawatir akan masalah pribadi, atau
memperbaiki dengan cara lainnya. Konseling juga membantu organisasi untuk lebih manusiawi
dan memperhatikan masalah yang dihadapi anggotanya.Konseling bersifat rahasia, sehingga
karyawan akan merasa bebas berbicara secara terbuka tentang permasalahannya. Konseling juga
mencakup masalah pekerjaan dan pribadi, karena kedua jenis maslah ini bisa mempengaruhi
prestasi kerja karyawan.

Buruh dan karyawan adalah makhluk social yang menjadi bagian dari suatu kelompok kerja dan
tim kerja tertentu. Jika dia tidak sanggup bekerjasama secara kooperatif dengan teman sejawatnya,
betapapun tinggi kemampuan teknis dan kemampuan intelektualnya, pastilah dia tidak akan betah
bekerja di tempat itu dan tidak mampu bekerja dengan maksimal. Maka penekanan psikologis
dalam dunia industry akan mempengaruhi prestasi kerjanya. Untuk itu konselor diperlukan dalam
dunia industry untuk mengatasi permasalahan yang di hadapi oleh karyawan atau para buruh agar  
mampu mengoptimalkan potensinya dalam bekerja.Tidak hanya itu, konselor juga membantu
pemimpin ataupun manejer dalam industry  yaitu dalam menangani masalah atau kondisi serta
kesejahteraan karyawan atau buruh. Kemudian, menangani karawan atau buruh yang tampak tidak
disiplin, tidak bersemangat, dan tidak berminat dalam pekerjaannya. Hal inilah yang perlu diatasi
leh konselor di suatu industry atau perusahaan.

Konseling  sangat memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu para pelaku atau
pekerja dalam industry. konseling di industry  merupakan suatu usaha yang sengaja untuk
menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang dapat memberdayakan karyawan,
menenangkan karyawan, membantu atau memberikan konsultasi untuk menyelesaikan masalah
mereka dengan cara mereka sendiri.

Morning briefing

Kegiatan/ ritual dalam mengawali pagi setidaknya menentukan kinerja seseorang dari siang
hingga sore hari. Beberapa diantaranya mempersiapkan segala sesuatunya pada malam hari.
Tentunya kegiatan ini lama-kelamaan menjadi tradisi yang sulit ditinggalkan. Contohnya:
menunaikan shalat subuh bagi yang beragama muslim; mandi pagi bagi penduduk di negara
tropis; mempersiapkan sarapan untuk anak sekolah bagi ibu-ibu; berjalan pagi/ olah raga, dst.
Struktur kegiatan yang dihabiskan di pagi hari ini apabila terus dilakukan akan memberikan
manfaat bagi kesehatan jasmani dan rohani, dan manfaat lainnya. Salah satu kegiatan yang lazim
dilakukan di tempat kerja adalah kegiatan morning briefing. Kegiatan morning briefing
merupakan salah satu jembatan dalam membina keakraban, kekompakan, budaya kedisiplinan
bahkan budaya berbagi pengetahuan. Pada prosesnya, ritual ini dapat berubah atau bahkan hilang
seiring dengan pergantian pimpinan. Beberapa unit kerja yang belum memiliki kebiasaan ini pun
berupaya keras dalam menyatukan anggota organisasi untuk berkumpul. Bagaimana memulai
ritual ini dan bagaimana agar ritual ini senantiasa berkembang dan menjadi sebuah ritual yang
ditunggu-tunggu dapat disimak dalam artikel ini. Mula-mula unit kerja berinisiatif melakukan
acara do'a bersama. Masing-masing pegawai diminta untuk memimpin doa sebelum bekerja.
Kemudian pegawai diminta bergantian mendoakan karyawan maupun sanak saudara karyawan
yang sakit/ tertimpa musibah. Doa bersama ini kemudian menjadi ritual yang mulai membumi,
dan dilaksanakan oleh pegawai. Di beberapa pertemuan berikutnya, selesai berdo'a pimpinan
mulai memberikan arahan dan masukan kepada pegawai untuk perbaikan diri sendiri dan
perbaikan bersama (kinerja unit kerja). Pegawai di sisi lain mulai memiliki keberanian
mengutarakan permasalahan yang dialami di lapangan. Pegawai lain tanpa diminta mulai
menimpali dan memberikan masukan kepada pegawai yang tertimpa masalah tsb. Efek berantai
ini kemudian semakin berkembang. Masing-masing pegawai tidak ragu memberikan bantuan,
sehingga soliditas tim mulai terbentuk dan terus dipupuk oleh pimpinan. Pimpinan kemudian
mulai mengevaluasi kinerja pegawai, begitu komitmen pencapaian diikrarkan. Seiring dengan
terjadinya evaluasi, pimpinan tidak hanya membandingkan kinerja sebelumnya dengan kinerja
berjalan namun juga membuka pegawai untuk mengusulkan strategi agar komitmen pencapaian
tercapai. Pegawai pun secara langsung maupun tidak langsung terpacu untuk menjadi lebih baik
dari hari ini. Hari demi hari, arahan serta motivasi terus dipompa oleh pimpinan, di sisi lain
pimpinan tidak ragu terjun langsung di lapangan untuk membantu dan sekaligus mengajarkan hal-
hal baru yang belum diperoleh ataupun belum terpikirkan oleh pegawai. Akhirnya ritual pagi ini
telah berkembang dari kegiatan "Doa Pagi", "Doa Bersama" kemudian "ajang Curhat" menjadi
lebih produktif lagi menjadi ritual "berbagi pengetahuan". Lalu bertransformasi lagi menjadi
"ajang evaluasi kinerja". Contoh ritual pagi ini merupakan sarana untuk menghidupkan ritual
budaya kerja. Bagaimana agar ritual ini menjadi hal yang ditunggu-tunggu? Kuncinya adalah
konsistensi. Kemudian pimpinan dalam menjalankan ritual dapat menambah dengan pemberian
punishment/ hukuman yang mendidik untuk meningkatkan konsistensi tsb, sehingga siapapun
yang terlewat ataupun melanggar aturan yang telah disepakati bersama menempuh konsekuensi
yang telah disepakati. Hasilnya tidak hanya menimpa oknum yang bersangkutan namun sebagai
pengingat bagi seluruh jajaran unit kerja.Bagaikan hidup dalam sebuah rumah tangga, seorang
Ibu/ Ayah tidak akan ragu menanyakan bagaimana perkembangan anak-anak mereka, apa yang
mereka alami atau rasakan di hari itu, dan apa yang harus mereka lakukan agar hal tsb tidak
terulang kembali. Tidak ada tujuan lain selain menjadi lebih baik dari hari sebelumnya. Demikan
pula morning briefing ini. 

Anda mungkin juga menyukai