Anda di halaman 1dari 7

Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 25-31 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK UNTUK MENILAI


UPAYA KONSERVASI KURA-KURA

Intan Indah Sari1*, Aceng Ruyani1, dan Ariefa P. Yani1


1
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu
email :intanindah.a1d014005@yahoo.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelayakan pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik
(LKPD) konservasi kura-kura pada materi identifikasi ancaman populasi dan menilai upaya konservasi.
Metode penelitian adalah kuantitatif deskriptif. Penilaian perilaku konservasi peserta didik
menggunakan angket konservasi kura-kura diberikan pada pembelajaran dengan strategi indoor-
outdoor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi LKPD pengembangan dengan persentase
92,5% memiliki kriteria “sangat valid” dan terjadi peningkatan perilaku konservasi kura-kura peserta
didik sebesar 27,03 %. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah LKPD pada materi identifikasi
ancaman populasi hasil pengembangan sangat layak diujicoba dan efektif untuk meningkatkan upaya
konservasi kura-kura bagi peserta didik.
Kata kunci: Kura-kura Sumatera, lembar kerja peserta didik

Abstract
This research aims to analyze the feasibility of a developed student worksheet (LKPD) on the
conservation of Sumatran turtle, in the topic of identification of populations threat and assessment
the conservation efforts of the students to the tortoise. The research is a quantitative descriptive.
Assessment of conservation behavior of students was conducted using a turtle conservation
questionnaire provided with indoor-outdoor-indoor as learning strategy. The result showed the
developed LKPD was classified as very valid (percent of satisfaction=92.5). This LKPD was also valid to
increase behavior of the learners in turtle conservation. As a conclusion, the developed LKPD is well
worth and can be implemented as a learning resources to increase the conservation efforts of the
students.
Keywords: Sumatran turtle, student worksheet

25
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 25-31 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

PENDAHULUAN manusia, introduksi spesies eksotik dan


Provinsi Bengkulu memiliki banyak penyebaran penyakit. Ancaman
ragam satwa liar dan sumber daya alam keanekaragaman hayati tersebut,
yang melimpah, baik sumber daya alam disebabkan oleh penggunaan kekayaan
perairan maupun daratan. Salah satu alam yang semakin meningkat dengan
satwa liar tersebut adalah kura-kura. Kura- semakin bertambahnya populasi manusia
kura adalah hewan bersisik, dan berkaki di muka bumi (Sinaga, 2008).
empat yang termasuk golongan reptil. Ada Konservasi merupakan upaya
10 jenis Kura-kura yang terdapat di pelestarian lingkungan dengan
Bengkulu. Pada zaman perkembangan memperhatikan manfaat yang dapat
teknologi, pendidikan, kuliner dan lain diperoleh pada saat ini dan tetap
sebagainya seperti sekarang, masyarakat mempertahankan keberadaan setiap
mencari kura-kura sebagai penghasilan komponen lingkungan untuk pemanfaatan
tambahan (Ruyani, 2009). dimasa datang. Konservasi memiliki 2
Kura-kura termasuk dalam kelas bentuk, in situ dan konservasi ex situ.
reptilia, ordo testudine. Kura-kura pertama Konservasi in situ adalah pemeliharaan
muncul di bumi lebih dari 200 juta tahun atau penangkaran satwa liar di habitat
yang lalu dalam periode Triassic. Kura-kura alam atau aslinya. Sedangkan, konservasi
memiliki tengkorak primitif dengan ex situ adalah pelestarian makhluk hidup di
kranium yang solid serta memiliki perisai. luar habitat aslinya (KEMENHUT, 2012).
Kura-kura dapat ditemukan di air tawar, air Konservasi memiliki beberapa tujuan
laut maupun darat. Tubuh kura-kura diantaranya: 1). Memelihara maupun
dilindungi oleh cangkang atau perisai pada melindungi tempat-tempat yang dianggap
bagian punggung dan bagian perut. Perisai berharga supaya tidak hancur, berubah
bagian atas atau bagian punggung disebut atau punah; 2). Melindungi benda-benda
karapaks, sedangakan bagian bawah atau cagar alam yang dilakukan secara langsung
perut disebut plastron. Karapaks dan yaitu dengan cara membersihkan,
plastron tersusun atas beberapa pelat memelihara dan memperbaiki baik itu
yang menanduk dengan bentuk dan secara fisik maupun secara langsung dari
ukuran yang bervariasi (Wiryono dkk., pengarauh berbagai macam faktor,
2016). misalnya seperti faktor lingkungan yang
Saat ini keberadaan kura-kura semakin bisa merusak benda-benda tersebut; dan
terancam oleh aktivitas manusia. Paling 3). Melindungi sepesies flora dan fauna
nyata adalah konsumsi daging dan telur yang langka atau hamper punah, sehingga
kura-kura. Beberapa spesies kura-kura dapat menye-lamatkan spesies flora dan
dibunuh untuk produksi non-makanan. fauna tersebut dari kepunahan (Rahmi,
Perdagangan hewan peliharaan dapat 2008).
menghilangkan beberapa spesies kura- Upaya konservasi kura-kura telah
kura dari populasi dan dalam beberapa dilakukan di Universitas Bengkulu di kolam
tahun belakangan ini semakin hebat. Taman Pintar, Turtle Learning Center (TLC),
Spesies eksotik telah dieksploitasi untuk dan kolam Pipi Putih. Terdapat 5 jenis kura-
tujuan perdagangan (Sinaga, 2008). kura yang dikonservasi di Universitas
Ancaman utama keanekaragaman Bengkulu yaitu, Pipi Putih (Siebenrockiella
hayati disebabkan oleh manusia yaitu crassiocollis), Garis hitam (Cyclemys
perusakan habitat, fragmentasi habitat, oldhamii), Batok (Cuora amboinensis),
gangguan pada habitat, pengunaan spesies Baning (Manouria emys), Duri/Nanas
yang berlebihan untuk kepentingan (Heosemys spinosa) (Suhartoyo, 2016).

26
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 25-31 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

Berdasarkan wawancara peneliti rancangan program yang dibuat guru.


mengenai kura-kura dan bahan ajar di SMA Pembelajaran outdoor dapat dilakukan
Negeri 8 Kota Bengkulu, hanya beberapa saat pembelajaran normal, sebelum atau
peserta didik saja yang mengenal kura- sesuai pembelajaran di sekolah, dan saat
kura. Kebanyakan peserta didik hanya liburan sekolah (Silvia, 2015).
melihat kura-kura di acara stasiun televisi,
dan di pasar. Guru biologi di sekolah ini METODE
belum pernah membuat lembar kegiatan Penelitian ini menggunakan metode
peserta didik (LKPD) yang berisikan materi Research and Development (R&D). Subyek
tentang konservasi terutamanya penelitian ini adalah peserta didik kelas X
konservasi kura-kura. Para guru masih MIA SMAN 8 Kota Bengkulu. Prosedur
menggunakan bahan ajar siap pakai yang penelitian terdiri atas 6 tahap yakni: 1)
dibeli oleh penyalur. Potensi dan masalah; 2) Mengumpulkan
Berdasarkan hal tersebut maka peneliti informasi; 3) Desain produk; 4) Validasi
mengembangkan suatu bahan ajar LKPD desain; 5) Perbaikan desain ; 6) Uji coba
pada materi identifikasi ancaman populasi produk. Teknik pengumpulan data
dan upaya konservasi kura-kura dengan menggunakan angket perilaku konservasi
mengangkat judul penelitian “Pengem- yang diberikan pada awal pembelajaran
bangan Lembar Kegiatan Peserta Didik indoor 1 dan akhir pembelajaran indoor
(LKPD) SMA Melalui Kegiatan Indoor- Perhitungan data validasi LKPD
Outdoor-Indoor (IOI) Untuk Menilai Hasil menggunakan rumus :
Skor hasil pengukuran
Belajar Pada Materi Identifikasi Ancaman Persentase = x100%
skor maksimal
Populasi Dalam Upaya Konservasi Kura- (Sugiyono, 2008).
Kura”.
Penelitian ini menggunakan kegiatan Rerata persentase hasil validasi ini
Indoor-Outdoor-Indoor (IOI). IOI kemudian diubah menjadi kategori
merupakan kegiatan pembelajaran di kualitatif yang dapat dilihat pada Tabel 1.
dalam kelas kemudian peserta didik di ajak
ke luar kelas dan kembali ke dalam kelas. Tabel 1. Kriteria Penilaian Hasil Validasi
Kegiatan pembelajaran IOI yang Persentase Kriteria
melibatkan lingkungan terbuka bersifat 81% - 100% Sangat valid
konkret sehingga diharapkan menjadikan 61% - 80% Valid
pembelajaran dapat lebih bermakna. 41% - 60% Cukup valid
Kegiatan pembelajaran IOI ini dilakukan di 21% - 40% Kurang valid
sekolah dan juga di tempat konservasi
kura-kura di Universitas Bengkulu. Tabel 2. Kriteria persentase upaya konservasi
Proses pembelajaran di kelas (indoor) Persentase Kriteria
memiliki kelebihan: (1). Tidak terhambat 81% - 100% Sangat valid
oleh cuaca; dan (2). Tidak terpengaruh 61% - 80% Valid
oleh keadaan diluar kelas, misalnya 41% - 60% Cukup valid
21% - 40% Kurang valid
kebisingan. Sedangkan kekurangannya:
(1). Suasana cenderung formal dan
membosankan sehingga siswa tidak begitu Skor angket untuk upaya konservasi
bebas berekspresi dan berkreasi; dan (2). peserta didik juga dipersentasekan
Dibatasi dengan ruang kelas yang sempit menggunakan rumus:
Skor peserta didik
(Silvia, 2015). Pada pembelajaran outdoor Persentase = Skor maksimal x 100%
dapat dilakukan kapanpun sesuai dengan (Sugiyono,2008).

27
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 25-31 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

Rerata skor persentase peserta secara berurutan adalah 89,5% dan 95,5%
didik ini kemudian dikonversi ke kategori dengan rerata keseluruhan sebesar 92,5%
kualitatif dapat dlihat pada Tabel 2. data hasil validasi dapat dilihat pada Tabel
3. Oleh sebab itu, LKPD hasil
HASIL DAN PEMBAHASAN pengembangan dari penelitian identifikasi
Hasil validasi menunjukkan LKPD yang ancaman populasi lima jenis kura-kura
didesain dalam kategori “Sangat baik”. sumatera layak untuk uji lapangan setelah
Persentase keidealan LKPD dari aspek revisi berdasarkan saran dari validator.
kelayakan isi, dan kebahasaan diperoleh

Tabel 3. Skor Validasi LKPD Identifikasi Ancaman Populasi Lima Jenis Kura-Kura Sumatera
Skor
Komponen
Guru
No. yang Rerata Persentase Kriteria
Dosen Tim PEER Biologi
divalidasi
SMA
1. Aspek 89,5% Sangat valid
Materi (isi) 33 28 33 31,33
LKPD
2. Aspek 95,5% Sangat Valid
14 15 14 14,33
Kebahasaan
Rerata keseluruhan 45,66 92,5% Sangat valid

Hasil uji keterbacaan LKPD oleh peserta positif dari 15 peserta didik dengan skor
didik mendapatkan nilai “Sangat Baik”. rata-rata sebesar 89,25%. Data hasil ui
Seluruh kriteria uji mendapatkan respon keterbacaan dapat dilihat pada Tabel.

Tabel 4. Hasil uji keterbacaan LKPD


Jumlah Komponen yang Rerata Presentase Kriteria
respon divalidasi
peserta
Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek
didik
Materi Kebaha Materi Kebaha Materi Kebaha Materi Kebahas
(isi) saan (isi) saan (isi) saan (isi) aan
LKPD LKPD LKPD LKPD
15 92 41 6,13 2,73 87,5% 91% Sangat Sangat
Valid Valid
Rerata keseluruhan 8,86 89,25% Sangat valid

Hasil pengisian angket upaya konservasi bagi peserta didik. Nilai rata-rata perilaku
kura-kura peserta didik, melalui kegiatan upaya konservasi meningkat dari 58,6%
indoor-outdoor-indoor (IOI) menunjukkan menjadi 65,3% pada awal dan akhir
LKPD identifikasi ancaman populasi lima kegiatan IOI. Data tersebut dapat dilihat
jenis kura-kura Sumatera efektif untuk pada Tabel 5.
meningkatkan upaya konservasi kura-kura

28
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 25-31 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

Tabel 5. Hasil angket upaya konservasi kura-kura

Jumlah Peserta Didik Presentase Presentase Kesimpulan


Yang Mengisi Angket Pemberian Angket Pemberian Angket
Awal Akhir
30 58,6% 65,3% Meningkat 27,03%

Penelitian ini menggunakan modul peserta didik, hal ini menimbulkan kesan
Pendidikan Konservasi Kura-kura Sumatera jenuh sehingga membosankan dan tidak
yang di dalamnya terdapat LKPD pada menarik. Apabila ditampilkan dengan
kegiatan indoor dan outdoor. Berdasarkan gambar saja, itu tidak mungkin karena
analisis yang dilakukan oleh peneliti, masih pesan/isinya tidak akan sampai. Jadi yang
ada kekurangan pada LKPD tersebut, baik adalah LKPD yang memiliki kombinasi
seperti butir pertanyaan yang kurang jelas, antara gambar dan tulisan.
desain cover yang kurang menarik dan sulit Hasil uji keterbacaan untuk aspek
dipahami, dan ada kalimat yang kurang materi (isi) LKPD ini adalah 87,5%,
jelas. Maka dari itu, peneliti melakukan sedangkan untuk aspek kebahasaan
revisi LKPD. sebesar 91%. Berdasarkan hasil validasi
Hasil validasi dari dosen, tim PEER dan dan angket keterbacaan respon peserta
guru biologi SMA terhadap LKPD yang didik, maka LKPD identifikasi ancaman
direvisi menunjukkan kategori “sangat populasi lima jenis kura-kura sumatera,
valid”. Artinya, LKPD yang dibuat sudah sangat valid diimplementasikan kepada
memenuhi kriteria dan layak diuji cobakan. peserta didik.
Beberapa saran dari valdator adalah Implementasi LKPD ini terhadap peserta
gambar sebaiknya menggunakan foto milik didik kelas X MIA3 SMAN 8 Kota Bengkulu
sendiri, ada pertanyaan yang perlu dapat meningkatkan upaya konservasi
perbaikan, hindari penggunaan bullet peserta didik. Hal ini sesuai dengan yang
dalam penomoran, cover perlu ditata agar literatur yang menyebutkan bahwa
lebih menarik, penulisan “ex-situ” ditulis pengetahuan dipandang sebagai sebuah
miring tanpa tanda (-), kata-kata tindakan yang bermakna untuk
berbahasa asing ditulis miring, perbaiki menganggulangi kendala-kendala
penataan tabel, prosedur kegiatan dibuat psikologis seperti pengabaian dan
lebih jelas, perbaiki susunan kata-kata kesalahan informasi. Meskipun
dalam soal dan LKPD agar dibuat lebih pengetahuan tidak memiliki efek langsung
singkat. pada perilaku target namun pengetahuan
Menurut Salirawati (2011), LKPD menjadi mekanisme tersendiri yang
hendaknya menggunakan struktur kalimat memberi fasilitasi pada perubahan
yang jelas, menggunakan kalimat yang perilaku (Pratkanis dan Turner,1994;
sederhana dan pendek, dan menggunakan dalam Firmiana 2012). Lebih lanjut Ruyani
gambar yang efektif untuk menyampaikan (2009) menyatakan bahwa pengetahuan
pesan/ isi. Penampilan adalah hal yang merupakan faktor penting dalam
sangat penting dalam LKPD. Pertama-tama mengembangkan beberapa sikap.
peserta didik akan tertarik pada Pembelajaran mengenai kura kura
penampilan LKPD, bukan isinya. Apabila yang dikaitkan dengan materi identifikasi
suatu LKPD ditampilkan dengan penuh ancaman populasi pada peserta didik SMA
kata-kata, kemudian ada pertanyaan- dimaksudkan untuk mengenalkan kura-
pertanyaan yang harus dijawab oleh kura agar terhindar dari kepunahan.

29
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 25-31 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

Pengajaran kepada peserta didik mengenai Pemberian Jenis Pakan Yang


kura-kura, habitat dan ancamannya secara Berbeda, Dalam Upaya
lokal dan global, merupakan salah satu Domestikasi Untuk Menunjang
usaha konservasi untuk melindungi kura- Konservasi Di Desa Belawa,
kura di dunia (Matthews, dkk, 2018). Kabupaten
Cirebon.http://msp.fpik.ipb.ac.id/
PENUTUP download/publikasi/ali_mashar/
Simpulan ART2009_AMA.pdf, diakses pada
Hasil validasi dan uji keterbacaan tanggal 16 Desember 2017
LKPD hasil pengembangan identifikasi Rifa’i, Ahmad. 2012. Psikologi Pendidikan.
ancaman populasi lima jenis kura-kura Semarang: Unnes Press
sumatera, menunjukkan LKPD ini sangat Ruyani, A. 2015. Developing Science And
layak diujicoba. LKPD ini juga terbukti Learning Research Capacity Of
efektif meningkatkan perilaku upaya Bengkulu University In Ex Situ
konservasi kura-kura bagi peserta didik. Conservation Of Sumatran
Freshwater And Terrestrial
Saran Turtles. http: //sites.
Lembar kerja peserta didik ini dapat nationalacademies. org/ PGA/
digunakan untuk penelitian tindakan kelas PEER/ peerscience/ PGA_168049
untuk meningkatkan sikap ilmiah siswa diakses pada tanggal 07
dengan kegiatan pembelajaran outdoor. Desember 2017.
Salirawati, S. 2011. Penyusunan Dan
DAFTAR PUSTAKA Kegunaan Lks Dalam Proses
Firmiana, M.E, Rochimah I, Meithya R.P. Pembelajaran. http: //staffnew
2012. “Go Green” Pelatihan untuk .uny.ac.id/ upload/ 132001805/
Mendorong Perilaku Konservasi pengabdian/ 19penyusunnan-
Pro Lingkungan bagi Santri Al dan-kegunaan-lks.pdf diakses
Ghazali Kota pada tanggal 17 November 2017.
Bogor.(http://www.jurnal.uac.ac. Silvia, T. 2015. Studi Pertumbuhan Awal
id/.pdf diakses tanggal 12 Mei Kura-kura Garis Hitam (Clyclemys
2018) oldhamii) di Lokasi Konservasi
KEMENHUT. 2012. Tentang Lembaga Taman Pintar Universitas
Konservasi.http://lpp.dephut.go.i Bengkulu dan Implementasinya
d/downlot.php?file=1393595147 Pada Pembelajaran Outdoor
_1393595151.pdf diakses pada Siswa SD. TESIS. Bengkulu:
tanggal 17 November 2017. Program Pasca Sarjana S2
Majid, A. 2009. Perencanaan Pendidikan IPA
Pembelajaran. Bandung: PT Sinaga, H. 2008. Perdagangan Jenis-Jenis
Remaja Rosdakarya. Kura-Kura Darat Dan Air Tawar Di
Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Pasar Jakarta TESIS. Bogor:
Membuat Bahan Ajar Inovatif. Institut Pertanian Bogor
Yogyakarta: Diva Press. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Rahmi, N. 2008. Pertumbuhan Juvenil Labi- Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Labi, Amyda Bandung: Alfabeta
Cartilaginea(Boddaert, 1770) Suhartoyo, H, Anggraini, N,. Silviana, D.P,.
(Reptilia: Testudinata: dan Cempaka I. 2016. Pendidikan
Trionychidae) Berdasarkan Konservasi Kura-Kura Sumatera.

30
Diklabio: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Biologi 3(1): 25-31 (Mei 2019) e-ISSN 2598-9669

Bengkulu: Fkip Unib Sugiyono. Wiryono. Alif, Y.Z dan Yemie, S. 2016.
2008. Metode Penelitian Pendidikan Konservasi Kura-kura
Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Sumatera. Bengkulu: Unit
Bandung: Alfabeta Penerbit FKIP UNIB.

31

Anda mungkin juga menyukai