Anda di halaman 1dari 3

REKAPAN PERTANYAAN KELOMPOK 6

1. Apakah adanya kegagalan dalam perusahaan merupakan cerminan dari lemahnya


kinerja dewan komisaris dan direksi perseroan yang gagal dalam pengawasan dan
apakah nantinya kegagalan tersebut menjadi tanggung jawab penuh dewan
komisaris? (dijawab oleh Masyito Djamillah 2002110972)
 Sebelumnya dewan komisaris dan direksi memiliki tanggung jawab yg berbeda.
Kita tidak dapat menyamakan peran dan tugasnya. Dalam Pasal 114 Undang-
Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseoran Terbatas, yang menyatakan tugas
dewan komisaris ialah sebagai berikut:
1. mengawasi kegiatan perusahaan
2. memberikan nasihat kepada direksi atau pimpinan perusahaan
3. bertanggung jawab jika terjadi kerugian perusahaan akibat kelalaiannya
Sedangkan dewan direksi memiliki tanggung jawab penuh atas pengurusan
perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik
di dalam maupun di luar pengadilan.
Jadi kesimpulannya seandainya muncul suatu kegagalan dalam perusahaan bukan
berarti disebabkan hanya karena lemahnya pengawasan dewan komisaris dan
direksi melainkan lemahnya tanggung jawab yang telah diamanahkan kepada
masing-masing dewan tersebut. Kemudian mengenai apakah dewan komisaris
bertanggung jawab penuh atas kegagalan yg terjadi? Jawabannya iya jika
penyebab kegagalan tersebut berasal dari dewan komisaris Namun, hal ini tidak
berlaku jika dewan komisaris telah berhati-hati untuk menghindari kerugian
tersebut, telah memberikan masukkan pada direksi, dan tidak memiliki
kepentingan pribadi dalam kerugian tersebut.

2. Setiap anggota direksi bertanggung jawab secaa tanggung renteng atas kerugian
emiten atau perusahaan publik yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalain anggota
direksi dalam menjalankan tugasnya". Dalam bentuk apa dewan direksi
mempertanggungjawabkan kerugian emiten yang disebabkan oleh dewan direksi
tersebut dan jika dewan direksi tidak dapat mempertanggungjawabkan hal tersebut,
apa yang akan di terima dewan direksi.(dijawab oleh M.Daffa Riswandi 2002110905)
 Menurut Pasal 97 ayat (2) UUPT, setiap anggota Direksi bertanggung jawab
penuh secara pribadi atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah
atau lalai dalam menjalankan tugasnya.. Apabila Direksi terdiri dari atas 2 (dua)
anggota Direksi atau lebih, tanggung jawab sebagaimana dimaksud diatas, berlaku
secara tanggung renteng bagi setiap anggota Direksi. Dalam hal kepailitan terjadi
karena kesalahan atau kelalaian Direksi dan harta pailit tidak cukup untuk
membayar seluruh kewajiban Perseroan dalam kepailitan tersebut, maka Pasal 104
ayat (2) UUPT mengatur bahwa setiap anggota Direksi secara tanggung-renteng
bertanggung jawab atas seluruh kewajiban yang tidak terlunasi dari harta pailit
tersebut. Tanggung jawab yang dimaksud diatas, berlaku juga bagi Direksi yang
salah atau lalai yang pernah menjabat sebagai anggota Direksi dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan. Pasal 1 angka
5 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
menjabarkan direksi yang bersangkutan dapat diminta pertanggungjawaban
hukum atau di hukum baik secara pidana maupun perdata dan sampai ke harta
pribadi apabila perusahaan mengalami kerugian akibat perbuatannya tersebut

3. Tolong jelaskan dan berikan contoh hubungan antara dewan komisaris dengan dewan
direksi? (dijawab oleh Rizka Putri Armenia 2002110940)
 Dewan Komisaris mengambil peran untuk mengawasi pengelolaan Perusahaan
yang dilakukan oleh Direksi. Peran Direksi adalah memimpin dan mengelola
usaha secara keseluruhan serta rnengendalikan, memelihara dan mengelola aset
sesuai dengan tujuan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan. Untuk contoh
nya itu sendiri seperti perusahaan menatea dimana ada dua orang saudara yang
bekerja di perusahaan tersebut. Dimana peran dari jerome poline sebagai seorang
dewan komisaris dari perusahaan menantea yang mengawasi pengelolaan
perusahaan tersebut sedangkan jehian yang merupakan kakak nya berperan
sebagai dewan direksi yang memimpin serta mengelola perusahaan tersebut secara
keseluruhan.

4. Secara singkat, direksi bertugas mengambil keputusan, lalu akan diawasi oleh
komisaris. Secara tidak langsung tugas komisaris dan direksi saling melengkapi.
Seperti, direksi membutuhkan sudut pandang dalam mengambil keputusan.
Pertanyaannya , Apakah jam kerja dari komisaris dan direksi sama? Apabila sama
apakah terdapat hambatan bagi dewan komisaris dalam menjalankan tugasnya
karena jam kerja yang sama tersebut? Lalu , apakah komisaris dapat memberhentikan
direksi ? ( di jawab oleh ibuk susi )
 Jam kerja nya sama karna mereka berada di dalam sebuah perusahaan yang sama
di mana nantinya di dalam sebuah perusahaan tersebut mereka akan melaksanakan
rapat bersama untuk membahas mengenai hal hal yang ada di dalam perusahaan,
untuk hambatan itu sendiri tergantung dari tugas yang iya jalankan dimana setiap
tugas pasti terdapat resiko ataupun hal lainya yang nantinya akan di selesaikan.
Dewan komisaris bisa saja memberhentikan direksi karena posisi dewan komisaris
dalam struktur perusahaan lebih tinggi di bandingkan dewan direksi. Tetapi
pemberhentian tersebut hanya dapat di lakukan apabila dewan direksi melakukan
kesalahan fatal atau kesalahan lainnya yang membuat perusahaan rugi.

Anda mungkin juga menyukai