Bab 1 Mentimun Sutrisno
Bab 1 Mentimun Sutrisno
BAB I
PENDAHULUAN
dibutuhkan dalam jumlah besar dan kontinyu karena buah ini banyak disukai oleh
hasil panen yang tinggi dengan input pupuk kimia, pestisida kimia, benih varietas
berpendapat bahwa paket pertanian modern yang memberi hasil panen yang tinggi
sedangkan penggunaan pupuk organik yang tidak hati-hati terutama pada proses
hamparan limbah pertanian yang dibiarkan terendam air dan mengalami proses
fermentasi aeroup akan menghasilkan gas metana yang berpotensi besar terhadap
a. Pencemaran air tanah dan air permukaan oleh bahan kimia pertanian dan
sedimen,
b. Ancaman bahaya bagi kesehatan manusia dan hewan, baik karena pestisida
c. Pengaruh aditif senyawa kimia pertanian pada mutu dan kesehatan makanan,
Korea, Hongkong, Cina, Thailand dan Indonesia. Pemakaian pupuk organik atau
Sifat fisik, kimia dan biologi tanah banyak berpengaruh dalam membangun
varietas unggul, melupakan usaha perbaikan lahan dan pengelolaan bahan organik
Pupuk organik, tanah yang subur dan mengandung hara yang cukup
merupakan syarat mutlak bagi tanaman mentimun. Hara NPK juga di perlukan oleh
nutrisi di dalam tanah pada kondisi cukup dan seimbang. Keseimbangan penggunaan
pupuk organik dan anorganik akan memberikan stimulan yang cukup untuk
Mentimun juga dikenal dalam dunia kesehatan sebagai obat batuk, penurunan
panas dalam, bahkan mentimun yang dikukus dan di simpan sehari semalam lalu di
4
diamkan langsung akan berkhasiat mengurangi sakit tenggorokan dan batuk - batuk.
dalam hal sifat fisik dan kimia tanah. Tanah yang kurang subur menyebabkan
produksi menurun. Untuk itu dalam penanaman mutlak diperlukan pengolahan tanah
dan penambahan usur hara. Dalam hal ini dapat dilakukan pemanfaatan pupuk
Pupuk ZA merupakan pupuk N yang terbuat dari gas amoniak dan gas asam
higroskopis (mudah menarik uap air). Pada kelembaban 73% ia sudah menarik uap
Pemberian pupuk ZA dalam tanah, dengan bantuan enzim urea akan segera
keduanya berbentuk gas dan mudah hilang dari tanah. Namun demikian amonia
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kandang ternak, baik berupa
kotoran padat (feses) yang bercampur sisa makanan maupun air kencing (urine).
Itulah sebabnya pupuk kandang terdiri dari dua jenis, yaitu padat dan cair. Walau pun
demikian, sepertinya orang enggan berbicara kotoran cair yang berupa urine ternak
( Sutanto, 2002).
5
Pupuk kandang juga berperan untuk pertumbuhan dan hasil produksi tanaman
mentimun. Pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan yang mengalami
dipengaruhi beberapa faktor antara lain, yaitu jenis hewan, umur hewan, keadaan
hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakuan dan penyimpanan
tanah permukan (top soil), meningkatan populasi jasad renik, mempertinggi daya
serap dan daya simpan air, yang keseluruhan dapat meningkatkan daya kesuburan
tanaman juga dapat meningkatkan efisensi pengunaan pupuk kimia, sehingga dosis
pupuk dan dampak pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia dapat
dibuktikan oleh beberapa hasil penelitian, baik untuk tanaman pangan (padi, jagung
dan kentang) maupun tanaman sayur – sayuran (kacang panjang, timun, terong
(Rusmaili, 2011).
kebutuhan pupuk kandang 25 ton/ha atau sama dengan 2,5 kg/tanaman . Pupuk
6
Kandang kambing merupakan pupuk padat yang banyak mengandung air dan lendir,
dalam keadaan demikian peranan jasad renik untuk mengubah bahan-bahan yang
terkandung dalam pupuk menjadi zat-zat hara yang tersedia dalam tanah, juga
karena pupuk ini merupakan pupuk panas sebaiknya pemakaian dilakukan 2 minggu
Varietas Hercules?
Varietas Hercules.
Varietas Hercules.
penelitian itu ditujukan hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang
sederhana kerangka pemikiran didalam penelitian ini dapat dilihat dalam gambar
berikut:
9
Pupuk ZA
Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman
Mentimun
Pupuk Kandang
Kambing Pelaksanaan Penelitian
Metode Penelitian
Rancangan Acak Kelompok
Metode Analisa
Sidik Ragam Linier
10
Kabupaten Labuhanbatu dengan tofografi datar dan jenis tanah top soil yang berada
pada ketinggian ± 50 m dari permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantarum
Divisio : Spermatophyta
Clas : Dikotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
(Cucurbitaceae). Beberapa jenis tanaman lain yang masih satu famili dengan
pemeliharaan mentimun terbagi dua jenis yaitu varietas hibrida diantaranya Hercules
Varietas Hercules diproduksi oleh Chia Tai Seed, Thailand. Tanaman ini
pertumbuhanya kuat dan bercabang banyak, tahan terhadap penyakit embun pagi.
Buah beragam, tidak berongga, cukup tebal, dan rasanya tidak pahit. Buah berbentuk
panjang silindris dan kulitnya berwarna hijau tua. Buah memiliki ukuran panjang 18
cm dan diameter 4 cm, berat buah 350 – 400gr. Setiap tanaman dapat menghasilkan
(Cahyono, 2003).
posisi brand image diareal Sumbagsel ini, PT. Tanindo Subur Prima memiliki produk
handal, yakni Hercules 56. Hercules 56 adalah mentimun hibrida yang merupakan
hasil persilangan yang kini dikembangkan oleh PT. BISI (Benih Inti Subur Intani),
Bila dilihat dari segi hasilnya dapat mencapai 5 kg per tanaman, dengan
jumlah buah antara 10 – 16 buah pertanaman. Panen pertama biasanya dimulai pada
umur 35 hts, sedangkan masa panen mampu bertahan hingga 60 hari setelah tanam.
Bila tanaman dalam kondisi yang baik dapat dipanen hingga 17 kali. Ada pun
kelebihan lainya adalah penggunaan benih / kebutuhan benih yang cukup hemat yakni
antara 750 hingga 800 gr/ha dengan jarak tanam 40 cm x 50 cm (Harist 2001).
13
terhadap serangan hama penyakit Downy Mildew relatif kuat, penampilan tanaman
berarti banyak cabang – cabang yang lebih produktif. Di samping, itu buah seragam
tidak berongga dengan warna yang hijau tua dan tidak berasa pahit sedikit pun.
Potensi tumbuhnya pun cukup luas, yakni dari dataran renda hingga pada dataran
Selama ini timun Hercules lebih menguasai pasar, hal ini dikarnakan pertama
daerah, kemudian yang kedua oleh karena orang – orang di daerah ini mengenal lebih
dahulu tentang karakteristik timun ini, yakni yang lebih tahan lama, tidak muda
keriput sehingga pedagang lebih menyukainya karena memiliki waktu yang lebih
Mentimun hibrida terdiri dari Asian Star 22 dan Pretty swallau. Asian star
1) banyak percabangan,
4) diameter 3 - 4 cm,
14
4) diameter 4 cm,
2) berwarna hijau,
3) berduri putih,
4) panjang 20 - 21 cm,
2) panjang 45 cm,
Yang kedua jenis mentimun OP (Open polingated) terdiri dari mars, Pluto dan
local. Varitas mars memiliki ciri - ciri sebagai berikut : Umur panen 34 hst, buah
muda berwarna hijau dan buah tua berwarna coklat bersisik, panjang 15 - 18 cm.
15
Pluto memiliki ciri - ciri sebagai berikut : umur panen 33 hst, buah muda berwarna
hijau muda, buah tua berwarna kuning sampai coklat bersisik, panjang 11 - 1 3 cm.
Venus : umur panen 32 hst, buah muda berwarna hijau keputihan dan buah tua
berwarna putih sampai kuning, panjang 14 - 18 cm. Lokal : umur panen 30 - 35 hs,t
warna buah beragam arna putih, hijau keputihan, kuning, coklat panjang antara 12 -
19 cm (Sumpena, 2001).
2.1.2. Akar
Tanaman mentimun terdiri dari akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
Tanaman mentimun memiliki akar tunggang dengan bulu akar, tetapi daya tembusnya
(Imdad, 2001).
2.1.3. Biji
Biji mentimun berbentuk pipih, kulitnya berwarna putih atau putih kekuning -
kuningan sampai coklat. Biji ini dapat digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman.
Tanaman mentimun memiliki batang yang berwarna hijau, lunak, menjalar, dan
berbulu berair, berbentuk pipih, berambut halus, berbuku – buku, berwarna hijau
16
segar, batang utama dapat menumbuhkan cabang anakan. Luas batang atau buku -
(Nawangsih, 2001).
2.1.4. Daun
Daun mentimun berbentuk bulat lebar, persegi mirip jantung, dan bagian
ujung daunya meruncing. Daun ini tumbuh berselang - seling keluar dari buku - buku
(ruas) batang. Bunga mentimun berbentuk terompet berwarna kuning bila suda mekar
mentimun termasuk tanaman berumah satu artinya bunga jantan dan bunga betina
2.1.5. Bunga
Bunga betina mempunyai bakal buah yang bengkok terletak dibawah mahkota
bunga, sedangkan pada mahkota bunga jantan tidak mempunyai bakal buah yang
membengkok. Bunga jantan keluar beberapa hari lebih dulu baru bunga betina
muncul pada ruas ke enam setelah bunga jantan. Buah mentimun menggantung dari
ketiak antara daun dan batang bentuk ukuranya bermacam - macam antara 12 - 25 cm
dan diameter 2 - 5 cm. Kulit buah mentimun ada yang berbintik - bintik, ada pula
yang halus. Warna kulit buah antara hijau keputih - putihan, hijau muda dan hijau
sampai dengan dataran tinggi. Mentimun diusahakan sebagai tanaman utama atau
sebagai tanaman sela setelah panen padi dan palawija. Di dataran tinggi mentimun
diusahakan setelah tanaman cabai atau tomat dan dalam budidayanya digunakan
sayuran komersial lainnya. Penerapan usaha tani yang intensif, kondisi iklim yang
cocok, dan penerapan kultur teknis tanaman di lapangan secara tepat merupakan hal
mentimun dapat ditanam mulai dataran rendah sampai dataran tinggi 1000 M di atas
matahari cukup (tempat terbuka), temperatur berkisar 21,1 - 26,7˚ C (Prajnata, 2001).
Tanaman mentimun kurang tahan terhadap curah hujan yang tinggi. Hal ini
membentuk buah. Demikian juga daerah temperatur siang dan malam harinya
tumbuhanya. Indonesia memiliki iklim tropis, sehingga mentimun dapat di tanam dari
dengan suhu berkisar antara 21˚ C - 27˚ C. Panjang atau lama penyinaran, intensitas
penyinaran, dan suhu udara, merupakan faktor yang penting karena berpengaruh
terhadap munculnya bunga betina. Panjang penyinaran lebih dari 12 jam perhari
dengan intensitas dan suhu udara yang tinggi, tanaman mentimun lebih banyak
dari 12 jam perhari, dengan intensitas sinar dan suhu udara yang rendah ternyata
(Sumpena, 2001).
19
2.2.3. Tanah
Tanah merupakan media dasar bagi tanaman, maka harus mampu memberikan
lingkungan yang cocok bagi tanaman agar akar tanaman dapat menyerap unsur hara
dan air dengan baik. Tanaman mentimun tidak dianjurkan ditanaman pada tanah
Semua tanah yang digunakan untuk lahan pertanian cocok untuk di tanami
mentimun. Supaya produksi yang tinggi dan kualitas yang baik, tanaman mentimun
Tanah yang memiliki sifat kimia dan biologinya kurang baik sering kali
merendah. Pada tanah masam (di bawah 5) dapat menyebabkan tanaman mentimun
unsur hara dan kekurangan garam - garam mineral. Tanah yang becek dapat
memudahkan berjangkitnya penyakit layu bakteri. Oleh karena itu pengolahan lahan
Apabila tanah bersifat asam perlu diberi kapur dolamit dosisnya ditentukan
oleh tingkat keasaman tanah. Semakin rendah pH tanah, semakain banyak kapur
dolamit atau kalsiat yang harus diberikan pada tanah. Namun demikian, pada tanah
tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk
ZA berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus kimia (NH 4)2 SO4,
merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap
air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat.
Pupuk ZA mengandung unsur hara N sebesar 20% dengan pengertian setiap 100 kg
1. Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau
fotosintesa
lain-lain
4. Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura,
2. Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman Karet warna ini
3. Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari
5. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak
sebelum waktunya.
Menurut Sarif (1996), Nitrogen dalam tanah mudah hilang dan kurang efektif
karena :
- Mudah terbakar oleh sinar matahari, sedangkan akar tanaman belum sempat
menyerapnya
dengan dosis 20 gr per tanaman . Pupuk diberikan ke dalam sebuah lingkaran yang
dibuat 5 cm dari batang tanaman, lalu ditutup dengan tanah dan disiram air.
22
Pupuk kandang juga berperan untuk pertumbuhan dan hasil produksi tanaman
mentimun. Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang
sangat dipengaruhi beberapa faktor antara lain jenis hewan, umur hewan, keadaan
hewan, jenis makanan, bahan hamparan yang dipakai, perlakuan dan penyimpanan
sebelum diaplikasikan.
Tabel 2.1. Jenis-jenis Pupuk Kandang dan Persentase Hara yang Dikandung.
(top soil), meningkatan populasi jasad renik, mempertinggi daya serap dan daya
23
(Musnamar, 2006).
Pupuk kandang dipilih yang benar - benar matang, pupuk kandang yang masih
mentah (basah) akan terurai dulu didalam tanah dengan mengeluarkan panas yang
dapat mematikan tanaman. Bila pupuk kandang yang diberikan belum atau tidak
Terdapat 2 jenis pupuk kandang yaitu : padat dan cair yang biasanya dipergunakan
adalah pupuk padat karena lebih mudah mengumpulkanya daripada jenis yang cair.
(Lingga, 2007).
nitrogen, phosphor, dan kalium, juga mengandung unsure mikro seperti kalsium,
magnesium, tembaga, dan sejumlah kecil mangan, coper, dan boron. Adapun dosis
(Sunarjono, 2011).
tanah, ini terjadi akibat penguraian yang dilakukan organisme tanah terhadap bahan
organik yang terdapat pada pupuk kandang mempunyai sifat pereka yang mengikat
butir - butir tanah menjadi butiran yang lebih besar (Hardjowigeno, 1997).
Menaikan kondisi kehidupan dalam tanah. Hal ini terutama disebabkan oleh
organisme didalam tanah yanga dapat memanfaatkan bahan organik, misalnya pupuk
24
kandang kotoran lembu yang kita berikan pada tanah sebelumnya diserap oleh akar
tanaman. peguraian yang dilakukan oleh jasad renik dengan jalan pembusukan
peragian dari proses pembusukan ini, semakin banyak juga banyak juga jasad renik
memperoleh makanan dan sumber tenaga. Semakin banyak pupuk Kandang Kambing
yang diberikan, semakin banyak pula jasad renik yang dapat hidup didalam tanah.
Tetapi pemberian pupuk kandang harus tetap disesuaikan dengan tanaman yang kita
Sebagai sumber zat hara bagi tanaman. Kelebihan pupuk kandang dari pupuk
pupuk kandang ini memberikan hasil terbaik dari jenis kotoran hewan yang ada, hal
kotoran yang dihasilkan banyak mengandung nitrat dan amonia, yang baik untuk
yang cocok, terutama bahan organik yang berasal dari pupuk kandang (kotoran
lembu), pemberian pupuk kandang untuk tanaman mentimun dilakukan pada saat
pengolahan media tanam, penggunaan pupuk kandang kambing sebagai media tanam
Hama ini berupa kumbang daun yang panjangnya ± 1 cm, bersifat pemangsa
segala jenis tanaman (polifag) serta dapat berpindah dari satu tanaman ke tanaman
lain dengan terbang. Hama ini merusak dan memakan daging daun, sehingga
menimbulkan gejala bolong-bolong dan jika serangan cukup berat maka semua
dengan cara melakukan rotasi tanaman, waktu tanaman serempak dan disemprot
Dua jenis kutu pengisap cairan tanaman, yaitu Thrips sp. dan Myzus persicae.
Thrips suka mengisap pucuk tunas dan bunga, sehingga daun mengeriting serta
bentuk buah menjadi abnormal dan berbercak cokelat. Hama Aphids ini akan
mengisap cairan tanaman dari pucuk hingga daun bagian bawah. Serangan hama ini
Pencegahannya dengan cara (a) gunakan mulsa plastik hitam perak. (b) hindari
menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang lebih tua dan terserang
penyakit. Selain itu, hindari juga menanam berdekatan dengan tanaman sefamili
26
lainnya, seperti melon, semangka, dan waluh. Pemberantasannya melalui (a) jika
serangan banyak dilakukan oleh Thrips sp, lakukan penyemprotan insektisida yang
tepat pada sore hingga malam hari. Jika hanya aphids yang menyerang,
penyemprotan bisa dilakukan pada pagi atau sore hari, (b) beberapa contoh
insektisida yang bisa digunakan adalah Arrivo 30 EC, Marshal 200 EC, Pounce 20
EC dan Confidor 5 WP. Gunakan dosis sesuai anjuran yang tertera di labelnya.
3. Mites
sp. Hama ini termasuk jenis akarina. Bentuk tubuhnya seperti laba-laba; berukuran 1 -
2 mm; serta berwarna cokelat, merah, dan kuning. Binatang ini disebut juga tungau.
bergerombol di balik daun. Serangan hama ini akan menyebabkan daun mengeras dan
muncul karat di balik daun. Pencegahannya dengan cara (a) gunakan mulsa plastik
hitam perak, (b) hindari menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang lebih
tua dan terserang penyakit. Selain itu, hindari juga menanam berdekatan dengan
(a) semprot dengan akarisida (pestisida untuk jenis akarina) yang tepat sasaran.
Lakukan penyemprotan pada pagi atau sore hari. Arahkan mata spray ke balik daun.
(b) contoh beberapa akarisida yang bisa digunakan adalah Kelthane 200 EC,
27
Morestan 25 WP, Meothrin 50 EC, dan Omithe 570 EC. Gunakan dosis sesuai
ini menimbulkan gejala awal berupa bercak kuning yang berbentuk kotak mengikuti
alur tulang daun. Serangannya dimulai dari daun yang sudah tua. Semakin lama,
bercak kuning semakin lebar dan daun mengering, Pencegahannya dengan cara: (a)
hindari menanam berdekatan dengan tanaman mentimun yang umurnya lebih tua, (b)
perbaiki saluran drainase, terutama pada musim hujan, dan (c) lakukan sanitasi lahan
secara rutin. Pemberantasannya dengan cara (a) jika tampak gejala awal, segera
semprot dengan fungisida yang tepat. Arahkan mata spray ke permukaan daun bagian
atas dan bawah, (b) beberapa contoh fungisida yang bisa digunakan adalah Anvil 50
5C, Nimrod 250 EC dan Score 250 EC. Gunakan dosis yang sesuai dengan anjuran.
Penyakit ini disebabkan oleh Erisiphe sp. Gejalanya hampir sama dengan
gejala downy mildew tetapi terdapat serbuk putih seperti tepung yang muncul di balik
mentimun yang umurnya lebih tua, (b) perbaiki saluran drainase, terutama pada
musim hujan dan, (c) lakukan sanitasi lahan secara rutin.Pemberantasannya melalui
28
(a) ketika gejala awal muncul, segera semprot dengan fungisida yang tepat. Arahkan
mata spray lebih dominan ke permukaan daun bagian bawah. (b)fungisida yang bisa
digunakan di antaranya Afugan 300 EC, Score 250 EC, dan Morestan 25 WP.
3. Antraknose.
bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk agak bulat atau bersudut-sudut sehingga
daun mati, gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara
hujan. Gejalanya, berupa daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan
berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering
Penyakit lain yang menyerang tanaman mentimun, yaitu virus, kudis (scab) dan
BAB III
METODE PENELITIAN
(Perfekthion 400 EC, Hostathion 40 EC, Thiodan 35 EC dan Decis 2,5 EC),
Sedangkan alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah Cangkul, Parang, Parang
babat, Gembor, Schliper, Alat ukur, Hand sprayer, Timbangan, Gergaji, dan Alat
tulis.
Rancangan yang digunakan untuk mengolah data dalam percobaan ini adalah
- Z0 : Tanpa perlakuan
- K0 : Tanpa Perlakuan
sebagai berikut :
Dimana :
Yijk : Hasil pengamatan pada ulangan ke-i, diperlukan pupuk ZA pada taraf ke-j
(aβ) jk : Efek dari interaksi pupuk ZA pada taraf ke-j dan pengaruh pupuk
∑ijk : Efek error pada ulangan ke-I, perlakuan pupuk ZA pada taraf ke-j dan
SK Db JK KT Fhit F0,05
Ulangan r-1 = 2 JKR KTR KTR/KTG 3,89
Perlakuan t-1 = 8 JKT KTT KTT/KTG 2,59
Galat (r-1)(t-1) = 16 JKG KTG
Total 26 JKT
Sumber : Gomez & Gomez (2007)
Keterangan :
Apabila F hitung pada analisis ragam menunjukan keragaman nyata maka untuk
melihat perbedaan diantara perlakuan dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji
Scott Knott pada taraf 0,05. Terlebih dahulu menyusun nilai rata-rata perlakuan
menurut urutan besarnya, dimulai dari yang terkecil sampai yang terbesar atau dari
yang terbesar sampai yang terkecil. Menghitung total kumulatif positif dan total
kumulatif negatif dari nilai rata-rata perlakuan. Menghitung nilai Boi untuk setiap
pasangan gugus, kemudian nilai yang maksimum dijadikan sebagai batasan untuk
membagi gugus menjadi dua jika seandainya data perlakuan berbeda nyata maka diuji
(t-1) (n-1) ≥ 15
(12-1) (n-1) ≥ 15
11 (n-1) ≥ 15
11- n (11) ≥ 15
11- n ≥ 15 + 11
n ≥ 26/11
n = 2,36
n = 3 ulangan
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
4.1. Persemaian
semai di polibag ukuran 4x7 cm. Media polibag terdiri dari campuran tanah : pupuk
organik dengan perbandingan 1 : 1. Selama dalam persemaian, bibit disiram air 1–2
kali sehari, serta disemprot dengan fungisida atau insektisida untuk mencegah
serangan hama atau penyakit dengan dosis rendah. Pindah tanam dilakukan setelah
Lahan yang tersedia dibajak dan digaru untuk menciptakan kondisi tanah yang
kandang kambing dan pupuk ZA sesuai dengan dosis perlakuan. bedengan dicangkul
4.3.. Pindah.Tanam
Satu hari sebelum pindah tanam, lahan diairi untuk menambah kelembaban
tanah. Pindah tanam dilakukan sore hari untuk memperpendek masa stress tanaman
4.4.. Pemeliharaan
4.4.1. Pemupukan
ZA yang di aplikasikan tiga kali dengan dosis sesuai perlakuan, aplikasi pertama pada
umur 12 hari setelah tanam (Hst), aplikasi kedua 25 Hst, dan aplikasi ketiga
4.4.2. Pengairan
Pengairan rutin diberikan dengan melihat kondisi tanah, pada musim hujan,
yang harus diperhatikan adalah drainase yang harus terbuka untuk membuang air dari
4.4.4. Pemangkasan.dan.Pengikatan
ketiga atau keempat. Dampak positif dari pemangkasan ini adalah mempercepat
4.5. Pemanenan
Panen pertama mentimun dapat dilakukan saat tanaman berumur 31 hari dan di
hentikan setelah 11 kali panen, dengan selang waktu pemetikan sehari sekali. Untuk
tangkai yang terpotong buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara
Setiap plot jumlah tanaman sampel yang diamati sebanyak 3 dari jumlah
dilakukan 5 cm diatas leher dengan 2 arah saling tegak lurus kemudian dirata-
sampel diberi tanda. Pengukuran dilakukan 2 minggu sekali mulai bibit berumur 6
minggu sampai bibit berumur 12 minggu yaitu pada minggu ke 6, 8, 10 dan 12.
Jumlah daun yang dihitung adalah daun yang telah terbuka sempurna,
termasuk daun yang gugur juga dihitung. Pengukuran dilakukan pada saat tanaman
berumur 6 minggu dengan interval 2 minggu sekali sampai akhir penelitian yaitu
contoh sampai pada saat akhir pemanenan. Dimana setiap tamanan sampel dihitung
37
Berat buah/tanaman sampel dihitung dengan menimbang buah yang di panen pada
Berat buah/plot di hitung dengan menimbang buah yang di panen pada setiap
tanaman tiap plot penelitian. Dimana setiap tamanan sampel dihitung Berat buah/plot
Pengukuran panjang buah dilakukan dengan cara pilih buah yang besar dan
panjang, diukur dari pangkal buah sampai diujung buah setelah itu dijumlahkan
BAB V
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan dari data rataan pengaruh
pemberian Pupuk ZA dan Pupuk Kandang Kambing serta interaksi keduanya pada
parameter yang diamati seperti diameter batang, jumlah daun, berat buah pertanaman
sample, berat buah perplot dan panjang buah dapat dilihat pada Lampiran 4 sampai
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam diameter batang umur 6 sampai 12
minggu setelah tanam dapat dilihat pada Lampiran 4 sampai Lampiran 7. Untuk
yang tidak nyata dan Pupuk Kandang Kambing pada umur 12 minggu setelah tanam
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari diameter batang mentimun pada
perlakuan Pupuk ZA dan Pupuk Kandang Kambing dapat dilihat nilai tertinggi dan
nilai terendah pada tanaman mentimun berumur 12 minggu setelah tanam yaitu nilai
tertinggi pada Z3K2 sebesar 4,93 mm dan nilai terendah pada Z0K0 sebesar 3,44
39
mm. Dari hasil rataan pada diameter batang mentimun tersebut dapat dilihat pada
Tabel 5.1.
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam jumlah daun umur 6 sampai 12
minggu setelah tanam dapat dilihat pada Lampiran 8 sampai Lampiran 11. Untuk
tidak nyata dan Pupuk Kandang Kambing pada umur 12 minggu setelah tanam
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari jumlah daun mentimun pada
perlakuan Pupuk ZA dan Pupuk Kandang Kambing dapat dilihat nilai tertinggi dan
nilai terendah pada tanaman mentimun berumur 12 minggu yaitu nilai tertinggi pada
40
Z3K2 sebesar 14,58 helai dan nilai terendah pada Z0K0 sebesar 11,27 helai. Dari
hasil rataan pada jumlah daun mentimun tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam jumlah buah umur 12 minggu
setelah tanam dapat dilihat pada Lampiran 12. Untuk perlakuan Pupuk ZA pada umur
12 minggu setelah tanam menunjukkan pengaruh yang tidak nyata dan untuk
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari jumlah buah mentimun pada
perlakuan Pupuk ZA dan Pupuk Kandang Kambing dapat dilihat nilai tertinggi dan
nilai terendah pada tanaman mentimun berumur 12 minggu setelah tanam yaitu nilai
tertinggi pada Z3K2 sebesar 176,86 buah dan nilai terendah pada Z0K0 sebesar
41
114,18 buah. Dari hasil rataan pada jumlah buah mentimun tersebut dapat dilihat
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam berat buah/tanaman sampel umur
12 minggu setelah tanam dapat dilihat pada Lampiran 13. Untuk perlakuan Pupuk ZA
pada umur 12 minggu setelah tanam menunjukkan pengaruh yang sangat nyata dan
untuk perlakuan Pupuk Kandang Kambing pada umur 12 minggu setelah tanam
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat buah/tanaman sampel
mentimun pada perlakuan Pupuk ZA dan Pupuk Kandang Kambing dapat dilihat nilai
tertinggi dan nilai terendah pada tanaman mentimun berumur 12 minggu setelah
42
tanam yaitu nilai tertinggi pada Z3K2 sebesar 26,54 gr dan nilai terendah pada Z0K0
sebesar 20,98 gr. Dari hasil rataan pada berat buah/tanaman sampel tersebut dapat
Tabel 5.4. : Rataan Berat Buah/Tanaman Sampel (gr) Mentimun Umur 12 MST.
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam berat buah/plot umur 12 minggu
setelah tanam dapat dilihat pada Lampiran 14. Untuk perlakuan Pupuk ZA pada umur
12 minggu setelah tanam menunjukkan pengaruh yang sangat nyata dan untuk
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat buah/plot mentimun pada
perlakuan Pupuk ZA dan Pupuk Kandang Kambing dapat dilihat nilai tertinggi dan
nilai terendah pada tanaman mentimun berumur 12 minggu setelah tanam yaitu nilai
43
tertinggi pada Z3K2 sebesar 225.03 gr dan nilai terendah pada Z0K0 sebesar 195,92
gr. Dari hasil rataan pada berat buah/plot tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
Hasil pengamatan dan analisis sidik ragam panjang buah umur 12 minggu
setelah tanam dapat dilihat pada Lampiran 15. Untuk perlakuan Pupuk ZA pada umur
12 minggu setelah tanam menunjukkan pengaruh yang tidak nyata dan untuk
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari panjang buah mentimun pada
perlakuan Pupuk ZA dan Pupuk Kandang Kambing dapat dilihat nilai tertinggi dan
nilai terendah pada tanaman mentimun berumur 12 minggu setelah tanam yaitu nilai
44
tertinggi pada Z3K2 sebesar 22,92 cm dan nilai terendah pada Z0K0 sebesar 13,85
cm. Dari hasil rataan pada panjang buah tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Perlakuan K0 K1 K2 Rataan
5.2. Pembahasan
bahwa perlakuan pupuk ZA berpengaruh sangat nyata terhadap parameter berat buah
pertanaman sampel dan berat buah perplot, sedangkan terhadap parameter diameter
batang, jumlah daun, jumlah buah dan panjang buah tidak menunjukkan hasil yang
vitamin dan zat lainnya akan disimpan dalam pembentukan buah. Hal ini disebabkan
karena pupuk ZA juga berpengaruh sangat nyata terhadap berat buah perplot yang
merupakan komponen dari berat buah pertanaman sampel. Atau dengan kata lain
berat buah pertanaman sampel merupakan konversi dari berat buah perplot.
sampel merupakan komponen dari berat buah perplot. Apabila berat buah perplot
semakin tinggi maka akan mengakibatkan berat buah pertanaman sampel akan
semakin tinggi juga. Dalam hal ini berat buah perplot sangat nyata akibat pemberian
pupuk ZA, dengan demikian dapat dimengerti bahwa berat buah pertanaman sampel
sangat nyata.
Dari seluruh parameter yang tidak menunjukkan pengaruh yang nyata seperti
diameter batang, jumlah daun, jumlah buah dan panjang buah di akibatkan karena
dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan (Mulyani, 2010). Hal ini dapat
dimengerti bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari satu
memberikan pengaruh yang nyata meningkatkan jumlah daun, berat buah pertanaman
46
sampel, berat buah perplot dan panjang buah. Namun demikian diameter batang dan
jumlah daun. Hal in disebabkan oleh jumlah populasi tanaman per satu satuan luas,
dimana semakin banyak populasi tanaman per satu satuan luas akan mengakibatkan
timbulnya persaingan ketat diantara tanaman dalam memperoleh unsur hara, air dan
cahaya matahari. Dengan cahaya yang kurang maka auksin tanaman aktif sehingga
pertumbuhan jumlah daun akan meningkat. Terlihat bahwa tanaman yang terbaik
adalah pada perlakuan K2 (3,5 kg/tanaman). Hal ini menunjukkan bahwa semakin
padat populasi tanaman per satu satuan luas tanaman akan semakin banyak jumlah
terhadap berat buah pertanaman sampel. Hal ini di duga karena pupuk Kandang
Kambing yang semakin banyak, dimana tanaman dapat memanfaatkan energi hasil
tersebut digunakan untuk meningkatkan berat buah perplot dan panjang buah.
batang dan jumlah buah. Hal ini di duga karena diameter batang dan jumlah buah
dikendalikan oleh faktor genetik, faktor lingkungan dan tanaman itu sendiri. Hal ini
Dari hasil analisis sidik ragam interaksi Pupuk ZA dan Pupuk Kandang
Kambing menunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap semua parameter yang
sehingga faktor yang lain tersebut tertutup dan masing-masing faktor bekerja sendiri-
sendiri. Atau dengan kata lain masing masing perlakuan baik Pupuk ZA tidak
- Struktur tanah
- Apakah tanah itu lengkap mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh
tanaman.
unsur Natrium yang ikut dalam proses fisiologi dengan kalium yaitu menghalangi
BAB VI
6.1. Kesimpulan
sampel, berat buah perplot dan panjang buah, Sedangkan yang tidak
6.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Hanafiah. 2010. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo
persada, Jakarta.
Higa dan Widan. 2003. Pedoman Bertanam Mentimun. CV. Yrama Widya, Bandung.
Intan, 2010. Aneka Jenis Media Tanam dan Penggunaanya. Penebar Swadaya
Jakarta.
Lingga, 2007. Aneka Jenis Tanam dan Pengunaanya. Penebar Swadaya. Jakarta.
Mulyani, 2002. Peranan Pupuk fosfor Terhadap Tanaman Sayuran. Sinar Baru
Algesindo. Bandung.
Nurtika, 2001. Dosis Pupuk Kandang Untuk Tanaman Semusim. CV. Simelex Argo
Media Pustaka. Depok Estate.
Nurhayati, 1996. Peranan Pupuk fosfor Untuk Tanaman Semusim. PT. Argo Media
Pustaka. Depok Estate.
Simatupang et, al, 2008. Berbagai Macam Jenis Pupuk kandang. Abdi Tani. Edisi IX.
Vol. 2.no.6.
Susilo, 2009. Pemupukan Yang Efektif. PT. Agro Media Pustaka. Depok.
52
Sumpena, 2001. Kiat Bercocok Tanam Sayuran Organik. Lembaga Sehat Dompet
Dhuafa Republika.
Sutanto, 2000. Pengaruh Komposisis Media Tanam dan Pemberian Pupuk Kascing
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Melon. Kaninsius. Yogyakarta.