Anda di halaman 1dari 4

Laboratorium Fisika Modul Praktikum Eksperimen Fisika

Lanjut I
PERCOBAAN VIII
ELEKTROPLATING TEMBAGA

Tujuan Percobaan
1. Mampu menggunakan percobaan elektroplating tembaga untuk menentukan
jumlah tembaga yang mengendap.
2. Mampu memahami prinsip elektrolisis serta pemuaian logam dan
penyepuhan (electroplating).

Dasar Teori
Elektroplating merupakan suatu proses pengendapan elektro lapisan
logam pada elektrode yang bertujuan membentuk permukaan dengan sifat
atau dimensi yang berbeda dengan logam atau bahan plastik yang memiliki
thermoplast yang baik. Secara prinsip proses elektroplating mencakup
empat hal, yaitu pembersihan, pembilasan, pelapisan dan proteksi setelah
pelapisan. Keempat hal ini dapat dilakukan secara manual atau bisa juga
menggunakan tingkat otomatisasi yang lebih tinggi lagi.

Gambar 8.1. Skema pelaksanaan pelapisan logam secara listrik (elektroplating)

Elektroplating termasuk proses elektrolisa yang biasanya dilakukan dalam


bejana sel elektrolisa dan berisi cairan elektrolit. Pergerakan-pergerakan muatan
ion dalam larutan akan membawa energi listrik, kondisi demikian ini disebut
elektrolitik. Apabila ion-ion dalam larutan terkontak dengan elektrode maka reaksi
kimia akan terjadi. Pada katode akan mengalami reduksi dan pada anoda akan
mengalami oksidasi.

Massa endapan dapat dihitung dengan rumus:

Jurusan Fisika FMIPA Universitas Sriwijaya


Dimana:
Δm : jumlah endapan tembaga Cu (gr)
Z : taraf kimia listrik Cu (gr/ampere sekon)
I : kuat arus listrik (A)
t : lamanya pengaliran arus (s)

Hukum Faraday I berbunyi “Massa zat yang terbentuk pada masing-masing


elektroda sebanding dengan kuat arus yang mengalir pada elektrolisis tersebut”.
Secara matematis dapat ditulis:
m=Z.I.t

Q = i.t
Hukum Faraday II mengatakan bahwa “Massa dari macam-macam zat yang
diendapkan pada masing-masing elektroda oleh sejumlah arus listrik yang sama
banyaknya akan sebanding dengan berat ekuivalen masing-masing zat tersebut.”
Secara matematis dapat dinyatakan dalam perumusan sebagai berikut:

Alat dan Bahan


1. Catu daya 12 volt, berfungsi sebagai sumber tegangan.
2. Multimeter, berfungsi untuk mengukur tegangan DC.
3. Rheostat, berfungsi untuk mengatur besar hambatan agar arus tetap konstan.
4. Stopwatch, sebagai alat untuk mengukur waktu.
5. Jumper dan jumper penjepit, berfungsi sebagai penghubung dan pemutus
arus.
6. Paku, sebagai objek percobaan.
7. Batang tembaga, sebagai katoda.
8. Gelas ukur, berfungsi sebagai wadah pembuatan larutan.
9. Batang pengaduk, berfungsi sebagai media pengaduk larutan.
10. Neraca digital, berfungsi untuk mengukur berat suatu massa atau zat.
11. Larutan aquabides, berfungsi untuk membersihkan alat.
12. Larutan tembaga sulfat, berfungsi sebagai larutan elektrolit media penghantar
arus.
Gambar 8.2. Rangkaian percobaan elektroplating tembaga

Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan, kemudian rangkai alat percobaan elektroplating
tembaga.
2. Timbang tembaga sulfat menggunakan neraca digital sebanyak 16 gram.
3. Kemudian masukkan air aquabides ke dalam gelas ukur sebanyak 50 mL.
4. Lalu masukkan tembaga sulfat ke dalam gelas ukur yang sudah terisi air
aquabides dan aduk hingga merata.
5. Untuk menghitung arus konstan, lakukan kalibrasi pada catu daya dengan
tegangan 10 volt, multimeter, dan rheostat hingga menunjukan arus sebesar
1,2 A pada multimeter.
6. Cuci terlebih dahulu paku dengan aquabides, lalu keringkan dan timbang
dengan neraca digital untuk mengetahui massa awalnya, lalu catat hasil yang
tertera.
7. Hubungkan jumper penjepit untuk menghubungkan paku ke kutub negatif
pada catu daya sebagai anoda dan batang tembaga pada kutub positif sebagai
katoda.
8. Kemudian rendam paku dan batangan tembaga kedalam larutan tembaga
sulfat, pastikan paku dan batangan tembaga tidak saling bersentuhan.
9. Hidupkan catu daya dengan tegangan 10 volt dan hidupkan stopwatch secara
bersamaan selama 5 menit.
10. Angkat paku dan batangan tembaga dan keringkan, lalu timbang untuk
mengetahui pertambahan massanya dan catat sebagai data hasil
pengamatan.
11. Lakukan langkah yang sama pada paku ke 2 dengan waktu 10 menit.

Tabel Pengamatan
No. Benda Waktu Massa Awal Massa Akhir Pertambahan Massa
(menit) (gram) (gram) (gram)

1. Paku 1 5 menit
2. Paku 2 10 menit

Anda mungkin juga menyukai