Anda di halaman 1dari 6

ISSN 2407-635X Perencanaan Armada, Pengendalian Persediaan, Dan

Peningkatan Layanan Distribusi Air Minum Kemasan

Perencanaan Armada, Pengendalian Persediaan, Dan


Peningkatan Layanan Distribusi Air Minum Kemasan

Fleet Planning, Inventory Control, And Improvement Of Drinking


Water Distribution Services

Firda Annisa Septiana Okin Ringan Purba Dian Anom Baskoro


ITL Trisakti ITL Trisakti ITL Trisakti
firdachyachy@gmail.com okin.purba@gmail.com anom.baskoro2016@gmail.com

Abtract

The purpose of this research is to do empirical test to know how much the influence of
transportation fleet planning is and controlling goods inventory of the improvement of goods
distribution services. This research used a case study of distribution division or finished
goods warehouse of a drinking water company. The data collection was carried out by
perception survey of 48 warehouse employees as subject research on variable study. Multiple
regression was used to analyse the data. The result of this research shows that regression
equation Y=11,584 + 0,387X1 + 0,368X2. The fleet planning and inventory control have a
significant influence and strong relationship to the improvement of distribution services.

Keyword : fleet planning; inventory control; drinking water company

Abstrak

Tujuan kajian ini adalah menguji empiris seberapa besar pengaruh perencanaan armada
transportasi dan pengendalian persediaan barang jadi terhadap peningkatan layanan distribusi
barang. Kajian menggunakan studi kasus divisi distribusi atau gudang barang jadi sebuah
perusahaan produksi air minum kemasan. Pengumpulan data dilakukan dengan survei
persepsi 48 orang karyawan gudang subjek penelitian terhadap variabel kajian. Metode
analisis data yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian merupakan persamaan
regresi Y = 11,584 + 0,387X1 + 0,368X2. Perencanaan armada dan pengendalian persediaan
memiliki pengaruh positif signifikan dan hubungan kuat terhadap peningkatan layanan
distribusi air minum kemasan.

Kata Kunci : perencanaan armada; pengendalian persediaan; air minum kemasan

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 1 Januari 2020
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl 17
Perencanaan Armada, Pengendalian Persediaan, Dan ISSN 2407-635X
Peningkatan Layanan Distribusi Air Minum Kemasan

A. Pendahuluan persediaan bergantung pada jenis industri.


Mengatur layanan distribusi barang Penelitian ini bertujuan menguji seberapa
kepada pelanggan adalah bagian penting besar pengaruh perencanaan armada dan
dalam sistem logistik. Distribusi merujuk pengendalian persediaan terhadap
pada penyimpanan (storage) dan aliran peningkatan layanan distribusi air minum
barang jadi dari tempat produksi akhir kemasan.
menuju pengguna industri atau pengguna
akhir (Rushton, et al., 2006). Distribusi yang B. Kajian Pustaka
efisien dan efektif penting untuk ekonomi Studi ini melihat hubungan persediaan,
nasional. Distribusi sebagai bagian dari armada, dan distribusi dengan menggunakan
logistik berkontribusi 10-15 persen produk pendekatan mutu total (total quality). Prinsip
domestik bruto (PDB) di negara Asia total quality ada tiga, yaitu fokus kepada
(Rushton et al., 2006). Selain itu, distribusi pelanggan (customer focus), perbaikan
juga penting untuk perusahaan tetap layanan terus menerus (continuous
kompetitif. improvement), dan kerjasama (teamwork)
(Septiana, 2019) dalam studinya seluruh anggota organisasi serta pelanggan
mendata permasalahan yang timbul pada dan pemasok (Dean dan Bowen, 1994).
layanan distribusi air minum kemasan terdiri Konsep fokus kepada pelanggan pada
dari: (1) stok habis pada saat pesanan datang, industri jasa adalah untuk kepuasan
(2) jumlah pesanan kecil tidak merata, (3) pelanggan, sehingga perusahaan merancang
pengiriman barang tidak sesuai pesanan, (4) layanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
armada tidak cukup, (5) target ritase tidak Kepuasan pelanggan perlu dipelihara untuk
tercapai, dan (6) kecepatan dan ketepatan tetap konsisten dengan perusahaan terus
pengiriman barang ke pelanggan tidak menerus melakukan perbaikan layanan
optimum. Permasalahan ini dapat (continuous improvement). Fokus kepada
diklasifikasikan ke dalam dua komponen pelanggan dan perbaikan layanan terus
utama distribusi, yaitu transpor dan menerus dapat dicapai dengan kerja sama
persediaan. Rushton et al. (2006) menyebut lintas fungsional, seperti logistik dan
transpor dan persediaan menjadi komponen pemasaran, serta kerja sama dengan
penting dalam sistem distribusi dilihat dari pelanggan dengan mendengarkan apa
biaya terbesar yang dikeluarkan perusahaan kebutuhan pelanggan maupun kerja sama
untuk transpor (45%) dan diikuti persediaan dengan pemasok dengan menjelaskan apa
(23%), sisanya penyimpanan (22%) dan kebutuhan perusahaan untuk melayani
administrasi (10%). pelanggan lebih baik.
Karakteristik distribusi adalah pada Ada beberapa konsep mutu total,
aliran produk jadi, seperti pengiriman lokal seperti kerangka pikir Juran (1989) yang
dan posisi tidak bergerak, seperti persediaan terdiri dari tiga set aktivitas, yakni
barang jadi (Rushton et al., 2006). Kedua perencanaan mutu (quality planning),
Karakteristik ini memerlukan perencanaan pengendalian mutu (quality control), dan
dan pengendalian agar operasional logistik peningkatan mutu (quality improvement)
dapat berjalan efisien dan efektif. Rushton et dengan menggunakan alat statistic untuk
al. (2006) menjelaskan pengertian mengeliminasi kerusakan. Kajian ini
perencanaan sebagai aktivitas memastikan menggunakan pendekatan konsep Juran
pekerjaan dipersiapkan dan dilaksanakan (1989) kepada studi pengaruh perencanaan
sebagaimana mestinya, sedangkan armada dan pengendalian persediaan
pengendalian sebagai aktivitas mengatur terhadap peningkatan layanan distribusi.
pekerjaan dengan cara yang benar. Dengan kata lain, perusahaan dapat
Studi terdahulu menampilkan layanan meningkatkan mutu perencanaan armada dan
distribusi sangat bergantung pada transpor pengendalian persediaan untuk peningkatan
dan persediaan. Biaya transpor dan mutu layanan distribusi.

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 1 Januari 2020
18 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
ISSN 2407-635X Perencanaan Armada, Pengendalian Persediaan, Dan
Peningkatan Layanan Distribusi Air Minum Kemasan

Peningkatan layanan distribusi tidak barang moda darat menjadi dua, yaitu
hanya penting untuk kepuasan pelanggan, transpor primer (primary) dan sekunder
tetapi juga untuk mempertahankan pelanggan (secondary). Transpor primer atau long-haul
tetap membeli jasa perusahaan. Septiana operations merujuk pada perpindahan
(2019) menjelaskan peningkatan layanan muatan penuh (full loads) menggunakan
distribusi ke dalam 10 indikator, yaitu: (1) kendaraan besar dengan titik saluran tunggal
ketersediaan sarana transportasi kegiatan (single delivery point), sedangkan transpor
distribusi, (2) kecukupan armada, (3) barang sekunder atau local deliveries merujuk pada
tersedia saat pelanggan memesan, (4) rute perpindahan muatan dengan kendaraan lebih
pengiriman barang dimulai dari jarak terjauh kecil dari pusat distribusi regional (regional
diakhiri yang terdekat, (5) setiap lokasi distribution centers) ke pengecer (retail
pendistribusian selalu ada dalam rute stores). Sifat transpor sekunder melakukan
pengiriman, (6) ketepatan waktu memenuhi beberapa titik antar (drop points) dalam
pesanan pelanggan (on time), (7) kegiatan sekali perjalanan (one vehicle journey).
distribusi selalu dilengkapi dokumen, (8) Kajian bertumpu pada jenis transpor
barang yang dikirim sesuai pesanan sekunder. Tujuan transpor sekunder adalah
pelanggan, (9) karyawan melayani pelanggan merencanakan perjalanan kendaraan dari satu
dengan santun dan cekatan, dan (10) depo mengirim barang ke pelanggan dan
karyawan tanggap mengganti barang rusak. kembali ke depo sesudah menyelesaikan
Transportasi barang merujuk pada perjalanan.
kegiatan memindahkan barang dari gudang Persyaratan sumber daya transpor terdiri
barang jadi ke gudang pelanggan. dari dua hal penting: (1) menentukan
Transportasi adalah komponen sistem persyaratan sumber daya armada dan (2)
logistik (Rushton et al., 2006) dengan mengidentifikasi penjadwalan kendaraan
elemen utama terdiri dari armada sebagai yang efektif dengan menggunakan armada
aset (assets), layanan (service), biaya (costs), yang tersedia (Rushton et al., 2006). Septiana
pemeliharaan (maintenance), manajemen (2019) menyebut ada 10 indikator
pengemudi (driver management), perencanaan armada, yaitu: (1) kondisi
penggantian (replacement), serta keamanan armada laik distribusi, (2) jumlah pengemudi
dan pelacakan (security and tracking). sesuai jumlah armada, (3) seluruh armada
Perencanaan armada penting dilakukan untuk milik perusahaan sudah lulus uji KIR dan
memastikan distribusi barang jadi dapat STNK, (4) jumlah armada milik perusahaan
dipersiapkan dan dilaksanakan sebagaimana cukup untuk proses distribusi, (5) setiap
mestinya. Tujuan utama perencanaan armada armada memiliki jarak tempuh berbeda pada
adalah menyeimbangkan layanan kepada setiap jalur distribusi, (6) jumlah armada siap
pelanggan dan biaya pengoperasian armada. operasi sesuai jumlah barang yang akan
Armada transportasi barang merupakan aset dikirim, (7) berat atau volume barang yang
dengan nilai tukar tinggi (high-value assets), akan dikirim sesuai kapasitas armada, (8)
termasuk pengemudinya (Rushton et al., armada yang ada sudah memenuhi
2006). kebutuhan proses distribusi, (9) perusahaan
Rushton et al. (2006) merangkum empat memiliki beberapa jenis armada, dan (10)
faktor penunjang transportasi barang moda armada yang ada sesuai perencanaan jumlah
darat, yaitu seleksi kendaraan (vehicle barang yang akan dikirim.
selection), pembiayaan kendaraan (vehicle Persediaan barang jadi merujuk pada
costing), peraturan (legislation), serta sejumlah barang jadi yang disimpan untuk
perencanaan dan pesumberdayaan (planning dijual sebagai barang dagangan.
and resourcing). Perencanaan armada Pengendalian persediaan penting dilakukan
termasuk di dalam faktor perencanaan dan agar investasi pada barang jadi yang
pesumberdayaan. Selanjutnya Rushton et al. disimpan tidak terlalu besar. Fungsi
(2006) membagi operasional transportasi persediaan barang jadi terkait erat dengan

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 1 Januari 2020
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl 19
Perencanaan Armada, Pengendalian Persediaan, Dan ISSN 2407-635X
Peningkatan Layanan Distribusi Air Minum Kemasan

fungsi pemasaran. Bagian pemasaran lebih persediaan selalu tersedia, (9) pernah terjadi
suka gudang terisi stock barang jadi cukup over stock, dan (10) sering terjadi stock out.
besar agar dapat selalu memenuhi pesanan Kajian Sihombing dan Rezki (2016)
pelanggan. Sedangkan, fungsi persediaan menganalisis pengaruh jumlah armada dan
berusaha menekan jumlah stock serendah ritase terhadap pencapaian pengiriman
mungkin agar dana yang ada dapat barang dengan hasil pengaruh negatif jumlah
digunakan untuk kepentingan lain. armada dan pengaruh positif jumlah ritase
Pengendalian persediaan adalah aktivitas terhadap pencapaian pengiriman barang.
mengatur persediaan barang jadi di gudang
agar dapat memenuhi pesanan pelanggan dan C. Metode Penelitian
sekaligus dapat meminimalkan biaya Metode pengumpulan data
persediaan dengan cara tertentu. menggunakan metode survei dengan jumlah
Axsäter (2006) menjelaskan stock responden 48 orang karyawan gudang di
dibutuhkan pada banyak situasi karena dua perusahaan air minum kemasan. Pengukuran
alasan, yakni skala ekonomi (economies of variabel menggunakan skala Likert 5 dengan
scale) dan ketidakpastian (uncertainties). pilihan sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak
Maksud skala ekonomi adalah pelanggan setuju, dan sangat tidak setuju. Pengukuran
memesan barang dalam jumlah tertentu peningkatan layanan distribusi melalui
(batches), sedangkan ketidakpastian adalah dimensi transportasi, persediaan, lokasi,
kondisi pasokan (supply) dan permintaan waktu, dokumentasi dan pengiriman
(demand) yang tidak pasti dan adanya waktu (dispatch), serta layanan pelanggan.
tunggu (lead-times) pada produksi dan Pengukuran perencanaan armada melalui
transportasi sehingga perusahaan perlu dimensi kesiapan sarana, jumlah armada,
menyediakan safety stock. Kajian menguji jumlah ritase, kapasitas, dan ketersediaan.
variabel pengendalian persediaan Pengukuran pengendalian persediaan melalui
berdasarkan persepsi karyawan gudang dimensi pemesanan barang dagangan,
barang jadi seberapa besar tingkat peramalan permintaan, perhitungan barang,
pengendalian persediaan telah mengikuti biaya simpan, dan barang yang disimpan.
cara yang benar. Teknik analisis menggunakan regresi
Axsäter (2006) merangkum enam faktor berganda..
pengendalian persediaan, yaitu peramalan
permintaan (demand forecasts), stok aman D. Hasil dan Pembahasan
(safety stock), angka pemesanan kembali Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(reorder points), jumlah pesanan (order pengaruh perencanaan armada dan
quantities), pesanan yang belum tuntas pengendalian persediaan terhadap
(outstanding orders), dan pencatatan peningkatan layanan distribusi air minum
persediaan (inventory records). Septiana kemasan. Hasil perhitungan regresi berganda
(2019) menerjemahkan keenam faktor diperoleh persamaan regresi Y = 11,584 +
pengendalian persediaan tersebut ke dalam 0,387X1 + 0,368X2.
10 indikator berikut: (1) barang tersedia Nilai Fhitung perencanaan armada dan
sesuai delivery order (DO) yang dikeluarkan, pengendalian persediaan adalah 39,117,
(2) barang pesanan tersedia di gudang, (3) sedangkan nilai Ftabel 3,20 dengan degree of
jumlah persediaan sesuai dengan jumlah freedom sebesar 45 signifikasi 0,05. Hasil uji
permintaan yang akan datang, (4) safety F menunjukkan perencanaan armada dan
stock selalu tersedia untuk permintaan jangka pengendalian persediaan memiliki pengaruh
panjang, (5) stock takes dilakukan secara signifikan kepada peningkatan layanan
berkala, (6) bukti stock keluar selalu distribusi. Nilai koefisien korelasi, r adalah
dibukukan, (7) biaya gudang, handling, 0,797 bermakna hubungan perencanaan
kerusakan, dan turun mutu tersedia, (8) armada dan pengendalian persediaan dengan
peningkatan layanan distribusi adalah kuat.

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 1 Januari 2020
20 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl
ISSN 2407-635X Perencanaan Armada, Pengendalian Persediaan, Dan
Peningkatan Layanan Distribusi Air Minum Kemasan

Nilai thitung perencanaan armada dan sesuai jumlah armada (197), (4) berat dan
pengendalian persediaan adalah 3,168 dan volume barang yang akan dikirim sesuai
3,219, sedangkan nilai ttabel 2,014 dengan kapasitas armada (196), (5) jumlah armada
degree of freedom sebesar 45 signifikasi siap operasi sesuai dengan jumlah barang
0,05. Hasil uji t menunjukkan perencanaan yang akan dikirim (191), (6) perusahaan
armada memiliki pengaruh signifikan kepada memiliki berbagai jenis armada (191), (7)
peningkatan layanan distribusi. Demikian armada yang ada sesuai dengan rencana
pula, pengendalian persediaan memiliki jumlah barang keluar (190), (8) perusahaan
pengaruh signifikan kepada peningkatan memiliki jumlah armada cukup untuk
layanan distribusi. Nilai korelasi distribusi barang (186), (9) semua armada
perencanaan armada dengan peningkatan milik perusahaan sudah lulus uji KIR dan
layanan distribusi adalah 0,742 dan nilai STNK (179), dan (10) setiap armada
korelasi pengendalian persediaan dengan memiliki jarak tempuh berbeda pada setiap
peningkatan layanan distribusi adalah 0,744. jalur distribusi (157). Perencanaan
Maknanya, baik perencanaan armada ketersediaan armada dengan jumlah sesuai
maupun pengendalian persediaan memiliki jumlah barang yang akan dikirim serta
hubungan yang kuat dengan peningkatan kapasitas sesuai volume dan berat barang
layanan distribusi. merupakan indikator utama agar dapat
Peringkat peningkatan mutu layanan meningkatkan mutu layanan distribusi.
distribusi berdasarkan bobot tertinggi Peringkat mutu pengendalian persediaan
berurutan adalah: (1) jumlah armada cukup berdasarkan bobot tertinggi berurutan adalah:
untuk kegiatan distribusi (220), (2) semua (1) barang pesanan ada tersedia di gudang
lokasi distribusi ada dalam rute pengiriman (198), (2) melakukan stock takes secara
barang (204), (3) memenuhi permintaan berkala (196), (3) biaya untuk gudang,
pelanggan tepat waktu (204), (4) distribusi handling, kerusakan, dan turun mutu tersedia
selalu dilengkapi dokumen atau tercatat (196), (4) barang yang ada selalu sesuai
(204), (5) karyawan melayani pelanggan dengan delivery order (194), (5) persediaan
dengan santun dan cekatan (202), (6) barang barang selalu ada di gudang (194), (6)
tersedia saat dipesan pelanggan (201), (7) overstock pernah terjadi (193), (7) persediaan
barang yang dikirim sesuai pesanan barang selalu tepat dengan jumlah pesanan
pelanggan (201), (8) karyawan tanggap (192), (8) stock-outs sering terjadi (192), (9)
dalam perbaikan barang rusak (197), (9) safety stock selalu ada untuk pesanan jangka
perusahaan menyediakan sarana transportasi panjang (191), dan (10) bukti stock barang
untuk distribusi (195), dan (10) pengiriman keluar selalu dibukukan (186). Barang
barang dimulai dari lokasi terjauh diakhiri di pesanan selalu ada di gudang merupakan
lokasi terdekat (195). Jumlah armada yang indikator utama pengendalian persediaan
cukup untuk kegiatan distribusi merupakan agar dapat meningkatkan mutu layanan
indikator utama peningkatan mutu layanan distribusi.
distribusi. Dengan kata lain, persediaan Perencanaan armada dan pengendalian
barang yang ada harus didukung persediaan memiliki pengaruh positif dan
ketersediaan armada yang cukup untuk signifikan terhadap peningkatan layanan
mengantar barang tersebut agar perusahaan distribusi air minum kemasan. Hasil ini
dapat terus menerus meningkatkan layanan berbeda dengan kajian Sihombing dan Rezki
distribusi. (2016) yang mendapatkan jumlah armada
Peringkat mutu perencanaan armada memiliki pengaruh negatif terhadap
berdasarkan bobot tertinggi berurutan adalah: pencapaian pengiriman barang, sedangkan
(1) ketersediaan armada memenuhi jumlah ritase memiliki pengaruh positif. Hal
kebutuhan proses distribusi (199), (2) ini dapat dijelaskan bahwa peningkatan
kondisi semua armada memadai untuk layanan distribusi lebih disokong oleh
pendistribusian (198), (3) jumlah pengemudi pengaturan pembebanan tugas pada sejumlah

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 1 Januari 2020
https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl 21
Perencanaan Armada, Pengendalian Persediaan, Dan ISSN 2407-635X
Peningkatan Layanan Distribusi Air Minum Kemasan

armada yang ada, tidak hanya pada jumlah Kajian dapat digunakan sebagai kajian awal
armada saja. untuk lebih lanjut meneliti perencanaan
Bobot pengiriman barang dimulai dari armada dengan metode lain. Demikian pula
lokasi terjauh diakhiri di lokasi terdekat terhadap kajian lanjut pengendalian
paling rendah pada kajian ini (195). persediaan dan peningkatan layanan
Menyediakan sarana transportasi cukup distribusi.
untuk mendukung kegiatan distribusi dan
membuat rute pengiriman dari lokasi terjauh F. Daftar Pustaka
ke lokasi terdekat penting untuk Axsäter, S. (2006). The Handbook of
meningkatkan layanan distribusi agar Logistics and Distribution Management.
menghemat waktu pengiriman dan barang 3rd ed. London: Kogan Page.
sampai ke pelanggan tepat waktu. Dean, J.W., & Bowen, D.E. (1994).
Bobot setiap armada memiliki jarak Management Theory and Total Quality:
tempuh berbeda pada setiap jalur distribusi Improving Research and Practice
paling rendah pada kajian ini (157). through Theory Development. Academy
Membuat jarak tempuh pengiriman barang of Management Review, 19(3), 392-418.
setiap armada berbeda dalam setiap jalur Juran, J.A.M. (1989). Juran on Leadership
distribusi penting agar waktu pengiriman for Quality. New York: Free Press.
barang cukup dan ritase mencapai target. Rushton, A., Croucher, P. & Baker, P.
Bobot pencatatan stock keluar paling (2006). The Handbook of Logistics and
rendah pada kajian ini (186). Pembukuan Distribution Management. 3rd ed.
bukti stok barang dagang keluar perlu London: Kogan Page.
diterapkan lebih ketat untuk mengetahui Septiana, F.A. (2019). Pengaruh Persediaan
barang yang sudah keluar supaya tidak Barang dan Perencanaan Armada
terjadi kehabisan barang di gudang dan terhadap Pengawasan Distribusi PT
perusahaan dapat memenuhi pesanan Tirta Investama DC Kawasan Industri
pelanggan meskipun purchase order mereka Pulogadung Tahun 2018 [Skripsi].
kecil. Jakarta: Fakultas Manajemen dan Bisnis
Program Studi Manajemen Logistik dan
E. Simpulan Material Institut Transportasi dan
Penelitian ini melihat pengaruh Logistik Trisakti.
perencanaan armada dan pengendalian Sihombing, S., & Rezki, R.M.E.M (2016).
persediaan terhadap peningkatan layanan Pencapaian Pendistribusian Barang
distribusi air minum kemasan. Hasil studi Melalui Jumlah Armada dan Ritase.
terbatas untuk industri air minum kemasan, Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi
dan tidak generalisasi kepada industri lain. dan Logistik, 2(3), 480-495.
Penelitian perencanaan armada dan
pengendalian persediaan dengan
menggunakan persepsi responden yang
bertugas di gudang barang jadi dapat
memberi wawasan keilmuan logistik karena
jawaban responden melekat dengan
pengalaman keberhasilan pengiriman di
lapangan. Berbeda dengan studi perencanaan
armada, pengendalian persediaan, dan
peningkatan layanan distribusi yang
menggunakan formulasi maupun model,
kajian ini setidaknya dapat memberikan
gambaran tindakan apa yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan layanan distribusi.

Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik (JMBTL) Vol. 6 No. 1 Januari 2020
22 https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmbtl

Anda mungkin juga menyukai