Bab I Bayam Roniansyah
Bab I Bayam Roniansyah
BAB I
PENDAHULUAN
Bayam merupakan sayuran yang telah lama dikenal dan dibudidayakan secara
luas oleh petani di seluruh wilayah Indonesia, bahkan di negara lain. Penyebaran
tanaman bayam di Indonesia telah meluas ke seluruh wilayah, tetapi sampai saat ini
pulau Jawa merupakan sentra produksinya. Hampir semua orang mengenal dan
menyukai kelezatan bayam. Rasanya enak, lunak, dapat memberikan rasa dingin
Walaupun demikian, sayuran ini juga menyebar ke daerah beriklim sedang. Tanaman
bayam mempunyai atau sumber zat besi. Namun, sayuran ini juga banyak
mengandung vitamin A dan mineral lain, yaitu kalsium (Ca). Jumlah kalori yang
Bayam mempunyai kandungan karetenoid yang tinggi. Zat ini dapat bertindak
sebagai pencegah kanker. Selain itu, bayam juga kaya akan klorofil yang mempunyai
kanker. Bayam membuktikan bahwa juice bayam paling berpotensi sebagai pencegah
normal amat cepat. Dalam waktu kurang dari satu bulan bayam sudah bisa dipanen.
Bayam diperbanyak melalui biji. Hanya biji bayam yang tua yang baik dijadikan
benih. Bila benih masih muda, daya tahan simpannya hanya sebentar dan daya
tumbuhnya cepat menurun. Benih yang berasal dari tanaman yang berumur sekitar
tiga bulan daya simpannya dapat mencapai satu tahun. Benih diperoleh dengan
membiarkan keberapa batang tanaman hingga berbunga dan berbuah. Buah dijemur
Pupuk Urea merupakan pupuk N yang terbuat dari gas amoniak dan gas asam
arang.Persenyawaan kedua zat ini mengandung N 46%. Urea termasuk pupuk yang
higroskopis (mudah menarik uap air). Pada kelembaban 73% ia sudah menarik uap
Pemberian pupuk Urea dalam tanah, dengan bantuan enzim urea akan segera
keduanya berbentuk gas dan mudah hilang dari tanah. Namun demikian amonia
3
permentasi, aktinomycetes baktei fotosintetik, bakteri pelarut fosfat dan ragi. Untuk
meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman. EM4 sangat cocok untuk
tanaman perkebunan, hortikultura, padi dan palawija, karena sifatnya yang tidak
pengembangan agribisnis dan lain sebagainya. Oleh karena itu penulis tertarik
melakukan penelitian tentang “Pengeruh Pemberian Pupuk Urea dan Pupuk Cair
3. Apakah ada pengaruh perlakuan pemberian pupuk Urea dan pupuk Cair
(Amaranthus sp.)?
(Amaranthus sp.)
proyek penelitian itu ditujukan hal ini merupakan jaringan hubungan antar
langsung.
yaitu Pupuk Urea dan Pupuk Cair EM4 merupakan variabel bebas, serta
Pupuk Urea
Pertumbuhan Dan Produksi
Tanaman Bayam
(Amaranthus sp.)
Metode Penelitian
Rancangan Acak Kelompok
Metode Analisa
Sidik Ragam Linier
7
3. Adanya interaksi antara pemberian pupuk Urea dan Pupuk Cair EM4
Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara dengan tofografi datar dan jenis tanah
top soil yang berada pada ketinggian ± 50 m dari permukaan laut. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juni 2014.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Amaranthales
Family : Amaranthaceae
Genus : Amaranthus
Bentuk tanaman bayam adalah terna (perdu), tinggi tanaman dapat mencapai
1,5 – 2 m, berumur semusim atau lebih. Sistem perakaran menyebar dangkal pada
Batang tumbuh tegak, tebal, berdaging dan banyak mengandung air, tumbuh tinggi
diatas permukaan tanah. Bayam tahunan mempunyai batang yang keras berkayu dan
9
Daun berbentuk bulat telur dengan ujung agak meruncing dan urat-urat daun
yang jelas. Warna daun bervariasi, mulai dari hijau muda, hijau tua, hijau keputih-
putihan, sampai berwarna merah. Daun bayam liar umumnya kasap (kasar) dan
Bunga bayam berukuran kecil, berjumlah banyak terdiri dari daun bunga 4 – 5
buah, benang sari 1 – 5, dan bakal buah 2 – 3 buah. Bunga keluar dari ujung-ujung
tanaman atau ketiak daun yang tersusun seperti malai yang tumbuh tegak. Tanaman
Biji berukuran sangat kecil dan halus, berbentuk bulat, dan berwarna coklat
tua sampai mengkilap sampai hitam Kelam. Namun ada beberapa jenis bayam yang
mempunyai warna biji putih sampai merah, misalnya bayam maksi yang bijinya
merah. Setiap tanaman dapat menghasilkan biji kira-kira 1200 – 3000 biji/gram
(Wirakusumah, 1998).
10
2.2.1. Iklim
antara lain ketinggian tempat, sinar matahari, suhu, dan kelembaban. Bayam banyak
2000 m dpl. Kebutuhan sinar matahari untuk tanaman adalah tinggi, berkisar antara
400 – 800 foot candles yang akan mempengaruhi pertumbuhan optimum dengan suhu
rata-rata 20˚C - 30˚C, curah hujan antara 1000 – 2000 mm, dan kelembaban diatas
60%. Drainase tanah harus sudah diperhatikan meskipun tanaman bayam tahan
terhadap air hujan. Untuk itu, bedengan dibuat lebih tinggi disbanding dengan
penanaman saat musim kemarau, yaitu setinggi ± 35 cm. Sebaliknya pada musim
kemarau, penyiraman harus dilakukan secara teratur (Bandini dan Azis, 2001).
Tanaman bayam dapat tumbuh kapan saja baik pada waktu musim hujan
ataupun kemarau. Tanaman ini kebutuhan airnya cukup banyak sehingga paling tepat
ditanam pada awal musim hujan, yaitu sekitar bulan Oktober – November. Bisa juga
ditanam pada awal musim kemarau, sekita bulan Maret – April (Nazaruddin, 2000).
2.2.2. Tanah
Bayam sebaiknya ditanam pada tanah yang gembur dan cukup subur. Apalagi
untuk bayam cabut, tekstur tanah yang berat akan menyulitkan produksi dan
11
panennya. Tanah netral ber-pH antara 6 – 7 paling disukai bayam untuk pertumbuhan
Tanah yang subur dan bertekstur gembur serta banyak mengandung bahan
organik paling disukai tanaman bayam. Pada tanah yang tandus dan liat, bayam masih
dapat tumbuh dengan baik jika dilakukan penambahan bahan organik yang cukup
banyak. Pada tanah yang ber-pH dibawah kisaran 6-7, tanaman bayam sukar tumbuh.
Begitu pula pada pH diatas 7, tanaman akan mengalami gejaja klorosis (warna daun
menjadi putih kekuning-kuningan terutama pada daun-daun yang masih muda). Jenis
bayam tertentu masih dapat tumbuh pada tanah-tanah alkalin (basa). Tanaman bayam
Lingga (2007), pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen
(N) berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan
tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna putih, dengan rumus
kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah larut dalam air dan sifatnya
sangat mudah menghisap air (higroskopis), karena itu sebaiknya disimpan di tempat
kering dan tertutup rapat. Pupuk Urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan
pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang dan daun. Selain itu
nitrogen pun berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna
dalam pembentukan Fotosintesis. Fungsi lain ialah membentuk protein, lemak dan
berbagai persenyawaan organik lainya. Pupuk nitrogen atau pupuk buatan adalah
jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia
sehingga memiliki persentase kandungan hara yang tinggi. Menurut jenis unsur hara
yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal
dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya
satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya
Pupuk nitrogen dalam bentuk urea sudah menjadi kebutuhan bagi tanaman.
pemupukan. Karena pupuk merupakan salah satu unsur hara yang di butuhkan
pemupukkan yang tepat sesuai anjuran. Strategi pemberian unsur hara N yang
mencukupi hara tanaman, maka peningkatan kesuburan tanah secara alami melalui
13
melapuk, yang ternyata dapat menyuburkan tanah sehingga tanah tersebut mampu
Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar
1. Membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau
fotosintesa
lain-lain
4. Dapat dipakai untuk semua jenis tanaman baik tanaman pangan, holtikultura,
2. Daun tua berwarna kekuning-kuningan dan pada tanaman padi warna ini
3. Dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari
5. Perkembangan buah tidak sempurna atau tidak baik, sering kali masak
sebelum waktunya.
Menurut Sarif (1996), Nitrogen dalam tanah mudah hilang dan kurang efektif
karena :
- Mudah terbakar oleh sinar matahari, sedangkan akar tanaman belum sempat
menyerapnya
dosis 2- 3 gr per tanaman . Pupuk diberikan ke dalam sebuah lingkaran yang dibuat 3
cm dari batang tanaman, lalu ditutup dengan tanah dan disiram air.
15
Pupuk cair merupakan pupuk dengan bahan dasar yang diambil dari alam
dengan jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung secara alami, sementara pupuk
anorganik merupakan pupuk buatan pabrik dengan jenis dan kadar unsur hara yang
sengaja ditambahkan atau diatur dalam jumlah tertentu. Pupuk cair merupakan salah
satu bahan yang sangat penting dalam upaya untuk memperbaiki kebutuhan tanah dan
penggunaannya masih sering dibarengi dengan pupuk anorganik atau pupuk kimia
Pupuk cair merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dan alami dari
hara makro N,P,K rendah, tetapi mengandung hara mikro dalam jumlah cukup yang
sangat diperlukan pertumbuhan tanaman. Sumber pupuk cair dapat berasal dari
kotoran hewan, bahan tanaman dan limbah, misalkan: pupuk kandang (ternak besar
dan kecil), hijaun tanaman rerumputan, semak, perdu dan pohon, limbah pertanaman
(jerami padi, batang jagung, sekam padi dll), dan limbah agroindustri. Tanah yang di
beri pupuk cair mempunyai stuktur yang baik dan tanah yang kecukupan bahan
organik mempunyai kemampuan mengikat air lebih besar dari pada tanah yang
Untuk memudahkan unsur hara dapat diserap tanah dan tanaman bahan
organik dapat dibuat menjadi pupuk cair terlebih dahulu. Pupuk cair menyediakan
16
nitrogen dan unsur mineral lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman,
seperti halnya pupuk nitrogen kimia. Pupuk cair mempunyai manfaat seperti,
kemampuan menyerap hara. Pengunaan pupuk cair lebih memudahkan pekerjaan, dan
penggunan pupuk cair berarti melakukan tiga macam proses dalam sekali pekerjaan,
(Hardjowigeno, 2007)
menyehatkan tanah. Dari hasil seleksi alami mikroorganisme fermentasi dan sidetik
dalam tanah tercipta EM4. EM4 Mengandung bakteri fermentasi, dari genus
fosfat dan ragi. Untuk memfermentasi bahan organiK didalam tanah, menjadi unsur-
unsur organik meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman. EM4 sangat
cocok untuk tanaman perkebunan, hortikultura, padi dan palawija, karena sifatnya
yang tidak beracun dan tidak menimbulkan pencemaran. Untuk pemberian pupuk cair
EM4 terhadap tanaman bayam dengan dosis 10 cc/ltr air dengan interval 1 minggu
Proses masuknya unsur hara melalui daun terjadi karena adanya difusi dan
osmosi melalui lubang stomata. Maka dengan demikian mekanisme masuknya unsur
Membukanya stomata merupakan proses yang diatur oleh tekanan turgor dari
mengakibatkan membukanya stomata daun pada saat itu juga unsur hara akan
berfungsi ke dalam lubang stomata bersama dengan air (Saifuddin Sarif, 1996).
dengan tiga proses yaitu pembelahan sel, pemanjangan sel, dan difresiasi akan sel.
Jika kerja pembelahan sel berjalan cepat maka pertumbuhan batang, daun, dan akar
Unsur C dan O diserap oleh tanaman melalui udara dalam bentuk CO 2 yang
diambil melalui stomata dalam proses fotosintesis. Unsur H diambil dari air oleh akar
18
tanaman, unsur hara yang diserap dari larutan tanah dapat tersedia sekitar akar
melalui 3 proses yaitu aliran massa, difusi, dan intersepsi akar. (Purnomo,1995).
Cara masuknya unsur hara menuju akar tanaman melalui intersepsi akar,
difusi dan aliran massa yaitu gerakan unsur hara di dalam tanah menuju permukaan
akar tanaman bersama gerakan massa air. Air beserta unsur hara yang terlarut
didalamnya disebut dengan larutan tanah. Saat akar tanaman menyerap unsur hara
dari larutan tanah, unsur hara lain yang terlarut dalam air bergerak sebagai akibat
difusi, intersepsi akar merupakan proses penyediaan hara yang penting, yaitu unsur
BAB III
METODE PENELITIAN
- Benih Bayam
- Tanah topsoil
- Pupuk Urea
- Fungisida
- Herbisida
- Air
- Cangkul
- Parang babat
- Parang
- Gembor
- Hand Sprayer
- garu
20
- ember
- talirafia
- patok
- timbangan
- meteran
- pisau
- jangka sorong
Rancangan yang digunakan untuk mengolah data data percobaan ini adalah
- U0 : Tanpa perlakuan
- C0 : Tanpa perlakuan
Metode percobaan yang digunakan dalam penelitian ini untuk analisa data ialah :
Di mana :
Υijk = Hasil pengamatan pada ulangan ke-1, di perlukan pupuk Urea pada
taraf ke-j dan pengaruh diperlukan pupuk Cair EM4 taraf ke-k.
μ = Efek dari nilai tengah
(Lβ)jk = Efek dari pupuk Urea interaksi pada taraf ke-j dan pupuk Cair
EM4 pada taraf ke-k
Σ (ijk) = Efek acak pada ulangan ke-i perlakuan pupuk Urea taraf ke-j dan
pupuk Cair EM4 taraf ke-k (Kemas, 2010)
Ukuran plot : 50 cm x 50 cm
23
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
tujuan membersihkan tanah dari gulma, hama yang hidup di tanah, dan penyakit yang
menular melalui tanah (soil born disease). Selain itu, juga untuk memperbaiki sifat
fisik, kimia, dan biologi tanah. Adapun langkah-langkah untuk penyiapan lahan
● Pembersihan lahan dari gulma dan batu kerikil yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman.
ditujukan untuk menggemburkan tanah dan membersihkan lahan dari hama tanah.
50 cm dengan jarak antar bedengan (plot) 30 cm dan jarak antar ulangan 60 cm.
24
Bahan tanam yang dipakai pada budi daya bayam berupa benih. benih
secara generatif menggunakan biji (benih). Benih bayam dari varietas unggul banyak
tersedia di took-toko pertanian. Kebutuhan benih pada penaman bayam sekitar 2-4
kg/hektar lahan.
4.3. Penanaman
tahap penyemaian dan penanaman bayam dalam polibag adalah sebagai berikut:
● Semai benih bayam dalam wadah datar berisi media tanah dan kompos dengan
perbandingan 1:1.
● Lakukan penyiraman secara rutin setiap hari , terlebih bayam sangat menyukai
Pupuk dasar tanaman bayam yaitu pupuk kompos diberikan pada saat
pengolahan tahan .
tanaman bayam dan pupuk UREA diberikan pada saat tanaman berumur 2 MST
U1 : Pemberian pupuk UREA = 1,5 gr/ tanaman dengan interval 1 minggu sekali
U2 : Pemberian pupuk UREA = 2,5 gr/ tanaman dengan interval 1 minggu sekali
U3 : Pemberian pupuk UREA = 3,5 gr/ tanaman dengan interval 1 minggu sekali
Pupuk Cair EM4 diberikan dengan cara disemprotkan ke tanaman bayam dan
pupuk Cair EM4 diberikan pada saat tanaman berumur 1 MST dengan rotasi 1
4.7. Pemeliharaan
4.7.1. Penyiraman
4.7.2. Penyulaman
atau pertumbuhannya kurang sempurna. Hal ini dilakukan seminggu setelah tanaman
4.7.3. Penyiangan
Biasanya setelah turun hujan, tanah disekitar tanaman menjadi padat sehingga
pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Kegiatan ini dilakukan dua minggu
sekali.
4.7.5 Pemanenan
setelah tanam. Cara panen adalah dengan mencabut seluruh tanaman serta akarnya.
Sebelum panen lahan disiram lebih dahulu agar tanah tidak keras dan pencabutan
tanaman dilakukan dengan cara mencabut seluruh bagian tanaman dan dikumpulkan
sesuai perlakuan.
Tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang bawah hingga ujung daun
terpanjang dengan cara meluruskan seluruh daun tanaman keatas sehingga diperoleh
ujung daun tertinggi dan diukur dengan alat alat ukur meteran. Pengukuran ini
dilakukan setelah tanaman berumur 2 minggu dengan interval waktu 1 minggu sekali
Daun yang dihitung adalah daun yang telah terbuka sempurna dengan kriteria
panjang tangkai daun sudah mencapai 2 cm. Penghitungan juga dilakukan terhadap
daun tua yang telah menguning yaitu daun belum gugur. Pengukuran ini dilakukan
setelah tanaman berumur 2 minggu dengan interval waktu 1 minggu sekali hingga
lebar kali konstanta (0,6825). Penghitungan luas daun dilakukan pada saat tanaman
dipanen.
Berat segar per tanaman sampel di hitung setiap tanaman sampel yang ada
diplot tersebut, penghitungan dilakukan pada saat panen atau pada akhir penelitian
yaitu dengan cara mencabut tanaman sampel dari semua plot yang ada di setiap
ulangan, kemudian dibersihkan dari tanah dengan menggunakan air dan dikering
Berat segar tanaman per plot dihitung pada semua tanaman yang ada diplot,
perhitungan dilakukan pada saat pemanenan atau pada akhir penelitian yaitu dengan
cara mencabut tanaman dari semua tanaman diplot yang ada di setiap ulangan,
kemudian dibersihkan dari tanah dengan menggunakan air dan dikering anginkan,
BAB V
Dari hasil penelitian yang dilakukan dilapangan menghasilkan data rataan dari
pengaruh Pupuk Urea dan Pupuk Cair EM4 serta interaksi keduanya pada parameter
yang diamati seperti, tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar per tanaman
sampel, dan berat segar tanaman per plot dapat dilihat pada lampiran 4 sampai
Hasil pengamatan dari analisis sidik ragam tanaman umur 2 sampai 4 minggu
dapat dilihat pada lampiran 4 sampai lampiran 6. Untuk perlakuan pupuk Urea dan
pupuk Cair EM4 pada umur 4 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata,
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari tinggi tanaman bayam perlakuan
Pupuk Urea dan Pupuk Cair EM4 dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai terrendah pada
tanaman bayam berumur 4 minggu yaitu nilai tertinggi pada U32 sebesar 142,35 cm
dan nilai terendah pada U0C0 sebesar 101,75 cm. Dari hasil rataan pada tinggi
Perlakuan C0 C1 C2 Rataan
Hasil pengamatan dari analisis sidik ragam jumlah daun pada umur 2 sampai
4 minggu dapat dilihat pada lampiran 7 sampai lampiran 9. Untuk perlakuan pupuk
Urea dan pupuk Cair EM4 pada umur 4 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari jumlah daun bayam pada perlakuan
Pupuk Urea dan Pupuk Cair EM4 dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai terrendah pada
tanaman Cair EM4 berumur 4 minggu yaitu nilai tertinggi pada U3C2 sebesar 68,22
helai dan nilai terendah pada U0C0 sebesar 44.44 helai. Dari hasil rataan pada
jumlah daun Cair EM4 tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2.
32
U/C C0 C1 C2 Rataan
Hasil pengamatan dari analisis sidik ragam luas daun umur 4 minggu dapat
dilihat pada lampiran 10. Untuk perlakuan pupuk Urea dan pupuk Cair EM4 pada
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari luas daun bayam pada perlakuan
Pupuk Urea dan Pupuk Cair EM4 dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai terendah pada
tanaman bayam berumur 4 minggu yaitu nilai tertinggi pada U3C2 sebesar 1346,43
cm2 dan nilai terendah pada U0C0 sebesar 712,78 cm 2. Dari hasil rataan pada luas
Perlakuan C0 C1 C2 Rataan
Hasil pengamatan dari analisis sidik ragam berat segar per tanaman sampel
umur 4 minggu dapat dilihat pada lampiran 11. Untuk perlakuan pupuk Urea dan
pupuk Cair EM4 pada umur 4 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata,
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat segar per tanaman sampel
bayam pada perlakuan Pupuk Urea dan Pupuk Cair EM4 dapat dilihat nilai tertinggi
dan nilai terendah pada tanaman bayam berumur 4 minggu yaitu nilai tertinggi pada
U3C2 sebesar 1432,55 gr dan nilai terendah pada U0C0 sebesar 672,90 gr. Dari
hasil rataan pada berat segar per tanaman sampel bayam tersebut dapat dilihat pada
tabel 5.4
.
34
Tabel 5.4. Rataan Berat Segar Bayam Per Tanaman (gr) Umur 4 MST
Perlakuan C0 C1 C2 Rataan
Hasil pengamatan dari analisis sidik ragam berat segar tanaman per plot umur
4 minggu dapat dilihat pada lampiran 12. Untuk perlakuan pupuk Urea dan pupuk
Cair EM4 pada umur 4 minggu menunjukkan pengaruh yang sangat nyata, sedangkan
Dengan adanya hasil uji beda rataan dari berat segar tanaman per plot bayam
pada perlakuan Pupuk Urea dan Pupuk Cair EM4 dapat dilihat nilai tertinggi dan nilai
terendah pada tanaman bayam berumur 4 minggu yaitu nilai tertinggi pada U3C2
sebesar 12300,60 gr dan nilai terendah pada U0C0 sebesar 6830,96 gr. Dari hasil
rataan pada berat segar tanaman per plot bayam tersebut dapat dilihat pada tabel 5.5.
35
Tabel 5.5 Rataan Berat Segar Bayam Per Plot (gr) Umur 4 MST
Perlakuan C0 C1 C2 Rataan
bahwa perlakuan pupuk Urea berpengaruh sangat nyata terhadap parameter tinggi
tanaman, jumlah daun, luas daun,dan berat segar tanaman per plot pada umur 4
minggu, sedangkan terhadap parameter berat segar per tanaman sampel tidak
Hal ini disebabkan karena konsentrasi pupuk Urea yang diberikan dengan
dosis 1,5 gr/tanaman, 2,5 gr/tanaman, dan 3,5 gr/tanaman sudah mampu mendukung
pertumbuhan tanaman sawi pada parameter tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun
dan berat segar tanaman per plot dan sedangkan untuk produksi tanaman bayam pada
36
konsentrasi Urea yang diberikan dengan dosis 1,5 gr/tanaman, 2,5 gr/tanaman, dan
3,5 gr/tanaman belum mampu mendukung pada parameter berat segar per tanaman
sampel.
Pemupukan pada tanaman bayam ini dilakukan supaya bisa menambah unsur-
unsur hara yang kurang dalam tanah. Kalau dilihat dari pengamatan dilaboratorium
pemberian pupuk Urea selalu memberi respon paling nyata pada batang , cabang dan
esensial seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Bagi tanaman bayam, dimana produksi
akhir tanaman adalah daun maka unsur nitrogen sangat besar kontribusinya bagi
inilah yang menjadi sebab utama pengaruh sangat nyata perlakuan terhadap
Jumin (2002), menyebutkan bahwa hasil penelitian akhir dari suatu proses
tanaman seperti tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun memiliki pengaruh yang
Dari seluruh parameter yang diamati dalam penelitian ini tinggi tanaman,
jumlah daun, luas daun, berat segar per tanaman sampel dan berat segar tanaman per
plot pengaruh yang tidak nyata pupuk hanya dijumpai pada parameter berat segar per
tanaman sampel.
berat segar per tanaman sampel dan berat segar tanaman per plot lebih disebabkan
mencerminkan karateristik setiap tanaman yang tidak diamati. Boleh jadi secara
kebetulan ada beberapa tanaman non sampel (jumlahnya lebih besar) dari plot
penelitian yang diberikan perlakuan memiliki ukuran pertumbuhan dan produksi lebih
tanaman yang lebih rendah), sehingga setelah semua tanaman dalam satu plot
Peristiwa seperti ini biasa terjadi dalam sebuah penelitian yang menggunakan
hanya beberapa tanaman untuk dijadikan sampel percobaan , dan hal ini merupakan
konsekwensi yang harus diterima dari sebuah rancangan penelitian yang pengambilan
5.2.2. Pengaruh pemberian pupuk Cair EM4 terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman bayam
bahwa perlakuan pupuk Cair EM4 berpengaruh sangat nyata terhadap semua
parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar per
tanaman sampel, dan berat segar tanaman per plot pada umur 4 minggu.
Hal ini disebabkan karena konsentrasi pupuk Cair EM4 yang diberikan
dengan dosis 10 cc/liter air dan 11 cc/liter air sudah mampu mendukung pertumbuhan
Menurut Marsono (2003) bahwa pupuk Cair EM4 bagi tanaman berguna
untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda selain
itu fosfor berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein
Menurut asumsi penulis bahwa pupuk Cair EM4 sangat berperan penting
dalam pertumbuhan dan produksi tanaman bayam karena pupuk Cair EM4 sangat
berguna bagi tanaman untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih
(tanaman muda) tanaman bayam sebab dosis yang diberikan sesuai dengan dosis yang
5.2.3. Pengaruh pemberian interaksi antara pupuk Urea dan pupuk Cair EM4
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bayam
Dari hasil pengamatan pada penelitian pengaruh interaksi antara pupuk Urea
dan pupuk Cair EM4 terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bayam, secara
keseluruhan dapat dijelaskan bahwa perlakuan pengaruh interaksi antara pupuk Urea
dan pupuk Cair EM4 berpengaruh sangat nyata pada semua parameter yang diamati
yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, berat segar per tanaman sampel dan
Hal ini disebabkan interaksi antara dua faktor perlakuan atau lebih akan
terjadi jika kedua factor tersebut memiliki hubungan yang cukup erat dalam
percepatan atau perlambatan pertumbuhan atau produksi ketika salah satu faktor
perlakuan dilakukan penambahan atau pengurangan takaran, baik pada taraf yang
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa perubahan takaran pupuk Urea dan
pupuk Cair EM4 yang sama atau berbeda juga memberikan hasil yang berbeda.
Demikian juga dengan perlakuan takaran pupuk Urea dan pupuk Cair EM4 yang
sama atau berbeda juga memberikan hasil yang berbeda pula. Hal ini membuktikan
ini akan dipercepat dengan adanya daya dukung yang optimal dari adanya pengaturan
tanaman inilah yang membuktikan adanya pengaruh sangat nyata dari interaksi antara
BAB VI
6.1. Kesimpulan
tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan berat segar tanaman per plot,
namun tidak nyata terhadap parameter berat segar per tanaman sampel.
parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun,
berat segar per tanaman sampel dan berat segar tanaman per plot.
3. Interaksi pupuk Urea dengan pupuk Cair EM4 berpengaruh sangat nyata
daun, luas daun, berat segar per tanaman sampel dan berat segar tanaman
per plot.
42
6.2. Saran
2. Disarankan pemberian Pupuk Cair EM4 lebih baik dengan dengan dosis
11 cc/liter air.
DAFTAR PUSTAKA
Foth H.D.2001. Dasar- dasar Ilmu Tanah. Diterjamahkan Purbayanti, E.D, Lukiwati,
D.R, dan Trimulatsih, R. Gaja Mada University Press, Yogyakarta.
Lingga, 2007. Aneka Jenis Tanam dan Pengunaanya. Penebar Swadaya. Jakarta
Novary, E.W. 1997. Penanganan dan Pengolahan Sayuran Segar. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Sarif , 1996. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana, Bandung
Untung, S. 2011. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik Secara Efektif dan
Efisien. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wirakusumah, E,W. 1998. Buah dan Sayur untuk Terapi. Rineka Cipta.Jakarta.