Anda di halaman 1dari 7

Mendidik Anak Tahan Bully

Materi kali ini adalah bagaimana kita bisa mendidik


anak-anak kita untuk tahan dari bulyan, kita sudah tahu
semua bahwa salah satu problem yang dihadapi oleh anak-
anak sekarang ini adalah dibuly, dibuly di sekolah ataupun
mungkin membuly kalau anaknya superior mungkin dia
bisa membuly, anak-anak yang tidak tahan bulyan itu
kemudian dia mengalami stres mengalami ketakutan ada
yang tidak mau sekolah ada yang sampai mungkin bunuh
diri. Bagaimana kita mendidik anak-anak kita agar anak-
anak kita itu tahan terhadap bulyan dan sebaliknya tentu
saja mereka tidak membuly orang lain ada beberapa hal
yang harus kita pahami tentang buly membuly ini. Yang
pertama adalah bagaimana kita mengajarkan kepada anak
kita kesabaran, sabar itu memang banyak cabangnya, yang
akan kita bahas sabar disini adalah sabar ketika dihina oleh
orang lain dan juga sabar untuk tidak menghina orang lain
nah ada 2 kesabaran itu, kalau anak kita bisa sabar untuk
tidak menghina orang lain dan juga sabar untuk ketika
dihina oleh orang lain maka anak ini akan menjadi anak
yang tahan terhadap bulyan artinya ada orang membuly
dia, dia tidak terpengaruh oleh buly-bulyan itu kemudian
hal kedua yang perlu kita siapkan agar anak kita menjadi
tahan buly adalah anak kita harus mensyukuri keadaan
dirinya. Sering kali seseorang itu dibuly berdasarkan
kekurangan yang dia miliki, nah ketika dia tidak suka
dengan kekurangan yang dia miliki maka dia kemudian
akan tersinggung, akan marah ketika dia diledek atau dibuly
oleh teman-temanya terkait dengan kekurangan tersebut
nah disini kita harus mengajarkan kepada anak kita
mendidik kepada anak kita rasa syukur atas yag
dikaruniakan oleh Allah kepada dirinya, kepada
keluarganya, kepada orang tuanya itu harus dia punya rasa
syukur yang tinggi terhadap itu semuanya kalau dia punya
rasa syukur itu maka insyaAllah dia akan mampu bertahan
walaupun dibuly oleh orang lain terhadap kekuranganya.
Misalkan begini, misalkan anaknya kebetulan mohon maaf
berkulit hitam, pendek, maka ketika dia dibuly oleh teman-
temanya terkait dengan kulitnya yang berwarna hitam atau
pendek, maka dai punya cara untuk tidak perlu tersinggung
karena itu karunia dari Allah SWT, hal lain dalam konteks
mensyukuri apa yang dikaruniakan oleh Allah kepada
dirinya itu adalah bagaimana dia melihat sisi positif dari
kekuranganya, agak susah ya sisi positif dari kekurangan,
ini juga harus kita bantu anak untuk menemukan sisi positif
dari kekuranganya atau dia harus dibantu untuk menemukan
sisi positif dari dirinya kalaupun dia tidak bisa menemukan
sisi positif dari kekuranganya maka dia harus dibantu untuk
menemukan sisi positif dari diriya apa kelebihan-kelebihan
dirinya yang bermanfaat untuk dirinya dan juga orang lain
sehingga kemudian ketika dia dibuly oleh temanya terkait
dengan kekuranganya maka dia bisa mensyukuri sisi lebih
yang dia punya
Kemudian yang ke tiga, ajarkan kepada anak-anak kita
bagaimana membantah bulyan tanpa harus membalas
penghinaan jadi kita tidak, kita ajarkan kepada anak-anak
kita bagaimana membalas bulyan tanpa harus membalas
penghinaan ataupun kalaupun kita ingin membalas,
mengajarkan membalas bulyanya tetapi dengan membalas
yang lebih elegan dan lebih sopan seperti itu. Misalkan
begini ketika anak kita warna kulitnya hitam yang tadi kita
sebut ya diledek oleh temen-temenya he, hitam hitam hitam
gitu misalkan maka anak-anak yang tahan bulyan akan
mengatakan biasanya yang pertama iya kalau kulitku hitam
memangnya kenapa, kamu ngiri itu seperti itu, kemudian
juga kita bisa ajarkan kepada anak kita kelebihan kulit
hitam itu apa, kulit hitam itu kelebihanya adalah dia tahan
terhadap sinar matahari dan lebih kuat, lebih banyak
pigmenya kira kira seperti itu, maka dia bisa mengatakan
kepada orang yang membulynya kulitku hitam itu bagus
karena banyak pigmenya dia bisa bilang begitu tidak perlu
marah. Itu yang harus kita ajarkan kepada anak-anak kita
sehingga dia tahu kelebihan dan kekurangan dirinya ketika
dia menyadari kekuranganya dia mensyukuri, menyadari
kelebihanya dia mensyukuri juga itu hal yang ketiga betapa
kita bisa mengajarkan kepada anak kita ketika dibuly
menjadi tahan bulyan. Yang keempat ada bulyan-bulyan
yang terkait sama orang tua dan kita juga harus
mengajarkan kepada mereka misalnya yang salah satu
tentang orang tua yang dibuly didepan anak-anak itu adalah
ngeledekin nama orang tua yang unik, begitu ya itu
kemudian menjadi bahan gurauan, bahan bulyan
dikalangan anak-anak mereka saling meledek dengan nama
orang tua nah kalau nama kita kebetulan punya potensi
untuk dibuly maka kita harus mengajarkan kepada anak
kita bagaimana agar anak kita bisa tidak marah ketika
diledek nama orang tuanya. Caranya bagaimana kita bisa
ceritakan kepada anak kita kehebatan ayahnya biasanya
yang diledekin nama ayahnya karena nama ibunya
biasanya tidak disebut ya diraport atau di apa tidak disebut
tetapi nama ayahnya pasti disebut nah kita bisa ceritakan
kepada sianak tentang kehebatan ayahnya, kehebatan
ayahnya, kebaikan ayahnya sehingga kemudian si anak itu
bangga dengan ayah yang punya nama tersebut atau
syukur-syukur kita tahu riwayat penamaan ayah sehingga
kemudian si anak itu bangga dengan nama ayahnya itu
kalau kita tahu riwayat penamaan ayahnya akan lebih baik
lagi. Hal-hal yang lain yang terkait dengan bulyan adalah
bagaimana kita mengajarkan kepada anak kita ketika anak
itu dibuly dia kemudian tidak perlu membalas bulyan
dengan bulyan lain yang lebih menyakitkan itu tidak perlu
sehingga kita bisa menguatkan kesabaran dan keimanan
anak-anak kita. Ada satu hal lagi terkait bagaiamana kita
mengajarkan agar anak kita itu tahan buly adalah kita
mendidik dirumah itu dengan kebiasaan-kebiasaan untuk
bercanda yang cerdas, nah bercanda yang cerdas agak sulit
ini ya mendefinisikan bercanda yang cerdas nah ketika kita
bicara bercanda yang cerdas ini maka kita bisa bergantian
dirumah kita meledek anak kita atau bergantian antara
kakak dengan adik atau adik dengan kakak begitunya,
dengan kesepakatan kita tidak boleh marah. Kalau istilah
yang dikeluarga kami itu di gojlog begitu ya, di gojlog di
kick, belajar ngekick, belajar gojlok saudaranya tetapi kita
punya kesepakatan bahwa ini adalah bercanda dan tidak
boleh marah karena kita meledek itu tanpa melibatkan
emosi jadi kita ya saling ledek-ledekan dalam kerangka
meledek yang cerdas sehingga kita belajar untuk membalik
kata-kata ledekan menjadi sebuah serangan balik jadi ketika
kita diledek kita membalik kata-kata tersebut menjadi
sebuah serangan balik yang berfungsi meledek juga tetapi
dengan ledekan-ledekan yang cerdas.
Semua itu tentunya harus ada jam terbang untuk bisa
melakukan membalik kata-kata ini perlu ada pelatihan dan
jam terbang yang cukup sehingga kemudian mereka tidak
perlu emosi tidak perlu marah tetapi mampu mengambil
mampu menyerang balik bulyan yang disampaiakn kepada
mereka dengan cerdas, tidak perlu membuat orang sampai
emosi mengapa, kalau kita emosi kita tidak bisa berfikir
jernih dan malah jadi kemudian akan semakin senang orang
yang membuly kita, salah satu kunci orang senang
membuly itu adalah ketika yang dibuly itu emosi dan marah
kalau yang dibuly itu tidak emosi dan tidak marah maka
sebetulnya yang membuly itu sebel dan tidak akan
mengulangi bulyanya lagi. Ada sebuah kisah ketika anak
saya itu diledek sama temanya dia nangis pulang kerumah,
dibuly sama temanya dan dia nangis pulang kerumah
kemudian saya tanya begini anak saya yang bungsu, mbak
memangnya diledek apa tadi sama temanya aku diledek ini
sama temenku begitu, lalu saya tanya kira-kira betul nggak
kamu seperti itu kok diledek begitu, anak saya menjawab
nggak aku nggak begitu, maka saya kemudian mengatakan
kalau kamu nggak seperti itu terus berarti dia ngledek siapa
sebetulnya, dia berarti bukan meledek kamu ledekanya
nggak tepat salah sasaran, berarti kamu nggak perlu marah
orang yang diledek bukan kamu. Misalkan diledek item
misalkan, tetapi sebetulnya dia nggak item, dia nggak perlu
marah kan orang nggak sesuai dengan kenyataan yang ada
itu kalau misalkan ledekanya nggak sesuai kenyataan,
kalau ledekanya sesuai dengan kenyataan ya disyukuri saja
dengan kelebihan kelebihan yang ada, nah kemudian
dengan membalik ledekan dengan kalimat ya kalau aku
item emangya kenapa kamu iri ya kamu nggak item itu
sudah suatu kata-kata membalik. Cara membalik bulyan
atau ledekan sehingga orang yang ngeledek itu sebel
kenapa yang diledek atau yang dibuly nggak marah, tetapi
begitu yang kita buly marah itu yang ngebuly akan semakin
senang dan kelompok mereka akan semakin senang lagi,
tetapi kalau bulyanya sudah sampai kepada fisik disinilah
diawal program ini saya sudah menyampaikan betapa anak-
anak kita perlu diajari bela diri sehingga kalau bulyanya
sudah sampai kepada fisik mereka bisa yang pertama tahan
terhadap bulyan fisik yang kedua mereka mampu membela
dirinya kalau dianiyaya secara fisik juga itu yang harus kita
sampaikan. Jadi kalau bulyanya hanya sekedar kata-kata
yang dibutuhkan adalah kesabaran, khusnuzon kepada
Allah kemampuan membalik kata-kata tetapi kalau
bulyanya sudah kepada fisik maka yang dibutuhkan adalah
kesiapan fisik si anak untuk menerima bulyan fisik, ejekan
fisik dan kalau memang dia mampu membalas bisa dibalas
sesuai proporsional jadi dibalasnya secara proporsional
jangan sampai dibalas secara berlebihan karena kalau
dibalas secara berlebihan nanti bisa membahayakan orang
lain oleh karena itu maka sebetulnya ketika anak-anak kita
itu ikut bela diri maka sesungguhnya dia sedang belajar
bagaimana mengontrol pukulan, mengontrol gerakan tangan
mengontrol gerakan kaki agar sesuai dengan proporsinya
tidak berlebihan dan juga tidak membahayakan orang lain
tetapi cukup untuk membela dirinya. Jebrug

Anda mungkin juga menyukai