Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putri Yulia

NPM : 2120019

Prodi : DIII Kebidanan Tk.2

Mata Kuliah : Askeb 2

Konsep Dasar Persalinan

Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan bayi yang diawali dengan
kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada saat pengeluaran bayi sampai dengan
pengeluaran plasenta dan selaputnya dimana proses persalinan ini akan berlangsung selama 12
sampai 14 jam (Mayles, 1996).

 Macam macam persalinan


 Persalinan Spontan
Bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri. Pengertian persalinan, melalui
jalan lahir ibu tersebut.
 Persalinan Buatan
Bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi forsep atau dilakukn
operasi sectio caesaria.
 Persalinan Anjuran
Persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya, tetapi baru berlangsung setelah
pemecahan ketuban, pemberian pitocin, atau prostaglandin.
 Istilah-istilah yang dengan persalinan
 Abortus
Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau bayi dengan berat
badan kurang dari 500 gram.
 Partus Immaturus
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu dan 28 minggu atau bayi dengan berat
badan antara 500 gram dan 999 gram.
 Partus Prematur
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 minggu dan 37 minggu atau bayi dengan berat
badan antara 1000 gram dan 2499 gram.
 Partus Maturus atau Aterm
Pengeluaran buah kehamilan antara 37 minggu dan 42 minggu atau bayi dengan berat
badan antara 2500 gram atau lebih.
 Partus Postmaturus atau Serotinus Pengeluaran buah kehamilan setelah 42 minggu.
 Sebab-sebab mulainya persalinan
 Penurunan kadar progesteron
Produksi progesterone mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih sensitive
terhadap oxitosin. Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat
penurunan progesterone tertentu.
 Teori oxytocin
Di akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga oxitocin bertambah dan
meningkatkan aktivitas otot-otot rahim yang memicu terjadinya kontraksi sehingga
terdapat tanda-tanda persalinan.
 Keregangan otot otot
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu. Setelah melewati
batas tertentu terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai. Seperti halnya
dengan Bladder dan Lambung, bila dindingnya teregang oleh isi yang bertambah maka
timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
 Pengaruh janin
Pemberian kortikosteroid dapat menyebabkan maturasi janin, dan induksi (mulainya )
persalinan.
 Teori prostaglandin
Pemberian prostaglandin saat hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga
hasil konsepsi dapat keluar. Prostaglandin dapat dianggap sebagai pemicu terjadinya
persalinan.
 Tahapan Persalinan
 Kala I
Persalinan Kala I atau Kala Pembukaan adalah periode persalinan yang dimulai dari
persalinannya yang pertama samapai pembukaan serviks menjadi lengkap (Yanti, 2010).
a. Fase latent : pembukaan sangat lambat (8 jam).
b. Fase aktif : pembukaan lebih cepat (6 jam).
 Kala II
Kala Il atau Kala Pengeluaran adalah periode persalinan yang dimulai dari pembukaan
lengkap (10 cm) sampai lahirnya bayi (Yanti, 2010).
 Kala III
Kala III atau Kala Uri adalah periode persalinan yang dimulai dari lahirnya bayi sampai
lahirnya plasenta. Berlangsung tidak lebih dari 30 menit (Yanti, 2010).
 Kala IV
Kala IV merupakan masa 1-2 jam setelah plesenta lahir.

Observasi kala IV meliputi:


 Tingkat kesadaran
 Pemeriksaan TTV
 Kontraksi uterus
 Terjadi pendarahan
 Isi kandung kemih

 Tujuan asuhan persalinan


Mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi
ibu dan bayinya melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap.

 Tanda dan gejala persalinan


 Lightening
Dimulai dirasa kira kira 2 minggu sebelum persalinan, adalah penurunan bagian
presentasi bayi kedalam pelvis minor. Ibu menjadi sering berkemih.
 Pollakisuria
Menyebabkan kandung kemih tertekan sehingga merangsang ibu untuk sering kencing.
 False labor
Sering disebut juga dengan bracston hicks/ his palsu.
 Perubahan serviks
Serviks mengalami penipisan (effacement) dan kemungkinan sedikit dilatasi.
 Bloody show
Biasa dikenal dengan pengeluaran plek lendir.
 Energy spurt
Lonjakan energi, banyak wanita mengalami lonjakan energi kurang lebih 24 jam sampai
48 jam sebelum awitan persalinan.
 Gangguan saluran pencernaan

 Kemajuan persalinan melalui partograf

1. Pemantauan kemajuan persalinan

Ditandai dengan meningkatnya effacement dan dilatasi cerviks yang diketahui melalui
pemeriksaan dalam. Pemeriksaan dilakukan setiap 4 jam sekali.

2. Pemantauan kesejahteraan ibu


Dilakukan selama kala I. Meliputi:

 Frekuensi nadi
Frekuensi nadi pada Kala 1 fase laten dihitung setiap 1-2 jam sekali, dan pada Kala 1 fase
aktif setiap 30 menit.
 Suhu tubuh
Pada proses persalinan normal, pameriksaan suhu tubuh ibu pada Kala 1 (fase laten dan
fase aktif), dilakukan setiap 4 jam sekali.
 Tekanan darah
Pada kondisi normal, tekanan darah selama Kala 1 (fase laten dan fase aktif), diukur
setiap 2-4 jam sekali.
 Urinalisis
Urine yang dikeluarkan selama proses persalinan harus dipantau, meliputi: volume,
glukosa urin, keton, dan protein.
 Keseimbangan cairan
Keseimbangan cairan meliputi kesesuaian antara cairan yang masuk (oral dan/atau intra
vena) dan cairan yang keluar (keringat dan urin).
 Pemeriksaan abdomen
Pemeriksaan abdomen lengkap dilakukan pertama kali saat ibu datang ke bidan,
meliputi: bagian-bagian janin, penurunan kepala, dan his/kontraksi.
 Pemeriksaan jalan lahir
pemeriksaan dalam dilakukan berdasarkan indikasi (his, tanda gejala Kala 2, dan pecah
ketuban) dan/atau dilakukan setiap 4 jam sekali. Semua hasil pemeriksaan harus dicatat
dengan baik.

Pemeriksaan his meliputi: frekuensi, lama dan kekuatan kontraksi harus dicatat dengan baik.

3. Pemantauan kesejahteraan janin

 Frekuensi dan pola denyut jantung


 pH darah janin
 Cairan amniotik

 Perubahan Fisiologis
 Perubahan uterus
Selama persalinan uterus berubah bentuk menjadi 2 bagian yang berbeda, yaitu segmen
atas dan segmen bawah. Segmen atas memegang peranan aktif karena berkontraksi dan
dindingnya bertambah tebal dengan majunya persalinan. Sebaliknya segmen bawah
rahim memegang peran pasif dan makin tipis dengan majunya persalinan.
 Perubahan serviks
Pendataran dan dilatasi pada serviks yang sudak melunak.
 Perubahan kardiovaskular
Denyut jantung diantara kontraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama periode
persalinan/belum persalinan.
 Perubahan tekanan darah
TD meningkat selama kontraksi uterus dengan kenaikan sistolik rata rata sebesar 10-20
mmHg dan kenaikan diastolik rata rata 5-10 mmHg.
 Perubahan nadi
Frekuensi denyut jantung nadi diantara kontraksi lebih tinggi dibandingkan selama
periode menjelang persalinan.
 Perubahan suhu
Suhu badan akan sedikit meningkat selama persalinan, tidak melebihi 0,5-1° C.
 Perubahan pernapasan
Terjadi peningkatan laju pernapasan dianggap normal.
 Perubahan metabolisme
Metabolisme karbohidrat anaerob meningkat dengan kecepatan tetap.
 Perubahan ginjal
Polluria sering terjadi selama persalinan.
 Perubahan gastrointerstinal
Motilitas dan absorbsi lambung terhadap makanan padat jauh berkurang.
 Perubahan hematologi
Hemoblogin meningkat rata rata 1,2 gr/100 ml selama persalinan dan kembali ke kadar
sebelum persalinan pada hari pertama postpartum jika tidak kehilangan darah yang
abnormal.

Sumber :

Diana, Sulis dkk.2019.Buku Ajar Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.Surakarta: CV Oase
Grup.

Kurniarum, Ari.2016.Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.Jakarta: Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai