1. Pengertian
3. Patofisiologi
Pada kehamilan normal, proses pembuahan (pertemuan sel
telur dengan sperma) terjadi pada tuba, kemudian sel telur
yang telah dibuahi digerakkan dan berimplantasi pada
endometrium rongga rahim. Kehamilan ektopik yang dapat
disebabkan antara lain faktor di dalam tuba dan luar tuba,
sehingga hasil pembuahan terhambat/tidak bisa masuk ke
rongga rahim, sehingga sel telur yang telah dibuahi tumbuh
dan berimplantasi (menempel) di beberapa tempat pada organ
reproduksi wanita selain rongga rahim, antara lain di tuba
falopii (saluran telur), kanalis servikalis (leher rahim),
ovarium (indung telur), dan rongga perut. Yang terbanyak
terjadi di tuba falopii (90%)
4. Gejala
6. Diagnosis
7. Pengobatan
8. Prognosis
9. Pengkajian
a Nyeri
b Sulit tidur
c Merasa
d Panas
1) Klaus & Fanaroff. 1998. Penata Laksanaan Neonatus Resiko Tinggi. Edisi
4 EGC. Jakarta.
2) Markum,A.H. 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, jilid I,Bagian Ilmu
Kesehatan Anak,FKUI,Jakarta.
3) Nelson. 2000. Ilmu kesehatan Anak,volume 2 Edisi 15. EGC. Jakarta.
4) Wong. Donna. L. 1990. Wong & Whaley’s Clinical Manual of Pediatric
Nursing,Fourth Edition,Mosby-Year Book Inc, St. Louis Missouri.