Disusun oleh:
AHMAD ARIANSYAH
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya,saya dapat
menyelesaikan tugas “teknik pemeliharaan dan perbaikan”.Tugas ini merupakan inovasi
pembelajaran untuk memahami penelitian secara mendalam, semoga makalah ini dapat berguna
untuk Mahasiswa pada umumnya.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah membimbing dan
memberikan ilmunya kepada kami.
Saya menyadari tugas ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu kritik dan saran sangat
membantu saya agar tugas ini menjadi lebih baik.saya sampaikan terima kasih serta mohon maaf
bila ada kesalahan kata maupun kalimat,dan semoga tugas ini bermanfaat bagi saya dan para
pembaca.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I JELASKAN SECARA TERPERINCI DATA DATANYA ........ 1
1.1 Tune up pada mesin bensin ………………….......... 1-6
kain lap, dan kabel-kabel. Peralatan yang tertinggal di dalam atau di dekat mesin dapat
menimbulkan bahaya kebakaran dan kerusakan mesin, bahkan bisa membahayakan
keselamatan penumpang. Contoh kasus akibat tertinggalnya peralatan di dalam mesin atau
di dekat mesin mobil sebagai berikut.
Kunci pas menghubungkan kutub positif dengan kutub negatif accu dapat menyebabkan
kebakaran.
Kabel tersangkut di daun kipas radiator sehingga daun kipas patah.
Selain menghitung jumlah peralatan yang digunakan, perlu diperiksa juga kondisi setiap
peralatan secara teliti. Pastikan bahwa peralatan tersebut dalam keadaan baik. Kondisi alat
yang dapat menimbulkan kecelakaan sebagai berikut.
Kunci yang retak.
Kabel terkelupas.
Obeng retak.
PENGERJAAN TUNE-UP
Sebelum tune-up dimulai, terlebih dahulu air radiatornya kita periksa. Buka tutup radiator
dengan cara diputar, kemudian lihat air radiator dari lubang pengisian air. Jika jumlah air
radiatornya kurang, tambahkan secukupnya dengan air yang bersih.
Volume air di radiator dikatakan cukup jika ketinggiannya mencapai batas bawah leher tutup
radiator. Jangan menghidupkan mesin dalam keadaan air radiator kurang, karena, mesin akan
menjadi sangat panas.
Waktu memeriksa air radiator, periksa juga kualitas airnya. Jika airnya kotor, sebaiknya diganti
dengan yang baru. Jika airnya berminyak, berarti terjadi kebocoran oli yang menuju sistem
pendinginan air. Periksa juga kemungkinan terjadinya kebocoran air pendingin dengan melihat
ada tidaknya rembesan air di luar radiator.
Setelah memeriksa air radiator, tahap berikutnya adalah memeriksa oli mesin. Jika oli mesin
2
diperiksa setelah tune-up selesai, hasil tune-up tidak akan maksimal karena kondisi oli mesin
berpengaruh terhadap suhu kerja mesin. Selain itu, oli mesin juga berpengaruh terhadap bunyi
mesin. Jika oli mesin sangat kotor, encer, atau kurang, bunyi mesin akan menjadi kasar. Hal ini
akan berpengaruh terhadap putaran stasioner dan idel.
Pemeriksaan oli mesin meliputi volume oli dan kondisi oli. Volume oli harus memenuhi batas
minimal yang ditentukan, jika Oli kurang, tambahkan dengan oli yang kekentalanya sama.
Sebaiknya, oli yang ditambahkan tersebut mereknya sama, untuk menghindari reaksi kimia yang
dapat merugikan kondisi dan kerja mesin.
Oli MineralOli mineral dibuat dari bahan crude oli yang mengandung bahan hidro karbon
dan parafin yang cukup tinggi.
Oli Sintetis
Oli Sintetis merupakan hasil dari perpaduan beberapa senyawa kimia. Oli sintetis lebih baik
daripada oli mineral karena bisa tahan bekerja pada suhu rendah dan suhu tinggi.
Selesai memeriksa oli mesin, jangan langsung menghidupkan mesin. Amati dengan teliti kondisi
visual mesin. Pastikan bahwa mesin benar-benar aman untuk dihidupkan.
Memeriksa kondisi mesin secara visual termasuk tindakan pencegahan kecelakaan yang harus
dilakukan sebelum tune-up. Mesin dikatakan aman untuk dihidupkan jika pemeriksaan mesin
menunjukkan hasil sebagai berikut.
Setelah mesin siap dihidupkan dan aman dari kemungkinan adanya bahaya, hidupkan mesin pada
putaran stasioner, beberapa menit kemudian tambahkan putarannya jika diperlukan. Jangan
menghidupkan mesin langsung pada putaran tinggi, karena pelumasan belum sampai ke seluruh
komponen mesin, untuk mencegah keausan pada komponen. Untuk keperluan menganalisis
kerusakan mesin, selama mesin hidup perhatikan tiga hal sebagai berikut.
3
a. Bunyi Mesin
Bunyi mesin yang bisa timbul saat menghidupkan mesin sebagai berikut.
Getaran Komponen
Mengetahui ciri-ciri bunyi berbagai mesin akan mempermudah dalam menentukan
kerusakannya. Bunyi yang ditimbulkan oleh getaran komponen mesin merupakan bunyi yang
tidak normal. Getaran tersebut bisa terjadi karena baut atau mur yang longgar, komponen retak,
atau patah. Bunyi-bunyi akibat getaran mesin berbeda sekali dengan bunyi akibat pembakaran
bahan bakar.
Gesekan
Gesekan komponen yang tidak dilumasi dengan oli, bisa menimbulkan bunyi yang tidak nyaman.
Bunyi akibat gesekan bisa timbul pada tuas sistem kawat gas karburator yang tidak dilumasi
dengan baik, gesekan piston dengan dinding silinder, atau gesekan pada lakher.
Aliran Gas
Aliran gas yang bocor bisa menimbulkan bunyi yang tidak normal, seperti terjadinya kebocoran
pada saluran gas masuk dalam silinder (intake manifold). Bunyi tersebut berupa desis yang
keras.
Ketukan (knocking)
Bunyi yang diakibatkan oleh adanya ketukan dua komponen mesin yang cukup keras, biasanya
terjadi di daerah sebagai berikut.
1. Celah katup yang terlalu besar.
2. Bantalan poros engkol longgar.
3. Piston kocak.
4. Pen piston longgar.
5. Poros nok kocak.
Tekanan Gas
Bunyi yang disebabkan oleh tekanan gas yang bocor hampir sama dengan kebocoran aliran gas
masuk. Kebocoran gas disebabkan oleh sekat yang kurang rapat. Bunyi mesin harus didengarkan
dengan saksama untuk mencari penyebab kerusakan mesin. Karena itu, bandingkan bunyi mesin
sebelum dan setelah tune-up.
Perhatikan getaran selama mesin hidup pada putaran stasioner. Mesin yang normal tidak
memiliki getaran yang kasar. Jika diamati, pada waktu mesin dinyalakan, bodi mesin tersebut
tidak bergetar kecuali kabel-kabel businya yang sedikit bergetar. Jika getaran mesin agak kasar,
berarti terdapat gangguan pada proses pembakaran atau komponen-komponennya. Getaran yang
kasar disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
Setelah bunyi mesin dan getarannya diamati, selanjutnya perhatikan dengan teliti bentuk dan
warna asap sisa pembakaran yang keluar dari knalpot. Asap yang keluar dari knalpot merupakan
petunjuk baik tidaknya proses pembakaran bahan bakar mesin tersebut.
Ada empat warna asap knalpot yang dapat dijadikan petunjuk baik tidaknya proses pembakaran
dalam mesin sebagai berikut.
Saringan udara terlebih dahulu harus diservis dibandingkan dengan komponen yang lain, karena
saringan udara merupakan komponen mesin yang paling dingin dibandingkan dengan komponen
yang lain setelah mesin dihidupkan. Selain itu saringan udara juga berpengaruh terhadap
komponen lain jika diservis belakangan, seperti terhadap pembentukan campuran udara dan
bensin di saluran pada intake manifold (saluran pemasukan gas).
Saringan udara atau lebih populer dengan sebutan filter terletak di dalam kotak berbentuk
lingkaran yang menyerupai piring. Kotak tersebut terbuat dari pelat besi biasa. Saat pengapian,
putaran stasioner sangat dipengaruhi oleh saringan udara. Penyetelan idel juga dipengaruhi oleh
saringan udara.
6
b. Platina
Setelah saringan udara dibersihkan atau diganti, komponen berikutnya yang harus diservis adalah
platina. Platina terletak di dalam distributor. Platina perlu diperiksa atau diservis terlebih dahulu
sebelum menyetel saat pengapian dan putaran stasioner. Jika platina disetel setelah penyetelan
saat pengapian dan putaran stasioner, akan terjadi pengulangan kerja. Setelah platina dibersihkan
dan dipasang, saat pengapian pasti berubah, karena saat pengapian dipengaruhi oleh celah
platina. Jika celah platina lebih besar, saat pengapian akan maju sedikit. Sebaliknya, jika celah
platina lebih sempit, saat pengapian akan mundur.
Putaran stasioner juga dipengaruhi oleh celah platina. Jika celah platina lebih besar, putaran
stasioner akan turun. Sebaliknya, jika celah platina semakin kecil, putaran stasioner akan naik
sedikit. Meskipun perubahan putaran stasioner tersebut tidak begitu besar, perlu diperhatikan
untuk ketelitian hasil servis. Kondisi permukaan kontak platina sangat berpengaruh terhadap
putaran stasioner dan bunyi mesin. Jika permukaan platina kotor, putaran stasioner akan turun.
Namun, jika permukaan platina dibersihkan, putaran stasioner akan naik. Karena itu, tidak tepat
jika platina diservis setelah penyetelan putaran stasioner dan campuran gas.
Setelah perbaikan platina selesai, pasanglah platina dengan benar. Perhatikan kabel yang bisa
menyebabkan hubungan singkat dengan bodi mesin. Hubungan singkat dengan bodi mesin
mengakibatkan tidak terjadinya loncatan bunga api pada busi. Apabila mobil sudah
menggunakan CDI maka tidak perlu melewati tahapan ini.
c. Kabel Busi
Setelah platina diservis, tutup distributor tidak perlu segera dipasang. Periksa kondisi tutup
distributor beserta kabel-kabelnya. Pemeriksaan tersebut dilakukan setelah menyervis platina
dengan tujuan untuk efisiensi kerja.
Kondisi mesin dipengaruhi oleh kualitas pengapiannya. Kualitas pengapian dipengaruhi oleh
nyala api busi dan kabel¬kabel businya. Namun, kabel busi harus diperiksa atau diservis terlebih
dahulu daripada businya, karena kabel busi merupakan pengantar untuk lewatnya arus tegangan
tinggi ke busi. Nyala api busi sangat dipengaruhi oleh kondisi kabel-kabel businya.
Kabel busi tidak boleh diganti dengan kabel yang sembarangan kualitasnya. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari hambatan yang besar pada busi. Isolasi kabel busi harus memenuhi syarat,
7
karena listrik yang dialirkan bertegangan tinggi (15.000-20.000 volt). Isolasi kabel busi yang
sudah usang harus diganti kabelnya. Penggantian kabel busi sebaiknya satu unit, dengan harga
yang bermacam¬macam. Umumnya, semakin mahal harganya, semakin baik kualitasnya.
Kabel busi yang retak isolatornya atau telah usang menyebabkan timbulnya crossfire, yakni
induksi pada kabel busi yang berdekatan, sehingga busi yang kabelnya terkena induksi
meloncatkan bunga api liar dan menyebabkan kerja mesin terganggu. Cross fire menyebabkan
bunyi mesin kasar dan tenaga mesin menjadi turun. Untuk mengecek kabel busi biasanya
besarnya tahanan diukur menggunakan Ohm meter, jika besarnya tahanan tidak sesuai dengan
standartnya maka kabel busi diganti dengan yang baik.
d. Tutup Distributor
Tidak retak.
Arang pada tutup distributor yang berfungsi meng¬alirkan listrik tegangan tinggi tidak
aus.
Bisa menutup dengan rapat.
Ada model tutup distributor yang dilengkapi lubang ventilasi di bagian atas tutup tersebut.
Fungsi lubang ventilasi tersebut adalah untuk penguapan air yang terjebak di dalam tutup
distributor. Dengan adanya ventilasi tersebut, uap air bisa keluar sehingga distributor tetap
kering.
8
e. Accu
Pemeriksaan berikutnya adalah pemeriksaan accu. Pemeriksaan accu meliputi sebagai berikut.
9
f. Busi
Busi sebaiknya diperiksa setelah pengukuran tekanan kompresi atau sebelum penyetelan celah
katup. Alasannya, pada pengukuran tekanan kompresi maupun penyetelan celah katup busi
dalam keadaan tidak terpasang, bisa menghasilkan efisiensi kerja yang optimal. Saat pengukuran
kompresi, busi harus dilepaskan karena lubang busi digunakan untuk memasukkan ujung alat
pengukur tekanan kompresi. Pada penyetelan celah katup, busi sebaiknya dalam keadaan tidak
terpasang agar mesin ringan saat diputar.
Bagian busi yang perlu diperiksa adalah elektrodanya, yang meliputi kebersihan dan celah
elektrodanya. Elektroda yang kotor harus diampelas dengan ampelas besi dan elektroda positif
dan elektroda negatif tidak boleh berhubungan. Karena itu, harus disetel celahnya. Adanya
kotoran pada kedua elektroda busi bisa mengakibatkan terhalangnya jalan loncatan bunga api
listrik.
Setelah elektrodanya dibersihkan dengan ampelas, pada elektroda busi perhatikan hal-hal sebagai
berikut.
Jika terdapat lingkaran berwarna agak biru antara elektroda tengah dengan insulatornya,
berarti tipe busi yang digunakan cocok.
Jika insulatornya agak hitam dan elektrodanya berwarna biru, berarti tipe businya terlalu
dingin.
Jika insulatornya berwarna putih dan terjadi erosi pada elektrodanya, berarti tipe businya
terlalu panas.
Ada tiga tipe busi, yaitu busi panas, sedang, dan dingin. Busi tipe panas kurang tahan terhadap
panas, tipe dingin tahan terhadap panas. Busi panas cocok untuk perjalanan jauh.
Langkah paling tepat begitu selesai menyervis busi adalah menyetel celah katup. Selama
penyetelan celah katup, busi tidak perlu dipasang di lubangnya. Biarkan mesin tanpa busi untuk
sementara, hingga penyetelan katup selesai.
Penyetelan celah katup dalam keadaan mesin tanpa busi akan memperoleh keuntungan sebagai
berikut.
Mesin akan lebih ringan diputar saat mencari posisi top kompresi masing-masing silinder.
Mempermudah dalam memeriksa posisi piston, yakni sudah mencapai titik puncaknya
atau belum.
10
Lebih aman, karena mesin tidak mungkin berputar (hidup) tanpa busi.
1. Syarat Penyetelan Katup
Agar penyetelan katup berhasil dengan baik, harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
Dengan memutar poros engkol (pub), untuk membuat piston berada di posisi top
kompresi masing-masing silinder. Cara ini banyak membutuhkan tenaga dan waktu,
karena harus memutar pull sesuai dengan banyaknya silinder sampai mendapatkan posisi
piston pada top silinder 1, 2, 3, 4, dan seterusnya. Saat posisi top kompresi, kedua katup
iNdan EX harus dalam keadaan menutup rapat, sehingga bisa disetel celahnya.
Dengan memutar poros engkol (pub), untuk membuat piston pada posisi top kompresi
silinder 1 dan silinder lain yang diperlukan sesuai dengan proses kerja mesin. Cara ini
lebih cepat dan menghemat dengan tenaga, tetapi memerlukan pengetahuan teknik mobil
yang cukup, khususnya hubungan antara urutan pengapian (FO = firing order) dan
penyetelan katup
PCV adalah sistem ventilasi ruang engkol. Uap bensin yang bocor ke dalam ruang engkol
dialirkan kembali ke ruang bakar mesin melalui sebuah selang yang menghubungkan ruang
engkol ke intake manifold
Setelah penyetelan katup, sebaiknya PCV diservis terlebih dahulu sebelum .tes kompresi. PCV
sedikit berpengaruh terhadap tekanan kompresi dan putaran mesin. Tanpa PCV putaran mesin
lebih rendah dibandingkan dengan ketika PCVdiaktifl<an.
Dalam servis PCV, yang perlu diperiksa adalah kerja katup PCV dan kerapatan selang-
selangnya. Katup PCV yang telah rusak sebaiknya diganti dengan yang baru.
11
Saat pengapian sebaiknya disetel setelah penyetelan putaran mesin. Alasannya, karena saat
pengapian yang tercantum dalam buku pedoman servis mobil adalah saat pengapian pada putaran
stasioner. Jika saat pengapiannya disetel pada putaran tidak stasioner, akan terjadi pengulangan
kerja. Hal ini sebenarnya bisa dihindari, karena begitu pu¬taran mesin disetel, saat
penga¬t,piannya pasti berubah.
Prinsip penyetelan saat pengapian adalah memutar dis¬tributor dalam keadaan mesin hidup
sampai memperoleh bunyi mesin yang paling halus dengan tenaga yang paling besar. Prinsip
penyetelan ini bisa dijadikan pedoman, jika penyetelan saat pengapian dilakukan tanpa
menggunakan timing- light (penyetelan perigapian) atau alat bantu lainnya.
Distributor dapat diputar ke kiri atau ke kanan setelah baut pengikatnya dikendorkan. Jika
distributor diputar berlawanan arah dengan putaran rotor, berarti saat pengapiannya dimajukan.
Sebaliknya, jika distributor diputar searah dengan putaran rotor, berarti saat pengapian
dimundurkan
k. Idel
Penyetelan idel merupakan penyetelan yang paling akhir dalam tune-up mesin mobil. Hasil
penyetelan idel tidak berpengaruh terhadap saat pengapian, celah katup, kompresi, dan
pendinginan. Sebaliknya, idel sangat dipengaruhi oleh berbagai komponen mesin.
Menyetel idel pada prinsipnya adalah menyetel campuran antara udara dengan bensin pada
12
putaran idling. Jadi sebelum menyetel campuran idel, putaran mesinnya harus stasioner terlebih
dahulu. Jika setelah penyetelan idel, kemudian putaran stasionernya berubah, putaran
stasionernya harus disetel ulang.
Dalam tune up, tali kipas juga harus disetel. Kekencangan tali kipas berpengaruh terhadap
pendinginan dan putar¬an alternator. Jika tali kipas kendor, putaran mesin tidak bisa memu-tar
kipas pendingin de¬ngan baik karena selip.
Akibatnya, pendinginan oleh kipas tidak sesuai dengan putaran mesin sehingga mesin menjadi
panas. Selain itu, putaran alternator juga tidak bisa maksimum sehingga pengisian ke baterai
kurang baik.
Setelah tune-up selesai dan mesin akan dihidupkan, perhatikan seluruh komponen mesin sudah
terpasang di tempatnya dengan benar atau belum. Jika semua komponen telah terpasang dengan
benar, hidupkan mesin pada ifputaran stasioner beberapa menit. Selama mesin berputar stasioner,
dengarkan bunyi normal, naikkan putaran mesin perlahan-lahan sambil perhatikan bunyi mesin,
getaran, dan asap knalpotnya. Jika sudah yakin tidak terdapat gangguan atau ketidaknormalan
pada mesin, berarti tune-up telah selesai.
13
Sumber: https://tcahkatrok.blogspot.com/2016/05/artikel-tune-up-mobil-dan-sistem.html
Tanggal:23 september 2021
Jam:18.33
BAB II
2.1 Tune up mesin diesel
Sering kotornya saluran intake manifold menjadikan tune up mobil diesel wajib dilakukan. Baik
secara berkala atau ketika anda merasa ada gangguan performa.
Tune up adalah salah satu cara untuk menservis mobil anda secara rutin untuk menjaga
kenyamanan mobil anda saat digunakan. Tune up mobil diesel bertujuan untuk memeriksa,
membersihkan, mengganti komponen yang rusak serta melakukan perbaikan mesin yang ada
dalam mobil anda sehingga dapat digunakan dengan lancar.Anda disarankan untuk melakukan
perawatan mobil anda karena untuk menjaga mesin anda agar tetap selalu baik dan lancar
digunakan. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa tune up mobil diesel sangat penting
dilakukan:
Berikut ini adalah beberapa cara untuk menaikkan tenaga mesin pada mobil anda:
14
kalibrasi IP, memodifikasi Nosel, melakukan pengaturan baut load solar serta memasang
piggy back pro.
3. Melancarkan pembuangan hasil pembakaran, yaitu dengan melakukan tiga hal berikut
ini: Pertama, dapat memporting exhausted manifold yang dapat mempermudah
mengeluarkan gas yang harus di buang. Anda juga dapat mengganti manifold dan
knalpot agar memperbesar udara yang masuk serta mengulang pengaturan dimensi
serta ukuran exhaust.
Cara untuk menaikkan kualitas udara adalah dengan mengurangi suhu udara yang masuk.
Diantaranya adalah dengan melakukan pemasangan intercooler, AC. Selain itu anda juga dapat
menggunakan bahan bakar yang berkualitas memakai doping, memasang CIA yang bagus untuk
perawatan mobil anda.
Berikut adalah beberapa kelebihan engine diesel jika dibandingkan dengan motor berbahan bakar
bensin.
1. Engine diesel dapat anda gunakan sebagai salah satu alternatif mobil yang bagus dan
efisien. Hal ini dikarenakan engine diesel ini dilengkapi dengan efisiensi panas yang
tinggi sehingga akan menghemat penggunaan bahan bakar tune up mobil diesel anda.
2. Engine diesel sangat praktis karena ternyata ia lebih tahan lama dan tidak
membutuhkan sebuah elektrik untuk pembakaran. Hal ini dapat meminimalisir kesulitan
akibat penggunaan mobil diesel.
3. Berdasarkan kecepatannya, maka mobil diesel ini memiliki kecepatan yang lebih lambat
dibandingkan dengan motor dengan bahan bakar bensin.
15
Berikut ini adalah salah satu cara untuk tune up mobil diesel anda:
Jika anda membutuhkan paket pengerjaan tune up yang dilakukan secara profesional, silahkan
menghubungi Dokter Mobil. Dokter Mobil adalah bengkel perawatan mobil dengan mekanik-
mekanik handal dan berpengalaman.
1.Sistem Pendinginan
Energi yang dimasukan didalam motor berupa bahan bakar hanya kira-kira 30% yang dapat
diubah menjadi energi mekanis (gerak). Sisanya sebesar 70% hilang percuma berupa kalor
sebesar 25-30% melalui pendinginan dari motor. Sistem pendinginan mempunyai tugas untuk
menyerap panas mesin yang kemudian akan disalurkan atau dikeluarkan kembali ke udara luar.
Jika tinggi air pendingin kurang dari batas full maka isilah hingga garis batas full tersbut pada
tangki
Perksalah apakah air tercampur oli atau kotoran dan apakah menimbulkan karat.
Dengan menggunakan alat tes tutup radiator, periksa tekanan pegas dan dudukan katupvakum
dari tutup radiator. Jika tutup radiator membuka pada tekanan dibawah angka spesifikasi : STD =
0.75 – 1.05 dengan limit 0.6 kg/cm. Jika tutup radiator rusakmaka tutup tersebut harus diganti.
16
2.Memeriksa/mengganti/menyetel tali kipas.
Periksa tali kipas dari kemungkinan aus dan retak. Hal ini dapat menyebabkan tali
kipas putus dan mesin panas atau naik temperaturnya. Periksa kekerasan tapi kipas.
Bila terlalu kendor atau terlalu kencang harus disetel kembali. Kekerasan tali
kipas=bila ditekan dengan kuat (10 kg) kelengkungan tali kipas 7-11 mm.
Dalam tune up ada dua langkah pemeriksaan tali kipas yaitu :
a. Pemeriksaan secara visual.
Memeriksa tali kipas kemungkinan terdapat :
- Retak sudah buruk.
- Persinggungan tidak sempurna antara tali dan pully.
- Terdapat oli atau gemuk pada tali kipas tersebut.
b. Periksa dan stel kekencangan tali kipas.
Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar 98N/10kg
diantara dua pulli, stel bila perlu, lihat spesiikasi kelenturan tali pulli diantara
alternator dan pompa air.
Antara : kipas dan alternator, jarak kelenturan 7 – 11 mm.
Engkol dan kompresor, jarak kelenturan 11 – 14 mm.
17
3.Memeriksa/membersihkan/mengganti filter udara, solar dan oli.
Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor dapat menghambat aliran
udara yang masuk sehingga putaran mesin tidak stabil. Bersihkan saringan udara
dengan mengembuskan udara bertekanan dari arah dalam ke luar. Jika sudah
terlalu kotor dan rusak, saringan harus diganti.
Cara pengerjaannya adalah :
- Buka elemen saringan udara
- Untuk membersihkan elemen, tiupkan udara kompres dari bagian dalam.
Periksa juga filter solar (fuel filter). Bila saringan solar kotor dapat menyebabkan
suplai solar terlambat hingga mesin tersendat-sendat. Bersihkan saringan bensin
dengan mengembuskan udara bertekan dari arah luar (out) ke arah masuk (in).
18
4.Memeriksa baterai (accu).
a. Periksa batterai secara visual, dari kemungkinan yang bisa terjadi :
Periksa terminal dan klem pengikatnya. Bila kotor dan longgar,
menyebabkan suplai arus kurang, harus dibersihkan dengan cara mengampelas dan
mengeraskan klem pengikatnya.
b.Ukuran berat jenis elektrolit.
Tambahkan air accu (bukan accu sur) jika kurang. Periksa berat jenis air accu
dengan menggunakan alat Hidrometer, sedot air accu hingga masuk ke dalam
hidrometer dan baca hasil pengukurannya. Berat jenis air accu yang baik = 1,26 -
1,28. Jika kurang dari ketentuan menyebabkan saat stater kurang kuat, baterai
harus disetrum (charger).
5.Oli mesin.
Bila oli sudah hitam dan encer, oli harus diganti. Ganti oli dilakukan setiap
3.000 km atau jenis oli tertentu mencapai 5.000 km, tetapi jika oli sering kurang
atau habis harus segera dilakukan perbaikan pada sistiem pelumasan oli.
19
Cara Pengerjaanya adalah :
- Periksa tinggi oli
Tinggi oli harus berada diantara tanda “L” dan ”F”. Jika kurang maka periksa
apakah terdapat tanda-tanda kemungkinan ada kebocoran, lalu tambah oli mesin
setidaknya sampai tanda “F” (fuel)
- Periksa kualitas oli.
Periksa Oli apakah ada kemungkinan oli sudah kotor, kemasukan air maupun telah
berubah warna. Maka gantilah oli dengan yang baru.
- Ganti saringan oli.
- Buka saringan oli dengan SST .
- Sebelum memasang filternya yang baru, sebaiknya beri sedikit oli terlebih dahulu
pada seal filter.
- Untuk pemasangan, cukup dengan mnggunakan tangan saja.
- Setelah mesin dihidupkan, periksa oli dari kemungkinan kebocoran dan periksa
kembali tinggi oli.
10.Kalibrasi Injector
Tujuan kalibrasi Injector:
Kalibrasi Injector diesel ini gunanya agar injector bisa kembali prima, jadi
konsumsi solar kembali irit, mesin tidak pincang, dan tidak mengeluarkan asap
hitam.
Cara pengerjaanya:
Lepas Injector, kemudian di uji dengan alat khusus ultrasonic. Alat tersebut
berfungsi untuk mengetahui debit bahan bakar, pola semburan bahan bakar, dan
ada tidaknya kebocoran pada jarum injector.
Sumber: http://201252028.blogspot.com/2013/04/langkah-langkah-tune-up-pada-
mesin.html
https://doktermobil.com/perawatan-tune-up-mobil-diesel/
Tanggal:23 september 2021
Jam:19.02
23
BAB III
3.1 KESIMPULAN
Tune Up adalah pekerjaan servis ringan mesin yang bertujuan untuk mendapatkan
performa mesin yang maximal, dan juga menjaga agar mesin tetap dalam kondisi
yang baik dan prima. Karena mesin dioperasikan secara terus menerus, maka akan
memungkinkan terjadinya penurunan peforma mesin.
3.2 SARAN
Hendaknya tune up di lakukan secara berkala, hal ini bertujuan agar mobil ketika
akan digunakan selalu dalam kondisi yang prima dan maksimal
24