Anda di halaman 1dari 93
sauinan | MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Menimbang Mengingat NOMOR 73 TAHUN 2020 ‘TENTANG PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA [MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, 2. bahwa untuk mewujudkan transparansi, akuntabilitas, tertib dan disiplin anggaran, serta partisipasi dalam pengelolaan keuangan desa, perlu dilakukan pengawasan pengelolaan keuangan desa; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, peri menctapkan Peraturan Mentert Dalam Negeri tentang Pengawasan Pengelolaan Keuangan 1, Pasal 17 ayat (8) Undang-Undang Dasar Negara Republik ‘Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang, Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambshan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201¢ Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); Menetapkan 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang, Pemerintahan Daerah (lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran [Negara Republik Indonesia Nomor 5587) scbagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubshan Kedua ‘alas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679}; ‘5, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang, Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomar 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah boeberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 ‘Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran Nomor 6821}; 6, Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan —_Penytenggaraan’ Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041}; 7. Peraturan Presiden Nomer 11 Tahun 2015 tentang, Kementerian Dalam Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 12}; 8, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Kevangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 611}; [Negara Republik Indonesi MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERITENTANG PENGWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menter ini yang dimaksud dengan: 1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan ‘nama lain yang selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang Derwenang untuk mengatur dan mengurus urusan ppemevintahan, Kepentingan magyarakat_setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal_usul, ddan/atau hal tradisional yang dialsui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatwan Republik Indenesia 2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemeriniahan dan kepentingan masyarakat sctempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia ‘3. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut ‘dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 4. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segalasesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan cengan pelaicsanaain hake dan kewajiban Desa. ‘5. Pengeloban Keuangan Desa adalah keseluruhan Kegiatan ‘yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausshaan, pelaporsn, dan pertanggungjawaban Keuangan Desa 6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut RPJM Desa adalah rencana kegiatan ppembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tanun, 7. Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disebut RKP Desa adalah penjabaran dari RPJM Desa untule Jangka waktu 1 (satu) tahun. 8, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutaya disebut APB Desa adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa. 9. Aparat Pengawas Internal Pemerintah yang selanjutnya dlisingkat APIP adalah inspektorat jenderal kementerian yang menyelenggarakan urusan di bidang pemerintahan dalam negeri terkait Pengelolaan Keuangan Desa, unit pengawasan lembaga pemerintah nonkementerian, inspektorat daerah provinsi, dan inepektorat daerah ‘abupaten/kota. 10, Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUM Desa adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsting yang berasal dari Kekavaan Desa yang Gipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan lusaha lainnya untuk sebesar-besarya kesejahteraan smasyarakat Desa. 11. Badan Permusyawarstan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah lembsga yang melaksanakan fung: remerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan dlitetapkan secara demokratis. 12, Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang ditujukan untuk memastikan Pengelolaan Keuangan Desa berjalan secera transparan, alcantabel, tertib dan disiplin anggaran, serta partisipatif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 12, Sistem Informasi Pengawasan Keuangar Desa adalah informasi pengawasan Keuangan Desa yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pengawasan Keuangan Desa secara elektronik terhadap Pengelolaan Keuangan Desa, 14, Pemeriksaan Investigatif adalah proses meneari, menemukan, dan mengumpulkan bukti secara sistematis| yang bertujuan mengungkapkan terjadi atau tidaknys, suatu perbuatan dan pelakunya guna dilacukan tindakan hbukum selanjutnya. 15. Kementerian adalah kementerian yang menyelenggarakan ‘unisan pemerintahan dalam neger 16. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri Pasal 2 (1) Menteri melakukan Pengawasan Pengelolaan Kevangan Desa secara nasional, (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dlilaksanakan olch APIP Kementerian, Paoal 9 (1) Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat melakukan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa di wilayah acrah provinsi (2) Pengawasan scbagaimana dimaksud pada ayat (1) Ailaksanakan oleh APIP daerah provinsi Pasal 4 (1) Bupati/Wali Kota melakukan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa di wilayah daerah kabupaten/kota, (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh APIP daerah kabupaten/kota dan Pasal 5 Peraturan Menteri ini mengatur mengenai: ppengawasan oleh APIP; pengawasan oleh camat; pengawasan oleh Badan Permusyawaratan Desa pengawasan oleh masyarakat Desa; sistem informasi pengawasan; dan po pose pendanaan. BABI PENGAWASAN OLEH APARAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH. Bagian Kesatu ‘Bentuk dan Ruang Lingkup Pengawasan Pasal 6 (1) Pengawasan PengelolaanKeuangan Desa yang, dlilaksanakan oleh APIP Kementerian, APIP daerah pprovinsi, dan APIP daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2), Pasal 3 ayat (2), dan sal 4 ayat (2) dlakslean dalam bentule: >. monitoring: evaluasis pemeriksaan; dan pengawasan lainnya, (2) Reviu sebagaimana dimatcud pada ayat (I) huruf a, ‘merupakan penelashan ulang bukti satu kegintan untae ‘memastikan kegiatan tersebut telah dilaesonakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan, Monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, ‘merupakan proses penilaian Kemajuan suatu kegiatan dalam meneapai tujuan yang telah ditetapkan, Evaluasi sebagasimana dimaksud pada ayat (1) huruf ¢, ‘merupakan rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau prestasi suatu kegiatan dengan standar, rencana, ro) a atau norma yang telah ditetapkan, dan menentukan faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu ‘egiatan dalam mencapai tujuan, Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf 4, merupakan proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen dan 6) profesional untuk menilai efisiensi, efektivitas, kehematan, ddan kepatuhan atas regulasi, ©) a) Bentuk pengawasan lainnya sebagaimana dimakstd pada ayat (1) hunufe, terdiri atas: a, sosiaisasi mengensiPengawasan Pengelolaan Keuangan Desa; D. pendidikan dan pelatihan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa; ©. pembimbingan dan Konsultanst — Pengawaean Pengelolaan Keuangan Desa; 4. pengelolan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desay dan ©. penguatan pengawasan berbasis masyarakat Pasal 7 Ruang linglup Pengawasan Pengelolaan Kevangan Desa oleh APIP Kementerian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), teri atas: a. evaluasi terhadap cfektivitas Pengelolaay Keuangan Desa secara nasional; . pemeritsaan terhadap pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh gubernur sebagai wall pemerintah pusat atas pelaksanaan tugas bupati/wali kota dalam Pengelolaan Keuangan Desa; ©. pemeritsaan terhadap pembinaan gubemur sebagai wakil pemerintah pusat dalam peningkatan kapasitas aparatur kabupaten/kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa; 4. pemeritsaan Kebijakan bantuan Keuangan yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja. . pemeriksaan kinerja pengelolsan keusngan dan aset @ esa; (©. pemeriksaan kinerjs pengelolasn keuangan BUM Desa; revit alas proses evahiasi Rancangan APB Desa ‘mengenai APB Desa, termasuk konsistensi dengan RKP Desa; fe. reviu atas Kualitas belanja Desa; reviu pengadaan barang dan jasa di Desa; 1% pemantauan tas penyaluran dana transfer ke Desa ddan capaian keluaran Desa; dan bh, Pemeriksaan Investigatt. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai uraian langkah kerja Pengawasan Fengelolaan Keuangan Desa oleh APIP, Kementerian, APIP provinsi, dan APIP kebupaten/kota ‘sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (@) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian ‘tidak terpisabkan dari Peraturan Menter ini agian Kedua ‘Tahapan Pengawasan Parsgraf 1 Umum Pasal 8 Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana imaksud dalam Fasal 7 dilakeanaksan melalui tabapan: A pereneanaan; ». pelaksanaan; 6 pelaporan; dam 4, tindak lanjuthasil pengawasan. Paragraf 2 Perencanaan Pasal 9 (1) Perencanaan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huraf a, ikoordinasikan ole: ‘3. pimpinan APIP Kementerian untuk pemerintah daerah provinsi; dan ». pimpinan APIP daerah provinsi untuk pemerintah daerah kabspaten/ kota Perencanaan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat fokus, ssaran, dan jadwal pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa, (9) Perencanaan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa 2) -10- ‘sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan setiap. tahmnya dalam Peraturan Menteri yang mengatur ‘mengenai perencanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerab, Pasal 10 (1) API melaksanakan Pengawasan Pengelolean Kenangan Dest berdasarkan fokus dan sasaran scbagaimana dimeksud dalam Pasal 9 ayat (2), melalui: a fenetapan tim Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa; >. Fengumpulan informasi umum obyek Pengawasan Pengelolaan Keuangen Desa; Fenentuan skala prioritas; dan Fenyusunan program kerja Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa, {Q) Penetapan tim Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurcf a dilakukan oleh pimpinan APIP Kementerian dan pimpinan APIP| dserah sesuai Kewenangan masing-mssing dengan ‘memperhatikan kompetensi teknis, (3) Pengumpulan informasi umum obyek Pengawasan Pengelolaan Keuangen Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf } dilakukan untule mengumpuilksn informasi dan memahami obyek Pengawasan Pengelolaan Keusngan Desa, 14) Penentuan skala prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf ¢ dilakukan untuk mengidentifast dan ‘meretakan area Pengawasan Pengelolann Keuangan Desa. yang berisiko tings terhadap penyimpangan, (5) Penyusunan program kerja Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bund dilakukan untuk merancang uraian langkah, engawasan yang akan dilakukan oleh tin Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa. “ue Pasal 11 (1) Jadval pelaksansan Pengawasan Pengelolsan Keuangan Desa. sebagaimana dimaksud dalam Passl 9 ayat (2) isusun berdasarkan prinsip kesesuaian, keterpaduan, menghindari tumpang tindih, efisiensi, dan efektvitas dalam penggunaan sumber daya Pengawassn Pengelolaan, Keuangan Desa, Jadwal pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (I) untuk APIP: Kementerian ditetapkan dengan Keputusan Menteri JJadwal pelaksanaan Pengawasan Pengelolian Keuangan ese sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk APIP| dacrah provinsi ditetapkan dengan keputusan gubernur Jadwval pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk APIP| dacrah kabupaten/kota ditetapkan dengin keputusan Dbupati/ wali kota 2) 8) «1 Pasal 12 Susunan tim Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 avat (2), terdiri tas: 0) inspektur atau inspekturpembantu sebagai enanggung jawab; . fejabat fungsional jenjang utama sebagai pengendali . ejabat fungsional jenjang madya sebagai pengendal teknis atau supervisis 4. ejabat fungsional jenjang muda sebogai ketua tim; an € Fejabat fungeional dan/atau pelaksana yang telah, tersertifikat pengawasan sebagai anggota tim, (2) Dalam hal susunan tim Pengawasan Pengelolaan ‘Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak ‘erpenuhi, pimpinan APIP dapat menentukan susunan tim, sesuni ketersediaan pegawai “2. Pasal 13 (1) Kompetensi teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, ssyat (2), meliputi: &, memhami regulasi terkait Pengelolaan Keuangan Desa: »-memehami siklus Pengelolaan Keuangan Desa; ¢. memchami prosedur pengadaan barang atau jasa di Desa; ‘4. memchami prosedur perpajakan di Desa; dan memehami bisnis proses atau tugas dan fungsi ppemeyang kekuasasn Pengeloisan Keuangan Desa dan pelakana Pengelolaan Keuangan Desa (2) Dalam hal tenaga fangsional APIP_ yang memenuli kompetensi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Lida tersedia, pimpinan APIP dapat meminta dukungan bbantuan tenaga pegawai secara berjenjang kepada pimpinar: APIP di daerah provinsi dan/atau Kementerian untuk melakukan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa. Paragral 3 Pelaksanaan Pasal 14 (1) Pelaksansan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 buruf b dilakukan sesuai dengan langkah kerja yang telah ditentukan dalam program Kerja Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa ddan dapst disesuailan dengan kebutahan, (2) Langkah kerja scbagaimana dimaksud pada ayat (1) ‘menggunakan metode: 1 telaah dolcamen; ©. analiss data; 4. keuesioner;, inspetsis -13- . observasi; dan/ataus hh, metode lainnya terkait pengawasan. (9) Hasil pelaissanaan Pengawasan Pengelolaan Keuangan ese sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam dokumen Kertas kerja Pengawasan Pengelolaan Keuzngan Desa, Paragral 4 Pelaporan Pasal 15, (1) Petaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf © dlituangcan dalam laporan hasil Pengawasan Pengelolaan ‘Keusngan Desa. {2} Laporan basil pengawasan sebagnimana dimaksud pada ayat (1), paling sedikit memuat: 2. temuan dalam Pengelolaan Keuangan Desas dan >, rekomendasi atas —perbaikan untuk dapat. itindaklanjuti oleh Pemerintah Desa dan/atau Femerintah daerah, Laperan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) direviu secara berjenjang dan ditanda tangani oleh inspektur sesuai kewenangan masing-masing paling lama 2 (dua) minggu setelah pengawasan selesai dilakukan, (4) Laporan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa 6) sebagaimana dimaksud pada avat (8) disampaikan kepada, gubernur, bupati/wali kota, dan/atau kepala Desa dengan tembusan inspektur jenderal Kementerian untuk hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa APIP daerah provnsi dan inspektur dacrah provinsi untuk hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa APIP daerah abupaten kota. Dalam hal laporan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa terkait dengan sumber peadapatan yang 6 berasal dari anggaran pendapatan belanja negara, laporan. <4. disampaikan kepada kepala daerah dan/ataw kepala Desa dengan tembusan’ 4 inspektur jenderal Kementerian; b. kepala batian pengawasan keuangan pembangunan; . inspektur enderal kementerian yang menyelenggarakan ‘urusan pemerintahan di bidang keusngan; dan 4. inspektur enderal kementerian yang menyelengearakan urusan pemerintahan di bidang Desa, pembengunan ddaerah tertinggal, dan transmigrasi, sesuai Kewenangannya berdasarkan ketentuan peraturan, perundang-undangan, 46) Dalam hal hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa, sehagaimane dimaksud pada ayat (8) dan ayat (5) terdapat indikasi peryalahgunaan wewenang dan/atau kerugian Keuangan Desa, inspektur daerah wajib melaporkan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa kepada inspektur Jenderal Kementerian untuk hasil Pengawasan Pengelotaan Keuangan Desa APIP daerah provinsi dan inspektur dacrah provinsi untuk hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa APIP daerah kabupaten /kota. {7) Dalam hal hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa, sebagaimans dimaksud pada ayat (4) dan ayat (6) terdapat indikasi tidak pidanaKorupsi,pimpinanAPIP Kementerian dan pimpinan APIP daerah provinsi dan pimpinan APIP daerah kabupaten/kota wajib melaporkan hhasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa kepada faparat penegnk ulkum, Pasa 16 (0) APIP menyusun ikhtisar hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa berdasarkan laporan hasil Pengawasan Pengclolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2) (2) Tehtisar hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa ‘sebagaimane dimalesud pada ayat (1) yang disusun oleh APIP daca Kabupaten/kotadisampaikan oleh bupati/wali kota kepada gubermur sebagai wakil -15- pemerintah pusat paling lama alchir bulan Februari tahun Derikutnya. Ikhtisar hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang disusun oleh APIP daerah provinsi disampaikan oleh gubernur kepada, 6) Menveri paling lama pada minggu kedua bulan Maret tahun berikutnya. (4) Selain menyampaikan ikhtisar sebagaimana dimaksud pada ayat (3). gubemur juga menvampailan has koncolidasi ikhtisar hasil Pengawasan Pengelolaan ‘Keuzngan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang. disusun oleh APIP daerah kabupaten/kota kepada Menteri palirg lama pada minggu kedua bulan Maret tahun berikutnya. Iikhtisar hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa, sebagaimana dimalesud pada ayat (1) yang disusun oleh APIP Kementerian disampaikan oleh inapektur jenderal kepada Menteri paling lama pada minggu kedua bulan Maret tahun berikutnya, Menveri melalui inspektur jenderal menyusun ikhtisar hhasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa secara, nnasional berdasarkan laporan dan ikhtisar hail Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana, imcksud pada ayat (3) sampai dengan avat (5) paling. Jama pada minggu kedua bulan Maret tahun berikutnya. (7) Memeri menyampaian ikhtisar asi Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimakstd pada ayat (6) kepada Presiden paling lambat pada minggu ‘keempat bulan Maret tahun berikutnya (8) Tentisar hasil Pengawasan Pengefolaan Keuangan Desa ‘scbagaimana dimaksud pada ayat (7) merupakan bagian, dari ikhtisar asi! pembinaan dan _pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah secara nasional 6) 6) -16- Paragral ‘Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Pasal 17 (2) Hasil Pengawasan PengelolaanKeuangan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf d, wajib ditindaklanjuti oleh gubernur, wakil gubernur, bupati, ‘walkil bupati, wali kota, waldl wali kota, kepala perangkat daerah terkait, kepala Desa, dan/atau pihak yang isebutkan dalam laporan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangen Desa paling lama 60 (enam puluh) hari kealender sejake laporan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa diterima. 2 Pimpinar, APIP Kementerian dan pimpinan APIP dacrah sesuai kewenangan masing-masing melakukan penelaahan tas tindak lanjut yang dilakukan oleh gubernur, wakil sguberm epala perangkat daerah terkait, kepala Desa, dan/atau pihak yang disebutkan dalam laporan hasil Pengawasan bupati, wakil bupati wali kota, wakil wali Kota, Pengelolaan Keuangan Desa. (@) Penelaahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dliklasifilasikan menjadi ‘2 tindak lanjut telah sesuai dengan rekomendasi, apabila rekomendasi pimpinan APIP Kementerian dan pimpinan APIP dacrah sesuai kewenangan masing: ‘masing telah ditindaklanjuti secara memadai; > tindake lanjut belum sesuai dengan rekomendasi, fapabila tindake lanjut rekomendasi pimpinan APIP Kementerian dan pimpinan APIP daerah sesuai kewenangan masing-masing masih dalam proses atau telah ditindaklanjuti tetapi belum sepenuhnya sesusi Gitindaklanjuti, —apabila rekomendasi pimpinan APIP Kementerian dan pimpnan APIP dacrah sesuai kewenangan masing- rmasing belum ditindaldanjuti; dan “17 4. rekomendasi tidak dapat ditindaldanjuti, apabil rekomendasi yang tidak dapat ditindaklanjuti secara efekti, efisien, dan ekonomis _berdlasarkan pertimbangan profesional APIP. {4) Dalam hal hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimina pada ayat (1) belim ditindaklanjuti, sgubernur, wall gubernur, bupati, wakil bupati, wali kota, ‘wakil wali kota, Kepala perangkat daerah terkait, kepala Desa, dan/ata. pihak yang disebutkan dalam laporan hhasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa dilenai sanksi aiministratif sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang-undangan, agian Ketiga Koordirasi Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa Antar Aparat Pengawas Internal Pemerintah Pasal 18 (1) APIP Kementerian, APIP kementerian/ lembaga pemerintah nnonkementerian, APIP daerah provinsi, dan APIP daerah abupaten/kota melalcukan koordin Jam pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sesuai dengan skebutuhan, e) KKoordinasi pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dlilakukan dalam bentuk: pengawasan bersama; endampingan pengawasan; tur menukarinformasis dan peninglatan kampetensi APIP Dalam melakukan pengawasan bersama sebagaimana b 4 @) dimaksud pada ayat_ @) huruf a, ditunjuke penanggungiawab pengawasan berdasarkan kesepakatan bersama pimpinan APIP Kementerian, pimpinan APIP kementerian/lembaga pemerintah__nonkementerian, -18- pimpinan APIP daerah provinsi, dan pimpinan APIP daerah Kabupaten kota, Hasil yelaksanaan koordinasi antar APIP daerah provinsi ddan daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporlan kepada inspektur _jenderal Kementerian (6) Jadwal pelaksanaan pengawasan bersama dan. pendanpingan pengawasan scbagaimana dimaksud pada ayat 2) hurufa dan hurufb ditetapkan dengan Keputusan Mentes. « BABII. PENGAWASAN OLEH CAMAT Pasal 19 ‘Camat melaksanakan Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dan Pasal § huruf b, terhadap Pengelolaan Keuangan Desa dan pendayagunaan aset im Desa sesuai dengan Ketentuan peraturan perundang- ‘undangan, (2) Pengawasan PengelolasnKeuangan Desa dan pendayagunaan aset Desa sebagaimana dimaksud pada 3 (1, dilakkan dalam bentuk: ‘2. evaluasi rancangan peraturan Desa terkait dengan APB Desay b. evaluasi Pengelolaan Keuangan Desa dan aset Desa; dan ¢. evaluasi dokumen laporan pertanggungjawaban APB Desa, (6) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dlakukan terhadap kesesuaian dokumen dengan norma dan provedur Pengelols (4) Hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa oleh camat sebagsimana dimaksud pada ayat (2), disampaikan kepeda sn Keuangan Desa, Dbupati/wali kota dan ditembuskan kepada APIP daerah zabupaten kota -19- (6) Hasil Fengawasan Pengelolaan Keuangan Desa oleh camat ‘sebagaimana dimaksud pada ayat (4) menjadi bahan bagi APIP dacrah kabupaten/kota untuk menentukan ruang linglup Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa. Ketentuan lebih Janjut_mengenai uraian langkah kerja Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa oleh APIP, camat, 0 dan Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana ‘dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (5) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Mentert in BABIV PENGAWASAN OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN DESA Pasal 20 (0) Badan Permusyawaratan Desa melakukan pengawasan sebagsimana dimakgud dalam Pasal 5 huruf ¢ terhadap kinerja kepala Desa dalam Pengelolaan Keuangan Desa, (2) Badan Permusyawaratan Desa melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), melalui @ perencanaan egiatan dan anggaran Pemerintahan Desa; > pelaksanaan kegiatan; & laporan pelaleranaan APB Desa: dan, cafaian pelaksanaan RPJM Desa, RKP Desa, dan APB Desa. Uraian langkeah kerja Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa oleh Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang ‘merupakan agian tidak terpisahikan dari Peraturan Menter ini 8) Pasal 21 Hasil pengawasan oleh Badan Permusyawaratan Desa sebagsimena dimaksud dalam Pasal 20 disampaikan kepada eepala Desa dalam musyawarah Badan Permusyawaratan =20- Desa dan jug disampaikan kepada camat dan APIP daerah eabupaten /leota Pasal 22 UUraian langkah kerja Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa oleh Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud alam Pasal 20 dan Pasal 21 tercantum dalam Lampiran yang, ‘merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri fn Bap V PENGAWASAN OLEH MASYARAKAT DESA Pasal 23 (1) Masyarakat Desa melalcukan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d melalui pemantauan terhadap Pengelolaan Keuangan Desa. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ‘merupakan salah satu bentuk partisipasi masyarakat, Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), masyarakat Desa bethak meminta dan ‘mendapatkan informasi dari Pemerintah Desa, Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), melipati ® @ informa: a. APB Desa; . polaksana kegiatan anggaran dan tim yang melaksanakan kegistan; realisasi APB Desa realisasi kegiatan; , kegiatan yang belum selesai dan atau tidak terlaksana; dan sia anggaran. Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dlilakakan melalui ‘4, partisipasi dalam musyawarah Desa untuk 6) ‘menanggnpi laporan terkait Pengelolaan Keuangan Desa; oe '. penyampaian aspirasi terkait Pengelolaan Keuangan Desa; dan ©. pemampaian pengaduan masyarakat terkait dengan Pengelolaan Keuangan Desa. Pasal 24 (1) Hasil pemantauan oleh masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1), disampaikan kepada Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa ‘untuk mendapatkan tanggapan atau tindaklanjut (2) Dalam hal hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat keluhan, diselesaikan secara mandiri oleh Desa serdasarkan Kearifan loleal melalii_ msyswnrsh Badan Permusyawaratan Desa. @ Dalam hal penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dianggap kurang memuaskan oleh masyarakat, hasil pemantauan dapat disampaikan kepada camat_untule dilakukan mediasi, (@) Dalam hal hasil pemantauan oleh masyarakat sebagsimana dimaksud pada ayat (2) terdapat indikast penyalahgunaan wewenang, kerugian Keuangan Desa, dan/atau indikasi tindak pidana korupsi, masyarakat dapat menyampaikan hasil pemantauan kepada APIP ddacrah kabupaten/ kota Pasal 25 Penyampsian pengaduan masyarakat terkait dengan Pengelolaan Keuangan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (5) huruf ¢, penanganan oleh APIP Kementerian, APIP kemcnterian lembaga, APIP daerah provinsi, APIP daerah ‘kabupater/kota, dan camat dilaksanakan sesuai dengan kketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur rmengenai pengaduan masyarakat di lingkungan Kementerian ddan pemerintah daerah. -22- BAB VI ‘SISTEM INFORMASI PENGAWASAN Pasal 26 (1) APIP Kementerian, APIP daerah provinsi, dan APIP daerah kabupaten(kota, menyampaikan hasil Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa melalui Sistem Informasi, Pengawasan Keuangan Desa. (2) Sistem informasi Pengawasan Keuargan Desa, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola olen Kementerien (@) Sistem cnformasi_Pengawasan Keuargan Desa, sebagaimana dimalesud pada ayat (I) dan ayat (2) saling, terhubung dengan sistem informasi terkait Pengelolaan ‘Keuangan Desa yang dikelola oleh Kementerian, BAB VI PENDANAAN Pasal 27 Pendanaan pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa bersumber dari a. anggaran gendapatan dan belanja negara; ». anggaran gendapatan dan belanja daerah provins; dan ‘©. anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten ‘kota BAB VL KBTENTUAN PENUTUP Pasal 28 Pada saat Pesaturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan, Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pedoman, “Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggarean Femerintahan, Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 29 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal sdiundangkan. 2s- Agar setiap orang mengetahuinya, _memerintahlean pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannys dalam Berita Negara Republik Indonesia, Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Desember 2020 [MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA, tt MUHAMMAD TITO KARNAVIAN Diundangkan di Jakarta pada tanggal 17 Desember 2020 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. [REPUBLIK INDONESIA, ted WIDODO EKATJAHJANA [BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020 NOMOR 1496 See & Rent -25- LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2020 TENTANG PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA LURAIAN LANGKAH KERJA PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA (OLEH APARAT PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAH, CAMAT, DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA. 1, Pengawasan Aparat Pengawas Internal Pemerintah Kementerian A. Bvaluasi terhadap efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa lingkup secara nasional 1. Perencanaan Susunan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tugas. >. Tentukan lokus yang menjadi sasaran evaluasi dan menentukan Jumlah sampel masyarakat Desa untuk survei tinglat kepuasan. . Lalcukan pengumpulan dolumen regulasi dan kebijakan terkait; 1) pengelolaan Keuangan Desa; dan 2) laporan hasil evaluasi efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa oleh APIP provinsi 4, Melaikukan koordinasi dengan Inspektorat Provinsi, Badan Pengelola Keuangan Daerah dan Aset Daerah Provinsi, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi (atau sebutan lain) 2. Pelaksanaan 4a, Penilaian atas efektivitas kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa: 1) Laleukan Kompilasi semua hasil evaluasi APIP atas efektivitas, rogulasi terkait Pengelolaan Kevangan Desa dengan aspek: 1a) penerbitan, inualitas, dan sosialisasi regulasi, dengan, parameter: (1) Ketepatan walt (2) Kesesusian/keharmonican antar regulasi di tingkat ppusat dan antara regulasi daerah dan pusat; = 26- (@) kejelasan dan kelengkapan regulasi; dan (4) ketepatan waktu dan keculeupan sosialisa >) dampak regulasi terhadap efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa, dengan parameter: (1) dukungan regulasi terhadap —eelanearan dan, kkemudahan proses Keuangan Desa; (2) dulungan regulasi untuk menjamin pelaksanaan priortas nasional; (@) dukungan regulasi untuk menjamin pelaksanaan prioritas daerabh; dan (4) duleungan regulasi terhadap pemenuhan kebutuhan masyarakat Desa, 2) Laleakan analisis penilaian ates efektivitas kebijakan pengelolaan penggunaan Keuangan Desa. 3) Lakukan uji petik ke beberapa Kabupaten/kota dan Desa serta lakukan wawancara dan telaah dokumentasi terkait, apakah: a) regulasi telah mendukung kelancaran dan proses ‘Keuangan Desa; dan b) regulasi yang ada menjamin pelaksanaan program prioritas nasional, prioritas daerah dan kebutuhan ‘masyarakat Desa. 1, Bvaluasi atas alsuntablitas Pengelolaan Keuangan Desa dan ccaptian keluaran, 1) Lakukan kompilasi hasil evaluasi APIP mengenai tingkat skuntabilitas Keuangan Desa, dengan aspek 3} penerbitan APB Desa, dengan parameter: (1), ketepatan waktu penerbitan APB Desa; (2) kesesuaian dengan RKP Desa dan RPJM Desa; dan (@) proses yang partisipatif b)_penerbitan APB Desa, dengan parameter: (2) ketepatan jumlah dana Desa, alokasi dana Desa; dan’ (2) ketepatan waketu ©) penyaluran dana (dana Desa, alokasi dana Desa, dana ‘transfer yang lain), dengan parameter: (0) ketepatan waktu; (2) ketepatan nilai; dan 2 3) -27 (@) dampak praktek penyaluran dana terhadap pelaksanaan kegiatan dan hasil 4) pelaporan, dengan parameter: (1) ketepatan waktu pelaporan; (@) loualitas laporan dan (@) dampak kualitas pelaporan terhadap hasil audit } penggunaan aplikasi, dengan parameter: (1) sistem keuangan desa (siskeudes); dan (2) keterhuburgan aplikasi OMSPAN dengan Siskeudes, 1) efektivitas pengawasan APIP, dengan paremeter: (1) mekanisme pengaduan masyarakat; (2) pengawasan oleh APIP; (9) tindak lanjut pengawasan oleh inspektorat atau Jembaga lain; dan (4) dampak —pengawasan terhadap_—_persentase penyimpangan anggaran Lakukan analiss atas akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Desa dan capaian keluaran, Lalkan ui petik ke beberapa kabupaten/kota dan Desa serta lakukan wawancara dan telaah dokumentasi terkait apakah: fa) penyusunan AY Desa telah sesuai prosedur; »b) tclaah spakah APE Desa sesuai dengan RKP Desa dan RPJM Desa. Telaah juga apakah RKP Desa mematuhi peraturan menteri terkait prioritas penggunaan dana Desa; ) telah apakah APB Desa disusun secara partis diurmumican ke publi; 4d) telaah apakah penyaluran dana tepat waktu. Telaah juga dampak dari praktek penyaluran dana terhadap pelaksanaan kegiatan, misal penyaluran terlambat Dbagnimana peagaruh terhadap penyelesaian dan kualitas ‘kegiatan; dan ©) telah ewajarannilai Keluaran, misal dengan rmenggunakan acuan rata-rata biaya kegiatan di suatu tif dan kecamatan, Bvaluasi atas proses penggunaan Keuangan Desa untuk: mendukung program prioritas nasional atau daerah seperti padat karya tunai, pencegahan stunting, dan atau Desa wisata, 1) Lakukan kompilasi hasil evaluasi APIP mengenai_ proses penggunaan Kewangan Desa untuk mendulcing program priortas nasional, dengan aspek: 2) padat arya tunai, dengan parameter: (2) Jesesuaian hari, orang, kegiatan (HOK}; dan (2) esestaian sasaran tenaga Kerja ») pencegahan stunting, dengan parameter: (1), hewajaran nila anggaran; dan (2) kesesusian sassran pemanfaat )_priortas nasional lain, dengan parameter: (1) kewajaran nilai anggaran; dan (2) kesesuaian sasaran pemanfaat, 4) priors daerah, dengan parameter: (1) kewajaran nila anggaran; dan (2) kesesuaian sasaran pemanfaat. ¢} keburuhan / prioritas Desa, dengan parameter: (1) kewajaran nilai anggaran; dan (2) kesesuaian sasaran pemanfaat. 2) Lakukan analisis atas proses penggunaan Keuangan Desa luntuk mendukung program prioritas nasional atau daerah seperti padat karya tunai dan prioritas lain, 3) Lakukan uj petik ke beberapa kabupaten/kota dan Desa serta lahukan wawancara dan telaah dokumentasi terkait apakah: a) Pada: karva tuna (0) lalukan telaah atas kegiatan dan Komponen sincian anggaran dan belanja dalam APB Desa apakah sudah rmemenuhi HOK dari total nilai Kegiatan fisie sesuai dengan yang ditentukan; (2) Iskukan analisis data dari dolumen realisasi kegiatan pidat karya tunai untuk Kegiatan pembangunan fis apakah telah memenuhi sasaran tenaga kerja padat arya tunai dan prosedur pembayaran upah tenaga -29- kerja telah sesuai dengan pedoman umum padat Jearya tunai; dan (3) lakukan Konfirmasi dan observasi untuk memastikan -ketepatan penggunaan dana Desa dan sisa dana Desa tahun sebelumnya, serta sejauh mana keterlibatan masyarakat Desa scbagai sasaran tenaga Kerja padat searya tuna. 9) Prioritas nasional lain/prioritas daersh/pemenuhan keebutuban Desa: (1) Iakcukan kompilasi belanja terkait kegiatan proritas nasional lain (jka ada), prioritas daerah dan priortas kkebutuhan Desa di APB Desa dan rincian anggaran ddan belanja sertarealisasinya; dan (2) lakalean analisis data dari dokumen realisasi kegiatan onal Iain (ika ada), prioritas daerah dan prioritas Kebutuhan Desa apakah sudah menjawab permasalahan yang ada di Desa. 1. Perilsian atas Kelayakan dan efektivitas penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dan dampalnya bagi peningkatan pendapatan asii Desa 1) laleukan Kkompilasi hasil evaluasi APIP mengenai Kelayakan ddan efektivitas penyertaan modal pada Badan Usaha Milk Desa (BUM Desa) dan dampaknya bagi peningleatan pendapatan asli Desa, dengan aspek: fa) kelayakan BUM Desa, dengan parameter: (0) rencana usaha; (2) Kegiatan usaha: (2) perdes pembentukan BUM Desa; (4) fasilitas (kantor, fasilitas usaha, peralatan, dl); dan (6) manajemen RUM Desa (pengurus, anggaran ddasar/anggaran rumah tangga, standar operasional prosedur) terkait Kegiatan prioritas by akuntabiltas penyertaan modal ke BUM Desa, dengan parameter: (0) analisis kelayakan usaha; dan (2) pelaporan pertanggungjawaban_pelaksanaan BUM. Desa. } manfaat penyertaan modal ke BUM Desa, dengan parameter: (1) hasil pendapatan asli Desa dari bagi hasil BUM Desa dibanding total nilai penyertaan BUM Desa (3 tahun terakbsirj dan (2) kelompok ussha masyarakat yang difasilitas berkerjasama dengan BUM Desa 2) lakukan analisis atas proses penyertaan modal pada BUM Desa dan Konfirmasi kepada pengelola BUM Desa terkait pengadminstrasian penyertaan modal pada BUM Desa. 3) ja diperiukan, lakeukan uji petik ke beberapa BUM Desa dan Iakukan wawancara dan telah dokumentasi terkait apakah: 8) dokumen-dokumen terkait penditian BUM Desa: peraturan des, anggaran dasar/anggaran rumah tanga, dokumen analisis Kelayakan ussha, pengurus, SOP dan Iainlain, sudah memadai dan dapat menjamin kcelangsungan dan keberhasilan BUM Desa; dan >) total penyertaan ke BUM Desa dibanding pendapatan as Desa dari bagi hasil usaha BUM Desa tiga tabun terakhir telah rasional, Jika penyertaan modal baru dilakeukan tahun ini maka perbandingan dilakukan berdasar proyeksi laba BUM Desa yang ada di dokumen terkait, ‘e Penilaian atas efektivitas dan pemanfaatan hasil kegiatan Desa bagi masyarakat Desa dan tingkat Kepussan masyarakat atas egiatan Desa: 1) Iakukan Kompilasi hasil evaluasi APIP atas cfektivitas dan pemanfastan hasil kegiatan Desa bagi masyarakat Desa dan tingkat kepuasan masyarakat atas jenis dan hasil kegiatan ese nga aspeh 8) kemanfaatan hasil kegiatan, dengan parameter: (1) sarane prasarana berfungsi dan dimanfaatkan; (2) prioritas Desa yang sudah terakomodasi; (@) kebutuhan layanan dasar yang sudah ditangeni Desa; dan jenis dan he -31- (4) kebutuhan pengembangan ekonomi yang sudah sditangani Desa. by -keberlangsungan, dengan parameter: (1) tim operasi dan pemelihara; dan (2) biaya operasional dan pemeliharaan, ©) pemanfaat, dengan parameter profil pemanfast langsune ddan (dak langsung berdasar gender dan rumah tangga miki, 4) tingkat kepuasan, dengan parameter: (1) tingkat kepuasan masyarakat alas jenis kegiatan Desa; (2) tingkat Kepuasan masyarakat atas hasil kegiatan Dees; dan (@) tingkat kepuasan masyarakat atas layanan Desa. 2} lakukan analisis terkait hasil kegiatan dan pemanfaatannya ‘serta lakukan observasi untuk meyakini apakah sarana prasarana berfungei dan dimanfaatkan; apakah prioritas kebutuhan Desa terpenuhi, apakah kebutuhan layanan dasar terpenuhi, dan apakah kebutuhan pengembangan ‘ekonomi lola texpenuhi 3) jika diperlukan, lakukan uji petik ke beberapa Desa dan laleukan wawancara dan telaah dokuumentasi terkait apalca: 4a) tim pemelihara operasional dan pemeliharaan telah terbeatule dan Iaknukan wawancara ke pengguna ‘apakah tim tersebut telah berfungsi memadais ») apakah tersedia anggaran operasional dan pemeliharaan; yyanan ©) telaah dan diskusikan dengan tim operasional dan ‘pemelihara apakah anggaran mencukupi 4) pemanfaat berdasar gender dan tingkat kemiskinan, ‘Telash apakah semua unsur masyarakat tercaleup dalam saan pemanfaat; dan @} survel tingkat kepuasan masyarakat terhadap_jenis kkegiatan Desa, basil kegiatan Desa dan layanan Desa, -32- 3. Pelaporan PPelaporan dilaksanakan sesuai dengan standar pemeriksaan yang Derik di internal APIP. BB. Pemeriksaan terhadap pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh sgubernur atas pelaksanaan tugas bupati/wali kota dalam Pengelolaan Keuangan Desa 1, Perencanaan a. Susunan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tugas. ». Tentukan lokus yang menjadi sasaran pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Desa dan menentukan jumlah sampel masyarakat Desa untuk surveltingkat kepuasan. ©. Laleukan pengumpulan dokumen regulasi dan Kebijakan terkait: 1) Pongelolasn Keuangan Desa; dan 2) laporan hail evaluasi efektvitas Pengelolaan Keuangan Desa oleh APP provinsi 4. Melakukan koordinasi dengan Inspektorat Provinsi, Badan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi(atat sebutan lan). 2. Pelaksanaan 1a. Periksa dokumen yang mengatur kewenangan gubermur dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan ‘tugas bupati/wali kota dalam Pengelolaan Keuangan Desa. . Periksa apakah Pemerintah Provinel telah menganggarkan kkegiatan pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh gubernur tas pelaksanaan tugas bupati/wali kota dalam Pengelolaan Kevangan Desa. ©. Periksa apakah Pemerintah Provinsi telah mempunyai sumber daya manusia yang memadai untuk melaksanakan kegiatan ‘pembinaan dan pengawasan alas pelaksanaan tugas bupati/wall kota dalam Pengelolaan Keuangan Desa, 4, Perikea apakah Pemerintah Daerah Provinsi telah melakukan pembinaan dan pengawasan secara terjadwal teshadap: 1) pemberian dan penyaluran dana Desa; 2) alokasi Dana Desa; 3) agian dari hasil pajake daerah dan retribusi dacrah kabupaten/kota; dan 4) bantuan keuangan kepada Desa, fe. Periksa apakah pemerintah provinsi telah memilii sarana pengsduan masyarakat dalam melakukan pengawasan atas pelakeanaan tugas bupati/wali kota dalam Pengelolaan. ‘Keuangan Desa. f. Periksa apakah terdapat permohonan fasilitasi/konsultasi dari bbupati/wali kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa, f& Perikea apakah terdapat kepala desa atats perangkat desa yang tersangkut hukum. Apabila ya, lakukan wawancara langkah- langkah apa yang telah dilakukan pemerintah provinsi 1h. Periksa apakah mekanisme koordinasi APIP dan aparat penegak Jmukum dalam penanganan pengaduan masyarakat yang berindikasi korupsi di desa telah berjalan efekti. i. Periksa apakah Inepektorat provinsi telah melakukan pembinaan terhadap Inspektorat kabupaten/kota dalam melakukan pengewasan pengelolaan kewangan desa, J. Perks apakah penanganan pengaduan masyarakat yang diterima pemerintah provinsi telah dtindakanjuti sesuat dengan ketentuan, 3, Pelaporan Pelaporan dilaksanakan sesuai dengan standar pemeriksaan yang Derlale di internal APIP ©. Pemeriksaan terhadap pembinaan gubemur dalam peningkatan ‘kapasitas aparatur kabupaten kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa 1. Pereneanaan ‘8. Susunan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tugas. >, Tentukan Desa yang menjadi sasaran pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Desa dan menentukan jumlah sampel masyarakat Desa untuk surveitingkat kepuasan. fe. Lakugan pengumpulan dokumen regulasi dan kebijakan terkait penirgkatan kapasitas aparatur terkait dengan Pengelolaan Keuangan Desa. 4. Melakukean koordinasi dengan Inspektorat Provinsi dan Dinas Pemterdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi (atau sebutan lain). 2, Pelaksanaan, PPeriksa dokumen yang mengatur kewenangan gubernur dalam fsanakan peningkatan kapasitas aparatur kabupaten/kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa Periksa apakah Pemerintah Provinsi telah merencanakan dan menganggarkan Kegiatan peningkatan apasitas aparatur kabupaten/kota terksit Pengelolaan Keuangan Desa. Jika ya, sebutkan target dan besaran anggarannya, Jka tidak, sebutkan penyebab tchim direncanakan dan dianggarkan Kegiatan tersebut. Periksa apakah pemerintah provinsi telah mempunyai sumber daya manusia yang memadai untuk melaksanakan kegiatan peningkatan Kapasitas aparatur keabupaten/kota _terkait Pengelolaan Keuangan Desa, Cek berapa jumlah instruktur telah smemiliki setifikasi Periksa kelayakan fasilitas yang ada untuk kegiatan peningkatan kkapasitas aparatur kabupaten/kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa. Perikea dokumen kegiatan (modul, alat peraga, dan lain-lain) untuk meyakinkan memadai atau tidaknya pelaksanaan egiatan: 1) peningkatan kapasitas kepala Desa; 2), peningkatan kapasitas perangkat Des; 3) peningkatan kapasitas Badan Permusyawaratan Desa; dan 4) Iain-lain kegiatan peningkatan kapasitas Aparatur Desa, Periksa apakah target peningkatan kapasitas aparatur kabupaten/kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa telah tercapai, Apabila tidak tercapai, sebutkan penyebabnya. Periksa mekanisme pembiayaan kegiatan peningkatan kapasitas aparatur kabupaten/kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa, apakah terdapat pembebanan kepada peserta. Jika ya, sebutkan alasannya. Lakukan konfirmasi kepada pihak terkait untuk mengukur tingkat kepuasan dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan kkapasitas aparatur kabupaten/kola terkait Pengelolaan Keuangan Desa, 3. Pelaporan Pelaporan dilaksanakan sesual dengan standar pemeriksaan yang. boerlaku di internal APIP. D. Pemeriksaan kebijaan bantuan kewangan yang bersumber dari APBD provinsi ke Desa 1, Perencansan a. Susunan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tugas. >, Tentukan lokus yang menjadi sasaran pemerilsaan Pengelolaan, Keuangan Desa dan menentukan jumlah sampel masyarakat Desa untuk survel tingkat kepuasan, 6 Laleukan pengumpulan dokumen regulasi dan kebijakan terkait bantuan keuangan yang bersumber dari APBD provinsi ke Desa. 4. Melakukan koordinasi dengan Inspektorat prvinsi dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa kabupaten/kota (atau sebutan lain) 2, Pelaksanaan 1a. Inventarisast regulasi yang telah ditetapkar terkait dengan ‘bantuan keuangan yang bersumber dari APBD provinsi ke Desa ». Lakukan penelahan regulasi yang ada: 1) telaah apaleah regulasi terbit tepat walens; 2} telaah apakah regulasi sesuai dengan regulasi lebih ting, ‘mengatur hal-hal yang diamanatkan untuk diatur daerah ddan antar regulasi sinkron; dan 3) ‘telaah apakah regulasi disosialisasikan tepat waktu, kepada ‘semua pemanghea kepentingan secara memedai 3. Pelaporan Pelaporan dilaksanakan sesual dengan standar pemeriksaan yang berlaku di internal APIP [B, Pemerikssan terhadap pembinaan dan pengawasan yang, lalukan oleh gubernur atas pelaksanaan tugas bupati/wali kota dalam pembinaan dan pengawasan terkait pengelolaan BUM Desa 1. Perencanaan ‘4. Susunan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tugs ‘Tentukan Desa yang menjadi sasaran pemeriksaan Pengelolaan, Keuangan Desa dan menentukan jumlah sampel masyarakat Desa untule surve tingkat kepuasan, 6 Lalcakan pengumpulan doleumen regulasi dan Kebijakan terkait: =36- 1) Pengelolaan Keuangan Desa; dan 2) Isporan hasil evaluasi efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa oleh APIP Provins 4d. Melakukan Koordinasi dengan Inspektorat Provinsi, Dinas Pemberdaysan Masyarakat dan Desa Provinsi (atau sebutan Iain) Pelaksanaan 4. Periksa dokumen yang mengatur kewenangan gubernur dalam pembinaan dan pengawasan terkait pengelolaan BUM Desa. bs. Perikss apakah pemerintah provinsi telah memilki data jumlah {dan profil BUM Desa. . Periksa apakah pemeriniah provinsi telah memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk melakeanakan legiatan pembinaan pengelolaan BUM Desa. 4d. Periksa apakah gubernur telah melakukan pembinaan kepada Dbupati/wali kota tera: 1) penilaian atas Kelayakan dan efektvitas peryertaan modal pada BUM Desa dan dampaknya bagi peningkatan pendapatan asli Dess; 2) reviu kebijakan yang ditetapkan oleh bupati/wali kota yang, berhubungan dengan BUM Desa; dant 9) kelayakan penyertaan modal BUM Desa, fe. Periksa apakah terdapat permohonsan fasiitasi/eonsultasi dari ‘bupati/wali kota terkait pengelolaan BUM Desa. f Periksa apakah terdapat BUM Desa yang tidak operasional di wilayah provinsi, Apabila ya, Inleakan wawareara langkah- langkah apa yang telah dlakukan pemerintah provinsi & Perikea apakah terdapat BUM Desa yang melakukan penyalahgunaan dana BUM Desa di wilayah provinsi. Apabila ya, Jakukan wawancara langkah-langkah aps yang telah dilakcukan ppemerintah provinsi h. Periksa apakah — pemerintah provinsi telch melaleukan. pembinaan secara cfektif untuk mendorong BUM Desa ‘mengelola sektor-sektor produkt. i. Lalkukan Konfirmasi kepada pihale terkait untuk mengukur tingkat kepuasan dalam pelaksanaan kegiatin pembinaan pengelolaan BUM Desa, “37 3. Pelaporan PPelaporan dilaksanakan sesuai dengan standar pemeriksaan yang berlake di internal API. F. Pemeriksaan Investigatif 1. Perencanaan ‘a, Susunan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tigas. . Lakukan pengumpulan dokumen regulasi dan kebijakan terkait Pemerikeaan Investigatif fc. Dapatkan data awal terkait alasan dilakukannya penugasan Pemeriksaan Investigatif. Alasan dapat berupa; 1) adanya indikast penyimpangan yang menimbulkan kerugian negars/dacrah/Desa dari pengembangan hasil pengawasan eebeturanya; dan 2) pengembangnn informasi laporan/pengaduan masyarakat, termasule permintaan dari pihalcpihale terkait yang layak ‘untuk ditindalelanju 44. Lalcakan penelaahan permasalahan berdasarkan kronologisnya, dan didolumentasikan, fe. Lakukan ekspose hasil penelashan permasalahan kepada pihak/pejabat yang berwenang, dan didokumentasikan dalam risalah hasil ekspose {. Buat simpulan dan rencana aksi penugasan (tujuan, sasaran, ‘aang lingicup) Pemeriksaan Investigatf 2, Pengumpulan dan evaluasi bukti a Dapatkan semua bukti-bukti yang cukup, kompeten, dan ‘elevan berkaitan penugasan Pemeriksaan Investigaif 1) Bukti pemeriksaan disebut culup jika jumlah bukti yang ikumpulkan sudah dapat dijadikan sebagai dasar untuk penarikan sustu Kesimpulan, Dalam Pemeriksaan Investgatif, jumlah bukti pemeriksaan yang dikumpulkan tidake dapat menggunakan metode sampling, melainkan hharus terhadap keseluruhan popul 2) Bukti pemeriksaan disebut kompeten jika bul tersebut sab ddan dapat diandalkan untuk menjamin kesesuaian dengan faltanya. Bukti yang sah adalah bukti_yang memenubi persyaratan hukum dan peraturan perundang: undangan, 3) Bult pemeriksaan disebut relevan jka bukti tersebut secara logis mendukung atau menguatkan pendapat atau argumen yang berhubungan dengan tujuan dan kesimpulan pemeriksaan. , Bust daar kronologis kejadian/permasalahan berdasarkan bbukti-bukti yang diperoleh, Lakukan identiikasi tas bukti-bukti yang diperoieh berdasarkan sumber informasi yang mengeluarkan bukt-bukti tersebut. 4. Lakukan evaluasi dan analisis atas bukti-bukti yang diperoleh dengan memperhatikan urutan proses Kejadian dan kerangka waktu kejadian yang dijabarkan dalam bagan arus atau naras ‘untuk mengungkapkan: 1) fakta-fakta dan proses kejadian; 2) sebab dan dampak penyimpangan; dan 3) piale-pihak yang terkait (te dampalnya) ¢. Lakukan Klarifkasi dan konfirmasi yang memadai kepada pihak- pihale terkait untuk memastiken keculupan, relevansi, dan kompetensi bukti, yang dituangkan dalam berita cara lariskas 4. Buat simpulan dan saran perbaikan, 3, Pengkorwunikasian hasil Pemeriksaan Investigatit at atas penyimpangan dan 1a, Bust resume simpulan hasil Pemerikasaan Investigatil. . Laisukan pengkomunikasian hasil pemeriksaan berupa ekspose ‘atau pertemuan pembahasan dengan objek penugasan dan/atau pihakcpihak yang berkepentingan. © Dokumentasikan masukan dan tanggapan ata pembahasan/disiusi hasil Pemeriksaan Investigaif 4. Lakuakan pengujian dan evaluasi terhadap masukan dan tanggapan yang mempengaruhi simpulan hasil Pemeriksaan Investigatit, ‘¢. Bust simpulan akhir, daftar permasalahan/temuan, dan saran_ perbaikan, {Penyusunan laporan hasil Pemeriksaan Investigati. u -29- Fengawasan Aparat Pengawas Internal Pemerintah Daerah Provinsi ‘A, Bvaluasi terhadap efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa lingkup provinsi (langkah kerja penilaian alas efektivitas Pengelolaan Kevangan Desa oleh APIP provinsi ke Kabupaten/kota dilakukan secara mutatis mutandis terhadap penilaian Kebijakan Pengelolaan Kevangan Desa oleh APIP Kementerian ke provinsi) B, Pemeriksaan terhadap pembinaan dan pengawasan yang diakukan oleh bupats/walt kota dalam Fengelolaan Keuangan Desa 1. Perencanaan 4. Susunan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tugas . Tentukan lokus yang menjadi sasaran pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Desa dan menentukan jumlah sampel masyarakat Desa untuk survei tingkat kepuasan, 6. Lakukan pengumpulan dolcumen regulasi dan kebijckan terkait 1) Pengelolaan Keuangan Desa; dan 2) Iaporan hasil evaluas efektivitas Pengelolaan Keaangan Desa ‘leh APIP kabupaten. 4d. Melaicukan koordinasi dengan Inspektorat kabapaten/kota, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa kabupaten/kota (atau ‘sebutan lain). 2, Pelaksanaan a. Perilsa dokuumen yang mengatur kewenangan bupati/wali kota dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan tugas bupati/wali kota dalam Pengelolaan Keuangan Det , Periksa apakah Pemerintah —kabupaten/lota telah menganggarkan Kegialan pembinaan dan pengawasan dalam Pengelolaan Keuangan Desa cc. Periksa apaksh Pemerintah kabupaten/kota telaby mempunyai ‘sumber daya manusia yang memadai untuk melalsanakan kkegiatan pembinaan dan pengawasan Pengelolasn Keuangan Desa. 4. Periksa apakah pemerintah daerah kabupaten/kota telah rmelakukan pembinasn dan pengawasan secara terjadwal terhadap: -40- 1) pemberian dan penyaluran dana Dess 2) alokasi dana desa; 3) bagian dari hasil pajak daerah dan retritusi daerah abupaten/kota; dan 4) bantuan keuangan kepada Desa, fe. Periksa apakah pemerintah kabupaten/kota telah memiliki saarana pengndian masyarnkal dalam melakukan pengawasan ‘tas Pengelolaan Keuangan Desa, £ Periksa apakah terdapat permohonan fasilitasi/konsultasi dari ‘camat dan/atau kepala desa terkait Pengelolaan Keuangan Desa. f Periksa apakah terdapat Kepala desa atau perangkat desa yang tersangiut hukcum. Apabila ya, lakukan wawancara langkah- langkah apa yang telah dilakukan pemerintah kabupaten/ kota fh, Perikea apakah mekanisme koordinasi APIP dan aparat penegak hhukum dalam penanganan pengaduan masyarakat yang, berindikasi korups di desa telah beyjalan efekti. spakah Inspektorat Kabupaten/Kota telah melaieukan pengawasan Pengelolaan Keuangan Desa secara terjdwal i. Peri 4. Periksa apakah hasil pengawasan Inspektorat Kabapaten/ Kota yang berindikasi korupst telah disampaikan kepada aparat ppenegak hukeum, k. Periksa apakah penanganan pengaduan masyerakat yang dliterima pemerintah kabupaten /kota telah ditindaklanjuti sestai dengan ketentuan, 3. Pelaporan Pelaporan dilaesanakan sesusi dengan standar pemeriksaan yang berlake di internal APIP. (©, Pemeriksaan terhadap pembinaan yang dilaleukan oleh bupati/wali kota dalam peningkatan kapasitas aparatur Desa terkait Pengelolaan Keuangan Desa 1, Perencanaan ‘a, Susunan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tugas, b. Tentukan lokus yang menjadi sasaran pemeriksaan Pengelolaan Kewangan Desa dan menentukan jumlah sampel masyarakat Desa untuk survei tingkat kepuasan. -41- Lakukan pengumpulan dokumen regulasi dan kebijakan terkait peningkatan kapasitas aparatur kabupaten/kota terkait dengan Pengelolaan Keuangan Desa, 4. Melakukan koordinasi dengan Inspektorat Kabupaten/Kota dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten/Kota (atau sebutan lain) Pelaksanaan a. Peviksa dolumen yang mengatur kewenangan bupati/swali kota dalam melaksanakan peningkatan kapasitas aparatur Desa terkait Pengelolaan Keuangan Desa. ». Periksa apakah —pemerintah —kabupaten/kota telah merencanakan dan menganggarkan Kegiatan peningkatan Leapasitas sparatur Dexa terkait Pengelolaan Kestangan Desa Tika ya, sebutian target dan besaran anggarannya. Jika tidak, sebutkan penyebab belum ditencanakan dan dianggarkan egiatan tersebut. . Periksa apakah pemerintah kabupaten/kota telah mempunyai sumber daya manusia yang memadai untuk melaksanakan keegiatan peningkatan kapasitas aparatur Desa _terkait Pengelolaan Kewangan Desa. Cek berapa jumlah instruktur telah memiliki sertifikasi, 4. Periksa kelayakan fasiltas yang ada untuk kegiatan peningkatan lkapasitas aparatur Desa terkait Pengelolaan Keuangan Desa Periksa dokumen kegiatan (modul, alat peraga, dan lain-lain) ‘untuk meyakinkan memadai atau tidaknya pelaksanaan ‘eegiatan: 1) peningkatan kapasitas kepala Desa; 2} peningkatan kapasitas perangkat Desa; 2) peningkatan kapasitas Badan Permusyawaratan Desa; dan 4) Iain-lain kegiatan peningkatan kapasitas aparatur Desa. 4, Periksa apakah target peningkatan kapasitas eparatur Desa terkait Pengelolaan Keuangan Desa telah tereapai. Apabila tidak tercapai, sebutkan penyebabnya. Periksa meknisme pembiayaan kegiatan peningkatan kapasitas ‘aparatur desa terkait Pengelolaan Keuangan Desa. Apakah terdapat pembebanan kepada peserta. Jika ya, sebutkan alasannya. a -42- hh, Lakukan konfirmasi kepada pihak terkait untuk mengukur tingkat Kepuasan dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan kkapasitas aparatur Desa terkait Pengelolaan Keuangan Desa. Pelaporan, PPelaporan dilaksanakan sesuai dengan standar pemeriksaan yang berlak di internal APIP. D. Reviu Kebijakan yang ditetapkan oleh bupati/wall kota yang bberhubungan dengan Pengelolaan Keuangan Det 1 a ddan BUM Desa Perencanaan 4. Susunan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tugas. ', Tentulean obyek yang menjadi sasaran revi. cc Lalcukan pengumpulan dokumen regulasi dan kebjjakan terkait: 1) Pengelolaan Keuangan Desa; dan 2) Iaporan hasil evaluasi efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa oleh APIP kabupaten. 4d. Melakukan koordinasi dengan Inspektorat Kabupaten/Kota dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten/Kota (atau sebutan lain} Pelaksanaan 1a, Inventarisasi regulasi yang telah ditetapkan bupati/wali kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa dan BUM Desa. b. Inventarisast regulasi yang telah ditetapkan bupati/wali kota terkait Pengelolaan Keuangan Desa dan BUM Desa. Lakukan wawancara untuk mengetahul alasanaye c. Lalcukan revit terhadap kesesuaian regulasi dengan regulasi lebih ting 4, Laleukan reviu terhadap aspek legalitas: 1) kepatuhan atas landasan yuridis penyusunan regulasi; dan 2) kepatuhan atas penyajian informasi dalam regulasi fe. Laleskan reviu terhadap aspek administratif: 1) telaah apakah regulasiterbit tepat waktu; dan 2) telaah apakah regulasi disosialisasikan kepada semua pemangku kepentingan secara memadai { Laloakan reviu tethadap Konsistensi kebjakan yang telah ditetapkan bupati/wali kota Pelaporan, 43- Pelaporan dilaksanakan sesuai dengan standar pemeriksaan yang Derlake di internal APIP. E, Revit perhitungan rincian dan penyaluran dana Desa, alokasi dana Desa, dan dana transfer kabupaten/kota ke Desa yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota 1, Perencanaan, 44. Susunan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tugas. », Lakukan pengumpulan dokumen regulasi dan kebijakan terkait: 1) Pengelolaan Keuangan Desa; dan 2) laporan has evaluasi efelcivitas Pengclolaaa Keusangan Desa oleh APIP kabupaten. © Melaicukan koordinasi dengan Inspektorat Kabapaten/Kota dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten/Kota (atau sebutan lain) 2, Pelaksanaan ‘a. Perhitungan pagu dana Desa 1) pelajari rogulasi terkait pengelolaan dana Desa baile dari pusat maupun daerah; 2) dapatkan peraturan bupati/peraturan wali kota tentang. penetapan pagu dana Desa per Desa 3) dapatkan data alokasi dari dana Desa untuk kabupaten/kota ‘yang bersangltars; 4) dapatkan Kertas kerja dari perhitungan dana Desa per Desa dari kabupaten /kota; 5) lakukan perhitungan lang berdasarkan formula perhitungan pengalokasian dana Desa sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlak; 6) Fincian dana Desa setiap Desa dislokasikan secara merata ddan berkeadilan berdasarkan alokasi dasar setiap Desa alokasi afirmasi setiap Desa; dan alokasi formula setiap Desa; 7) jika Desa di kabupaten/kota jumlahnya sangat_ banyak, ‘maka perlu ditentukan sampel Desa yeng akan direviu perhitungan pengalokasian dana Desa-nya; 8) berikan catatan apabila ada perbedaan perhitungan menurut tim dan auditan; dan 9) buat laporan reviu perhitungan pagu dana Desa -44- 'b, perhitungan pagu alokasi dana Desa/dana transfer 1) pelajeri megulasi terkait pengelolaan alokasi dana Desa/dana ‘wansfer baik dari pusat maupun daerah; 2) dapatkar: peraturan bupati/peraturan wali kota tentang penctapan pagu alokasi dana Desa/ dana transfer per Desa; 3) dapatkar data alokasi dana/dana transfer Desa untuk kabupaten kota yang bersangleutan; 4) dapatkar, kertas kerja dari perhitungan alokasi dana Desa/dana transfer per Desa dari kabupaten/ kota; 5) lakukan perhitungan lang berdasarkan formula perhitungan pengalokasian alokasi dana Desa/ dana transfer sesusi ketentuan peraturan perundangan yang berlaleu; 6) jika Desa di kabupaten/kota jumlahnya sangat banyak, ‘maka perl ditentukan sampel Desa yang akan direviu perhitungan alokasi dana Desa/dana transfernya; 17) berikan catatan apabila ada perbedaan perhitungan menurut tim dan pihak yang direviu; dan. 8) buat leporan reviu perhitungan pagu alokasi dana Desa/dana transfer. ©. Penyaluran dana Desa dari rekening kas mum daerah (RKUD) ke rekening kas Desa (RKD) 1) dapatkan data pagu dana Desa kabupaten/kotay bersanghatan; 2) dapatkan peraturan bupati/peraturan wali kota mengenai ne penetapen pagu dana Desa setiap Desa 3) dapatkan data laporan realisasi penyaluran dari RKUD ke RKD; 4) lalsakan identifiasi penyebab tidak/belum salur dana Desa, sumber data dari BPKAD ataupun dinas Pemdes; '5) tuangkan reviu penyaluran dana Desa dari RKUD ke RKD ke dalam kertas kerja penyaluran; 6) berikan catatan penyebab Keterlambatan penyaluran dan ‘belum salurnya dana Desa; dan 17) buat laporan reviu penyaluran dana Desa, -45- 4. Peryaluran alokasi dana Desa dari RKUD ke RKD 1) dapatian data pagu slokasi dana Desa kabupaten kota yang, bersangieutan; 2) dapatkan peraturan bupati/peraturan wali kota mengenai penetapan pagu alokasi dana Desa setiap Desa: 3) dapatkan data laporan realisasi penyaluran dari RKUD ke KD; 4) lakukan identifies: penyebab tidak/belim salur alokast dana Desa, sumber data dari perangakat daerah yang menangani pengelolaan keuangan daerah ataupun yang. menangani Desa; '5) tuangkan reviu penyaluran alokasi dana Desa dari RKUD ke RED ee dalam kertas kerja penyaluran: 6) berikan catatan penyebab keterlambatan penyaliran dan bbelum salumya alokasi dana Desa: dan 7) buat laporan reviu penyaluran alokasi dana Desa F, Pemantauin atas penyaluran dana transfer ke Desa dan capaian keluaran Desa, 1, Perencanaan ‘5, Sustnan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tga ». Lakulan pengumpulan dokumen regulasi dan kebijakan terkat: 1) Pengelolaan Keuangan Desa; dan 2) Iaporan hasil evaluasi efektivitas Pengelolaan Keuangan De ‘oleh APIP kabupaten, ‘c. Melakukan Koordinasi dengan Inspektorat Kabupaten/Kota dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten/Kota (otau sebutan Iai). 2. Pelaksanaan a. Pemantaian penyaluran dana Desa, ADD, dan DBH dari RKUD_ keRKD 1) dapatkan data pagu dana Desa abupaten/cota yang. bersangkeutan; 2) dapatkan peraturan bupati/peraturan wali kota mengenat penetapan pagu dana Desa, pagu ADD dan pagu DBH setiap. Desa; dapatkan data laporan real KD; 3 penyaluran dari RKUD ke «. 4) lakukan identifikasi penyebab tidak/belum salur dana Desa, ADP dan DBH sumber data dati BPKAD ataupun dinas PMD; 5) tuangkan hasil pemantauan penyaluran masing-masing jenis dana transfer dari RKUD ke RKD ke dalim kertas kerja enyalurans 6) berikan catatan penyebab Keterlambatan penyaluran dan belum saturnya dana transfer ke Desa; dan 17) buat laporan pemantauan penyaturan dana iransfer ke Desa ». Pemantauan capaian keluaran 1) pelajari rogulasi terkait tata cara pengalokasian, penyaluran, penggunaan, pelaporan dan pertanggungiawaban terkait pengelolaan dana Desa; 2) dapatkan dan pel penyaluran dan penggunaan dana Desa per tahap dari abupaten/kota; 3) dapatkan date konsolidasi capaian keluaran kegiatan yang, dibiayai dari dana Desa, dari kabupaten kot; 4) kompilasi data konsolidasi yang diterime; si Monsolidasi lsporanrealisasi 5) Iakukan analisis tingkat kewajaran capaian keluaran; 6) tangkan dalam kertas kerja pemantauan capaian keluaran; 7) berikan catatan apabila ada permasalahan terkait atas capaian keluaran kegiatan yang dibiayai oleh dana Desa ‘masih rendab; dan '8)sustn laporan hasil pemantauan, Pemeriksaan Investigatif (langkah kerja investigasi Provinsi mutatis mutandis dengan langle kerja insvestigasi yang dilakukan oleh APIP Kementerin). IL, Pengawasan Aparatur Pengawas Internal Pemerintah daerah kabupaten/leota A Bvaluasi terhadap efektivitas Pengelolaan Keuangen Desa lingkup kabupaten/lota (langkah Kerja penilaian atas efektivitas Pengelolaar: Keuangan Desa oleh APIP Kabupaten kota ke Desa dilakeukan secara mutatis mutandis terhadap penilaian Kebijakan Pengelolaan Keuangan Desa oleh APIP Kementerian ke provinsi) -47- 1B. Pemeriksaan kinerja pengelolaan keuangan dan aset Desa 1 2 Perencanaan 1a, Susunan keanggotaan tim dan mempersiapkan surat tugas, b. Tentukan Desa yang menjadi sasaran pemeriksaan Pengelolaan, Keuangan Desa dan menentukan jumlah sampel masyarakat Desa untuk survei tingkat kepuasan, . Lakukan pengumpulan dokumen regulasi dan kebijakan terkait 1) Pengelolaan Keuangan Desa; dan 2) Iaporan hasil evaluasi efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa, oleh APIP kabupaten/kota 4d. Melaksukan koordinasi dengan dinas pemberdavaan masyarakat ddan desa kabupaten/kota (atau sebutan lain). Pelaksanaan a, Survei Pendahuluan 1) Identifiasi dan pahami regulas Keuangan Desa seperti terkaitPengelolaan 8} data Peraturan Presiden tentang pagu alokasi dana Desa dalam anggaran pendapatan dan belanja negara tahun fanggaran yang bersangkutan, lampiran rincian pagu dana Desa per kabupaten/ kota; ) peraturan bupati/w ota tentang tata cara pembagian ddan penetapan besaran dana Desa setiap Desa; ©). peraturan bupati/wali kota tentang tata cara pembagian ddan penetapan besaran alokasi dana Desa (ADD) setiap Desa; a) dae 2) Data Penyaluran dan penggunaan dana transfer untuk dana Desa dan ADD. 3) Dapatkan data umum Desa seperti: perda pembentukan Desa dan keputusan daerah tentang pengangkatan kepala Desa dan perangkat Desa 4) Dapatkan dolsumen perencanasn Desa yaitu RPJM Desa, dan RKP Desa, 5) Dapatkan dokumen pelaksanaan APB Desa seperti laporan realisasi pelaksanaan APB Desa. 6, Pelajari dokumen tetap dan laporan hasil audit (LHA) atas Desa tabun-tahun sebelumnya dan kertas kerja aust (KKA) ‘alas Desa tersebut tahun-tahun sebelumnya, 7) Bust simpulan dan _kemungkinan—_penyesuaian ppengembangan program kerja pemeriksaan substantif. Pengujian atas sistem pengendalian intern 1) Lalcukan revit atas efektivitas sistem pengendalian intern engelolaan Keuangan Desa 2) Identifkast kelemahan-kelemshan pengendalian intern atas Pengelolaan Keuangan Desa. 3 Buat simpulan dan saran, termasule kemungkinan penyesuaian pengembangan program Kerja pemeriksaan substantif. Pengujian substantf ats transaks/lejadian pentings 1), Pengujian atas perencanaan Keuangan Desa 8) Dapatkan dokumen-dokumen yang diperlukan, antara lain: RPIM Desa, RKP Desa, tim penyusun RKP Desa, notulen musrenbangdles, notulen musyawarah Desa, dan peraturan terkait perencanaan Keuangan Desa ) Periksa Keberadaan dokumen RPJM Desa untuk mengetahui perencanaan program/kegiatan Desa. eseluruhan. Jika tidak ada dokumen tersebut, ‘dentifikasi penyebabnya, 6) Periksa keberadaan notulen musrenbangdes, dan notulen smusyawarah Desa untuk mengetahui proses penyusunan RKP Desa, Jika tidale ada dokuumen tersebut,identifikasi penyebabnya. 4) Periksa tim penyusun RKP untuk mengetahui pihal pilhaie yang terlibat dalam penyusunan RKP Desa. Jika ‘tidak ada dokumen tersebut, identifikasi penyebabnya, } Periksa dokumen RKP Desa apakah telah ditetapkan secara formal, dan telah disampaikan kerada pihake terkait, Jika tidak ada dokumen tersebut, identifikasi penyebabnya. 4) Lakukan pengujian substantif atas penyusunan RKP Desa dan dokumen pendukungnya apakah telah disustin ‘mengacu pada RAM Desa dan Ketentuan yang berlaku a -49- 2) Lakuken wawancara/konfirmasi kepada kepala Desa dan/atau ketua Badan Permusyawaraten Desa atas proses penyusunan RKP Desa. bh) Buat simpulan dan saran. Penguiian substantif stax perencanaan keuangan Desa (APB. Desa) 3) Dapatian dokumen-dokumen yang dipestukan, antara lain: RPJM Desa, RKP Desa, APB Desa, tim penyusun APB Desa, notulen musrenbangdes, notulen musyawaralt Desa, can peraturan terkait perencanaan keuangan Desa, b) Periksa Keberadaan notulen musyawarah Desa untuk rmengetahtui proses penyusunan APB Desa. Jika tidak ada dolaamsn tersebut, identilasi penyelbabnyn ‘) Periksa. tim penyusun APB Desa untuk mengetahui pihakcpihale yang teribat dalam penyusunan APB Desa. vlika tidak ada dokuumen tersebul, —identifikasi penyebabnya, 4) Perikse dokuumen APB Desa apakah telah ditetapkan secara formal. Jika tidak ada dokumen tersebut, identificasi penyebabnya. ¢} Lakukan pengujian substantif atas peryusunan APB. Desa dan dokumen pendukungnya apakh telah disusun mengacu pada RKP Desa dan ketentuan yang berlaeu: (2) cek dan analisis stas Kegiatan-kegiatan di APB Desa yarg dak ditetapkan dalam RPJM Desa maupun RK? Desa; dan (2) cek dan analisis atas kegiatan-kegiatan yang tidak ianggarkan dalam APB Desa. 4) Perse: (1) apskah rancangan peraturan Desa tentang APB Desa telah disampaikan oleh Kepala Desa kepada Badan Permusyawaratan Desa untuk dibahas dan disepalcati bersama; (2) apakah rancangan peraturan Desa tentang APB Desa yang telah disepaleati kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa telah disamoaikan kepada Dbupati/wali kota melalui camat;

Anda mungkin juga menyukai