Rancang Bangun Sistem Kontrol Dan Pemonitoran Lampu Rumah Dengan Smartphone Android Berbasis SMS Gateway Dan Mikrokontroler Atmega16

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN PEMONITORAN

LAMPU RUMAH DENGAN SMARTPHONE ANDROID BERBASIS


SMS GATEWAY DAN MIKROKONTROLER ATMEGA16
Disusun oleh
Muhamad Gusti Maulana
2020201040
Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Tangerang Jl.Perintis Kemerdekaan I
Babakan No.33, RT.007/RW.003
Email : muhammadgustimaulana@gmail.com

ABSTRAK

Pada penelitian ini telah dibuat sebuah alat pengendali lampu listrik yang
digunakan untuk menyalakan, memadamkan dan memonitor lampu dari jarak jauh dengan
menggunakan teknologi SMS gateway dan dilengkapi sebuah aplikasi sebagai media interface
untuk proses pengendalian yang dikhususkan bagi smartphone Android. Sistem dibuat
menggunakan mikrokontroler ATMega16 sebagai modul pengendali utama. Pesan atau data
yang dikirim dari smartphone Android akan diterima oleh GSM Wavecom untuk diteruskan ke
mikrokontroler ATMega16. Data yang diterima mikrokontroler akan diproses dan dieksekusi
untuk mengendalikan rangkaian relay. Relay berfungsi sebagai saklar elektromekanik untuk
menyalakan dan memadamkan lampu. Selanjutnya sensor photodioda akan mendeteksi
cahaya lampu yang menyala atau padam, sinyal atau data yang diterima akan dikirim ke
mikrokontroler ATMega16 untuk diteruskan dalam bentuk SMS ke smartphone Android melalui
modem GSM Wavecom sebagai laporan umpan balik sistem (feedback) yang berfungsi untuk
mengetahui posisi lampu dalam keadaan menyala atau padam. Cara kerja sistem dibagi
menjadi dua jenis mode kendali yaitu menggunakan mode SMS dengan melalui aplikasi
Android dan mode manual dengan melalui switch. Melalui mode SMS, pengguna dapat
menyalakan, memadamkan serta memonitor lampu dari jarak jauh hanya dengan mengirim
perintah kendali yang terdapat pada aplikasi android. Sedangkan mode manual, pengguna
hanya menggunakan switch dalam proses kendalinya.

Kata Kunci : Mikrokontroler ATMega16, SMS gateway, GSM Wavecom, Android,


1. PENDAHULUAN sebuah aplikasi Android sebagai media
Seiring perkembangan teknologi interface kendali, yang diharapkan dapat
yang semakin cepat, khususnya teknologi di mengendalikan seperti memadamkan atau
bidang komunikasi yang memungkinkan menyalakan dan mendeteksi status lampu
manusia untuk melakukan segala sesuatunya melalui jarak jauh dengan sangat mudah dan
dengan mudah dan praktis. SMS (Short dapat dilakukan dari daerah manapun asal
Message Service) adalah salah satu fasilitas masih terjangkau oleh sinyal operator seluler.
yang terdapat pada telepon seluler. Selain
memiliki biaya operasional yang cukup
murah, fasilitas ini juga merupakan media 2. LANDASAN TEORI
komunikasi dan sarana informasi antar 2.1. Sistem Kontrol
individu yang cukup memiliki sifat waktu Sistem kontrol adalah suatu sistem
nyata (realtime) sehingga tidak yang digunakan pada nilai masukan tertentu
mengherankan apabila SMS masih tetap sebagai pengendali untuk keluaran dengan
menjadi pilihan bagi setiap orang sabagai nilai tertentu, memberikan urutan kejadian
sarana komunikasi. tertentu atau memunculkan suatu kejadian jika
Setiap orang tentu ingin mencari beberapa kondisi tertentu terpenuhi.
kemudahan dan kenyamanan di tempat 2.2. SMS
tinggalnya. Karena aktifitas dan mobilitas 2.2.1. Pengertian SMS
yang tinggi, terkadang mereka lupa untuk SMS (Short Message Service) adalah
mematikan lampu ataupun peralatan listrik aplikasi standar yang dimiliki oleh
lainnya. Tentu hal ini berbahaya apabila handphone, berfungsi untuk mengirim dan
dibiarkan dalam waktu yang lama. menerima pesan singkat dalam bentuk huruf
Aktifitas yang padat juga menuntut maupun angka [2]. SMS merupakan sebuah
penggunaan waktu agar lebih efisien, layanan yang banyak diaplikasikan pada
supaya waktu yang berharga tidak terbuang sistem komunikasi tanpa kabel,
untuk mempersiapkan peralatan listrik memungkinkan dilakukanya pengiriman
sampai berfungsi dalam kondisi maksimal pesan antara terminal pelanggan dengan
Kondisi pengendalian peralatan listrik sistem eksternal seperti e-mail, voice, mail
seperti lampu pada kehidupan masyarakat dan lain-lain.
saat ini masih tergolong konvensional yaitu 2.2.2. Cara Kerja SMS
relatif hanya menggunakan prinsip Teknologi pada SMS memanfaatkan
pengontrolan jarak dekat dan belum mampu gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang
dilakukan dari jarak jauh. Penelitian dibagi berdasarkan waktu danfrekuensi,
sebelumnya yang berkaitan dengan sistem sehingga sinyal informasi yang dikirim akan
kendali lampu yang berjudul “Rancang sampai pada tujuan. SMS yang dikirimkan
Bangun Pengendali Lampu Ruangan dari suatu ponsel akan masuk SMS Center,
Menggunakan Remote Control dan Real kemudian diteruskan ke nomor tujuan SMS
Time Clock Berbasis ATMega8535”[1]. tersebut [3]. Gambar 1 adalah cara kerja dari
Pada penelitian tersebut, sistem SMS.
pengendalian lampu ruangan masih
sederhana dengan menggunakan media
remote kontrol inframerah dan juga real time
clock sebagai alat pengendali. Sistem ini
memiliki kekurangan dari segi efektifitas,
yaitu lampu hanya dapat dikendalikan pada
ruangan itu saja, sehingga dirasa perlu
dilakukan pengembangan yang lebih lanjut
terhadap sistem kontroler seperti ini.
Perancangan pengendalian lampu
jarak jauh ini mencoba menggunakan Gambar 1. Cara kerja SMS
fasilitas SMS pada telepon seluler dan
AT+CMGL Membuka daftar SMS yang
2.2.3. SMS Gateway
ada pada SIM Card
SMS gateway adalah suatu
AT+CMGS Mengirim pesan SMS
platform metode untuk mengirimkan dan
AT+CMGR Membaca pesan SMS
menerima pesan SMS tanpa menggunakan
AT+CMGD Menghapus pasan SMS
perangkat mobile atau ponsel. SMS
gateway merupakan pintu gerbang bagi
Setelah mengirim perintah kepada
penyebaran informasi dengan
GSM modem, maka modem akan
menggunakan SMS [4]. Gambar 2 adalah
memberikan respon sebagai indikator bahwa
cara kerja dari SMS gateway.
perintah kita telah berhasil atau tidak
dieksekusi. Tabel 2 adalah beberapa
keterangan yang menunjukkan balasan respon
modem setelah diberikan perintah.
Tabel 2. Respon komunikasi data
Respon Keterangan
OK Command execute, no error
RING Ring detected
NO Link not established or
CARRIER disconnected
ERROR Invalid command or
command line too long
Gambar 2. Cara kerja SMS gateway NO No dial tone, dialing
DIALTONE impossible, wrong mode
2.2.4. Perintah AT Command BUSY Remote station busy
AT Command merupakan standar
command yang digunakan oleh komputer 1.. Sistem Operasi Android
untuk berkomunikasi dengan Android adalah sebuah sistem operasi
modem/phone modem. Dengan untuk perangkat mobile berbasis linux yang
menggunakan AT Command, dapat mencakup sistem operasi, middleware, dan
diperoleh informasi mengenai modem, aplikasi. Pada awalnya dikembangkan oleh
melakukan setting pada modem, mengirim Android Inc, sebuah perusahaan pendatang
SMS dan menerima SMS pada untuk baru yang membuat perangkat lunak untuk
modem GSM dan sebagainya. AT ponsel yang kemudian dibeli oleh Google
Command juga dapat digunakan sebagai Inc. Untuk pengembangannya, dibentuklah
perintah-perintah yang digunakan pada OHA (Open Handset Alliance) konsorsium
komunikasi serial port. atau pembiayaan bersama dari 34
perusahaan
Tabel 1 merupakan beberapa
perintah AT Command yang berhubungan perangkat keras, perangkat lunak, dan
dengan sistem kerja SMS gateway [5]. telekomunikasi termasuk Google, HTC,
Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan
Tabel 1. Perintah dalam AT Command Nvidia. Android memungkinkan
penggunanya untuk memasang aplikasi
AT pihak ketiga, baik yang diperoleh dari toko
Command Keterangan
aplikasi seperti Google Play, Amazon
AT Mengecek apakah Appstore, ataupun dengan mengunduh dan
handphone telah terhubung memasang berkas APK dari situs pihak
AT+CMGF Untuk menetapkan format ketiga.
mode dari terminal
AT+CSCS Menetapkan jenis encoding
AT+CNMI Untuk mendeteksi pesan
SMS baru masuk secara
otomatis
dengan menggunakan kontrol dari rangkaian
elektronik lain. Sebuah relay tersusun atas
kumparan, pegas, saklar yang terhubung pada
2.3. Mikrokontroler pegas dan dua kontak elektronik NC dan NO.
Mikrokontroler adalah a. NC (Normally close) adalah saklar yang
sebuah komputer kecil di dalam satu IC terhubung dengan kontak saat kondisi
(Integrated Circuit) yang berisi CPU relay tidak aktif.
(Central Processing Unit), memori, timer, b. NO (Normally open) adalah saklar yang
saluran komunikasi serial dan paralel, port terhubung dengan kontak saat kondisi
input atau output, ADC (Analog Digital relay aktif.
Converter) [6]. Mikrokontroler merupakan
suatu alat elektronika digital yang Gambar 5 adalah bentuk fisik LCD 16X2.
mempunyai masukan dan keluaran serta
kendali dengan program yang bisa ditulis
dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja
mikrokontroler sebenarnya membaca dan
menulis data. Gambar 3 adalah beberapa
bagian dari mikrokontroler.

Mikrokontroler AVR ATMega16


Gambar 5. Relay
Kata AVR berasal dari singkatan Alf and
Vegard RISC sesuai dengan nama penggagas 2.5. Sensor Photodioda
pertamanya. Mikrokontroler AVR yang Photodioda adalah sebuah dioda
mengunakan teknologi RISC (Reduced semikonduktor yang berfungsi sebagai sensor
Instruction Set Computer) dan berarsitektur cahaya. Photodioda memiliki hambatan yang
Harvad ini pertama kali dikembangkan oleh sangat tinggi pada saat dibias mundur.
dua mahasiswa Norwegian Institute of Hambatan ini akan berkurang ketika
Technology yaitu Alf-Egil Bogen dan photodioda disinari cahaya dengan panjang
Vegard Wollan yang kemudian gelombang yang tepat. Sehingga photodioda
dikembangkan lebih lanjut oleh perusahaan dapat digunakan sebagai detektor cahaya
Atmel. Mikrokontroler AVR memiliki fitur dengan memonitor arus yang mengalir
yang cukup lengkap seperti ADC internal, melaluinya [8]. Berikut adalah bentuk fisik
EEPROM internal, timer/counter, watchdog serta simbol dari sensor photodioda yang
timer, PWM (Pulse Width Modulation), port ditunjukan pada Gambar 6.
I/O, komunikasi serial, komparator, I2C dan
perangkat tambahan lain [7]. Gambar 4
adalah konfigurasi pin dari mikrokontroler
AVR ATMega16.

Gambar 6. Sensor photodioda

Gambar 4. Konfigurasi pin AVR


ATMega16
2.4. Relay
Relay adalah saklar elektronik yang
dapat membuka atau menutup rangkaian
Gambar 8. Tampilan awal BASCOM AVR
2.6. Modem GSM Wavecom Instruksi yang dapat digunakan pada
Modem GSM Wavecom adalah
editor BASCOM AVR relatif cukup banyak
sebuah perangkat elektronik yang
dan tergantung dari tipe dan jenis AVR yang
berfungsi sebagai alat pengirim dan
digunakan. Tabel 3 adalah beberapa instruksi-
penerima pesan SMS. Modem GSM
instruksi dasar yang dapat digunakan pada
Wavecom terdiri dari beberapa bagian,
mikrokontroler [9].
diantaranya adalah lampu indikator,
terminal daya, terminal kabel ke komputer, Tabel 3. Instruksi dasar BASCOM AVR
antena dan laci tempat untuk meletakkan
kartu SIM. Gambar 7 adalah bentuk fisik Instruksi Keterangan
modem GSM Wavecom tipe Fastrack DO ….. LOOP Perulangan
Memanggil
GOSUB
Prosedur
IF ….. THEN Percabangan
FOR ….. NEXT Perulangan
WAIT Waktu Tunda Detik
Waktu Tunda
WAITMS
MiliDetik
M1306B. Waktu Tunda
WAITUS
MicroDetik
Instruksi Keterangan
Gambar 7. Modem GSM Wavecom Loncat Ke alamat
GOTO
2.7. Pemrograman BASCOM AVR Memori
Bahasa pemrograman Basic SELECT …..
Percabangan
adalah salah satu bahasa tingkat tinggi CASE
(High Level Language) yang berorientasi
1. METODOLOGI PENELITIAN
ke pemecahan masalah (problem solving).
1.1. Studi Pustaka
Basic merupakan singkatan dari
Melakukan studi pustaka dengan
Beginner’s All purpose Symbolic mengkaji buku-buku yang berhubungan
Instruction Code, ditemukan oleh John G. dengan teori-teori tentang sistem kontrol,
Kemeny, profesor dari Darthmouth mikrokontroler, SMS gateway, sensor
College dan Thomas E. Kurtz pada tahun photodioda, bahasa pemrograman yang akan
1960. digunakan serta peralatan penunjang lainnya.
Referensi lain yang dapat digunakan selain
BASCOM (Basic Compiler) AVR buku adalah jurnal ilmiah, dan berbagai
adalah program basic compiler berbasis artikel yang ada di internet sebagai acuan
windows untuk mikrokontroler keluarga untuk melakukan penelitian.
AVR, merupakan pemrograman dengan
bahasa tingkat tinggi basic yang 2.8. Analisa Kebutuhan
dikembangkan dan dikeluarkan oleh MCS Analisa kebutuhan meliputi
elektronika sehingga dapat dengan mudah kebutuhan akan perangkat keras dan
dimengerti atau diterjemahkan. perangkat lunak.
2.9. Perencanaan Penelitian.
Gambar 8 adalah tampilan awal dari Basic Perencanaan penelitian meliputi
Compiler AVR. perancangan perangkat dan perancangan
perangkat lunak.
2.9.1. Perancangan Perangkat Keras
Perancangan perangkat keras
dilakukan dengan merangkai beberapa
komponen seperti mikrokontroler, modem
GSM wavecom, rangkaian komunikasi serial
RS232, relay, rangkaian lampu, sensor dengan merancang diagram blok dan prinsip
photodioda, LCD, serta komponen kerja alat, kemudian dilanjutkan merancang
penunjang lainnya seperti adaptor, kabel rangkaian alat dengan menggabungkan
penghubung dan lain-lain. keseluruhan perangkat menjadi sebuah sistem
terkendali.
2.9.2. Perancangan Perangkat Lunak 3.1. Diagram blok sistem
Pemrograman yang digunakan Untuk memudahkan perancangan alat
dalam penelitian ini adalah Basic Compiler diperlukan sebuah diagram blok sistem.
dan pemrograman APP Inventor untuk Gambar 9 adalah tampilan diagram blok
membuat aplikasi Android. Algoritma untuk rancang bangun prototype sistem
pemrograman yang dirancang mengacu kontrol dan pemonitoran lampu dengan
pada sistem kerja alat, dimana program ini smartphone Android berbasis SMS gateway
memungkinkan mikrokontroler untuk dan mikrokontroler ATMega16.
memproses sinyal dari perangkat masukan
dan memberikan tindakan ke perangkat
keluaran.
2.10. Integrasi
Pada tahap integrasi, hasil dari
perencanaan dan analisa kebutuhan
diproses untuk dijadikan sebuah sistem
secara keseluruhan. Tahap ini dilakukan
guna merealisasikan alat kedalam bentuk
nyata, dengan mengintegrasikan
perancangan sistem perangkat keras dan
perangkat lunak.
2.11. Pengujian Gambar 9. Diagram blok sistem
Tahap pengujian dilakukan untuk 3.2. Perancangan perangkat keras
menguji kinerja dari semua sistem yang Perangkat keras adalah komponen
telah dibangun. Tahapan ini melibatkan utama dan terpenting dalam pembuatan sistem
pengujian terhadap perangkat keras dan ini. Adapun perancangan perangkat keras
perangkat lunak. dalam penelitian ini antara lain:
2.12. Penerapan a. Perancangan rangkaian minimum system
Tahap ini merupakan tahap akhir mikrokontroler ATMega16.
setelah dilakukan serangkaian pengujian b. Perancangan rangkaian LCD.
terhadap alat. c. Perancangan rangkaian komunikasi serial
RS232.
2.13. Analisa dan Kesimpulan
d. Perancangan rangkaian switch.
Analisa dilakukan untuk mendapatkan e. Perancangan rangkaian relay dan lampu.
kebutuhan-kebutuhan dalam pengembangan
f. Perancangan rangkaian sensor cahaya
sistem yang lebih lanjut. Selain itu juga
photodioda.
analisis dilakukan untuk mempelajari dan
memahami gambaran umum tentang aplikasi 3.2.1. Perancangan keseluruhan perangkat
yang menerapkan metode yang digunakan keras
dalam proses pengenalan karakter. Setelah Setelah dilakukan perancangan
dilakukan analisis, kemudian ditarik terhadap masing-masing perangkat keras,
kesimpulan terhadap keberhasilan sistem maka tahap selanjutnya adalah tahap
yang dibuat. perancangan untuk keseluruhan perangkat
keras. Perangkat keras seperti komunikasi
3. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN serial RS232, modem GSM Wavecom,
SISTEM relay, switch, sensor photodioda dan LCD
dihubungkan menjadi satu kesatuan dengan
Perancangan yang akan dilakukan
mikrokontroler melalui port-port yang telah
dalam penelitian ini meliputi perancangan
ditentukan. Pada tahapan ini, keseluruhan
perangkat keras dan perancangan perangkat
unit perangkat keras atau rangkaian alat
lunak. Perancangan perangat keras dimulai
diwujudkan menjadi sebuah prototype mikrokontroler seperti menerima sinyal
sehingga dapat disimulasikan secara masukkan dan memberikan sinyal keluaran
langsung. Gambar 10 adalah rangkaian pada perangkat keras. Algoritma
skematik keseluruhan perangkat keras. pemrograman ini berfungsi mendefenisikan
variabel yang digunakan untuk penulisan
program.

Android. Perancangan dan pembuatan


perangkat lunak pada mikrokontroler
menggunakan program Basic Compiler AVR,
sedangkan untuk aplikasi Android
menggunakan program APP Inventor.
3.3.2. Perancangan algoritma pemrogramam
mikrokontroler ATMega16
Perancangan algoritma program bertujuan
untuk menentukan alur program sebelum
program ditulis dan dimasukkan ke dalam
mikrokontroler. Perancangan algoritma akan
mempermudah saat penulisan program dan
membuat penulisan program lebih terarah.
Gambar 10. Rangkaian Algoritma program akan mendefinisikan
skematik keseluruhan tindakan yang akan diambil oleh
perangkat keras mikrokontroler seperti menerima sinyal
masukkan dan memberikan sinyal keluaran
3.3. Perancangan perangkat lunak. pada perangkat keras. Algoritma
Perangkat lunak sangat diperlukan sebagai pemrograman ini berfungsi mendefenisikan
protokol antara mikrokontroler dengan variabel yang digunakan untuk penulisan
komponen-komponen perangkat keras program.
lainnya. Berdasarkan konsep pada
perancangan hardware, maka program yang Berikut ini merupakan algoritma
dirancang diharapkan bisa mengolah pemrograman yang digunakan pada
informasi yang akan digunakan pada proses mikrokontroler.
kontrol dan pemonitoran yang dikirimkan a. Mulai.
dari handphone ke mikrokontroler ataupun b. Perintah kontrol dibagi menjadi dua,
sebaliknya. Pada penelitian ini perancangan melalui SMS dan secara manual melalui
perangkat lunak dibagi menjadi dua, yaitu switch.
perancangan pemrograman mikrokontroler c. Jika mode yang dipilih melalui SMS,
dan perancangan pemrograman aplikasi maka perintah kendali dapat dilakukan
Android. Perancangan dan pembuatan dengan mengirim SMS ke modem GSM
perangkat lunak pada mikrokontroler Wavecom yang melalui aplikasi Android.
menggunakan program Basic Compiler d. Sinyal atau data yang diterima dari
AVR, sedangkan untuk aplikasi Android modem oleh mikrokontroler dilanjutkan
menggunakan program APP Inventor. ke relay.
e. Jika format SMS yang diterima oleh
3.3.1. Perancangan algoritma pemrogramam
mikrokontroler berisikan perintah ON,
mikrokontroler ATMega16
maka relay dalam posisi aktif dan lampu
Perancangan algoritma program bertujuan
akan menyala.
untuk menentukan alur program sebelum
f. Jika format SMS yang diterima oleh
program ditulis dan dimasukkan ke dalam
mikrokontroler berisikan perintah OFF,
mikrokontroler. Perancangan algoritma akan
maka relay dalam posisi tidak aktif dan
mempermudah saat penulisan program dan
lampu tidak menyala.
membuat penulisan program lebih terarah.
g. Jika format SMS yang diterima yaitu
Algoritma program akan mendefinisikan
berisikan perintah CHECK, maka
tindakan yang akan diambil oleh
pengguna akan menerima SMS balasan
yang berisikan status atau keadaan dari Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui
posisi semua lampu. apakah aplikasi android yang berfungsi
h. Jika mode yang dipilih secara manual, sebagai media interface bagi sistem dapat
maka proses kendali dilakukan dengan berjalan sesuai dengan yang diinginkan dan
menekan switch juga untuk mengetahui jenis atau tipe
smartphone Android yang mendukung untuk
i. Jika posisi switch ON, maka relay aplikasi ini. Tabel 4 adalah hasil dari
aktif dan lampu akan menyala. pengujian aplikasi yang dilakukan pada
j. Jika posisi switch OFF, maka relay beberapa jenis smartphone Android
tidak aktif dan lampu tidak menyala.
k. Selesai Tabel 4. Pengujian aplikasi pada beberapa
3.3.3. Perancangan perangkat lunak jenis smartphone Android
Android Aplikasi Android Tipe
Versi
Ukuran Resolusi
Tampilan
No Smartphone Layar Layar
dirancang dan Android
OS
(Inch) (Pixel)
Layar

dibuat sebagai media interface untuk Samsung


1 2.2 3.14” 240x320 Sesuai
membantu pengguna dalam mengendalikan Galaxy Mini

sistem. Pembuatan aplikasi yaitu 2


Samsung
2.3 3.3” 240x320 Sesuai
Gaklaxy Fit
menggunakan program APP Inventor. APP Lenovo
3 4.0 4” 480x800 Sesuai
Inventor adalah salah satu program bawaan A390
dari penyedia aplikasi Android yaitu 4
Samsung
4.0 7” 600x1024 Sesuai
Galaxy Tab 2
Google yang berfungsi sebagai program
Samsung
tambahan untuk media pembelajaran bagi 5
Core Duos
4.1 4.3” 480x800 Sesuai
pemula yang ingin membuat aplikasi 6
Sony Xperia
4.1 5” 1080x1920 Sesuai
Z
Android dan masih tergolong sederhana. Evercoss
7 4.2 3.5” 320x480 Sesuai
Gambar 11 adalah tampilan aplikasi A12
interface sistem setelah di- install pada 8
Lenovo Tab
4/2 7” 600x1024 Sesuai
A3000
smartphone Android. Asus
9 4.4 5” 720x1280 Sesuai
Zenfone 5
Samsung
10 4.4 5.5” 720x1280 Sesuai
Note 2

4.2. Pengujian Keseluruhan Sistem


Pengujian keseluruhan ini melibatkan
kinerja semua komponen guna untuk
mengetahui apakah alat mampu bekerja dan
dapat menghasilkan nilai keluaran yang
diinginkan sesuai dengan nilai masukan yang
diberikan. Pengujian keseluruhan dilakukan
dengan merangkai semua komponen atau alat
yang digunakan secara terpadu.
Pengujian terbagi menjadi dua bagian yaitu
:
a. Pengujian mode manual dengan switch
b. Pengujian mode SMS dengan aplikasi
Android
4.2.1. Pengujian mode manual dengan
switch
Pengujian ini bertujuan untuk
Gambar 11. Tampilan aplikasi interface
mengetahui apakah mode manual
sistem pada smartphone Android pengendalian lampu dalam sistem ini dapat
berfungsi sesuai dengan yang diharapkan,
4. PENGUJIAN DAN ANALISA yaitu dengan menggunakan switch sebagai
alat kendali. Tabel 5 adalah hasil dari
4.1. Pengujian aplikasi Android
pengujian dengan mode manual
menggunakan switch
Tabel 5. Hasil pengujian mode Tabel 6 adalah hasil dari pengujian
manual dengan switch mode SMS dengan menggunakan aplikasi
Switch yang ditekan Hasil Keterangan Android..
Lampu 1 ON Lampu 1 menyala Berhasil Tabel 6. Hasil pengujian mode SMS dengan
aplikasi Android
Lampu 1 OFF Lampu 2 padam Berhasil

Lampu 2 ON Lampu 2 menyala Berhasil

Lampu 2 OFF Lampu 2 padam Berhasil

Lampu 3 ON Lampu 3 menyala Berhasil

Lampu 3 OFF Lampu 3 padam Berhasil

Lampu 4 ON Lampu 4 menyala Berhasil

Lampu 4 OFF Lampu 4 padam Berhasil

4.2.2. Pengujian mode SMS dengan


aplikasi Android
Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah proses kontrol maupun
pemonitoran lampu dengan melalui SMS
yang didukung oleh aplikasi tambahan pada
smartphone Android sebagai media
interface kendali sistem, dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.
Keuntungan dari mode ini yaitu untuk
setiap proses kendali maupun pemonitoran
lampu, dapat dilakukan dari tempat
manapun yang masih terjangkau oleh sinyal
operator seluler. Jika mode pengendalian
yang dipilih dengan menggunakan SMS,
karakter yang akan ditampilkan pada LCD
seperti pada Gambar 12.

Berikut beberapa gambar hasil pengujian


mode SMS dengan aplikasi android.

(a) (b)
Gambar 12. Tampilan LCD pada mode Gambar 13. Hasil pengujian perintah
SMS “Lampu 1 ON” (a) Tampilan pada
aplikasi Android (b) Tampilan pada lampu Gambar 16. Hasil pengujian perintah
“Lampu 2 OFF” (a) Tampilan pada aplikasi
Android (b) Tampilan pada lampu

4.3. Pengukuran waktu pengiriman pesan


pada sistem.
Pengukuran waktu pengiriman pesan
pada sistem bertujuan untuk mengetahui
berapa lama respon yang dikerjakan oleh
sistem dari waktu pertama kali perintah
kendali diberikan sampai dengan waktu
menyala atau padamnya lampu yang
dikendalikan dan mengetahui berapa lama
waktu yang digunakan sistem dalam
mengirim pesan balasan (feedback) kepada
(a) (b) pengguna dari awal perintah kendali
Gambar 14. Hasil pengujian perintah diberikan. Tabel 7 adalah hasil dari
“Lampu 2 ON” (a) Tampilan pada pengukuran waktu pengiriman pesan terhadap
aplikasi Android (b) Tampilan pada sistem.
lampu
Tabel 7. Hasil pengukuran waktu
pengiriman pesan terhadap sistem
Waktu
Waktu Waktu
kirim
kirim kirim
perintah
Perintah perintah perintah
Peng “CHECK”
(isi SMS) sampai sampai
ujian sampai
yang lampu menerima
ke- menerima
dikrim menyala pesan
pesan
atau paam balasan
balasan
(detik) (detik)
(detik)

Lampu 1 12 19 18
1 ON
Lampu 2 12 19 18
2 ON
Lampu 3 11 19 19
3 ON
Lampu 4 12 18 18
4
(a) (b) ON
Lampu 1 12 19 19
Gambar 15. Hasil pengujian perintah 5 OFF
“Lampu 1 OFF” (a) Tampilan pada 6
Lampu 2 11 19 19
aplikasi Android (b) Tampilan pada OFF
Lampu 3 11 18 18
lampu 7 OFF
Lampu 4 12 19 19
8
OFF
ALL 12 19 19
9 ON
ALL 12 19 19
10
OFF
Jumlah 117 188 186
Rata-rata 11,7 18,8 18,6

4.4. Analisa pengujian


Dari semua pengujian yang telah
dilakukan, dapat dijelaskan bahwa sistem
kendali dan pemonitoran lampu rumah dengan
smartphone Android ini berfungsi sesuai
dengan yang direncanakan. Perangkat keras
(a) (b) seperti rangkaian minimum system
ATMega16, LCD, modem GSM Wavecom, sensor photodioda dan perangkat lunak
komunikasi serial RS232, relay, switch, seperti aplikasi Android dapat berfungsi
dengan sangat baik. Hal ini dibuktikan dari
kinerja sistem yang dapat menghasilkan
keluaran sesuai dengan nilai masukan yang
diberikan.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
a. Peralatan yang dibuat dapat digunakan
untuk mengendalikan seperti
menyalakan, memadamkan dan
memonitor lampu dari jarak jauh
menggunakan SMS gateway dengan
memanfaatkan mikrokontroler
ATMega16 sebagai modul pengendali
utama.
b. Aplikasi Android yang dibuat dapat
digunakan sebagai media interface
dengan menggunakan SMS untuk
mempermudah proses pengendalian
lampu dari jarak jauh.
c. Selain melalui SMS, peralatan ini juga
dapat digunakan dalam mengendalikan
lampu secara manual melalui switch.
d. Lampu yang dikendalikan sebanyak
empat buah dan masing-masing lampu
beroperasi secara terpisah. Setiap lampu
memiliki satu buah sensor photodioda
dan bekerja dengan cara mengirim data
atau sinyal sebagai masukan ke
mikrokontroler yang berasal dari
cahaya lampu yang terdeteksi.
e. Aplikasi Android sebagai media
interface dalam pengendalian dan
pemonitoran pada peralatan ini dapat
digunakan pada smartphone yang
bersistem operasi Android dan sudah
diujikan pada salah satu ponsel yaitu
Samsung Core GT-I8262.
f. Rata-rata waktu proses kendali dari
sejak pertama kali perintah kendali
diberikan atau dikirim sampai lampu
menyala atau padam, yaitu 11,7 detik,
sedangkan rata-rata waktu penerimaan
pesan balasan dari sejak awal perintah
diberikan yaitu 18,8 detik dan 18,6
detik pada saat pemeriksaan atau
pemonitoran kondisi lampu-lampu
dengan perintah “CHECK”.
5.2. Saran
a. Penggunaan modul GSM yang
ukurannya sedikit lebih kecil dan
pengaplikasiannya yang sedikit lebih
simpel dibandingkan modem GSM
Wavecom.
b. Modem GSM Wavecom yang
digunakan harus diletakkan pada
lingkungan yang terjangkau oleh sinyal
operator seluler, apabila sinyal yang
diterima sangat kurang dipastikan
modem tidak akan berfungsi dan sistem
tidak akan berjalan sebagaimana
mestinya.
c. Penggunaan jenis mikrokontroler yang
sedikit lebih tinggi dari pada
ATMega16 juga diperlukan untuk
memperbanyak fitur dari sistem yang
dibuat.
d. Perlu dilakukan pengembangan yang
lebih lanjut seperti desain dan model
yang sedikit lebih kompleks dan
lengkap bagi aplikasi interface untuk
mempermudah penggunaan.
e. Perlu dilakukan pengembangan bagi
aplikasi untuk dapat digunakan pada
jenis smartphone yang memiliki sistem
operasi berbeda-beda seperti iOS,
Microsoft Windows (Lumia), RIM dan
lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai