Anda di halaman 1dari 29

TUGAS

TEKNIK PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN

Disusun oleh:
AHMAD ARIANSYAH

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


D3-TEKNIK MESIN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya,saya dapat
menyelesaikan tugas “teknik pemeliharaan dan perbaikan”.Tugas ini merupakan inovasi
pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna
untuk Mahasiswa pada umumnya.

Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah membimbing dan
memberikan ilmunya kepada kami.

Saya menyadari tugas ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu kritik dan saran sangat
membantu saya agar tugas ini menjadi lebih baik.saya sampaikan terima kasih serta mohon maaf
bila ada kesalahan kata maupun kalimat,dan semoga tugas ini bermanfaat bagi saya dan para
pembaca.

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I JELASKAN SECARA TERPERINCI DATA DATANYA ........ 1
1.1 Tune up pada mesin bensin ………………….......... 1-6

1.2 komponen perawatan dan perbaikan nya beserta gambar….6-14

BAB II JELASKAN SECARA TERPERINCI DAN DATA DATANYA …………..14

2.1 Tune up pada mesin diesel ………………. 14-16

2.2 komponen perawatan dan perbaikan nya beserta gambar ….16-23

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan …………………………. 24

3.2 Saran ……………………………….. 24


BAB I
1.1 TUNE UP PADA MESIN BENSIN
Tune-up merupakan servis yang paling sering dilakukan dibandingkan dengan jenis servis
mobil yang lain, seperti overhaul, spooring- balancing, dan kenteng magic (ketok magic).
Tune-up merupakan servis yang bertujuan untuk mengembalikan tenaga motor agar sesuai
dengan standarnya. Jadi, tune-up merupakan servis penting sebuah mobil sebelum servis
lainnya.
Pekerjaan tune-up harus sesuai dengan prosedurnya. Tanpa mengikuti urutan yang benar,
hasil tune-up tidak akan sempurna dan akan banyak mengalami terjadinya pengulangan
pekerjaan. Ibarat orang membersihkan ruangan, langkah yang tepat adalah menyapu
(membersihkan) bagian atas (langit-langit), kemudian membersihkan lantainya. Jika
menyapu lantai terlebih dahulu, kemudian membersihkan langit-langit ruangan, lantainya
harus disapu lagi. Ini jelas tidak efisien, baik tenaga, waktu, maupun hasil pekerjaan.
Dengan prosedur tune-up yang benar, akan diperoleh beberapa keuntungan sebagai
berikut.

 Waktu yang diperlukan lebih cepat.


 Tenaga yang dikeluarkan untuk menyervis lebih kecil.
 Peralatan lebih awet karena frekuensi pemakaian alat berkurang.
 Mobil lebih awet karena frekuensi bongkar-pasangnya relatif lebih kecil.
 Peralatan yang Diperlukan
Dalam pengerjaan tune-up, sebaiknya sesedikit mungkin menggunakan alat. Persiapan alat
yang berlebihan macam dan jumlahnya, tetapi tidak digunakan, menandakan kurangnya
pemahaman terhadap mesin. Alat yang diperlukan dalam tune-up sebagai berikut.
 Kunci pas.
 Kunci ring.
 Obeng positif dan negatif.
 Feeler gauge (pengukur celah).
 Ampelas (ambril)
 Timing- light
 Engine analyzer atau Tes kompresi.
 Kain lap.
Namun, jika peralatan tersebut telah tersedia di dalam kotak peralatan (toolbox), tentu
tidak ada salahnya disiapkan satu kotak tersebut. Kotak alat sebaiknya ditaruh di atas meja
atau kursi, tidak ditaruh di lantai karena dalam pekerjaan tune-up lebih banyak dilakukan
dengan berdiri dari pada duduk atau berbaring. Meletakkan kotak alat di atas meja atau
1
kursi akan memudahkan dalam memilih dan mengambil alat yang akan digunakan. Karena
tidak semua kunci diperlukan, siapkan beberapa kunci dan taruh di luar kotak, tetapi di atas
kursi atau meja tersebut. Hitunglah jumlah kunci di dalam kotak untuk mencegah
kemungkinan kunci tidak diketahui tertinggal di dalam mesin atau dekat mesin. Peralatan
yang kemungkinan besar bisa tertinggal di dalam atau di dekat mesin adalah peralatan
kecil, seperti feeler gauge, kunci pas, kunci ring, obeng, ampelas, 

kain lap, dan kabel-kabel. Peralatan yang tertinggal di dalam atau di dekat mesin dapat
menimbulkan bahaya kebakaran dan kerusakan mesin, bahkan bisa membahayakan
keselamatan penumpang. Contoh kasus akibat tertinggalnya peralatan di dalam mesin atau
di dekat mesin mobil sebagai berikut.
 Kunci pas menghubungkan kutub positif dengan kutub negatif accu dapat menyebabkan
kebakaran.
 Kabel tersangkut di daun kipas radiator sehingga daun kipas patah.
Selain menghitung jumlah peralatan yang digunakan, perlu diperiksa juga kondisi setiap
peralatan secara teliti. Pastikan bahwa peralatan tersebut dalam keadaan baik. Kondisi alat
yang dapat menimbulkan kecelakaan sebagai berikut.
 Kunci yang retak.
 Kabel terkelupas.
 Obeng retak.

PENGERJAAN TUNE-UP

A.    Memeriksa Air Radiator

Sebelum tune-up dimulai, terlebih dahulu air radiatornya kita periksa. Buka tutup radiator
dengan cara diputar, kemudian lihat air radiator dari lubang pengisian air. Jika jumlah air
radiatornya kurang, tambahkan secukupnya dengan air yang bersih.
Volume air di radiator dikatakan cukup jika ketinggiannya mencapai batas bawah leher tutup
radiator. Jangan menghidupkan mesin dalam keadaan air radiator kurang, karena, mesin akan
menjadi sangat panas.
Waktu memeriksa air radiator, periksa juga kualitas airnya. Jika airnya kotor, sebaiknya diganti
dengan yang baru. Jika airnya berminyak, berarti terjadi kebocoran oli yang menuju sistem
pendinginan air. Periksa juga kemungkinan terjadinya kebocoran air pendingin dengan melihat
ada tidaknya rembesan air di luar radiator.

B.     Memeriksa Oli Mesin

Setelah memeriksa air radiator, tahap berikutnya adalah memeriksa oli mesin. Jika oli mesin
2
diperiksa setelah tune-up selesai, hasil tune-up tidak akan maksimal karena kondisi oli mesin
berpengaruh terhadap suhu kerja mesin. Selain itu, oli mesin juga berpengaruh terhadap bunyi
mesin. Jika oli mesin sangat kotor, encer, atau kurang, bunyi mesin akan menjadi kasar. Hal ini
akan berpengaruh terhadap putaran stasioner dan idel.
Pemeriksaan oli mesin meliputi volume oli dan kondisi oli. Volume oli harus memenuhi batas
minimal yang ditentukan, jika Oli kurang, tambahkan dengan oli yang kekentalanya sama.
Sebaiknya, oli yang ditambahkan tersebut mereknya sama, untuk menghindari reaksi kimia yang
dapat merugikan kondisi dan kerja mesin.

Dilihat dari bahan bakunnya, oli pelumas ada 2 macam, yaitu :

 Oli MineralOli mineral dibuat dari bahan crude oli yang mengandung bahan hidro karbon
dan parafin yang cukup tinggi.

 Oli Sintetis
Oli Sintetis merupakan hasil dari perpaduan beberapa senyawa kimia. Oli sintetis lebih baik
daripada oli mineral karena bisa tahan bekerja pada suhu rendah dan suhu tinggi.

A.    Kondisi Visual Mesin

Selesai memeriksa oli mesin, jangan langsung menghidupkan mesin. Amati dengan teliti kondisi
visual mesin. Pastikan bahwa mesin benar-benar aman untuk dihidupkan.
Memeriksa kondisi mesin secara visual termasuk tindakan pencegahan kecelakaan yang harus
dilakukan sebelum tune-up. Mesin dikatakan aman untuk dihidupkan jika pemeriksaan mesin
menunjukkan hasil sebagai berikut.

1. Tidak ada kabel yang tersangkut.


2. Tidak ada kabel busi yang tidak terpasang.
3. Pemasangan kabel-kabel busi sudah benar sesuai dengan urutan pengapiannya.
4. Tidak ada peralatan apa pun yang terletak di atas mesin.
5. Baut dan mur terpasang dengan baik.
6. Tidak terdapat kebocoran bensin pada mesin.
7. Tidak ada kabel yang mengalami hubungan singkat.
8. Oli mesin dan air radiator cukup.

B.     Menghidupkan Mesin

Setelah mesin siap dihidupkan dan aman dari kemungkinan adanya bahaya, hidupkan mesin pada
putaran stasioner, beberapa menit kemudian tambahkan putarannya jika diperlukan. Jangan
menghidupkan mesin langsung pada putaran tinggi, karena pelumasan belum sampai ke seluruh
komponen mesin, untuk mencegah keausan pada komponen. Untuk keperluan menganalisis
kerusakan mesin, selama mesin hidup perhatikan tiga hal sebagai berikut.
3
a.      Bunyi Mesin

Bunyi mesin yang bisa timbul saat menghidupkan mesin sebagai berikut.

 Ledakan akibat Pembakaran


Ledakan akibat pembakaran bahan bakar (bensin atau solar) menimbulkan bunyi yang khas.
Pada mesin yang pembakarannya normal, bunyi ledakannya rata. Pada mesin yang
pembakarannya tidak normal, bunyi ledakannya tidak rata, terjadi entakan setiap beberapa detik.
Jika bunyi tersebut tidak disalurkan lewat knalpot, akan terdengar sangat keras dan memekakkan
telinga.
Bunyi mesin berbahan bakar bensin lebih halus dibandingkan dengan mesin berbahan bakar solar
atau  diesel.

 Getaran Komponen
Mengetahui ciri-ciri bunyi berbagai mesin akan mempermudah dalam menentukan
kerusakannya. Bunyi yang ditimbulkan oleh getaran komponen mesin merupakan bunyi yang
tidak normal. Getaran tersebut bisa terjadi karena baut atau mur yang longgar, komponen retak,
atau patah. Bunyi-bunyi akibat getaran mesin berbeda sekali dengan bunyi akibat pembakaran
bahan bakar.

 Gesekan
Gesekan komponen yang tidak dilumasi dengan oli, bisa menimbulkan bunyi yang tidak nyaman.
Bunyi akibat gesekan bisa timbul pada tuas sistem kawat gas karburator yang tidak dilumasi
dengan baik, gesekan piston dengan dinding silinder, atau gesekan pada lakher.

 Aliran Gas
Aliran gas yang bocor bisa menimbulkan bunyi yang tidak normal, seperti terjadinya kebocoran
pada saluran gas masuk dalam silinder (intake manifold). Bunyi tersebut berupa desis yang
keras.

 Ketukan (knocking)
Bunyi yang diakibatkan oleh adanya ketukan dua komponen mesin yang cukup keras, biasanya
terjadi di daerah sebagai berikut.
1.      Celah katup yang terlalu besar.
2.      Bantalan poros engkol longgar.
3.      Piston kocak.
4.      Pen piston longgar.
5.      Poros nok kocak.

 Loncatan Bunga Api


Loncatan listrik tegangan tinggi bisa menimbulkan bunyi khas. Bunyi tersebut bisa mirip suara
seekor cicak berdecak. Penyebab loncatan bunga api listrik adalah kebocoran arus atau hubungan
singkat.
4


 Tekanan Gas

Bunyi yang disebabkan oleh tekanan gas yang bocor hampir sama dengan kebocoran aliran gas
masuk. Kebocoran gas disebabkan oleh sekat yang kurang rapat. Bunyi mesin harus didengarkan
dengan saksama untuk mencari penyebab kerusakan mesin. Karena itu, bandingkan bunyi mesin
sebelum dan setelah tune-up.

b.      Getaran Mesin

Perhatikan getaran selama mesin hidup pada putaran stasioner. Mesin yang normal tidak
memiliki getaran yang kasar. Jika diamati, pada waktu mesin dinyalakan, bodi mesin tersebut
tidak bergetar kecuali kabel-kabel businya yang sedikit bergetar. Jika getaran mesin agak kasar,
berarti terdapat gangguan pada proses pembakaran atau komponen-komponennya. Getaran yang
kasar disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.

 Tekanan kompresi tidak sama antara masing-masing silinder.


 Tekanan kompresi di atas standarnya.
 Pembakaran pada salah satu silinder tidak normal.
 Salah satu busi mati.
 Salah satu kabel busi lepas.
 Pemasangan kabel busi tidak sesuai urutan pengapiannya.
 Terdapat komponen-komponen yang kocak atau kendor baut-bautnya.

c.       Asap Knalpot

Setelah bunyi mesin dan getarannya diamati, selanjutnya perhatikan dengan teliti bentuk dan
warna asap sisa pembakaran yang keluar dari knalpot. Asap yang keluar dari knalpot merupakan
petunjuk baik tidaknya proses pembakaran bahan bakar mesin tersebut.
Ada empat warna asap knalpot yang dapat dijadikan petunjuk baik tidaknya proses pembakaran
dalam mesin sebagai berikut.

 Warna Asap Hitam


Warna asap hitam pada mesin diesel merupakan sesuatu  yang wajar. Namun, warna asap hitam
pada mesin bensin merupakan pertanda adanya pembakaran yang tidak sempurna karena
kelebihan bensin pada campuran gas dan bensinnya. Ukuran standar yang digunakan sebagai
pembanding warna asap dikatakan hitam atau normal adalah asap mesin dalam kondisi normal.

 Warna Asap Putih


Asap mesin 2 tak yang normal berwarna putih. Berbeda dengan mesin 4 tak, jika asap mesin 4
tak berwarna putih berarti terdapat kerusakan atau gangguan pada mesin tersebut. Warna putih
disebabkan asap dari oli yang terbakar. Pada mesin 2 tak, oli memang terbakar bersama bensin.
5
Namun pada mesin 4 tak, oli tidak terbakar, kecuali terdapat kebocoran oli dari karter ke ruang
bakar.

 Asap Tak Berwarna


Asap mesin 4 tak yang baik adalah yang tidak berwarna. Warna asap seperti ini menandakan
campuran gas normal, tidak kelebihan bensin, tidak bercampur dengan oli, dan tidak kekurangan
bensin.

 Asap Knalpot Berjelaga


Jelaga pada asap mesin, baik itu mesin 2 tak maupun 4 tak, disebabkan adanya kandungan
minyak tanah di dalam bensin. Jika asap yang dihasilkan berjelaga, bunyi mesin pasti tidak
normal (kasar) dan elektroda businya hitam.

1.2 komponen perbaikan dan perawatan


Setelah mesin dianalisis kerusakannya, pekerjaan tune up bisa dimulai. Pengerjaan tune up harus
berurut. Tujuannya, agar tidak terjadi pengulangan pekerjaan karena servis komponen tertentu
berpengaruh terhadap komponen yang lain.

a. Saringan Udara (Air Filter)

Saringan udara terlebih dahulu harus diservis dibandingkan dengan komponen yang lain, karena
saringan udara merupakan komponen mesin yang paling dingin dibandingkan dengan komponen
yang lain setelah mesin dihidupkan. Selain itu saringan udara juga berpengaruh terhadap
komponen lain jika diservis belakangan, seperti terhadap pembentukan campuran udara dan
bensin di saluran pada intake manifold (saluran pemasukan gas).
Saringan udara atau lebih populer dengan sebutan filter terletak di dalam kotak berbentuk
lingkaran yang menyerupai piring. Kotak tersebut terbuat dari pelat besi biasa. Saat pengapian,
putaran stasioner sangat dipengaruhi oleh saringan udara. Penyetelan idel juga dipengaruhi oleh
saringan udara.
6
b.      Platina

Setelah saringan udara dibersihkan atau diganti, komponen berikutnya yang harus diservis adalah
platina. Platina terletak di dalam distributor. Platina perlu diperiksa atau diservis terlebih dahulu
sebelum menyetel saat pengapian dan putaran stasioner. Jika platina disetel setelah penyetelan
saat pengapian dan putaran stasioner, akan terjadi pengulangan kerja. Setelah platina dibersihkan
dan dipasang, saat pengapian pasti berubah, karena saat pengapian dipengaruhi oleh celah
platina. Jika celah platina lebih besar, saat pengapian akan maju sedikit. Sebaliknya, jika celah
platina lebih sempit, saat pengapian akan mundur.
Putaran stasioner juga dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina lebih besar, putaran
stasioner akan turun. Sebaliknya, jika celah platina semakin kecil, putaran stasioner akan naik
sedikit. Meskipun perubahan putaran stasioner tersebut tidak begitu besar, perlu diperhatikan
untuk ketelitian hasil servis. Kondisi permukaan kontak platina sangat berpengaruh terhadap
putaran stasioner dan bunyi mesin. Jika permukaan platina kotor, putaran stasioner akan turun.
Namun, jika permukaan platina dibersihkan, putaran stasioner akan naik. Karena itu, tidak tepat
jika platina diservis setelah penyetelan putaran stasioner dan campuran gas.
Setelah perbaikan platina selesai, pasanglah platina dengan benar. Perhatikan kabel yang bisa
menyebabkan hubungan singkat dengan bodi mesin. Hubungan singkat dengan bodi mesin
mengakibatkan tidak terjadinya loncatan bunga api pada busi. Apabila mobil sudah
menggunakan CDI maka tidak perlu melewati tahapan ini.
c.       Kabel Busi

Setelah platina diservis, tutup distributor tidak perlu segera dipasang. Periksa kondisi tutup
distributor beserta kabel-kabelnya. Pemeriksaan tersebut dilakukan setelah menyervis platina
dengan tujuan untuk efisiensi kerja.
Kondisi mesin dipengaruhi oleh kualitas pengapiannya. Kualitas pengapian dipengaruhi oleh
nyala api busi dan kabel¬kabel businya. Namun, kabel busi harus diperiksa atau diservis terlebih
dahulu daripada businya, karena kabel busi merupakan pengantar untuk lewatnya arus tegangan
tinggi ke busi. Nyala api busi sangat dipengaruhi oleh kondisi kabel-kabel businya.
Kabel busi tidak boleh diganti dengan kabel yang sembarangan kualitasnya. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari hambatan yang besar pada busi. Isolasi kabel busi harus memenuhi syarat,
7
karena listrik yang dialirkan bertegangan tinggi (15.000-20.000 volt). Isolasi kabel busi yang
sudah usang harus diganti kabelnya. Penggantian kabel busi sebaiknya satu unit, dengan harga
yang bermacam¬macam. Umumnya, semakin mahal harganya, semakin baik kualitasnya.
Kabel busi yang retak isolatornya atau telah usang menyebabkan timbulnya crossfire, yakni
induksi pada kabel busi yang berdekatan, sehingga busi yang kabelnya terkena induksi
meloncatkan bunga api liar dan menyebabkan kerja mesin terganggu. Cross fire menyebabkan
bunyi mesin kasar dan tenaga mesin menjadi turun. Untuk mengecek kabel busi biasanya
besarnya tahanan diukur menggunakan Ohm meter, jika besarnya tahanan tidak sesuai dengan
standartnya maka kabel busi diganti dengan yang baik.
d.      Tutup Distributor

Tutup distributor sebaiknya diperiksa kondisinya bersamaan dengan pemeriksaan kabel-kabel


busi dan servis platina. Hal ini dimaksudkan untuk meng¬hemat waktu kerja. Jika pemeriksa¬an
tutup ditributor dilakukan se¬telah mesin dihidupkan, akan mengulangi pekerjaan melepas dan
mencabut kabel busi dan tutup dis¬tributor.
Tutup distributor dinyatakan baik jika kondisinya sebagai berikut.

 Tidak retak.
 Arang pada tutup distributor yang berfungsi meng¬alirkan listrik tegangan tinggi tidak
aus.
 Bisa menutup dengan rapat.
Ada model tutup distributor yang dilengkapi lubang ventilasi di bagian atas tutup tersebut.
Fungsi lubang ventilasi tersebut adalah untuk penguapan air yang terjebak di dalam tutup
distributor. Dengan adanya ventilasi tersebut, uap air bisa keluar sehingga distributor tetap
kering. 

8
e.       Accu
Pemeriksaan berikutnya adalah pemeriksaan accu. Pemeriksaan accu meliputi sebagai berikut.

  Tinggi Air Accu


Air accu harus cukup, yakni ketinggiannya antara garis batas atas (upper level) dan garis batas
bawah (lower level). Jika air accu jumlahnya kurang, tambahkan dengan accu zur secukupnya.
Ketinggian air accu pada prinsipnya adalah merendam seluruh sel-sel accu sekurang-kurangnya
1 cm di atas sel-sel accu tersebut.
Jika mobil menggunakan accu kering, perawatannya menjadi lebih mudah karena tidak
memerlukan air accu yang bisa berkurang karena penguapan. Kutub-kutub accu juga harus
bersih, tidak kotor oleh jamur atau sejenisnya. Namun, harga accu kering lebih mahal sehingga
masih banyak mobil yang menggunakan accu basah. Air accu yang kurang (di bawah standar)
berakibat reaksi pada accu tidak maksimal, sehingga arus yang dihasilkannya tidak mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan listrik pada mobil.

 Bersihkan Kutub-kutub Accu dari Jamur dan Karat


Jamur pada kutub-kutub accu bisa dibersihkan dengan air hangat, sedangkan karat yang
mengotori kutub-kutub accu harus dibersihkan dengan ampelas.
 Bagian yang nampaknya remeh, tetapi sangat penting, adalah klem atau penjepit kabel accu
dengan kutub- kutubnya. Klem tersebut mudah sekali kendor. Jika klem kendor, mesin akan mati
karena busi tidak melon¬catkan bunga api. Untuk merawat klem agar tetap berfungsi dengan
baik, ke¬raskan baut pengikatnya dan gunakan klem yang berkualitas baik. Kutub-kutub accu
yang kotor atau berkarat menyebabkan tahanan sangat besar. Akibatnya, arus yang mengalir
menjadi berkurang (kecil) sehingga tenaga mesin menjadi berkurang, bahkan mesin tak bisa
dihidupkan.
Pada pemeriksaan pengapian, umumnya accu diperiksa paling akhir, itu pun kalau bunga api
yang keluar dari busi sangat kecil dan bagian pengapian lainnya telah diservis.

9
f.       Busi       
Busi sebaiknya diperiksa setelah pengukuran tekanan kompresi atau sebelum penyetelan celah
katup. Alasannya, pada pengukuran tekanan kompresi maupun penyetelan celah katup busi
dalam keadaan tidak terpasang, bisa menghasilkan efisiensi kerja yang optimal. Saat pengukuran
kompresi, busi harus dilepaskan karena lubang busi digunakan untuk memasukkan ujung alat
pengukur tekanan kompresi. Pada penyetelan celah katup, busi sebaiknya dalam keadaan tidak
terpasang agar mesin ringan saat diputar.
Bagian busi yang perlu diperiksa adalah elektrodanya, yang meliputi kebersihan dan celah
elektrodanya. Elektroda yang kotor harus diampelas dengan ampelas besi dan elektroda positif
dan elektroda negatif tidak boleh berhubungan. Karena itu, harus disetel celahnya. Adanya
kotoran pada kedua elektroda busi bisa mengakibatkan terhalangnya jalan loncatan bunga api
listrik.
Setelah elektrodanya dibersihkan dengan ampelas, pada elektroda busi perhatikan hal-hal sebagai
berikut.

 Jika terdapat lingkaran berwarna agak biru antara elektroda tengah dengan insulatornya,
berarti tipe busi yang digunakan cocok.
 Jika insulatornya agak hitam dan elektrodanya berwarna biru, berarti tipe businya terlalu
dingin.
 Jika insulatornya berwarna putih dan terjadi erosi pada elektrodanya, berarti tipe businya
terlalu panas.
Ada tiga tipe busi, yaitu busi panas, sedang, dan dingin. Busi tipe panas kurang tahan terhadap
panas, tipe dingin tahan terhadap panas. Busi panas cocok untuk perjalanan jauh.

h.      Menyetel Celah Katup

Langkah paling tepat begitu selesai menyervis busi adalah menyetel celah katup. Selama
penyetelan celah katup, busi tidak perlu dipasang di lubangnya. Biarkan mesin tanpa busi untuk
sementara, hingga penyetelan katup selesai.
Penyetelan celah katup dalam keadaan mesin tanpa busi akan memperoleh keuntungan sebagai
berikut.

 Mesin akan lebih ringan diputar saat mencari posisi top kompresi masing-masing silinder.
 Mempermudah dalam memeriksa posisi piston, yakni sudah mencapai titik puncaknya
atau belum.
 10
 Lebih aman, karena mesin tidak mungkin berputar (hidup) tanpa busi.
1. Syarat Penyetelan Katup
Agar penyetelan katup berhasil dengan baik, harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

 Penyetelan dilakukan ketika katup menutup rapat.


 Penyetelan dilakukan ketika celah katup paling besar.
 Penyetelan katup dapat berhasil dengan baik jika proses kerja mesin (gerak naik-turun
piston) sesuai dengan gerak katup-katupnya.
2. Cara Penyetelan
Ada dua cara penyetelan untuk memenuhi syarat-syarat agar penyetelan katup berhasil dengan
baik, yaitu sebagai berikut.

 Dengan memutar poros engkol (pub), untuk membuat piston berada di posisi top
kompresi masing-masing silinder. Cara ini banyak membutuhkan tenaga dan waktu,
karena harus memutar pull sesuai dengan banyaknya silinder sampai mendapatkan posisi
piston pada top silinder 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Saat posisi top kompresi, kedua katup
iNdan EX harus dalam keadaan menutup rapat, sehingga bisa disetel celahnya.
 Dengan memutar poros engkol (pub), untuk membuat piston pada posisi top kompresi
silinder 1 dan silinder lain yang diperlukan sesuai dengan proses kerja mesin. Cara ini
lebih cepat dan menghemat dengan tenaga, tetapi memerlukan pengetahuan teknik mobil
yang cukup, khususnya hubungan antara urutan pengapian (FO = firing order) dan
penyetelan katup

i.        Positive Crank Case Ventilation (PCV)

PCV adalah sistem ventilasi ruang engkol. Uap bensin yang bocor ke dalam ruang engkol
dialirkan kembali ke ruang bakar mesin melalui sebuah selang yang menghubungkan ruang
engkol ke intake manifold
Setelah penyetelan katup, sebaiknya PCV diservis terlebih dahulu sebelum .tes kompresi. PCV
sedikit berpengaruh terhadap tekanan kompresi dan putaran mesin. Tanpa PCV putaran mesin
lebih rendah dibandingkan dengan ketika PCVdiaktifl<an.
Dalam servis PCV, yang perlu diperiksa adalah kerja katup PCV dan kerapatan selang-
selangnya. Katup PCV yang telah rusak sebaiknya diganti dengan yang baru.
11

j.        Saat Pengapian

Saat pengapian sebaiknya disetel setelah penyetelan putaran mesin. Alasannya, karena saat
pengapian yang tercantum dalam buku pedoman servis mobil adalah saat pengapian pada putaran
stasioner. Jika saat pengapiannya disetel pada putaran tidak stasioner, akan terjadi pengulangan
kerja. Hal ini sebenarnya bisa dihindari, karena begitu pu¬taran mesin disetel, saat
penga¬t,piannya pasti berubah.
Prinsip penyetelan saat pengapian adalah memutar dis¬tributor dalam keadaan mesin hidup
sampai memperoleh bunyi mesin yang paling halus dengan tenaga yang paling besar. Prinsip
penyetelan ini bisa dijadikan pedoman, jika penyetelan saat pengapian dilakukan tanpa
menggunakan timing- light (penyetelan perigapian) atau alat bantu lainnya.
Distributor dapat diputar ke kiri atau ke kanan setelah baut pengikatnya dikendorkan. Jika
distributor diputar berlawanan arah dengan putaran rotor, berarti saat pengapiannya dimajukan.
Sebaliknya, jika distributor diputar searah dengan putaran rotor, berarti saat pengapian
dimundurkan

k.      Idel

Penyetelan idel merupakan penyetelan yang paling akhir dalam tune-up mesin mobil. Hasil
penyetelan idel tidak berpengaruh terhadap saat pengapian, celah katup, kompresi, dan
pendinginan. Sebaliknya, idel sangat dipengaruhi oleh berbagai komponen mesin.
Menyetel idel pada prinsipnya adalah menyetel campuran antara udara dengan bensin pada
12
putaran idling. Jadi sebelum menyetel campuran idel, putaran mesinnya harus stasioner terlebih
dahulu. Jika setelah penyetelan idel, kemudian putaran stasionernya berubah, putaran
stasionernya harus disetel ulang. 

l.        Tali Kipas

Dalam tune up, tali kipas juga harus disetel. Kekencangan tali kipas berpengaruh terhadap
pendinginan dan putar¬an alternator. Jika tali kipas kendor, putaran mesin tidak bisa memu-tar
kipas pendingin de¬ngan baik karena selip.
Akibatnya, pendinginan oleh kipas tidak sesuai dengan putaran mesin sehingga mesin menjadi
panas. Selain itu, putaran alternator juga tidak bisa maksimum sehingga pengisian ke baterai
kurang baik.

Setelah tune-up selesai dan mesin akan dihidupkan, perhatikan seluruh komponen mesin sudah
terpasang di tempatnya dengan benar atau belum. Jika semua komponen telah terpasang dengan
benar, hidupkan mesin pada ifputaran stasioner beberapa menit. Selama mesin berputar stasioner,
dengarkan bunyi normal, naikkan putaran mesin perlahan-lahan sambil perhatikan bunyi mesin,
getaran, dan asap knalpotnya. Jika sudah yakin tidak terdapat gangguan atau ketidaknormalan
pada mesin, berarti tune-up telah selesai.
13
Sumber: https://tcahkatrok.blogspot.com/2016/05/artikel-tune-up-mobil-dan-sistem.html
Tanggal:23 september 2021
Jam:18.33

BAB II
2.1 Tune up mesin diesel

Sering kotornya saluran intake manifold menjadikan tune up mobil diesel wajib dilakukan. Baik
secara berkala atau ketika anda merasa ada gangguan performa.

Tune up adalah salah satu cara untuk menservis mobil anda secara rutin untuk menjaga
kenyamanan mobil anda saat digunakan. Tune up mobil diesel bertujuan untuk memeriksa,
membersihkan, mengganti komponen yang rusak serta melakukan perbaikan mesin yang ada
dalam mobil anda sehingga dapat digunakan dengan lancar.Anda disarankan untuk melakukan
perawatan mobil anda karena untuk menjaga mesin anda agar tetap selalu baik dan lancar
digunakan. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa tune up mobil diesel sangat penting
dilakukan:

1. Kekuatan tenaga mesin berkurang


2. Sulit dalam menyalakan mesin mobil saat pertama kali ingin dinyalakan.
3. Getaran pada mesin bergetar lebih tinggi dari pada biasanya.
4. Terjadi masalah saat mobil digunakan.
5. Salah satu bentuk tune up mobil diesel ini antara lain adalahmembersihkan pada bagian
injektor dan saluran yang terhubung dengan bahan bakar. Anda harus selalau
menservisnya secara rutin agar mesin mobil anda selalu terjaga dan tidak mudah rusak.

Meningkatkan Cara Kerja Mesin Diesel dalam Mobil Anda

Berikut ini adalah beberapa cara untuk menaikkan tenaga mesin pada mobil anda:

1. Meningkatkan masuknya aliran udara dengan memperbaiki filter udara dan


menggantinya dengan modifikasi filter. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil
pembakaran yang bagus dan signifikan.Selain itu, anda juga dapat memporting dan
melakukan pengaturan kembali aliran udara sehingga lebih efisien. Tujuannya adalah
untuk mengalirkan udara masuk ke dalam ruang bakar dengan mudah. Terakhir, anda
dapat memasang unit turbo dan super charge tujuan pemasangan tersebut adalah
untuk memperbanyak udara yang masuk.
2. Meningkatkan bahan bakar. Dalam hal ini termasuk di dalamnya antar lain adalah
dengan mengganti bahan bakar yang akan dibakar pada mesin sehingga jumlah bahan
bakar akan semakin banyak . Perbanyakan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan

14
kalibrasi IP, memodifikasi Nosel, melakukan pengaturan baut load solar serta memasang
piggy back pro.

3. Melancarkan pembuangan hasil pembakaran, yaitu dengan  melakukan tiga hal berikut
ini: Pertama, dapat memporting exhausted manifold yang dapat mempermudah
mengeluarkan gas yang harus di buang. Anda juga dapat mengganti manifold dan
knalpot  agar memperbesar udara yang masuk serta mengulang pengaturan dimensi
serta ukuran exhaust.

Meningkatkan Kualitas Udara dan Bahan Bakar

Cara untuk menaikkan kualitas udara adalah dengan mengurangi suhu udara  yang masuk.
Diantaranya adalah dengan melakukan pemasangan intercooler, AC. Selain itu anda juga dapat
menggunakan bahan bakar yang berkualitas memakai doping, memasang CIA yang bagus untuk
perawatan mobil anda.

Mengkombinasikan berbagai modifikasi yang dapat mendukung

Berikut adalah beberapa kelebihan engine diesel jika dibandingkan dengan motor berbahan bakar
bensin.

1. Engine diesel dapat anda gunakan sebagai salah satu alternatif mobil yang bagus dan
efisien. Hal ini dikarenakan engine diesel ini dilengkapi dengan efisiensi panas yang
tinggi sehingga akan menghemat penggunaan bahan bakar tune up mobil diesel anda.
2. Engine diesel sangat praktis karena ternyata ia lebih tahan lama dan tidak
membutuhkan sebuah elektrik untuk pembakaran. Hal ini dapat meminimalisir kesulitan
akibat penggunaan mobil diesel.
3. Berdasarkan kecepatannya, maka mobil diesel ini memiliki kecepatan yang  lebih lambat
dibandingkan dengan  motor dengan bahan bakar bensin.

Cara Tune Up Mobil Diesel

15
Berikut ini adalah salah satu cara untuk tune up mobil diesel anda:

1. Membeli cairan khusus untuk membersihkan kotoran pada mobil anda.


2. Menyemprotkan cairan tersebut pada bagian intake fold.
3. Didiamkan beberapa saat lalu kalau sudah kering silahkan di semprot lagi menggunakan
cairan yang sama sebanyak 3 kali.
4. Mobil di gas, langkah ini dilakukan beberapa kali agar menghasilkan hasil yang
maksimal.

Jika anda membutuhkan paket pengerjaan tune up yang dilakukan secara profesional, silahkan
menghubungi Dokter Mobil. Dokter Mobil adalah bengkel perawatan mobil dengan mekanik-
mekanik handal dan berpengalaman.

2.1 komponen perawatan dan perbaikan

1.Sistem Pendinginan

Energi yang dimasukan didalam motor berupa bahan bakar hanya kira-kira 30% yang dapat
diubah menjadi energi mekanis (gerak). Sisanya sebesar 70% hilang percuma berupa kalor
sebesar 25-30% melalui pendinginan dari motor. Sistem pendinginan mempunyai tugas untuk
menyerap panas mesin yang kemudian akan disalurkan atau dikeluarkan kembali ke udara luar.

Di bawah ini adalah prosedur pemeriksaan sistem pendinginan dalam tune up :

a. Periksa tinggi air pendingin

Jika tinggi air pendingin kurang dari batas full maka isilah hingga garis batas full tersbut pada
tangki

b. Periksa kualitas air pendingin

Perksalah apakah air tercampur oli atau kotoran dan apakah menimbulkan karat.

c. Periksa cara kerja tutup radiator

Dengan menggunakan alat tes tutup radiator, periksa tekanan pegas dan dudukan katupvakum
dari tutup radiator. Jika tutup radiator membuka pada tekanan dibawah angka spesifikasi : STD =
0.75 – 1.05 dengan limit 0.6 kg/cm. Jika tutup radiator rusakmaka tutup tersebut harus diganti.

16
2.Memeriksa/mengganti/menyetel tali kipas.
Periksa tali kipas dari kemungkinan aus dan retak. Hal ini dapat menyebabkan tali
kipas putus dan mesin panas atau naik temperaturnya. Periksa kekerasan tapi kipas.
Bila terlalu kendor atau terlalu kencang harus disetel kembali. Kekerasan tali
kipas=bila ditekan dengan kuat (10 kg) kelengkungan tali kipas 7-11 mm.
Dalam tune up ada dua langkah pemeriksaan tali kipas yaitu :
a.     Pemeriksaan secara visual.
Memeriksa tali kipas kemungkinan terdapat :
-         Retak sudah buruk.
-         Persinggungan tidak sempurna antara tali dan pully.
-         Terdapat oli atau gemuk pada tali kipas tersebut.
b.     Periksa dan stel kekencangan tali kipas.
Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar 98N/10kg
diantara dua pulli, stel bila perlu, lihat spesiikasi kelenturan tali pulli diantara
alternator dan pompa air.
Antara : kipas dan alternator, jarak kelenturan 7 – 11 mm.
Engkol dan kompresor, jarak kelenturan 11 – 14 mm.

17
3.Memeriksa/membersihkan/mengganti filter udara, solar dan oli.
Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor dapat menghambat aliran
udara yang masuk sehingga putaran mesin tidak stabil. Bersihkan saringan udara
dengan mengembuskan udara bertekanan dari arah dalam ke luar. Jika sudah
terlalu kotor dan rusak, saringan harus diganti.
Cara pengerjaannya adalah :
-   Buka elemen saringan udara
-   Untuk membersihkan elemen, tiupkan udara kompres dari bagian dalam.
Periksa juga filter solar (fuel filter). Bila saringan solar kotor dapat menyebabkan
suplai solar terlambat hingga mesin tersendat-sendat. Bersihkan saringan bensin
dengan mengembuskan udara bertekan dari arah luar (out) ke arah masuk (in).

18
4.Memeriksa baterai (accu).
a.     Periksa batterai secara visual, dari kemungkinan yang bisa terjadi :
Periksa terminal dan klem pengikatnya. Bila kotor dan longgar,
menyebabkan suplai arus kurang, harus dibersihkan dengan cara mengampelas dan
mengeraskan klem pengikatnya.
b.Ukuran berat jenis elektrolit.
Tambahkan air accu (bukan accu sur) jika kurang. Periksa berat jenis air accu
dengan menggunakan alat Hidrometer, sedot air accu hingga masuk ke dalam
hidrometer dan baca hasil pengukurannya. Berat jenis air accu yang baik = 1,26 -
1,28. Jika kurang dari ketentuan menyebabkan saat stater kurang kuat, baterai
harus disetrum (charger).

5.Oli mesin.
Bila oli sudah hitam dan encer, oli harus diganti. Ganti oli dilakukan setiap
3.000 km atau jenis oli tertentu mencapai 5.000 km, tetapi jika oli sering kurang
atau habis harus segera dilakukan perbaikan pada sistiem pelumasan oli.
19
Cara Pengerjaanya adalah :
-         Periksa tinggi oli
Tinggi oli harus berada diantara tanda “L” dan ”F”. Jika kurang maka periksa
apakah terdapat tanda-tanda kemungkinan ada kebocoran, lalu tambah oli mesin
setidaknya sampai tanda “F” (fuel)
-         Periksa kualitas oli.
Periksa Oli apakah ada kemungkinan oli sudah kotor, kemasukan air maupun telah
berubah warna. Maka gantilah oli dengan yang baru.
-         Ganti saringan oli.
-         Buka saringan oli dengan SST .
-         Sebelum memasang filternya yang baru, sebaiknya beri sedikit oli terlebih dahulu
pada seal filter.
-         Untuk pemasangan, cukup dengan mnggunakan tangan saja.
-         Setelah mesin dihidupkan, periksa oli dari kemungkinan kebocoran dan periksa
kembali tinggi oli.

6.memeriksa/menyetel celah katup


      Periksa celah katup dari kemungkinan terlalu renggang/sempit, bila celah katup
terlalu renggang mesin panas dan tenaga kurang. Sebaliknya bila terlalu sempit
bahan bakar (solar) boros dan mengeluarkan asap hitam. Untuk itu, bila celah
20
katup tidak benar harus disetel lagi, dengan cara:
a) Topkan silinder nomor satu pada TMA.
b) Lakukan penyetelan dengan urutan dari depan: buang- isap- isap- buang.
c) Untuk ukuran celah katup Ex 0,25mm In 0,20 mm (khusus mitsubitshi kuda).
d) Kemudian putar puly 1kali/ putaran 360 .posisikan silinder no 4 pada TMA.
e) Ukur/ stel celah katup dengan urutan: buang- isap- isap- buang.
Catatan:
-gunakan fuller yang masih baik (belum aus).
-pada saat menyetel tarikkan fuller gauge harus lurus.
-Setiap jenis/merek kendaraan memiliki ketentuan ukuran celah katup sendiri-
sendiri, dapat dilihat pada buku petunjuk perawatan mobil. Contoh mitsubitshi
kuda, katup masuk = 0,20 mm, katup buang = 0,25 mm.

7.Membersihkan injector dengan menggunakan injector cleaner.


Injector berfungsi untuk menyemburkan bahan bakar ke ruang bakar mesin.
Masalah yang sering terjadi pada injector:
1.     Lemahnya semburan bahan bakar
Jarum injector yang tersumbat kotoran akan menyebabkan tidak kuatnya semburan
bahan bakar dari injector ke ruang bakar.
2.     Kebocoran injector
Kebocoran terjadi ketika jarum injector tidak bisa menutup rapat setelah selesai
menyemburkan bahan bakar.
22
Cara pengerjaanya:
Isi tangki dengan cairan pembersih (injector cleaner) untuk menghilangkan
air, belerang, atau jamur yang mungkin berada di injector.

10.Kalibrasi Injector
Tujuan kalibrasi Injector:
Kalibrasi Injector diesel ini gunanya agar injector bisa kembali prima, jadi
konsumsi solar kembali irit, mesin tidak pincang, dan tidak mengeluarkan asap
hitam.
Cara pengerjaanya:
Lepas Injector, kemudian di uji dengan alat khusus ultrasonic. Alat tersebut
berfungsi untuk mengetahui debit bahan bakar, pola semburan bahan bakar, dan
ada tidaknya kebocoran pada jarum injector.

Sumber: http://201252028.blogspot.com/2013/04/langkah-langkah-tune-up-pada-
mesin.html
https://doktermobil.com/perawatan-tune-up-mobil-diesel/
Tanggal:23 september 2021
Jam:19.02

23
BAB III
3.1 KESIMPULAN

Tune Up adalah pekerjaan servis ringan mesin yang bertujuan untuk mendapatkan
performa mesin yang maximal, dan juga menjaga agar mesin tetap dalam kondisi
yang baik dan prima. Karena mesin dioperasikan secara terus menerus, maka akan
memungkinkan terjadinya penurunan peforma mesin.

3.2 SARAN

Hendaknya tune up di lakukan secara berkala, hal ini bertujuan agar mobil ketika
akan digunakan selalu dalam kondisi yang prima dan maksimal

24
 

Anda mungkin juga menyukai